Anda di halaman 1dari 12

CANCER REcTi

DEFINISI

Ca. Recti adalah keganasan jaringan epitel pada daerah rektum. Karsinoma Recti
merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang
bagian Recti yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali.
Karsinoma rekti merupakan keganasan visera yang sering terjadi yang biasanya berasal
dari kelenjar sekretorik lapisan mukosa sebagian besar kanker kolonrektal berawal dari polip
yang sudah ada sebelumnya. Karsinoma Rektum merupakan tumor ganas yang berupa
massa polipoid besar, yang tumbuh ke dalam lumen dan dapat dengan cepat meluas ke
sekitar usus sebagai cincin anular (Price and Wilson, 2006).
 
ETIOLOGI
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak
diketahui, tetapi faktor risiko telah teridentifikasi termasuk
riwayat kanker kolon atau polip pada keluarga, riwayat
penyakit usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak protein
dan daging serta rendah serat (Brunner & Suddarth, 2001).
1. Polip di usus (Colorectal polyps)
2. Ulseratif Kolitis
3. Penyakit Crohn
4. Riwayat Kanker
5. Faktor Gaya Hidup
6. Diet atau Pola Makan
KLAIFIKASI
The American Joint Committee on Cancer (AJCC) memperkenalkan TNM
staging system,
yang menempatkan kanker menjadi satu dalam 4 stadium (Stadium I-IV)
antara lain :
1. Stadium 0 : Pada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling
dalam rektum.yaitu pada mukosa saja. Disebut juga carcinoma in situ.
2. Stadium I : Pada stadium I, kanker telah menyebar menembus mukosa
sampai lapisan muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum
tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari
rektum. Disebut juga Dukes A rectal cancer. 
3. Stadium II : Pada stadium II, kanker telah menyebar keluar rektum
kejaringan terdekat namun tidak menyebar ke limfonodi. Disebut juga
Dukes B rectal cancer.
4. Stadium III : Pada stadium III, kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat,
tapi tidak menyebar kebagian tubuh lainnya. Disebut juga Dukes C rectal
cancer.
5. Stadium IV : Pada stadium IV, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh
seperti hati, paru, atau ovarium. Disebut juga Dukes D rectal cancer.
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara
lain ialah :
a. Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada
feses, baik itu darah segar maupun yang berwarna hitam.
b. Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut atau usus tidak
benar - benar kosong saat BAB
c. Feses yang lebih kecil dari biasanya
d. Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus,
kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri
e. Penurunan berat badan
f. Mual dan muntah
g. Rasa letih dan lesu
h. Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius
dan nyeri pada daerah gluteus
PATOFISIOLOGI
Kanker kolon dan rektum terutama (95%)
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas
ke dalam struktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas
dari tumor primer dan menyebar ke dalam tubuh yang
lain (paling sering ke hati). Tumor yang berupa massa
polipoid besar, tumbuh ke dalam lumen dan dengan
cepat meluas ke sekitar usus sebagai cincin anular. Lesi
anular lebih sering terjadi pada bagian rektosigmoid,
sedangkan polipoid atau lesi yang datar lebih sering
terdapat pada sekum dan kolon asendens.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan CEA (Carcinoma
Embrionik Antigen) dan Uji faecal occult blood test (FOBT) untuk
meliht perdarahan dijaringan
2. Digital rectal examination (DRE) dapat digunakan sebagai
pemeriksaan skrining awal. Kurang lebih 75% karsinoma rektum
dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal, pemeriksaan digital
akan mengenali tumor yang terletak sekitar 10cm dari rectum,
tumor akan teraba keras dan menggaung
3. Barium Enema. Yaitu cairan yang mengandung barium
dimasukkan melalui rectum kemudian dilakukan seri foto xray
pada traktus gastrointestinal bawah
4. Sigmoidoscopy yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian
dalam rektum dan sigmoid apakah terdapat polip kakner atau
kelainan lainnya. Alat sigmoidoscope dimasukkan melalui rektum
sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil
untuk biopsi.
5. Colonoscopy yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam
rektum dan sigmoid apakah terdapat polip kanker atau kelainan
lainnya. Alat colonoscope dimasukkan melalui rektum sampai kolon
sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.

6. BIOPSI : Jika ditemukan tumor dari salah satu pemeriksaan diatas,


biopsi harus dilakukan. Secara patologi anatomi, adenocarcinoma
merupakan jenis yang paling sering yaitu sekitar 90 sampai 95% dari
kanker usus besar. Jenis lainnya ialah karsinoma sel skuamosa,
carcinoid tumors, adenosquamous carcinomas, dan undifferentiated
tumors

7. Foto sinar X Pemeriksaan radiologis dengan barium enema


dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin sebelum dilakukan pemeriksaan
lain. Pada pemeriksaan ini akan tampak filling defect biasanya
sepanjang 5 – 6 cm berbentuk anular atau apple core. Dinding usus tampak
rigid dan gambaran mukosa rusak.
PENATALAKSANAAN
Prinsip prosedur untuk karsinoma rektum menurut Mansjoer, et al,
(2000) adalah :
Pembedahan : Pembedahan merupakan terapi yang paling lazim
digunakan terutama untuk stadium I dan II kanker rektal, bahkan
pada pasien suspek dalam stadium III juga dilakukan pembedahan.
Tipe pembedahan yang dipakai antara lain :
a. Eksisi lokal : jika kanker ditemukan pada stadium paling dini,
tumor dapat dihilangkan tanpa tanpa melakukan pembedahan
lewat abdomen. Jika kanker ditemukan dalam bentuk polip,
operasinya dinamakan polypectomy.
b. Reseksi: jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu
dilakukan anastomosis juga dilakukan pengambilan limfonodi
disekitar rektum lalu diidentifikasi apakah limfonodi tersebut
juga mengandung sel kanker.
. Radiasi : Banyak kasus kanker stadium II dan III lanjut, radiasi dapat
menyusutkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. Peran
lain radioterapi adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk
pembedahan pada kasus tumor lokal yang sudah diangkat melaui
pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis jauh tertentu
. Kemoterapi : Adjuvant chemotherapy, (menengani pasien yang tidak
terbukti memiliki penyakit residual tapi beresiko tinggi mengalami
kekambuhan), dipertimbangkan pada pasien dimana tumornya
menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol
( Stadium II lanjut dan Stadium III). Protopkol ini menurunkan angka
kekambuhan kira - kira 15% dan menurunkan angka kematian kira -
kira sebesar 10%
. Kolostomi : Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang
(stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus
besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat
sementara atau permanen
KOMPLIKASI

Komplikasi karsinoma rektum


menurut Schrock (2001) adalah:
a. Obstruksi usus parsial
b. Perforasi atau perlobangan
c. Perdarahan
d. Syok
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna
makanan
2. Nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan, trauma
muskuloskletal, kehancuran yang terus-menerus, metastase
kanker
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka akibat
pembedahan.
5. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri,
ancaman terhadap perubahan status kesehatan, ancaman
terhadap pola interaksi dengan orang yang berarti, krisis stuasi atau
krisis maturasi

Anda mungkin juga menyukai