5 PTM UTAMA
dr. Muhammad Bal’an Kamali Rangkuti, MARS
Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur
1
PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN PTM UTAMA
5 PTM UTAMA
1.KARDIOVASKULER
2.DM
3.STROKE
4.PPOK
5.KANKER TERTENTU
KARDIOVASKULER
HIPERTENSI
&
KESEHATAN JANTUNG
Apakah itu Hipertensi?
0 – 30 tahun
PRE-HIPERTENSI
Ginjal
Gagal Ginjal
Jantung Otak
HIPERTENSI
Stroke
Pembesaran ventrikel kiri
Gagal jantung kronis
Infark miokard
Pembuluh darah
Gagal jantung kongestif
Aritmia Arteriosklerosis
Penyakit pembuluh perifer
Penyakit jantung koroner
10 KEWAJIBAN PENDERITA HIPERTENSI
1. Mengukur TD teratur
2. Mengkonsumsi obat sesuai aturan dokter
3. Mengontrol BB
4. Tidak mengkonsumsi garam berlebih
5. Makan makanan rendah lemak
6. Berhenti merokok
7. Berkonsultasi teratur dengan dokter
8. Latihan fisik sesuai anjuran dokter
9. Menjalani kehidupan normal & sehat
10. Menganjurkan keluarga (orang tua, kakak, adik, paman, dll)
memeriksakan TD teratur (risiko keturunan)
Pengobatan Hipertensi
• Sabar menjalani pengobatan, tidak mengharapkan
terapi “ajaib” yang cepat menurunkan tekanan darah
• Memberi kesempatan tubuh untuk menyesuaikan
dengan obat, yang memerlukan waktu untuk
mengendalikan tekanan darah
• Obat diminum sesuai dengan anjuran dokter.
• Tidak menghentikan pengobatan sendiri / merubah
dosis
• Segera mengunjungi dokter jika ada efek samping
Mitos-mitos seputar Hipertensi
Dapat dimodifikasi
1. Kegemukan
2. Asupan garam berlebih
3. Kurang bergerak/beraktivitas
4. Stress
5. Merokok
Tips Mengurangi Asupan Garam
• Kurangi jumlah garam dalam masakan
• Kurangi kripik kentang & jagung asin, hot dogs, ikan
asin, burger yang banyak mengandung garam
• Tambahkan bumbu & penyedap untuk mengimbangi
rasa masakan
• Tambahkan konsumsi buah dan sayur segar dan bukan
kalengan
• Perhatikan LABEL kandungan garam dalam makanan
Perhatikan label makanan
Rekomendasi asupan garam
Penyebab Diabetes
Faktor Faktor
Gaya hidup
keturunan lingkungan
berisiko:
Makan
berlebihan
Kurang sport
Stres
Insulin kurang jumlahnya
Insulin kurang baik kerjanya
DIABETES =
Gula (glukosa) darah meningkat
Jenis-jenis DM
DM Tipe-1 :
yang disebabkan tidak adanya produksi
insulin sama sekali.
DM Tipe-2 :
DM yang disebabkan tidak cukup dan
tidak efektifnya kerja insulin.
DM Gestasional, yaitu tipe DM yang
muncul ketika penderita hamil
DM tipe lain yang disebabkan oleh
pemakaian obat, penyakit lain-lain, dsb
Gejala diabetes
• Rasa haus yang berlebihan
• Sering kencing terutama malam hari
• Berat badan yang turun dengan cepat.
• Keluhan lemah
• Kesemutan pada jaringan tangan dan kaki
• Cepat lapar
• Gatal-gatal
• Penglihatan jadi kabur
• Gairah seks menurun
• Luka sukar sembuh
• Pada ibu-ibu sering melahirkan bayi di atas 4kg.
Masalah
– Kadang-kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan
adanya keluhan
– Mereka mengetahui adanya diabetes hanya karena pada saat
chek up ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi.
Manifestasi Klinis
Gejala khas: poliuria,
polifagia, polidipsi,
Sering haus dan BB turun
Sering bak
Sering lapar atau lelah
BB turun
Luka sulit sembuh
Kulit kering dan gatal
Kebal rasa di kaki atau
kesemutan
Pandangan kabur
Kriteria Diagnosis
(laboratorium)
Kriteria Diagnosis
(laboratorium)
PRE-DIABETES:
Komplikasi
FR Perilaku
• Merokok • Penyakit
• Diet tdk Sehat jantung koroner
• Kons. Alkohol • Stroke
• Krng Aktifitas Fisik DIABETES • Diabetes komplik.
FR Biologis • Gagal Ginjal
• Hiperglikemi MELITUS • Impotensi
• Dislipidemia
• Retinopati
• Dll
• Dll
Faktor Lingkungan
•Sosio-ekonomi
•Budaya
DETEKSI DINI
FAKTOR RISIKO
DIABETES MELITUS
DETEKSI DINI
MONITORING FAKTOR RISIKO SECARA RUTIN
DAN PERIODIK
Anjuran Jangka Waktu Pemantauan Faktor Risiko DM
Menghilangkan gejala
Dan Faktor risiko
Cara:
Menormalkan
kadar glukosa darah,
Lipid (kolesterol, trigliserid),
dan kadar insulin
4 Pilar Pengendalian Diabetes
Mengatur makan
Penyuluhan/
Edukasi
Berirama
Dilakukan selang-seling
gerak cepat-lambat
Peningkatan bertahap
sesuai kemampuan
30 menit : 3 - 4 kali/minggu
(tiap hari lebih baik)
PENANGGULANGAN
STROKE
• STROKE : KELUMPUHAN AKIBAT
PENYUMBATAN/PECAH PEMBULUH DARAH OTAK.
KELUMPUHAN BISA SEMENTARA ( UNTK YG RINGAN ) ,
SAMPAI CACAT YG BERAT DAN MENETAP.
SERANGAN STROKE
I. SERANGAN ISCHEMIA OTAK SELINTAS ( Transient ischemic
attacks):
Dapat berupa kelumpuhan (paresis) mendadak dr satu /dua sisi
tubuh yg menyebabkan orang spt terjatuh selagi berjalan
/berdiri, serangan rasa berputar (vertigo),gangguan
menelan,/gangguan berbicara (disartri/pelo),rasa “tebal”
(parasthesi) satu/dua sisi badan dan rasa tebal pada satu atau
dua sisi muka.
Bisa juga gangguan mengenai syaraf pengelihatan, penderita merasa
ruangan jadi gelap sesaat. Gangguan berlangsung 1 kali/bbrp
kali dlm waktu singkat bbrp menit, sampai bbrp jam, ttp tdk lebih
dr 24 jam.
Diluar serangan tidak ada kelainan pada oemeriksaan luar.kelainan
bisa diketahui dari pemeriksaan CT Scan otak.
PENYEBAB
a. Tekanan darah terlalu tinggi shg terjd spasme
( kejang sesaat ) pembuluh darah, shg aliran
darah ke bagian otak terhenti sesaat.
b. Viskositas / kekentalan darah menyebabkan
aliran darah ke otak terhenti sesaat.
Adanya serangan ischemia otak selintas perlu
segera di tindak lanjuti secepatnya berobat ke
dokter ahli syaraf untk mendapat penanganan
cepat shg bisa dicegah STROKE (kelumpuhan
) yg menetap.
STROKE
PERDARAHAN ATAU SUMBATAN?
II. STROKE SUMBATAN
• Batuk
• Produksi sputum
• Sesak napas
• Aktiviti terbatas
TUJUAN
TUJUAN PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
• Mencegah progresifiti penyakit
• Mengurangi gejala
• Meningkatkan toleransi latihan
• Mencegah dan mengobati komplikasi
• Mencegah dan mengobati eksaserbasi berulang
• Mencegah atau meminimalkan efek samping obat
• Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru
• Meningkatkan kualiti hidup penderita
• Menurunkan angka kematian
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PPOK
PPOK
• Evaluasi dan monitor penyakit
• Menurunkan faktor risiko
• Tatalaksana PPOK stabil
• Tatalaksana PPOK eksaserbasi
TERAPI
TERAPI PPOK
PPOK
• STOP ROKOK
• OBAT-OBATAN
• TERAPI OKSIGEN
• REHABILITASI RESPIRASI
• EDUKASI
DETEKSI DINI KANKER LEHER
RAHIM & PAYUDARA
PENDAHULUAN
• Kanker penyebab kematian ke 2 di dunia (WHO, 2005) &
ke 5 di Indonesia (SKRT, 2001)
• Kanker leher rahim & payudara merupakan kanker
terbanyak di Indonesia
• Kanker leher rahim:
– mempunyai patofisiologi yg jelas,
– dapat dideteksi & diobati pd saat lesi pra-kanker/displasia
• Kanker payudara
– Subyek kegiatan yg sama dg kanker leher rahim yi: Ibu/WUS
– Walau blm dpt di deteksi pd lesi prakanker, b/ ditemukan &
diobati pd stadium 1 atau 2, survival rate meningkat menjadi 80%
Pengendalian Penyakit Kanker
• PENCEGAHAN PRIMER
• PENCEGAHAN SEKUNDER
• PENCEGAHAN TERTIER
Pengendalian Penyakit
Kanker Leher Rahim & Payudara
• Pencegahan Primer
– KIE spt menghindari perilaku seksual yang berisiko
tinggi
– Assessment Faktor Risiko
– Immunisasi HPV
• Pencegahan Sekunder
– Mengidentifikasi dan mengobati lesi pra-kanker
sebelum berkembang menjadi kanker
– Penemuan & tatalaksana kanker stadium awal
• Pencegahan Tertier
– Penemuan & tatalaksana kanker stadium lanjut
– Perawatan paliatif
Deteksi Dini Kanker Payudara
• Deteksi dini pada puskesmas hanya dapat
menemukan kasus pada stadium awal
• Dilakukan dengan cara CBE (Clinical Breast
Cancer) yi pemeriksaan fisik oleh petugas
terlatih
• Diharapkan dpt menemukan kasus tumor
diameter + 1 cm
• Rujuk ke dokter ahli bedah/Bdh onk utk
pengobatan
• Mengajarkan cara SADARI kpd WUS
Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Pengobatannya
“Single Approach”
Perbandingan Cara Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim
n
ua
ka
an
ng
ia
ed
rja
tis
tif
an
rs
te
ak
ek
Am
te
Ke
Pr
Ef
Ke
IVA1 Ya Ya Ya Ya Ya
Pap Smear Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
Tes HPV/DNA Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
Servikografi Ya Ya Tidak Tidak
Inspeksi Visual dg Asam Asetat (IVA)
Tidak
1
merokok
Sistem imun menurun
Berganti-ganti
Pasangan seksual
Stadium lanjut:
Perdarahan sesudah senggama
Perdarahan spontan antara periode mens
Nyeri panggul
Nyeri ketika berhubungan seksual
Keputihan yang berlebih dan tidak normal
Apa itu IVA?
• Melihat serviks untuk mendeteksi abnormalitas setelah mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka) (3-5%)
• Asam asetat menegaskan dan menandai lesi pra-kanker dengan perubahan warna agak keputihan (acetowhite
change).
Sebelum diobati
Saat sesudah 4 bulan
Dilakukan krioterapi berikutnya
Deteksi Dini & Pengobatan
Kanker Leher Rahim
• Kanker serviks dapat dicegah
• Sdh ada pemeriksaan yg dpt mendeteksi
saat lesi prakanker atau NIS (Neoplasia
Intraseluler Serviks)
• Pengobatan yang efektif, aman, dg biaya
rendah utk lesi pra-kanker telah ada
selama bertahun-tahun
• “Single Approach” ad/ deteksi &
pengobatan yg dilakukan dlm 1 kali
kunjungan
Keberhasilan Program
Keterkaitan
Deteksi Dini Efektivitas
dan Pengobatan Pengobatan
Cakupan
Deteksi Dini
Min 80% WUS