Anda di halaman 1dari 47

KONSEP PENGEMBANGAN

POSBINDU PTM
dr. Muhammad Bal’an Kamali Rangkuti, MARS
Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur
1
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian & kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian & kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung,
kanker, diabetes)
• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi
Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke


2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus

6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi


13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma
Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi


Kronis
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
FAKTA DI LAPANGAN
• 2 dari 3 kematian setiap tahunnya terjadi karena
penyakit tidak menular.
• 9 juta kematian terjadi pada usia kurang dari 60 tahun.
• 90% kematian akibat penyakit tidak menular terjadi di
negara berkembang termasuk Indonesia.
• Lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak
tahu kalau dirinya sakit dan 30%nya tidak berobat
secara teratur di Indonesia
• Milyaran Rupiah hilang terbuang percuma akibat
penyakit tidak menular dan memperburuk kemiskinan.
08/30/2020 4
KORELASI FAKTOR RISIKO PTM

MORBIDITAS
&
DISABILITAS

5
Sumber: Modifikasi dari from Global Health 2035: a world converging within a generation. USA, The Lancet. 2013.
FAKTOR RISIKO UTAMA PENYAKIT TIDAK MENULAR

Tembakau
MEROKOK SEBABKAN
SERANGAN JANTUNG
MEROKOK SEBABKAN
GANGREN DIABETES

Diet Penyakit Jantung


Tidak Kanker
sehat Diabetes
Kurang Gerak
Penyakit Paru
Obstruktif Kronik

Osteoporosis
Penyakit Mulut

Alkohol Gangguan Jiwa


Kecelakaan
Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010
FAKTA PTM DI INDONESIA

PTM pada Penduduk Usia >15 tahun


Prevalensi
Penyakit Jumlah
(%)
Stroke 1,21 2,1 juta

Hipertensi 25,8 42,1 juta

Obesitas Sentral 26,6 44,3 juta

Obesitas (IMT>25) 26,2 43,3 juta

Diabetes Melitus 6,9 11,5 juta


Pddk > 15 thn
Sumber: Riskesdas 2013

Keterangan:
• Cakupan hipertensi oleh nakes  36,8%
• Sekitar ¾ penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita DM/Hipertensi.
• Penduduk usia >15 th = 166,5 Juta (SP 2010)
Penyakit Tidak Menular
POSBINDU PTM
Upaya/Kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut
faktor risiko PTM bersumber daya masyarakat secara rutin
dan berkesinambungan
• Masalah PTM yang kian meningkat dan
mengancam pertumbuhan ekonomi nasional.
• Masyarakat kurang menyadari tentang PTM dan
faktor risiko untuk timbulnya PTM di masyarakat
• Fasilitas yankes yang ada belum memadai untuk
pencegahan & penanggulangan PTM
• Kegiatan Pencegahan & Penanggulangan PTM
masih terkotak kotak & belum terkoordinasi secara
terpadu
• Perlu Reformasi Pelayanan Kesehatan &
Perencanaan Yang Komprehensif dan Berbasis
Masyarakat.
PENGENDALIAN PTM BERBASIS
MASYARAKAT
• Memperhatikan Masalah PTM di Masyarakat
 Morbiditas & Mortalitas Tinggi
 Faktor Risiko PTM Tidak Memberikan Gejala
• Menggunakan Sumberdaya Masyarakat
• Memberdayakan Potensi Masyarakat
• Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat
• Sesuai dengan Budaya & Kebiasaan Masyarakat

 Posbindu PTM  PPTM Berbasis Masyarakat  Fungsi


Koordinatif dan Konsultatif
 Pemerintah hanya motivator, fasilitator dan kendali mutu
yanKes
STRATEGI
• Meningkatkan kemampuan petugas dan masyarakat
dalam pengendalian PTM melalui Posbindu PTM
• Mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana dalam
pengendalian PTM di Posbindu PTM.
• Meningkatkan jejaring kerja Posbindu PTM melibatkan
lintas program, lintas sektor dan pemangku kepentingan
(stake holder) terkait baik di Pusat maupun Provinsi,
dan Kabupaten/ Kota.
• Meningkatkan peran pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota dan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi Posbindu PTM.
08/30/2020 12
STRATEGI
• Menyelenggarakan pengendalian PTM melalui deteksi
faktor risiko dan kasus PTM, tindak lanjut dan
rujukannya di Posbindu PTM
• Pelaksanaan Posbindu PTM berdasarkan fakta
(evidence-based) dan skala prioritas;
• Penyelenggaraan Posbindu PTM terutama merupakan
bagian dari kegiatan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
serta kelompok potensial lainnya.
• Melaksanakan sosialisasi dan advokasi tentang
Posbindu PTM pada pemerintah, pihak legislatif,
pemangku kepentingan (stake holder) dan pemerintah 13
08/30/2020
Monitoring :
• Obesitas
• Hipertensi
• Hiperglikemi
Konseling :
• Hiperkolesterol • Diet,
• Pem.Klinis • Stop
Payudara merokok
• Faktor lain
• Stress
Aktifitas bersama :
• KIE • Self Care
• Aktifitas Fisik
• Sarasehan
Tujuan & Manfaat Penyelenggaraan
Kegiatan Posbindu PTM (5M)
• Membudayakan Gaya Hidup Sehat (berperilaku CERDIK) dalam
lingkungan yg kondusif di rutinitas kehidupannya
• Mawas Diri  Faktor risiko PTM yg kurang menimbulkan gejala
secara bersamaan dpt terdeteksi & terkendali secara dini
• Metodologis & Bermakna secara klinis
 Kegiatan dpt dipertanggung jawabkan secara medis
 Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah
mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator PPTM
• Mudah Dijangkau  Diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal
masyarakat/ lingkungan tempat kerja dgn jadual waktu yang
disepakati
• Murah  Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif dgn biaya yg
disepakati/sesuai kemampuan masyarakat
PEMBINAAN POSBINDU PTM DAN RUJUKAN
Puskesmas
Klinik Dokter
Keluarga
swasta
DESA/KELURAHAN
SIAGA AKTIF

Posbindu PTM

Pemda
Masyarakat
Profesi
PROMKES
UPAYA KESEHATAM
PENGENDALIAN PENYAKIT

DINAS KESEHATAN
TUJUAN

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam


pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM

SASARAN KEGIATAN
Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang
PTM
( usia > 15 Th )

08/30/2020 17
JENIS KEGIATAN
a. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko
keturunan dan perilaku.
b. Melakukan pengukuran faktor risiko meliputi penimbangan
dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh
termasuk analisa lemak, pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan gula darah, kadar lemak darah (kolesterol total
dan trigliserida), fungsi paru sederhana (Peakflowmeter),
CBE, IVA (Inspeksi Visual Asetat).
c. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik
dan lain-lain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.
d. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan
lainnya.
e. Melakukan rujukan ke Puskesmas

.
TIPE
LAYANAN DETEKSI DAN TINDAK
LANJUT DINI POSBINDU-PTM
Posbindu Dasar Posbindu Utama

Wawancara Terarah Faktor Risiko


dengan Instrumen Layanan Posbindu Dasar
Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi
Badan, Indeks Massa Tubuh dan
analisa lemak tubuh Pemeriksaan
Sadari/CBE (Pemeriksaan IVA
Payudara sendiri),
Pemeriksaan Tekanan Darah, Pemeriksaan Gula, Kolesterol
Peakflowmeter Total, Trigliserida Darah,
PENJENJANGAN TIPE POSBINDU
No Kriteria PTM
JenjangTipePosbindu PTM
Dasar Utama
1 Kader aktif < 7 orang 8-11 orang
terlatih terlatih
2 Peralatandeteksidini Ada, belum Lengkap, dengan tindakan invasif
FR.PTM lengkap
3 Peralatan Belum Lengkap Lengkap
penunjang lainnya
4 Media Edukasi Ada, Lengkap
tidaklengkap
5 TenagaKesehatan Belum ada Ada,
dokter,bidan,perawat,analis/lainnya
6 Biayaoperasional Ada, Ada, memadai
belummemadai
7 Pedoman/panduan Ada, Lengkap
tidaklengkap

08/30/2020 20
POSBINDU PTM DASAR KIT

ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR LINGKAR PERUT

PEAKFLOW ALAT UKUR GULA DAN ALAT UKUR


METER LEMAK DARAH TEKANAN DARAH
POSBINDU PTM UTAMA KIT

ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR LINGKAR PERUT

IVA ALAT UKUR GULA DAN ALAT UKUR


LEMAK DARAH TEKANAN DARAH
LANGKAH PENGEMBANGAN
KEGIATAN POSBINDU PTM
Menyelenggarakan pertemuan khusus dengan mengundang
pimpinan kelompok/lembaga/organisasi dan anggota masyarakat
terpilih sesuai dengan tata cara yang berlaku. Pada pertemuan ini
dihasilkan;
• Kesepakatan menyelenggarakan Posbindu PTM
• Pembagian peran dan fungsi kader sebagai tenaga pelaksana
Posbindu PTM
• Penetapan jadwal pelaksanaan Posbindu PTM
• Besaran dan sumber pembiayaan.
• Sarana dan prasarana
• Jenis layanan Posbindu PTM
.• Mekanisme kerja antara kelompok potensial dengan petugas
kesehatan
SYARAT DAN TUGAS
KADER POSBINDU PTM
Syarat menjadi seorang kader;
a. Berasal dari anggota kelompok
masyarakat/lembaga/institusi
b. Peduli terhadap masalah penyakit tidak menular
dan bersedia melaksanakan kegiatan Posbindu
PTM
c. Pendidikan sebaiknya minimal setingkat SLTA
(Sekolah Lanjutan Tingkat Atas)  BISA
. BACA-TULIS
TUGAS KADER POSBINDU PTM
Tugas Kader;
a. Melakukan pendekatan kepada pimpinan
kelompok/lembaga/institusi.
b. Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas.
c. Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian
masalah termasuk penentuan jadwal penyelenggaraan
posbindu PTM.
d. Mendorong anggota kelompok
masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke
posbindu PTM ( mengajak anggota keluarga/masyarakat
agar hadir, memberikan serta menyebarluaskan informasi
kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya
termasuk dana yang berasal dari masyarakat).
08/30/2020 25
e. Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk
Proses Kegiatan Posbindu PTM
Kegiatan Sebelum Pemeriksaan Sambil menunggu giliran pemeriksaan,
(Senam bersama, bersepeda, ceramah kader melakukan penyuluhan kelompok.
agama, demo makanan sehat, dll)
bekerjasama dengan Yayasan, LSM, Majelis Pemeriksaan
Ta’lim, Gereja setempat, dll) (satu per satu)

Meja 5 Meja 4 Meja 3 Meja 2 Meja 1

Pelayanan Pemeriksaan Pengukuran Wawancara  Registrasi


Konseling Biokimia Faktor Risiko (pengisian  Pemberian nomor
(penyuluhan (Gula Darah, PTM ( TB,BB. KMS FR- kode yang sama
pada KMS FR-
perorangan) Kolesterol) IMT, TD) PTM) oleh PTM dan Buku
oleh kader Pemriksaan kader Pencatatan oleh
IVA kader
Tindak  Pengisian KMS FR-
lanjut/ PTM
rujukan  Penyerahan KMS
kepada Peserta
 Pencatatan pada
 POSBINDU PTM ” NUSA INDAH ” RW. 05, Kelurahan Duri Utara , Kec. Tambora.

MEJA 1 : PENDAFTARAN
MEJA 2: WAWANCARA

MEJA 3 :PEMERIKSAAN

MEJA 4: PEMERIKSAAN BIOKIMIA ,IVAMEJA 5: PENYULUHAN


MEJA – 1
(REGISTRASI)
• Pengisian KMS FR PTM :
KMS FR PTM diisi sesuai identitas peserta :
– No. Tanda Pengenal/ KTP - Alamat
– Nama - Pendidikan terakhir
– Tanggal - Pekerjaan
– Jenis Kelamin (L/P) - Status perkawinan (menikah/ tidak menikah*)
– Suku - Golongan darah
– Agama
Setiap data Peserta Posbindu PTM dicatat pada KMS FR PTM dan Lembar Hasil Pencatatan
FR PTM
Lembar Pencatatan Hasil FR PTM (Lb.1 s/d Lb.5) di isi berdasarkan data KMS FR PTM
peserta yang telah terisi dari setiap meja
KMS FR PTM yang telah terisi di serahkan ke peserta
Peserta ke meja – 2
Berikan informasi tindak lanjut apa yang harus dilakukan
peserta sesuai isian pada Lembar KMS FR PTM membawa KMS yang
terisi
. – Lihat Lembar Pencatatan Hasil FR PTM (Lb.1 s/d Lb.5)
MEJA – 2
(WAWANCARA
)
• Pada lembar KMS FR PTM, dilakukan Penggalian
informasi FR Perilaku dan Keturunan pada keluarga inti yaitu :
‐ Merokok (+/-) - Peny. Kencing manis (Ya/
‐ Makan sayur buah min 5 porsi (+/-) tidak)
‐ Kurang aktifitas fisik 10’/hr 3x/mgg(+/-) - Peny. Hipertensi (Ya/ tidak)
‐ Konsumsi minuman beralkohol (+/-) - Peny. Jantung (Ya/ tidak)
(*tulis [+] jika ya ; [-] jika tidak) - Peny. Stroke (Ya/ tidak)
Peserta ke meja – 3
membawa KMS yang
terisi
.
MEJA – 3
(PENGUKURAN
FR PTM)
Pada KMS FR PTM, dicatatkan hasil Pengukuran/ Px FR PTM
yaitu hasil :
• Penimbangan BB dan TB/ Indeks Massa Tubuh
termasuk analisa lemak tubuh, Pengukuran lingkar perut

Peserta ke meja – 4
membawa KMS yang
terisi
.
MEJA – 4
(PEMERIKSAA
N)
• Pengukuran tekanan darah
• Pemeriksaan gula darah
• Pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan
trigliserida)
• Pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
• Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga
bidan/
Peserta ke meja –5
dokter terlatih (catatkan hasil dgn membawa
tanda positif
KMS yang
(+)
.
/negatif (-) terisi
MEJA – 5
(KONSELING)
• Konseling (mengenai diet, merokok, stress, aktifitas fisik dll)
Masalah kesehatan yang ditemukan dicatatkan pada Lembar KMS
FR PTM kemudian diberikan solusi/saran sesuai dengan FR PTM
peserta
‐ Nomordengan
urut mengisi
- : Tanggal dirujuk
‐ Masalah kesehatan yang ditemukan - Alasan rujukan
‐ Saran tindak lanjut

Peserta ke meja – 1
membawa KMS yang
terisi
.
KEGIATAN LAINNYA DALAM PENYELENGGARAN
POSBINDU

DETEKSI DINI
DAN TATA LAKSANA FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR SECARA MAND

Sepeda Gembira Senam Bersama

Demo Masak Menu Sehat dan


seimbang
Penyuluhan melalui Kegiatan Keagamaan
“kegiatan lainnya dalam posbindu”
TAHAP PENYELENGGARAAN POSBINDU
1. Satu hari sebelum pelaksanaan ( Tahap Persiapan)
a. Mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan jadwal
kegiatan.
b. Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan.
c. Membuat dan menyebarkan pengumuman mengenai waktu
pelaksanaan.

2. Hari Pelaksanaan
a. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.
b.Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak,
penyuluhan, sarasehan atau peningkatan ketrampilan bagi para
anggotanya.

3. Satu hari setelah pelaksanaan ( Tahap evaluasi )


. a. Menilai kehadiran (para anggotanya, kader dan undangan lainnya)
b. Catatan pelaksanaan kegiatan
KETENAGAAN
No Tenaga Peranan
1 Koordinator Ketua dari perkumpulan dan penanggungjawab
kegiatan serta berkoordinasi terhadap
Puskesmas dan Para Pembina terkait di
wilayahnya.
2 Kader Penggerak Anggota perkumpulan yang aktif, berpengaruh
dan komunikatif bertugas menggerakkan
masyarakat, sekaligus melakukan wawancara
dalam penggalian informasi
3 Kader Pemantau Anggota Perkumpulan yang aktif dan
komunikatif bertugas melakukan pengukuran
Faktor risiko PTM
4 Kader Konselor/Edukator Anggota Perkumpulan yang aktif, komunikatif
dan telah menjadi panutan dalam penerapan
gaya hidup sehat, bertugas melakukan
konseling, edukasi, motivasi serta
menindaklanjuti rujukan dari Puskesmas
5 Kader Pencatat Anggota perkumpulan yang aktif dan
komunikatif bertugas melakukan pencatatan
.
hasil kegiatan Posbindu PTM dan melaporkan
kepada koordinator Posbindu PTM.
RUJUKAN
Merupakan bagian dari Sistem Rujukan Kesehatan
Nasional.
Bila terdapat peserta yang memiliki kriteria harus dirujuk,
sesegeranya dirujuk ke Puskesmas dengan terlebih dahulu
memotivasi agar mau dirujuk ke Puskesmas.
Pada saat merujuk, sertakan KMS dan lembar
rujukan ke Puskesmas sebagai media informasi Petugas
Puskesmas dalam menerima rujukan dari masyarakat.
Pada kondisi tertentu bila memerlukan pendamping
rujukan
.
dari kader Posbindu PTM agar dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya.
KRITERIA RUJUKAN
– Bila Faktor Risiko yang ditangani masuk dalam
kriteria buruk.
– Bila penanganan faktor risiko kriteria sedang
tidak berhasil pada kunjungan 3 bulan
berikutnya.
– Bila dari hasil pemeriksaan/pengukuran faktor
risiko diperlukan konfirmasi lanjutan dari
tenaga kesehatan.
– Pada penyandang faktor risiko yang memerlukan
. obat-obatan atau yang dalam pengobatan
– Bila pada pemeriksaan uji fungsi paru sederhana terdapat nilai
APE< nilai prediksi
– Ditemukan IVA (+) pada perempuan yang telah diperiksa.
– Dicurigai kanker leher rahim dan kelainan ginekologis lain pada
pemeriksaan ginekologi
– Ditemukan benjolan dan kelainan lain pada Pemeriksaan
Payudara.
– Kondisi-kondisi gawat yang memerlukan penanganan cepat dari
tenaga kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke, serta
terjadi penurunan kadar gula darah yang cepat berakibat dengan
penurunan kesadaran, serangan sesak nafas pada penderita
penyakit paru yang menahun maupun cidera akibat kecelakaan
dan tindak kekerasan.
08/30/2020 39
KONDISIPELAYANAN
SAAT PTM DI PUSKESMAS TARGET;
INI; 1 PUSKESMAS
8981 DENGAN PELAYANAN
PTM SETIAP
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
(RISFAKES 2011) REVITALISASI PUSKESMAS (2014)

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF

SDM, PERALATAN, SARANA DAN PRASARANA, PROTAP DAN


OBAT
Penatalaksanaan Pencegahan
Promosi Perilaku Penatalaksanaan
FR PTM Komplikasi dan
CERDIK - Hipertensi Kasus PTM:
- Kegawatdaruratan Rehabilitasi:
- Dislipidemia - Rehabilitasi
- Diagnosis
- Hiperglikemi - Home Care
- Rawat jalan
- Merokok - Monitoring dan
- Rawat Inap
- Obesitas Perawatan
- Tindakan Medik
• Rujukan Kesehatan
(Operasi, amputasi,
Masyarakat
dialisis dll)
- Rujukan
- Rujukan
Kriteria pengendalian
faktor risiko PTM
Faktor Risiko Baik Sedang Buruk
Gula darah puasa 80-109 110-125 126
Glukosa darah 2 jam 80-144 145-179 180
Glukosa darah sewaktu 80-144 145-199 200
Kolesterol darah total < 150 150-189 190
Trigliserida <140 140-150 > 150
Tekanan darah <130/80 130-139/80-  140/90
90
Indeks Masa Tubuh 18,5-22,9 23-24 >25
(IMT)
Lingkar Perut P < 90cm; W - P >90 cm; W >80
<80cm cm
Arus Puncak Ekspirasi Nilai APE> Nilai -  Nilai APE ≤ Nilai
Prediksi Prediksi
.
Jangka Waktu Pemantauan
Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Orang Sehat Faktor Risiko Penderita PTM
Glukosa darah puasa 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah 2 jam 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah sewaktu 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Kolesterol darah total 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali
Trigliserida 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali
Tekanan darah 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Indeks Masa Tubuh (IMT) 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lingkar Perut 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Arus Puncak Ekspirasi 1 tahun sekali 3 bulan sekali 1 bulan sekali
IVA 5 Tahun sekali
Cedera dan Kekerasan 6 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali
Dalam Rumah Tangga
Kadar Alkohol Pernafasan 1 tahun sekali 6 bulan sekali 1 bulan sekali
dan Tes Amfetamin Urin
.
PENILAIAN DAN EVALUASI
Penilaian keberhasilan dari kegiatan, harus dilakukan dengan
membandingkan keberhasilan yang dicapai pada saat pelaksanaan
kegiatan dengan nilai keberhasilan yang telah ditetapkan dan
disepakati sejak awal.
Penilaian tersebut meliputi berapa jumlah tenaga kader aktif
mengikuti kegiatan, berapa peserta yang datang berkunjung
teratur setiap bulannya, berapa kali olahraga bersama dan
penyuluhan kesehatan/konseling yang dilakukan dalam
setahun, berapa peserta yang terkendali faktor risikonya, serta
berapa banyak peserta yang dirujuk ke Puskesmas.

.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Pencatatan dan pelaporan faktor risiko individu pada
KMS Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dilakukan
oleh Kader dalam rangka mawas diri individu.
• Pencatatan dan pelaporan faktor risiko masyarakat pada
Buku Pencatatan Hasil Kegiatan Posbindu PTM dilakukan
oleh kader untuk meningkatkan mawas diri kelompok.

PANDUAN PENYELENGGARAAN POSBINDU DALAM MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
KESIMPULAN
Posbindu-PTM merupakan model peran
serta masyarakat yang dapat
diterapkan pada BERBAGAI
TATANAN dalam pengendalian
faktor risiko penyakit tidak menular. 
POSBINDU PTM : merupakan bentuk
peran serta masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini, pemantauan,
dan tindak lanjut faktor risiko PTM
secara mandiri dan
berkesinambungan
Peranan semua pihak dalam
Mengembangkan Posbindu PTM
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
HARI TUA NIKMAT TANPA PTM
DENGAN PERILAKU CERDIK

Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur


Ajak Masyarakat kita

Cegah Sekarang
ke Posbindu PTM
Untuk mawas diri Ancaman Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya
Juga PTM

Rajin aktifitas dengan gerak olah raga dan seni


Diet yang sehat dengan kalori seimbang (rendah gula,
garam dan lemak serta tinggi serat)

Istirahat yang cukup


Kendalikan stres
Cegah
Sekarang
juga

Anda mungkin juga menyukai