KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien di Ruang Flamboyan RS
Jiwa Menur Surabaya dapat memahami konsep personal hygiene dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien di Ruang Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya
diharapkan dapat :
1) Mengetahui pengertian personal hygiene
II. Metode
Ceramah dan tanya jawab
III. Media
1. Flip Chart
IV. Pengorganisasian
a. Kelompok
1) Moderator: Sudarto
Job Description:
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
b. Pembimbing
Pembimbing klinik :
Pembimbing akademik : Hanik Endang, S.Kep, Ns.
V. Setting Ruangan
Keterangan Gambar:
: pembimbing : pasien/peserta
: moderator : fasilitator
: presentator : observer
Kegiatan Penyuluhan :
• Berta
nya
• Mend
engarkan
3. Evaluasi • Menanyakan kepada peserta • Menj
(Moderator) tentang materi yang telah diberikan awab pertanyaan
5 menit • Mene
rima leaflet
VII . Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya
- Kontrak waktu 30 menit
2. Evaluasi proses
- Pasien di Ruang Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya antusias terhadap materi
penyuluhan
- Pasien di Ruang Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya tidak meninggalkan tempat
sebelum kegiatan selesai
- Pasien di Ruang Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya ikut berperan aktif didalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan
- Pasien di Ruang Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya terlibat aktif dalam kegiatan
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
- Peserta dapat menyebutkan pengertian personal hygiene dengan benar.
- Peserta dapat menyebutkan tujuan personal hygiene
- Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis personal hygiene
- Peserta dapat menyebutkan tindakan-tindakan personal hygiene
Potter, Patricia A., (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik,
Vol.1, Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 814-910.
Wartonah, Tarwoto, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba
Medika
_________, (2010). Kebersihan Perorangan. http://www.webhealthcentre.com diakses pada tanggal
6 Agustus 2010, Pk. 12.00 WIB.
Materi Penyuluhan
PERSONAL HYGIENE
2. Rambut
• Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan air
bersih.
• Keringkan rambut setelah dicuci.
• Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lembut atau sisir bergigi
jarang.
• Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
• Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci rambut
3. Kulit
• Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara tropis seperti
Indonesia.
• Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk
mandi setelah aktivitas.
• Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok,
atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit jika tersedia.
• Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area ini,
jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan iritas dan infeksi.
• Bilas dengan bersih setelah memakai sabun.
• Keringkan badan dengan handuk bersih.
• Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.
• Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi
4. Gigi
• Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
• Menyikat gigi sebelum tidur penting.
• Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut
diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham
bungsu.
• Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
• Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
• Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
• Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
• Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung
bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
5. Kuku
• Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi
masalah.
• Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kuku
sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis kurang sehat atau adanya
penyakit.
• Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek.
• Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure (rendam
tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku
anda).
6. Kaki
• Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat dari bahan
pengamplas ketika mandi.
• Keringkan jari kaki sehabis mandi.
• Biarkan kuku kaki tetap pendek.
• Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, ini
akan memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun.
Gunakan kaus kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
• Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadi
cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari.
Paling tidak, anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
• Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
• Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk anda
yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secara
berkala.
• Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes