Anda di halaman 1dari 23

Sumber-Sumber Hukum

POKOK BAHASAN 3
Dimanakah hukum itu dapat diketemukan ?
Dimanakah hakim dapat mencari atau menemukan
hukumnya yang dapat digunakan sebagai dasar
putusannya?
Bagaimana kekuatan mengikat atau berlakunya suatu
peraturan tertentu
Kata sumber hukum sering digunakan dalam beberapa arti

Sebagai asas hukum, sesuatu yang merupakan


permulaan hukum
Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-
bahan kepada hukum yang sekarang berlaku
Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan
berlaku secara informal kepada peraturan hukum
Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum
Sebagai sumber terjadinya hukum
Sumber Hukum Menurut Algra

Sumber Hukum Materiil Sumber Hukum Formil

Tempat dari mana materi Tempat atau sumber dari


hukum itu diambil mana suatu peraturan
Merupakan faktor yang memperoleh kekuatan
membantu pembentukan hukum
hukum
Hubungan sosial, politik,
sosial ekonomi, hasil
penelitian, dll
Sumber Hukum Formil Indonesia

• Peraturan per-UU-an
• Perjanjian (Treaty)
• Yurisprudensi
• Doktrin
• Kebiasaan
1. Peraturan Per-UU-an

Aturan = tertulis dan tdk tertulis


Peraturan = aturan tertulis
Pasal 1 angka 2 UU 10 th 2004 ( UU 12/2011 ) Peraturan per-
UU-an adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara
umum.
 Merupakan sumber hukum yg. Utama
Istilah peraturan per-UU-an memiliki makna yang lebih luas dr
pd UU
Tersusun dalam hirarki dari yang tertinggi ke yang terendah
(Stufen Theorie by Hans Kelsen)
Hirarki per-UU-an Ind. Menurut TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 :

1.UUD1945
2.TAP MPR
3.UU / Perpu
4.PP
5.Kepres
6.Permen
Pasal 2 TAP MPR III/MPR/ 2000

1. UUD1945
2. TAP MPR
3. UU
4. PerPu
5. PP
6. KePres
7. PerDa
Pasal 7 UU No. 10 Th 2004

1. UUD1945
2. UU / Perpu
3. PP
4. Perpres
5. Perda
Pasal 7 UU No 12 Tahun 2011

UUD NRI 1945


Ketetapan MPR
UU/ PerPU
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Provinsi
Peraturan Kabupaten/Kotamadya
Beberapa Azas Per-UU-an

1. Presumptio iuris et de yure


2. Lex superiori derogat legi inferiori
3. Lex posteriori derogat legi priori
4. Lex specialis derogat legi generalis
SAAT BERLAKUNYA UNDANG-
UNDANG

1. PADA SAAT HARI DAN TANGGAL DIUNDANGKAN.


2. PADA HARI DAN TANGGAL YANG AKAN
DITENTUKAN LAGI/KEMUDIAN.
3. TANPA MENYEBUTKAN SAAT BERLAKUNYA

HARI KE – 30 SESUDAH DIUNDANGKAN


4. BERLAKU SURUT SEJAK TANGGAL DITETAPKAN
SYARAT BERLAKUNYA :
DIUNDANGKAN DALAM LEMBAR NEGARA OLEH
MENTRI/SEKRETARIS NEGARA
BERAKHIRNYA KEKUATAN
BERLAKU SUATU UNDANG-UNDANG

1. JANGKA WAKTU BERLAKU YANG TELAH DITENTUKAN


OELH UNDANG-UNDANG TELAH LAMPAU
2. KEADAAN/ SUATU HAL MEMERLUKAN UU ITU SUDAH
TIDAK ADA LAGI
3. UNDANG-UNDANG TEGAS DICABUT OLEH INSTATNSI
YANG MEMBUAT UU ATAU INSTANSI YAG LEBIH TINGGI
4. TELAH DIADAKAN UNDANG-UNDANG BARU YANG
ISINYA BERTENTANGAN DENGAN UU YANG DULU
BERLAKU.
2. Perjanjian

Dalam ruang lingkup hukum privat


Perjanjian adalah suatu perbuatan, dimana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih
Asas pacta sun servanda (pasal 1338 BW)
Memenuhi syarat sahnya perjanjian 1320 BW
2. Perjanjian Internasional ( Treaty)

Perjanjian antar negara memuat peraturan-peraturan


hukum yang mengikat secara umum
Perjanjian antar negara dibedakan antara Treaties dan
Agreement
Treaty adalah perjanjian yang harus disampaikan kepada
DPR untuk mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh
Presiden (politik luar negeri, ekonomi, kewarganegaraan
dll)
Agreement adalah perjanjian yang mengandung materi
lain
3. Yurisprodensi

Putusan pengadilan yang berisi kaedah atau peraturan


hukum yang mengikat pihak-pihak yang bersangktan atau
terhukum
Suatu putusan hakim itu tidak berdiri sendiri, tetapi
mempunyai kekuatan berlaku untuk peristiwa serupa yang
terjadi kemudian ( demi kesatuan dan kepastian hukum)
4. Doktrin

Pendapat para sarjana hukum


Ilmu hukum bukanlah hukum (tidak mempunyai kekuatan
mengikat)
Ilmu hukum dapat digunakan oleh hakim dalam
putusannya sebagai dasar pertimbangan untuk
mempertanggungjawabkan putusannya
5. Kebiasaan

 Merupakan sumber hukum yang tertua


 Merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg,
lazim, normal dalam masyarakat tertentu
 Setiap daerah atau golongan mempunyai kebiasaan berbeda
dengan yang lainnya
Sumber Hukum Pidana

KUHP ( Wetbook van Strafrecht ),


UU lain yang termasuk pidana
Misalnya UU Psikotropika, UU Pornografi, dsb

Sumber Hukum Perdata

KUHPerdata ( Burgelijk Wetbook )


KUHD ( Wetbook Van Koophandle )
UU lain yang termasuk perdata
Misalnya UU Perkawinan, UU Kepailitan
UUPA, dsb
Sumber Hukum Internasional

Perjanjian internasional, kebiasaan internasional,


Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara,
Dsb..

Sumber Hukum Tata Negara

Konstitusi, Peraturan Per-UU-an yang


berkaitan dgn Ketatanegaraan, Kebiasaan Kenegaraan,
Dsb,..
Sumber Hukum Islam

Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’

Sumber Hukum Adat

Kebiasaan
Sumber Hukum Acara Perdata

HIR , RBG, Yuriprodensi, dsb..

Sumber Hukum Acara Pidana

HIR, KUHAP ( UU No. 8 Tahun 1981 ),


Yurisprodensi

Anda mungkin juga menyukai