Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media kontras adalah bahan yang dapat digunakan dalam radiologi

untuk menampakkan struktur gambar suatu organ tubuh (baik anatomi

maupun fisiologi) dalam pemeriksaan radiologi, dimana dengan foto polos

biasa organ tersebut kurang dapat dibedakan dengan jaringan sekitarnya

karena mempunyai densitas yang relatif sama (Rasad, 2005).

Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk

meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah

pencitraan diagnostik medik. Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan

sinar X untuk meningkatkan daya atenuasi sinar X (bahan kontras positif)

atau menurunkan daya atenuasi sinar X (bahan kontras negatif dengan

bahan dasar udara atau gas). Ada berbagai macam jenis media kontras

berdasarkan bahannya yaitu salah satunya media kontras berbahan iodine

(Bontrager, 2014).

Iodine adalah salah satu bahan media kontras non-ionik monomer.

Bahan kontras ini berasal dari media kontras ionik monomer yang dibentuk

dengan mengganti gugus karboksil oleh gugus radikal non-ionik yaitu

amida (-CONH2). Media kontras non-ionik merupakan larutan zat larut air.

Namun konsentrasi yodium yang lebih tinggi (300 mg l/mL) dibandingkan

yang dapat dicapai pada tingkat kelarutan biasa, membuatnya menjadi

1
2

larutan yang sangat tersaturasi. Larutan yang sangat tersaturasi memiliki

kecenderungan intrinsik untuk mengalami kristalisasi spontan pada

keadaan-keadaan yang jarang terjadi. Hal ini dapat diakibatkan oleh kondisi

transportasi (temperatur suhu dan goncangan), kondisi penyimpanan

(suhu/temperatur), butiran-butiran kecil yang berperan sebagai bibit

kristalisasi (Patheon Italia S.p.A, 1999).

Media kontras non-ionik merupakan larutan zat larut air. Namun

konsentrasi yodium yang lebih tinggi (300 mg l/mL) dibandingkan yang

dapat dicapai pada tingkat kelarutan biasa, membuatnya menjadi larutan

yang sangat tersaturasi. Larutan yang sangat tersaturasi memiliki

kecenderungan intrinsik untuk mengalami kristalisasi spontan pada keadaan-

keadaan yang jarang terjadi. Hal ini dapat diakibatkan salah satunya oleh

kondisi transportasi (goncangan).

Mulai dari pembuatan hingga penggunaan, keamanan bahan kontras

sinar-x non-ionik sangat bergantung pada standar tertinggi pada proses

produksi, transportasi, penyimpanan dan penanganan produk inspeksi visual,

teknik aseptik (Pusat Radiologi Indonesia, 2012).

Konsentrasi molekul yang secara aktif memberikan tekanan osmotik

larutan, sehingga memberikan suatu kemampuan pelarut (air) melewati

suatu membran. Dapat dinyatakan dengan miliosmol per liter (osmolaritas)

atau miliosmol per kilogram air (H2O) pada suhu 37˚C (osmolalitas).

Osmolalitas tidak dipengaruhi oleh ukuran partikel, namun nilainya

tergantung dari jumlah partikel dan konsentrasi iodium. Bahan kontras ionik
3

memiliki jumlah partikel lebih besar dari pada bahan kontras non ionik,

karena dalam media kontras ionik terdapat dua partikel (anion dan kation)

sehingga osmolalitas dua kali lebih besar. Media kontras yang ionik

osmolaritasnya 6-7 kali osmolaritas cairan tubuh, sedangkan media kontras

non ionik berkisar 1,5-2 kali dari cairan tubuh, demikian pula dengan

senyawa dimer yang ionik. Sedangkan senyawa dimer non ionik

osmolaritasnya sama dengan cairan tubuh. Kontras dengan osmolalitas

tinggi lebih sering menyebabkan efek samping dibanding non-ionik

(Bontrager, 2014).

Penggunaan media kontras yang dimana penyimpanan media kontras

jangka pendek sebaiknya tidak kurang dan tidak lebih dari suhu 37˚C,

pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin yang bisa berakibat media

kontras akan mengkristal dan mengental. Pengaruh suhu pada osmolalitas

secara klinis adalah dapat mengakibatkan rasa panas, tidak nyaman, nyeri,

dan juga gangguan keseimbangan elektrolit pada anak-anak. Tempat

penyimpanan dilakukan rotasi stok secara berskala (Patheon Italia S.p.A,

1999).

Ruang penyimpanan obat dan bahan medis yang standar harus

memperhatikan kondisi sanitasi, temperature, kelembaban, ventilasi,

pemisahan untuk menjamin mutu produk dan keamanan petugas. Ruang

penyimpanan yang baik perlu dilengkapi dengan rak/lemari, pengukur suhu

dan kartu suhu (Permenkes No 74 Tahun 2014).


4

Berdasarkan pengalaman penulis saat praktek kerja lapangan, penulis

pernah menjumpai tempat penyimpanan media kontras berbahan dasar

iodine yang tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan yang

bagaiamana suhu tersebut pada rumah sakit biasanya kurang dari 37 derajat,

dimana suhu tempat penyimpanan media kontras berbahan dasar iodine nya

tidak sesuai standar dikarenakan media kontras hanya diletakan pada lemari

yang tidak dapat untuk mengendalikan suhu ketika akan digunakan pada

tubuh manusia.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membuat sebuah

rancang bangun menggunakan beberapa bahan bekas yang dapat

dimanfaatkan. Dimana penulis akan mengangkatnya ke dalam Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM ELEKTRONIK

PENDUKUNG PENGENDALIAN SUHU PENYIMPANAN MEDIA

KONTRAS AUTOMATIC”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana rancang bangun sistem elektronik pendukung pengendalian

suhu penyimpanan media kontras automatic ?

2. Bagaimana hasil uji fungsi dari rancang bangun sistem elektronik

pendukung pengendalian suhu penyimpanan media kontras automatic ?

3. Bagaimana uji kinerja dari rancang bangun sistem elektronik

pendukung pengendalian suhu penyimpanan media kontras automatic ?


5

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui rancang bangun sistem elektronik pendukung pengendalian

suhu penyimpanan media kontras automatic.

2. Mengetahui fungsi dari rancang bangun sistem elektronik pendukung

pengendalian suhu penyimpanan media kontras automatic.

3. Mengetahui kinerja tempat rancang bangun sistem elektronik

pendukung pengendalian suhu penyimpanan media kontras automatic.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

khususnya di bidang radiologi mengenai rancang bangun sistem

elektronik pendukung pengendalian suhu penyimpanan media kontras

automatic.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

solusi permasalahan rumah sakit terutama di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Umum Sunan Kalijaga Demak dalam penyimpanan

jangka pendek media kontras berbahan dasar iodine.


6

E. Keaslian Penelitian

1. Annas Hidayat (2018) D3 TRR Purwokerto, “Rancang Bangun Alat

Penyimpanan Media Kontras Berbahan Dasar Iodine)”. Membahas

tentang pembuatan alat penyimpanan media kontras penyimpanan

jangka pendek berbahan dasar iodine. Persamaanya terletak dari tujuan

alat penyimpanan, yaitu untuk mengetahui kinerja alat penyimpanan

media kontras. Sedangkan perbedaannya yaitu pada alat penyimpanan

peneliti tersebut tidak memakai generator direct current untuk

mengantisipasi terjadinya mati listrik secara mendadak pada rumah sakit,

sedangkan penulis menambahkan generator direct current untuk

mengantisipasi terjadinya mati listrik secara mendadak pada rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai