Anda di halaman 1dari 16

FARMAKOLOGI 2

“ANESTETIK”

NAMA KELOMPOK :
1. INDAH KRISNAWATI 1601019
2. NURJANNAH 1801198
3. TIWI MUSLIMA 1801005
4. ARIEF MUNANDAR
5. TIRSA AMI MANAO1801189
6. SAHRI HIDAYANTI
7. EKA RAHAYU
8. SONIA SEPTI MAELANI
9. MITTA SASMOTA SAPUTRI ISMET
10. CANTIKA RORA PUTRI
11. HERDINAWATI MANAO 1801151
12. YOSCA AMOERA LUBIS

KELAS : 5 A DOSEN :
DEFINISI

Kata anestesi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti keadaan


tanpa rasa sakit.

Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai


tindakan yang meliputi pemberian anestesi ataupun analgesi, pengawasan
keselamatan pasien dioperasi atau tindakan lainnya, bantuan hidup
(resusitasi), perawatan intensif pasien gawat, pemberian terapi inhalasi, dan
penanggulangan nyeri menahun. 
Anestesi terdiri dari 2 kelompok

Anestesi lokal Anestesi umum

Anestesi lokal dilakukan dengan Anestesi umum atau disebut


memblokir sensasi atau rasa sakit dengan bius total adalah prosedur
pada area tubuh yang akan pembiusan yang membuat pasien
dioperasi menjadi tidak sadar selama
Jenis anestesi ini tidak operasi berlangsung
mempengaruhi kesadaran, sehingga Atau lebih dikenal dengan
pasien akan tetap sadar selama hilangnya rasa sakit disertai
menjalani operasi hilangnya kesadaran.
Dengan menghentikan atau memblokir sinyal
saraf dari pusat rasa sakit yang akan di
rasakan pasien selama operasi atau ketika
menjalani prosedur medis tertentu.
Cara kerja dari
anestesi

Anestesi dapat diberikan dalam berbagai


bentuk, seperti salep, semprotan, suntikan, atau
gas yang harus dihirup oleh pasien.
Penggolongan obat
anestesi

Anestesi umum

Anestesi inhalasi Contoh obat

1. Dinitrogen
Anestesi yang 2. siklopropan
monoksida (N2O)
menguap
1. Eter

2. halotan

Anestesi intravena Barbiturat Natrium tiamilal


Diazepam
Natrium thiopental Natrium metoheksital
Anestesi lokal 1. Senyawa ester
golongan

Tetrakain, benzokain, kokain,


prokain.
Anestesi lokal parental
2. Senyawa amida
Anestesi
permukaan Dibukain, lidokain,
mepivakain dan prilokain

Lainnya Fenol, benzilalkohol,


Anestesi Anestesi infiltrasi etilklorida, cryfluoran
spinal

Anestesi blok
MEKANISME KERJA

1. MEKANISME KERJA ANESTESI UMUM

a. ANESTESI INHALASI
Anestesi inhalasi bekerja secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron berbagai area di dalam
otak. Sebagai anestesi inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing-masing sangat berbeda dalam
kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit.
Untuk mendapatkan reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi,
yang kemudian diturunkan sampai hanya sekadar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran.

b. ANESTESI INTRAVENA
Obat-obat intravena seperti thiopental, etomidate, dan propofol mempunyai mula kerja anestetis yang lebih cepat
dibandingkan terhadap senyawa gas inhalasi yang terbaru.
Secara umum, mekanisme kerjanya berdasarkan perkiraan bahwa anastesi umum dibawah pengaruh protein SSP
dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat gas ini mungkin dapat merintangi transmisi
rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anastesia.
2. MEKANISME KERJA ANESTESI LOKAL
Adapun mekanisme kerja meliputi :

1. Cegah konduksi dan timbulnya impuls saraf


2. Tempat kerja terutama di membran sel
3. Hambat permeabilitas membran ion Na+ akibat depolarisasi
menjadikan ambang rangsang membran meningkat
4. Eksitabilitas & kelancaran hambatan terhambat
5. Berikatan dg reseptor yg tdpt p d ion kanal Na, terjadi blokade
sehingga hambat gerak ion via membran.
Kontra Indikasi
 Kontra Indikasi Anastesi Umum
Kontra indikasi anestesi umum tergantung efek farmakologi pada organ yang mengalami
kelainan dan harus hindarkan pemakaian obat pada:
a.    Hepar yaitu obat hepatotoksik, dosis dikurangi atau obat yang toksis terhadap hepar atau
dosis obat diturunkan
b.   Jantung yaitu obat-obat yang mendespresi miokardium atau menurunkan aliran darah
koroner
c.    Ginjal yaitu obat yg diekskresi di ginjal
d.   Paru-paru yaitu obat yg merangsang sekresi Paru
e.    Endokrin yaitu hindari obat yg meningkatkan kadar gula darah/ hindarkan pemakaian obat
yang merangsang susunan saraf simpatis pada diabetes karena bisa menyebabkan peninggian
gula darah.
Kontra Indikasi
Kontra Indikasi Anastesi Lokal
Kontra indikasi anestesi lokal yaitu:
1) Alergi atau hipersensitivitas terhadap obat anestesi lokal yang telah diketahui. Kejadian
ini mungkin disebabkan oleh kelebihan dosis atau suntikan intravaskular.
2) operator merasa kesulitan bekerja sama dengan penderita
3) Terdapat suatu infeksi/peradangan
4) Letak jaringan anastesi terlalu dalam
5) Anamoli rahang
6) Usia penderita terlalu tua atau dibawah umur
EFEK SAMPING

 Efek samping dari anestesi lokal


Anestesi lokal adalah jenis obat anestesi yang digunakan untuk operasi ringan yang melibatkan
hanya sebagian kecil dari area permukaan tubuh. Anestesi lokal menyebabkan mati rasa pada
bagian kecil tubuh dengan menyuntikan obat anestetik pada area yang akan dibedah untuk
menghilangkan rasa sakit. Pasien akan tetap terjaga saat dilakukan bius lokal.
jenis anestesi ini tidak memiliki dampak komplikasi, tetapi masih mungkin untuk
menimbulkan beragam efek samping yaitu:
• Rasa sakit
• Berdarah
• Infeksi
• Kerusakan sebagian kecil saraf
• Kematian sel
EFEK SAMPING
Efek samping dari anestesi umum
Anestesi umum dikenal juga sebagai bius total. Ini merupakan jenis obat anestesi yang menyebabkan pasien benar-
benar tidak sadarkan sehingga dan tidak akan merasakan rasa sakit selama operasi. Efek obat ini memengaruhi kerja
otak dan seluruh bagian tubuh lainnya. Anestesi umum dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan obat anestesi ke
dalam pembuluh darah vena ataupun dengan menggunakan aliran gas bius lewat pemasangan masker khusus. Jenis
anestesi ini digunakan untuk operasi besar dengan mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan pasien.
Terdapat beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari anestesi umum antara lain:
• Reaksi alergi terhadap obat anestetik
• Rasa mual dan muntah-muntah
• Kerusakan gigi
• Penurunan suhu tubuh hingga hipotermia
• Sakit kepala
• Nyeri punggung
• Kegagalan fungsi sistem pernapasan
• Tersadar ditengah-tengah proses operasi
FARMAKOKINETIK ANESTESI
Farmakokinetik Anastesi Umum
Dalamnya anestesi ditentukan oleh konsentrasi anestetik didalam susunan saraf pusat.
Kecepatan pada konsentrasi otak yang efektif (kecepatan induksi anestesi) bergantung pada
banyaknya farmakokinetika yang mempengaruhi ambilan dan penyebaran anestetik.Konsentrasi
masing-masing dalam suatu campuran gas anestetik sebanding dengan tekanan atau tegangan
persialnya. Istilah tersebut sering dipergunakan secara bergantian dalam membicarakan berbagai
proses transfer anestetik gas dalam tubuh. Tercapainya konsentrasi obat anestetik yang adekuat
dalam otak untuk menimbulkan anestesi memerlukan transfer obat anestetik dari udara alveolar
kedalam darah dan otak. Kecepatan pencapaian konsentrasi ini bergantung pada sifat kelarutan
anestetik, konsentrasinya dalam udara yang dihisap, laju ventilasi paru, aliran darah paru, dan
perbedaan gradian konsentrasi (tekanan parsial) obat anestesi antara darah arteri dan campuran
darah vena.
FARMAKOKINETIK ANESTESI
Farmakokinetik Anastesi lokal
FARMAKOKINETIK ANESTESI
Farmakokinetik Anastesi lokal
A. absorpsi
anastesi lokal diabsorpsi dari jaringan tempat suntikan ke sekitar batang saraf. Di pengaruhi
oleh banyak nya aliran darah ke daerah tempat suntikan.
B. Aktivitas permukaan
adalah kemampuan untuk mengatasi kulit dan membran mukosa bila di berikan secara topikal
pada permukaan tubuh.
C. Metabolisme
• Golongan ester : di degradasi di dalam hati oleh pseudokolones
• Golongan amida : di hidrolisis di hati
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai