Anda di halaman 1dari 20

Contrast Media and Its

Use
By Vederica Farida Candra Z
Definisi Media Kontras
 Media Kontras adalah suatu bahan atau media yang
dimasukkan ke dalam tubuh pasien untuk
membantu pemeriksaan radografi, sehingga media
yang dimasukkan tampak lebih radioopaque atau
lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan
diperiksa.
 Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang
digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility)
struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan
diagnostik medik.
 Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan
sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-X
(Bahan kontras positif) atau menurunkan daya
attenuasi sinar-X (bahan kontras negatif dengan
bahan dasar udara atau gas). Ada berbagai macam
jenis kontras tergantung dari muatannya, cara
pemberian dan lain sebagainya.
Fungsi
 Untuk membedakan jaringan-jaringan yang
tidak dapat terlihat dalam radiografi.
 Untuk memperlihatkan bentuk anatomi dari
organ atau bagian tubuh yang diperiksa
serta untuk memperlihatkan fungsi organ
yang diperiksa.
 Secara terperinci fungsi dari media kontras
adalah:
 Visualisasi saluran kemih ( ginjal, vesika dan saluran
kemih)
 Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak,
jantung, ginjal)
 Visualisasi saluran empedu ( kandung empedu dan
saluran empedu )
 Visualisasi saluran cerna ( lambung dan usus )
Karena organ-organ yang diperiksa
seperti pembuluh darah, organ saluran
kemih, organ saluran cerna, dan
saluran empedu tidak terlihat jika tidak
menggunakan kontras media.
Untuk itu diperlukan media kontras
sehingga organ yang dimasukkan
tampak lebih radioopaque atau lebih
radiolucent pada organ tubuh yang
akan diperiksa.
Jenis Media Kontras

Media Kontras Positif (NA Tinggi)


• Non Water Soluble (Ba SO4)
• Water Soluble
• MK Ionik
• MK Non Ionik
• Contoh: Iopamidol, Iohexol, Iopromide,
Ioversol, Iopentol

Media Kontras Negatif (NA Rendah)


• Udara
• CO2
• Gas Lainnya
Barium sulfat (BaSO4)

 Bahan kontras barium sulfat, berbentuk


bubuk putih yang tidak larut. Bubuk ini
dicampur dengan air dan beberapa
komponen tambahan lainnya untuk
membuat campuran bahan kontras. Bahan
ini umumnya hanya digunakan pada
saluran pencernaan; biasanya ditelan atau
diberikan sebagai enema. Setelah
pemeriksaan, bahan ini akan keluar dari
tubuh bersama dengan feces.
Bahan Kontras Ionik

 Ion-ion penyusun media kontras terdiri dari kation (ion


bermuatan positif) dan anion (ion bermuatan negatif).
Kation terikat pada asam radikal (-COO-) rantai C1 cincin
benzena. Kation juga memberikan karakteristik media
kontras, dimana setiap jenis memberikan karakteristik yang
berbeda satu sama lain.
 Ada beberapa macam kation yang digunakan dalam media
kontras.
 Bahan Kontras Ionik Monomer
 Bahan Kontras ionik manomer merupakan bentuk bahan
kontras ionik yang memiliki satu buah cincin asam benzoat
dalam satu molekul.
 Bahan Kontras Ionik dimer
 Merupakan media kontras ionik yang memiliki dua buah
cincin asam benzoat dalam satu molekul.
 Salah satu contoh bentuk dan susunan kimia jenis bahan
kontras ini adalah Ioxaglate (Hexabrix) yang merupakan
media kontras ionik dimer pertama dibuat.
Bahan Kontras Non-ionik
 Dua dalam susunan kimia media kontras non-ionik sudah tidak
dijumpai lagi adanya ikatan ion antar atom penyusun molekul.
Kalau dalam media kontras ionik terdapat dua partikel
penyusun molekul (kation dan anion) maka dalam bahan
kontras non-ionik hanya ada satu partikel penyusun molekul
sehingga memiliki karakteristik tersendiri.
 Bahan kontras Non-ionik Monomer
 Bahan kontras ini berasal dari media kontras ionik monomer yang
dibentuk dengan mengganti gugus karboksil oleh gugus radikal non-ionik
yaitu amida (-CONH2).
 Contoh kontras media Non-ionik Manomer :
 Iopamidol
 Iohexol
 Iopromide
 Ioversol
 Iopentol

 Bahan Kontras Non-ionik Dimer


 Pembentukan struktur kimia bahan kontras ini melalui proses
penggantian pada gugus karboksil media kontras ionik dimer juga oleh
gugus radikal non-ionik, yang pada kahir sisntesa menghasilkan
perbandingan iodium terhadap partikel media kontras
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan kontras, berikut
pengaruhnya

Osmolalitas
Protein Binding
 Lipophylisity
Viscosity ( kekentalan )
Osmolalitas
 Konsentrasi molekul yang secara aktif memberikan
tekanan osmotik larutan, sehingga memberikan
kemampuan suatu pelarut (air) melewati suatu
membran.
 Dapat dinyatakan dengan milliosmol per liter
(osmolaritas) atau milliosmol per kilogram Air (H2O)
pada suhu 37°C (Osmolalitas).
 Osmolalitas tidak dipengaruhi oleh ukuran partikel
namun nilainya tergantung dari ; Jumlah partikel dan
konsentrasi iodium.
 Bahan kontras ionik memiliki jumlah partikel lebih
besar daripada bahan kontras non-ionik karena dalam
media kontras ionik terdapat dua partikel (kation dan
anion) sehingga osmolalitas dua kali lebih besar.
 Osmolalitas berpengaruh terhadap toleransi media
kontras pada tubuh.
 Makin tinggi tekanan osmotik , maka makin buruk
toleransi kontras media tersebut terhadap tubuh.
Protein Binding

 Adalah daya ikat suatu bahan terhadap


jaringan atau sel tubuh (protein).
 Bertambah tinggi protein binding, maka
bertambah tinggi chemotoxisity bahan
tersebut terhadap tubuh atau sebaliknya
Lipophylisity

 Adalah kelarutan bahan dalam larutan


organik seperti lemak (lipid), bertambah
tinggi lipophylisity maka bertambah tinggi
kemungkinan terjadi reaksi bahan kontras
media atau sebaliknya
Viscosity

 Diukur dengan tingkat mengalirnya melalui tabung


kapiler kecil dalam standar tekanan dan temperatur
yang ditentukan. Hal ini berhubungan dengan kekuatan
yang diperlukan untuk penyuntikan yang membatasi
tingkat kecepatan penyuntikan. Pada katerisasi
diperlukan penyuntikan cepat dibandingkan biasanya,
sehingga media kontras yang dipilih adalah yang paling
rendah viscositynya.
 Viscosity dapat dikurangi dengan merendahkan tingkat
konsentrasi iodium, dan tentu akan berpengaruh pada
opasitas gambar. Dapat juga kontras media dipanaskan
pada temperatur tertentu untuk mengurangi viscosit

Anda mungkin juga menyukai