Anda di halaman 1dari 53

OLEH : ARWANDI A.

BACHTIAR, ST
WIRAUSAHAWAN
Kemampuan Memimpin

Kemampuan Teknis
Kemampuan Manajemen

Manajemen Keuangan

Organisasi

Kemampuan komunikasi

LISAN & TULISAN

WIRAUSAHAWAN ANALISA CEPAT = PENGAMBILAN KEPUTUSAN


CEPAT

Kemampuan Dalam MENYUSUN RENCANA


Manajemen Bisnis (Plan)
MENJALANKAN RENCANA
(DO)

MELAKUKAN CONTROL
(CHECK)

MENGAMBIL TINDAKAN
(ACTION)
MENGENDALIKAN DIRI (SELF
Kemampuan Pribadi CONTROL)
(Attitude)

BERDISIPLIN

BERANI
WIRAUSAHAWAN
INOVATIF DAN KREATIF

BERORIENTASI PADA
PERUBAHAN

ULET

VISI DAN MISI


SIKAP DAN PROFIL SEORANG WIRASWASTA YANG
SEBAIKNYA DIMILIKI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. KREATIF
INOVATIF BANYAK IDE

PRODUK BARU

METODE BARU

PASAR BARU
2. MENCARI DAN MENGISI PELUANG

METOD
E

PASAR
PRODUK

3. ORIENTASI PADA KONSUMEN


SAYA KONSUMEN

NCE
R GA M
A
HA O R
F nan
KE
PU
R
PE laya AS
AN
Pe
4. BERANI

RESIKO KEUANGAN

RESIKO PERSAINGAN

RESIKO PRODUKSI

RESIKO PASAR

RESIKO PENGEMBANGAN
5. MELAKUKAN EKSPANSI DAN DIVERSIFIKASI BISNIS

S I
S P AN
IEK
S I
I K A
SI F
E R
D IV
Menurut John A. Welsh dan Jerry F. White,
profil wiraswasta yang sukses adalah sebagai berikut:
1. Sehat rohani dan jasmani.
2. Ada kebutuhan mendasar untuk mengendalikan dan
mengarahkan
3. Percaya diri
4. Tidak pernah berhenti beraktivitas
5. Kewaspadaan yang tinggi
6. Realistis
7. Kemampuan membuat konsep yang hebat
8. Kebutuhan yang rendah akan status
9. Pendekatan yang obyektif terhadap hubungan
interpersonal
10. Emosi yang stabil.
11. Senang pada tantangan, bukan risiko.
Konsep 10 D dari Bygrave
Selanjutnya dapat digambarkan beberapa karakteristik dari wirausahaan
yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave,
1994:5)

DISTRIBUTE DREAM

DOLLARS DECISIVENESS

DESTINY DOERS

DETAILS DETERMINATION

DEVOTION DEDICATION
Sifat mentalitet yang meremehkan mutu.
Sifat mentalitet yang suka menerabas.
Sifat tak percaya kepada diri sendiri.
Sifat tak berdisiplin murni.
Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung-jawab yang kokoh
ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu
pengamatan yang secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat
baru".
PRINSIP DAN SUMBER MENGGALI IDE

A
PRINSIP MELAHIRKAN IDE
1. Selalu
membuka
pikiran 1. Berfikir bahwa ide anda adalah yg terbaik, karena kondisi tersebut
akan membimbing anda menghasilkan ide-ide yg baik.
2. Perenungan, intropeksi dan umpan balik membantu anda
memperoleh ide-ide terbaik.

2. Selalu
membuka
mata Melihat keberhasilan dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan orang atau
perusahaan lain adalah cara terbaik dan lebih efisien.
Prinsip dan
sumber
menggali ide Mencari Kebutuhan Penelitian dan Mengamati Mata Rantai
Konsumen Pengem-bangan saluran Distribusi Perusahaan

B
HOBBY Kecenderung-an
Perilaku Konsumen
Kegunaan lain dari barang yang
sudah ada
(Menambah Utilty)

SUMBER MENGGALI
IDE Menikmati Mata
Rantai Distribusi Peristiwa Di suatu Moment Kegiatan atau Hari-
Saluran Wilayah Hari Besar
PENGERTIAN KREATIVITAS

C.Pherson dalam Hubeis (2005;11) kreativitas adalah menghubungkan dan


merangkai ulang pengetahuan di dalam pikiran- pikiran manusia yang membi- arkan
dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal – hal baru, atau
menghasilkan gagasan- gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan
hal yang bermanfaat
Pengertian lainnya adalah kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan dari
berbagai bidang pengalaman untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik
(West, 2000;14)

Dari pengertian di atas bahwa kreativitas merupakan sekumpulan ide-ide baik,


berupa pengetahuan maupun pengalaman yang berada dalam pikiran manusia yang
kemudian digabungkan menjadi sesuatu hal yang sifatnya kreatif yang berguna baik
pada dirinya maupun orang lain atau organisasi dalam situasi atau kondisi yang tidak
menentu.
Memperhatikan hal-hal yang tak diduga

Kerja keras untuk


membentuk gagasan- Tidak hanya berpuas hati
gagasan sehingga orang Ciri Berpikir Kreatif dan Individu dengan hanya menghasilkan
lain dapat melihat nilai Yang Dikatakan Kreatif ide-ide kreatif saja.
dalam dirinya.

Mencoba mengemukakan ide-ide atau


Mempertimbangkan karakterisik
gagasan asli dengan membuat
pribadi seperti fleksibilitas dan
keterkaitan baru diantara hal-hal yang
spontanitas dalam pemikiran
telah diketahui.
a. Nilai intelektual dan artistik seperti membaca buku-buku bermutu
b. Minat akan kompleksitas, ditunjukkan dari ketertarikan pada usaha menjelajahi masalah sulit dan
rumit untuk mendapatkan solusi dan memahami masalah tersebut.

c. Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ini ditunjukan oleh disiplin diri yang berkaitan
dengan pekerjaan, dengan motivasi yang tinggi, serta peduli terhadap usaha mencapai
keunggulan.

d. Toleransi terhadap keraguan. Orang kreatif merespon secara positif terhadap situasi yang
dianggap meragukan atau tidak menentu.

e. Ketekunan. Orang yang kreatif biasanya mempunyai tekad keras untuk mencapai tujuan dan
mengidentifikasikan serta memecahkan masalah ditempat kerja, mempunyai keyakinan kuat
akan kekuatan dan keterampilan yang mendukung tekadnya.
f. Pemikiran mandiri. Orang yang kreatif dan inovatif menunjukkan
kemandirian dalam me mbuatkeputusan, meski diantaranya ada
kecenderungan menyesuaikan diri dengan pandangan mayoritas atau yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi
g. Otonomi. Cenderung mengandalkan diri sendiri dan kurang bergantung
kepada orang lain, termasuk membutuhkan kebebasan
h. Kepercayaan diri. Biasanya yakin akan kemampuan yang dimiliki
i. Kesiapan mengambil resiko. Biasanya lebih cenderung siap mengambil
resiko dengan ide-ide baru serta mencoba cara-cara baru meski kondisi
lingkungan atau orang yang berada disekitarnya kurang mendukung.
Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana Sementara inovasi merupakan suatu proses
menghadirkan sesuatu benda atau hal yang untuk menemukan dan mengimplementasikan
sebelumnya belum ada untuk dipergunakan. sesuatu yang baru ke dalam situasi/kondisi yang
Dalam prakteknya ide kreatif dapat melibatkan belum ada dan belum dipikirkan sebelumnya.
sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih Dengan kata lain, inovasi adalah bagaimana
ide-ide secara langsung (John Adair,1996). memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru
Kreativitas merupakan usaha memikirkan yang dapat menambah atau menciptakan nilai-
sesuatuatau kemampuan seseorang untuk nilai manfaat, baik secara sosial maupun secara
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa ekonomik (Gde Raka,2001)
gagasan maupun karya nyata yang relative
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya
 (Machfoedz 2004;21) berpendapat bahwa inovasi  Hubeis (2005; 69) mengemukakan bahwa inovasi
merupakan suatu proses untuk mengubah didefinisikan sebagai suatu perubahan ide dalam
kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. sekumpulan informasi yang berhubungan diantara
Inovasi lebih dari sekadar iIde yang baik. Suatu masukan dan luaran.
gagasan murni memegang peranan penting, dan
fikiran yang kreatif mengembangkannya menjadi
gagasan berharga.

DENGAN DEMIKIAN INOVASI ADALAH SUATU KOMBINASI VISI UNTUK


MENCIPTAKANN SUATU GAGASAN YANG BAIK DAN KETEGUHAN SERTA
DEDIKASI UNTUK MEMPERTAHANKAN KONSEP MELALUI IMPLEMENTASI
Sukses diukur dari luas akses dan pangsa pasar

Kuasai apa yang kita jual-siapa yang membeli

Nikmati sukses bersama orang lain

Pelayanan adalah penting

Bekerja sebagai ibadah

Kualitas barang itu utama


HUKUM SUKSES
DALAM Belajar seperti semut

WIRAUSAHA Pembeli adalah raja

Berpikir menjual
1. Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan,
dan perdagangan/jasa.
2. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, atau apa saja yang
sudah dimiliki.
3. Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha yang
sama, atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menunjang
dengan usaha tersebut.
4. Tekat, keinginan untuk membuka usaha dan merubah nasib.
5. Dan berbagai peluang lainnya.
1. Pertambangan, bidang usaha yang mengambil langsung dari alam, seperti
hasil laut, hasil hutan.
2. Agraris, adalah berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil- hasil
pertanian (agrobisnis) yang dapat diusahakan untuk setiap produk yang
dihasilkan oleh pertanian atau perkebunan dan peternakan.
3. Industri, adalah usaha yang dapat dirinci dalam bentuk berbagai jenis
komoditi yang dihasilkan dan besar kecilnya industri yang diusahakan.
4. Perdagangan, Usaha perdagangan dapat dirinci menurut besar kecilnya
usaha dan berbagai komoditi yang diperdagangkannya.
5. Jasa, usaha nyang dijalankan dengan menjual jasa pelayanan, usaha ini juga
dapat dirinci menurut besar dan kecilnya jasa yang dilibatkan.
a. Perdagangan Besar
Adalah segala aktivitas marketing yang menggerakkan barang-barang dari
produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya.
1. Motif pembelian memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi,
tetapi untuk dijual kembali dengan memperoleh keuntungan.
2. Jumlah pembelian.
- commercial consumers, 
- industrial consumers, dan
- governmental consumers.

3. Cara-cara usaha dari perusahaan tersebut. Mengenai cara berusaha ada


beberapa kriteria, yaitu:
 Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani
pedagang eceran, tidak melayani semua konsumen.
 Transaksi perdagangan besar adalah besar, dalam arti lebih besar dari
 kebutuhan sehari-hari.
 Harga-harga dapat berubah sesuai situasi. bukan one price policy seperti pada
pedagang, tetapi dapat diadakan korting, kredit, cara- cara
 pengiriman, dan sebagainya.
1. Pengumpulan dan penyebaran (assembling and distributing).
2. Pembelian dan penjualan (buyers and selling).
3. Pemilihan barang (selection of goods).
4. Pemberian kredit (financing).
5. Penyimpanan (storage).
6. Pengangkutan (transportation).
Perdagangan eceran bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan men- jual
barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagangan eceran adalah mata
rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada
konsumen.
Perdagangan eceran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Perdagangan eceran besar.
2. Perdagangan eceran kecil terdiri dari;
a. Eceran kecil berpangkalan.
b. Eceran kecil tidak berpangkalan
PEDAGANG ECERAN

ECERAN BESAR ECERAN KECIL

TIDAK
BERPANGKALAN BERPANGKALAN

ECERAN KECIL ECERAN KECIL Pakai Alat Tanpa Alat


pedagang kaki lima ialah orang ( pedagang) golongan ekonomi lemah,
yang berjualan barang kebutuhan sehari hari, makanan atau jasa dengan
modal yang relatif kecil, modal sendiri atau modal orang lain, baik berjualan
di tempat terlarang ataupun tidak, Istilah kaki lima diambil dari
pengertian tempat di tepi jalan yang lebarnya lima kaki (1 feet). Tempat ini
umumnya terletak ditrotoir, depan toko dan tepi jalan.
1. Kegiatan usaha, tidak terorganisir secara baik.
2. Tidak memiliki surat izin usaha.
3. Tidak teratur dalam kegiatan usaha, baik ditinjau dari tempat usaha
maupun jam kerja.
4. Bergerombol di trotoir, atau di tepi-tepi jalan protokol, di pusat-pusat di
mana banyak orang ramai.
5. Menjajakan barang dagangannya sambil berteriak, kadang-kadang
berlari mendekati konsumen
PKL bukan untuk dilarang, bukan untuk diusir, bahkan bukan untuk dijadikan
sapi perahan. Namun, lebih dari itu PKL adalah merupakan asset yang
potensial apabila dibina, ditata, dan dikembangkan status usahanya. Lebih
khusus dalam peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kota atau dapat
meningkatkan pendapatan asli daerah.
PKL mempunyai potensi yang sangat besar dan dapat dimanfaatkan sebagai
berikut :
1. PKL tidak dapat dipisahkan dari unsur budaya dan eksistensinya tidak dapat
dihapuskan.
2. PKL dapat dipakai sebagai penghias kota apabila ditata dengan baik.
3. PKL menyimpan potensi pariwisata.
4. PKL dapat menjadi pembentuk estetika kota bila didisain dengan baik
merupakan sebuah peluang bisnis di mana pemilik, produsen atau
distributor sebagai franchisor dari barang dan jasa atau merek tertentu
memberi hak kepada individu atau franchising untuk menjadi agen lokal dari
barang dan jasa dan sebagai imbalannya menerima pembayaran atau royalti
yang telah ditetapka
Orang yang memberikan franchising disebut franchisor sedangkan orang
yang menerima franchising disebut franchisee setelah adanya perjanjian
perlimpahan franchising ini maka terbuka peluang bagi franchisee untuk
niemasuki bisnis baru dan mempunyai kesempatan untuk sukses.n
Keuntungan Franchising
Keuntungan yang jelas bagi franchising adalah resiko yang ditanggungj tidak
sebesar memulai usaha baru dari awal. Keuntungannya antara Iain:
1. Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterimaf
oleh umum.
2. Franchising tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkaflj
kredibilitas perusahaan induknya.
3. Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama dari franchisor dia
dapat memberikan bantuan manajemen kepada franchisee. Dapat| diberikan
pelatihan-pelatihan dalam bidang akunting, manajeme personalia,
marketing dan produksi.
4. Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak|
5. kontrol persediaan dan sebagainya.
Sebelum menyusun marketing plan banyak pertanyaan yang harus dijawab,
tetapi ada tiga pertanyaan penting yang sangat penting yaitu:
1) Where have we been ?(dari mana kita mulai?)
2) Where do we want to go?( kemana arah yang dituju? )
3) How do we get there? (Hisrich-Peters, 1905: 139)(bagaimana mencapai sasaran
itu?)
Marketing plan ini adalah merupakan bagian dari bussinis plan
Jadi inti dari kegiatan dari marketing plan ini adalah:
 Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
 Mengembangkan sasaran pemasaran
 Menetapkan strategi pemasaran
 Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa
criteria yaitu :
 Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target market,
di mana lokasi, dan berapa besar kemungkinan daya serapnya.
 Bagaimana teknik promosi yang efektif
 Bagaimana perubahan harga di pasar
 Bagiamana saluran distribusi
 Bagaimana keadaan saingan
 Bagaimana SWOT dari perusahaan
 Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti SDM, keuangan, fasilitas
ruangan dan sebagainya.
Didalam pemasaran kita mengenal konsep yang disebut dengan AIDA+S, yang
merupakan kesingkatan dari:
A = Attention
I = Interest
D = Desire
A = Action
S = Satisfaction
Attention = pada saat konsumen lewat di depan sebuah toko. Konsumen
tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dip ajangkan di etalase depan
took, karena itu banyak toko berusaha memberikan tampilan yang
semenarik mungkin untuk dapat menarik perhatian
Interest = Dengan melihat tampilan yang menarik maka timbul minatnya
(Interest), lalu dia masuk kedalam toko
Setelah masuk ke dalam toko dia mencari pelayan dan minta diambilkan
barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat
Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok
harga, langsung dibayar di kas (Action)
 Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua kemugkinan
konsumen tersebut puas atau tidak puas.(S = Satisfaction)
a. Konsep Produksi (Production Concept)
Konsep Produksi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa konsumen menginginkan produk yang harga
murah dan mudah didapatkan di mana-mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat
produksi secara massal (mass production), menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, biaya tetap yang
sangat kecil karena jumlah produksi yang besar, sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual
lebih rendah dari saingan
b. Konsep Produk (Product Concept)
Pada saat konsumen sangat membutuhkan barang sehingga akan menjadi langka dipasaran, maka
produsen memusatkan perhatian pada teknis pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan
selera konsumen. Produsen hanya membuat barang dengan kemauannya sendiri, hanya menuruti
bagaimana selera produsen sendiri. Produsen hanya melihat ke cermin, tidak melihat jendela. Orang
melihat cermin hanya memperhatikan wajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan
kemauannya. Lain halnya melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan,
produsen memperhatikan orang lain.
c. Konsep Penjualan (Selling Concept)
Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, dengan
berbagai teknik promosi. Hal yang penting di sini ialah adanya
kegiatan promosi secara maksimal. Paham dari konsep ini ialah, bagaimana barang
atau jasa yang dihasilkan dapat terjual. 
Contoh lain misalnya serbuk deterjen yang sangat digemari oleh ibu-ibu rumah
tangga yang dapat mencuci lebih cepat dan lebih bersih. Yang kadang-kadang
konsumen membeli produk tersebut tampa memperhatikan sisi kesehatan dan
lingkungan, jadi keputusan untuk membeli hanya didasari dari informasi-
informasi yang gencar melalui media.
d. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Konsep ini berkembang lebih maju dibandingkan dengan konsep penjualan,
produsen yang menganut konsep ini akan melakukan strategi dan perencanaan
pemasaran yang matang. Produsen akan semakin besar dan produksi dengan
sendirinya akan menjadi naik
Konsep Sosial (Societal Concept)
The Societal Marketing Concept holds that the organization's task is to determine
the needs, wants, and interest of target markets and to deliver the desired
satisfactions more effectively and efficiently than competitors in a way that
preserves enhances the consumer's and the society's well- being. (Philip Kotler,
1997: 27)
Artinya konsep marketing yang berwawasan sosial adalah konsep yang
berusaha memenuhi kebutuhan keinginan dan minat konsumen sehingga dapat
memenuhi kepuasan konsumen secara efisien dan efektif dan membuat
kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus mendapatkan
kepuasan melalui nilai lebih yang diterimanya dibandingkan dengan nilai Nilai
yang diterima oleh pelanggan adalah selisih dari total customer value dikurangi
dengan total customer cost. 
Ketentuan umumnya adalah :
V = TCV – TCC
V = 10 – 5 = 5
Vaule = 5.
TCV berarti sejumlah manfaat yang diperoleh oleh pelanggan dari suatu
produk atau jasa yang dibelinya yang sesuai dengan referensi yang pelanggan
punya, sedangkan TCC adalah sejumlah uang atau pengorbanan yang
dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa tertentu.
Misalnya seseorang berbelanja barang ke suatu toko tertentu. Dia
mengharapkan sejumlah nilai yang akan dia peroleh yaitu berupa mutu
barang tersebut, harga murah, layanan toko memuaskan, kemudahan
mencari dan memilih barang di toko tersebut kemudahan dan rasa aman
parkir kendaraan, rasa nyaman didalam toko, dan dia mengeluarkan
sejumlah uang untuk memperoleh nilai-nilai tersebut. Jika dibandingkan
antara total nilai (revenue) yang dia peroleh dengan total uang yang dia
keluarkan lebih menguntungkan maka dia akan memperoleh kepuasan.
1. Customer Needs And Wants
inti dari marketing concept adalah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan dari produsen,
tetapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.
2. organizationally integrated marketing strategy
Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang terintegrasi, yang utuh.
Organisasi adalah kunci sukses perusahaan dengan organisasi yang terintegrasi mulai dari bagian
pemasaran dan penjualan sampai dengan bagian produksi, semua karyawan harus tetap satu arah
yaitu customer focus. Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsung
atau tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap
perusahaan. Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat untuk
mengembangkan customer oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.
3. goals achievement
Memang tujuan perusahaan ialah untuk meningkatkan volume penjualan
dan revenue (keuntungan), tapi jangan hanya menekankan peningkatan
volume dan meningkatkan keuntungan, juga harus membuat kegiatan
marketing lebih efektif dan efisien yang menujang terhadap penjualan yang
menguntungkan. Tujuan lainnya ialah meningkatkan image terhadap
perusahaan, dan memperluas market share
Format Marketing Plan
Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena kegiatan
usahanya berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategy- nya, sedangkan
format berikut ini adalah sebagai rambu-rambu saja. Marketing plan memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. Evaluasi Keadaan (Self Evaluation)
Wira uasaha harus mengevaluasi keadaan sekarang, meliputi bagaimana penjualan tahun-tahun
yang lain, organisasi perusahaan, saluran distribusi, promosi, dan sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan. Dengan SE wirausaha akan mengetahui persis keadaan dan kondisi yang ada.
b. Analisa situasi (S.W.O.T)
Setelah melakukan evalausi keadaan wirausaha akan dapat mengetahui kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman. Dengan melakukan analisis SWOT akan diketahui akar
permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh perusahaan.
c. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing-masing. Sebagai contoh dapat
dikemukakan tujuan pemasaran, mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguasaan market.
d. Strategi inti (Core Strategy)
Adalah strategi utama yang diambil oleh para pengambil keputusan setelah dilakukan analisis yang tajam dan perhitungan yang baik.
Setiap perusahaan akan menggunakan strategis yang berbeda, buget, waktu dan pengusaan pasar sangat menentukan strategi yang
diambil.
e. Jadual Pelaksanaan (Action Plan)
Jadual pelaksanaan menentukan kapan langkah-langkah dalam strategi pemasaran dilaksanakan. Action plan harus menjawab
beberapa pertanyaan:
- What, apa tugas yang harus dilakukan? 
- Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?
- When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?
- Where, jika diperlukan di mana percobaan pasar akan dilakukan?
- How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
Semua kegiatan di atas bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.
f. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget)
Di dalam marketing budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai
teknik promosi, melakukan riset pemasaran, dan sebagainya. Jika diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing -masing item
kegiatan dalam pemasaran, sehinga pengawasan dan pengontrolan kegiatan dan pembiayaan dapat dilaku kan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai