Anda di halaman 1dari 14

REVISI MAKALAH

ANEMIA APLASTIKAKIBAT
PAPARAN BENZENA
Pembimbing : dr. Nany Hairunisa, MCHSc

1 Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Periode 21 September - 16 Oktober 2020
2
Aqdam Fauqo Al’adli 03014019

Anggota Aldrich Chandra


Annisa Himmatul Ulya
03015011
03015028
Kelompok Chyntia Fitri Utami 03015050
Ida Ayu Putu Ratih Septiari 03015087
• Pasien datang dengan keluhan lemah
pada seluruh tubuh dan mengganggu
RIWAYAT •
aktifitas sejak 3 hari yang lalu.
Rasa lemah dirasakan terus menerus,
PENYAKIT saat beraktifitas dan membaik saat
istirahat.
SEKARANG • Rasa lemah disertai dengan pusing,
mudah lelah, sulit berkonsentrasi, wajah
pucat dan mudah kedinginan.

3
• Terdapat demam sejak 3 hari yang
lalu, demam naik turun
• Pasien merasa lebih mudah flu dan
RIWAYAT •
batuk serta mudah mimisan.
Lebam, perdarahan gusi disangkal.
PENYAKIT • Riwayat diare yang lama dan berulang
disangkal.
SEKARANG •

Tidak ada gangguan BAK.
Nafsu makan dan berat badan
menurun namun tidak signifikan.
• Riwayat batuk lama disangkal.

4
FAKTOR RISIKO 5

Faktor risiko
Paparan Harian Tinggal atau bekerja di dekat pabrik kimia atau radiasi pengion, tinggal di apartemen atau
rumah yang baru di renovasi.
Perilaku individu Merokok dan alkohol.
Paparan pabrik lem, cat mengandung benzena, pewarna, thinner, pelumas, uranium mineral,
pekerjaan metanol, formaldehyde, debu, petroleum, pestisida, dan radiasi.
Status kesehatan riwayat hepatitis, riwayat kelahiran, riwayat paparan bahan kimia pada saat hamil.
individu
Riwayat penyakit riwayat keluhan yang serupa, riwayat penyakit hematologi dan tumor.
keluarga
Urutan kegiatan Bahaya potensial Gangguan Risiko
(tuliskan urutan kesehatan yang kecelakaan
sesuai bagan alur Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial mungkin kerja
di no. 2)

Persiapan permukaan - Debu - Uap dan - - Membungkuk - - Rhinitis Luka


- Gesekan percikan thinner - Gerakan monoton - Konjungtivitis
(Toluene, dan berulang - Dermatitis
Xylene, - Posisi statis kontak
Methanol, - LBP
Acetone, Methyl - RSI
ethyl ketone) - Pneumonia
- Anemia aplastik
Masking - - - - - - -
Mengoperasikan spray - - Uap cat dan - - Membungkuk - - Anemia aplastik Trauma kimia
gun percikan cat - Leukemia akut pada mata
(Benzene, - Konjungtivitias
Barium sulfat, - Keratitis Trauma akibat
Polyester Resin, - LBP ledakan
Toluene, Acrylic) - Pneumonia kompresor
- Dermatitis
kontak

Cat dibiarkan - - Uap cat - - - - Anemia aplastik


mengering - Konjungtivitis
Pemolesan - Debu - - - Membungkuk - - LBP
- Gesekan - Gerakan monoton
dan berulang
- Posisi statis
PATOGENESIS

7
DIAGNOSIS BANDING

8
DIAGNOSIS ANAMNESIS PEMERIKSAAN GOLD
FISIK STANDARD
Anemia aplastik - Rasa lesu - Takikardi - Hematologi rutin 
- Cepat lelah - Takipneu pansitopenia
- Intoleransi aktivitas fisik - Febris - Biopsi sumsum
- Pusing tulang 
- Anoreksia hypocellular bone
- Mual dan muntah marrow
- Pucat
- Perdarahan  Petechiae,
epistaksis, perdarahan gusi

Leukemia Akut - Mudah lesu - Takikardi - Hematologi rutin 


- Cepat lelah - Takipneu Leukositosis,
- Pucat - Febris anemia,
- Malaise - Penurunan berat trombositopenia
- Keletihan badan - Biopsi sumsum
- Perdarahan  petechiae, lebam, - Murmur tulang  hitung
perdarahan gusi - Splenomegaly blast cell sumsum
- Nyeri tulang dan sendi - Hipertrofi gusi tulang meningkat >
20%

9
(hiperseluaritas)
Sindrom Mielodisplastik - Mudah lesu - Takikardi - Hematologi rutin 
- Cepat lelah - Takipneu pansitopenia
- Pucat - Febris - Biopsi sumsum tulang
- Malaise - Penurunan berat badan  hiperselularitas
- Keletihan - Splenomegaly dengan displasia ketiga
- Perdarahan  - Hipertrofi gusi sel progenitor (eritroid,
petechiae, lebam, mieloid, megakariotik)
perdarahan gusi
Hipotiroid - Kurang energi  lesu, - Bradikardi - TSH  Meningkat
lamban bicara dan - Berat badan meningkat - fT4  Menurun
mudah lupa - Pembesaran pada - T3  Menurun
- Intoleransi terhadap kelenjar tiroid
suhu dingin
- Kulit terasa kering
- Konstipasi

10
• Perbaikan fungsi sumsum tulang
- Faktor-faktor pertumbuhan
Hematopoietik
GCS-F = 5 mcg/kg/hari, atau
GM-CSF = 250 mcg/kg/hari
TATALAKSANA - Steroid anabolik
Androgen  merangsang produksi eritropoietin
dan sel induk sumsum tulang
oOxymethylone
oDanazol

11
ALGORITMA
TATALAKSANA

12
• Sebelum ditemukan adanya transplantasi
sumsum tulang, 25% dari pasien meninggal
dalam waktu 4 bulan dan 50% meninggal
dalam waktu 1 tahun.
PROGNOSIS • Pada pasien yang mengalami transplantasi
sumsum tulang, angka kesembuhannya
adalah 70-90%
• Pemberian terapi imunosupresif yang intensif
memberikan peningkatan yang signifikan pada
Blood Count pada 78% pasien dalam 1 tahun.

13

Anda mungkin juga menyukai