Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH KOMUNAL PADA

PERUMAHAN GRIYA BHAYANGKARA PROVINSI JAWA TIMUR

OLEH :
IRMA NOOR FADHILLA (0311950050003)
LATAR BELAKANG

1 Pengalihan fungsi lahan dari kawasan hijau menjadi pemukiman.

2
Pembuangan air limbah ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu

3 Mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dengan merencanakan Instalasi


Pengolahan Air Limbah
LATAR BELAKANG

Gambar 1. Saluran Drainase Pada Perumahan Griya Bhayangkara


RUMUSAN MASALAH

1 Berapa volume limbah di Perumahan Griya Bhayangkara?

2 Berapa dimensi pipa yang direncanakan di Perumahan Griya Bhayangkara?

3 Berapa kapasitas dan dimensi IPAL Komunal yang direncanakan di Perumahan Griya
Bhayangkara?

4 Berapa rencana anggaran biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan IPAL Komunal di
Perumahan Griya Bhayangkara?
BATASAN MASALAH

1 Menggunakan IPAL material fabrikasi yang tersedia dipasaran

Rencana anggaran biaya mengacu pada harga satuan barang yang diterbitkan oleh Dinas
2
Pekerjaan Umum Kabupaten Sidoarjo Tahun 2019
TINJAUAN PUSTAKA

IPAL adalah salah satu teknologi pengolah air limbah cair yang bertujuan menghilangkan
atau memisahkan cemaran dalam air limbah sebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi
baku mutu lingkungan. Air yang keluar dari pipa pembuangan / outlet yang tidak akan berbau
dan tidak akan mencemari lingkungan sekitar serta bisa di alirkan langsung ke saluran
pembuangan atau bisa di manfaatkan sebagai air kolam atau air taman. Saat ini ada 2 macam
septictank biologis, yakni yang menggunakan bahan baku fiberglass dan dari beton. (Kusjuliadi,
2007)
TINJAUAN PUSTAKA

Berikut keuntungan dan kerugian penggunaan IPAL komunal :


Keuntungan :
1. Menampung semua air limbah domestic
2. Pencemaran air tanah dan lingkungan dapat di hindari.
3. Cocok untuk daerah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.
4. Usia pemakaian relatif lama.

Kerugian :
5. Memerlukan pembiayaan tinggi
6. Memerlukan tenaga yang terampil untuk operasional dan pemeliharaan.
7. Memerlukan perencanaan dan pelaksanaan untuk jangka panjang.
 
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem IPAL Komunal


Sistem penyaluran menggunakan sistem saluran tertutup dengan menggunakan pipa yang
nantinya di salurkan ke saluran utama atau saluran drainase.
Sistem perpipaan dibuat mengikuti jalan dan sistem pengaliran diusahakan secara
gravitasi sehingga perencanaan jaringan perpipaan harus memperhatikan kontur. Penyaluran
air limbah diusahakan melalui jalur dan waktu alir sesingkat mungkin untuk menghindari
pencemaran lingkungan (Widiana dkk., 2012 dalam Jurnal ).  
TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran Tipe BFHGD


TIPE UKURAN VOLUME

BFHGD - 5 D 130 cm X P 260 cm = 5 M3/hari

BFHGD - 6 D 150 cm X P 260 cm = 6 M3/hari

BFHGD - 7 D 150 cm X P 330 cm = 7 M3/hari

BFHGD - 8 D 150 cm X P 380 cm = 8 M3/hari

BFHGD - 9 D 150 cm X P 410 cm = 9 M3/hari

BFHGD - 10 D 150 cm X P 450 cm = 10 M3/hari

BFHGD - 15 D 180 cm X P 500 cm = 15 M3/hari

BFHGD - 20 D 220 cm X P 575 cm = 20 M3/hari

BFHGD - 25 D 240 cm X P 525 cm = 25 M3/hari

BFHGD - 30 D 240 cm X P 610 cm = 30 M3/hari

BFHGD - 35 D 240 cm X P 700 cm = 35 M3/hari

BFHGD - 40 D 260 cm X P 700 cm = 40 M3/hari

BFHGD - 45 D 280 cm X P 700 cm = 45 M3/hari


Gambar 2. IPAL Fabrikasi
BFHGD - 50 D 300 cm X P 700 cm = 50 M3/hari

BFHGD - 60 D 325 cm X P 700 cm = 60 M3/hari

BFHGD - 75 D 350 cm X P 770 cm = 75 M3/hari

(Sumber : Brosur PT. Bioseven)


TINJAUAN PUSTAKA

Adapun proses pengolahan IPAL adalah sebagai berikut :


Tahap pertama : pemisahan limbah domestik dengan benda-benda
padat lainnya.
Tahap kedua : pemisahan antara limbah domestik dengan zat-zat
yang mengandung minyak/oil, pada tahap ini juga terjadi
pembusukan limbah secara anaerobik.
Tahap ketiga : proses penguraian limbah dengan proses aerobik,
dimana pada ruang atau chamber ini terjadi injeksi udara
menggunakan double blower dan udara yang masuk didistribusikan
melalui diffuser yang sudah terpasang. Pada tahap ini BOD dan COD
dapat direduksi secara optimal.
Tahap keempat : Proses sedimentasi atau pengendapan lumpur,
untuk memfilter kadar TSS (Total Suspended Solid) dari hasil proses
aerobic.
Tahap kelima : proses disinfektan, sehingga air hasil buangan sudah
baik dan layak buang, serta aman bagi lingkungan.

Gambar 3. Ruangan dalam IPAL Fabrikasi


TINJAUAN PUSTAKA

  Penangkap Minyak dan Lemak (Grease Trap)


Grease Trap berfungsi memisahkan lemak atau minyak yang masih
tersisa serta untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa
padatan yang tak dapat terurai secara biologis. Jika limbah grease
(lemak) tidak ditangani, maka saluran pipa akan tertutup oleh grease
yang membeku serta mengeras
Cara kerja grease trap adalah semua air cucian dari dapur melalui
sink akan mengalir masuk kedalam grease trap portable. Sampah padat
bekas cucian akan tersaring pada basket strainer 2mm. Setelah melalui
basket, air dan grease masuk ke ruang 2. Grease akan naik ke
permukaan air secara gravitasi karena berat jenis grease lebih ringan
daripada air. Kemudian air yang berada dibawah grease akan keluar
melalui pipa menuju ke bak kontrol . Sampah-sampah pada basket dan
grease yang ada di permukaan air diangkat dan dibersihkan secara
berkala. Gambar 4.19 dibawah ini merupakan letak grease trap yang
berada di dapur rumah.

Gambar 4. Grease Trap


LOKASI PERENCANAAN

Gambar 5. Peta Wilayah Kabupaten Sidoarjo Gambar 6. Lokasi Perencanaan


DATA YANG DIPERLUKAN

1 Site Plan dan denah rumah Perumahan Griya Bhayangkara

2 Harga satuan pekerjaan kabupaten Sidoarjo Tahun 2019


PENGOLAHAN DATA

Perhitungan volume limbah rumah tangga

Pemilihan kapasitas dan desain IPAL

Perencanaan sistem perpipaan

Perhitungan cover IPAL

Perhitungan rencana anggaran biaya


Bagan Alir
ATAS PERHATIANNYA,

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai