6
Riwayat Penyakit
Sekarang
•Pasien datang dengan keluhan lemah pada
seluruh tubuh dan mengganggu aktifitas sejak 3
hari yang lalu.
•Rasa lemah dirasakan terus menerus, saat
beraktifitas dan membaik saat istirahat.
•Rasa lemah disertai dengan pusing, mudah
lelah, sulit berkonsentrasi, wajah pucat dan
mudah kedinginan.
•Terdapat demam sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun
•Riwayat berpergian ke daerah endemis disangkal.
•Pasien merasa lebih mudah flu dan batuk serta mudah mimisan.
•Nafsu makan dan berat badan menurun namun tidak signifikan.
•Riwayat batuk lama disangkal.
• Tidak ada gangguan BAB dan BAK.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga
TELINGA
KANAN KIRI
Liang lapang + +
Serumen - -
HIDUNG
• Deviasi Septum (-)
• Sekret (-)
LEHER
MULUT & BIBIR • Bentuk : Simetris
• Bibir pucat (+) • Trakea : Ditengah
• Sianosis (-) • KGB : Tidak teraba pembesaran
• JVP : Tidak meningkat
PARU-PARU
ABDOMEN • Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan napas
• Inspeksi : Perut datar, simetris simetris
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan • Palpasi : Fremitus vocal simetris
lien tidak teraba • Perkusi : Sonor kedua lapang paru
• Perkusi : timpani, nyeri ketuk (-) • Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki
• Auskultasi : bising usus (+) normal (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
• Inpeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba di ics V linea
midklavikularis kiri
• Perkusi : Batas atas di ics III linea
parasternal kiri. Batas kanan di ics IV linea
GENITOURINARIA parasternal kanan. Batas kiri di ics V linea
Kandung Kemih, Anus/Rektum/Perianal, • Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular,
Genitalia Eksternal, Prostat → tidak dilakukan murmur (-), gallop (-)
pemeriksaan
EKSTREMITAS ATAS VERTEBRA
• Simetri kanan dan kiri : simetris
Normal
• Range of Motion:
Abduksi - Neer’s test : t.a.k
Adduksi - Hawkin’s test : t.a.k
Drop arm’s test : t.a.k
Yergason test : t.a.k EKSTREMITAS BAWAH
Speed test : t.a.k • Simetri kanan dan kiri : simetris
• Tulang : t.a.k • Test Laseque : t.a.k
• Sensibilitas : ++/++ • Test Kernique : t.a.k
• Oedema : (-) • Test Patrick : t.a.k
• Varises : (-) • Test Kontra Patrick : t.a.k
• Kekuatan otot :5555/5555 • Nyeri tekan : t.a.k
• Pin Prick test :tidak dilakukan • Kekuatan otot : 5555/5555
• Phallen test :tidak • Tulang : t.a.k
dilakukan • Sensibilitas : ++/++
• Tinnel test :tidak • Oedema : (-)
dilakukan • Varises : (-)
• Finskelstein test :tidak • Vaskularisasi : dbn
dilakukan • Kelainan Kuku : t.a.k
• Vaskularisasi : dbn • Akral : hangat
• Kelainan Kuku/ Jari : t.a.k
• Akral : hangat
OTOT MOTORIK SARAF & FUNGSI LUHUR
• Trofi : normotrofi • Daya Ingat Segera : dbn
• Tonus : dbn • Jangka Pendek : dbn
• Kekuatan : 5555/5555 • Jangka Menengah : dbn
5555/5555 • Jangka Panjang : dbn
• Tidak terdapat gerakan abnormal • Orientasi Waktu : t.a.k
• Orang : t.a.k
• Tempat : t.a.k
FUNGSI SENSORIK & • Pemeriksaan : t.a.k
saraf kranial
OTONOM
• Fungsi Sensorik : dbn
• Fungsi Otonom : dbn
Langkah 2.
MENENTUKAN PAJANAN YANG ADA DI
LINGKUNGAN
Benzena masuk melalui inhalasi, ingesti, kontak kulit
Konsentrasi uap benzena :
saat pengecetan : 36 ppm
saat pengeringan : 18 ppm
Langkah 3.
MENENTUKAN HUBUNGAN PAJANAN DI LINGKUNGAN KERJA
DENGAN PENYAKITNYA
Judul Tahun Lokasi Partisipan Hasil Peneliti
Aplastic anemia in 2020 Turki Laporan Pada kasus penyebab anemia aplastic Kurtul Seher,
Automotive Paint Shop kasus akibat paparan benzena dan
Türk Meral
Worker turunannya selama proses pengecatan
yang dilakukan tanpa mengunakan
APD
Haematologic evaluation 2017 Iran 80 pekerja Paparan benzene pada pekerja Harati Bahram, Shahtaheri
of painting hall workers cat pengecatan memiliki risiko lebih Seyed Jamaleddin, Karimi
in an automobile tinggi yang dapat menyebabkan Ali, Azam Kamal, Harati
manufacturing company gangguan hematologi, leukemia, dan Ali, Ahmadi Alireza, Rad
limfoma. Maryam Afzali
Langkah 4.
MENENTUKAN KECUKUPAN JUMLAH PAJANAN UNTUK
DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA PENYAKIT
Bekerja selama 23 tahun dengan jam kerja 8 jam sehari
Tidak ada ventilasi yang cukup
NIOSH → nilai ambang batas 0,1 ppm
Langkah 5.
MENENTUKAN ADANYA FAKTOR
INDIVIDU
Riwayat merokok 11 tahun
Tidak menggunakan APD
Langkah 6.
MENENTUKAN FAKTOR DI LUAR PEKERJAAN
YANG DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT
Tidak ada
Langkah 7.
MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK ATAU
BUKAN PAK
Anemia aplastik akibat paparan benzena → PAK
Konsentrasi benzena saat pengecetan 36 ppm & 18 ppm saat
pengeringan ( Menurut NIOSH nilai ambang batas 0,1 ppm)
Masa kerja 23 tahun → lama terpapar ditempat kerja
Rencana
Tatalaksana
Tatalaksana medikamentosa : Tatalaksana okupasi :
•Transfusi darah •Eliminasi : tidak dapat diterapkan pada kasus ini
•Substitusi : mengganti cat berpelarut benzena dengan
•Kortikosteroid : Prednison 40-100
mg/hari cat berpelarut heptana
•Engineering control : pemasangan ventilasi, isolasi
• Transplantasi sumsum tulang
ruang pengecatan dan pengeringan
•Administrative control : edukasi K3, rotasi shift kerja,
Tatalaksana nonmedikamentosa:
pelatihan metode kerja, mensosialisasikan MSDS pada
• Edukasi berhenti merokok
semua pekerja
• Asupan nutrisi adekuat •APD : masker respirator, coverall, goggle, sepatu kerja,
• Olahraga teratur sarung tangan
Prognosis
PROGNOSIS OKUPASI
Dubia ad malam
24
Tinjauan
Pustaka
Pendahuluan
Cairan mudah 1 : titik nyala < 23oC dan titik didih ≤ 35oC
terbakar 2 : titik nyala < 23oC dan titik didih >35oC
3: titik nyala ≥ 23oC dan ≤ 60oC
4 : titik nyala > 60oC dan ≤ 93oC
Anjuran pengelolaan:
• Pada paparan radiasi dimana stem sel dan progenitor sel rusak hal tersebut akan menyebabkan aplasia sumsum tulang.
Bahan-bahan Kimia
• Benzena merupakan bahan kimia yang paling berhubungan dengan anemia aplastik.
• Benzena dapat meracuni tubuh dengan cara dihirup atau masuk melalui membran mukosa dan kulit dengan intensitas yang kecil.
• Benzena sering digunakan dalam bahan kimia pabrik, sebagai obat, pewarna pakaian, dan bahan pelarut.
Obat-obatan
Infeksi
• Anemia aplastik dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti virus hepatitis, virus Epstein-Barr, HIV dan rubella
Faktor Genetik
1. Sindrom anemia
• Sistem kardiovaskuler : rasa lesu, cepat lelah, palpitasi, sesak napas intoleransi terhadap
aktivitas fisik, angina pectoris hingga gejala payah jantung.
• Susunan saraf : sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang kunang terutama
pada waktu perubahan posisi dari posisi jongkok ke posisi berdiri, iritabel, lesu dan
perasaan dingin pada ekstremitas.
• Sistem pencernaan : anoreksia, mual dan muntah, flaturensi, perut kembung, enek di hulu
hati, diare atau obstipasi.
• Sistem urogenital : gangguan haid dan libido menurun.
• Epitel dan kulit: kelihatan pucat, kulit tidak elastis atau kurang cerah, rambut tipis dan
kekuning kuningan
Manifestasi Klinis
Spesimen sumsum tulang dengan biopsi dari Spesimen sumsum tulang dengan biopsi
pasien normal dari pasien anemia aplastik
Diagnosis Banding
• Myelodisplastik
• Leukemia
• Hipotiroid
Tatalaksana
Terapi kausal
• Terapi kausal adalah usaha untuk menghilangkan agen penyebab.
Terapi suportif
• Terapi ini adalah untuk mengatasi akibat pansitopenia.
Terapi untuk memperbaiki fungsi sumsum tulang.
Terapi definitif
• Terapi definitif adalah terapi yang dapat memberikan kesembuhan jangka panjang. Terapi
tersebut terdiri atas dua macam pilihan
a. Terapi imunosupresif
b. Transplantasi sumsung tulang belakang
Komplikasi
• Pengukuran dan analisis bahaya pekerjaan, • Pelatihan harus diberikan secara teratur untuk
menentukan risiko di tempat kerja, dan mengambil
para pekerja
tindakan teknis yang di perlukan serta administratif.
• Edukasi agar para pekerja tidak membersihkan
• Dalam pemeriksaan awal kerja dan pemeriksaan
diri menggunakan pengencer cat
berkala, evaluasi hematologi diperlukan bagi pekerja
yang terpapar benzena. • Melakukan pelatihan metode kerja.
• Pemasangan ventilasi yang cukup
• Penggunaan alat pelindung diri antara lain
• Penyediaan ruang isolasi pengecatan dan pengeringan coverall, masker respirator, goggles, sarung
tangan, sepatu.
Kesimpulan
2. Agency for Toxic Substance and Disease Registry (ASTDR). Toxicological Profiles for Benzena. US Departement of Health and Human Services,
Public Health Services, Atlanta, Georgia, USA. 2015.
4. Rose V.Cohrssen. Patty’s Industrial Hygiene & Toxicology. John Willey & Sons Inc. 6th ed. 2011.
5. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011
Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Indonesia. 2011
6. Dinca AL, Marginean OC, Melit LE, Damian R, Chincesan M. Aplastic anemia: therapeutic and deontological aspects. Romanian J of Pediatric.
2016; 65(1): 56- 9.
7. Young NS. Aplastic anemia, myelodysplasia, and related bone marrow failure syndromes. In: Kasper DL, Fauci AS, et al (eds). Harrison’s Principle
of Internal Medicine. 20th ed. New York: McGraw Hill, 2018:617-25.
Daftar Pustaka
8. Bahadar H, Mostafalou S, Abdollahi M. Current understandings and perspectives on non-cancer health
effects of benzena: A global concern. Toxicology and Applied Pharmacology. 2014;2:1-12.
9. Galbraith D, Gross SA, Paustenbach D. Benzena and human health: A historical review and appraisal of
associations with various diseases. Critical Reviews in Toxicology. 2010;40(S2):1-46.
10. Arnold SM, Angerer J, Boogaard PJ, Hughes MF, et al. The use of biomonitoring data in exposure and
human health risk assessment: benzena case study. Critical Reviews in Toxicology. 2013;43(2):119-53
11.Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals (GHS), 4th Edition. New
York: United Nations. 2011.
12. Moulopoulos LA, Koutoulidis V. Bone Marrow MRI: A Pattern-Based Apprarch. Italia: Springer-
Verlag. 2015. p1-6
13.Wiradharma D, Pusparini, Alvina. Konsep Dasar Imunologi. Jakarta : Sagung Seto. 2017. p7-8
14.Panchbhavi VK. Bone marrow anatomy. Page available at:
https://emedicine.medscape.com/article/1968326-overview#showall. Accessed on Sep 2020.)
Daftar Pustaka
15.Lichtman MA, Koury MJ. Williams hematology: Structure of the marrow and the hematopoietic
microenvironment. In: Kaushansky K, Lichtman MA, Beutler E, Kipps TJ, Seligsohn U, Prchal JT,
eds. 8th ed. New York : McGraw-Hill. 2010. p 62–104
16.Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. 6th ed. Jakarta : EGC.
2012. p247-249
17.Ward JM, Cherian S, Linden MA. Comparative Anatomy and Histology: Hematopoietic and
Lymphoid Tissues. Elsevier. 2018. P 365-401
18.Bakta, IM. Hematologi Klinik ringkas. EGC: Jakarta. 2013. p: 98-109.
19.Aru W. Sudoyo, Siti Setiati, Idrus Alwi Dkk. Anemia Aplastik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II Edisi VI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2016. p. 637-43
20.Kaushansky K. Williams Hematology. USA: The McGraw-Hill Companies. 2010. H 463-465.
21.Bakta IM. Pendekatan terhadap pasien anemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta
pusat : Interna Publishing;2011. H. 1109-15.
Daftar Pustaka
22.Ronald Hoffman MD,Edward J. Benz Jr. MD,dkk Hematology : Basic Principles and Practice 7th ed. 2018;153-68.
23.Sipayung LP, Suryanto D, Megawati ER. Korelasi paparan benzena dengan gambaran complete blood count
Karyawan SPBU X dan Y. Jurnal MKM. 2016; 12(2): h82-90
24.Nikmah WI, Yusniar HD, Budiyono. Hubungan antara paparan benzena dengan profil darah pada pekerja di
industry percetakan X kota Semarang. JKM. 2016; 4(5): h213-20.)
25.Wang L, Liu H. Pathogenesis of aplastic anemia. Hematology. 2019; 24(1): p559-66.)
26.Moore CA, Krishnan K. Aplastic anemia. Page available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534212/.
Accessed on Sep 2020.)
27.Identifikasi bahaya, penilaian risiko & pengendalian risiko di tempat kerja" .WorkSafe Victoria . Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2013-10-23 . Accesed On Okt 2020
28.Elisa, Nine. Analisis Risiko Paparan Benzene terhadap Kadar Fenol dalam Urin pada Pekerja Pengecatan Mobil di
Kabupaten Wonogiri. Universitas Diponegoro. 2010
29.Kamal A, Rashid A. Benzena Exposure Among Auto-Repaır Workers From Workplace Ambıence: A Pioneer Study
From Pakistan. Int J Occup Med Environ Health 2014;27(5):830–9.
Pertanyaan
• Cara mengeksklusi DD ?
• Terapi untuk sumsum tulang
• Pengaruh benzene terhadap sistem tubuh yang lain
• Apakah ada marker biologis yang diperiksa untuk paparan benzena