Anda di halaman 1dari 30

KOMPONEN ELEKTRONIKA

Oleh :

WENNY ANDESLA PUTRI


17065033
INDUKTOR / KUMPARAN
Pengertian :

Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet.

Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan


kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut
konduktansi.

Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH).


1. Identifikasi Jenis-Jenis Induktor:
Gambar 2 : Simbol dan bentuk Fisik Induktor
2. Kegunaan Induktor dalam Sistem Elektronik

Gambar 3 : Induktor dalam sistem elektronik


3. Terjadinya Medan Magnet

Induktansi Searah

Bila kita mengalirkan arus listrik melalui kabel, terjadilah garis-garis gaya magnet.
Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat dari
kabel yang digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama yang
membangkitkan medan magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah
garis-garis gaya magnet, dan berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah
gulungan dalam kumparan dan arus listrik yang melalui kumparan tersebut.

Gambar 4 : Induktor terhubung sumber tegangan DC


Induktansi Bolak-balik

Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu
kumparan (L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluks
magnet ini akan melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf
(elektro motorive force) pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi
timbal balik ( mutual induction ). Hal seperti ini biasanya kita jumpai pada
transformator daya.

Gambar 5 : Induktor terhubung sumber tegangan AC


Perlawanan yang diberikan kumparan tersebut dinamakan reaktansi
induktif. Reaktansi Induktif ini diberi simbol XL dalam satuan Ohm.

Keterangan :
π adalah konstanta (3.14)
XL = 2πfL f adalah frekwensi arus bolak-balik ( Hz)
L adalah Induktansi ( Henry )
∞ adalah kecepatan sudut ( 2πfL)
XL adalah reaktansi induktif ( Ω )
4. Pengisian Induktor

Bila kita mengalirkan arus listrik (I), maka terjadilah garis-garis gaya magnet .
Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat
dari kabel yang digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama
membangkitkan medan magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan
jumlah garis-garis gaya magnet dan berbanding lurus dengan hasil kali dari
jumlah gulungan dalam kumparan dan arus listrik yang melalui kumparan
tersebut. Contoh rangkaian :

Gambar 6 : Rangkaian Pengisian Induktansi dengan


tegangan DC
Bila arus bolak – balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak
listrik (ggl) induksi Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase
sebesar Л /2 = 900 dan arus tertinggal (lag) dari tegangan sebesar 900. 2Лf
merupakan perlawanan terhadap aliran arus

Gambar 7 : Rangkaian Pengisian Induktasi


dengan tegangan AC
5. Pengosongan Induktor

Bila arus listrik (l) sudah memenuhi lilitan, maka terjadilah arus akan
bergerak berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga pembangkitan
medan magnet dengan garis gaya magnet yang sama akan menjalankan
fungsi dari lilitan tersebut makin tinggi nilai L ( induktansi) yang dihasilkan
maka makin lama proses pengosongannya.

Gambar 8 : Rangkaian Pengosongan Induktasi


6. Menghitung Impedansi Induktor
Setelah diperoleh nilai XL maka Impedansi dapat di hitung :

Z disebut impedansi Seri dengan satuan Ω (ohm)

VL V
Dari gambar vektor disamping, sudut antara V
dengan VR disebut sudut fase atau beda fase.
Cosinus sudut tersebut disebut dengan faktor
daya dengan rumus:
I
VR
Gambar 9 : Diagram Vektor

Sehingga yang dimaksud dengan factor daya adalah :


-Cosinus sudut yang lagging atau leading.
-Perbandingan R/Z = resistansi / impedansi
-Perbandingan daya sesungguhnya dengan daya semu.
7. Sifat Induktor terhadap arus AC dan DC

Gambar 10 :Rangkaian induktor terhadap AC


Bila arus bolak – balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak
listrik (ggl) induksi yang besarnya:

bila e = Em sin ωt, maka:


e = Em sin ωt
i = Im sin (ωt – 90), maka:

Besarnya XL = 2.Л.f. L dengan ketentuan :

XL adalah reaktansi induktif (Ω)


Л adalah 3, 14
f adalah frekuensi (Hz)
L adalah induktansi (H)
8. Rumus yang Berhubungan dengan Induktor

a. Jumlah Lilitan Kawat sebuah Induktor

Keterangan :
N adalah jumlah lilitan
p adalah panjang kawat (centi meter)
r adalah jari-jari kawat (centi meter)
L adalah induktansi ( henry )

b. Reaktansi Induktif

Keterangan :
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
Л adalah 3, 14
XL = 2πfL f adalah frekuensi (Hz)
L adalah induktansi (H)
c. Menghitung Impedansi Rangkaian R L seri

Keterangan :
Z adalah impedansi
R adalah hambatan (Ω)
L adalah induktansi ( henry )

d. Menghitung Impedansi Rangkaian R L paralel

Keterangan :
Z adalah impedansi
R adalah hambatan (Ω)
L adalah induktansi ( henry )
e. Nilai Faktor Kualitasnya (Q)

Keterangan :
Q adalah factor qualitas
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
R adalah Resistansi (Ω)

f. Rangkaian L dan C Seri :

Keterangan :
Q adalah factor daya
V1 adalah tegangan (V)
Transformator
Transformator
atau trafo
adalah alat yang
digunakan
untuk merubah
tegangan listrik
AC
Prisip kerja Transformator
Trafo terbuat dari dua
buah kumparan yang
dililitkan pada sebuah
cincin besi lunak.

Kumparan yang
dihubungngkan ke
sumber tegangnan
disebut kumparan
primer dan Kumparan
tempat hasil disebut
kumparan sekunder
Jenis Transformator
Trafo ada dua jenis, yaitu:
Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Dwon

Trafo Step-Up
digunakan untuk menaikan
tegangan listrik

Trafo Step-Down digunakan


untuk menurunkan
tegangan listrik
Trafo Step-Up
Trafo ini memiliki ciri :
Lilitan kumparan primer
lebih sedikit dari pada
lilitan kumparan
sekunder
Tegangan primer lebih
kecil dari tegangan
sekunder
Trafo Step-Dwon
Trafo ini memiliki Ciri:
Lilitan kumparan primer
lebih banyak dari lilitan
kumparan sekunder
Tegangan primer lebih
tinggi dari tegangan
sekunder
Persamaan Transformator

Pada transformator ideal berlaku


persamaan:
 
 

Dengan:
Vp = tegangan primer (V) Daya yang masuk ke
Vs = tegangan sekunder (V) trafo sama dengan
Np = jumlah lilitan primer daya yang keluar dari
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (A) trafo Pp = Ps
Is = kuat arus sekunder (A)
Efisiensi Transformator
Pada kenyataannya
setiap penggunaan
trafo tidak pernah Pp Ps
didapat daya yang
masuk sama dengan
daya yang keluar.
Daya listrik yang
dikeluarkan oleh trafo
selalu lebih kecil dari
daya listrik yang
masuk kedalam trafo
Transmisi Tegangan Tinggi
Listrik yang kita pakai di
rumah dihasilkan di
tempat yang sangat jauh.
Untuk
menghantarkan listrik
yang sangat jauh tersebut
ada dua cara yaitu
dengan arus besar
tegangan rendah atau
arus kecil dengan
tegangan tinggi
Aplikasi induksi magnet :

VENDING MACHINE
ELECTRON GUN
Hubungan Muatan, Arus, Medan Listrik dan Magnet :

 Muatan medan listrik (statis)


q
Hukum Gauss :  E.dA  ε0

 Arus listrik medan magnet (statis)

Hukum Ampere :  B.dl   I 0

 Perubahan fluks medan magnet arus listrik


medan magnet
d listrik
GGL Induksi :
  IR  
dt  B.dA

Anda mungkin juga menyukai