Anda di halaman 1dari 63

KEJAHATAN PADA ANAK / BAYI

DAN KONSEPSI / JANIN


Disusun oleh :
Muhammad Faqih, S.Ked (19360120)
Muhammad Dodi Eka Saputra, S.Ked (19360197)
Muhammad Fazar Sidiq Alhayat, S.Ked (19360198)
Nur Azizah, S.Ked (19360129)
Nurfadillah Putri Septiani, S.Ked (19360130)

Perseptor & Penguji :


d r. J i m s F e r d i n a n P o s s i b l e , M . K e d . F o r, S p . F M

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI


BANDAR LAMPUNG FEBRUARI – 2020
LATAR BELAKANG
1. KEJAHATAN :
Perbuatan manusia yang melanggar atau bertentangan dengan
apa yang ditentukan dalam kaidah hukum. (Ninik, Yulius,
1987)
2. ANAK :
seseorang yang belum berusia 18 tahun & termasuk anak yang
masih di dalam kandungan. (Damayanti, 2008)
3. BAYI :
Bayi dinyatakan lahir hidup bila pada saat seluruh tubuhnya ANAK
dilahirkan. (FKUI, 1988)
4. KONSEPSI :
Suatu peristiwa penyatuan antara sel spermatozoa dengan
sel telur di dalam tuba fallopi. (Marmi, 2011)
5. JANIN :
(masih dalam kandungan). (KBBI)
6. PEMBUNUHAN :
Kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain (KUHP)
KLASIFIKASI KEJAHATAN PADA ANAK/BAYI DAN KONSEPSI/JANIN
BERDASARKAN KUHP & UU KESEHATAN

KUHP Pasal 346, 347, 348, 349, 299, 350, 534


1. Abortus UU Kesehatan No 36 tahun 2009
Pasal 75, 76, 77,194

2. Pembunuhan anak
KUHP Pasal 341, 342, 343, 338, 340
sendiri (bayi)

3. Pembunuhan
KUHP Pasal 338, 340, 304, 305
biasa/anak biasa
DEFINISI

Pembunuhan anak sendiri (PAS)


Pengguguran kandungan (Abortus) Adalah pembunuhan yang dilakukan
Adalah tindakan menghentikan oleh seorang ibu terhadap anak
kehamilan atau mematikan janin kandungnya, pada saat anak itu
sebelum waktu kelahiran, tanpa dilahirkan atau tidak lama kemudian,
melihat usia kandungannya karena takut akan ketahuan bahwa ia
(FK UI, 1997). telah melahirkan anak (FK UI, 1988).
DASAR HUKUM PAS DAN ABORTUS
A. PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI

KUHP Pasal 341


Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.

KUHP Pasal 342


Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat akan dilahirkan
atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun.
Lanjutan...

KUHP Pasal 343


Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan
anak dengan rencana.

KUHP Pasal 338


Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

KUHP Pasal 340


Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
B. ABORTUS

KUHP Pasal 346


Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh
orang lain untuk itu diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

KUHP Pasal 347


1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuan wanita itu diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2) Jika perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal dia diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.

KUHP Pasal 348


3) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetujuan wanita itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
4) Jika perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal,dia diancam dengan pidana penjara
paling lama 7 tahun.
Lanjutan...

KUHP Pasal 349


Jika seorang dokter,bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan tersebut dalam pasal
346,ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang di terangkan
dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal-pasal itu dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat dicabut haknya untuk menjalankan pekerjaannya dalam mana
kejahatan itu dilakukan.

KUHP Pasal 299


1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati,
dengan memberitahukan atau menimbulkan harapan bahwa dengan pengobatan itu
kandungannya dapat digugurkan, diancam pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak empat puluh lima ribu rupiah
2) Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pekerjaan atau kebiasaan, atau bila dia seorang dokter, bidan
atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pekerjaannya, maka
haknya untuk melakukan pekerjaan itu dapat dicabut.
Lanjutan...

KUHP Pasal 534


Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana pencegah
kehamilan maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan sarana
atau pertolongan untuk mencegah kehamilan, ataupun secara terang-terangan atau
dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menyatakan bahwa sarana atau
pertolongan yang demikian itu bisa didapat, diancam dengan pidana kurungan paling
lama 2 bulan atau pidana denda paling banyak tiga ribu rupiah

KUHP Pasal 350


Dalam pemidanaan karena pembunuhan, karena pembunuhan berencana, atau karena
salah satu kejahatan tersebut dalam pasal 344, 347 dan 348 dapat dijatuhkan
pencabutan hak-hak tersebut dalam pasal 35 nomor satu sampai lima.
Lanjutan...

KUHP Pasal 35
Hak terpidana yang dapat dicabut dengan putusan hakim dalam hal-hal ditentukan
dalam kitab undang-undang ini atau dalam aturan umum yang lain ialah :
1. Hak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan yang tertentu
2. Hak memasuki Angkatan bersenjata
3. Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan
umum
4. Hak menjadi penasihat hukum atau pengurus atas penetapan pengadilan, hak
menjadi wali, wali pengawas, pengampu atau pengampu pengawas atas orang yang
bukan anak sendiri
5. Hak menjalankan kekuasaan bapak, menjalankan perwalian atau pengampuan atas
anak sendiri
6. Hak menjalankan mata pencaharian tertentu
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Pasal 75
1. Setiap orang dilarang melakukan aborsi
2. Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan :
a) Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik
b) Berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup diluar kandungan; atau
c) Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan
d) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah melalui
konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca
tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan peraturan pemerintah
Lanjutan...
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 hanya dapat dilakukan :
a) Sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir kecuali
dalam hal kedaruratan medis;
b) Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki sertifikat yang
ditetapkan oleh Menteri;
c) Dan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d) Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e) Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Menteri

Pasal 77
Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal
75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta
bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 194
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda
paling banyak Rp 1 milyar
TAHAPAN PEMERIKSAAN PADA ANAK/BAYI & JANIN/KONSEPSI

Dilakukan Pemeriksaan

1. Penilaian Viabilitas 2. Penilaian tanda Perawatan

Non Viable Viable Blm dirawat Sdh dirawat

Dx : Pembunuhan Anak Sendiri (PAS)

Dx : Abortus

Dx: Pembunuhan biasa

Penilaian lainnya (Sesuai dgn Diagnosa) :


a. Bayi Hidup atau Mati (PAS & Abortus) e. Tanda kekerasan (PAS & Abortus)
b. Pernah atau belum bernafas (PAS) f. Perkiraan sbb, mek.&cr kmatian (PAS)
c. Lama hidup diluar kandungan (PAS) g. Perkiraan sbb, mek. &cara gugur/lepas
d. Lama kematian (PAS & Abortus) & keluarnya konsepsi (Abortus)
1. PENILAIAN VIABILITAS (PAS DAN ABORTUS)

I. Viabel adalah kemampuan bayi untuk dapat mempertahankan


hidupnya diluar kandungan tanpa peralatan khusus/canggih.
II. Non – Viabel adalah ketidakmampuan bayi untuk dapat
mempertahankan hidupnya diluar kandungan tanpa peralatan
khusus/canggih.

Sekunder / Tanpa di Ukur


1. Rambut Kepala
Primer / Di Ukur 2. Alis Mata
1. Berat Badan > 1000 gram Pic 3. Rambut Kelopak Mata
2. Tinggi/Panjang Badan 35 cm / 4. Daun Telinga
lebih Pic Tanda Bayi Viabel : 5. Gigi Geligi
3. Lingkar Kepala 6. Puting Susu
Oksipitofrontal 32 cm / lebih Pic 7. Kuku Jari Tangan & Kaki
4. Lingkar Dada 30 cm – 33 cm Pic 8. Garis Telapak Tangan & Kaki
5. Lingkar Perut 28 cm – 30 cm Pic 9. Alat Kelamin
1. Berat Badan 2. Panjang Badan 3. Lingkar Kepala

Alat ukur (PB)

4. Lingkar Dada 5. Lingkar Perut Alat ukur (BB)


FORMULA DE HAASE
Panjang Badan (Puncak – Tumit)
Umur Konsepsi&Bayi
Konstanta
(didalam kandungan)

1 cm 12 1 bulan
4 cm 22 2 bulan
9 cm 32 3 bulan
16 cm 42 4 bulan
25 cm 52 5 bulan
30 cm x5 6 bulan
35 cm x5 7 bulan
40 cm x5 8 bulan
45 cm x5 9 bulan
2. TANDA TANDA PERAWATAN (PAS &ABORTUS)

NO Penilaian Sudah Dirawat Belum Dirawat

a) Tali pusat telah terikat


b) Dipotong sepanjang 3-5 cm (tepi a) Masih terhubung dgn ari-ari
1. Tali Pusat rata/sedikit rata) b) Ujung tali pusat tidak beraturan
c) Diberikan antikuman (Antiseptik) c) Tali pusat tidak terikat
d) Ditutup dengan kain bersih

Verniks kaseosa (lemak Lemak bayi sudah dibersihkan Lemak bayi terdapat pada dahi serta
2.
bayi) seluruhnya. bagian lipatan - lipatan kulit

Sudah diberikan pakaian atau


3. Pakaian (-)
pembungkus tubuh agar hangat.

4. ASI Bayi sudah diberikan ASI (-)


1. (a) Tali pusat sudah 1. (b) Pemotongan tali pusat 1. (c) Pemberian antiseptik
terikat

2. Lemak sudah dibersihkan

1. (d) Pembungkusan dgn


(kain bersih) kassa steril 3. Bayi sudah diberi pakaian 4. Bayi sudah diberi ASI
Penilaian Tambahan Lainnya (Disesuaikan Dx. Kerja)
A. Penilaian Bayi Hidup atau Bayi Mati (PAS & Abortus)

a. HIDUP – HIDUP (LIVE BIRTH)


I. LAHIR Bayi hidup di dalam kandungan / rahim ibu, hidup dijalan lahir
HIDUP (vagina), dan hidup diluar kandungan
(penilaian 1&2 positif / ada)

a. HIDUP – MATI (STILL BIRTH)


II. LAHIR Bayi hidup di dalam kandungan / rahim ibu tetapi kemudian mati
MATI baik saat berada di jalan lahir, atau mati saat diluar kandungan
(penilaian 1 positif / ada, 2 negatif / tidak ada)

b. MATI – MATI (DEATH BORN FETUS)


Bayi sudah mati didalam kandungan (seperti gambaran maserasi,
mumifikasi, rigor mortis antepartum)
(penilaian 1&2 negatif / tidak ada)
Penilaian :
1. Resapan darah / bekuan darah / tanda vital kekerasan
2. Tanda bernapas (bentuk dada, pelebaran sela iga)
I. (a) Bayi Hidup –
Hidup

II. (a) Bayi Hidup


– Mati

II. (b) Bayi Mati –


Mati
B. Penilaian Pernah atau belum bernafas (PAS)

Tanda tanda bernafas (Pemeriksaan Luar) :


1) Perut cembung
2) Sela iga melebar
3) Dada mengembang
4) Gambaran permukaan kulit lebih merah

4) Permukaan kulit
1) Perut cembung
merah

2) Sela iga melebar 3) Dada mengembang


C. Penilaian Lama hidup diluar kandungan (PAS)

Pada umumnya kasus PAS bayinya belum lama hidup diluar kandungan Ibu. Artinya, belum didapatkan
tanda-tanda sebagaimana dibawah ini:
1. Belum ada perawatan bayi
2. Blm ada perawatan tali pusat (pengikatan,pemotongan, dll)
3. Pelepasan tali pusat blm terjadi (24-38 jam)
4. Obliterasi / penutupan pembuluh darah umbilikus blm terjadi (3-4 hari)
5. Mekoneum belum hilang (setelah 2 hari)
6. Ikterus belum hilang (menetap slm 4-10 hari, menghilang stlh 10 hari)

2. Blm ada 6. Ikterus


perawatan tali pusat 4. Obliterasi belum terjadi

3. Pelepasan tali pusat blm


terjadi 5. Mekoneum
D. Penilaian Lama kematian (PAS dan ABORTUS)
Melihat dan menilai tanda pasti kematian:
1. Perubahan suhu mayat (Mayat dingin / Algor mortis)
2. Perubahan warna tubuh (Lebam mayat / Livor mortis)
3. Perubahan konsistensi otot (Kaku mayat / Rigor mortis)
4. Perubahan wujud (Pembusukan / Decompotition)

Alat ukur suhu Lebam mayat Kaku mayat Pembusukan


mayat

E. Penilaian Tanda kekerasan (PAS & Abortus)


1. Luka Lecet, memar, robek, tusuk, bakar, dll
2. Perdarahan
3. Patah tulang, dislokasi, dll
4. Hancur/rupturnnya organ, dll
F. Penilaian Perkiraan Sebab Kematian, Mekanisme,
dan Peristiwa (PAS)

Gantung

Asfiksia Penyumbatan sal. Jerat


pernapasan
Cekik

Kekerasan tumpul
Putus pem.
Perdarahan darah & Kekerasan tajam
kerusakan
jaringan
Kekerasan tembak
G. Penilaian Perkiraan Sebab, Mekanisme &
Cara gugur / lepas dan Keluarnya konsepsi (Abortus)
Cara / peristiwa
Perkiraan sebab gugur / lepasnya
gugur / lepasnya konsepsi:
konsepsi:
Aktivitas
Perdarahan berlebih /
kekerasan
tumpul
Mekanisme gugur /
lepasnya konsepsi:

Ruptur uteri / patah


tulang tengkorak
janin
HAL HAL LAINNYA TERKAIT DENGAN PERISTIWA
PAS DAN ABORTUS

• A. Klasifikasi Abortus

• B. Cara Tindakan Abortus Kriminalis

• C. Pemeriksaan pada Ibu (PAS dan Abortus)

• D. Perkiraan Penyebab Kematian Ibu


A. Klasifikasi Abortus (Berdasarkan peristiwa)
1. Berdasarkan Kondisi perjalanan Aborsi
• A. Iminens (mengancam)
• A. Insipiens (sdh tjd)
2. Berdasarkan kelengkapan
1. Abortus • A. Komplit
Spontan • A. Inkomplit
(Alamiah) 3. Berdasarkan frekuensi
• Abortus Habitualis

4. Berdasarkan keaslian kehamilan


• Missed Abortion

2. Abortus Legal (dgn kondisi medis)


Berdasarkan
Provokatus
indikasi
(Buatan) Tidak legal / Kriminal
(tanpa kondisi medis)
Cara Tindakan Abortus Kriminalis

Kegiatan fisik berlebihan


Kekerasan Umum
(menunggang kuda, lari-lari,
(General Violence)
loncat-loncat
Kekerasan Mekanik
• Dengan alat medis
Kekerasan Lokal
• Tanpa alat medis
(Lokal Violence)

Umum
Obat-obatan atau
Kekerasan Kimiawi bahan-bahan yang
bekerja pada uterus Lokal
C. Tahapan Pemeriksaan Pada Ibu / Perempuan

Hidup Mati

1. Px. Vital Sign 1. Tanda pasti kematian


2. Px. Pakaian atau benda 2. Px. Pakaian atau benda-benda
3. Tanda kehamilan / pernah hamil 3. Tanda kehamilan / pernah hamil
4. Tanda kekerasan mekanik / zat 4. Tanda kekerasan mekanik / zat kimia
kimia 5. Kelainan / penyakit
5. Kelainan / penyakit 6. Px. Laboratorium
6. Px. Laboratorium 7. Otopsi untuk mendukung sebab
kematian
Tahapan Pemeriksaan Pada Ibu / Perempuan Hidup

Bintik
kel.montgomery
1. Px Vital sign 2. Px Pakaian 3. Tanda Kehamilan / Pernah Hamil

Striae gravidarum

5. Tanda Kekerasan Mekanik / Zat Kimia 6. Px Laboratorium


Tahapan Pemeriksaan Pada Ibu / Perempuan Mati

1. Tanda Pasti Kematian 2. Px Pakaian 3. Tanda Kehamilan / Pernah Hamil

Bintik Striae gravidarum


kel.montgomery
4. Tanda Kekerasan Mekanik / 6. Px Laboratorium 7. Otopsi untuk mendukung sbb
Zat Kimia
kematian
D. Perkiraan Penyebab Kematian Perempuan

Immediate Death (Kematian Segera)


• Vagal refleks
• Emboli udara

Delayed Death (Kematian Lambat)


• Infeksi
• Perdarahan
• Perforasi uterus
• Emboli cairan
Late Death (Kematian Lama Sekali)
• Gagal ginjal akut
• Emfisema
• Meningitis
KESIMPULAN
“Menjadi seorang dokter perlu mengetahui perbedaan pembunuhan
anak sendiri dengan abortus maupun pembunuhan biasa mulai dari cara
pemeriksaan, tanda-tanda klinis, dan hal-hal lain yang terkait sehingga
dalam pemeriksaan dokter dapat mendiagnosis kasus tersebut dengan
tepat”.

SARAN
1. Materi tentang kejahatan pada anak / bayi atau janin / konsepsi ini
perlu dipahami terutama bagi kalangan dokter karena masih banyak
dokter yang belum mengetahui masing – masing perbedaan tsb.
2. Bagi para penegak hukum disarankan sebaiknya dilakukan tahapan
pemeriksaan kepada Ibu / wanita baik sebagai pelaku ataupun
korban dari PAS dan abortus.
DAFTAR PUSTAKA

- Aldila, AB., Alit, I. 2014. Studi Deskriptif Terhadap Ciri-Ciri Korban Infantisida Di Bali,
Tahun 2012 Sampai 2014. Universitas Udayana.
- Amir, A. 2009. Ilmu Kedokteran Forensik. 2 nd ed. Fakultas Kedokteran USU; Medan.
- Budiyanto, A., et all. 1997. Thanatology dalam Ilmu Kedokteran Forensik. FK UI; Jakarta.
- Enma, Z., Kristanto, E., Siwu, J. 2018. Pola Luka Pada Korban Meninggal Akibat Kekerasan
Tumpul Yang Diautopsi Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari-
Desember 2014. Jurnal e-Clinic. 6(1): 55-58.
- Gani, H.M. 2001. Ilmu Kedokteran Forensik. Universitas Andalas; Padang
- Hoediyanto. 2010. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi ke VII. FK. Airlangga;
Surabaya.
- Idries AM, Tjiptomartono AL. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi 1. Binarupa
Aksara
- Indrayana, M., et al. 2015. Profil Kasus Autopsi Pada Anak Di Provinsi Riau Periode Tahun
2010-2016. MKA. 38(3).
- Trisnadi,S., Dahlan,S. 2019.Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak
Hukum.Fakultas Kedokteran Unisula; Semarang
P
R
O
S
E
S

P
R
O
C
E
S
S

TERIMA KASIH 
Abortus Pembunuhan Anak Sendiri (PAS)
2. Panjang Badan
1. Berat Badan
3. Lingkar Kepala
4. Lingkar Dada
5. Lingkar Perut
1. (a) Tali pusat sudah terikat
1. (b) Pemotongan tali pusat
1. (c) Pemberian antiseptik
1. (d) Pembungkusan dgn kain bersih
(kassa steril)
2. Lemak yang belum dibersihkan 2. Lemak sudah dibersihkan
3. Bayi sudah diberi pakaian
4. Bayi sudah diberi ASI
I. (a) Bayi Hidup - Hidup
II. (a) Bayi Hidup - Mati
II. (b) Bayi Mati - Mati
1) Perut cembung
2) Sela iga melebar
3) Dada mengembang
4) Permukaan kulit merah
2. Blm ada perawatan tali pusat
6. Ikterus
Alat ukur (BB)

Alat ukur (PB)


3. Pelepasan tali pusat blm terjadi
4. Obliterasi belum terjadi
5. Mekoneum
Striae gravidarum

USG (ex : janin yang sudah


mati didalam)

Bintik kel.montgomery

Anda mungkin juga menyukai