Anda di halaman 1dari 24

MEDIA KONTRAS BAGIAN RADIOLOGI

RS. AL-ISLAM BANDUNG


RADIOLOGI PRESEPTOR :
dr. Dede Setiapriagung, Sp.Rad
O LE H F I TRI A F I FA H N U RU LL A H
DEFINISI

Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa


yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi
(visibility) struktur-struktur internal pada sebuah
pencitraan diagnostij medik. Bahan kontras
dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk
meningkatkan daya attenuasi sinar-X (bahan
kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi
sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan
dasar udara atau gas).
FUNGSI
Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak
dapat terlihat dalam radiografi. Selain itu kontras media juga untuk
memperlihatkan bentuk anatomi dari organ atau bagian tubuh yang diperiksa.
Fungsi kontras media adalah:
Visualisasi saluran kemih (ginjal, vesika dan saluran kemih).
Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak, jantung, ginjal).
Visualisasi saluran empedu (kandung empedu dan saluran empedu).
Visualisasi saluran cerna (lambung dan usus).
KLASIFIKASI
BAHAN KONTRAS POSITIF
bahan kontras positif yakni media kontras yang
memberikan efek gambaran opaque (putih) dalam citra
radiografi. Kontras media positif (mempunyai nomor atom
tinggi).
BAHAN KONTRAS NEGATIF
Bahan kontras yang menurunkan daya attenuasi sinar-X
memberikan efek gambaran lucent (hitam) dalam citra
radiografi. Kontras media negatif (mempunyai nomor
atom rendah). Contoh kontras media negatif adalah udara,
CO2 dan gas lainnya.
KONTRAS POSITIF
Ada dua jenis bahan baku dasar dari bahan kontras positif
yang digunakan dalam  pemeriksaan dengan sinar-X yaitu
barium dan iodium. Sebuah tipe bahan kontras lain yang
sudah lama adalah Thorotrast dengan senyawa dasar
thorium dioksida, tapi  penggunaannya telah dihentikan
karena terbukti bersifat karsinogen. Berikut merupakan
contoh media kontras positif :
Media Kontras Non – Iodinated (Barium sulfat)
Media Kontras Iodinated (mengandung yodium)
MEDIA KONTRAS NON – IODINATED
(BARIUM SULFAT) 
Bahan kontras barium sulfat, berbentuk bubuk putih yang tidak larut. Bubuk ini
dicampur dengan air dan beberapa komponen tambahan lainnya untuk membuat
campuran bahan kontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan pada saluran
pencernaan; biasanya ditelan atau diberikan sebagai enema. Setelah  pemeriksaan,
bahan ini akan keluar dari tubuh bersama dengan feces. Adapun cirri-cirinya :
Contoh (BaSO4O) garam tidak larut air
Menggunakan stabilizer à mencegah suspense terurai  
Ditambahkan zat perasa (oral)
Dapat secara oral atau rectal (enema)
Ekskresi via feses Contoh media kontras Non-iodinated:
MICROBAR (Merupakan nama dagang dari barium sulfat (Ba SO4) yang
memberikan opasitas pada saluran cerna atas (farings, oesofagus), saluran cerna
tengah (lambung, duodenum) dan saluran cerna bawah (usus kecil, usus besar))
 
MEDIA KONTRAS IODINATED
(MENGANDUNG YODIUM)

Bahan kontras iodium bisa terikat pada senyawa organik


(non-ionik) atau sebuah senyawa ionic. Bahan-bahan
ionic memiliki profil efek samping yang lebih buruk.
Senyawa-senyawa organik memiliki efek samping yang
lebih sedikit karena tidak berdisosiasi dengan molekul-
molekul komponen. Banyak dari efek samping yang
diakibatkan oleh larutan hyperosmolar yang diinjeksikan,
yaitu zat-zat ini membawa lebih banyak atom iodine per
molekul. Semakin banyak iodine, maka daya attenuasi
sinar-X  bertambah. Media kontras yang berbasis iodium
dapat larut dalam air dan tidak berbahaya bagi tubuh.
MEDIA KONTRAS IODINATED
(MENGANDUNG YODIUM)
Kebanyakan diantaranya digunakan secara
intravenous, tapi untuk berbagai tujuan juga bisa
digunakan secara intraarterial, intrathecal (tulang
belakang) dan intraabdominally – hampir pada
seluruh rongga tubuh atau ruang yang potensial.
Adapun pembagiannya :
Golongan larut dalam air (water soluble)
Bahan Kontras Ionik
Golongan tidak larut dalam air ( oil soluble )
GOLONGAN LARUT DALAM
AIR (WATER SOLUBLE)
Bahan Kontras Ionik
1. Bahan Kontras Ionik Monomer merupakan bentuk
bahan kontras ionik yang memiliki satu buah cincin
asam benzoat dalam satu molekul.
2. Bahan Kontras Ionik dimer Merupakan media kontras
ionik yang memiliki dua buah cincin asam  benzoat
dalam satu molekul. Salah satu contoh bentuk dan
susunan kimia jenis bahan kontras ini adalah Ioxaglate
(Hexabrix) yang merupakan media kontras ionik dimer
pertama dibuat.
CONTOH BAHAN
KONTRAS IONIK
ANGIOGRAFIN
Komposisi 1 ml Angiografin mengandung 0,65 gr Meglumine
Amidotrizoate( meglumine diatrizoate ) dalam setiap larutan.
Angiografin mempunyai viskositas yang tinggi, serta mempunyai
osmolalitas yang tinggi pula.
Indikasi : Angiografin digunakan untuk Intravenus urografi,
Retrograde Urografi, Cerebral Thoracic, Abdominal dan Ekstremitas
angiografi, Plebografi, Computerize Tomography (CT).
GOLONGAN LARUT DALAM
AIR (WATER SOLUBLE)
Bahan kontras Non-ionik
Bahan kontras Non-ionik Monomer
Dibentuk dengan mengganti gugus karboksil oleh gugus radikal non-
ionik yaitu amida (-CONH2).
Contoh kontras media Non-ionic Manomer : Iopamidol, Iohexol,
Iopromide, Ioversol, Iopentol
Bahan Kontras Non-ionik Dimer
Pembentukan struktur kimia bahan kontras ini melalui proses
 penggantian pada gugus karboksil media kontras ionik dimer juga oleh
gugus radikal non-ionik, yang pada kahir sisntesa menghasilkan
 perbandingan iodium terhadap partikel media kontras.
CONTOH BAHAN
KONTRAS NON-IONIK
IOPAMIRO
Iopamiro mempunyai jenis molekul benzine dikarboxamide monomerik.
Tekanan osmotik yang rendah, sifat non ionik dari molekul serta kemotoksitas yang
rendah merupakan toleransi dari Iopamiro.
Indikasi :
1. Kasus neurologis (Myeloradikulografi, Sisternografi, dan Ventrikulografi).
2. Kasus Angiografi (Cerebral Angiografi, Coronoriarteriografi, Thorasic aortografi,
Abdominal aortografi, DSA)
3. Kasus urografi (Intravena urografi, kontras enhancement pada CT Scanning,
Artrografi, Fistulografi)
Kontra indikasi: Tidak ada kontra indikasi absolut pada pemakain Iopamiro, kecuali
waldenstrom’s, macroglobulinemia, multiple myeloma serta penyakit hati dan ginjal.
GOLONGAN TIDAK LARUT
DALAM AIR (OIL SOLUBLE)
Vehikel berupa minyak tumbuhan (poppy-seed, sesame-seed)
Digunakan untuk arthrografi, histerosalpingografi, limfografi,
fistulografi, mielografi
Kekurangan:
1. Eliminasi sangat lamat, dalam tubuh untuk waktu lama
2. Dapat mengakibatkan peradangan menings (mielografi)
3. Dapat mengakibatkan emboli pulmoner (limfografi) -
4. Harus segera dihilangkan setelah tindakan diagnostik selesai
dilakukan.
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Osmolalitas
Konsentrasi molekul yang secara aktif memberikan tekanan
osmotik larutan, sehingga memberikan kemampuan suatu pelarut
(air) melewati suatu membran.
Protein Binding
Daya ikat suatu bahan terhadap jaringan atau sel tubuh (protein).
Bertambah tinggi protein binding, maka bertambah tinggi
chemotoxisity bahan tersebut terhadap tubuh atau sebaliknya
Lipophylisity
Kelarutan bahan dalam larutan organik seperti lemak
Viscosity
Kekentalan
JALUR PEMBERIAN
KONTRAS
1. Pemberian Media Kontras per oral (barium meal)
2. Pemberian Media Kontras per anal (barium enema
untuk usus besar & usus halus)
3. Pemberian Media Kontras intravascular (umumnya
media kontras iodium)
4. Pemberian Media Kontras intra arterial, intrathecal
(tulang belakang) dan intraabdominally (hampir pada
seluruh rongga tubuh atau ruang yang potensial)
Pemberian media kontras melalui injeksi intra arteri
(i.a) dan lain sebagainya disesuaikan dengan objek
yang akan diperiksa atau ruang yang potensial untuk
memasukan media kontras.
REAKSI MEDIA KONTRAS
Neutrotoksisitas
Efek terhadap Jantung (Cardiac Effect)
Akibat khemotoksisitas, osmotoksisitas, dan toksisitas ion
Reaksi Pseudoalergik
Gejala klinis dan terapi persis sama dengan reaksi alergik,
Tidak disebabkan reaksi antigen-antibody, Aktifitas
efektor-efektor imunologik.
REAKSI RINGAN
Berupa rasa mual, muntah, yang meningkat pada penggunaan media
kontras High Osmolality (HOMK). Urtikaria juga dapat terjadi dengan
penggunaan HOMK ionic. Beberapa reaksi biasanya bersifat ringan
walaupun urtikaria bisa menjadi gejala yang sedang. Tidak ada
penanganan khusus yang diberikan, tetapi sebagai catatan, mungkin saja
mereka mengalami reaksi yang lebih berat.
Pada pasien dengan beberapa reaksi, harus dilakukan monitoring
setidaknya 20-30 menit untuk memastikan tidak tejadinya penurunan
kondisi. Reaksi ringan lainnya meliputi rasa panas yang merupakan
respon psikologis terhadap kontras agen dengan osmolalitas tinggi, difusi
erithema, yang menyebabkan peningkatan reaksi, dan hipotensi ringan.
REAKSI SEDANG
Sifatnya tidak mengancam hidup, tetapi terjadinya reaksi ini
membutuhkan penanganan yang cukup, mencakup gejala urtikaria,
reaksi vasofagal, bronchopasme, tachycardia dan edema laringeal
ringan. Reaksi sedang membutuhkan monitoring hingga benar-benar
pulih. Pengobatan mencakup diphenhydramine untuk gejala sesak
nafas, pergerakan kaki untuk hipotensi, penggunaan beta-agonist
inhaler untuk bronchospasme, atau enenephrine untuk edema
laryngeal.
REAKSI BERAT

Merupakan kejadian buruk yang bersifat potensial atau mengancam


kehidupan. Walaupun jarang, adalah suatu keharusan untuk semua
personel yang menyuntikkan media kontras untuk awas. Pasien
mungkin telah mengalami berbagai gejala dan tanda-tanda yang
beragam, mulai dari difusi erythema sampai berhentinya detak
jantung. Reaksi ini mencakup reaksi vasovagal, bronchopasme berat
dan sedang, laryngeal edema sedang dan berat, penglihatan kabur,
dan berhentinya detak jantung.
REAKSI PADA ORGAN
SPESIFIK
Meliputi PEA ( pulseless electrical activity ), edema
pulmo, mendengkur. Thrombosis venus bisa terjadi akibat
respon dari pemasukan media kontras. Efek terhadap
ginjal memerlukan perhatian yang lebih dalam beberapa
tahun terakhir, dengan penambahan populasi dan
peningkatan kegunaan pemeriksaan CT dan kateterisasi
yang membutuhkan injeksi media kontras dalam jumlah
besar. Pathogenesis dari kerusakan akibat kontras pada
ginjal tidaklah jelas, dan mungkin saja itu terjadi akibat
mekanisme yang multiple.
PENANGANAN REAKSI
a. Shehadi (1985) Semua reaksi fatal terjadi dalam waktu
15 menit Injeksi bahan kontras
b. Almen & Aspelin (1995)
 Reaksi Ringan : Tidak perlu terapi
 Reaksi Sedang : Perlu terapi, tidak perlu dirawat
 Reaksi Berat : Rawat Intensif

Alur Terapi:
A : Assesment, Alternatif, Airway, Assistance
B : Basics, Breathing, Be Wise, Be Ware
C : Comfort, Circulation, CPR
TERAPI SPESIFIK DALAM MENANGANI
REAKSI BAHAN KONTRAS
Reaksi Alergoid Akut Urticaria, edema, sakit kepala, muntah, diare,
asthma rhinoconjunctivitis
1. Epinephrin 0,5 mg (1 mg/ml) subcutan
2. Oksigen 2-6 liter/menit
3. Diphenhydramine 50 mg i.m
Reaksi Anafilaktoid — Reaksi alergoid, ditambah takhikardia, hipotensi
dan pucat
4. Epinephrin 0,3 – 0,5 mg (0,1 mg/ml i.v)
5. Oksigen 2-6 liter/menit  Infus NaCl atau Ringer
Anafilaktoid Syok Tidak sadar, status asthmatis, henti napas, kolaps
sirkulasi, henti jantung
6. Epinephrin 0,3 – 1,0 mg (0,1 mg/ml i.v)
7. Oksigen 2-6 liter/menit
8. Hidrokortison 250 mg i.v
9. Intubasi dan ventilasi
10. Infus NaCl atau ringer
TERAPI SPESIFIK DALAM MENANGANI
REAKSI BAHAN KONTRAS
Reaksi Vagal Hipotensi Brachikardia
Letak kaki ditinggikan
Infus NaCl atau Ringer
Oksigen 2-6 liter/menit
Atrofin 0,6-0,8 mg i.v, di ulang tiap 3-5 menit
Reaksi Bronchospastik, Ringan – Sedang
Oksigen 3 liter/menit
Inhalasi bronchodilator, atau Epinephrin 1 : 1000
sebanyak 0,1 – 0,2 ml subkutan, atau Epinephrin 1 : 10000
sebanyak 1 ml i.v

Anda mungkin juga menyukai