HORMON
HORMON
DAN MIKROBIOLOGI
DI SUSUN OLEH :
PUTRIANJELI(190201007)
PENGERTIAN GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel
gamet, baik gamet jantan maupun betina.
Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi
secara meiosis. Setelah meiosis, terjadi
pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai
spesies makhluk hidup.
Gametogenesis adalah proses pembentukan, pembelahan, dan
pematangan sel- sel gamet sampai menjadi sel gamet yang siap
berperan dalam proses reproduksi. Pada pria spermatogenesis
dan pada wanita oogenesis. Sifat kelamin pria dan wanita
ditentukan secara genetik oleh kombinasi kromosom. Pada
pria : 46XY (sering disebut juga 44+XY) dan pada wanita :
46XX (sering disebut juga44+XX).Sel-selgamet Sel-sel yang
berperan pada peristiwa reproduksi menjadi bakal keturunan
selanjutnya. Disebut juga sel benih. Pada pria disebut sel
sperma dan pada wanita disebut sel telur / ovum. Tujuan
pembelahan sel-sel adalah proses regenerasi (mitosis) dan
proses pengurangan kromosom (meiosis).
Miosis
Pembelahan miosis pertama :
· Replikasi DNA kromosom (2n-4n).
· Membentuk pasangan homolog.
· Kemudian mengadakan cross-over kromatid.
· Pemisahan membentuk kiasma
· Terjadi pertukaran gen interkromosom homolog
· Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak =
kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.
Pembelahan miosis kedua :
· Nonreplikasi.
· Pembelahan pada sentromer.
· Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½
kromosom sel induk = n = 23 tunggal
Kromosom melakukan replikasi DNA (2n-4n)
· Stadium : profase - prometafase - metafase - anafase - telofase,
pembelahan sentromer
· Jumlah akhir kromosom pada pembelahan mitosis : kromosom sel anak
= kromosom sel induk = 2n = 46
Perbandingan antara gametogenesis pada pria dan
wanita
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubula seminiferus pada testes. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara
langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.
Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu,
kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.