BBLR
BALITA KEP
K EK
S
WU K EK
U MIL AN BB REMAJA &
B
N AIK AH) USIA SEKOLAH
(KE END
R
Ketersediaan Pelayanan
Perilaku/asuhan Penyebab
Pangan tingkat Kesehatan
Ibu dan Anak Tak
Rumah Tangga & sanitasi Langsung
* kejang
kesadaran menurun
tidak mau minum
memuntahkan segalanya
Derajat edema
P HA S E
S T A B IL IS A T IO N R E H A B IL I T A T I O N
S te p D a y s 1 -2 D a y s 3 -7 W e e k s 2 -6
1. H y p o g ly c a e m ia
2. H y p o t h e r m ia
3. D e h y d r a tio n
4. E le c t r o ly t e s
5. I n f e c t io n
n o ir o n w it h ir o n
6. M ic r o n u t r ie n t s
7. C a u t io u s f e e d in g
8. C a tc h -u p g ro w th
9. S e n s o r y s t im u l a t i o n
10. P r e p a r e fo r f o llo w - u p
Hipoglikemia*
• Hipoglikemia (+) atau tidak diukur,
dan penderita sadar berikan
glukose 10% 50 ml/ sukrose 50 ml**
atau F-75 dosis pertama***
secara oral/NGT
STEP 3
Syok pada gizi buruk
• Prinsip tatalaksana (oksigen, jalan
nafas) sama dengan anak bukan
gizi buruk
• Satu-satunya indikasi cairan IV ialah
pada kasus syok hipovolemik/ septik*
dengan kesadaran menurun
(disingkirkan syok kardiogenik)
STEP 3
Elektrolit
• Gizi buruk mengalami kelebihan natrium
dalam tubuhnya walaupun kadar
natrium serum mungkin rendah
• terjadi hipokalemia dan
hipomagnesemia
Cara mengoreksi gangguan
keseimbangan elektrolit:
• Tambahan K 3-4 mmol/kg/hari
• Tambahan Mg 0,4-0,6 mmol/kg/hari
STEP 4 • rehidrasi dengan ReSoMal
• makanan rendah garam
Elektrolit
• Defisiensi elektrolit menyebabkan
edema, jangan memberi diuretik
untuk mengurangi edemanya
• Jangan memberi natrium dosis tinggi,
(dapat membunuh pasien)
• Tambahan kalium dan magnesium
dapat diberikan dalam bentuk larutan
mineral (mineral mix)
STEP 4
Mineral mix
Kalau tersedia tambahkan selenium (natrium selenat: NaSeO 4.10H2O: 0,028 g, dan iod
(kalium iodida: KI, 0,012 g) untuk setiap 2500 ml larutan.
STEP 4
Resep ReSoMal
Bahan Jumlah
STEP 4
Antibiotik untuk Gizi buruk*
• Gizi buruk tanpa komplikasi medis atau
yang dirawat jalan diberi antibiotik
oral, misal amoksisilin
• MAB dengan syok septik,
hipotermia, hipoglikemia, infeksi
kulit, infeksi saluran kemih,
infeksi saluran nafas memerlukan
antibiotik IM/IV
STEP 5
*Anak gizi kurang tanpa bukti infeksi tidak memerlukan antibiotik
*Perlu memperhatikan pola resistensi kuman
Antibiotik parenteral
• ampisilin IM atau IV selama 2 hari
50 mg/kg/6 jam, diteruskan dengan
amoksisilin oral 15 mg/kg/8 jam
selama 5 hari,
• kalau amoksisilin tidak tersedia
dapat diganti dengan ampisilin oral
50 mg/kg/6 jam;
• dikombinasi dengan gentamisin IM
STEP 5 atau IV 7,5 mg/kg/hari selama 7 hari
Antibiotik parenteral
• Bila dalam waktu evaluasi 48 jam
tidak ada perubahan,
tambahkan kloramfenikol
25 mg/kg/8 jam IM/IV selama 5 hari
STEP 5
Antibiotik pada gizi buruk
• Ada yang menganjurkan menambah
antibiotik untuk mengatasi infeksi
anaerob, memperbaiki mukosa usus,
dan mengurangi risiko kerusakan
akibat proses oksidasi dan infeksi
sistemik pada semua anak dengan
gizi buruk, yaitu dengan
metronidazol 7,5 mg/kg/8 jam
STEP 5 selama 7 hari.
Antibiotik pada gizi buruk
• Perbaikan infeksi dan pemantauan
antibiotik dilakukan dengan penilaian
nafsu makan: bila sampai hari ke 7
anak masih anoreksia antibiotik
diteruskan sampai hari ke 10
• Bila sampai dengan hari ke 10
masih anoreksia evaluasi
pemberian antibiotik,
kemungkinan resistensi, dan cek
STEP 5 apakah vitamin dan mineral
diberikan sesuai dengan protokol.
Antibiotik pada gizi buruk
• Bila dijumpai infeksi spesifik
(malaria, tuberkulosis, meningitis dan
sebagainya) antibiotik yang sesuai
• Bila anak >6 bulan dan belum pernah
mendapat vaksin campak, berikan
vaksin campak (pemberian vaksin
campak ditunda selama anak masih
dalam kondisi syok)
STEP 5
Antibiotik pada gizi buruk
• Bila anak gizi buruk dirawat jalan
(karena tidak ada indikasi rawat inap)
antibiotik: amoksisilin oral
Catatan:
• Anak dengan gizi kurang
tidak harus diberi antibiotik,
kecuali menunjukkan tanda klinis
infeksi bakterial
STEP 5
Mikronutrien
• Semua anak dengan gizi buruk mengalami
defisiensi mikronutrien diberi
mikronutrien sejak dirawat,
kecuali besi
• Besi mulai diberikan setelah tanda
infeksi menghilang (anak mulai
meningkat nafsu makannya,
dan berat badannya mulai naik,
pada umumnya mulai minggu kedua),
STEP 6 walaupun anak menderita defisiensi
besi
Vitamin A untuk gizi buruk
• Vitamin A dosis rendah (5000 IU)
yang diberikan setiap hari sampai
dihentikan 10 langkah lebih baik
dibanding dosis tinggi sekali
pemberian (hari pertama)
• Vitamin A 5000 IU diperoleh dari
makanan atau suplemen (cek
kandungan vitamin A)
STEP 6
Vitamin A untuk gizi buruk
• Vitamin A dosis tinggi (50.000 IU-
200.000 IU) diberikan pada hari ke 1
pada anak dengan diare, tidak
mendapat vitamin A dosis rendah
• Vitamin A dosis tinggi untuk anak
dengan klinis defisiensi vitamin A
dan campak diberikan: hari 1, 2 dan
15 (atau waktu stop 10 langkah)
STEP 6
Mikronutrien
Multivitamin, minimal selama 2 minggu:
• Asam folat 5 mg/hari pada hari
pertama, diteruskan dengan
1 mg/hari pada hari berikutnya
• Zinc 2 mg/kg/hari
• Copper 0,3 mg/kg/hari
• Besi 3 mg/kg/hari
STEP 6
Mikronutrien
• Selama anak mendapat mineral mix,
zinc dan copper tidak perlu
diberikan secara tersendiri
(karena telah ada dalam mineral mix)
• Multivitamin, asam folat, besi,
copper, zinc, dan besi dapat diberikan
dengan sediaan komersial,
namun perlu dicek dosisnya.
STEP 6
Mikronutrien
San-B-Plex Baby Drop
Vitamin Jumlah per 0,6 ml Kebutuhan
Vitamin A 5.000 IU 5.000 IU*
Vitamin D 400 IU 400-600 IU**
Vitamin B1 1 mg 0,2-0,6 mg**
Vitamin B2 1,2 mg 0,3-0,6 mg**
Vitamin B6 1 mg 0,1-0,6 mg**
Nicotinamide 10 mcg 2-8 mg**
Pantothenic acid 5 mg 1,7-3 mg**
Vitamin C 50 mg 15-50 mg**
* BB hari pertama
STEP 7
Makanan awal
• ASI diteruskan, tetapi harus diyakinkan
bahwa jumlahnya cukup
• Pemberian F-75 ≤100 ml/kg/hari
• Bila dengan oral tidak cukup, sisanya
diberikan melalui NGT
• BB pada fase stabilisasi mungkin
turun karena berkurangnya edema
STEP 7
Makanan tumbuh kejar
• Setelah fase stabilisasi dilewati, anak
masuk fase rehabilitasi
• Tanda-tanda fase rehabilitasi ialah
nafsu makan mulai membaik dan
terjadi kenaikan BB yang baik,
yaitu >10 g/kg/hari
• Sebelum fase rehabilitasi,
diperlukan fase transisi untuk
mencegah anak mengalami komplikasi
karena mendapatkan makanan dengan
STEP 8 kandungan energi yang lebih tinggi
(gagal jantung, refeeding syndrome)
Fase transisi
• Ganti F-75 dengan F-100 (mengandung
100 kcal dan 2,9 g protein/100 ml) dan
berikan dengan volume yang sama
selama 48 jam
• Tingkatkan volume F-100 sebanyak
10 ml/kali makan, sampai anak menyisakan
F-100 (tidak termakan), awas bila pemberian
dengan NGT (maksimum 30 ml/kg/kali makan
setara dengan 200 ml/kg/hari,
cek selalu residu)
STEP 8
Fase transisi
• Pantau tanda gagal jantung (kenaikan nadi
dan laju respirasi);
• bila terdapat tanda gagal jantung pemberian
F-100 dikurangi menjadi 16 ml/kg/4 jam
selama 24 jam,
kemudian ditingkatkan secara
perlahan-lahan menjadi 19 ml/kg/4 jam
selama 24 jam,
22 ml/kg/4 jam selama 48 jam,
kemudian ditingkatkan 10 ml/tiap kali
STEP 8
makan seperti di atas
Fase rehabilitasi
• Pantau tanda gagal jantung (kenaikan nadi
dan laju respirasi);
• bila terdapat tanda gagal jantung pemberian
F-100 dikurangi menjadi 16 ml/kg/4 jam
selama 24 jam,
kemudian ditingkatkan secara
perlahan-lahan menjadi 19 ml/kg/4 jam
selama 24 jam,
22 ml/kg/4 jam selama 48 jam,
kemudian ditingkatkan 10 ml/tiap kali
STEP 8
makan seperti di atas
Fase rehabilitasi
• Jumlah sesuai dengan kemauan anak
(“tidak dibatasi”), paling tidak
setiap 4 jam sekali.
• Sebagai panduan kebutuhan kalori
adalah 150-220 kcal/kg/hari dan
protein 4-6 g/kg/hari
• Bila anak masih menyusu,
teruskan pemberian ASI
STEP 8
Fase rehabilitasi
• ASI saja tidak mencukupi kebutuhan
nutrien untuk anak dengan gizi buruk
• Pemantauan dilakukan dengan
menimbang BB setiap pagi sebelum
makan, hitung perubahan BB sehingga
didapatkan angka
perubahan BB/kg/hari =
STEP 10
Indikasi rawat jalan
setelah rawat inap*
STEP 10
Tata laksana khusus
Bayi <6 bulan
Kekhususan <6 bulan
• Penyebab utama: masalah menyusu,
BBLR, diare persisten, infeksi berulang
• Fokus tata laksana: memperbaiki
laktasi, kalau perlu penggunaan susu
formula dan MPASI (dini)
• Fungsi termoregulasi dan sistem
tubuh masih imatur
• Tanda dehidrasi dan infeksi tidak
jelas
Indikasi rawat inap
• Ada kondisi serius atau komplikasi
medis seperti anak >6 bulan
• Saat ini mengalami penurunan BB
atau FTT
• Masalah menyusui setelah diobservasi
selama 15-20 menit
• Ada pitting edema
• Ada masalah medis dan sosial yang
memerlukan dukungan (disabilitas,
ibu cemas, dan lain-lain)
Antibiotik
• Bayi yang dirawat inap diberikan
antibiotik parenteral untuk terapi
kemungkinan sepsis
• Terapi lain dipertimbangkan untuk
kemungkinan HIV, TB, dan koreksi
bedah
• Bayi yang dirawat jalan diberikan
antibiotik spektrum luas per oral
misalnya amoksisilin
Feeding
• ASI diutamakan, atasi masalah
laktasi
• Bila cukup tidak diperlukan formula,
bila ASI memang kurang, usahakan
ASI donor atau susu formula
• Pilihan lain ialah F-75 atau F-100
yang diencerkan (tambahkan air
30%) – F-100 tanpa diencerkan
tidak boleh diberikan (dehidrasi
hipernatremik, gangguan fungsi
ginjal)
Perubahan rawat inap
ke rawat jalan