Anda di halaman 1dari 34

MODUL 2

Kelompok 2

Anggun Kencana Putri (857431197)


Chandra Asti Suleman (857431054)
Yeni Andriani ( 857430543)
Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap
Kegiatan Belajar 1
Prinsip dan Model Pengelolaan PKR
Ciri-ciri utama PKR yaitu :
Seorang Guru
Menghadapi 2 kelas
Satu kelas dgn 2 atau beberapa kelompok siswa yg berbeda
kemampuan
Untuk membimbing belajar dalam 1 mata pelajaran atau lebih
Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran
Dalam satu atau lebih dari satu ruangan
Pada jam pelajaran yang bersamaan
Menurut Karweit (1987) proses pembelajaran yg baik
ditandai oleh 3 hal :
1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-
benar digunakan untuk belajar siswa

2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai

3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat


secara aktif dalam kegiatan belajar
MODEL PENGELOLAAN PKR
MODEL UTAMA: PKR
MURNI
PKR 221
Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Satu Ruangan

MODEL ALTERNATIF : PKR


MODIFIKASI

PKR 222 PKR 333


Dua Kelas, Dua Mata Pelajara, Dua Tiga Kelas, Dua Mata Pelajaran , Tiga
Ruangan Ruangan
MODEL 221
Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Satu Ruangan
Model 221 Dikatakan Model PKR Murni

Prinsip Keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik

Perhatian tatap muka sebagai wahana paedagogis kontrol guru


terhadap kelas terus menerus

Model ini sangat dianjurkan karena paling efektif

Model ini diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak


Kira-kira 15-20 orang
MODEL 222
Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan
Urutan Kegiatan

Pendahuluan
Memberikan Pengarahan

Kegiatan Inti

Penutup
• Review materi, Memberikan komentar dan penguatan, tindak
lanjut dan info tentang hal- hal yang harus dipersiapkan untuk esok
hari
Dampak

• Kontrol guru terhadap kelas tidak


dapat berlangsung terus- menerus

• Waktu tunggu lebih lama karena


harus berpindah dua ruangan

MODEL
• Berlangsung dalam dua
222
ruangan terhubung oleh satu
pintu

• Jumlah siswa lebih dari 20


orang sehingga tidak
memungkinkan satu ruangan
URUTAN KEGIATAN

Pendahuluan (10 menit)


Memberikan Pengarahan umum dua kelas dalam satu ruangan
atau tempat yang memungkinkan bisa bergabung
Kegiatan Inti (60 menit)
 Menerapkan aneka  Mengatur kepindahan
metode yang sesuai dari ruang ke ruang
masing – masing secara seimbang
kelas
Penutup (10 menit)

Reviu umum materi dua kegiatan belajar yang baru berlaku

Memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-


masing kelas

Info tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan esok hari


Model 333
Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajara, dan Tiga Ruangan
DAMPAK

Proses Pembelajaran Kontrol guru terhadap kelas tidak


berlangsung dalam tiga dapat berlangsung terus menerus,
ruangan terhubung dengan karena setiap kelas menunggu
pintu penghubung kehadiran guru

Merupakan model PKR modifikasi Waktu tunggu lebih lama lagi


karena prinsip keserempakan tidak karena guru harus berpindah
terkendalikan dengan utuh secara
tatap muka mengingat terdapa di antara 3 ruangan
batas fisik

Model ini tidak dianjurkan untuk sering


karena kurang efektif
Urutan Kegiatan
Penutup
Pendahuluan Memberi reviu, penguatan,
Berkumpul Bersama tiga kelas dan tindak lanjut untuk dua
Memberikan pengantar dan pengarahan kelas
Memberikan prosedur kegiatan belajar yang
Setelah itu berpindah ke
akan dijalani pada pertemuan itu
ruangan tersisa

Kegiatan Inti
Menerapkan metode belajar sesuai kelas Model ini termasuk rumit, dalam
pengelolaannya, namun
Penggunaan Lembar Kerja Siswa atau keunggulannya terletak pada
Lembar Tugas siswa diperlukan agar intensitas kemandirian belajar
setiap kelas
kegiatan siswa bersifat mandiri
Kb. 2 Prinsip Didaktik-Metodik dan Prosedur Dasar
Bagaimana PKR
Bagaimana Mendorong
mengawali dan dan
Belajar Aktif dan
mengakhiri pelajaran
Membiasakan Belajar Mandiri

1. Menarik perhatian siswa


2. Menimbulkan motivasi
3. Memberikan aturan belajar
1. Membimbing diskusi
4. Membuat kaitan atau jalinan kelompok kecil
konseptual 2. Mengajar kelompok
5. Meninjau kembali kecil dan perseorangan
6. Mengadakan evaluasi 3. Mengadakan variasi
7. Memberikan tidak lanjut
Bagaimana
mengelola kelas
PKR dengan baik

A. Menciptakan dan memelihara situasi yang optimal


1. Peka terhadap hal-hal yang mengganggu
jalannya interaksi belajar mengajar
2. Memeratakan perhatian terhadap semua
kelompok baik secara visual maupun verbal
3. Memberikan tugas kpd siswa dgn jelas
4. Memberi teguran dgn arif
5. Memberikan penguatan verbal, gestural,
kegiatan, kedekatan, sesuai dgn keperluan
belajar
Bagaimana mengelola
kelas PKR dengan baik

B. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal

1. Mengajarkan dan memberi contoh perilaku


yang diinginkan
2. Menguatkan perilaku yg baik dgn pujian yg
wajar
3. Memberi hukuman yg benar dan wajar
terhadap perilaku yg menyimpang
KB. 3
ANEKA MODEL INTERAKSI KELAS RANGKAP
DALAM PKR
1. Model Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)

Model belajar mandiri yang bisa dilakukan secara perorangan maupun kelompok yang
dilakukan atas dorongan dari dalam sendiri tanpa menunggu perintah dari guru.

Ada 6 Tahap pada model ini yaitu :


1.Penyeleksian
2.Pemahaman
3.Penguatan ingatan
4.Penjabaran Lanjutan
5.Pengintegrasian
6.Pemantauan

Saran penggunaannya adalah arahan dari guru masih masih tetap diperlukan dalam kadar
yang tidak terlalu besar. Guru benar-benar sebagai pengarah pemberi kemudahan kepada
siswa.
2. Model Proses Belajar Mandiri Kerjasama (PBMK)

a. Olah pikir sejoli (OPS)


b. Olah Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutuo (ATTu), Aktivitas Tugas Terbuka
(ATTa)
1. Olah Pikir Sejoli ( OPS
 Kerangka kegiatan belajar secara berasangan dimana setiap pasang
siswa ditigasi untuk melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama di
bawah kontrol guru.

 Ada 4 Tahapan pada model ini :


1. Menyimak pertanyaan
2. Menjawab pertanyaan
3. Mendiskusikan jawaban
4. Menyampaikan pendapat

 Saran penggunaannya adalah menitikberatkan pada komunikasi


banyakrah secara bertahap. Model ini dapat digunakan dalam PKR
khususnya dalam satu atau lebih mata pelajaran yang menampilkan
satu topik.
2. Olah Pikir Berebut ( OPB)
• Kerangka kegiatan belajar yang menekankan pada proses
berpikir menyebar secara dialogis.

 Ada 2 Tahapan pada model ini


1. Mengajukan pertanyaan
2. Memberi jawaban secara lisan

 Sasaran penggunaannya termasuk kedalam proses curah


pendapat atau yang dirangsang dengan pertanyaan yang
menuntut banyak jawaban yang bervariasi sehingga anak
banyak berpendapat.
3.Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
 Kerangka kegiatan belajar kelompok dalam memecahkan masalah
dengan menggunakan sumber belajar yang tersedia.

 Ada 5 Tahapan dalam model ini


1. Menyiapkan alat tulis
2. Membacakan pertanyaan pertama
3. Mencari jawaban dari buku yang tersedia atau hasil diskusi
4. Mengecek apakah kelompok mengerti maksud pertanyaan dan
menyepakati jawabanya
5. Membacakan pertanyaan kedua dan mengecek jawabannya.

6. Saran penggunaannya adalah untuk mengembangkan kemampuan


dan kebiasaan saling berbagi ide dan membuat kesepakatan
bersama mengenai sesuatu hal serta menuangkan hasil kesepakatan
dengan bahasa sendiri.
4. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
 Kerangka kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan
teman sekelasnya yang memiliki kemampuan lebih
untuk membantu temannya dalam melakukan kegiatan.

 Ada 4 Tahapan dalam model ini


1. Memilih siswa yang kemampuannya diatas rata-rata
2. Memberi tugas khusus
3. Guru memantau proses sedang membantu
4. Memberi penguatan kepdua belah pihak

 Saran penggunaannya adalah untuk mengembangkan


sikap dan kebiasaan saling membantu antar teman
sebaya
5. Tutorial Lintas Kelas (TLK)

 Kerangka kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan siswa lain yang lebih tinggi
untuk membantu siswa kelasnya dalam memahami atau mengerjakan sesuatu.

 Ada 4 Tahapan dalam model ini


1. Memilih siswa yang kemampuannya diatas rata-rata kelas diatasnya
2. Berilah tugas khusus
3. Guru memantau proses sedang membantu
4. Memberi penguatan kepdua belah pihak

 Saran penggunaannya adalah untuk mengembangkan keterampilan


mengemukakan ide secara tertulis melalui kerja kelompok
6. Diskusi Meja Bundar (DMB)
 Kerangka kegiatan belajar siswa yang bersifat mengandung
pendapat siswa secara tertulis dalam suasana terstruktur.

 Ada 4 Tahapan dalam model ini


1. Membagi kelompok 3-4 orang
2. Mengajukan pertanyaan
3. Menuliskan jawaban menurut pendapat sendiri
4. Mendiskusikan jawaban yang berbeda

 Saran penggunaannya adalah mengembangkan keterampilan


mengemukakan ide secara tertulis melalui kerja kelompok
7. Tugas – Diskusi – Resitasi (TDR)
 Kerangka kegiatan belajar siswa dalam rangkaian kegiatan
melaksanakan tugas dan melaporkan hasil pengerjaan tugas
tersebut.

 Ada 3 Tahapan dalam model ini


1. Pemberian tugas dari guru
2. Pelaksanaan diskusi
3. Pelaporan hasil diskusi

 Saran penggunaannya adalah untuk mengembangkan


keterampilan akademik yang tercapai melalui situasi kerja sama.
Guru berperan sebagai manager kelas dan nara sumber
8. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu) dan
Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
 Kedua model tersebut adalah kerangka belajar siswa melalui pemberian
tugas kepada siswa secara terarah pada satu jawaban jawaban atau banyak
jawaban

 Tidak memiliki langkah khusus karena hanya pemberian tugas biasa.


1. Tugas tertutup berbentuk tugas yang hanya memerlukan satu jawaban yang
benar
2. Tugas terbuka berbentuk tugas yang menuntut hasil yang berneka ragam

 Saran penggunaannya adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir


kognitif dan komunikasi secara tertulis. Guru berperan sebagai maneger dan
nara sumber.
BAGAIMANA
MEMELIHARA
SUASANA BELAJAR?

1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa selalu berada dalam
tugas belajarnya dan tidak mengganggu siswa lainnya.
2. Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik sehingga siswa tidak
merasa bosan
3. Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah dirumuskan dengan
tepat dan berani mengambil keputusan transaksional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai