HEN
PENDAHULUAN
Raharjo, 2009
Farmakologi magnesium
Magnesium (Mg2+) ta:
1% ion berada di serum dan sel darah merah
53% tulang, intrasel otot (27%) , jaringan lunak
(19%). Sebanyak 90% magnesium intrasel
terikat di matriks organik.
Serum magnesium 0,3% dari total magnesium
tubuh terbagi dlm bentuk terionisasi 62%
terikat protein 33% terutama albumin dan
bentuk komplek anion, seperti sitrat ataupun
fosfat (5%)
Fawcett, 1999
Farmakologi magnesium
Aali, 2007
Efek Vasodilatasi MgSO4
Eeuser, 2009
Eeuser, 2009
Eeuser, 2009
Raharjo, 2009
Tocolitic: Mg2+ sebagai tocolitic
dengan menghambat masuknya Ca2+
ke intrasel, berefek pd neuromusculer
junction menghambat pembebasan
molekul isyarat asetilkolin yang
berperan dalam kontraksi otot
Raharjo, 2009
Diabetes: Sekresi insulin memerlukan
Mg2+ sebagai second massenger,
sedang insulin merupakan regulasi
intrasel Mg2+. Kekurangan Mg2+
berpengaruh terhadap sekresi insulin
dan penurunan sensitivitas jaringan
terhadap insulin
Raharjo, 2009
Migrain: Mg2+ berperan dlm regulasi
eksitabilitas sel otak, aktivasi
trombosit, aktivasi simpatis &
vasospasme yg bermanfaat dalam
pencegahan migrain
Osteoporosis: Penggunaan Mg2+
menurunkan kejadian patah tulang,
serta meningkatkan densitas dari
tulang pada osteoporosis
Raharjo, 2009
Multiple sclerosis: Kadar Mg2+ yang
turun pada MS menjadi acuan dalam
pemberian Mg2+ untuk memperbaiki
demyelinisasi.
Interaksi Mg2+ dengan mineral sistem
biologi dan imunologi dapat
mengurangi resiko terjadinya MS
Raharjo, 2009
Cedera otak: penurunan magnesium
pada cedera otak berakibat
penurunan aktivitas pompa Na-K-
ATP-ase, terjadi depolarisasi diikuti
kegagalan repolarisasi penimbunan
Ca2+, Na+ intrasel, kerusakan sel
diakhiri dengan kematian sel
Raharjo, 2009
Pengaruh magnesium thd anestesi
Kardiovaskuler
Efek analgesia
Efek thdp kebutuhan obat anestesi
Efek thdp neuromuskular blok
Efek Kardiovaskuler