Anda di halaman 1dari 31

Eny Supriyaningsih, SKM, M.

Kes
GAMBAR JARINGAN PADA SINAR X
Radiopaque
Menyerap sinar X (sinar X berhenti menembus)
Tulang, garam kalsium, media kontras
Radioluscent
Bahan tidak menyerap sinar X (sinar X lewat)
Jaringan lunak, lemak, gas
Semiradiopaque
Radiasi masih menebus, antara radiopaque dan
radioluscent
Epitel, jaringan ikat, otot, darah, tulang rawan, batu
kolesterol, batu asam urat
DEFINISI
zat diagnostik yang digunakan dalam lingkup radiologi,
untuk menegaskan (menyangatkan) atau membuat
penampakan kontras yang diinginkan pada suatu image
antar organ, pembuluh atau saluran yang diisinya, dan
jaringan pada tubuh.
Suatu bahan yang digunakan untuk melihat bagian –
bagian tubuh yang tidak dapat menyerap / menahan
sinar-x
Suatu bahan untuk melihat jaringan tubuh
yang tidak terlihat (samar) dalam pemeriksaan
radiodiagnostik (x-ray, magnetik, ultrasound )
suatu bahan / media yang dimasukan ke dalam
tubuh dan mampu membedakan organ yang
tidak terlihat dalam radiografi biasa
suatu bahan yang sangat radioopak atau
radiolusen apabila berinteraksi dengan sinar X,
dapat membedakan suatu organ dengan
jaringan sekitarnya
FUNGSI
memperlihatkan struktur anatomi dan fungsi
fisiologis organ dimaksud, yang tidak tampak pada
pemeriksaan rutin tanpa kontras.
Memperlihatkan organ yang tdk nampak seperti
saluran perkencingan, saluran pencernaan, pembuluh
darah
SEJARAH
Hampir sama usianya dengan usia sinar x
1896 : pertama kali kontras media
ditemukan
Digunakan pertama kali dengan
menyuntikkan media kontras berisi suspensi
air dalam kapur (chalk in water) ke dalam
arteri pasien yang bertujuan untuk
memperjelas gambar  kapur tidak larut
dalam air
1904 : Klose dan Wulf menggunakan kontras
media dengan suspensi bismuth nitrat.
1904 : Udara dipakai untuk study bladder
1906 : Radiopaque contrast agents pertama kali
dipakai
1923 : Rowntree, et al. penggunaan bahan
kontras melaui iv untuk memperlihatkan
sistem urinari
1928 : Dr. Moses Swick mempublikasikan
penemuan water-soluble iodinated
contrast media
1968 : Dr. Torsten Almen berusaha
mengurangi toksisitas kontras iodine
dengan mengatur ionisitas dan
osmolalitas bahannya yang dihasilkan
dalam: Iohexol
1980 : Diperkenalkan non ionik dengan
osmolalitas yang rendah
Awal: Ag (perak) dan Bi (Bismuth):
Ukuran atom besar
Tidak larut air  tersisa dalam tubuh pasca
pemeriksaan
Toksik bagi ginjal
Yodium:
Ukuran atom besar
Larut dalam air
Yodium bebas bersifat toksik
Na Iodida  efek samping tetap ada karena
diubah menjadi yodium bebas
TEKNIK PEMASUKAN KONTRAS MEDIA
Zat ini dapat dimasukkan kedalam tubuh melalui

 gastro-intestinal tract (oral atau rectal)


 peredaran darah (iv)
 cerebrospinal fluid (intratechal)
 langsung kedalam ductus atau tractus
(pembuluh Limfa, ductus lacrimal
KLASIFIKASI KONTRAS MEDIA
Media Kontras Sinar X
Kontras Negatif Kontras Positif

Udara, CO2 Barium Sulfat Iodium

Larut dalam air Larut dalam minyak

Derivat
Triiodobenzoat

Monomer Ionik Monomer non ionik Dimer ionik Dimer non ionik

Oral Cholegrafi Uro/Angiografi Uro/Angiografi i.v Cholegrafi Angiografi Myelografi

- Iopodate - Iothalamat - Iopamidol - Iodipamic Acid - Ioglaxic acid - Iotrolan


- Iocetamic acid - Diatrizoat - Iohexol - Iodoxamid acid
- dll - Ioxithalamat - Iopromide - Iotroxic acid
- Ioglicic acid - Ioversol
- Iodamic acid - Iopentol
PENGGUNAAN
Urografi
Angiografi
Gastroenterografi
Reproduksi
Kelenjar
Kolesisto-kolangiografi
KEMAMPUAN MENYERAP SINAR X (FISIKA)
 Media Kontras Negatif
 Menyerap sinar X lebih lemah
dibanding jaringan sekitar
 Gas inert  digunakan dalam metode
“double contrast”
 Contoh: udara bebas, oksigen,

karbondioksida, nitrogen oksida (NO)


dan gas inert lain (He, Kr, Xe)
 Media Kontras Positif
 Menyerap sinar X lebih kuat dibanding
jaringan sekitar
NOMOR ATOM DAN BERAT ATOM ( KIMIA) :

1. Kontras Negatif
Berbahan gas, karena nomor atom dan berat
atomnya
rendah
2. Zat Kontras Positif
nomor atom dan beratnya lebih tinggi.

9 November 2020 16
KONTRAS MEDIA POSITIF
DIBAGI MENJADI :
Non-iodinated (tidak mengandung Yodium)
Contoh: Barium Sulfat (BaSO4) – garam

tidak larut air


Menggunakan stabilizer  mencegah

suspensi terurai
Ditambahkan zat penambah rasa (oral)

Dapat secara oral maupun rektal (enema)

Ekskresi via feases


Iodinated (mengandung Yodium), yang
dibagi lagi menjadi:
Mengandung minyak (Oily iodinated
CM)
Larut Air (Water-soluble CM)
Tidak Larut Air (Water-insoluble CM)

zat kontras media untuk MRI atau USG


PROSES IONISASI DI DALAM TUBUH
Media Kontras ionik

Molekul ionik terdiri dari cation yang bermuatan


positif dan anion yang bermuatan negatif.
Anion dalam zat kontras ionik adalah molekul
triiodinated benzoic acid, dan cation –nya adalah
natrium (Na⁺), calcium (Ca²⁺) atau meglumine
Dalam larutan, zat kontras ionik melepaskan
dua partikelnya, anion dan cation
Media Kontras Non Ionik
Zat kontras ini tidak berionisasi dalam larutan,
wujudnya tetap molekul utuh, karena strukturnya
berupa grup amida dengan bagian asam.
PENGGUNAAN IODINE SEBAGAI BAHAN DASAR
 Iodine (I 53) digunakan sebagai bahan dasar kontras x-ray karena:
1. Memiliki densitas kontras yang tinggi.
2. Karakteristik kimianya mudah untuk diikat oleh cincin benzena, dengan
variasi yang banyak.
3. Toksisitas rendah

Struktur benzene

9 November 2020 21
HAL YANG DIPERHATIKAN
PADA X-RAY KONTRAS
MEDIA :
1. OSMOLALITAS
Tekanan osmotik yang terdapat pada partikel yang
dilarutkan dalam sebuah larutan tertentu
Semakin tinggi tekanan osmotik suatu kontras media
semakin jelek tingkat toleransi suatu kontras media
dalam tubuh
Semakin mendekati tekanan osmotik darah suatu
kontras media semakin baik toleransinya
2. MOLEKUL IODIUM
Semakin tinggi jumlah molekul iodium yang
dikandung oleh kontras media, Semakin tinggi
kontras / opasitas / image yang dihasilkan

3. PROTEIN BINDING
Semakin tinggi daya ikat suatu bahan kontras media
terhadap suatu jaringan atau sel tubuh ( protein )
semakin tinggi chemotoxisity / daya racun bahan
kontras media tersebut ( lama bertahan dalam tubuh )
KEKENTALAN / VISKOSITAS
Semakin tinggi viskositas suatu kontras media
semakin lama proses penyuntinkan yang dilakukan,
semakin sakit
HISTAMIN RELEASE
Tingkat kepekaan / penolakan tubuh terhadap benda
asing yang masuk. Semakin tinggi tingkat histamin
relase suatu kontras media semakin tinggi tingkat
alergi pada pasien
Penanganan kontras media demi
keselamatan pasien

 Kondisi penyimpanan
Pemeriksaan secara
visual sebelum
menggunakan

Menghindari
kontaminasi mikrobio
 Pada kondisi-kondisi normal, stabilitas dalam jangka waktu panjang
dari media kontras sinar dijamin sampai periode waktu yang tertera
pada label.

 Kondisi-kondisi normal meliputi:


 Penyimpanan di tempat yang terlindung dari cahaya (contoh
lemari)

 Penyimpanan untuk jangka waktu panjang harus jauh dari


sumber sinar-x

 Penyimpanan pada suhu kamar (tidak lebih dari 30°C)


 Penyimpanan jangka pendek dalam lemari yang hangat (37°C)
sebelum digunakan.
 Ketika disimpan dibawah kondisi normal, kontras
media tidak akan mempertahankan kualitasnya
sampai masa waktu shelf life
 Bulan atau tahun sudah kadaluwarsa sebelum sebuah
botol kontras media digunakan
 Formulasi yang spesifik dan pemilihan bahan wadah
untuk didesain untuk menjamin kestabilan produk
Perlindungan dari cahaya dapat dicapai dengan
mudah melalui penyimpanan kontras media di dalam
lemari atau dalam karton sesaat sebelum digunakan
 Sebelum menggunakan Kontras Media harus
memperhatikan pemeriksaan kualitas secara
visual untuk memastikan bahwa :
 Masa kadaluarsa belum lewat
 Wadah masih dalam keadaan utuh
 Larutan jernih dan bebas dari partikel
(Tidak ada kristalisasi, tidak ada perubahan warna, tidak
buram)
Perubahan warna atau kristalisasi
Kontras Media
 Kontras media adalah bahan yang mudah larut dalam air.
Bagaimanapun juga, konsentrasi yang digunakan pada
kebanyakan prosedur membutuhkan konsentrasi yodium lebih
tinggi (≥ 300 mg I / mL) daripada yang tercapai melalui daya
larut yang normal, membuat sebagian besar larutan super
jenuh.
 Larutan sangat jenuh mempunyai kecenderungan untuk
mengkristal secara spontan. Dalam kejadian yang jarang hal ini
dapat disebabkan oleh faktor tunggal atau kombinasi, berikut :
 Kondisi pengiriman
(suhu and atau tekanan getaran)
 Kondisi penyimpanan
(Tekanan suhu)
 Partikel kecil sebagai “bibit” untuk terjadinya kristalisasi
Menjamin Penggunaan Dengan
Tepat
 Kontaminasi partikel atau mikrobiologi dari Kontras
Media merupakan perhatian utama demi keselamatan
pasien – perhatikan hal-hal berikut:
 Jangan menyebabkan fragmentasi dari stopper (gunakan kanula dengan
sudut lancip/ cukup lancip, hindari penusukan stopper yang berulang
kali)
 Gunakan XRCM non ionik pada hari tersebut (dalam 10 jam) sejak
dibuka –buanglah bagian yang tidak digunakan
 Jangan me-sterilisasi kembali bagian yang tidak digunakan
 Teknik aseptik merupakan suatu keharusan
–jangan menuang cairan XRCM non ionik pada tepi wadah yang tidak
steril pada saat memindahkan produk ke dalam wadah steril lainnya
Kontaminasi Mikrobiologi Kontras
Media
 Kontras media ditoleransi sangat baik oleh pasien.
Demikian juga ditoleransi baik oleh jamur dan bakteri,
membuat Kontras media medium perkembangan yang
baik
 Teknik Aseptik merupakan suatu keharusan dalam penanganan
Kontras Media

 Buanglah bagian yang tidak dipakai, setidaknya 10 jam sejak


dibuka sebab kontaminasi mikrobiologi hanya dapat dideteksi
dengan mata telanjang setelah beberapa hari

Anda mungkin juga menyukai