KPT 2 2 Bab V
KPT 2 2 Bab V
CHAPTER V
MENTAL and
BEHAVIOURAL DISORDERS
(F00-F99)
BAB V
GANGGUAN MENTAL
dan
PERILAKU
Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga
1
DESKRIPSI
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mampu menjelaskan:
- Berbagai istilah gangguan mental dan perilaku
yang tidak tertera di ICD-10
- Garis besar kandungan PPDGJ-III dan
suplemennya
- Struktur dan kekhususan serta peraturan yang
berlaku bagi pemilihan nomor kode gangguan
mental dan perilaku
- Cara memilih nomor kode diagnosis dengan presisi
akurat dan tepat.
4
POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
- Pengenalan garis besar PPDGJI-III dan
suplementnya
- Istilah gangguan jiwa sesuai budaya
setempat
- Struktur dan kekhususan Bab V
- Pemanfaatan kode ganda ber-dagger dan
asterisk
- Memilih lead-terms dan mencari nomor
kode melalui ICD-10 volume 3 dan
pengontrolan kode terpilih melalui Volume 1
Diskusi 14 soal melalui bimbingan di kelas
Latihan mandiri 14 soal
5
KEKHUSUSAN BAB V
NEC (R00-R99)
6
Bab ini dikelompokan dalam 11 (sebelas)
Blocks (blok):
7
Kekhususan Bab V (Lanjutan-1)
8
Kekhususan Bab V, (Lanjutan-2)
9
PPDGJ
10
PPDGJ-III
12
Perbedaan dasar antara PPDGJ II dengan PPDGJ I
15
Peristilahan dan Singkatan (lanjutan -2)
17
Instrumen Diagnosis Gangguan Jiwa
Internasional
Berbagai instrumen dan publikasi internasional
terkait ICD-10, Chapter V, WHO, yang kita kenal:
20
Hierarki Diagnosis (Lanjutan-1)
Batasannya:
23
URUTAN HIERARKI KATEGORI DIAGNOSTIK
GANGGUAN BERDASARKAN PPDGJ-III ( dan DSM-IV)
25
KODE Z & URUTAN HIERARKI BLOK DIAGNOSTIK
GANGGUAN JIWA
Kode Z: Faktor yang mempengaruhi status kesehatan
dan berhubungan dengan Pelayanan
Kesehatan (Kondisi Tambahan yang mungkin
merupakan fokus perhatian, DSM-IV)
27
SINDROM TERKAIT BUDAYA
28
Sindroma terkait budaya
31
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -2)
3. Kesurupan/Kemasukan (possession)
32
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -3)
33
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -4)
5. Koro
35
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -6)
6. Latah
Hipersensitivitas terhadap kejutan mendadak, seringkali
diikuti dengan ekhopraksia, ekholali, kepatuhan
automatisme, serta perilaku disosiatif atau mempunyai
keadaan lir-trance.
Klinis: kaget oleh suara atau gerakan -> segera bereaksi dengan
mengucap kata secara berulang-ulang dan beruntun, seringkali
berupa kata-kata kotor yang terkait organ kelamin (koprolalia) ->
diikuti gerak meniru gerak orang lain atau menjalankan instruksi
tertentu secara otomatik, tanpa pengendalian.
> pada peremuan setengah baya (kadang muda),
> dari kalangan sosioekonomik rendah dengan latar belakang
pendidikan rendah.
7. Ataque de nervios
9. Boufee delirante
38
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -9)
Di Afrika Barat.
39
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -10)
11. Dhat
40
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -11)
41
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -12)
42
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -13)
Di Korea.
43
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -14)
15. Locura
44
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -15)
45
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -16)
17. Nervios
18. Pibloktoq
48
Sindrom Budaya (lanjutan -19)
20. Rootwork
Gangguan atau gejala-2 anxietas menyeluruh, keluhan
gastro-intestinal (mual, muntah, diare) kelemahan,
pusing, dan keluhan lain seperti perasaan takut
diracun, takut dibunuh, yang di kalangan masyarakat
tertentu diinterpretasikan sebagai akibat dari
perbuatan sihir, ilmu hitam, teluh, guna-guna, voodoo,
atau perbuatan jahat orang lain.
Individu yang terkena serangan harus ditolong oleh
‘root doctor’
Di Afrika, asal Eropa di bagian Selatan Amerika
Serikat.
Karibia. Di kalangan Latin dikenal dengan mal questo
atau brujeria, dan guna-guna di Indonesia.
49
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -20)
50
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan – 21)
51
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -22)
25. Spell
55
Sindrom Terkait Budaya (lanjutan -26)
28. Zar
56
CONTOH SOAL-SOAL BAB V
57
CONTOH SOAL-SOAL (lanjutan)
58
Soal Latihan Mandiri