Tanah
Komponen Sifat Sifat
Fungsi
fisik kimia
Mineral Organik Air dan Atmosfir Organisme
tanah tanah larutan tanah tanah
tanah
3
Komponen penyusun tanah
1. Mineral Tanah
• Berasal dari batu-batuan induk yang mengalami proses penghancuran sehingga
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
• Penghancuran bahan induk dapat terjadi karena iklim, oleh aktivitas tumbuhan
pionir. Atau kegiatan mekanik seperti gesekan antar batuan karena adanya aktivitas
manusia.
• Contoh mineral tanah : Mineral Andalusit (Al₂O₃.SiO₂), Hematit (Fe₂O₃), dan
Gibsit (Al(OH)₃)
Komponen penyusun tanah
2. Organik Tanah
• Berasal dari tumbuhan dan hewan yang telah mati
• Kadar bahan organik di dalam tanah sangat bervariasi, dari mulai 95% pada tanah
gambut sampai 0% pada tanah di padang pasir.
• Tanah pertanian yang ideal mengandung bahan organik sekitar 15%.
• Salah satu bentuk bahan organik yang penting di dalam tanah adalah humus.
Komponen penyusun tanah
8
Hubungan tekstur tanah dan kadar air
4. Atmosfir Tanah
• Udara yang mengisi rongga-rongga antar partikel tanah
• Kandungan udara antar partikel tanah sangat ditentukan oleh ukuran tanah dan berkisar
antara 30% untuk tanah pasir sampai 50% untuk tanah liat.
• Tanah yang kaya akan bahan organik, maka kandungan udaranya akan lebih besar.
Komponen penyusun tanah
5. Organisme Tanah
• Organisme tanah terdiri dari flora dan fauna tanah.
• Flora dan fauna tanah banyak membantu dalam menentukan struktur dan sifat
tanah.
• Flora dalam tanah : jamur dan ganggang
• Fauna dalam tanah : protozoa, nematoda, insekta dan larva insekta
• Organisme lain : bakteri
Fungsi tanah
14
TEKSTUR TANAH
• Sifat fisik tanah berdasarkan perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat
dan pasir dalam bentuk persen.
• Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran partikel-partikel yang
membangun tanah tersebut.
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna
permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organiknya. Semakin
gelap warna tanah maka semakin tinggi kandungan bahan organiknya
20
STRUKTUR TANAH
Susunan dari fraksi-fraksi pasir, liat dan debu yang terbentuk secara alami.
Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda yaitu Lempeng (plety),
Prismatik (prismatic), Tiang (columnar), Gumpal bersudut (angular blocky),
Gumpal membulat (subangular blocky), Granular (granular), Remah (crumb)
STRUKTUR TANAH
KADAR AIR TANAH
Kadar air tanah ini sangat menentukan resistensi tanah pada berbagai kandungan
airterhadap manipulasi mekanis. Dalam hal ini partikel tanah akan bergerak lebih
mudah jika pada tanah basah.
23
SIFAT KIMIA TANAH
1. pH Tanah
- Reaksi tanah yang menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah dinilai
berdasarkan konsentrasi H+ dan dinyatakan dengan nilai pH.
- Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman
- Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme
- Tanah di Indonesia umumnya memiliki pH 4,0 – 5,5
SIFAT KIMIA TANAH
UNSURHARA
ESENSIAL NONESENSIAL
UNSUR HARA ESENSIAL
• Unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman
• Unsur utama yang diperlukan tanaman untuk menunjang laju
pertumbuhannya
• Ketersediaan unsur hara esensial bersifat mutlak karena perannya tidak
dapat digantikan oleh unsur hara lain
Kriteria :
• Suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan tak mampu
menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut
• Unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan
yang esensial bagi tumbuhan
• Unsur tersebut secara langsung berperan dalam tumbuhan dan melawan
efek unsur lain
• Unsur Hara Makro
Unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar sebesar
0,5 – 3 % berat tubuh tumbuhan.
Makro
Karbon C CO2
Hidrogen H H 2O
Oksigen O O 2, H 2 O
Fosfor P PO4-3, HPO4-2, H2PO4-
Kalium K K+
Nitrogen N NO3-, NH4+
Sulfur S SO42-
Kalsium Ca Ca2+
Magnesium Mg Mg2+
• Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah yang
relatif kecil (beberapa ppm dari berat keringnya).
Partikel tanah memiliki bentuk koloid yang bermuatan, sehingga partikel ini dapat
mengikat unsur hara dalam bentuk ion. Pada umumnya, partikel tanah bermuatan
negatif, sehingga mampu menarik ion-ion bermuatan positif ke permukaan partikel.
46
• Keberadaan unsur hara dipermukaan Contoh :
partikel tanah terjadi karena adanya penggantian ion Si4+ oleh ion Al3+
substitusi isomorfis (isomorphic mengakibatkan partikel tanah kelebihan 1
substitution) dalam struktur mineral, muatan negatif, sehingga bisa menarik ion
yaitu pergantian suatu ion oleh ion lain bermuatan 1 positif seperti ion K+
yang mempunya jenis muatan dan
ukuran yang sama, tetapi jumlah muatan
berbeda.
47
Prinsip pertukaran kation pada
permukaan partikel tanah
Penambahan kation
seperti K + dapat
menggantikan tempat ion lain
seperti Ca2 + dari permukaan
partikel tanah sehingga
membuatnya tersedia untuk
diserap oleh akar
48
Besarnya KTK tanah tergantung pada
KAPASITAS TUKAR (1) Tekstur tanah; semakin halus tekstur tanah maka KTK
tanah akan semakin besar
KATION (2) Tipe mineral tanah; semakin tinggi kadarnya, KTK
tanah juga akan semakin tinggi,
Kapasitas Tukar Kation (KTK) atau Cation
(3) kandungan bahan organik
Exchangable Cappacity (CEC) merupakan
kemampuan permukaan koloid tanah
menjerap dan mempertukarkan kation. Semakin tinggi KTK tanah, semakin subur tanah.
Demikian juga kemampuan
menyerap pupuknya juga semakin tinggi. Kapasitas tuka
katioN setiap jenis koloid tanah berbeda-beda.
49
PERGERAKAN HARA DI TANAH
50
AKAR SEBAGAI PENYERAP HARA
51
• Penyerapan kalsium oleh barley dibatasi hanya pada daerah
apikal
• Besi diambil pada wilayah apikal (lendir eksudat), atau
seluruh permukaan akar (jagung)
• Kalium, nitrat, amonium, fosfat diserap pada semua bagian
akar
• Apeks akar menyerap amonium lebih cepat dibanding zona
elongasi (jagung, beras)
• Rambut akar adalah bagian yang paling aktif dalam
penyerapan fosfat
• Daerah apikal yang paling banyak kebutuhan haranya
adalah pada zona pemanjangan sel
Mekanisme Penyerapan Unsur Hara
53
INTERSEPSI AKAR
54
ALIRAN MASSA
55
DIFUSI
Hara yang berada disekitar permukaan
Difusi adalah proses pergerakan akar dapat diserap tanaman melalui
hara di dalam larutan tanah dari dua proses, yaitu:
bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian berkonsentrasi rendah.
Faktor yang mempengaruhi difusi
adalah konsentrasi unsur hara pada
titik tertentu, jarak antara
permukaan akar dengan titik
tertentu, kadar air tanah, volume
akar tanaman
Proses Proses
Difusi meningkat jika konsentrasi Aktif Selektif
hara di permukaan akar
rendah/menurun atau konsentrasi
hara di larutan tanah
tinggi/meningkat.
56
Faktor Abiotik yang Berpengaruh pada
Penyerapan Hara
KIMIA TANAH
• Pertukaran adsorpsi (kation tertentu mendesak posisi kation lain pada KTK
dinding sel xylem sehingga kation lain tersebut bergerak ke atas menuju ke
bagian tanaman yang membutuhkan)
• Resorpsi (diserapnya hara secara aktif oleh sel-sel hidup disekitar xylem
sepanjang perjalanan hara tersebut dalam xylem)
• Sekresi Hara (Perubahan komposisi hara selama perjalanannya dalam xylem
karena adanya pelepasan (sekresi) hara dari sel-sel sekitar pembuluh xylem
menuju ke xylem)
Pengangkutan Hara dalam Floem
• Terjadi secara dua arah dan digerakkan secara aktif melalui proses mirip
simplas (melalui protein-P)
• mobilitas hara dalam floem dapat diklasifikasikan:
• Hara mobil dalam floem: P, K, Mg, S, Na, Rb, Cl
• Intermediet (setengah mobil): Fe, Zn, Co, Mn, Mo
• Immobil/tidak mobil: Ba, Li, Ca, B, Sr
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengangkutan Hara
• Laju transpirasi tumbuhan
• Ketersediaan hara
• Besarnya KTK xilem
• Kondisi sel sekitar pembuluh angkut
• Tempat penyerapan hara