A. Convex probe 2D
Frekuensi 2,5 Mhz-7,5 Mhz
Dapat digunakan pada :
oAbdominal examination
oTransvaginal dan transrectal
oDiagnosis organ
B. Convex probe 3D
Frekuensi 3.5 Mhz-6.5 Mhz
Digunakan pada abdominal
C. Micro convex
Digunakan pada neonatal dan anak-anak
3. Phased Array
USG
Satu atau lebih massa hyperechoic, biasanya berdiameter lebih dari 1 cm, dengan dasar lebar dan
bayangan akustik minimal. Pada kasus kolesistitis akut yang terjadi bersamaan, penebalan mural
dapat terlihat. Doppler mungkin menunjukkan aliran abnormal di dalam lesi .
CT
Satu atau lebih massa polipoid yang membesar di dalam kandung empedu, seringkali disertai
penebalan mural . Peningkatannya bervariasi:
•lesi hipervaskular dengan peningkatan arteri dan washout dini kemungkinan berhubungan
dengan melanoma, HCC, atau RCC sebagai penyakit primer ..
• Peningkatan persisten vena portal lebih sering terlihat pada metastasis dari adenokarsinoma
saluran pencernaan
Radiopaedia.org
KONTRAS MEDIA
1. Definisi kontras media
Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan kedalam tubuh pasien
untuk membantu pemeriksaan radografi, sehingga media yang dimasukkan tampak lebih
radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan diperiksa.
Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik.
Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi
sinar-X (Bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi sinar-X (bahan kontras
negative dengan bahan dasar udara atau gas). Ada berbagai macam jenis kontras tergantung
dari muatannya, cara pemberian dan lain sebagainya.
Barium sulfat
Bahan kontras barium sulfat, berbentuk bubuk putih yang tidak larut. Bubuk ini dicampur
dengan air dan beberapa komponen tambahan lainnya untuk membuat campuran bahan
kontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan pada saluran pencernaan; biasanya ditelan
atau diberikan sebagai enema. Setelah pemeriksaan, bahan ini akan keluar dari tubuh
bersama dengan feces.
Golongan larut dalam air ( water soluble )
Bahan Kontras Ionik
Ion-ion penyusun media kontras terdiri dari kation (ion bermuatan positif) dan anion (ion
bermuatan negatif). Kation terikat pada asam radikal (-COO-) rantai C1 cincin benzena.
Kation juga memberikan karakteristik media kontras, dimana setiap jenis memberikan
karakteristik yang berbeda satu sama lain. Ada beberapa macam kation yang digunakan
dalam media kontras.
(1). Bahan Kontras Ionik Monomer
Bahan Kontras ionik manomer merupakan bentuk bahan kontras ionik yang memiliki satu buah
cincin asam benzoat dalam satu molekul
(2). Bahan Kontras Ionik dimer
Merupakan media kontras ionik yang memiliki dua buah cincin asam benzoat dalam satu
molekul. Salah satu contoh bentuk dan susunan kimia jenis bahan kontras ini adalah Ioxaglate
(Hexabrix) yang merupakan media kontras ionik dimer pertama dibuat.
Bahan Kontras Non-ionik.
Dua dalam susunan kimia media kontras non-ionik sudah tidak dijumpai lagi adanya ikatan ion
antar atom penyusun molekul. Kalau dalam media kontras ionik terdapat dua partikel penyususn
molekul (kation dan anion) maka dalam bahan kontras non-ionik hanya ada satu partikel
penyusun molekul sehingga memiliki karakteristik tersendiri.
\
1). Bahan kontras Non-ionik Monomer
Bahan kontras ini berasal dari media kontras ionik monomer yang dibentuk dengan mengganti
gugus karboksil oleh gugus radikal non-ionik yaitu amida (-CONH2).
Contoh kontras media Non-ionik Manomer :
- Iopamidol
- Iohexol
- Iopromide
- Ioversol
- Iopentol
2). Bahan Kontras Non-ionik Dimer
Pembentukan struktur kimia bahan kontras ini melalui proses penggantian pada gugus karboksil
media kontras ionik dimer juga oleh gugus radikal non-ionik, yang pada kahir sisntesa
menghasilkan perbandingan iodium terhadap partikel media kontras
Teknik pemeriksaan fistula
1)Dilakukan foto polos dearah yang ada fistula (Abdomen/Pelvis), dengandipasang marker pada
lubang fistulanya,
2)Petugas (dokter/radiographer) menggunakan sarung tangan/handscoon,
3)Dilakukan desinfektan (betadine) pada daerah fistule,
4)Siapkan media kontras didalam spuit,
5)Memasukkan kontras kedalam lubang fistula menggunakan abocath/kateter,
6)Usahakan hati-hati dalam memasukkan media kontras agar tidak tumpah,
7)Ekspose dapat dilakukan bersamaan dengan memasukkan media kontras,
8)Setelah cukup diambil beberapa proyeksi, dilakukan pembersihan lubangfistulanya, diberi
betadine dan ditutup kain kasa serta diplester