ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. A DENGAN DIA
GNOSA MEDIS
ASMA BRONCHIAL
PAVILIUN SUHARDO KERTOHUSODO RSPAD GATOT SOEBROTO
KELOMPOK 2 AKPER YASPEN JAKARTA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Asma Broncial
Menurut Para Ahli:
Refleks Gastroesopagus
3 Iritasi trakeobronkheal karena isi lambung dapat memperberat
penyakit asma.
Psikologis
4 Memicu stress yang akan menurunkan respon tubuh sehingga
mudah terjadi inflamasi pada bronkus
Berasal dari Keturunan
Dapat disebut asma ekstrinsik
(asma alergik) yaitu asma yang
mulai terjadi saat kanak-kanak,
kadar IgE serum meningkat,
mekanisme terjadinya berkaitan
dengan sistem imun.
Klasifikasi
Asma
Bronchial
Menurut Djojodibroto (2017)
Berasal dari Diatesis Atopik
Golongkan sebagai asma instrinsik atau asma
idiosinkratik yaitu asma yang terjadi saat dewasa,
kadar IgE normal dan bersifat Non-imun
Manifestasi Klinis
Menurut Merry DiGiulio (2014)
Suara ngik-ngik sepanjang siklus pernapasan ketika terjadi inflamasi. Udara sukar
bergerak melalui jaringan napas yang menyempit, sehingga menimbulkan suara.
Asimtomatik antara serangan asma. Gejala hilang walaupun tidak adanya
inflamasi
Kesulitan bernapas (Dyspnea) ketika jaringan napas menyempit karena inflamasi.
Ini secara khas progresif ketika inflamasi berkembang.
Frekuensi napas lebih dari 20 kali per menit (Tachypnea) ketika tubuh berusaha
mendapatkan lebih banyak oksigen ke dalam paru-paru untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis.
Penggunaan otot-otot tambahan untuk bernapas ketika tubuh mencoba lebih keras
untuk mendapatkan lebih banyak udara ke dalam paru-paru.
Keketatan di dada terkait dengan penyempitan jalan pernapasan (Bron-
choconstriction)
Takikardia, denyut janting lebih dari 100, karena tubuh berusaha mendapatkan
banyak oksigen.
Patofisiologi
Menurtu Muttaqin, 2008
1. Tidak efektifnya Jalan nafas Sesak berkurang, Auskultasi bunyi nafas, catat 1. Beberapa derajat spasme bronkus terjadi
bersihan jalan kembali batuk berkurang, adanya bunyi nafas, misalnya : dengan obstruksi jalan nafas. Bunyi nafas redup
nafas efektif. klien dapat wheezing, ronkhi. dengan ekspirasi mengi (empysema), tak ada
berhubungan mengeluarkan fungsi nafas (asma berat).
dengan sputum, Kaji / pantau frekuensi Takipnea biasanya ada pada
akumulasi mukus. wheezing pernafasan catat rasio inspirasi beberapa derajat dan dapat
berkurang/hilang, dan ekspirasi. ditemukan pada penerimaan
vital dalam batas selama strest/adanya proses
normal keadaan infeksi
umum baik. akut.
f. Sistem Kardiovaskuler :
• Sirkulasi Peripher : nadi 92x/menit, irama teratur, denyutnya kuat, tekanan darah 150/ 90 Mm
Hg, tidak ada distensi vena jugularis, temperature kulit klien hangat, warna kulit pucat, pengisian ka
piler >2x/menit, tidak ada edema.
• Sirkulasi Jantung : kecepatan denyut apical 94x/menit, irama teratur, tidak ada kelainan bunyi j
antung.
• Sakit dada : ya, timbulnya saat aktivitas, skala nyeri 3.
g. Sistem Hematologi : gangguan hematologi ya dan tidak ada pendarahan.
h. Sistem Syaraf Pusat : keluhan sakit kepala seperti berputar, tingkat kesadaran composmenti
s, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, reflek fisiologis normal,tidak ada reflek patologis.
i. Sistem Pencernaan : gigi normal, tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah tid
ak kotor, salifa normal, klien muntah isinya cairan warnanya sesuai makanan frekuensinya 2x jumla
hnya 100ml, nyeri pada perut yaitu uluhati,seperti ditusuk-tusuk,dan bising usus 20x/menit
Pengkajian Fisik
j. Sistem Endokrin : tidak ada pembesaran endokrin, nafas berbau keton, tidah ada luka.
k. Sistem Urgenital : Balance cairan 46,9 ml/24 jam, intake sebanyak 2500 ml/24 jam yaitu melalui
oral dan parenteral. Output sebanyak 359 ml/24 jam yaitu BAK, dan muntah. Pola kemih norma
l, BAK berwarna kuning jernih, tidak ada distensi dan keluhan sakit pinggang.
l. Sistem Integumen : turgor kulit elastis, temperature kulit hangat, warna kulit pucat, keadaan ku
lit baik, tidak ada kelainan kulit, tidak ada prebitis pada kulit daerah pemasangan infus, keadaan ra
mbut tekstur dan kebersihan rambuk baik.
55555555
55555555
m. Sistem Muskuloskeletal : tidak ada kesulitan dalam pergerakan, tidak ada sakit pada tulang, s
endi, kulit, tidak ada fraktur, kekuatan otot
Hasil Lab
27 November 2019
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SAAT INI NILAI RUJIKAN (NORMAL)
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin 16.3 13.0 – 18.0 g/dL
Hemoglobin 45 40 – 52%
Eritrosit 6.4 4.3 – 6.0juta/uL
Leukosit 9880 4,800 – 10,800/uL
Trombosit 293000 150.000 – 400.000/uL
MCV 71 80 – 96 fL
MCH 26 27 – 32pg
MCHC 36 32 – 36g/dL
KIMIA KLINIK
Ureum 22 20 – 50 mg/dL
Kreatinin 1.22 0.5 – 1.5 mg/dL
Egfr 69.67
Glukosa Darah (Sewaktu) 121 70 – 140 mg/dL
Natrium (Na) 138 135 – 147 mmol/L
Kalium (K) 3.2 3.5 – 5.0 mmol/L
Klorida (CI) 105 95 – 105 mmol/L
Foto Thoraks
22 November 2019
08;00 Dx 2 1. Mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi klien & adanya penurunan nafsu
makan
Hasil:
-Klien mengatakan makan tepat waktu
-Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makan & 1 buah pisang
-Klien mengatakan mulut sudah tidak berasa pait
-Klien mengatakan nafsu makan bertambah
Implementasi Ke-3
TGL. NO. TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
WAKTU DIAGNOSA
29 Nov Dx 1 Mengkaji kedalaman pernafasan & penggunaan otot bantu pernafasan
2019 Mengauskultasi suara nafas
Hasil:
08:10 -Klien mengatakan nafas sudah tidak berat
-Klien mengatakan sputum sudah keluar
-RR: 20x/mnt
-Batuk disertai dahakdengan konsistensiencer berwarna putih
- Jenis pernafasan vesikuler
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.1 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan nafas sudah tidak berat
- Klien mengatakan sputum sudah keluar
O:
- RR: 20x/mnt
- Batuk disertai dahakdengan konsistensiencer berwarna putih
- Jenis pernafasan vesikuler
A: Masalah teratasi
P: Dilanjutkan dirumah
1. Anjurkan sering minum air hangat
2. Istirahat cukup
3. Kolaborasi pemberian obat Vectrine, Ciprofloxac, Lasal peroral
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.2 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan makan tepat waktu
- Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makan & 1 buah pisang
- Klien mengatakan mulut sudah tidak berasa pait
- Klien mengatakan nafsu makan bertambah
O: -
A: Masalah teratasi
P: Dilanjutkan dirumah
1. Anjurkan makan tepat waktu
2. Anjurkan makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan untuk menghindari makanan pedas, dan anjurkan makan pisang
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.2 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan makan tepat waktu
- Klien mengatakan menghabiskan 1 porsi makan & 1 buah pisang
- Klien mengatakan mulut sudah tidak berasa pait
- Klien mengatakan nafsu makan bertambah
O: Bising usu 22x/menit
A: Masalah teratasi
P: Dilanjutkan dirumah
1. Anjurkan makan tepat waktu
2. Anjurkan makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan untuk menghindari makanan pedas, dan anjurkan makan pisang
Evaluasi Hari Ke-3
NO. DIAGNOSA TGL SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISA, PLANNING PARAF
DX.3 29-11-2019 S:
- Klien mengatakan perasaan cemas sudah hilang
- Klien sudah tidak berfikir akan kematian
O:
- Hasil TTV
TD: 130/80 mmHg
N: 92x/mnt
S: 36,2
RR: 20x/mnt
SPO2: 99%
- Wajah klien tampak lebih ceria dan tenang
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
Thank you
Fully Editable Icon Sets : A
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com