Anda di halaman 1dari 44

LogoType

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. A DENGAN DIA
GNOSA MEDIS
ASMA BRONCHIAL
PAVILIUN SUHARDO KERTOHUSODO RSPAD GATOT SOEBROTO
KELOMPOK 2 AKPER YASPEN JAKARTA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Asma Broncial
Menurut Para Ahli:

Asma adalah penyakit inflamasi


kronik pada jalan napas yang di
krakteristikan dengan
hiperresponsivitas, edema
mukosa, dan produksi mukus.
Inflamasi ini pada akhirnya
berkembang menjadi episode
gejala asma yang berulang :
batuk, sesak dada, mengi, dan
dyspnea.
(Brunner & Suddarth, 2016)
Asma bronchial adalah penyakit
obstruksi saluran pernafasan
akibat penyempitan saluran nafas
yang sifatnya reversibel.
(Djojodibroto, 2017)
Etiologi
Menurut Wijaya & Putri (2013)
Alergen
1 Tingkat hiperaktivitas bronkus tinggi menimbulkan serangan asma.

Infeksi Saluran Pernapasan


2 Disebabkan oleh virus respiratory synchyhal virus (RSV) & virus
para influenza.

Refleks Gastroesopagus
3 Iritasi trakeobronkheal karena isi lambung dapat memperberat
penyakit asma.

Psikologis
4 Memicu stress yang akan menurunkan respon tubuh sehingga
mudah terjadi inflamasi pada bronkus
Berasal dari Keturunan
Dapat disebut asma ekstrinsik
(asma alergik) yaitu asma yang
mulai terjadi saat kanak-kanak,
kadar IgE serum meningkat,
mekanisme terjadinya berkaitan
dengan sistem imun.

Klasifikasi
Asma
Bronchial
Menurut Djojodibroto (2017)
Berasal dari Diatesis Atopik
Golongkan sebagai asma instrinsik atau asma
idiosinkratik yaitu asma yang terjadi saat dewasa,
kadar IgE normal dan bersifat Non-imun
Manifestasi Klinis
Menurut Merry DiGiulio (2014)

 Suara ngik-ngik sepanjang siklus pernapasan ketika terjadi inflamasi. Udara sukar
bergerak melalui jaringan napas yang menyempit, sehingga menimbulkan suara.
 Asimtomatik antara serangan asma. Gejala hilang walaupun tidak adanya
inflamasi
 Kesulitan bernapas (Dyspnea) ketika jaringan napas menyempit karena inflamasi.
Ini secara khas progresif ketika inflamasi berkembang.
 Frekuensi napas lebih dari 20 kali per menit (Tachypnea) ketika tubuh berusaha
mendapatkan lebih banyak oksigen ke dalam paru-paru untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis.
 Penggunaan otot-otot tambahan untuk bernapas ketika tubuh mencoba lebih keras
untuk mendapatkan lebih banyak udara ke dalam paru-paru.
 Keketatan di dada terkait dengan penyempitan jalan pernapasan (Bron-
choconstriction)
 Takikardia, denyut janting lebih dari 100, karena tubuh berusaha mendapatkan
banyak oksigen.
Patofisiologi
Menurtu Muttaqin, 2008

Asma timbul karena seseorang yang


atopik (alergik) akibat pemaparan
allergen. Alergen yang masuk tubuh
akan ditangkap oleh makrofag,
selanjutnya akan merangsang
pembentukan IgE. IgE akan segera
diikat oleh mastosit yang ada dalam
jaringan dan basofil yang ada dalam
sirkulasi.
Ikatan tersebut akan
menimbulkan influk Ca++ ke dalam sel &
terjadi perubahan dalam sel yang
menurunkan kadar cAMP.Kadar cAMP
yang menurun itu akan menimbulkan degranulasi sel
berupa histamin dan kinin. Akibat dari
bronkospasme akan terjadi penyempitan bronkus dan
percabangannya sehingga akan menimbulkan rasa
sesak ,nafas berbunyi (wheezing) dan batuk yang
produktif. Tanda gelaja tersebut merupakan tanda
dari asma bronkiale
Pathways
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
 Gambaran darah tepi: Menunjukkan leukositosis (15.000 – 40.000/mm3 ).
 Analisa gas darah : Menunjukkan asidosis metabolik dengan atau tanpa
retensi CO2.
 Darah (terutama eosinofil, Ig E total, Ig E spesifik).
 sputum(eosinofil,spiral Curshman, kristal Charcot –Leyden).
 Pemeriksaan Radiologi
 Foto Thoraks : Menunjukkan terdapat bercak- bercak infiltrat pada satu
atau beberapa lobus.
 Lain –Lain
 Tes fungsi paru : Untuk mengetahui fungsi paru , menetapkan luas
beratnya penyakit , mendiagnosis keadaan .
 Spirometri statik : Mengkaji jumlah udara yang diinspirasi.
Penatalaksanaan
• Pengobatan Farmakologi
 Agnosis beta: metaproterenol ( alupent, metrapel).
 Metilxantin : aminofilin dan teofilin.
 Kortikosteroid.
 Kromolin dan Iprutropioum bromide (atroven).
 Terapi nebulizer. obat yang dipakai yaitu Pulmicord, Ventolin, Bisolvon
larutan
• Non Farmakologi
Dapat dilakukan dengan melakukan terapi nebulizer dan batuk efektif.
Batuk Effektif. Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar,
dimana pasien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan
dapat mengeluarkan secret secara maksimal.. Tujuan membantu
membersihkan jalan nafas., Indikasi :Produksi sputum yang berlebih , Pasien
dengan batuk yang tidak efektif .
Menerapkan posisi semi fowler untuk memfasilitasi nafas dan ekspansi paru.
Posisi ini mengurangi kerja napas dan meningkatkan ekspansi paru.
Komplikasi
Dari banyak kasus yang ada
di rumah sakit, kebanyakan
pasien dengan riwayat
penyakit asma bronkial dapat
lebih mudah terserang
penyakit-penyakit di bagian
pernafasan, seperti:
 Mengancam pada
gangguan keseimbangan
asam basa dan gagal
nafas,
 Chronik persistent
bronchitis,
 Bronchiolitis,
 Pneumonia,
 Emphysema.
Konsep Asuhan Kepe
rawatan
• Pengkajian Keperawatan
 Identitas klien meliputi nama, usia, jenis kelamin ras dll
 Informasi dan diagnosa medik yang penting
 Data riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan dahulu : pernah menderita penyakit asma sebelumnya, menderita
kelelahan yang amat sangat dengan sianosi pada ujung jari.
 Riwayat kesehatan sekarang
 Biasanya klien sesak nafas, batuk-batuk, lesu tidak bergairah, pucat tidak ada nafsu makan,
sakit pada dada dan pada jalan nafas.
 Sesak setelah melakukan aktivitas / menhadapi suatu krisis emosional.
 Sesak nafas karena perubahan udara dan debu.
 Batuk dan susah tidur karena nyeri dada.
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat keluarga yang mengalami asma.
 Riwayat keluarga positif menderita penyakit alergi, seperti rinitis alergi, sinustis, dermatitis, dll
 Pemeriksaan fisik : tingkat distres yang tampak ,tanda-tanda vital, kecepatan pernapasan
dan ekskursi, suara napas di seluruh lapang paru, nadi apikal.
 Pemeriksaan diagnostik meliputi volume ekspirasi paksa, kecepatan aliran ekspirasi puncak,
gas darah.
 Pola gordon
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tak efektif b/d peningkatan produksi mukus yang ditandai dengan os mengatakan batuk
dan dahak sulit keluar,sputum warna putih kental, os gelisah
2. Kerusakan pertukaran gas b/d ketidaksamaan ventilasi dan perfusi yang ditandai dengan os mengatakan naf
as sesak , tampak retraksi otot bantu pernafasan,RR > 20 kali /menit,PaO2 < 60 mmHg, Pa CO2 > 40 mmH
g, os tampak sianosis
3. Pola nafas tak efektif b/d bronkospasme yang ditandai os mengatakan sesak nafas, os gelisah, terdengar su
ara wheezing (+), tampak pembesaran vena leher, takikardi, berkeringat.
4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik yang ditandai dengan os mengatakan badan lemah, os mengatakan
nafas sesak,berkeringat
5. Cemas b/d takut ancaman kematian yang ditandai os gelisah, os mengatakan tidak bisa bernafas,suara whe
ezing (+)
6. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d susah makan
7. Gangguan istirahat dan tidur b/d sesak nafas yang ditandai dengan os tampak payah, os mengatakan sesak
nafas, os mengatakan tidak bisa tidur ,retraksi otot dada (+)
8. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi yang ditandai dengan os mengatakan tidak tahu faktor penyebab
penyakit dan kekambuhan
9. Resiko tinggi infeksi b/d peningkatan produksi mukus
Intervensi
TUJUAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
NO DIAGNOSA RASIONAL
( NOC ) ( NIC )

1. Tidak efektifnya Jalan nafas Sesak berkurang, Auskultasi bunyi nafas, catat 1. Beberapa derajat spasme bronkus terjadi
bersihan jalan kembali batuk berkurang, adanya bunyi nafas, misalnya : dengan obstruksi jalan nafas. Bunyi nafas redup
nafas efektif. klien dapat wheezing, ronkhi. dengan ekspirasi mengi (empysema), tak ada
berhubungan mengeluarkan fungsi nafas (asma berat).
dengan sputum, Kaji / pantau frekuensi Takipnea biasanya ada pada
akumulasi mukus. wheezing pernafasan catat rasio inspirasi beberapa derajat dan dapat
berkurang/hilang, dan ekspirasi. ditemukan pada penerimaan
vital dalam batas selama strest/adanya proses
normal keadaan infeksi
umum baik. akut.

Observasi karakteristik batuk, 1. Batuk dapat menetap tetapi tidak efektif,


menetap, batuk pendek, basah. khususnya pada klien lansia, sakit
Bantu tindakan untuk akut/kelemahan.
keefektipan memperbaiki upaya
batuk.
2. Gangguan nutrisi Kebutuhan Keadaan umum Kaji status nutrisi klien Menentukan dan
kurang dari nutrisi dapat baik, mukosa (tekstur kulit, rambut, membantudalam intervensi
kebutuhan tubuh terpenuhi. bibir lembab, konjungtiva). selanjutnya.
berhubungan nafsu makan Jelaskan pada klien tentang Peningkatan pengetahuan klien
dengan intake baik, tekstur kulit pentingnya nutrisi bagi tubuh. dapat menaikan partisipasi bagi
yang tidak baik, klien klien dalam asuhan
adekuat. menghabiskan keperawatan.
porsi makan Timbang berat badan dan tinggi Penurunan berat badan yang
yang disediakan, badan. signifikan merupakan indikator
bising usus 6-12 kurangnya nutrisi.
kali/menit, berat Anjurkan klien minum air hangat Air hangat dapat mengurangi
badan dalam saat makan. mual.
batas normal. Anjurkan klien makan sedikit- Memenuhi kebutuhan nutrisi
  sedikit tapi sering klien.
3. Kurangnya Pengetahuan klien Mencari Diskusikan aspek ketidak Informasi dapat manaikkan
pengetahuan tentang proses tentang nyamanan dari penyakit, koping dan membantu
tentang proses penyakit menjadi proses lamanya penyembuhan, dan menurunkan ansietas dan
penyakitnya bertambah. penyakit : harapan kesembuhan. masalah berlebihan.
berhubungan - Klien Berikan informasi dalam bentuk Kelemahan dan depresi dapat
dengan mengerti tertulis dan verbal. mempengaruhi kemampuan
kurangnya tentang untuk mangasimilasi informasi
informasi definisi asma atau mengikuti program medik.
- Klien Tekankan pentingnya Selama awal 6-8 minggu setelah
mengerti melanjutkan batuk efektif atau pulang, pasien beresiko besar
tentang latihan pernafasan. untuk kambuh dari penyakitnya.
penyebab dan Identifikasi tanda atau gejala Upaya evaluasi dan intervensi
pencegahan yang memerlukan pelaporan tepat waktu dapat mencegah
dari asma pemberi perawatan kesehatan. meminimalkan komplikasi.
- Klien
mengerti
komplikasi
dari asma
Hasil
Implementasi
Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi, membantu pasien memposisikan fisioterapi dada, mengaj
arkan batuk efektif, memposisikan untuk meringankan sesak nafas(posisi semi fowler), memberikan terapi
nebulizer.
Evaluasi
Menurut Moorhead, dkk (2016) evaluasi pada ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada asma bronchial sesuai
dengan hasil dari perencanaan yang telah dilakukan yaitu menunjukkan bersihan jalan nafas yang efektif, yang
dibukitkan oleh status pernafasan : kepatenan jalan nafas berupa frekuensi pernafasan normal, irama pernafasa
n reguler, kedalaman inspirasi tidak mengalami gangguan.
Asuhan Keperawatan
Pada Tn. A dengan Di
agnosa
Asma Bronchial
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 November 2019, Klien masuk RS pada
tanggal 27 November 2019, ruang 403 Paviliun Suhardo Kertohusodo, Nomer registrasi
828326 dan diagnose medis Asma Bronchial.
 
1. Identitas
Nama klien Tn.A, Jenis kelamin laki-laki, Usia 44 tahun, Setatus Pernikahan
Menikah, Agama Islam,Suku Bangsa Makasar, Bahas yang digunakan Indonesia,
Pekerjaan TNI, Alamat Jl. Setu indah blok23 No.8 Rt.010/004, Sumber biaya BPJS
Dinas, Sumber informasi klien dan keluarga.
2. Riwayat Keperawatan
Riwayat kesehatan sekarang : keluhan utama sesak nafas,pusing,TD
meningkat,lemas,mual, Keronologis keluhan factor pencetusnya adalah sering tidak
makan karena altivitas padat, Timbulnya keluhan secara bertahap, Lamanya kurang
lebih 1minggu, Upaya mengatasinya berobat ke kelinik.
,
Riwayat kesehatan lalu : riwayat penyekit sebelumnya klien memiliki riwayat penyakit maag kronis
sejak tahun 2006, klien alergi dengan dingin, klien memiliki riwayat pemakaian obat yaitu Amodipi 5
-10mg dan inhalasi comdiven di klinik kantor per1 bulan, klien merupakan anak kedua dari empat b
ersaudara.
Riwayat psikososial dan spiritual : orang yang dekat dengan klien adalah istri, Interaksi
dengan keluarga pola komunikasi baik, Pembuat keputusan bersama dengan istri, Dampak
penyakit klien terhadap keluarga yaitu keluarga menjadi cemas dan takut akan kondisi klien,
Masalah yang mempengaruhi klien adalah memikirkan pekerjaan dan kondisi kesehatan, klien
mekanisme menghadapi stress yaitu tidur, Persepsi klien terhadap penyakitnya hal yang di pikirkan
saat ini yaitu kondisi kesehatan dan kematian, Klien berharap setelah menjalani perawatan kondisi
kesehatan membaik dan tidak muncul penyakit lain, Perubahan yang di alami klien setelah jatuh
sakit adalah rasa cemas meninggkat, Aktivitas Agama yang di lakukan adalah solat dan berdoa,
Kondisi lingkungan rumah klien mengatakan lingkungan rumah klien bersih dan banyak tanaman.
Pola kebiasaan
a. Pola Nutrisi : Sebelum sakit makan 3x/hari waktunya tidak teratur saat dirumah sakit 3x/hari waktunya t
eratur, sebelum sakit nafsu makan baik saat dirumah sakit nafsu makan menurun, sebelum sakit mengha
biskan ¾porsi saat dirumah sakit ½porsi, makana yang tidak disukai adalah bububr yang terlalu encer, kli
en memantang makanan yang pedas.
b. Pola Eliminasi : BAK: Sebelum sakit bak 6x/hari saat dirumah sakit 5x/hari, warnanya kekuningan, BA
B: Sebelum sakit bab 1x/hari saat dirumah sakit belum bab, bab saat seblum sakit pada pagi hari, warna
kecoklatan,konsistensinya lunak padat.
c. Pola Personal Hygien : Mandi: sebelum sakit mandi 2x/hari pagi dan malam, saat dirumah sakit 1x/hari
sore hari. Oral hygiene: Sebelum sakit 3x/hari yaitu pagi sore dan malam, saat dirumah sakit 1x/hari yaitu
malam hari. Cuci rambut: Sebelum sakit setiap mandi, saat dirumah sakit tidak cuci rambut.
d. Pola Istirahat dan Tidur : Sebelum sakit klien tidak tidur siang, saat dirumah sakit klien tidur siang 1jam.
Sebelum sakit klien tidur malam lamanya 5jam, saat dirumah sakit 8-9 jam.
e. Pola Aktivitas dan Latihan : Sebelum sakit klien bekerja pagi-malam, sebelum sakit klien sering olahrag
a, jenis olahraganya senam dan jalan santai, sebelum sakit klien mudah merasa lelah setelah beraktivitas
dan saat dirumah sakit klien mudah merasa lelah, sesak, jantung berdebar dan nyeri uluhati.
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan : klien tidak memiliki kebiasaan merokok.
Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum : sebelum sakit berat badan klien 75kg, saat sakit 75kg. Tinggi bada
n klien 175cm, keadaan umum klien ringan, tidak ada pembesaran getah bening, pemeriksaan IMT
24,5.
b. Sistem Pengelihatan : posisi mata simetris, kelopak mata normal,pergerakan bola mata norma
l,konjungtiva anemis, kornea normal, skrela ikterik, pupil isokor, tidak ada kelainan pada otot-otot m
ata, fungsi pengelihatan baik, tidak ada tanda-tanda radang, klien tidak menggunakan kacamata, re
aksi terhadap cahaya +/+.
c. Sistem Pendegaran : Daun telinga klien normal, tidak ditemukan karakteristik serumen, kondis
i telinga tengah normal, tidak ada cairan dari telinga, tidak ada perasaan penuh di telinga, tidak ada
tinnitus, fungsi pendengaran normal, tidak ada gangguan keseimbangan, tidak menggunakan alat b
antu penengaran.
d. Sistem Wicara : Normal
e. Sistem Pernapasan : Ada sumbatan sputum pada jalan nafas, pernapasan sesak, klien mengg
unakan otot bantu pernapasan, frekuensi 24x/menit, irama tidak teratur, jenis pernapasan takipnea,
kedalaman dangkal, klien batuk, ada sputum, konsistensi kental, tidak terdapat darah, palpasi dada
fremitus ronchi, perkisi dada sonor, suara nafas ronchi, nyeri pada saat bernafas tidak, klien mengg
unakan alat bantu pernapasan yaitu nasal kanul 3liter.
Pengkajian Fisik

f. Sistem Kardiovaskuler :
• Sirkulasi Peripher : nadi 92x/menit, irama teratur, denyutnya kuat, tekanan darah 150/ 90 Mm
Hg, tidak ada distensi vena jugularis, temperature kulit klien hangat, warna kulit pucat, pengisian ka
piler >2x/menit, tidak ada edema.
• Sirkulasi Jantung : kecepatan denyut apical 94x/menit, irama teratur, tidak ada kelainan bunyi j
antung.
• Sakit dada : ya, timbulnya saat aktivitas, skala nyeri 3.
g. Sistem Hematologi : gangguan hematologi ya dan tidak ada pendarahan.
h. Sistem Syaraf Pusat : keluhan sakit kepala seperti berputar, tingkat kesadaran composmenti
s, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, reflek fisiologis normal,tidak ada reflek patologis.
i. Sistem Pencernaan : gigi normal, tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah tid
ak kotor, salifa normal, klien muntah isinya cairan warnanya sesuai makanan frekuensinya 2x jumla
hnya 100ml, nyeri pada perut yaitu uluhati,seperti ditusuk-tusuk,dan bising usus 20x/menit
Pengkajian Fisik

j. Sistem Endokrin : tidak ada pembesaran endokrin, nafas berbau keton, tidah ada luka.
k. Sistem Urgenital : Balance cairan 46,9 ml/24 jam, intake sebanyak 2500 ml/24 jam yaitu melalui
oral dan parenteral. Output sebanyak 359 ml/24 jam yaitu BAK, dan muntah. Pola kemih norma
l, BAK berwarna kuning jernih, tidak ada distensi dan keluhan sakit pinggang.
l. Sistem Integumen : turgor kulit elastis, temperature kulit hangat, warna kulit pucat, keadaan ku
lit baik, tidak ada kelainan kulit, tidak ada prebitis pada kulit daerah pemasangan infus, keadaan ra
mbut tekstur dan kebersihan rambuk baik.
55555555
55555555
m. Sistem Muskuloskeletal : tidak ada kesulitan dalam pergerakan, tidak ada sakit pada tulang, s
endi, kulit, tidak ada fraktur, kekuatan otot
Hasil Lab
27 November 2019
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SAAT INI NILAI RUJIKAN (NORMAL)
HEMATOLOGI    
Hematologi Rutin 16.3 13.0 – 18.0 g/dL
Hemoglobin 45 40 – 52%
Eritrosit 6.4 4.3 – 6.0juta/uL
Leukosit 9880 4,800 – 10,800/uL
Trombosit 293000 150.000 – 400.000/uL
MCV 71 80 – 96 fL
MCH 26 27 – 32pg
MCHC 36 32 – 36g/dL
KIMIA KLINIK    
Ureum 22 20 – 50 mg/dL
Kreatinin 1.22 0.5 – 1.5 mg/dL
Egfr 69.67  
Glukosa Darah (Sewaktu) 121 70 – 140 mg/dL
Natrium (Na) 138 135 – 147 mmol/L
Kalium (K) 3.2 3.5 – 5.0 mmol/L
Klorida (CI) 105 95 – 105 mmol/L
Foto Thoraks
22 November 2019

Klinis: Asma eksaserbasl akut


FOTO TORAKS AP:
Jantung kesan tidak membesar
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
Trachea relative di tengah, kedua hilus tidak menebal
Opasitas nodular dilapangan tengah paru kanan yang superposisi dengan costae 5
posterior kanan
Kedua hemidiafragma licin
Sinus kostofrenikus kanan dan kiri lancip
Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan intak
 
KESAN:
Opasitas nodulator dilapang tengah paru kanan,DD Bone island, nodul paru
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung.
Penatalaksanaan
INFD RL 500 cc /12 jam terpasang pukul 15:00
Combiven + Ventoln melalui inhalasi 3x/hari pada pukul 06:00, 12:00, 18:00
Methylpredni solone melalui intravena 2x 62,5 pada pukul 22:00, 10:00
Omeprazole melalui intravena 2x40 cc pada pukul 22:00,18:00
Amlodipin melalui oral 1x5mg diberikan malam hari
Lasal melalui oral pukul 18:00, 06:00, 12:00
Ciprofloxac melalui oral 2x100 gr diberikan pada pukul 18:00, 06:00
Vectrine melalui oral pada pukul 20:00
NO
Analisa Data
DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS: Bersihan jalan napas Penumpukan secret
- Klien mengatakan sesak napas tidak efektif
- Klien mengatakan sebelum masuk RS sudah 3x dalam 1 buan berobat ke klinik kantor
- Klien mengatakan sebelum masuk RS mengalami flu dan batuk ± 1bulan lamanya
- Klien mengatakan batuk berdahak sulit dikeluarkan
- Klien mengatakan mudah merasa lelah setelah beraktivitas
- Klien mengatakan dilehernya seperti ada dahak yang menggumpal
- Klien mengatakan sudah mengidap asma bronchial semenjak tahun 2012
- Klien mengatakan memiliki alergi dingin
 
DO:
- RR : 24x/menit Spo2 : 98%
- Klien terpasang nasal kanul 3Liter
- Klien terlihat sulit mengeluarkan dahak
- Jalan nafas ada sumbatan berupa sputum
- Pernafasan terlihat sesak
- Frekuensi nafas 24x/menit
- Ditemukan adanya penggunaan otot bantu pernapasan
- Kedalaman nafas dangkal
- Sputum berwarna kuning dengan konsistensi kental
- Palpasi dada →fremkus Ronkhi
- Suara napas ronkhi, Jenis pernapasan Takipnea
2. DS: Resiko ketidak s Intake yang tidak
- Klien mengatakan memiliki riwayat maag kronis sejak tahun eimbangan nutrisi adekuat
2006
- Klien mengatakan sering telat makan karena banyak pekerjaan
- Klien mengatakan merasa mual dan muntak, sudah muntah 2x
- Klien mengatakan nyeri di uluhati
- Klien mengatakan mulut terasa pahit
- Klien mengatakan kehilangan nafsu makan
 
DO:
- Klien hanya menghabiskan ½ porsi
- Klien muntah sebanyak 2x (± 100ml)
- Bising usus 20x/menit
- BB : 75kg
- TB : 175 cm
- IMT : 24,5
- LILA : 45
- HB : 16,3
- HT : 45
- Kalium : 3,2
- Pantang makanan pedas, bentuk nasi tim extra buah pisang
(jenis diet)
 
3. DS: Ansietas Kurangnya pengetahuan
- Klien mengatakan takut kondisi kesehatan akan  
semakin parah
- Klien mengatakan takut akan kematian
- Istri klien mengatakan cemas dengan keadaaan
suaminya
- Klien mengatakan jantung terasa berdebar dan
menyebabkan badan terasa merinding, ketika
saperti itu klien akan berfikir tentang kematian
- Klien memikirkan jika ada penyakit lain selain asma
dan maag
- Klien mengatakan tidak tahu apa saja komplikasi
penyakitnya
 
DO:
- Klien terlihat lemas
- Klien tampak gelisah
- Wajah klien dan istri tampak tegang
- Klien tampak bicara cepat
- TD: 150/90 MmHg
- Nadi : 92x/menit
- Denyut apical : 94x/menit
- Klien seperti orang gugup dan ketakutan
 
 
 
Diagnosa Keperawatan
NO MASALAH / DIAGNOSA TGL. TGL. PARAF
DITEMUKAN TERATASI

1. Bersihan jalan napas tidak efektif 27 November 29 November  


berhubungan dengan Penumpukan secret 2019 2019

2. Resiko ketidak seimbangan nutrisi 27 November 29 November  


berhubungan dengan Intake yang tidak 2019 2019
adekuat

3. Ansietas berhubungan dengan Kurangnya 27 November 29 November  


pengetahuan 2019 2019
Intervensi
NO TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. 27 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kedalaman 1. Sebagai data dasar dan mengetahui
Novem nafas tidak keperawatan selama 3x24 pernafasan dan abdominalis yang dialami klien
ber efektif b.d jam masalah dapat teratasi penggunaan otot bantu 2. Suara nafas abnormal
2019 penumpukan dengan kriteria hasil: pernafasan menggambarkan adanya sputum
secret berlebih 1. Frekuensi nafas dalam 2. Auskultasi suara nafas, dalam jalan nafas
  batas normal perhatikan adanya bunyi 3. Karakteristik sputum dapat berubah
2. Klien Mampu nafas abnormal sesuai penyebab atau etiologi
melakukan batuk 3. Observasi pengeluaran penyakitnya
efektif dan karakteristik sputum 4. Memudahkan pemeliharaan jalan
3. Tidak ada 4. Berikan posisi semi fowler nafas, dan mempermudah udara
penumpukan sputum 5. Ajarkan pasien batuk masuk
4. Suara nafas vesikuler efektif & teknik nafas 5. Pengumpulan sekret dapat
(tidak ada suara dalam menganggu jalannya peranafasan
tambahan/ ronkhi) 6. Lakukan fisoterapi dada 6. Meningkatkan drainase dan eliminasi
5. Klien mengatakan 7. Anjurkan klien minum air secret agar lebih mudah dikeluarkan
nafas tidak terasa hangat 7. Peningkatan cairan oral dapat
berat 8. Kolaborasi pemberian membantu dalam mengencerkan
  obat: combivent +ventolin sputum
3x/hari, methylpredni 8. Untuk mengencerkan sputum,
solone iv 2x62,5, vectrine mengurangi rasa nyeri dan reaksi
po 1 tab, lasal alergi dan melegakan pernafasan
Intervensi
2. 27 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1.Kaji pemenuhan 1. Mengetahui kekurangan
Novemb ketidakse keperawatan 3x24 jam kebutuhan nutrisi klien nutrisi klien
er 2019 imbangan masalah dapat teratasi 2.Kaji penurunan nafsu 2. Agar dapat dilakukan
nutrisi dengan kriteria hasil : makan klien intervensi dalam
kurang 1. Klien menghabiskan 1 3.Kaji intake & output klien pemberian makan pada
dari porsi makanan Kaji adanya penurunan BB klien
kebutuha 2. Nafsu makan membaik 4.Jelaskan pentingnya 3. Pengkajian tersebut
n tubuh 3. Tidak ada mual muntah memnuhi kebutuhan nutrisi menjadi dasar rencana
b.d intake 4. Pemenuhan kebutuhan 5. Anjurkan makan sedikit askep dan evaluasi
tidak nutrisi terlengkapi tapi sering intervensi
adekuat 5. Klien makan tepat 6. Kaji adanya mual & 4. Mengetahui adanya
  waktu muntah penurunan atau kenaikan
7. Anjurkan makan makanan bb
selagi hangat 5. Dengan pengetahuan
8. Anjurkan makan makanan yang baik tentang nutrisi
yang lunak seperti pisang akan motivasi untuk
  meningkatkan
pemenuhan nutrisi
6. Untuk memudahkan
proses makan dan
menghindarkan mual
muntah
Intervensi
3. 27 Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Mengobservasi ttv 1. Mengetahui keadaan umum
Novemb kurangnya keperawatan selama 3x24 2. Berikan informasi yang klien
er 2019 pengetahua jam diharapakan masalah akurat tentang 2. Dengan mengetahui penyakit
n dapat teratasi dengan penyakitnya dan keadannya klien agar
  kriteria hasil: 3. Memotivasi klien agar lebih tenang
1. Klien mampu tidak berfikir buruk 3. Memberikan motivasi agar
mengidentifikasi dan tentang penyakitnya klien berfikir lebih tenang
mengungkapkan 4. Ajarkan teknik akan kondisinya
gejala cemas pengalihan seperti 4. Dengan teknik pengalihan
2. Menunjukan teknik membaca, menonton tv, klien lupa akan penyakit dan
untuk mengontrol mendengar music kecemasan yang sedang
cemas 5. Identifikasi tingkat dialami
3. Postur tubuh, ekspresi kecemasan 5. Mengetahui tingkat
wajah dan tingkat 6. Dorong klien untuk kecemasan
aktivitas menunjukan meluapakan 6. Agar penyakit yang dialami
berkurangnya kecemasannya tidak semakin parah
kecemasan 7. Menciptakan lingkungan 7. Lingkungan tenang & nyaman
  yang tenang dan membuat klien lebih rileks
nyaman 8. Agar klien mengetahui
8. Memberitahukan setiap tindakan dan perkembangan
tujuan & hasil dari penyakitnya
tindakan yang dilakukan  
Implementasi Ke-3
TGL. NO. TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
WAKTU DIAGNOSA
29 Nov Dx 3 1. Mengobservasi TTV
2019 2. Mengkaji tingkat kecemasan
Hasil:
07:15 -Klien mengatakan perasaan cemas sudah hilang
-Klien sudah tidak berfikir akan kematian
TD: 130/80 mmHg
N: 92x/mnt
S: 36,2
RR: 20x/mnt
SPO2: 99%
-Wajah klien tampak lebih ceria dan tenang

08;00 Dx 2 1. Mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi klien & adanya penurunan nafsu
makan
Hasil:
-Klien mengatakan makan tepat waktu
-Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makan & 1 buah pisang
-Klien mengatakan mulut sudah tidak berasa pait
-Klien mengatakan nafsu makan bertambah
 
Implementasi Ke-3
TGL. NO. TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
WAKTU DIAGNOSA
29 Nov Dx 1 Mengkaji kedalaman pernafasan & penggunaan otot bantu pernafasan
2019 Mengauskultasi suara nafas
Hasil:
08:10 -Klien mengatakan nafas sudah tidak berat
-Klien mengatakan sputum sudah keluar
-RR: 20x/mnt
-Batuk disertai dahakdengan konsistensiencer berwarna putih
- Jenis pernafasan vesikuler 
 
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.1 29-11-2019 S:
  - Klien mengatakan nafas sudah tidak berat
- Klien mengatakan sputum sudah keluar
 
O:
- RR: 20x/mnt
- Batuk disertai dahakdengan konsistensiencer berwarna putih
- Jenis pernafasan vesikuler
 
A: Masalah teratasi
 
P: Dilanjutkan dirumah
1. Anjurkan sering minum air hangat
2. Istirahat cukup
3. Kolaborasi pemberian obat Vectrine, Ciprofloxac, Lasal peroral
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.2 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan makan tepat waktu
- Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makan & 1 buah pisang
- Klien mengatakan mulut sudah tidak berasa pait
- Klien mengatakan nafsu makan bertambah
 
O: -
 
A: Masalah teratasi
 
P: Dilanjutkan dirumah
1. Anjurkan makan tepat waktu
2. Anjurkan makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan untuk menghindari makanan pedas, dan anjurkan makan pisang
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.2 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan makan tepat waktu
- Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makan & 1 buah pisang
- Klien mengatakan mulut sudah tidak berasa pait
- Klien mengatakan nafsu makan bertambah
 
O: Bising usu 22x/menit
 
A: Masalah teratasi
 
P: Dilanjutkan dirumah
1. Anjurkan makan tepat waktu
2. Anjurkan makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan untuk menghindari makanan pedas, dan anjurkan makan pisang
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.3 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan perasaan cemas sudah hilang
- Klien sudah tidak berfikir akan kematian
 
O:
- Hasil TTV
TD: 130/80 mmHg
N: 92x/mnt
S: 36,2
RR: 20x/mnt
SPO2: 99%
- Wajah klien tampak lebih ceria dan tenang
 
A: Masalah teratasi
 
P: Intervensi di hentikan
 
Thank you
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai