2
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
PANCASILA DASAR NEGARA
Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 pada alinea empt tercantum
rumusan Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila tersebut diatas secara konstitusional sah
dan benar sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang
disahkan oleh Panitia Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
yang mewakili seluruh rakyat Indonesia 3
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
UU No.2 Tahun 1989 tentang sistim Pendidikan Nasional dan SK Dirjen
Dikti No.38/DIKTI/Kep/2003, menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan
Pancasila mengarhkan perhatian kepada moral yang diharapkan
terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yitu perilaku yang
memancarkan iman dantaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dijabarkan sebagai berikut:
• Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab
sesuai dengan hati nuraninya.
• Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya
• Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya.
• Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa peristiwa sejarah 4dan
nilai-nilai budaya
Drs. Andang Rachman bangsa
Bk Teks M.Si untuk menggalangkan persatuan bangsa.
Landasan Hukum Pendidikan
Pancasila
1. Landasan Historis
7
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
Kajian Pancasila Secara Ilmiah
Menurut I.R.Poedjowijatno (dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan”), Pancasila dalam
suatu kajian ilmiah harus memenuhi syarat ilmiah sbb :
• Berobjek.
• Bermetode.
• Bersistim.
• Bersifat Universal
1.Berobjek.
Didalam ilmu pengetahuan objek dibedakan atas dua macam, yaitu objek forma dan abjek
material.
Pancasila dapat dilihat dari sudut pandang objek “moral” sehingga menghadirkan bidang
bahasan “moral Pancasila”, dari sudut pandang objek “ekonomi” maka menghadirkan bidang
pembahasan “ekonomi Pancasila”, begitu pula tentang objek yang lainnya seperti “fisafat”
atau “pers” atau “hukum dan kenegaraan”
.
Adapun yang dimaksud objek “materi” adalah ada yang bersifat empiris dan non empiris.
Untuk “empiris”, bahasannya adalah bangsa Indonesia dengan segala sesuatu yang ada
didalamnya, maka objek materi bahasannya adalah hasil budaya bangsa Indonesia , bukti-
bukti/benda-benda sejarah, lembaran hukum , naskah-naskah kenegaraan.
Adapun objek bersifat “non empiris” adalah meliputi nilai-nilai budaya, nilai moral, nilai 8
religius yang tercermin dalam kepribadian, sifat , karakter, pola-pola budaya dalam masyarakat.
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
Kajian Pancasila Secara Ilmiah
2.Bermetode.
Metode disini yaitu seperangkat cara atau system pendekatan
terhadap pembahasan Pancasila unukmmendapatkan kebenaran
yang objektif. Untuk Pembahasan Pancasila metode disini sangat
tergantung karakteristik abjek forma maupun objek materi
Pancasila.
Salah Satu metode dalam pembahasan Pancasila adalah metode
analitico syntetic, yaitu gabungan analisis dan sintesis.
Selain itu juga ada metode hermeneutika, yaitu suatu metode
untuk menemukan makna di balik objek.
Demikian pula metode koherensi historis serta metode
pemahamam penafsiran dan interpetasi yang senantiasa
didasarkan atas hukum-hukum logika dalam suatu penarikan9
kesimpulan.
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
Kajian Pancasila Secara Ilmiah
3. Bersistem.
Sebuah pengetahuan ilmiah harus bulat dan utuh, dan bagian-
bagian pengetahuan ilmiah itu harus harus sebuah kesatuan
yang saling berhubungan, baik barupa interelasi (saling
ketergantungan), maupun interpedensi (saling bergantung).
OLeh karena itu, pembahasan Pancasila secara ilmiah harus
merupakan suatu kesatuan dan keutuhan. Dan dalam kelima
butir-butir Pancasila sudah merupakan satu kesatuan dan
keutuhan yang bulat dan bersifat koheren atau runtut, dan isi
pada materi didalamnya tidak saling bertentangan .
Dari sila kesila benar-benar tersistem dan sistimatik.
10
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
Kajian Pancasila Secara Ilmiah
4.Bersifat Universal.
Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus
bersifat universal, yang artinya kebenaran itu
tidak terbatas oleh waktu , ruang , keadaan,
situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. Dalam
hubungan kajian Pancasila hakekat ontologis
nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal,
atau dengan kata lain inti sari, essensi atau
makna yang tedalam dari sila-sila Pancasila pada
hakekatnya adalah universal.
11
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
Pengertian Pancasila/Lima Sila
• Lima sila ini merupakan rangkuman dari ciri-ciri
kepribadian dan kehidupan bangsa Indonesia. Limasila
ini memiliki akar dalam seluruh sejarah Indonesia dan
merupakan konsep baru bagi nrgara dan bangsa
Indonesia.
Beberapa ahli memberikan makna dan pengertian tersendiri
terhdap Limasila ini antara lain :
• Notonegoro : Pancasila/Limasila ini adalah dasar
falsafah dan ideologi negara Indonesia, yang bisa
menjadi pandangn hidup, sebagai dasar pemersatu ,
lambing persatuan dan kesatuan dan bagian pertahanan
Negara Indonesia. 12
Drs. Andang Rachman Bk Teks M.Si
Pengertian Pancasila/Lima Sila
• Muhammad Yamin : Pancasila/Limasila, ini adalah dasar,
sendi, asas, atau tingkah laku yang penting dan baik, yang
berisi pedoman tentang tingkah laku yang penting dan baik.