Anda di halaman 1dari 17

3 JULI 2020

KEDUDUKAN
FATWA MUI
DALAM SISTEM
PERATURAN
PERUNDANGAN DI 
INDONESIA

O l e h : D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
FATWA DALAM
1 HUKUM ISLAM

PERAN DAN
2 FUNGSI MUI

KEDUDUKAN
3 FATWA MUI

4 KESIMPULAN

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
PENGERTIAN
FATWA
• Fatwa berasal dari Bahasa Arab :
al-fata atau al-futya, artinya
jawaban terhadap suatu
permasalahan dalam bidang hukum,
sehingga fatwa dalam pengertian
ini diartikan sebagai memberikan
penjelasan.

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
DALAM KBBI, FATWA
DIDEFINSIKAN SEBAGAI :
• “jawab” (keputusan, pendapat) yang
diberikan oleh mufti tentang suatu masalah.
• “nasihat orang alim”, “pelajaran baik”,
“petuah” .

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
Sedangkan secara
terminologi
(syar’i)

• as-Syatibi menjelaskan bahwa, “fatwa dalam arti al-ifta


berarti keterangan-keterangan tentang hukum syara’
yang tidak mengikat untuk diikuti

• Yusuf Qardawi, “fatwa adalah menerangkan hukum


syara’ dalam suatu persoalan sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diajukan oleh peminta fatwa baik
secara perseorangan maupun kolektif”

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
Kedudukan Fatwa dalam
Islam
• Sebagai institusi normatif yang berkompeten
menetapkan status  hukum sebuah masalah.
(Ketika muncul masalah yg belum ada hukum yang tegas)

• Sebagai Jurisprudensi Islam = dianggap dapat


menetapkan hukum atas suatu kasus).
(Menurut Sarjana Hukum Barat)

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
PENGERTIAN
FATWA
• Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk
membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia.
• Berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia.
• Fungsi MUI (Pasal 4 AD/ART MUI)
⚬ Sebagai wadah musyawarah  para  ulama,  zu‟ama  dan  cendekiawan  muslim  dalam mengayomi umat dan
mengembangkan kehidupan yang Islami,
⚬ Sebagai    wadah    silaturrahmi    para    ulama,    zu‟ama    dan cendekiawan muslim untuk mengembangkan
dan mengamalkan ajaran Islam dan menggalang ukhuwah Islamiyah,
⚬ Sebagai wadah yang mewakili umat Islam dalam hubungan dan konsultasi antar umat beragama, dan
⚬ Sebagai pemberi fatwa kepada umat Islam dan pemerintah, baik diminta maupun tidak diminta.
D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .

Untuk melhat kedudukan fatwa MUI


dalam sistem peraturan perundangan
maka kita harus melihat Merujuk UU
No 12 tahun 2011 yang kemudian di
Kedudukan Fatwa MUI rumah dengan UU 15 tahun 2019
Dalam Peraturan Perundang- tentang Pembentukan Peraturan
Undangan Perundang undangan.
• Pasal 1 angka 2
• Pasal 7 ayat (1)
• Pasal 8 ayat (1)
D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .

(PASAL 2 ANGKA 1) = SYARAT NORMATIF YURIDIS


PERATURAN PERUNDANGAN
1 tertulis

memuat norma hukum berupa perintah, larangan, izin


2 dispensasi, kewenangan dan sebagainya;

3 mengikat secara umum;

dibentuk atau ditetapkan oleh pejabat yang berwenang,


dimana kewenangan tersebut merupakan kewenangan yang
4 dijamin baik oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 maupun undang-undang; dan

dibentuk melalui prosedur yang diatur di dalam peraturan


5 perundang- undangan.

Unsur-unsur tersebut bersifat kumulatif, sehingga suatu aturan dapat dikatakan sebagai peraturan perundang-
undangan apabila memenuhi kelima unsur tersebut.
(PASAL 7 AYAT 1) = JENIS DAN HIERARKI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1 1945;

2 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-


3 Undang;

4 Peraturan Pemerintah;

5 Peraturan Presiden;

6 Peraturan Daerah Provinsi; dan

7 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
(PASAL 8 AYAT 1) = JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN LAIN
Peraturan yang ditetapkan oleh:
• Majelis Permusyawaratan Rakyat,
• Dewan Perwakilan Rakyat,
• Dewan Perwakilan Daerah,
• Mahkamah Agung,
• Mahkamah Konstitusi,
• Badan Pemeriksa Keuangan,
• Komisi Yudisial,
• Bank Indonesia,
• Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau
Pemerintah atas perintah Undang- Undang,
• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
• Gubernur,
• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,
• Bupati/Walikota,
• Kepala Desa.
Tidak ada disebutkan Fatwa MUI
D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
Menurut
Sudikno Mertokusumo

• Peraturan perundang-undangan haruslah memiliki :


⚬ kekuatan yuridis (juristische geltung),
⚬ kekuatan sosiologis (soziologische geltung)
⚬ kekuatan filosofis (filosofische geltung).

• Untuk Fatwa MUI


⚬ Tidak memiliki kekuatan yuridis karena tidak memenuhi prosedur formal pembentukan peraturan
perundang-undangan.
⚬ Hanya punya kekutan sosiologis karena khusus bagi umat Islam yang meminta secara kolektif.
⚬ Tidak mempunyai kekuatan keberlakuan secara filosofis karena dalam penyusunannya didasarkan pada
hukum Islam (syari’ah), bukan pada nilai-nilai Pancasila.
Fatwa Mui isinya : D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .

• Tertulis
• Hanya Memuat Norma Agama (Bukan norma dalam arti yang sesungguhnya).
• Hanya Mengikat Umat Islam secar Moral (Moral Binding)
• Ditetapkan oleh pejabat MUI (Komisi Fatwa) (Bukan oleh pejabat pembuat UU dalam sistem
kenegaraan).
• Dibentuk berdasarkan prosedur yang ada di MUI (Bukan berdasarkan per UU)

Maka Fatwa Mui adalah :


• Tidak dapat dikategorikan sebagai peraturan perundang-undangan.
• Bisa dijadikan sumber hukum material berupa “Doktrin” atau pendapat ahli (professional opinion) ->
sumber hukum yang tidak mengikat (non- binding sources of law).
• Hanya mengikat dan ditaati oleh komunitas umat Islam yang merasa mempunyai ikatan terhadap MUI.
• Legalitas fatwa MUI pun tidak bisa dan mampu memaksa harus ditaati oleh seluruh umat Islam
KEDUDUKAN FATWA MUI SEBAGAI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Moh Mahfud MD, Guru Besar Hukum Tata Negara:


Dari sudut konstitusi dan hukum, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) :
• Merupakan pendapat hukum (legal opinion) yang boleh diikuti dan boleh tidak
diikuti.
• Tidak mengikat dan tidak bisa dipaksakan melalui penegak hukum..
• Fatwa baru bisa mengikat kalau sudah diberi bentuk hukum tertentu oleh
lembaga yang berwenang. (misalnya dijadikan undang-undang atau peraturan
daerah sehingga menjadi hukum positif)
• Bahwa ada orang Islam yang mau melaksanakan fatwa itu bisa saja sebagai
kesadaran beragama secara pribadi, bukan sebagai kewajiban hukum.

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
FATWA MUI MENGENAI PANDEMI COVID-19

MUI setidaknya telah mengeluarkan beberapa  fatwa yang berhubungan dengan


pandemic COVID-19 yaitu:
• Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi
Terjadi Wabah COVID-19.
• Fatwa No 17 tahun 2020 tentang Pedoman Kaifiyat Shalat bagi Tenaga
Kesehatan yang Memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat dan
MenanganiPasien Covid 19
• Fatwa No 18 Tahun 2020 tentang Pedoman Mengurus Jenazah (Tajhiz Al
Janaiz) Muslim yang terinfeksi Covod 19
• Fatwa MUI Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Harta Zakat, Infak,
dan Shadaqah untuk Penanggulangan COVID-19

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
• Fatwa MUI bukan merupakan peraturan
perundang-undangan, yang berarti pula bahwa
fatwa MUI tidak termasuk dalam
• kategori hukum positif.
• Fatwa MUI lebih tepat disebut sebagai sumber
hukum dalam arti materiil.
KESIMPULAN • Sebagai sumber hukum materiil memiliki
fungsi dan peran penting dalam pembentukan
hukum positif atau hukum perundang-
undangan di Indonesia karena mayoritas
masyarakat Indonesia yang beragama Islam
(muslim).

D r a . H j . Yu s n a Z a i d a h M . H .
Terimakasih
yusnazaidahfs@gmail.com
+62 812 34789 193

Anda mungkin juga menyukai