Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN JIWA BENCANA

Sri Hindriyastuti, S.Kep., Ns., M.N


Pengertian BENCANA
• bencana alam atau benana akibat ulah manusia akan
meninggalkan kerusakan terhadap harta benda atau
kehidupan. Beberapa kejadian bahkan membuat korban
mengalami gngguan rasa aman dan kesejahteraan, dan
trauma emosional pada berbagai tingkatan (OSHD, 2001
PENDAHULUAN
• Saat terjadi bencana, anak-anak yang minim dengan
pengalaman hidup dan kemampuan koping adalah
kelompok yang beresiko. Rasa ketertiban dan keamanan
yang mereka miliki akan sangat terusik dan mereka tidak
mampu untuk memahami bahwa gangguan tersebut tidak
selamanya dan dunia mereka akhirnya akan kembali
normal.
Pengkajian
• respon tiap individu terhadap benana akan berbeda.
berduka adalah respon yang umum yang muncul akibat
kehilangan dan bisa menjadi lebih ekstrimjika individu
merupakan korban atau saksi kejadian.
• Respon psikologis dan perilaku pada preschool yang
timbul antara lain: anxiety, mimpi buruk, perilaku
hiperaktif, atau menarik diri.
• anak lebih dewasa: gangguan konsentrasi, keluhan fisik,
gangguan tidur, khawatir tentang masalah keselamatan.
Pengkajian
• seara umum, keseimbangan seseorang akan terlihat
dalam tiga area:
• 1. persepsi terhadap kejadian
• 2. support yang ada
• 3. mekanisme koping.
Diagnosis
• Resiko cedera
• resiko infeksi
• cemas / panik
• distress spiritual
• koping inefektif
• resiko sindrom post trauma/ PTSD
• berduka
• ketidakberdayaan
• keputusasaan
intervensi

• primer
• sekunder
• tersier
Terapi modalitas
• Mobile crisis program
• group work
• telephone
• disaster respons
• health eduation
• victim outreach program
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR SAAT BENCANA

• Bantuan Tempat Penampungan/Hunian Sementara


• bantuan pangan
• bantuan non pangan
• bantuan sandang
• Bantuan Air Bersih dan Sanitasi
• bantuan pelayanan kesehatan

9
PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN SAAT BENCANA

• ANAK
• Perempuan khususnya perempuan hamil dan menyusui
• penyandang cacat dan para lanjut usia

10
PEMULIHAN (REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI) KORBAN PASCA
BENCANA
• Pemulihan (Recovery)
– Rehabilitasi = mengupayakan pulihnya fungsi dasar/standar minimal
– Rekonstruksi = mengupayakan pulihnya fungsi secara menyeluruh bahkan
lebih baik dari keadaan sebelum terjadinya bencana

• Dalam upaya Pemulihan ini harus sudah memasukkan


pertimbangan-pertimbangan pengurangan risiko bencana seperti :
– Penerapan building code
– Penetapan lokasi sesuai dengan fungsi lahan
– Menekankan pada pengurangan kerentanan
Peran perawat

• STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN


1. Ansietas
• Temani dan ajak bicara, latih relaksasi secara mandiri:
tarik nafas dalam, relaksasi progresif, fokus pada lima jari
(berpikir positif), stop berpikir, libatkan dalam kegiatan,
perhatikan kecukupan makan, minum dan istirahat
2. PTSD
• Bangun hubungan saling percaya, empati pada individu, hargai
jika individu siap bercerita tentang pengalaman traumatisnya
(jangan paksa berceritra), dengarkan juga jika individu bercerita
tentang kondisinya sebelum peristiwa, bantu untuk melakukan
kegiatan sharing dengan orang yang dipercaya, melakukan
kegiatan fisik (nafas dalam, senam, relaksasi), melakukan
kegiatan bersama, membentuk kelompok saling mendukung,
melakukan kegiatan ibadah dan berserah kepada Tuhan. Bantu
mengidentifikasi sumber pendukung dari keluarga dan
pemerintah yang dapat memenuhu kebutuhan keluarga, dan
melakukan aktifitas baru yang mungkin dilakuakan 
• 3. Keputusasaan
• Temani dan hargai individu, bersama-sama melihat aspek
positif yang masih dimiliki, berusaha menghentikan dan
melawan keputusasaan (pikiran negatif), beri semangat
hidup dengan memberikan pujian terhadap hal-hal positif
yang dilakukan. Libatkan keluarga/teman memberi
dukungan dan semangat,
LATIHAN PERAN SERTA SOSIAL
• Bercakap-cakap
• Sampaikan pada pengungsi bahwa kesempatan
sepanjang hari berkumpul dengan keluarga, sanak
keluarga dan teman sekampung. Bercakap-cakaplah
dengan suami/istri/anak/sanak keluarga/teman secara
individu maupun berkelompok menbicarakan masa depan
dan lain-lain
• Ibadah bersama
• Upayakan menjalankan ibadah bersama-sama
berkelompok dengan agama yang sama memohon Tuhan
Yang Maha Esa pencipta segalanya memberi
pertolongan. 
• Peran serta kegiatan sosial
• Semua pengungsi remaja dan dewasa dapat dilibatkan
secara bergiliran atau berkelompok untuk mengelola
tempat pengungsian dengan baik, seperti dapur umum,
kebutuhan pengungsi, pembagian makanan dan
kebutuhan lain, kebersihan, kamar mandi (MCK).
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai