Anda di halaman 1dari 74

Click icon to add picture

TANAH DAN NUTRISI TUMBUHAN


AYU AWALIA R
INDAH PRAMININGSIH
LARAS INDAH H
ARINA ZAHIDA

PENDIDIKAN BIOLOGI A 2016


Tanah

Tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan


dari kehidupan tumbuhan karena tanah
merupakan media bagi tumbuhan yang hidup di
atasnya, sumber nutrisi dan tempat melekatkan
diri dengan akarnya.
Peta Konsep

Tanah
Komponen Sifat Sifat
Fungsi
fisik kimia
Mineral Organik Air dan Atmosfir Organisme
tanah tanah larutan tanah tanah
tanah

Tekstur Warna Struktur Kadar air pH Kapasitas Kadar


Solum
tukar unsur
kation hara
(KTK)

3
Komponen penyusun tanah

Terdapat 5 komponen tanah yaitu :


1. Mineral Tanah
2. Organik Tanah
3. Air dan Larutan Tanah
4. Atmosfir Tanah
5. Organisme Tanah
Komponen penyusun tanah

1. Mineral Tanah
• Berasal dari batu-batuan induk yang mengalami proses penghancuran sehingga
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
• Penghancuran bahan induk dapat terjadi karena iklim, oleh aktivitas tumbuhan
pionir. Atau kegiatan mekanik seperti gesekan antar batuan karena adanya aktivitas
manusia.
• Contoh mineral tanah : Mineral Andalusit (Al₂O₃.SiO₂), Hematit (Fe₂O₃), dan
Gibsit (Al(OH)₃)
Komponen penyusun tanah

2. Organik Tanah
• Berasal dari tumbuhan dan hewan yang telah mati
• Kadar bahan organik di dalam tanah sangat bervariasi, dari mulai 95% pada tanah
gambut sampai 0% pada tanah di padang pasir.
• Tanah pertanian yang ideal mengandung bahan organik sekitar 15%.
• Salah satu bentuk bahan organik yang penting di dalam tanah adalah humus.
Komponen penyusun tanah

3. Air dan Larutan Tanah


• Merupakan komponen penting bagi kehidupan tumbuhan yang tumbuh diatas
tanah.
• Di dalam air tanah, terlarut banyak mineral yang disebut larutan tanah dan
merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
Peranan air dalam tanah adalah:
 pelarut dan pembawa ion-ion hara kedalam akar tanaman
 pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
 stabilisator temperatur tanah.
 mempermudah dalam pengolahan tanah.

8
Hubungan tekstur tanah dan kadar air

Tekstur tanah yang berbeda mempunyai kemampuan


menahan air yang berbeda pula. Tanah bertekstur halus,
contohnya: tanah bertekstur liat, memiliki ruang pori
halus yang lebih banyak, sehingga berkemampuan
menahan air lebih banyak.

Sedangkan tanah bertekstur kasar, contohnya: tanah


bertekstur pasir, memiliki ruang pori halus lebih sedikit,
sehingga kemampuan manahan air lebih sedikit pula.
Komponen penyusun tanah

4. Atmosfir Tanah
• Udara yang mengisi rongga-rongga antar partikel tanah
• Kandungan udara antar partikel tanah sangat ditentukan oleh ukuran tanah dan berkisar
antara 30% untuk tanah pasir sampai 50% untuk tanah liat.
• Tanah yang kaya akan bahan organik, maka kandungan udaranya akan lebih besar.
Komponen penyusun tanah

5. Organisme Tanah
• Organisme tanah terdiri dari flora dan fauna tanah.
• Flora dan fauna tanah banyak membantu dalam menentukan struktur dan sifat
tanah.
• Flora dalam tanah : jamur dan ganggang
• Fauna dalam tanah : protozoa, nematoda, insekta dan larva insekta
• Organisme lain : bakteri
Fungsi tanah

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran


2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung
atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman
tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit
tanaman.
SIFAT FISIK TANAH

Sifat fisik tanah yaitu :


1. Solum
2. Tekstur
3. Warna tanah
4. Struktur
5. Kadar air tanah
SOLUM

Kedalaman tanah yang


menunjukkan ketebalan tanah yang
diukur dari permukaan batuan sampai
batuan induk bumi. Solum terbagi
dalam horizon-horizon tanah sebagai
berikut :

14
TEKSTUR TANAH

• Sifat fisik tanah berdasarkan perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat
dan pasir dalam bentuk persen.
• Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran partikel-partikel yang
membangun tanah tersebut.

Partikel Ukuran Diameter


Kerikil 2 - 75 mn
Pasir 0,05 - 2 mm
Debu 0,002 – 0,05 mm
Liat < 0,002 mm
Soil Particle Sizes
TEKSTUR TANAH

• Jenis tanah berdasarkan teksturnya digolongkan menjadi:


1. Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir, berarti tanah yang mengandung
minimal 70% pasir, bertekstur pasir atau pasir berlempung.
2. Tanah bertekstur halus atau kasar berliat, berarti tanah yang mengandung
minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir.
TEKSTUR TANAH

3. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari:


a. Tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur berlempung berpasir sangat
halus, lempung (loam), lempung berdebu (silty loam) atau debu (silt).
b. Tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung
berpasir (sandy loam) atau lempung berpasir halus.
c. Tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (clay loam),
lempung liat berpasir (sandy clay loam), atau lempung liat berdebu (sandy silt
loam).
Tekstur tanah

Soil textural triangle


WARNA TANAH

Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna
permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organiknya. Semakin
gelap warna tanah maka semakin tinggi kandungan bahan organiknya

20
STRUKTUR TANAH

Susunan dari fraksi-fraksi pasir, liat dan debu yang terbentuk secara alami.
Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda yaitu Lempeng (plety),
Prismatik (prismatic), Tiang (columnar), Gumpal bersudut (angular blocky),
Gumpal membulat (subangular blocky), Granular (granular), Remah (crumb)
STRUKTUR TANAH
KADAR AIR TANAH

Kadar air tanah ini sangat menentukan resistensi tanah pada berbagai kandungan
airterhadap manipulasi mekanis. Dalam hal ini partikel tanah akan bergerak lebih
mudah jika pada tanah basah.

23
SIFAT KIMIA TANAH

Sifat kimia pada tanah yaitu :


1. pH Tanah
2. Kapasitas Tukar Kation (KTK)
3. Kadar unsur hara
SIFAT KIMIA TANAH

1. pH Tanah
- Reaksi tanah yang menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah dinilai
berdasarkan konsentrasi H+ dan dinyatakan dengan nilai pH.
- Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman
- Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme
- Tanah di Indonesia umumnya memiliki pH 4,0 – 5,5
SIFAT KIMIA TANAH

2. Kapasitas Tukar Kation (KTK)


- Kapasitas Tukar Kation merupakan kemampuan tanah mengikat ion di
permukaan partikel tanah
- Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah.
3. Kadar unsur hara
- Unsur hara sangat berpengaruh dalam kesuburan tanah
- Unsur hara harus tersedia dari dalam tanah yang meliputi unsur makro dan mikro
HARA NUTRISI TUMBUHAN
Elemen Lambang Bentuk yang Bobot Konsentra
Kimia Tersedia Bagi Atom si Berat
Tumbuhan Kering
Jaringan
Makronutrien
Karbon C CO2 12,01 45 %
Hidrogen H H2O 1,01 6%
Oksigen O O2, H2O 16,00 45 %
Fosfor P PO4-3, HPO4-2, 30,98 0,2 %
H2PO4-
Komposisi Kimia Kalium K K+ 39,10 1%
Penyusun Tubuh Nitrogen N NO3-, NH4+ 14,01 1,5%
Tumbuhan Sulfur S SO42- 32,07 0,1 %
Kalsium Ca Ca2+ 40,08 0,5 %
Magnesium Mg Mg2+ 24,32 0,2 %
Mikronutrien
Mangan Mn Mn2+ 59,94 0,0050 %
Boron B BO32- , B4O72- 10,82 0,002 %
Tembaga Cu Cu2+ Cu- 63,54 0,0006 %
Seng Zn Zn2+ 65,38 0,0020 %
Klorin Cl Cl- 35,46 0,010 %
Molibdenum Mo MoO42- 95,95 0,00001
%
Besi Fe Fe2+ ,Fe3+ 55,85 0,0105 %
KLASIFIKASI UNSUR HARA

UNSURHARA

ESENSIAL NONESENSIAL
UNSUR HARA ESENSIAL
• Unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman
• Unsur utama yang diperlukan tanaman untuk menunjang laju
pertumbuhannya
• Ketersediaan unsur hara esensial bersifat mutlak karena perannya tidak
dapat digantikan oleh unsur hara lain

Kriteria :
• Suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan tak mampu
menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut
• Unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan
yang esensial bagi tumbuhan
• Unsur tersebut secara langsung berperan dalam tumbuhan dan melawan
efek unsur lain
• Unsur Hara Makro
Unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar sebesar
0,5 – 3 % berat tubuh tumbuhan.

Makro

Karbon C CO2
Hidrogen H H 2O
Oksigen O O 2, H 2 O
Fosfor P PO4-3, HPO4-2, H2PO4-

Kalium K K+
Nitrogen N NO3-, NH4+
Sulfur S SO42-
Kalsium Ca Ca2+
Magnesium Mg Mg2+
• Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah yang
relatif kecil (beberapa ppm dari berat keringnya). 

Unsur Hara Simbol Bentuk tersedia


Mangan Mn Mn2+
Boron B BO32- , B4O72-
Tembaga Cu Cu2+ Cu-
Seng Zn Zn2+
Klorin Cl Cl-
Molibdenum Mo MoO42-
Besi Fe Fe2+ ,Fe3+
UNSUR HARA NON ESENSIAL
• Disebut juga sebagai unsur hara fungsional, yaitu unsur hara
yang belum memenuhi kriteria unsur hara esensial
• Unsur hara non-esensial tidak diperlukan oleh tanaman atau
hanya memiliki peran pada jenis tanaman tertentu.
• Contoh : Al (Aluminium), Si (Silikat), Na (Natrium), Co (Cobalt).
• Meskipun ada yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi sifatnya
tidak khas karena perannya masih dapat digantikan oleh unsur
hara esensial.
Contoh :
• Selenium (Se)
Pada tumbuhan dari genus Astragalus membutuhkan Se
untuk menghilangkan toksisitas fosfor
• Natrium (Na) membantu fungsi K untuk proses pembukaan
stomata
• Aluminium (Al) bersifat sebagai racun bagi tanaman
karena dapat mengikat fosfat
• Silikon (Si)
Tidak dibutuhkan untuk tanaman ternak karena dapat
mengganggung fisiologis hewan ternak
• Peran Silikon (Si) Dijumpai pada tanaman serelia seperti
jagung dan padi karena dapat mengurangi transpirasi,
meningkatkan resistensi terhadap patogen, dapat mengurangi
toksisitas besi dan mangan serta menyebabkan ketegaran saat
terayun oleh angin.
FUNGSI DAN PERAN UNSUR HARA
Makronutrien
1. Karbon (C) , Hidrogen (H),
Oksigen (O)
Bahan dasar untuk fotosintesis,
komponen utama senyawa
organik tumbuhan, penyusun
selulosa, sumber energi bagi
tumbuhan.
Gejala defisiensi : pertumbuhan
akan terhambat, dinding sel
lemah, klorosis, kematian
2. Nitrogen (N) 3. Fosfor (P)
Terdapat 2 bentuk yang dapat Sebagai penyusun asam
diserap dari tanah yaitu nitrat nukleat, bagian dari fosfolipida
(NO3- ) dan amonium (NH4+ ) membran, penting dalam
sebagai Komponen protein, asam metabolisme energi ,
nukleat, klorofil, meningkatkan perkembangan jaringan
perkembangbiakan meristem
mikroorganisme dalam tanah
Gejala defisiensi : tumbuhan
Gejala defisiensi : tanaman hijau tua, sering muncul warna
kerdil,tidak normal, Warna daun merah dan ungu
 kekuning-kuningan, kadar protein
rendah.
4. Kalium (K) 5. Kalsium (Ca)
Kalium diserap oleh tanaman Diserap sebagai Ca2+ berperan
dalam bentuk ion K+, untuk dalam mengaktifkan enzim,
mengatur keseimbangan air, pemanjangan sel
membuka dan menutup stomata,
Gejala defisiensi :
pengaktif enzim, meningkatkan
ketahanan tanaman dari serangan Daun-daun muda selain
hama berkeriput mengalami perubahan
warna, kuncup-kuncup muda
Gejala defisiensi : terdapat bercak
yang telah tumbuh akan mati
kuning kecoklatan pada ujung
daun, tepi daun, daun mengkerut
6. Sulfur (S) 7. Magnesium (Mg)
Diserap tanaman dalam bentuk ion Mengakifkan ATP, Mg bertindak
sulfat SO42- membantu sebagai penghubung enzim terhadap
pembentukan butir hijau daun, substratnya, komponen klorofil yang
pembangun protein, penting dalam penting untuk fotosintesis.
respirasi dan pemecahan/sintesis Gejala defisiensi : terjadi klorosis
asam lemak. diantara tulang daun, timbul warna
Gejala defisiensi : tumbuhan kerdil, cerah dari pigmen kuning merah
produksi butir hijau daun menurun, atau jingga, timbul pada daun
tanaman mengalami klorosis. dewasa.
Mikronutrien
1. Mangan (Mn) 2. Boron (B)
Paling banyak diserap dalam bentuk Sebagai sintesis asam nukleat,
ion Mangan Mn2+ sebagai aktivator inhibitor enzim yang mengarah
enzim, pemecahan air pada kepada pembentukan zat fenolik
fotosintesis, serta struktur membran yang toksik, serta pembelahan sel.
kloroplas Gejala defisinsi :
Gejala defisiensi : terdapat bintik Gagalnya perbungaan, daun menjadi
nekrotik pada daun mudah rontok, berwarna gelap dan
kerdil
3. Tembaga (Cu) 4. Seng (Zn)
Tembaga terdapat pada beberapa Diserap sebagai Zn2+ , ikut serta
enzim atau protein yang berperan dalam pembentukan klorofil atau
dalam proses oksidasi dan reduksi mencegah perusakan klorofil,
contoh : sitokrom oksidase dan pembuat hormon tumbuh (auksin),
plastosianin aktivator enzim.
Gejala defisiensi : daun muda Gejala defisiensi : daun kerdil, tepi
menjadi berwarna hijau gelap dan daun mengerut dan berubah bentuk,
terpilin, menunjukkan bercak klorosis di antar urat daun
nekrosis
5. Molibdenum (Mo) 6. Besi (Fe)
Menjadi bagian dari enzim nitrat Sebagai aktivator enzim untuk
reduktase mengkatalisis reaksi dalam sintesis
Berperan dalam perombakan purin klorofil dalam bentuk Fe2+ , bagian
(adenin dan guanin) dari protein (fitoferitin) yang
Penting dalam suatu oksidase membawa elektron dalam
fotosintesis dan respirasi
Gejala defisiensi : klorosis di antar
urat daun, daun memilin Gejala defisiensi :daun memutih
dengan bercak nekrosis, klorosis
pada urat daun
7. Klorin (Cl)
Keseimbangan tekanan osmotik sel,
memacu pemecahan H2O dalam
fotosintesis, penting bagi
pembelahan sel, pembentuk asam 4-
kloroindolasetat / hormon auksin.
Gejala defisiensi : menurunnya
pertumbuhan, pelayuan dan
munculnya bercak nekrosis, daun
menjadi warna coklat
KEBUTUHAN HARA PADA TUMBUHAN
Hara pada Partikel Tanah dan Mekanisme Pembebasannya

Partikel tanah memiliki bentuk koloid yang bermuatan, sehingga partikel ini dapat
mengikat unsur hara dalam bentuk ion. Pada umumnya, partikel tanah bermuatan
negatif, sehingga mampu menarik ion-ion bermuatan positif ke permukaan partikel.

46
• Keberadaan unsur hara dipermukaan Contoh :
partikel tanah terjadi karena adanya penggantian ion Si4+ oleh ion Al3+
substitusi isomorfis (isomorphic mengakibatkan partikel tanah kelebihan 1
substitution) dalam struktur mineral, muatan negatif, sehingga bisa menarik ion
yaitu pergantian suatu ion oleh ion lain bermuatan 1 positif seperti ion K+
yang mempunya jenis muatan dan
ukuran yang sama, tetapi jumlah muatan
berbeda.

47
Prinsip pertukaran kation pada
permukaan partikel tanah

 kation terikat pada


permukaan partikel tanah,
karena adanya muatan
negative

 Penambahan kation
seperti K + dapat
menggantikan tempat ion lain
seperti Ca2 + dari permukaan
partikel tanah sehingga
membuatnya tersedia untuk
diserap oleh akar

48
Besarnya KTK tanah tergantung pada
KAPASITAS TUKAR (1) Tekstur tanah; semakin halus tekstur tanah maka KTK
tanah akan semakin besar
KATION (2) Tipe mineral tanah; semakin tinggi kadarnya, KTK
tanah juga akan semakin tinggi,
Kapasitas Tukar Kation (KTK) atau Cation
(3) kandungan bahan organik
Exchangable Cappacity (CEC) merupakan
kemampuan permukaan koloid tanah
menjerap dan mempertukarkan kation. Semakin tinggi KTK tanah, semakin subur tanah.
Demikian juga kemampuan
menyerap pupuknya juga semakin tinggi. Kapasitas tuka
katioN setiap jenis koloid tanah berbeda-beda. 

49
PERGERAKAN HARA DI TANAH

1. Masuk dalam komplek jerapan tanah 2. Berada di dalam larutan tanah


Partikel tanah yang cenderung bermuatan Ion yang berada dalam larutan tanah bergerak
negatif dapat berikatan dengan unsur hara mengikuti aliran air menuju ke akar atau melalui
bermuatan positif dan membentuk struktur proses difusi disekitar permukaan akar tanaman.
tanah/agregat tanah. Keberadaan ion dalam larutan tanah sangat
Contoh: ion Ca2+ mengikat 2 partikel tanah dipengaruhi oleh kandungan air tanah.
membentuk agregat tanah

50
AKAR SEBAGAI PENYERAP HARA

51
• Penyerapan kalsium oleh barley dibatasi hanya pada daerah
apikal
• Besi diambil pada wilayah apikal (lendir eksudat), atau
seluruh permukaan akar (jagung)
• Kalium, nitrat, amonium, fosfat diserap pada semua bagian
akar
• Apeks akar menyerap amonium lebih cepat dibanding zona
elongasi (jagung, beras)
• Rambut akar adalah bagian yang paling aktif dalam
penyerapan fosfat
• Daerah apikal yang paling banyak kebutuhan haranya
adalah pada zona pemanjangan sel
Mekanisme Penyerapan Unsur Hara
53
INTERSEPSI AKAR

 Intersepsi akar terjadi ketika akar pada


tanaman yang masih hidup melakukan
kontak dengan hara yang berada pada
larutan tanah atau bagian tanah yang lain. 

 Akar tanaman tumbuh memasuki ruangan-


ruangan pori tanah yang ditempati unsur
hara, sehingga antara akar dan unsur hara
terjadi kontak yang sangat dekat (kontak
langsung), yang selanjutnya terjadi proses
pertukaran ion.

54
ALIRAN MASSA

 Aliran massa adalah gerakan unsur hara


di dalam tanah menuju permukaan
akar tanaman bersama-sama gerakan
massa air.
 Jumlah hara yang terangkut dalam
aliran massa sebanding dengan jumlah
air yang diserap tanaman dan
konsentrasi hara di dalam air tersebut. 
 Gerakan massa air di dalam tanah
menuju permukaan akar tanaman
berlangsung secara terus menerus Penyerapan melalui aliran massa dipengaruhi oleh:
karena diserap oleh akar dan menguap (1) konsentrasi unsur hara dalam larutan tanah
melalui transpirasi
(2) jumlah air yang ditanspirasikan
(3) volume air efektif yang mengalir karena perbedaan
potensial dan berkontak dengan akar.

55
DIFUSI
Hara yang berada disekitar permukaan
 Difusi adalah proses pergerakan akar dapat diserap tanaman melalui
hara di dalam larutan tanah dari dua proses, yaitu:
bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian berkonsentrasi rendah. 
 Faktor yang mempengaruhi difusi
adalah konsentrasi unsur hara pada
titik tertentu, jarak antara
permukaan akar dengan titik
tertentu, kadar air tanah, volume
akar tanaman
Proses Proses
 Difusi meningkat jika konsentrasi Aktif Selektif
hara di permukaan akar
rendah/menurun atau konsentrasi
hara di larutan tanah
tinggi/meningkat.

56
Faktor Abiotik yang Berpengaruh pada
Penyerapan Hara
KIMIA TANAH

• Keberadaan hara dalam tanah secara umum mengikuti


fenomena Jerapan (adsorpsi) dan Pertukaran ion

• Yang berperan pada proses tersebut adalah koloid tanah: Liat


dan Bahan Organik
Kristal liat terdiri dari
lempeng Aluminium
dan Silikat, yang
selanjutnya
membentuk senyawa:
Al – OH- dan Si – OH- ,
sehingga permukaan
liat penuh dengan
muatan negatif yang
dapat menjerap Kation
Bahan Organik dapat terdiri atas
Hidroksil Fenolik dan
kelompok Karboksill - COO-, yang
bermuatan negatif, yang juga dapat
menjerap Kation

Untuk membebaskan Kation dari permukaan


koloid/misel liat dan bahan organik, diperlukan suatu
mekanisme Pertukaran Kation
PENGELOMPOKAN KEMASAMAN TANAH (PH) TERBAGI DALAM
ENAM KATEGORI BERIKUT:

(1)sangat masam untuk pH tanah < 4,5


(2) masam untuk pH tanah berkisar antara 4,5 s/d 5,5
(3) agak masam untuk pH tanah berkisar antara 5,6 s/d 6,5
(4) netral untuk pH tanah berkisar antara 6,6 s/d 7,5
(5) agak alkalis untuk pH tanah berkisar antara 7,6 s/d 8,5
(6) alkalis untuk pH tanah > 8,5.
Pentingnya pH bagi ketersediaan unsur hara pada tanah

Kerugian utama kehilangan nutrisi dari


sistem pertanian ini disebabkan oleh leaching ion
terlarut, khususnya nitrat, terutama pada drainase

Di tanah asam, pencucian mungkin dapat


diturunkan dengan penambahan kapur -
campuran CaO, CaCO3 dan Ca (OH) 2 -
untuk membuat tanah lebih alkali, ketika pH lebih tinggi
dari 6 karena banyak unsur hara yang kurang terlarut  

Lebar daerah yang diarsir pada grafik menunjukkan tingkat


gizi ketersediaan hara yang dapat diserap akar tanaman
• Konsentrasi unsur hara dalam larutan tanah
• Jumlah air yang ditranspirasikan
• Volume air efektif yang mengalir karena perbedaan potensial dan berkontak
dengan akar
• Konsentrasi unsur hara
• Kadar air tanah
• Volume akar tanaman
Faktor Biotik yang Berpengaruh pada
Penyerapan Hara
Infeksi Akar oleh Jamur Mikoriza Ektotropik

Hifa jamur mengelilingi akar


dan melakukan penetrasi ke
ruang intraseluler dari korteks
untuk membentuk Hartig net
sehingga menghasilkan
selubung jamur yang padat

Total massa hifa jamur


mungkin sebanding dengan
massa akar itu sendiri

Contoh: hanya pada jenis


gymnosperma dan angiosperma
kayu
Asosiasi Jamur Mikoriza Vesicular-Arbuscular

Hifa jamur tumbuh kedalam ruang


antar-dinding sel korteks dan
melakukan penetrasi ke selm korteks
tertentu

Karena mereka tumbuh sepanjang


ruang antar-dinding sel, maka mereka
tidak memotong membran plasma atau
tonoplast dari sel inang

Lebih lanjut, bentuk struktur hifa yang


mengelilingi membran dikenal sebagai
arbuscules, berperan dalam pertukaran
ion nutrisi antara tanaman inang dan
jamur  

Contoh pada tanaman Alfalfa


Translokasi Hara Secara Radial dan Transversal
• Translokasi secara radial  pengangkutan melalui proses perembesan
• Translokasi secara transversal  pengangkutan melalui jari-jari empulur
Pengangkutan Hara dalam Xilem dan
Floem
Pengangkutan Hara dalam Xilem

• Pertukaran adsorpsi (kation tertentu mendesak posisi kation lain pada KTK
dinding sel xylem sehingga kation lain tersebut bergerak ke atas menuju ke
bagian tanaman yang membutuhkan)
• Resorpsi (diserapnya hara secara aktif oleh sel-sel hidup disekitar xylem
sepanjang perjalanan hara tersebut dalam xylem)
• Sekresi Hara (Perubahan komposisi hara selama perjalanannya dalam xylem
karena adanya pelepasan (sekresi) hara dari sel-sel sekitar pembuluh xylem
menuju ke xylem)
Pengangkutan Hara dalam Floem
• Terjadi secara dua arah dan digerakkan secara aktif melalui proses mirip
simplas (melalui protein-P)
• mobilitas hara dalam floem dapat diklasifikasikan:
• Hara mobil dalam floem: P, K, Mg, S, Na, Rb, Cl
• Intermediet (setengah mobil): Fe, Zn, Co, Mn, Mo
• Immobil/tidak mobil: Ba, Li, Ca, B, Sr
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengangkutan Hara
• Laju transpirasi tumbuhan
• Ketersediaan hara
• Besarnya KTK xilem
• Kondisi sel sekitar pembuluh angkut
• Tempat penyerapan hara

Anda mungkin juga menyukai