Anda di halaman 1dari 21

HUKUM MENDEL

(Mendelian Law)

Mohamad Akbar
PENDAHULUAN

10/04/2020 2
ISTILAH GENETIKA
• Parental (P) : induk (tetua)
• Filial (F) : turunan (anak)
• Dominan : sifat yang dapat mengalahkan sifat
pasangannya  terlihat secara fenotip
• Resesif : sifat yang dapat ditutupi oleh sifat
pasangannya  tidak terlihat secara
fenotip
• Genotip : bentuk sifat suatu individu yang
menyebabkan munculnya sifat fenotip
• Fenotip : sifat suatu individu yang tampak dari luar
• Alel : (anggota) pasangan gen yang memiliki
sifat alternatif pasangannya
• Homozigot : pasangan kedua alel (gen) yang sama
• Heterozigot : pasangan kedua alel (gen) yang tidak
10/04/2020 3
HUKUM MENDEL
• Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Bebas = Hukum
Segregasi)
“pada pembentukan gamet, kedua gen yang merupakan
pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak”

• Hukum Mendel II (Hukum Berpasangan Bebas =


Hukum Independent Assortment)
“bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam
dua pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat yang
sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan
lainnya”

10/04/2020 4
10/04/2020 5
PENERAPAN
HUKUM MENDEL
Hukum Mendel I
• Persilangan mohohibrid dengan dominansi
• Persilangan monohibrida adalah persilangan sederhana yang
hanya memperhatikan satu sifat atau tanda beda
• Pada kasus dominan penuh, keturunan yang didapat pada
F2 akan menunjukkan perbandingan fenotip dominan dan resesif
3 : 1 atau perbandingan genotip 1 : 2 : 1
• Analisa dengan uji X2 hanya dilakukan untuk perbandingan
fenotipnya.
• Persilangan ini bersifat resiprokal, artinya persilangan ulang
dengan jenis kelamin yang dipertukarkan tanpa ada
pengaruhnya dalam rasio fenotip generasi kedua (F2)

10/04/2020 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 6


PENERAPAN
HUKUM MENDEL
Hukum Mendel II
• Persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih
• Persilangan dihibrida merupakan perkawinan dua individu
dengan dua tanda beda atau lebih .
• Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II
yaitu bahwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang
berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat
macam fenotip dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.
• Seringkali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari
harapan yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti
adanya interaksi gen, adanya gen yang bersifat homozigot lethal
dan sebagainya

10/04/2020 copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved. 7


HUKUM MENDEL I
A. PERSILANGAN MONOHIBRID

Gamet t t F1 :
T Tt Tt Rasio genotip = Tt = 4 = 100%
T Tt Tt Rasio fenotip = Tinggi = 4 = 100%

Gamet T t F2 :
T TT Tt Rasio genotip = TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1
t Tt tt Rasio fenotip = Tinggi : Rendah = 3 : 1
10/04/2020 8
HUKUM MENDEL I
B. BACKCROSS
menyilangkan individu hasil hibrid (F1) dengan salah satu
induknya yang bertujuan mengetahui genotip induk (P)
1. Persilangan : Tt (Tinggi dari F) vs ? (tinggi dari P)

Genotip T t Fenotip = tinggi = 100%


T TT Tt Genotip = TT : Tt

2. Persilangan : Tt (Tinggi dari F) vs ? (rendah dari P)


Genotip T t Fenotip = tinggi : rendah
= 50% : 50%
t Tt tt
Genotip = Tt : tt

• Bila hasil persilangan adalah 100% tinggi maka genotip induk = TT


• Bila hasil persilangan adalah 50% tinggi dan 50% rendah maka
genotip induk = tt
10/04/2020 9
HUKUM MENDEL I
C. TESTCROSS
menyilangkan individu hasil hibrid (F1) dengan salah satu
induk yang homozigot resesif dan bertujuan mengetahui
individu tersebut (F1) bergenotip homozigot (galur murni)
atau heterozigot
1. Persilangan : ?? (tinggi dari F1) vs tt (rendah dari P)

Genotip t t Fenotip = 100% tinggi, berarti


? Tt Tt F1 bergenotip homozigot (TT)

2. Persilangan : ?? (tinggi dari F1) vs tt (rendah dari P)

Genotip t t Fenotip = 50% tinggi dan 50%


? Tt tt rendah, berarti F1 bergenotip
heterozigot (Tt)

10/04/2020 10
HUKUM MENDEL I
D. INTERMEDIET = SEMIDOMINAN
penyilangan dengan satu sifat beda, namun sifat
dominan tidak mampu menutupi sifat resesif sehingga
muncul sifat di antara keduanya

10/04/2020 11
HUKUM MENDEL I
E. KODOMINAN
karakter atau sifat yang terdapat pada kedua alel yang
diekspresikan pada individu heterozigot
Contoh golongan darah :
type A = IAIA or Iai 
type B = IBIB or Ibi 
type AB = IAIB 
type O = ii 

Homozigot jantan Type B (IBIB) x Heterozygot betina Type A (IAi)

10/04/2020 12
HUKUM MENDEL I
F. ADITIF
Sifat aditif akan muncul bila dua pasang alel memiliki
dominansi yang sama sehingga fenotip heterozigot
merupakan intermediet antara dua fenotip homozigot

Contoh :
Rainbow trout yang memiliki gen G pada pembentukan warna (pigmen)

Genotif Fenotip
G’G’ Golden
GG’ Palomonia
GG Normal

10/04/2020 13
HIPOTESIS MENDEL

1. Sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor


keturunan (gen), satu dari induk jantan dan satu dari
induk betina
2. Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk
alternatif sesamanya
3. Satu dari pasangan alel bersifat dominan yang akan
menutup sifat resesif alel pasangannya.
4. Pasangan faktor keturunan akan memisah secara
bebas

10/04/2020 14
HUKUM MENDEL II
A. DIHIBRID
Persilangan dua sifat beda :
• Kacang kapri bulat kuning (BBKK)
• Kacang kapri keriput hijau (bbkk)

Dengan ketentuan :
• B : bulat, dominan terhadap keriput
• b : keriput
• K : kuning, dominan terhadap hijau
• k : hijau

Persilangan :
Parental : BBKK x bbkk
Genotip : BK bk
F1 : BbKk (bulat kuning)
Genotip : BK, Bk, bK, bk
F2 : ???
Genotip : ???
10/04/2020 15
HUKUM MENDEL II
Persilangan dihibrid F1 secara bebas
Gamet BK Bk bK bk

BK BBKK 1 BBKk  2 BbKK  3 BbKk  4

Bk BBKk  5 BBkk 6 BbKk 7 Bbkk 8

bK BbKK 9 BbKk  10 bbKK  11 bbKk  12

bk BbKk  13 Bbkk  14 bbKk  15 bbkk 16

Nomor kotak genotipe fenotipe


1 BBKK Bulat kuning
2, 5 BBKk Bulat kuning

Rasio fenotip = 3, 9 BbKK Bulat kuning


Bulat kuning : bulat hijau : 4, 7, 10, 13 BbKk Bulat kuning
keriput kuning : keriput hijau 6 BBkk Bulat hijau
= 9:3:3:1
8, 14 Bbkk Bulat hijau
11 bbKK Keriput kuning
12, 15 bbKk Keriput kuning

10/04/2020 16 bbkk Keriput hijau 16


HUKUM MENDEL II
Hubungan antara sifat beda dan jumlah kemungkinan kombinasi serta
pelmisahan pada F2 untuk fenotip dan genotip
           Jumlah macam kemungkinan genotip
pada F2 Kemungki Perbandin
Jumla Macam
nan gan
h sifat gamet
seluruhny fenotip fenotipe
beda pada F1 homozigot heterozigot
a pada F2 pada F2

1 21 = 2 31= 3 21 = 2 3–2=1 21 = 2  3 : 1


2 22 = 4 32= 9 22 = 4 9–4=5 22 = 4 9:3:3:1
27 : 9 : 9:
3 23= 8 33= 27 23 = 8 27 – 8 = 19 23 = 8 9:3:3:3:
1
n 2n 3n 2n 3n – 2n 2n

10/04/2020 17
AUTOSOM
Jika terdapat dua atau lebih gen independen (autosom) dan
masing-masing gen mempengaruhi fenotif maka gen tersebut
bisa merupakan bagian dari fenotif atau kombinasi fenotif
karena tiap gen diwariskan secara independen

A. DOMINAN (KOMPLIT DOMINAN)


• Gen G menghasilkan grey guppy, resesif alel g menghasilkan gold gupy.
• Gen Cu mempengaruhi bentuk spine, Cu merupakan alel dominan untuk
normal spine, resesif alel cu menghasilkan bentuk spine curvatur

10/04/2020 18
AUTOSOM
Persilangan Grey Guppy dengan Normal Spine (GgCucu)
G : grey
G : gold
Cu : normal spine
Cu : curve spine

Genotip GCu gCu Gcu gcu


GCu
GCu
GCu
GCu

Fenotip =
grey-normal spine : grey-curve spine : gold normal spine : gold-curve spine =
9:3:3:1

10/04/2020 19
AUTOSOM
B. ADITIF
Interaksi gen dengan 2 atau lebih loci yang sama dengan aksi gen
tunggal maka ada lebih banyak kemungkinan fenotif karena ada
banyak kemungkinan genotif
Contoh :
• Warna tubuh pada ikan Molly dikontrol oleh gen M dan N.
• Warna tubuh melanistik pada ikan Molly diatur oleh banyaknya jumlah
alel warna (gen M dan N ) pada pasangan alel.
• MM, Mm, mm, NN, Nn, nn
Genotip Jml Alel Warna Kelas Warna
MMNN 4 IVb
MMNn, MmNN 3 IVa
MmNn 2 IIIb
MMnn; mmNN 2 IIIa
Mmnn; mmNn 1 II
10/04/2020
mmnn 0
copyright 2006 www.brainybetty.com; All Rights Reserved.
I 20
Terima Kasih

10/04/2020 21

Anda mungkin juga menyukai