Kepada Agar
membua
industri t obat /
Pedoma farmasi OT yg
n yg
Obat/O BAIK;
dikeluark
T& mendistr
an oleh
ibusikan
BPOM distrib
obat
utor yang
farmasi BAIK
Riwayat perubahan CPOB
Pedoman Pedoman
CPOB CPOB
Edisi 1 tahun 1988 edisi 2 tahun 2001
Pedoman
CPOB
Edisi 3 tahun 2006
Pedoman Pedoman
CPOB CPOB
Edisi 4 tahun 2012 Edisi 5 tahun 2018
Pengertian
BAIK Berkualitas
12 Aspek CPOB
14 Annex
Glossary (istilah dan definisi)
12 Bab dalam CPOB
1. Sistem Mutu Industri 8. Inspeksi Diri,Audit Mutu
Farmasi dan Audit & Persetujuan
2. Personalia Pemasok
3. Bangunan-Fasilitas 9. Keluhan dan Penarikan
4. Peralatan Produk
5. Produksi 10. Dokumentasi
6. Cara Penyimpanan 11. Kegiatan Alih Daya
dan Pengiriman Obat 12. Kualifikasi dan Validasi
yang Baik
7. Pengawasan Mutu
Prinsip
2. Personalia
Manajemen puncak memiliki tanggung jawab tertinggi
untuk memastikan efektivitas penerapan Sistem Mutu
untuk mencapai sasaran mutu,dan,peran,tanggung
jawab,dan wewenang tersebut
ditetapkan,dikomunikasikan serta diterapkan diseluruh
organisasi. Manajemen puncak hendaklah menetapkan
kebijakan mutu yang menguraikan keseluruhan maksud
dan tujuan perusahaan terkait mutu dan hendaklah
memastikan kesesuaian dan efektivitas Sistem Mutu dan
pemenuhan CPOB melalui keikutsertaan dalam tinjauan
manajemen.
2. Personalia
Manajemen puncak hendaklah menunjuk Personel
Kunci mencakup Kepala Produksi, Kepala
Pengawasan Mutu, dan Kepala Pemastian Mutu.
Posisi kunci tersebut dijabat oleh Apoteker
purnawaktu. Kepala Produksi, Kepala Pengawasan
Mutu dan Kepala Pemastian Mutu harus independen
satu terhadap yang lain. Hendaklah personel tersebut
tidak mempunyai kepentingan lain yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan pribadi atau
finansial.
3. BANGUNAN DAN FASILITAS
Eksipien
Eksipien dan pemasok eksipien hendaklah
dikendalikan secara tepat berdasarkan hasil
penilaian risiko mutu secara formal. Penilaian
risiko mutu dapat mengacu pada Pedoman PIC/S
mengenai pelaksanaan penilaian risiko untuk
pemastian penerapan Cara Pembuatan yang
Baik untuk eksipien produk obat atau pedoman
internasional lain terkait.
5. Produksi
PRINSIP
Untuk melindungi kesehatan masyarakat, suatu sistem
dan prosedur yang sesuai hendaklah tersedia untuk
mencatat, menilai, menginvestigasi dan meninjau
keluhan termasuk potensi cacat mutu dan, jika perlu,
segera melakukan penarikan obat termasuk obat uji
klinik dari jalur distribusi secara efektif. Prinsip-prinsip
Manajemen Risiko Mutu hendaklah diterapkan pada
investigasi, penilaian cacat mutu dan proses
pengambilan keputusan terkait dengan tindakan
penarikan produk, tindakan perbaikan dan pencegahan
serta tindakan pengurangan-risiko lain
Bab 9. Keluhan dan Penarikan
Produk
KLAUSUL
•Personel dan Pengelolaan
•Prosedur Penanganan dan Investigasi Keluhan
Termasuk Cacat Mutu Yang Mungkin Terjadi
•Investigasi dan Pengambilan Keputusan
•Analisis Akar Masalah dan Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan
•Penarikan Produk dan Kemungkinan Tindakan
Pengurangan Risiko Lain
Bab 9. Keluhan dan Penarikan
Produk
Bab ini juga merupakan salah satu Bab yang banyak mengalami revisi
dibanding dengan CPOB:2012, terutama pada bagian “Validasi
Proses”. Revisi tersebut seiring dengan perubahan “paradigma” dalam
Sistem Mutu Industri Farmasi (SMIF) yang digunakan dalam
CPOB:2018
Ruang lingkup Kualifikasi dan Validasi, tidak saja hanya di Produksi
dan Pengawasan Mutu, melainkan “Sepanjang Siklus Hidup”
produk atau proses.
CPOB:2018 menggunakan pendekatan “Manajemen Risiko
Mutu”termasuk kajian cakupan dan luas-dalam SETIAP pelaksanaan
kegiatan Kualifikasi dan Validasi.
Validasi “Retrospektif ” TIDAK LAGI DIANGGAP sebagai
pendekatan yang dapat diterima.
12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
KLAUSUL
Pengorganisasian dan Perencanaan Kualifikasi dan Validasi
Dokumentasi, Termasuk RIV
Tahap Kualifikasi Peralatan, Fasilitas, Sarana Penunjang dan
Sistem
o Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)
o Kualifikasi Design (KD)
o Factory Acceptance Testing (FAT)/Site Acceptance Testing
(SAT)
o Kualifikasi Instalasi (KI)
o Kualifikasi Operasional (KO)
o Kualifikasi Kinerja (KK)
Kualifikasi Ulang
12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
KLAUSUL
VALIDASI PROSES
o Validasi Konkuren
o Validasi Proses Tradisional
o Verifikasi Proses Kontinu
o Pendekatan Hibrida
o Verifikasi Proses On-going selama siklus Hidup Produk
Verifikasi Transportasi*
Validasi Pengemasan*
Kualifikasi Sarana Penunjang*
Validasi Metode Analisis
Validasi Pembersihan
Pengendalian Perubahan*
Klausul baru
12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
PERUBAHAN MENDASAR
•JENIS –JENIS VALIDASI CPOB: 2018
Terdapat 4 (empat) jenis Validasi Proses, yaitu
(1) Validasi Awal dari Proses Baru,
(2) Validasi bila terjadi Perubahan Proses,
(3) Transfer Lokasi Pembuatan, dan
(4) Verifikasi Proses On-Going.
Terdapat 3 pendekatan pelaksanaan validasi proses,
yaitu :
• Pendekatan Tradisional
• Pendekatan Kontinu
• Pendekatan Hibrida
12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
Validasi Perubahan“significant”:
• VALIDASI KONKUREN Bagian dari Validasi Awal
dari Proses Baru
CPOB: 2018 Validasi yang dilakukan dalam kondisi
diluar kebiasaan,ketika ada rasio manfaat-risiko
yang besar bagi pasien, sehingga dimungkinkan
untuk tidak menyelesaikan program validasi
sebelum produksi rutin dilaksanakan. Keputusan
untuk melakukan validasi konkuren harus
dijustifikasi dan disetujui oleh Badan POM serta
didokumentasikan secara jelas dalam RIV dan
disetujui oleh Kepala Pemastian Mutu.
12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
KLAUSULBARU
Verifikasi Transportasi
Ruanglingkup: Obat Jadi,Obat uji klinik, Produk ruahan dan sampel
Sasaranmutu: Diangkut sesuai kondisi yang ditentukan dalam izin edar,
label yang disetujui, spesifikasi produk atau yang dapat dijustifikasi oleh
produsen Faktor Penting:Jalur transportasi,variasi musim,dan variasi lain
Penilaian Risiko: penundaan transportasi, kegagalan perangkat
pemantau, penambahan nitrogen cair, kerentanan produk dan faktor lain
yang relevan
Validasi Pengemasan bertujuan untuk membuktikan bahwa variasi pada
parameter peralatan selama proses pengemasan primer tidak berdampak
signifikan dan fungsi kemasan yang benar,misal strip,blister,sachet,dan
bahan pengemas steril.
•Kualifikasi Sarana Penunjang adalah konfirmasi mutu dari uap air, air,
udara, gas dan lain-lain.
14 Annex dalam CPOB
1. Pembuatan Produk Steril 8. Cara Pembuatan Bahan
2. Pembuatan Bahan dan Baku Aktif Obat yang Baik
Produk Biologi untuk 9. Pembuatan Radiofarmaka
penggunaan manusia 10. Penggunaan Radiasi Pengion
3. Pembuatan Gas Medisinal dalam Pembuatan Obat
4. Pembuatan Inhalasi Dosis 11. Sampel Pembanding dan
Terukur Bertekanan (Aerosol) Sampel pertinggal
5. Pembuatan Produk dari 12. Cara Penyimpanan dan Cara
Darah atau Plasma Manusia Pengiriman Obat yang Baik
6. Pembuatan Obat Investigasi 13. Pelulusan Parametris
untuk Uji Klinis 14. Manajemen Risiko Mutu
7. Sistem Komputerisasi
CPOTB
Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik .......
11 Bab dalam CPOTB 2011
8. Pembuatan dan Analisis
1. Prinsip
berdasarkan Kontrak
2. Personalia
9. Cara Penyimpanan dan
3. Bangunan dan Fasilitas Pengiriman Obat
dan Peralatan Tradisional yang Baik
4. Sanitasi dan Higiene 10. Penanganan Keluhan
5. Dokumentasi terhadap Produk,
6. Produksi Penarikan Kembali Produk
dan Produk Kembalian
7. Pengawasan Mutu
11. Inspeksi Diri
Bab 1.
Prinsip: Industri obat tradisional harus membuat obat
tradisional agar sesuai dengan tujuan penggunaannya,
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen
izin edar (registrasi) dan tidak menimbulkan risiko yang
membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu
rendah atau tidak efektif.
Untuk mencapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat
diandalkan, diperlukan sistem Pemastian Mutu yang
didesain secara menyeluruh dan diterapkan secara benar
serta menginkorporasi Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik (CPOTB) termasuk Pengawasan Mutu dan
Manajemen Risiko Mutu.
Bab 1.
Unsur dasar Manajemen Mutu adalah :
a) suatu infrastruktur atau Sistem Mutu yang tepat mencakup
struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber daya;
b) tindakan sistematis yang diperlukan untuk mendapatkan
kepastian dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga
produk (atau jasa pelayanan) yang dihasilkan akan selalu
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Keseluruhan tindakan tersebut disebut Pemastian Mutu.
Semua bagian sistem Pemastian Mutu hendaklah didukung dengan ketersediaan
personil yang kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang cukup dan
memadai.
Pemastian Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua hal baik secara
tersendiri maupun secara kolektif, yang akan memengaruhi mutu dari obat
tradisional yang dihasilkan. Pemastian Mutu adalah totalitas semua pengaturan
yang dibuat tujuan untuk memastikan bahwa obat tradisional dihasilkan dengan
mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Pemastian Mutu mencakup
CPOTB + faktor lain desain dan pengembangan produk.
Bab 1.
Konsep dasar Pemastian Mutu, CPOTB, Pengawasan
Mutu dan Manajemen Risiko Mutu adalah aspek
Manajemen Mutu yang saling terkait.
Pemastian Mutu
CPOTB
Pengawasan Mutu
Pengkajian Mutu produk
Manajemen Resiko Mutu
Bab 2. Personalia
Personil terkualifikasi dalam jumlah yang memadai .
Ada struktur organisasi, uraian tugas tertulis
Personil Kunci terdiri dari kepala bagian Produksi, kepala bagian
Pengawasan Mutu dan kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Mutu) yang purnawaktu, independen, dipimpin oleh orang berbeda
serta tidak saling bertanggung jawab satu terhadap yang lain.
Kepala Bagian Produksi dan Pengawasan Mutu seorang yang
terkualifikasi, lebih diutamakan apoteker. Kepala Bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) seorang apoteker terdaftar,
terkualifikasi, berfungsi sebagai Penanggung jawab.
Personil memperoleh pelatihan dasar , berkesinambungan, juga
spesifik sesuai tugasnya,diberikan orang yang terkualifikasi.
Pelatihan ada programmya,dinilai efektivitasnya secara berkala dan
catatan pelatihan disimpan.
Bab 3. BANGUNAN, FASILITAS dan PERALATAN
UMUM
SISTEM MUTU
PENGELOLAAN KEGIATAN BERDASARKAN
KONTRAK
KAJIAN dan PEMANTAUAN MANAJEMEN
MANAJEMEN RISIKO MUTU
Bab 2. Organisasi, Manajemen dan
Personalia
UMUM
ORGANISASI dan MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB
PERSONIL LAINNYA
PELATIHAN
HIGIENE
Bab 3. Bangunan dan Peralatan
UMUM
BANGUNAN
SUHU dan PENGENDALIAN LINGKUNGAN
PERALATAN
SISTEM KOMPUTER
KUALIFIKASI DAN VALIDASI
Bab 4. Operasional
UMUM
KUALIFIKASI PEMASOK
KUALIFIKASI PELANGGAN
PENERIMAAN
PENYIMPANAN
PEMISAHAN OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT
PEMUSNAHAN OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT
PENERIMAAN PESANAN
PENGAMBILAN
PENGEMASAN
PENGIRIMAN
EKSPOR dan IMPOR
Bab 5. Inspeksi Diri
UMUM
TRANSPORTASI DAN PRODUK DALAM TRANSIT
OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT DALAM
PENGIRIMAN
KONTAINER, PENGEMASAN dan PELABELAN
TRANSPORTASI OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT
YANG MEMERLUKAN KONDISI KHUSUS
KENDARAAN DAN PERALATAN
KONTROL SUHU SELAMA TRANSPORTASI
Bab 8. Fasilitas Distribusi
Berdasar Kontrak
UMUM
PEMBERI KONTRAK
PENERIMA KONTRAK
KONTRAK
Bab 9. DOKUMENTASI
Dokumentasi yang baik merupakan bagian penting dari sistem
manajemen mutu. Dokumentasi tertulis secara manual harus jelas
untuk mencegah kesalahan dari komunikasi lisan, memenuhi
prinsip ketertelusuran, keamanan, aksesibilitas, integritas dan
validitas.
Dokumentasi meliputi dokumen tertulis terkait distribusi
(pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pelaporan), dokumen
prosedur tertulis dll dalam bentuk kertas maupun elektronik
Prosedur tertulis disetujui, ditandatangani, diberi tanggal oleh
personil berwenang. Tidak ditulis tangan dan harus tercetak.
Dokumen disimpan minimal 3 tahun
Contoh Dokumen : Surat Pesanan, faktur, surat jalan, kartu stok
dll. Khusus Surat Pesanan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
ada format mengikuti ketentuan perundang-undangan.
Bab 10. Ketentuan Khusus Bahan Obat
PENDAHULUAN
PERSONIL dan PELATIHAN
BANGUNAN dan FASILITAS
OPERASIONAL
PEMELIHARAAN
KUALIFIKASI, KALIBRASI dan VALIDASI
Bab 12. Ketentuan Khusus Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi
PRINSIP
UMUM
PERSONALIA
BANGUNAN dan PERALATAN
OPERASIONAL
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA dan PREKURSOR
FARMASI KEMBALIAN
DOKUMENTASI