Kebidanan Kesehatan
(3 Level prevensi) (Sehat-Sakit)
Lingkungan (fisik,
biologis, psikologis,
sosial kultural, dan
spiritual)
Paradikma Kebidanan
Komunitas
1. Manusia > sekukumpulan individu, berada pada
lokasi tertentu dgn batas geogravis
2. Kesehatan > kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien/ komunitas
( keseimbangan yg dinamis)
3.Lingkungan, semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh disekitar klien yg bersifat
biologis,psikologis, sosial kultural dan spiritual
4.Kebidanan . Intervensi/tindakan yg bertujuan untuk
menekan tresor atau meningkatkan kemampuan klien
melalui, pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Fokus Intervensi Kebidanan : 3
1. Prevensi primer: Pencegahan (Imunisasi,
Penyuluhan ttg Gizi dan pencegahan
keracunan)
2. Prevensi Sekunder: penekanan pada DX
( Mengkaji keterbelakangan TUMBANG,
memotivasi kelurga U/ pemeriksaan berkala
3. Prevensi tersier: kasus kecacatan, atau
tidak dapat diperbaiki atau rehabilitasi
Masalah Kesehatan Yang Dihadapi
Bangsa Indonesia :
1. Tingginya Pertumbuhan Penduduk ( 1,98 %)
2. Tingginya (AKI 420/100.000 Pddk/AKB
57/1000 KH, Balita 84/1000 KH)
3. Tingginya angka kesakitan Krn, Penyakit
menular, (Tbparu,DB,dan ISPA)
4. Meningkatnya anngka kesakitan tdk menular
( jantung,Neoplasma,karena cidera, dan
Gangguan Mental)
5.Kesling yg belum memadai
INDONESIA SEHAT 2010
Srategi:
Analisis Kesehatan, adanya
masalah,kekuatan,kelemahan, peluang dan
ancaman
Isu Strategis yang dihadapi adalah kerja sama
lintas sektoral, SDM, dan pemberdayaan
masyarakat, mutu dan terjangkaunya masyarakat,
mengutamakan sumber daya pembiayaan.
Contoh-Contoh
Kerja sama lintas sektoral: Kesehatan tidak
dapat, menangani penurunan angka
kelahiran( BKKBN, DEPAK, DISPENDIK dll),
Kurang Gizi ( KKP), Pertanian, Peternakan
SDM dan Pemberdayaan Masyarakat, mengikuti
perkembangan IPTEK, adanya Kader Kesehatan
di POSYANDU
Sunber Daya Pembiayaan:
Adanya dulu TABULIN , JPKM, Jampersal
Visi Indonesia Sehat 2010
Visi:
Penduduknya hidup dalam lingkungan dan
perilaku hidup sehat, mempunyai kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta mempunyai
derajat kesehatan yang setinggi,tingginya
diseluruh wilayah republik Indonesia.
Lingkungan yag diharapkan:
Bebas polusi,tersedianya air bersih, sanitasi yang
memadai, permukiman yang sehat
POKOK PROGRAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. PP. lingkungan sehat, dan perilaku pemberdayaan
masyarakat
2. PP. Perbaikan gizi masyarakat
3. PP. Upaya kesehatan Masyarakat
4. PP. Pengawasan obat, makanan, dan bahan-bahan
berbahaya
5. PP. Pembangunan SDM
6.PP. Pengembangan Kebijakan dan Menejemen
Pembangunan Kesehatan
7. PP. Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan ehnologi
Kesehatan
10 Prioritas Masalah Yang Ada:
1. Kebijakan Kesehatan , pembiayaan Kesehatan
2. Perbaikan Gizi
3. Pencegahan penyakit menular( Imunisasi)
4.Meningkatkat perilaku hidup sehat
5. Lingkungan,Pemukiman, air,dan udara sehat
6. Ksehatan Kelurga, reproduksi Dan KB
7. Keselamatan Kerja
8. Pengawasan Obat, bahan berbahaya, makanan dan minuman
9. Anti tembakau, alkohol dan madat
10. pencegahan kecelakaan dan ruda paksa, kselamatan lalu
lintas
II. MASALAH KEBIDANAN DI
KOMUNITAS
1. AKI/AKB
2. Kehamilan Remaja
3. Aborsi
4. BBLR
5.Tingkat Kesuburan
6. Pertolongan persalinan Oleh NON Nakes
7. PMS
8. Perilaku dan sosial Budaya yang ber[engaruh
AKI/AKB
Penyebab: ( Langsung dan tidak langsung)
1. Langsung ( TRIAS) Perdaraahan, Eklamsi dan
Infeksi
2. Tidak langsung:
a. Kebodohan
b. Perilaku seksual
c. Tidak mau menrima KB ( 4 T)
d. Pekerja berat
e. Buadaya
f. Keadaan Gizi
Upaya Menurunkan AKI/AKB
1. Menekatkan pelayanan ( Puskesmas,
Pustu,Polindes, Posyandu)
2. KB
3. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
( koperasi, SP, PKK)
4. Penambahan tenaga dr. Sp OG
5. Meningkat Upaya Rujukan ( PONED, PONEK)
Kehamilan Remaja
1. Penyebab: Arus informasi menuju
Globalisasi,aakibat : kehamilan yang tidak
dikehendaki
2. Dampak:
Psikologis: Reproduksi belum matur, Kehilangan
pekerjaan, tertekan, tersisih, atau karena
kecanduan obat
Fisik: danya PMS, gangguan Tumbang, Kelainan
Konginental, Kematian Maternal dan perinatal
Langkah –Langkah U/
Mengendalikan Kehamilan Remaja
Sebelum:
1. Menjaga Kespro ( hub. Sek. Yg aman)
2. Menghindari Multi Patner
3. Menggunakan alkon ( Kondom, Pil, suntik)
4. memberi Pendidikan sex sejak dini
5. Meningkatkan Iman dan taqwa kepada Tuhan
YME
6. segera setelah Hub. Sex pakai Pil Kondar
Setelah terjadi Kehamilan:
1. Hasil Konsepsi ( mempunyai Hak u/ Hidup)
jangan digugurkan
2. Hasil Konsepsi dan nidasi merupakan zigot,
mempunyai potensi untuk hidup
3. Hasil Konsepsi dan nidasi nasipnya ditentukan
oleh ibu yg mengandung
4.Hasil Konsepsi dan nidasi mempunyai landasan
moral
Praktek Aborsi Yg Tidak Aman
Diperkirakan 2-2,5 juta kasus Aborsi di Indonesia
UU/ No 23 Masih Sulit Dierapkan
Datang pada fasilitas yang mengancam ( pijad ke
Dukun, minum-minum Jamu ), terjadi
perdarahan, imfeksi , trauma, dan menimbulkan
mortalitas yg Tinggi .
Upaya Promotif dan preventif , KEI Sek Sehat,
menyediakan KB Khusus untuk Remaja ,
menjelaskan tentang KB Darurat, edan
menjelasan ttg Terminasi
BBLR
Bayi Kurang Bulan: masa kehamilan < 37 minggu
Bayi Cukup Bulan: Masa Kehamilan mulai 37
minggu sampai 42 minggu
Bayi > bulan masa kehamilan > 42 minggu
BBLR: BB lahir < 2500 gr
Bayi Prematur: BB < 2500 gr, PB, < /= 45 cm, LD <
30 cm, LK < 33 cm , Usia Kehamilan < 37 minggu
Bayi dismatur : Terdapat perubahan ukuran
Panjang , BB, LK, dan Organ-organ
Penanganan BBLR
1.Mempertahankan Suhu dgn Ketat ( mudah
hipotermi)
2.Mencegah infeksi ( mencuci tangan )
3. Pengawasan nutrisi dan ASI ,reflek menelan
4. Penimbangan ketat
INFERTILITAS
DiF: Pasutri i tahun tanpa menggunakan
kontrasepsi belum hamil.
Penyebab:
1. Penyakit Saluran telur ( 25- 50 %)
2. Ano
III. STRATEGI PEL. KEBIDANAN
KOMUNITAS
1. Pendekatan Edukatif, dilaksanakan secara
sistimatis, terencana, dan terarah, partisipasi atif
dari individu, kelompok maupun masyarakat
umum.
Tujuan:
a. memecahkan masalah
b. Mengembangkan kemampuan u/ Bisa
memcahkan masalah
Praktek Aborsi Yang Tidak Aman
2 sampai 2,5 juta kasus aborsi terjadi setiap
tahunnya, sebagian besar dilakukan secara
tersembunyi, sehingga menimbulkan komplikasi
dan meninggal
UU Kesehatan No 23 tahun 1992 ( sulit u/
diterapkan)
Upaya promotif
PUSKESMAS
Adalah organesasi Kesehatan Fungsional Yang
merupakan pusat pemgembangan kesehatan
masyarakat
PWS ( Pemantauan Wilayah Setempat )
PWS KIA
Adalah alat menejemen program KIA U/ memantau
cakupan KIA di Su/ wilayah ( didesa, Kecamatan )
Tujuan
Umun:
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
diwilayah kerja Puskesmas, secara terus menerus
Tujuan Khusus
1.Memantau cakupa KIA , yg dipilih sebagai
indikator, yanng dipantau secara teratur
berkesinambungan terus-menerus di tiap desa
2.Menilai kesenjangan antara target yg ditetapkan
dan pencapaian sebenarnya ditiap-tiap desa
3. Menentukan urutan prioritas yang akan ditangani
secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan
antara targer dan pencapaian
4. Merencanakan RTL dgn SDM yg tersedia yg
dapat . Membangkitkan peran pamong setempat
dlm penggerakan sasaran dan mobilisasai SDM
BATASAN OPERASIONAL DAN
IDIKATOR PEMANTAUAN
1. Pelayanan ANC, pelayanan kehamilan pada Bumil O/
Nakes selama masa kehamilan dgn : 5 T:
TBB & UTB
UTD
TT
TFU
Tab. FE ( 90 tab) selama kehamilan
A + + Baik
B + + Kurang
C + + Baik
D + + Jelek
E + + cukup
Dari matriks diatas, dapat disimpulkan adanya
4 macam status cakupan desa, yaitu
1. Menurunkan AKI/AKB
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama Bumil
3. Memotivasi masyarakat U/ menyisihkan dananya U/ ditabung
Yg berguna disaat ibu sedang hamil dan melahirkan
4. Terselanggaranya pemeliharaan kesehatan yg bermutu,
berhasil guna dan berdaya guna
5. Tersedianya dana yang dihimpun secara pra-upaya atau gotong
royong
6. Terwujutnya pengelolaan yg efesian dan efektif O/ lembaga
Organesasi Masyarakat yg melindungi kepentingan peserta
Ciri-Ciri Penyelenggaraan
Penyelanggaraan ini oleh kelompok masyarakat
yg terorganising, seperti RT,RW, Kel.
Pengajian,LKMD,PKK,Paguyuban dan Koperasi:
Ciri-Ciri
2.Unsur Pendukung
Penelitian, Pendataan,Pemantauan,Pemetaan
Bumil,Bulin,Bufas da Bayi, Pengembangan tata cara rujukan,
Tugas Pokok
1. Menyusun recana kerja
2. Advokasi kepada Toma, Toga, dan Topol
3. Penyuluhan kepada Bumil, bulin, bufas dan kelurga dan yang mempunyai
bayi
4. Mengumpulkan dan yang diperlukan
5. Memberi tanda pada Bumil
6. Membantu merujuk
MEMANTAU KEBERHASILAN
1. Sektor terkait berpran Aktif dalam Oprasional
2. Setiap persalinan ditolong O/tenakes
3. kecamatan da kelurahan dapat melaksanakan KIE dgn baik
4. Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanakan rujukan dengan baik:
Tesrsedianya kendaraan