●
Ns.Lisnawati
By rahayu,S.Kep
Definisi
Lepra, kusta,
morbus hansen
Penyakit pada saraf perifer tetapi dapat menyerang kulit dan kadang-kadang
jaringan lain seperti mata, mukosa saluran respirasi bagian atas, tulang, dan testis.
Meskipun infeksius, tetapi derajat infektivitasnya rendah. Waktu inkubasinya
bertahun-tahun (Brown, 2002)
Etiologi
Mycobacterium leprae yang ditemukan oleh Dr.
Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 .
Myco. Leprae adalah bakteri tahan asam,
Dibawah mikroskop electron, bakteri ini
terlihat memiliki bermacam-macam bentuk.
Yang paling umum adalah berbentuk seperti
filament kurva dengan panjang 3-10 um dan
terdiri dari susunan yang tidak teratur berupa
batang. Bentuk batang yang pendek dapat
juga terlihat menyerupai bola. Beberapa
kelompok basil ini dapat pula terlihat memiliki
membrane (Manson, 1983
Patofisiologi
Cara penularannya belum diketahui secara pasti,
diduga lewat udara atau kontak langsung yang
cukup lama dengan penderita. Tergantung
dari keganasan kuman dan imunitas
Faktor-faktor risiko:
usia
Jenis kelamin
Ras
Kesadaran sosial
lingkungan
1. Kehilangan sebagain/seluruh
rasa di kulit cz saraf
sensoriknya rusak (jd klien
kulit tidak menyadari kalau
terluka)
2. Kulit kering dan aliran darah
terganggu, tidak berkerigat cz
saraf otonomnya rusak
Mycobact Pernafasan
erium /kontak 1. Kehilangan sebagain/seluruh rasa
leprae langsung di kulit cz saraf sendoriknya rusak
(jd klien tidak menyadari kalau
terluka)
2. Kulit kering dan aliran darah
Ket: penyakit lepra adalah terganggu, tidak berkerigat cz
penyakit imunologik. Daya Batang saraf otonomnya rusak
tahan tubuh tinggi saraf 3. Terjadi kelemahan otot (otot
memperkecil kemungkinan yang lemah jika dipaksakan
terinfeksi. dipakai akan menmabah kerukan,
jika tdk dpk mjd kontratur
GAMBARAN KLINIS, BAKTERIOLOGIS, DAN
IMUNOLOGIK
SIFAT LL BL BB (MID TT BT I
(LEPROM (BORDERL BORDERLI (TUBERKU (BORDERL (INDETER
ATOSA) INE NE) LOID) INE MINATE
LEPROME TUBERKU
TOUS) LOID)
LESI
bentuk Makula, Makula, Plakat, Makula Makula Hanya
infiltrat plakat, dome- saja, dibatasi makula
difus, papul shaped makula infiltrat,
papul (kubah), dibatasi infiltrat
nodus punched- infiltrat saja
out
jumlah Tak Sukar Dapat Satu atau Beberapa Satu atau
terhitung, dihitung, dihitung, beberapa atau satu beberapa
praktis tak masih ada kulit sehat dengan
ada kulit kulit sehat jelas ada satelit
sehat
lanjutan
distribusi simetris Hampir asimetris asimetris asimetris variasi
simetris
batas Tak jelas Agak jelas Agak jelas jelas jelas Jelas tau
tdk jelas
Anestesia Tak ada Tak jelas Lebih jelas jelas jelas Tak ada
sampai sampai
tak jelas tak jelas
lanjutan
BTA
biodata
Riwayat
integumen penyakit
sekarang
Riwayat
Muskuloskeleta
kesehatan
l
terdahulu
Riwayat
Persarafan kesehatan
keluarga
Sistem Riwayat
pernafasan psikososial
Pola aktivitas
sehari-hari
Diagnosa keperawatan
●
Resiko kekurangan volume
cairan bd hipertermi atau
muntahan
●
Perubahan nutrisi kurang dari
Anak-anak kebutuhan bd nausea (muntah)
●
Gangguan intergritas kulit bd
adanya lesi pada kulit
●
Nyeri bd pembesaran saraf tepi
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan hipertermi atau muntahan
5. pertahankan
3. berikan dan catat asupan dan
4. berikan anak
2. nilai tanda pantau haluaran cairan
makanan seperti
vital, turgor kulit, pemberian (urin, feses, dan
1. timbang berat biasa selama
membrane cairan infuse muntahan)
badan setiap hari makanan
mukosa, status sesuai program untuk
tersebut dapat
kesadaran untuk mengatasi mengevaluasi
ditoleransi
dehidrasi keefektifan
intervensi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea (muntah)
Anjurkan makan selagi hangat Beri makanan yang menarik dan tidak bertentangan dengan diit yang dianjurkan
Amati dan catat respons amak terhadap pemberian makanan untuk menilai toleransi anak terhadap makanan/susu
intervensi
Data Obyektif
• Bercak/plak hipopigmentasi/ eritematosa, papul
atau nodul
• Anestesi pada lesi
• Pembesaran saraf tepi
Data Penunjang
• BTA pada sediaan apus irisan kulit positif
• Test lepronim positif atau negatif
Pemeriksaan fisik secara khusus
Kulit
Perubahan yang tampak (perubahan warna):
bercak-bercak dikulit sedikit lebih pucat
dibandingkan dengan kulit ormal,
kebanyakan bercak-bercak yang lebih lama
berwarna agak gelap dengan bagian
tengahnya kelihatan agak normal, Kulit juga
akan mengalami hilang rasa, kemerahan
terdapat dipinggiran bercak atau menutupi
seluruh bercak,
Saraf
Bentuknya, besarnya, dan susunannya (lunak
atau keras)
Tangan dan Kaki
• Hilang rasa, kulit kering,
kerusakan kulit, kelemahan atau
kelumpuhan otot, dan cacat
Strategi
Pengendalian &
Penyebaran
Penyakit lepra
Berhubungan
Dengan Rantai
Infeksi
Mata rantai penularan penyakit kusta
Pengobatan
Imunisasi m. leprae MDT
Tuan rumah yang
masih kekebalannya
diteliti kurang
Sumber penularan
penyakit: manusia
Cara masuk :
saluran nafas
Cara keluar :
saluran nafas
Cara penularan
pertama saluran
nafas (droplet)
Perubahan-perubahan imunitas
sekund
primer tersier
er
Partisipasi masyarakat
Penemuan penderita baru Sosial ekonomi
suppo curabl
rt e
No need Early
to be fear sign
Pengobatan pada pasien lepra
Multy-drug therapy (MDT) adalah obat yang paling aman
dan efektif
Untuk melaksanakan program MDT diperlukan
persyaratan sebagai berikut:
• Dokter puskesmas bersedia mengawasi pengobatan
• Pasien bersedia makan obat kombinasi secara teratur
• Keadaan geografis dan tranportasi memungkinkannn
pasien berkunjung secara teratur ke puskesmas
• Adanya fasilitas laboratorium yang memadai.
TERIMA KASIH