Anda di halaman 1dari 93

Desain Sarana Jalan

Oleh : Harry Murwanto


Topik Esensial
1. Karakteristik Fisik
2. Karakteristik Mental
3. Pendidikan Mengemudi
4. Sistem Kendaraan Bermotor
5. Persiapan Sebelum Berkendaraan
6. Berjalan
7. Berhenti Menyiap
8. Berjalan di Persimpangan
9. Kiat Menjadi Pengemudi Yang Baik
10. Pengujian Pengemudi
11. Sistem Perizinan Mengemudi
12. Perlengkapan Dasar Kendaraan Bermotor
13. Prinsip Kerja Mesin Motor Bensin
14. Prinsip Kerja Motor Diesel
15. Prinsip Dasar Sistem Penerus Daya
16. Konstruksi Sistem Penerus Daya
17. Sistem Penerus Daya Manual dan Otomatis
18. Sistem Suspensi Kendaraan
19. Rekayasa Kendaraan Tidak Bermotor
20. Perbengkelan
21. Tipe & Jenis Kendaraan Bermotor
22. Spesifikasi Tehnik Kendaraan Bermotor
23. Konfigurasi Kendaraan Bemotor
24. Sistem Rangka Bodi Kendaraan
25. Mesin & Sisitem Transmisi Kendaraan
26. Sistem Kemudi
27. Ban dan Pelek
28. Sistem AS dan Suspensi Penerangan
29. Perlengkapan Pendukung Kendaraan
30. Kendaraan Tidak Bermotor
Definisi
• Kendaraan adalah “suatu sarana angkut
yang dapat bergerak di jalan terdiri atas
kendaraan bermotor dan kendaraan tidak
bermotor”
• Kendaraan Bermotor adalah “ kendaraan
yang digerakkan oleh peralatan teknik
yang berada pada kendaraan itu ”
• Kendaraan tidak bermotor adalah “
kendaraan yang digerakkan oleh tenaga
orang atau hewan ”
Pengertian Desain Sarana Jalan
• Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa
digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja,
"desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru".
Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk obyek nyata.
• Sarana (Dalam Pengertian Kendaraan) adalah Kendaraan atau angkutan
adalah alat transportasi, baik yang digerakkan oleh mesin maupun oleh
makhluk hidup. Kendaraan ini biasanya buatan manusia (mobil, motor, kereta,
perahu, pesawat), tetapi ada yang bukan buatan manusia dan masih bisa
disebut kendaraan, seperti gunung es, dan batang pohon yang mengambang.
Kendaraan tidak bermotor dapat juga digerakkan oleh manusia atau ditarik oleh
hewan, seperti gerobak.
• Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Karakteristik Fisik

• Pada Dasarnya Komponen Utama Lalu


lintas Jalan Raya terdiri dari 3 Komponen
Utama :
1. Pemakai Jalan
2. Kendaraan
3. Jalan
Ketiganya memiliki karakteristik yang
berbeda-bedauntuk masing2 lokasi Ruas
Jalan
Pemakai Jalan

Pemakai Jalan :
1. Karakteristik Fisik
2. Karakteristik Mental/ Psikologis
Karakter Fisik Cenderung di kategorikan
pada lima panca indera yang dimiliki
manusia.
Panca Indera
• Indera Penglihatan / Penglihat = Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk
gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya
dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu
sama lain
• Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau
sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan
yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium
aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk
mengenali bau.
• Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-
benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan
macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat
menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah
yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk
rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah
yang belakang untuk rasa pait.
• Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di
sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar
kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Telinga kita terdiri atas
tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
• Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu,
sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor
yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di
sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Gambar Mata
Gambar Hidung
Gambar Kulit
Gambar Telinga
Gambar Lidah
Sistem Indera
Berbagai bagian dari otak manusia berhubungan dengan tugas
khusus, misalnya: Penglihatan , Pendengaran, Kemampuan
Mengingat, Koordinasi gerakan, rasa dan Indera penciuman
melalui hubungan2 dengan tulang , mengendalikan lengan,
tubuh utama dan Kaki. Waktu Reaksi ditentukan oleh kuat
tidaknya Rangsangan dan kondisi baik buruk sistem indera
kita.

Waktu Respons Terhadap


Rangsangan
Rangsangan Waktu Respons (Detik)

Suara 0.14

Sentuhan 0.14

Cahaya 0.18
Karakteristik fisik mata
Latar belakang yang gelap dengan sumber cahaya
terang akan menurunkan kemampuan
pengelihatan dan dapat mengakibatkan
Kebutaan sementara(temporary blindness).
Waktu reaksi rata2 untuk dilatasi maksimum
sampai ke kontraksi minimum adalah 3 detik,
sedangkan dari kontraksi minimum ke
maksimum(terang gelap) adalah 3 menit dan
menyebabkan kesulitan mengemudi setelah
berhadapan dgn cahaya yang menilaukan
Pengelihatan Feriferal

Pada Kondisi normal , rentang pengelihatan


kira-kira 180 derajat pada arah mendatar
dan 145derajat pada arah tegak.jika objek
berada pada 2,5 derajat batas feriferal
(tepi) maka pengelihatan akan tidak jelas.
Selain itu faktor kecepatan juga
mempengaruhi pengelhatan.
Pendengaran
Telinga adalah presepsi yang menerima
suara. Sementara seorang bereaksi
terhadap rangsangan suara lebih cepat
dari cahaya. Suara gesekan ban, mesin,
klakson dan suara lalulintas lain
merupakan indikator tambahan yang
berguna bagi pemakai jalan.
Indera-indera lain
Syaraf kinestetik merupakan indikator
persepsual dari kepala ke kakidan sangat
penting bagi operasi pengendalian
kendaraan. Berbagai instrumen
pengendali di dalam kendaraan dibuat
sebagai hasil informasi indera statik yang
saling berkaitan, pada umumnya dengan
stabilitas dan keseimbangan.
Sistem syaraf
Mekanisme Manusia
• PIEV (Waktu Presepsi-Reaksi)
P= Preception
I = Identification
E=Emotion
V=Volution

Dp = 1,486 vt  Mc Shane Roess


Dp= Jarak Tempuh selama Presepsi – Reaksi (m)
V= Kecepatan Kendaraan (Km/Jam)
t = waktu presepsi reaksi (detik)
1,485 = Faktor Konversi
Bagan Alir Rangsangan, operator dan Reaksi
Kendaraan
• Bagan alir Informasi
yang
1.Asal disiapkan
Rangsangan

2. Jalan
Pengindera Pengamata Keputusan Reaksi
3. Kendaraan an: n Kendaraa
Lain Visual Sesuai n melalui
Pendengara Membedaka dgn kemudi,
4. Posisi n n dan pengendal percepata
Kendaraan Peraba Membandin ian n,mengere
sendiri Otot gkan kendaran, m.
Telinga misalnya:b
5. Lampu Bau erhenti,
Temperatur memperce
6. Rambu LL pat, belok,
dll
7.Rangsanga
n lain Informas
i Tertulis
Informasi
Tambahan
(Peta)

Posisi
kendaraan
sendiri
Karakteristik Mental/Psikologis
Berbagai faktor fisik yang mempengaruhi
karakteristik psikologi dasar pengemudi :
1. Kelelahan
2. Alkohol
3. Sakit
4. Cuaca
5. Postur
Faktor2 Psikologi yang
mempengaruhi perilaku
1. Motivasi
2. Pengaruh Lingkungan
3. Pendidikan
4. Emosi
5. Pengalaman / kematangan
6. Kondisi respon
Faktor2 Manusiawi dalam Kinerja Pemakai Jalan

Faktor dan Efek Kelemahan Solusi


Kemampuan Visual Mata yang Kurang Kacamata

Penyederhanaan Tata letak Jalan, Marka


Kelemahan Stereoskopis
yang ditingkatkan
Visual

Adaptasi mata yang kurang di malam


Peningkatan Pencahayaan
hari

Pemilihan warna yang hati2 thdp alat


Buta Warna kontrol
Pencahayaan yang baik, Peringatan berupa
Pendengaran Kinerja persepsi yang menurun getaran di muka jalan

Psikologis Kelakuan yang penuh resiko Perketat Pemberian dan Pencabutan SIM
Pendidikan Mengemudi
Dapat Dilakukan :
1. Belajar Sendiri
2. Kursus

Adapun prinsip2 dasar dalam mengemudi


akan di tuangkan sebagai berikut:
Prinsip2 dasar mengemudi
1. Menghidupkan mobil dalam keadaan
kopling di gigi nol
2. Memundurkan mobil 
3. Ganti gigi pada saat mobil berjalan (kaki
kanan masih menginjak gas)
4. Menambah/mengurangi gigi
5. Menghentikan mobil
6. Belok dan Berputar
Pendidikan Mengemudi
• Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang
menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan
secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam
keadaan kopling di gigi nol
•  1)Pasang tali / sabuk pengaman 
• 2)Putar kunci untuk menghidupkan mesin 
• 3)Hidupkan AC 
• 4)Turunkan Rem Tangan 
• 5)Injak kopling habis, pindahkan gigi ke gigi 1 
• 6)Angkat kopling pelan2 
• 7)sambil Injak gas sedikit demi sedikit sampai
terasa mobil bergerak
Pendidikan Mengemudi
• Memundurkan mobil
1)Injak kopling habis, pindahkan gigi ke gigi

2)Angkat kopling pelan2  Rasakan sampai
mobil terasa bergerak mundur  Atur
bergerak mundurnya mobil dengan cara
menginjak dan mengangkat kopling
sekuku sampai dengan � kopling (jangan
lebih dan jangan mengangkat terlalu cepat
agar mesin tidak mati)
Pendidikan Mengemudi
• Ganti gigi pada saat mobil berjalan (kaki kanan masih
menginjak gas)
1)Injak kopling habis 
2)Angkat gas 
3)Pindahkan gigi ke posisi yang dikendaki 
4)Angkat kopling pelan2 
5)Injak gas pelan2, sampai terasa jalannya mobil
stabil sesuai dengan kecepatan seharusnya 
6)Lepaskan kaki dari kopling, atur jalannya mobil
hanya dengan menginjak dan mengkat gas saja
Pendidikan Mengemudi
• Menambah/mengurangi gigi
1)Injak kopling habis 
2)Angkat gas 
3)Pindahkan gigi ke gigi yang dikehendaki 
4)Tempel gas 
5)Angkat kaki dari kopling pelan2
Pendidikan Mengemudi
• Menghentikan mobil
1)Injak rem pelan2 sampai terasa mobil
berhenti 
2)Injak kopling habis 
3)Pindahkan gigi ke gigi 0 
4)Angkat rem tangan
Pendidikan Mengemudi
*Belok dan Berputar
1)Jika mobil melaju terlalu cepat, tempel gas
2)Injak kopling habis 
3)Angkat gas 
3)Pindahkan gigi ke gigi 1 
4)Angkat kopling sedikit demi sedikit untuk menjalankan mobil merayap (=bergerak
perlahan), dan injak kopling sekuku kalau ingin mengurangi jalan merayapnya mobil,
lihat jalur apakah bebas jika ada mobil yang ingin lewat maka injak lagi kopling
sekuku sambil menempel rem atau menempel gas (sebaiknya dipilih
memberhentikan mobil dengan menempel gas agar jika mau jalan lagi tinggal
lepaskan gas dan angkat kopling saja sekuku).  Jika jalur sudah bebas hambatan,
angkat kopling sekuku (mobil merayap maju) 
5)Putar stir 2 x ke kanan (putar stir habis) (ingat jangan memutar stir dalam keadaan mobil
diam/berhenti, bisa merusak komponen mobilnya nanti)  (lihat jalur apakah bebas
atau tidak)  - Jika jalur aman, jalankan/belokkan mobil dengan mengangkat kopling
sekuku (mobil akan maju merayap),
kurangi laju jalannya mobil dengan menginjak kopling sekuku  - Jika jalur sibuk
berhentikan mobil dengan kombinasi mengangkat kopling sekuku dengan menempel
rem  (biasanya jika kopling diangkat sekuku akan terasa mobil bergetar sedikit)  -
Jika jalur sudah bebas kembali ankat kopling sekukumkembali (mobil akan merayap
maju kembali)
 6)Setelah mobil berhasil belok dan dirasa sudah lurus, segera putar balik  stir 2x  ke kiri
sambil mobil maju merayap  - Jika mobil sudah lurus, tempel gas (sesuaikan dengan
kondisi lalu lintas), angkat kopling perlahan,  jika sudah sesuai dengan kondisi jalan
yang dihadapi lepaskan kaki dari pedal kopling biarkan jalannya mobil hanya diatur
oleh gas
(gunakan gigi 1, 2, dan 3 saja jika berada di dalam kota)
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
• Di Indonesia, Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi
dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang
telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan
rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan
kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai
dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat
(1) UU No.22 Tahun 2009).

• Peraturan perundang-undangan terbaru adalah Undang-


Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang menggantikan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992. UU No. 14
Tahun 1992 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,
tetapi Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 yang
menjelaskan UU No. 14 Tahun 1992 dinyatakan tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti
dengan yang baru berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009.
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Surat Izin Mengemudi di Indonesia terdapat
dua (2) jenis (Pasal 77 ayat (2) UU No. 22
Tahun 2009):
• Surat Izin Mengemudi Kendaraan
Bermotor perseorangan
• Surat Izin Mengemudi Kendaraan
Bermotor Umum
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Golongan SIM perseorangan
Golongan SIM berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun
2009 :
• SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan
barang perseorangan dengan jumlah berat yang
diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg.
• SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan
barang perseorangan dengan jumlah berat yang
diperbolehkan lebih dari 3.500 kg
• SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat,
Kendaraan penarik, atau Kendaraan Bermotor dengan
menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan
dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan
atau gandengan lebih dari 1.000 kg.
• SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor.
• SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi
penyandang cacat
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Golongan SIM Umum
Golongan SIM Umum berdasarkan Pasal 82 UU No. 22
Tahun 2009:
• SIM A Umum, untuk mengemudikan kendaraan
bermotor umum dan barang dengan jumlah berat yang
diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg.
• SIM B1 Umum, untuk mengemudikan mobil penumpang
dan barang umum dengan jumlah berat yang
diperbolehkan lebih dari 3.500 kg.
• SIM B2 Umum, untuk mengemudikan Kendaraan
penarik atau Kendaraan Bermotor dengan menarik
kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang
diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan
lebih dari 1.000 kg.
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Persyaratan Permohonan SIM perseorangan
Persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 ayat (2), (3), (4), dan (5) UU
No. 22 Tahun 2009
• Usia
– 16 tahun untuk SIM C
– 17 tahun untuk SIM A dan D
– 20 tahun untuk SIM B1
– 21 tahun untuk SIM B2
• Administratif
– memiliki Kartu Tanda Penduduk
– mengisi formulir permohonan
– rumusan sidik jari
• Kesehatan
– sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter
– sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis
• Lulus ujian
– ujian teori
– ujian praktek dan/atau
– ujian ketrampilan melalui simulator
• Syarat tambahan berdasarkan Pasal 81 ayat (6) UU No. 22 Tahun 2009 bagi setiap
Pengemudi Kendaraan Bermotor yang akan mengajukan permohonan:
• Surat Izin Mengemudi B1 harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
bulan; dan
• Surat Izin Mengemudi B2 harus memiliki SIM B1 sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
bulan
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Persyaratan Permohonan SIM Umum
Persyaratan permohonan SIM Umum berdasarkan Pasal 83 ayat
(1), (2), dan (3) UU No. 22 Tahun 2009:
• Persyaratan Usia
– SIM A Umum 20 tahun
– SIM B1 Umum 22 tahun
– SIM B2 Umum 23 tahun
• Persyaratan Khusus
– Lulus Ujian Teori
– Lulus Ujian Praktik
• Syarat tambahan berdasarkan Pasal 8 ayat (4) UU No. 22
Tahun 2009:
• Permohonan SIM A Umum harus memiliki SIM A sekurang-
kurangnya 12 bulan
• Permohonan SIM B1 Umum harus memiliki SIM B1 atau SIM
A Umum sekurang-kurangnya 12 bulan
• Permohonan SIM B2 Umum harus memiliki SIM B2 atau
SIMB1 Umum sekurang-kurangnya 12 bulan
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Kemudahan
• SIM untuk kendaraan bermotor dapat digunakan sebagai
SIM kendaraan bermotor yang jumlah beratnya sama atau
lebih rendah, sebagai berikutPasal 84 UU No. 22 Tahun
2009:
• SIM A Umum dapat berlaku untuk mengemudikan
kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A.
• SIM B1 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan
bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A.
• SIM B1 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan
kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A,
SIM A Umum, dan SIM B1.
• SIM B2 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan
bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A dan SIM
B1.
• SIM B2 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan
kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A,
SIM A Umum, SIM B1, SIM B1 Umum, SIM B2.
Pengujian dan Perizinan Mengemudi
Ketentuan Pidana
• Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
di Jalan yang tidak dapat menunjukkan Surat Izin
Mengemudi yang sah Kendaraan Bermotor yang
dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106
ayat (5) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) (Pasal
288 ayat (2) UU No.22 Tahun 2009).
• Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat)
bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu
juta rupiah) (Pasal 281 UU No.22 Tahun 2009).
Kiat Menjadi Pengemudi Yang Baik :
1. SELALU WASPADA
2. BUKA MATA
3. JAGA JARAK AMAN. Jarak yang ideal dengan mobil
didepannya adalah setiap kecepatan 10km banding
panjang satu mobil, artinya bila anda melaju dengan
kecepatan 50km per jam maka jarak aman anda adalah
panjang 5 mobil didepan anda.
4. BUAT JARAK SAAT BERHENTI
5. GUNAKAN SABUK KESELAMATAN
6. JANGAN BERTINDAK PROVOKATIF. Hindari perilaku
provokatif dengan pengendara lain misalnya terpancing
untuk saling kebut-kebutan, atau memancing emosi
pengendara lain dengan tindakan menyalip dengan cara
memotong atau memainkan lampu jauh secara berlebihan
Persiapan Sebelum Berkendaraan
A.Persiapan kendaraan
• Lakukan pemeriksaan awal kendaraan sebelum berkendara.
• Tempatkan barang-barang yang mudah bergerak ke tempat yang
lebih aman.
• Hindari penempatan barang pada dashboard, jok dan dek kaca
belakang kendaraan.
• Ban cadangan beserta tool kits pastikan terikat dengan baik agar
tidak terlempar.
• Periksa tekanan ban sesuai rekomendasi pabrik, periksa juga
kekencangan baut-baut roda dan pastikan tutup pentil terpasang
dengan sempurna.
• Cek Rem dan Kopling
B. Persiapan individu
• Persiapkan kondisi kesehatan dengan prima.
• Gunakan sepatu yang nyaman (memiliki sol sepatu yang rendah
dan lentur) untuk mengemudi.
• Gunakan pakaian yang nyaman di badan dan dapat menyerap
keringat, jangan menggunakan pakaian yang terlalu longgar
ataupun terlalu sempit.
Persiapan Sebelum Berkendaraan
C. Posisi duduk di dalam kendaraan
• Sesuaikan jarak kursi yang ideal sebagai berikut:
• Telapak kaki dengan mudah dapat mengoperasikan pedal
kendaraan terutama telapak kaki sebelah kiri dengan mudah dapat
menekan pedal kopling secara maksimal.
• Sesuaikan posisi sandaran kursi pada punggung (reclining seat)
yang ideal dengan memperhatikan hal berikut:
• Tempelkan dengan ketat antara pinggang dan sandaran kursi.
• Letakkan pergelangan tangan pada lingkaran kemudi dengan posisi
jam 12.
• Letakkan telapak tangan pada posisi jam 3 dan 9 sehingga akan
membentuk lekukan pada lengan, dan hindari posisi tangan terlalu
lurus atau terlalu menekuk.
• Posisikan kaki kanan sejajar di bawah pedal rem.
• Sesuaikan posisi head restraint dengan sempurna.
• Pasang sabuk pengaman dengan benar.
Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Diatur dalam UU Lalu lintas No 22 tahun 2009
Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Pasal 57
(1) Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi
dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor.
(2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda Motor
berupa helm standar nasional Indonesia.
(3) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Kendaraan
Bermotor beroda empat atau lebih sekurangkurangnya terdiri atas:
a. sabuk keselamatan;
b. ban cadangan;
c. segitiga pengaman;
d. dongkrak;
e. pembuka roda;
f. helm dan rompi pemantul cahaya bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor
beroda empat atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah; dan
g. peralatan pertolongan pertama pada Kecelakaan Lalu Lintas.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perlengkapan Kendaraan Bermotor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan
peraturan pemerintah.
Perlengkapan Kendaraan Bermotor
Pasal 58
Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan dilarang memasang perlengkapan
yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas.
Pasal 59
(1) Untuk kepentingan tertentu, Kendaraan Bermotor dapat dilengkapi dengan lampu isyarat
dan/atau sirene.
(2) Lampu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas warna:
a. merah;
b. biru; dan
c. kuning.
(3) Lampu isyarat warna merah atau biru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan
huruf b serta sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai tanda Kendaraan
Bermotor yang memiliki hak utama.
(4) Lampu isyarat warna kuning sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c berfungsi
sebagai tanda peringatan kepada Pengguna Jalan lain.
(5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
sebagai berikut:
a. lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan,
pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah,
rescue, dan jenazah; dan
c. lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan
tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan
pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, prosedur, dan tata cara pemasangan lampu
isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan lampu isyarat dan sirene
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Menyiap
Hal2 yang harus di perhatikan dalam menyiap::

1. Pada kecepatan diatas 60 km/jam, jarak antara kendaraan anda dengan


kendaraan yang hendak anda salip adalah minimal 10 m.
2. Nyalakan lampu sein kendaraan anda.
3. Bebaskan pandangan anda kedepan, usahakan jangan terhalangi oleh
kendaraan yang berada didepan anda.
4. Pastikan kondisi pada jalur anda sudah bebas dari rintangan, misalkan
tidak ada kendaraan parkir, tidak ada kendaraan lain yang menyalip atau
yang akan disalip, pandangan anda tidak terhalang oleh asap tebal
kendaraan, dan sebagainya.
5. Bunyikan klakson anda 3 kali dering pendek dan atau lampu jauh 3 kali
pendek untuk memberikan peringatan pada kendaraan yang akan anda
salip
6. Akselerasikan kendaraan anda secepatnya (bisa dengan cara
memasukkan persneling rendah satu tingkat) untuk menyalip kendaraan
besar tersebut dengan tetap mengarahkan kemudi anda tetap pada
jalurnya (jangan melakukan manuver zig-zag atau lainnya).
7. Jangan menyalip kendaraan pada tikungan terutama yang memiliki
blind spot.
8. JANGAN PERNAH MENYALIP KENDARAAN PANJANG (LONG
VEHICLES) SECARA BERTURUT-TURUT kecuali kendaraan tersebut
dalam kecepatan rendah, karena akselerasi kendaraan anda pasti jauh
lebih cepat dan kondisi jalur anda belum dapat dipastikan aman.
Sistem Kendaraan Bermotor
Mesin yang mengubah Tenaga Panas menjadi Tenaga
gerak disebut Motor Bakar.

Motor Bakar Dalam (Internal Combution Engine)


Co : Motor Bensin, Diesel, Gas, Turbin gas,
Mesin Jet
Motor

Motor Bakar Luar (External Combution Engine)


Co : Mesin Uap , Turbin Uap
Internal Combution Engine
Sistem Kendaraan Bermotor
Menurut cara kerja dan bahan bakarnya , motor dibagi :
1. Mesin Bensin , menurut kerjanya dibagi :
a. Motor 4 stroke
b. Motor 2 stroke
2. Mesin Diesel
3. Mesin Gas
4. Mesin Listrik
Sistem Kendaraan Bermotor
Susunan Kendaraan Bermotor (Mobil)
1. Body  Bagian dari Kendaraan bermotor untuk
menempatkan muatan –muatan (Auto body Karoseri)
2. Chasis  Bagian dari kendaraan bermotor selain
body. Contoh :
* Frame (Rangka)
* Mesin
* Sistem Penerus Daya
* Roda
* Sistem Kemudi
* Sistem Suspensi
* Sistem Rem
* kelengkapan lainnya
Sistem Kendaraan Bermotor
Body Kendaraan
Didominasi oleh pelat Baja (Umumnya
menggunakan ST 37) yang tebalnya antara
0.6 mm sampai 3mm.
Proses pembuatan dengan melakukan
cutting dan bending(Rolling) lalu
penyambungan dengan pengelasan,
keling, pengeleman.
Sistem Kendaraan Bermotor
Body Kendaraan
Sistem Kendaraan Bermotor
Assembly Body Kendaraan
Sistem Kendaraan Bermotor
Body Kendaraan
1. Cutting,Stamping
2. Assembling
3. Joining (Welding, Keling, Pengeleman)
4. Putty, Polish dan Painting
Sistem Kendaraan Bermotor
Cutting dan Stamping
Cutting by CNC Program
Sistem Kendaraan Bermotor
Cutting dan Stamping
Stamping
• Stamping Shop ini proses pengepresan pembuatan body
kendaraan dilakukan. Lempengan-lempengan baja dicetak
menjadi bagian-bagian dari body kendaraan seperti kerangka,
tangki bahan bakar, dan komponen body subassembly (kabin,
dek, rangka chasis).
• Pembuatan pressed part untuk membentuk body kendaraan
bermula dari lembar baja yang kemudian dilakukan proses
pengepresan menjadi press part yang siap dikirim ke bagian
pengelasan untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh.
•  
• Stamping Shop memiliki fasilitas 2 proses A line tonase 2.400 ton
dengan 450 stroke/jam dan C line kapasitas 700 ton dengan 620
stroke/jam. Disamping itu guna menjamin keamanan dan
keselamatan kerja serta tingkat produktifitas, digunakan system
robotic untuk setiap perpindahan pressed part antar mesin.
• Stamping shop juga dilengkapi dengan satu buah mesin Sheet
Feeder.
Sistem Kendaraan Bermotor
Cutting dan Stamping
Stamping
• Luas area :
– 10.000 m2
• Fasilitas :
– A Line 2.400 ton 450 stroke/hour
– C Line 700 ton 620 stroke/hour
• Jenis Mesin :
– FUKUI (Press Machine)
– AISAKU (Sheet Feeder)
– MOTOMAN YASKAWA (Robot Loader)
Sistem Kendaraan Bermotor
Cutting dan Stamping
Stamping
1. Pengepresan lempengan baja menjadi part body mobil
Sistem Kendaraan Bermotor
Cutting dan Stamping
Stamping
2. Safety First, guna menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta tingkat
produktifitas, digunakan system robotic untuk setiap perpindahan pressed part
antar mesin
Sistem Kendaraan Bermotor
Cutting dan Stamping
Stamping
Sistem Kendaraan Bermotor
Assembling

Assembling = Perakitan komponen2 menjadi


satu kesatuan yang menjadi suatu
bentuk dan memiliki fungsi
Sistem Kendaraan Bermotor
Assembling
Sistem kendaraan bermotor
Joining (Logam dengan Logam)
Pengelasan
Pengelasan adalah proses penyambungan material dengan menggunakan
energi panas sehingga menjadi satu dengan atau tanpa tekanan
Penggunaan Pengelasan
• Proses pengelasan secara komersial banyak digunakan
dalam operasi sebagai berikut :
• konstruksi (misalnya, bangunan dan jembatan),
• pemipaan, tabung bertekanan, boiler, dan tangki
penyimpanan,
• bangunan kapal,
• pesawat terbang dan pesawat luar angkasa,
• automotif dan rel kereta.
Pengelasan
Spot welding
• Las-an titik dan las-an kampuh (spot
and seam welds); digunakan untuk
sambungan tumpang seperti dapat dilihat
dalam gambar. Las-an titik adalah manik
las yang kecil antara permukaan lembaran
atau pelat. Las-an titik diperoleh dari hasil
pengelasan resistansi listrik. Las-an
kampuh hampir sama dengan las-an titik,
tetapi las-an kampuh lebih kontinu
dibandingkan dengan las-an titik.
Pengelasan
Spot welding (Gambar)
Sistem kendaraan bermotor
Joining (spot welding)
Sistem Kendaraan Bermotor
Painting
• Pada industri otomotif pengendalian
korosi dilakukan dengan cara lapis
finching dengan pengecatan.Sedangkan
proses pengecatannya sendiri terdiri dari
3 (tiger) lapis yaitu : lapisan dasar
• (primer coat), lapisan sementara
(intermediate coat I under coat), dan
lapisan akhir (top coat).
Pengecatan Mobil
Sistem Kendaraan Bermotor
Chasis  bagian selain body
* Frame (Rangka)
Rangka adalah bagian kendaraan yang mana pada
rangka ini body, mesin dan bagian-bagian lainnya
ditempelkan.Umumnya rangka terdiri dari dua buah
balok besi yang memanjang dihubungkan dengan
bagian-bagian yang melintang.
Sistem Kendaraan Bermotor
Chasis
• Mesin
Ialah bagian yang menghasilkan tenaga
yang diperlukan untuk menggerakan
mobil.
Sebagian besar mesin yang digunakan pada
mobil menggunakan Torak
(Reciprocating Piston) dan model
pembakaran dalam (Internal Combution)
Sistem Kendaraan Bermotor

Tenaga (Blok Cylinder.


Torak,Poros Engkol ,
Mekanik Katup)
Mesin

Kelengkapan (Pelumasan,Pendingin,
Bahan Bakar,Intake
dan Exhaust System,
Kelistrikan)
Sistem Kendaraan Bermotor
1. Mesin :
A. Sistem Bahan Bakar
Sebelum dilakukan pembakaran, udara dan bensin harus
dicampur lebih dahulu sehingga menjadi berbentuk kabut (gas).

Untuk dibutuhkan suatu sistem, yaitu sistem bahan


bakar mendapatkan campuran tersebut
Sistem Kendaraan Bermotor
1. Mesin :
A. Sistem Bahan Bakar
Adapun Komponen-komponen yang berperan dalam
sistem bahan bakar ini dapat dijabarkan melalui
gambar berikut:
Sistem Kendaraan Bermotor
a. Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin
sebelum disalurkan ke dalam sistem bahan bakar

b. saringan bensin berfungsi menyaring bensin sebelum diisap oleh


pompa dan disalurkannya ke karburator

c. pompa bensin berfungsi menghisap bensin dari tangki dan


menyalurkannya ke karburator.

d. Pipa gas buang berfungsi menyalurkan gas bekas pembakaran


dari manifold keluar, sedangkan knalpot berfungsi meredam
suara agar pipa gas buang tidak mengeluarkan suara yang kasar.

e. Dalam karburator udara dan bensin dicampur, sehingga


menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin
Sistem
Karburator
Kendaraan Bermotor

Bentuk dasar karburator terdiri atas ruang pencampur dan ruang


pelampung. Pada ruang pencampur terdapat venturi, nosel, dan
katup, sedangkan pada ruang pelampung terdapat katup, jarum
dan pelampung. Prinsip kerja dari karburator ini adalah sebagai
berikut :
Ketika piston sedang langkah isap dan katup gas dibuka, udara
masuk dari saluran atas ke dalam silinder melalui venturi. Di
daerah venturi, udara rnenjadi bertekanan Iebih rendah dibanding
di ruang pelampung akibat perbedaan tekanan ini maka bensin
dari ruang 
pelampung akan mangalir ke venturi melalui nosel kemudian
bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut
Sistem
Karburator
Kendaraan Bermotor

a) Saringan, untuk menyaring bensin yang akan ke ruang


pelampung.
b) Katup jarum dan (3) pelampung untuk mengatur tinggi
rendahnya bensin di ruang pelampung.
c) Pipa ventilasi, untuk menghubungkan ruang pelampung
dengan
saluran atas (udara luar) agar tekanannya sama,
Sistem
Saringan Bensin
Kendaraan Bermotor
Sistem
Pompa Bensin
Kendaraan Bermotor
Sistem
Exhaust Componen
Kendaraan Bermotor
Sistem Kendaraan Bermotor
1. Mesin :
B. Sistem Pelumasan (Lubricating System)
Mesin terdapat bagian-bagian yang
bergerak seperti Poros engkol, torak,
batang Torak, katup , dsb.Pelumas
dimaksudkan untuk menghindari dampak
yang dihasilkan dari hubungan (kontak)
langsung dari dua bagian yang
bergesekan.
Sistem Kendaraan Bermotor
B. Sistem Pelumasan (Lubricating System)
Fungsi Minyak Pelumas :
• Membatasi panas yang timbul dengan
mengusahakan gesekan sekecil mungkin.
• Mengambil panas dari bagian-bagian mesin
yang dilaluinya.
• Mengurangi gesekan dan keausan dengan
membentuk lapisan tipis (film) untuk
mencegah gesekan langsung antara metal-
metal.
• Menambah kerapatan antara torak dan silinder
• Mengeluarkan kotoran-kotoran
• Menghindari abu dan mencegah karat.
Sistem Kendaraan Bermotor
B. Sistem Pelumasan (Lubricating System)
Syarat dan sifat minyak mesin:
• Derajat Kekentalan (Viskositas) harus sesuai
dengan jenis operasi mesin yang
bersangkutan.  Dilambangkan dengan SAE
• Memiliki daya lekat yang baik
• Tidak mudah bercampur dengan barang-
barang lainnya (Kotoran)
• Mempunyai flas point(Titik nyala) yang tinggi
dan sukar menguap.
• Mudah memindahkan panas dan memiliki titik
beku yang rendah.
Sistem Kendaraan Bermotor
B. Sistem Pelumasan (Lubricating System)
1. Sistem Percikan (Splash type)
Minyak di percikan oleh ujung batang
conecting rod ke silinder dan bearing
2. Sistem Penyaluran Tekanan.
Minyak dari Carter, melalui saringan oli akan
masuk ke pompa oli. Pada pompa oli
inilah oli di distribusikan melalui lubang-
lubang yang ada pada blok mesin.
Sistem Kendaraan Bermotor
1. Mesin :
C. Sistem Pendinginan
Motor Bensin berfungsi mengubah energi Panas
yang terkandung dalam bahan bakar menjadi
energi gerak. Dari Panas yang dihasilkan ini,
25% digunakan sebagai tenaga penggerak
dan 45% hilang terbawa gas buang dan hilang
akibat gesekan-gesekan. Sedangkan sisanya
diserap oleh bagian mesin itu sendiri. Panas
yang diseap harus segea dibuang untuk
menghindari panas yang berlebihan (Over
heating) yang dapat menyebabkan mesin
menjadi retak.
Sistem Kendaraan Bermotor
C. Sistem Pendinginan
Sistem Pendinginan dimaksudkan untuk
memelihara suhu yang tetap di mesin,
tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.
Ada 2 macam sistem pendinginan :
• Sistem pendinginan Air (Water Cooling)
• Sistem Pendinginan Udara ( Air Cooling)
Sistem Kendaraan Bermotor
C. Sistem Pendinginan
• Sistem pendinginan Air (Water Cooling)
Komponen Pedukung :
• Water Jacket
• Radiator
• Pompa air
• Termostat
• Kipas
• Pipa penyalur
Mekanisme :
Mantel Air yang berada pada sekeliling silinder motor dalam blok
silender terhubung dengan radiator. Air yang telah panas akan
segera dialirkan ke radiator untuk didinginkan (melalui hembusan
udara) lalu setelah dingin akan kembali dialirkan ke mesin
menggunakan Pompa
Sistem Kendaraan Bermotor
C. Sistem Pendinginan
• Sistem pendinginan Udara (Air Cooling)
Pada proses ini pendinginan dilakukan oleh
udara melalui sirip-sirip yang berada
pada sekeliling silinder dan kepala
silender. Hembusan udara dapat
menggunakan kipas ayau juga ketika
motor berjalan. Metode ini sulit dilakukan
pada mesin bersilinder banyak , oleh
karena itu hanya digunakan pada motor2
kecil saja.
Sistem Kendaraan Bermotor
2. Sistem Kelistrikan
Sistem Kendaraan Bermotor
3.Sistem Penerus Daya
Sistem Kendaraan Bermotor
4.Sistem Kemudi
Sistem Kendaraan Bermotor
5. Sistem Suspensi
Sistem Kendaraan Bermotor
6. Sistem Rem (Brake)
Internal Combution Engine
Sistem Kendaraan Bermotor
Menurut cara kerja dan bahan bakarnya , motor dibagi :
1. Mesin Bensin , menurut kerjanya dibagi :

a. Motor 4 stroke

b. Motor 2 stroke
Internal Combution Engine
Sistem Kendaraan Bermotor
2. Mesin Diesel

Anda mungkin juga menyukai

  • Uji Sampling
    Uji Sampling
    Dokumen4 halaman
    Uji Sampling
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Bahan
    Ilmu Bahan
    Dokumen26 halaman
    Ilmu Bahan
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Bahan
    Ilmu Bahan
    Dokumen26 halaman
    Ilmu Bahan
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Korosi Dan Teknik Pengecatan
    Korosi Dan Teknik Pengecatan
    Dokumen14 halaman
    Korosi Dan Teknik Pengecatan
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Keramik
    Keramik
    Dokumen7 halaman
    Keramik
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Kayu
    Kayu
    Dokumen4 halaman
    Kayu
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Sifat Dan Karakteristik Kayu
    Sifat Dan Karakteristik Kayu
    Dokumen8 halaman
    Sifat Dan Karakteristik Kayu
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • 53
    53
    Dokumen1 halaman
    53
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • M5 Yoon
    M5 Yoon
    Dokumen9 halaman
    M5 Yoon
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • M1 Yoon
    M1 Yoon
    Dokumen8 halaman
    M1 Yoon
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • K1 Yoon
    K1 Yoon
    Dokumen5 halaman
    K1 Yoon
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • 3 PDF
    3 PDF
    Dokumen8 halaman
    3 PDF
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • M4 Yoon
    M4 Yoon
    Dokumen6 halaman
    M4 Yoon
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Kota Terhijau Di Dunia
    Kota Terhijau Di Dunia
    Dokumen2 halaman
    Kota Terhijau Di Dunia
    μήνας
    Belum ada peringkat
  • Form SD Memanjang-Melintang
    Form SD Memanjang-Melintang
    Dokumen5 halaman
    Form SD Memanjang-Melintang
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Cross Section 03: No. Titik
    Cross Section 03: No. Titik
    Dokumen1 halaman
    Cross Section 03: No. Titik
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • A14 Atw
    A14 Atw
    Dokumen107 halaman
    A14 Atw
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Menghargai Karya Org Lain
    Menghargai Karya Org Lain
    Dokumen10 halaman
    Menghargai Karya Org Lain
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Sumur Resapan
    Sumur Resapan
    Dokumen1 halaman
    Sumur Resapan
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Rian PDF
    Rian PDF
    Dokumen10 halaman
    Rian PDF
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Rian PDF
    Rian PDF
    Dokumen10 halaman
    Rian PDF
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Quiz Uas
    Lampiran Quiz Uas
    Dokumen12 halaman
    Lampiran Quiz Uas
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • No. Titik: Long Section
    No. Titik: Long Section
    Dokumen1 halaman
    No. Titik: Long Section
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen17 halaman
    Daftar Isi
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen17 halaman
    Daftar Isi
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • No. Titik: Long Section
    No. Titik: Long Section
    Dokumen1 halaman
    No. Titik: Long Section
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • S
    S
    Dokumen50 halaman
    S
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Fix
    Bab 2 Fix
    Dokumen32 halaman
    Bab 2 Fix
    KiSarwo
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bahasa Indonesia
    Makalah Bahasa Indonesia
    Dokumen17 halaman
    Makalah Bahasa Indonesia
    Dian Sentir
    Belum ada peringkat