Anda di halaman 1dari 92

PEMASTIAN MUTU

SEDIAAN FARMASI
OLEH :
ANITA NILAWATI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2019
Team pengampu :
1. Iswandi, M.Pharm., Apt. (5x)
2. Reslely Harjanti, M.Sc., Apt. (5x)
3. Anita Nilawati, M.Farm., Apt. (5x)
4. Desi Purwaningsih, S.Pd., M.Si. (4x)

Jumlah pertemuan :
KONTRAK 14x tatap muka (@ 150 menit)
PERKULIAHAN 2x Ujian (UKAD 1, 2 dan UKAD 3,4)
Penilaian :
Rata –rata dari 3 dosen
Nama : Anita Nilawati
Pendidikan :
S1 Farmasi USB (2006)
Profesi Apoteker USB (Klinik) (2013)
S2 Sains USB (2015)

CV Pengalaman Kerja :
2007-2011 : RnD PT. Pharos Indonesia – Jakarta
2012 : RnD PT. Metiska Farma
2013 – 2015 : Aping Apotek Sugihwaras - Kra
2015 – now : Staf Pengajar USB
Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan latar belakang, prinsip dan tujuan pemastian


mutu sediaan farmasi

Kompetensi 2. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi mutu sediaan


Akhir yang farmasi
Diharapkan
8
3. Menjelaskan elemen mutu CPOB 2018

4. Menjelaskan jenis dan cara melakukan pengujian mutu


fisik sediaan farmasi
JUMLAH INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA

Data BPOM
Desember 2015

BUMN PMDN PMA


4 IF 169 IF 35 IF
(7 Site/ Izin IF)

PENDAHULUAN
Sumber: BPOM (2016)

Pasar farmasi Indonesia adalah  27% dari total pasar farmasi ASEAN dan
satu-satunya negara di ASEAN yang didominasi industri nasional5
(72,9%)
SISTEM PENGAWASAN OBAT BADAN POM

R&D
Produk

Pre Market
Memastikan efektivitas,
keamanan, mutu obat yang
Registrasi beredar dan informasi produk

BPOM
Industri
Produksi Farmasi

Post Market
PENDAHULUAN
PBF PBF Importasi
Obat Bahan
Jadi Obat PBF Bahan
Obat Lain
Distribusi
Sarana
Pelayanan

Pelayanan
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI
(Tulis di kertas, 2 orang 1 lembar jawab)
1. Jelaskan definisi, tujuan dan prinsip dari CPOB !
2. Jelaskan yang dimaksud dengan sertifikat CPOB !
3. Sebutkan apa saja sanksi administratif jika sebuah
industri farmasi tidak mengikuti acuan CPOB !
4. Jelaskan tugas dan tanggung jawab Manajemen
Puncak di sebuah industri farmasi !
5. Jelaskan apa saja unsur dasar manajemen mutu
6. Sebutkan secara singkat prinsip dasar CPOB !
7. Apa saja fasilitas yang diperlukan untuk
menerapkan CPOB?
Tujuan CPOB
-Menjamin obat dibuat dan dikendalikan secara
konsisten
-Memenuhi persyaratan yang ditetapkan
-Sesuai dengan tujuan penggunaannya
 Persyaratan izin edar
 Spesifikasi produk

PENDAHULUAN
http://priyambodo1971.wordpress.com
PERUBAHAN FUNDAMENTAL
SLIDE 10

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 11

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 12

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


RIWAYAT PERUBAHAN CPOB
TAHUN EDISI CPOB KETERANGAN
1988 CPOB Edisi 1 Baru.
 Mengacu pada ASEAN Guidelines
2001 CPOB Edisi 2 Pembaharuan pada 10 bab dan 3 (tiga) addendum
2006 CPOB Edisi 3 Mengacu pada WHO TRS 902/2002 Aneks 6; 908/2003
Aneks 4; 929/2005 Aneks 2,3,4; 937/2006 Aneks 2,4;dan PIC/S GMP 2006
Perubahan pada bab Sistem Manajemen Mutu
Penambahan Bab: Kualifikasi dan Validasi serta Pembuatan dan Analis Obat
berdasarkan kontrak.
Penambahan Aneks Pembuatan Produk Steril, Pembuatan Produk Darah, Sistem
Komputerisasi, Pembuatan Produk Investigasi untuk Uji Klinis
2012 CPOB Edisi 4 Mengacu pada PIC/S GMP PE 009-9, September 2009 serta WHO TRS 981/ 2012
Aneks 2; 986/ 2013 Aneks 5; 992/ 2014 Aneks 3 dan 5; 996/ 2015 Aneks 5 dan 999/ 2016
Aneks 2
Revisi Bab Manajemen Mutu dan Produksi serta Aneks Pembuatan Produk Steril
Penambahan aneks CPBBAOB, Pembuatan Radiofarmaka, Penggunaan Radiasi
Pengion dalam Pembuatan Obat, Sampel Perbanding dan Sampel Pertinggal, Cara
Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik, Pelulusan Parametris, dan Manajemen
Risiko Mutu
TAHUN EDISI CPOB KETERANGAN

2018 CPOB Edisi 5 Mengacu pada PIC/S GMP PE 009-14, July 2018 serta
WHO TRS 981/ 2012 Aneks 2; 986/ 2013 Aneks 5; 992/
2014 Aneks 3 dan 5; 996/ 2015 Aneks 5 dan 999/ 2016
Aneks 2
Perubahan Bab Sistem Mutu Industri Farmasi, Personalia, Bangunan dan
Fasilitas, Peralatan, Produksi, Pengawasan Mutu, Keluhan dan Penarikan
Produk Dokumentasi, Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak,
Kualifikasi dan Validasi
Peleburan Bab Sanitasi dan Higiene ke dalam Bab
Personalia, dan Bab Bangunan-Fasilitas.
Perubahan Aneks Pembuatan Gas Medicinal,
Pembuatan Obat Uji Klinik, Sistem Komputerisasi, dan
Uji Pelulusan Real Time dan Pelulusan Parametris.
Aneks Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang
Baik menjadi Bab.
SLIDE 15

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 16
SIAPA SAJA YANG PERLU MENERAPKAN PEDOMAN CPOB ?

INDUSTRI lembaga yang instalasi farmasi


FARMASI (IF) melakukan proses rumah sakit yang
pembuatan sediaan melakukan proses
radiofarmaka pembuatan obat

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 17
SANKSI ADMINISTRATIF JIKA IF & SARANA
TIDAK MENERAPKAN CPOB

Penghentian Pembekuan Pencabutan Rekomendasi


Peringatan
Peringatan sementara Sertifikat sertifikat pencabutan
Keras
kegiatan CPOB CPOB izin IF

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


ELEMEN
CPOB
PEMBUATAN OBAT
Kegiatan yang termasuk pembuatan obat :
-penerimaan bahan,
- produksi,
--pengemasan ulang,
- pelabelan,
- pelabelan ulang,
-pengawasan mutu,
- pelulusan,
- penyimpanan
- distribusi
SLIDE 20
PRINSIP PENERAPAN CPOB
Pertama: jaminan konsistensi produksi yang dapat menghasilkan produk dengan
jaminan mutu sepanjang ‘masa hidup’ produk tersebut,

Kedua: adanya standar dan persyaratan berdasarkan kajian risiko yang harus
dipenuhi mulai dari bahan awal, selama proses dan akhir produksi serta sesudah
dipasarkan, dan,

Ketiga: adanya komitmen dan persamaan persepsi dari semua pihak yang terkait,
baik dari sisi profesional dan pimpinan industri farmasi, maupun dari sisi regulator.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 21
LANDASAN FILOSOFI

 Mutu obat tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang sangat penting adalah
bahwa mutu obat HARUS DIBENTUK KE DALAM (built in) produk tersebut.

 Untuk menjamin mutu suatu obat TIDAK CUKUP HANYA mengandalkan pada suatu pengujian
tertentu saja (mis. Hanya produk akhir). Namun SELURUH PROSES harus dikendalikan dan dipantau
secara cermat

 CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi
syarat yg telah ditetapkan, dan sesuai dgn tujuan penggunaannya, bila perlu dapat dilakukan
penyesuaian pedoman dengan syarat bahwa standar mutu obat yang telah ditentukan tetap tercapai

 CPOB mencakup Produksi dan Pengendalian Mutu

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Prinsip Umum CPOB
Kualitas dibangun kedalam
Produk :

 Pengawasan dalam pembuatan obat

 Kualitas tidak tergantung pada pengujian


yang dilakukan

PENDAHULUAN
1. SISTEM MUTU INDUSTRI FARMASI
SLIDE 23

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 24

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Keterkaitan konsep dasar
SLIDE 25
Manajemen
Mutu

Manajemen
Risiko CPOB
Mutu

Konsep dasar yang diuraikan di sini menekankan kepentingan hubungan konsep


tersebut dalam produksi dan pengawasan obat.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 26
1.1 MANAJEMEN MUTU
Manajemen Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua aspek baik secara
individual maupun secara kolektif, yang akan memengaruhi mutu produk.

Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan
untuk memastikan bahwa obat memiliki mutu yang sesuai tujuan penggunaan.

Oleh karena itu Manajemen Mutu mencakup juga Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 27
Unsur dasar manajemen mutu:
a) suatu infrastruktur atau sistem mutu Industri Farmasi yang tepat mencakup :

a. struktur organisasi c. proses

b. prosedur d. sumber daya

b) tindakan sistematis yang diperlukan untuk mendapatkan kepastian dengan tingkat


kepercayaan yang tinggi, sehingga produk (atau jasa pelayanan) yang dihasilkan akan
selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Keseluruhan tindakan tersebut
disebut Pemastian Mutu.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 28

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 29

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 30

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 31

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 32
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB) Produksi
CPOB adalah bagian dari Manajemen
Mutu yang memastikan obat dibuat dan
dikendalikan secara konsisten untuk
mencapai standar mutu yang sesuai
dengan tujuan penggunaan dan persyaratan
Izin Edar, Persetujuan Uji Klinik atau
spesifikasi produk.
CPOB

Pengawasan
Mutu

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 33
PRINSIP DASAR CPOB
a. semua proses pembuatan obat ditetapkan secara jelas, dikaji secara sistematis
berdasarkan pengalaman dan terbukti mampu menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan
mutu dan spesifikasi yang ditetapkan secara konsisten;
b) tahap kritis dalam proses pembuatan, dan perubahan signifikan dalam proses divalidasi;
c) tersedia semua fasilitas CPOB yang diperlukan mencakup:
personel terkualifikasi dan terlatih;
bangunan-fasilitas dengan luas yang memadai;
peralatan dan sarana penunjang yang sesuai;
bahan, wadah dan label yang benar;
prosedur dan instruksi yang disetujui sesuai Sistem Mutu Industri Farmasi; dan
tempat penyimpanan dan transportasi memadai.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 34
d) prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan bahasa jelas, tidak
bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada fasilitas yang tersedia;
e. prosedur dan instruksi dilaksanakan dengan benar dan operator diberi pelatihan
untuk menerapkannya;
f) pencatatan dilakukan selama pembuatan baik secara manual dan/atau dengan alat
pencatat yang menunjukkan bahwa semua langkah pembuatan dalam prosedur dan
instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan dan bahwa jumlah serta mutu produk
sesuai yang diharapkan;
g) setiap penyimpangan signifikan dicatat dengan lengkap, diinvestigasi dengan
tujuan untuk menentukan akar masalah dan pelaksanaan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang tepat;

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 35

h) catatan pembuatan termasuk distribusi obat yang memungkinkan ketertelusuran riwayat


bets, disimpan dalam bentuk yang komprehensif dan mudah diakses;

i) Cara Distribusi Obat yang Baik memperkecil risiko yang berdampak pada mutu obat;

j) sistem penarikan bets obat dari peredaran tersedia; dan

k) keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu diinvestigasi
serta tindakan tepat diambil terkait cacat produk dan pencegahan keberulangan keluhan.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 36

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 37
TUGAS 2. (kelompok @ 5 orang)
Susunlah sebuah ilustrasi formula dan prosedur produksi pembuatan sediaan obat
dengan bentuk sediaan sbb :
a. Tablet (kelompok 1 dan 2)
b. Kapsul (kelompok 3 dan 4)
c. Sirup (kelompok 5 dan 6)
d. Krim (kelompok 7 dan 8)
e. Suppositoria (kelompok 9 dan 10)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 38

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 39
PENGKAJIAN MUTU PRODUK
Tujuan :
• Untuk membuktikan KONSISTENSI proses, kesesuaian dari spesifikasi bhn awal, bhn
pengemas dan obat jadi;
• Melihat TREN;
• Mengidentifikasi perbaikan yg diperlukan untuk produk dan proses
Pengkajian Mutu Produk dilakukan secara berkala  Pengkajian Produk Tahunan (PPT)
PMP dilakukan terhadap SEMUA produk/obat yg dibuat dalam satu tahun lebih dari 3
batch/tahun
PMP dilakukan oleh bagian Penjaminan Mutu (QA), dibantu oleh Bagian Pengawasan Mutu dan
Bagian Produksi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 40
MANAJEMEN RESIKO MUTU(Quality Management Risk)
Manajemen Resiko Mutu adalah Suatu proses sistematis untuk melakukan penilaian,
pengendalian dan pengkajian resiko terhadap mutu suatu produk.
Aplikasi : Proaktif atau Retrospektif
Prinsip :
a) evaluasi risiko terhadap mutu dilakukan berdasarkan pengetahuan secara ilmiah,
pengalaman dengan proses yang sudah disetujui dan pada akhirnya dikaitkan pada
perlindungan pasien; dan
b) tingkat upaya pengambilan tindakan, formalitas dan dokumentasi dari proses
manajemen risiko mutu sepadan dengan tingkat risiko

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BAB 2. PERSONALIA
SLIDE 41
PRINSIP
Pembuatan obat yang benar mengandalkan sumber daya manusia.
Oleh sebab itu industri farmasi harus bertanggung jawab untuk menyediakan :
-personel yang terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas.
- Tanggung jawab individual secara jelas dipahami oleh masing-masing dan
didokumentasikan.
- Seluruh personel hendaklah memahami prinsip CPOB yang menyangkut tugasnya serta
memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi higiene yang berkaitan
dengan pekerjaannya.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 42
UMUM
1. Industri farmasi hendaklah memiliki personel dalam jumlah yang memadai yang
terkualifikasi dan berpengalaman praktis = ditetapkan oleh manajemen puncak.
 Tiap personel tidak boleh dibebani tanggung jawab yang berlebihan sehingga
menimbulkan risiko terhadap kualitas.
2. Industri farmasi harus memiliki struktur organisasi di mana hubungan antara Kepala
Produksi, Kepala Pengawasan Mutu dan Kepala Pemastian Mutu ditunjukkan
dengan jelas di tingkat manajerial.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 43
1. Syarat Personnel yg terlibat dalam pembuatan Obat:
• Sehat, dibuktikan dgn pemeriksaan kesehatan fisik dan mental pada saat perekrutan dan
dilakukan secara berkala, terutama untuk personalia yg bekerja di bagian produksi,
pengawasan mutu (QC), petugas kebersihan, dan teknisi dari mulai karyawan biasa
hingga tingkat manajerial
• Kualified dan berpengalaman,
2. Tiga (3) Personnel Kunci di industri farmasi (ditunjuk oleh Manajemen Puncak) :
• Kepala bagian Produksi
• Kepala bagian Pengawasan Mutu
• Kepala bagian Penjaminan Mutu
Masing-masing harus “independen” (tdk saling bertanggung jawab), dan menghindari konflik
kepentingan pribadi maupun finansial, diberi kewenangan penuh dan sarana yg memadai untuk
dpt melaksanakan tugasnya secara efektif
3. Jumlah personnel memadai

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


3 PERSONEL KUNCI SLIDE 44
URAIAN 3 PERSONEL KUNCI
1. Kepala bagian Produksi
Kualifikasi
Harus seorang Apoteker Terdaftar (Registered Pharmacist)
Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja di bagian Produksi Obat
Memilikipengalaman dan pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam
pembuatan obat
Menguasai CPOB
Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 45
Tugas Utama
a) memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan;
b) memberikan persetujuan terhadap prosedur yang terkait dengan kegiatan produksi dan
memastikan bahwa prosedur diterapkan secara ketat;
c) memastikan catatan produksi telah dievaluasi & ditandatangani oleh personel berwenang;
d) memastikan pelaksanaan kualifikasi dan pemeliharaan bangunan fasilitas serta peralatan di
bagian produksi;
e) memastikan bahwa validasi yang tepat telah dilaksanakan; dan
f) memastikan bahwa pelatihan awal dan berkesinambungan bagi personel di departemennya
dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 46
2. Kepala Bagian Pengawasan Mutu (QC)
Kualifikasi
 Harus seorang Apoteker terdaftar
 Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja dalam laboratorium analisis kimiawi, pengujian
mikrobiologi dan bahan pengemas.
 Memiliki pengalaman dalam menyiapkan peralatan laboratorium dan menggunakan metode
termutakhir
 Memiliki kemampuan dalam menyiapkan metode analisis.
 Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam CPOB, In Process Control (IPC), dan pengujian
stabilitas.
 Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
 Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi)

Tugas Utama
 Meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas dan produk ruahan menurut spesifikasi
yang telah ditetapkan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 47
Tugas / Tanggung Jawab Utama Kepala Pengawasan Mutu
a) memberi persetujuan terhadap spesifikasi, instruksi pengambilan sampel, metode
pengujian dan prosedur pengawasan mutu lain;
b) memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan;
c) memberi persetujuan dan memantau semua analisis berdasarkan kontrak;
d) memastikan pelaksanaan kualifikasi dan pemeliharaan bangunan fasilitas serta
peralatan di bagian produksi pengawasan mutu;
e) memastikan bahwa validasi yang tepat telah dilaksanakan;

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 48
Cont..
f) memastikan bahwa pelatihan awal dan berkesinambungan bagi personel di
departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan; dan
g) menyetujui atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan
dan produk jadi sesuai hasil evaluasi.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 49
3. Kepala Bagian Pemastian Mutu (QA)
Kualifikasi
Harus seorang Apoteker Terdaftar
Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja di industri farmasi.
Memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang pembuatan obat serta pengujian
fisis dan analisa kimia
Memiliki pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat
dan laboratorium terkini.
Memiliki pengetahuan mengenai CPOB baik nasional maupun internasional
Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 50
Tugas Kepala Pemastian Mutu :
a) memastikan penerapan (dan, bila diperlukan, membentuk) sistem mutu;
b) ikut serta dalam atau memprakarsai pembentukan manual mutu perusahaan;
c) memprakarsai dan mengawasi audit internal atau inspeksi diri berkala;
d) melakukan pengawasan terhadap fungsi bagian Pengawasan Mutu;
e) memprakarsai dan berpartisipasi dalam pelaksanaan audit eksternal (audit terhadap
pemasok);
f) memprakarsai dan berpartisipasi dalam program validasi;
g) memastikan pemenuhan persyaratan teknik dan/atau peraturan Badan Pengawas Obat
dan Makanan (Badan POM) yang berkaitan dengan mutu produk jadi;

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 51
h) mengevaluasi/mengkaji catatan bets;
i) meluluskan atau menolak produk jadi untuk penjualan dengan mempertimbangkan
semua faktor terkait;
j) memastikan bahwa setiap bets produk jadi telah diproduksi dan
diperiksa sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara tersebut dan sesuai dengan
persyaratan Izin Edar; dan
k) tanggung jawab Kepala Pemastian Mutu dapat didelegasikan, tetapi hanya kepada
personel yang berwenang.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 52
PELATIHAN
 Seluruh Personil yang oleh karena tugasnya harus berada di area Produksi,
Gudang dan Laboratorium HARUS mendapat pelatihan
 Program & materi Pelatihan disiapkan oleh masing-masing Kepala Bagian
dan dikoordinasikan oleh QA Manager
 Program Pelatihan mencakup :
Materi umum
CPOB Dasar (mikrobiologi dan higiene perorangan)
CPOB Spesifik (terutama untuk yg bekerja di bagian produksi steril)
Pemahaman semua PROTAP, Metode Analisa, dan prosedur lain
Pengetahuan mengenai sifat bahan/produk, cara pengolahan dan
pengemasan
 Harus dibuat “Catatan Pelatihan” untuk setiap karyawan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 53
 MATERI PELATIHAN
 Materi Umum:
 Pengenalan Perusahaan : Sejarah perusahaan, Struktur Organisasi, Peraturan/Tata Tertib Pabrik,
dll
 Pengenalan Produk
 Uraian Tugas Karyawan ybs.
 Pengenalan Pabrik/tempat kerja
 CPOB Dasar
 Kekhususan industri farmasi
 Higiene Perorangan : Pakaian kerja & kelengkapan (masker, tutup kepala, sarung tangan, dsb.),
Cuci tangan, Ketika sakit, dsb.
 Kebersihan secara umum
 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3)
 P3K
 Penanganan Bahan Berbahaya
 Penanggulangan Kebakaran
 Pelatihan Khusus (misal penanganan produk steril, penisilin, dll)
 Pelatihan di Tempat
 Pelatihan Tambahan
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 54
3 Personil kunci tsb (Kepala Produksi, Pengawasan Mutu dan Manajemen Mutu (Pemastian
Mutu) memiliki tanggung jawab bersama atau menerapkan bersama, semua aspek yang berkaitan
dengan mutu termasuk khususnya desain, pelaksanaan, pemantauan dan pemeliharaan Sistem Mutu
Industri Farmasi yang efektif.
a) otorisasi prosedur tertulis dan dokumen lain termasuk amandemen;
b) pemantauan dan pengendalian lingkungan pembuatan;
c) higiene pabrik;
d) validasi proses;
e) pelatihan;
f) persetujuan dan pemantauan pemasok bahan;
g) persetujuan dan pemantauan terhadap industri farmasi pembuat obat kontrak dan penyedia kegiatan
alih daya terkait CPOB lain;

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 55
h) penetapan dan pemantauan kondisi penyimpanan bahan dan produk;
i) penyimpanan catatan;
j) pemantauan terhadap kepatuhan persyaratan CPOB;
k) inspeksi, investigasi dan pengambilan sampel untuk pemantauan faktor yang mungkin
berpengaruh terhadap mutu produk;
l) ikut serta dalam pelaksanaan tinjauan manajemen terhadap kinerja proses, mutu
produk dan Sistem Mutu Industri Farmas dan
mendorong perbaikan berkelanjutan; dan
m) memastikan komunikasi yang tepat waktu dan efektif dan proses eskalasi berjalan
untuk mengangkat permasalahan mutu ke tingkat manajemen yang tepat

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 56
HIGIENE PERORANGAN
 Semua personel hendaklah menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat proses perekrutan
 Hendaklah diambil tindakan untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang berpenyakit
menular atau memiliki lesi terbuka pada tubuh terlibat dalam pembuatan obat
 Setiap orang yang memasuki area pembuatan hendaklah mengenakan pakaian pelindung
sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
 Hendaklah dihindarkan persentuhan langsung antara tangan operator dengan produk
yang terbuka dan juga dengan bagian peralatan yangbersentuhan dengan produk.
 Personel hendaklah diinstruksikan supaya menggunakan sarana cuci tangan.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 57
Secara umum, hendaklah dilarang melakukan kegiatan yang tidak higienis di dalam area
produksi dan gudang atau di area lain yang dapat meengaruhi mutu produk
Kegiatan yang dilarang di area produksi dan gudang :
 Makan
 Minum
 mengunyah
 Merokok
 menyimpan makanan, minuman, bahan merokok atau obat-obatan pribadi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 58
KONSULTAN
 Konsultan hendaklah memiliki pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang memadai,
atau kombinasinya, untuk memberi saran atas subjek yang mereka kuasai.
 Data yang mencakup nama, alamat, kualifikasi, dan jenis layanan yang diberikan oleh
konsultan hendaklah dipelihara.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BAB 3. BANGUNAN - FASILITAS SLIDE 59
PERSYARATAN LOKASI INDUSTRI FARMASI
 Bebas banjir dan rembesan air
 Tidak ada sumber pencemaran lingkungan, misalnya tidak berdekatan dengan
sumber cemaran baik mikroorganisme maupun kimia seperti tempat timbunan
sampah, rumah sakit, pasar, industri kimia
 Tidak mencemari lingkungan sekitar, misalnya berada di daerah pemukiman padat
penduduk, dsb.
 Mudah terjangkau oleh sarana transportasi.
(Khusus untuk industri yang berorientasi eksport harus dekat dengan sarana
pelabuhan untuk kegiatan eksport/import, misalnya bandara atau pelabuhan laut)
 Tersedia sarana dan prasarana, misalnya Sumber Energi/ Listrik, sumber Air dan
saluran pembuangan limbah

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 60
BANGUNAN INDUSTRI FARMASI
Bangunan memiliki perlindungan terhadap :
• Cuaca
• Banjir
• Rembesan air tanah
• Binatang pengerat dan serangga
Desain, Tata letak dan lay out -- Zoning system
• Principle of Minimum Distance
• Principle of Flow of Goods / Principle of Flow of Process

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 61
Adanya pemisahan secara fisik Bangunan/fasilitas untuk sediaan beta laktam (penisilin)
dengan non beta laktam
Untuk pengolahan bahan beracun, sefalosporin, hormon, sitotoksik dan immunosupresif
harus mempunyai fasilitas tersendiri untuk masing-masing produk
Ukuran dan rancang bangun memadai, sesuai dengan aktifitas/ kegiatan industri
Pengaturan tata udara sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
Dinding, lantai, langit-langit dan pintu harus kedap air, tdk terdapat sambungan dan mudah
untuk dibersihkan (berbentuk lengkung) serta tahan terhadap metode pembersihan, bahan
pembersih (desinfectan) yg digunakan secara berulang
Lampu rata dengan langit-langit dan diberi lapisan untuk mencegah kebocoran
Pipa saluran udara dipasang diatas langit-langit atau dikoridor untuk menghindari
penumpukan debu

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 62

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 63

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 64

DINDING HOSPITAL SHAPE

LANTAI

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 65

Air Handling System (AHS) merupakan cermin penerapan c-GMP dan yang
membedakan industri farmasi dgn industri lain

AHS harus terkendali dan terkualifikasi, serta dipantau dan dilaksanakan secara
cermat sesuai dengan regulasi/ persyaratan yang berlaku

Kualitas AHS/HVAC berdampak langsung terhadap mutu product

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 66

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 67

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 68

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 69

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Rekomendasi tata udara
SLIDE 70
Kelas Ventilasi
Kebersihan Bagian dari Suhu Kelembab Effisiensi Saringan Udara Pertukaran Keterangan
Bangunan Sesuai (oC) an Nisbi Akhir Udara per Jam
Kelompok (%) (Sesuai Kode EN 779 &
Kegiatan & EN 1822)***
Tingkat
Kebersihan
A Di bawah Aliran 16 - 25 45 - 55 H14 LAF dgn kecepatan • Pengolahan dan pengisian aseptis
udara Laminar (99,995 %) udara 0,36–0,54 • Pengisian salep mata, bubuk dan
(LAF) m/det. suspensi steril
B Ruang Steril 16 - 25 45 - 55 H14 Aliran udara • Lingkungan latar belakang zona
(99,995%) turbulen dgn kelas A unt pengolahan &
pertukaran udara pengisian aseptis
min. 20 x
C Ruang Steril 16 - 25 45 - 55 H13 Min. 20 x • Pembuatan larutan bila ada resiko
(99,95%) • Pengisian produk non-aseptis

D Bersih 20 -27 40 - 60 • F8(75%) atau 90% ASHRAE Min. 20 x • Pembuatan obat steril dengan
52/76 (single pass) sterilisasi akhir
• H13 (99,95%) bila resirkulasi
di+ make up air 10-12% fress
The Power ofair)
PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 71
Kelas Ventilasi
Kebersihan
Bagian dari Suhu Kelembaban Effisiensi Saringan Pertukaran Keterangan
Bangunan Sesuai (oC) Nisbi Udara Akhir (Sesuai Udara per
Kelompok (%) Kode EN 779 & EN Jam
Kegiatan & 1822)***
Tingkat
Kebersihan
E Umum 20 – 27 Maks. 70% • F8 (75%) atau 90% 6 – 20 x • Ruang pengolahan dan
ASHRAE 52/76 bila single pengemasan primer obat non
pass (100% fresh air) steril, pembuatan salep kecuali
• H13 (99,95%) bila salep mata
resirkulasi di+ make up air
10-12% fress

E Khusus 20 – 27 Maks. 40 % • F8 (75%) atau 90% 6 – 20 x Pengolahan bhn higroskopis


ASHRAE 52/76 bila single
pass (100% fresh air)
• H13 (99,95%) bila
resirkulasi di+ make up air
10-12% fress
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 72

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 73

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 74

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 75

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 76

Water System (Sistem Pengolahan Air/SPA)


The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 77
Air Untuk Produksi
 merupakan salah satu aspek kritis (vital) dalam pelaksanaan c-GMP
Hal tersebut disebabkan karena Air merupakan bahan baku, dalam
jumlah besar, terutama untuk produk Sirup, Obat suntik cair, cairan
infus, dan lain-lain
Bila tercemar, resiko sangat fatal bagi pemakai

Sitem Pengolahan Air


Tujuan : menghilangkan cemaran
Menggunakan sistem pengolahan air sesuai dengan kualitas
standard yang dipersyaratkan sesuai dengan penggunaannya,
misal : Water Pro Injection
Semua jaringan distribusi dan penyimpanan harus dapat
menghindari pencemaran dan mencegah pertumbuhan mikroba

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Sistem Pengolahan Air
SLIDE 78

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 79
Pharmaceutical Grade Water
Requirements
Purified Water Highly Purified Water Water For Injection

(Eur. Pharm. + USP) (European Pharmacopeia) (Eur. Pharm.) USP

Conductivity at 25°C ≤ 1.3 µS/ cm ≤ 1.3 µS/ cm ≤ 1.3 µS/ cm

Heavy Metals - 0.1 ppm 0.1 ppm -

Nitrate - 0.2 ppm 0.1 ppm -

Total Organic Carbon < 500 ppb < 500 ppb < 500 ppb

Microbial Limit < 100 cfu/ ml < 10 cfu/ ml < 10 cfu/ ml

Endotoxines - < 0.25 Eu/ ml < 0.25 Eu/ ml

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 80

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 81

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 82

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BAB 4. PERALATAN
SLIDE 83

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 84

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 85
Pemasangan dan Penempatan
Dalam satu ruangan hanya boleh ada satu atau satu set peralatan untuk satu produk
Pipa-pipa harus diberi tanda yang jelas, termasuk arah aliran
Peralatan Utama Harus diberi Nomor Pengenal, antara lain :
• Mesin Pengaduk
• Alat pengering
• Mesin Pencetak tablet
• Mesin penyalut
• Mesin Pengemas strip
Perawatan
• Harus ada “Jadwal Perawatan Berkala” yang tertulis dan disetujui untuk mencegah malfungsi atau
pencemaran
• Bahan pendingin, pelumas dan bahan kimia yg digunakan harus dievaluasi dan diuji
• “Log book” berisi tanggal, waktu, produk, kekuatan dan nomor bets atau lot yang diolah

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Bab 6. PRODUKSI
SLIDE 86

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 87

PRINSIP

“Produksi hendaklah* dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan
CPOB yang MENJAMIN senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi
ketentuan izin pembuatan dan izin edar”

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 88

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 89

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 90

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 91

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai