OLEH :
KELOMPOK 6
TEMPLATE BY : ARIEF_MUNANDAR
KETIDAKNORMALAN PADA ESOAGUS
GASTROESOFAGEAL REFLUX
DYSPHAGIA ACHLASIA ESOFAGEAL DIVERTICULUM
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
GEJALA
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
01 DYSPHAGIA
A. DEFINISI
Sebagian besar kasus disfagia terjadi pada lansia dan bayi, atau
mereka yang memiliki gangguan pada otak dan sistem saraf.
Penyebab utama penyakit ini adalah kelainan pada otot dan saraf
di daerah tenggorokan atau benda yang menyumbat di daerah
kerongkongan. Selain itu, beberapa kondisi berikut juga bisa
menyebabkan disfagia:
Kontraksi atau kejang pada otot kerongkongan yang terjadi
secara tiba-tiba.
Luka-luka atau penyempitan pada kerongkongan akibat asam
lambung.
Peradangan pada kerongkongan arena asam lambun atau
infeksi (esofaginitis).
Scleroderma atau pengerasan dan penyempitan jaringan pada
kerongkongan, serta kelemahan otot bawah kerongkongan.
Divertikula atau kantung-kantung kecil pada dinding
kerongkongan atau tenggorokan.
Tumor kerongkongan baik jinak maupun ganas.
C. PATOFISIOLOGI
1. Fase Oral
Gagguan pada fase Oral mempengaruhi persiapan dalam mulut dan fase
pendorongan oral biasanya disebabkan oleh gangguan pengendalian lidah. Pasien Sisa-sisa makanan pada lidah karena
mungkin memiliki kesulitan dalam mengunyah makanan padat dan permulaan berkurangnya gerakan dan kekuatan lidah
menelan. Ketika meminum cairan, psien mungki kesulitan dalam menampung Gangguan kontraksi (peristalsis) lidah
cairan dalam rongga mulut sebelum menelan. Sebagai akibatnya, cairan tumpah karena diskoordinasi lidah
terlalu cepat kadalam faring yang belum siap, seringkali menyebabkan aspirasi. Kontak lidah-palatum yang tidaksempurna
karena berkurangnya pengangkatan lidah
Logemann's Manual for the Videofluorographic Study of
Swallowing mencantumkan tanda dan gejala gangguan menelan fase oral sebagai
Tidak mampu meremas material karena
berikut: berkurangnya pergerakan lidah keatas
Tidak mampu menampung makanna di bagian depan mulut karena tidak Melekatnya makanan pada palatum durum
rapatnya pengatupan bibir karena berkurangnya elevasi dan kekuatan
Tidak dapat mengumpulkan bolus atau residu di bagian dasar mulut karena lidah
berkurangnya pergerakan atau koordinasi lidah Bergulirnya lidah berulang pada Parkinson
Tidak dapat menampung bolus karena berkurangnya pembentukan oleh lidah disease
dan koordinasinya
Bolus tak terkendali atau mengalirnya
Tidak mampu mengatupkan gigi untukmengurangi pergerakan madibula
Bahan makanan jatuh ke sulcus anterior atau terkumpul pada sulcus anterior cairan secara prematur atau melekat pada
karena berkurangnya tonus otot bibir. faring karena berkurangnya kontrol lidah atau
Posisi penampungan abnormal atau material jatuh ke dasar mulut karena penutupan linguavelar
dorongan lidah atau pengurangan pengendalian lidah Piecemeal deglutition
Penundaan onset oral untuk menelan oleh karena apraxia menelan atau Waktu transit oral tertunda
berkurangnya sensibilitas mulut
NEXT ...
Fase Faringeal
Jika pembersihan faringeal terganggu cukup parah, Sisa makanan pada Vallecular
pasienmungkin tidak akan mampu menelan makanan dan karena berkurangnya pergerakan
minuman yang cukup untuk mempertahankan hidup. Pada posterior dari dasar lidah
orang tanpa dysphasia, sejumlah kecil makanan biasanya Perlengketan pada depresi di
tertahan pada valleculae atau sinus pyriform setelah menelan. dinding faring karena jaringan parut
Dalam kasus kelemahan atau kurangnya koordinasi dari otot- atau lipatan faringeal
otot faringeal, atau pembukaan yang buruk dari sphincter Sisa makanan pada puncak jalan
esofageal atas, pasien mungkin menahan sejumlah besar napas Karena berkurangnya elevasi
makanan pada faring dan mengalami aspirasi aliran berlebih laring
setelah menelan. penetrasi dan aspirasi laringeal
Logemann's Manual for the Videofluorographic Study of
karena berkurangnya penutupan
Swallowing mencantumkan tanda dan gejala gangguan
jalan napas
menelan fase faringeal sebagai berikut:
Aspirasi pada saat menelan karena
Penundaan menelan faringeal
Penetrasi Nasal pada saat menelan karena berkurangnya berkurangnya penutupan laring
penutupan velofaringeal Stasis atau residu pada sinus
Pseudoepiglottis (setelah total laryngectomy) – lipata pyriformis karena berkurangnya
mukosa pada dasar lidah tekanan laringeal anterior
Osteofit Cervical
NEXT ...
Fase Esophageal
Gangguan fungsi esophageal dapat
menyebabkan retensi makanan dan
minuman didalam esofagus setelah
menelan. Retensi ini dapat disebabka oleh
obstruksi mekanis, gangguan motilitas,
atau gangguan pembukaan Sphincter
esophageal bawah.
Logemann's Manual for the
Videofluorographic Study of
Swallowing mencantumkan tanda dan
gejala gangguan menelan pada fase
esophageal sebgai berikut:
Aliran balik Esophageal-ke-faringeal
karena kelainan esophageal
Tracheoesophageal fistula
D. GEJALA
DISFAGIA ORAL/FARINGEAL
• Batuk atau tersedak saat menelan
• Kesulitan pada saat mulai menelan
DISFAGIA ESOPHAGEAL
• Makanan lengket di kerongkongan
• Sensasi makanan tersangkut di tenggorokan atau dada
• Sialorrhea
• Regusgitasi oral atau faringeal
• Penurunan berat badan
• Perubahan pola makan
• Perubahan pola makan
• Pneumonia rekuren
• Pneumonia berulang
• Perubahan suara
• Regusgitasi nasal
F. KOMPLIKASI
• Patofisiologi akalasia diakibatkan karena degenerasi sel ganglia esofagus yang mengakibatkan hilangnya neuron
inhibitorik pada lapisan otot di esofagus. Serta, ketidak seimbangan neuron inhibitorik dan eksitatorik yang
mengatur gerakan peristaltik dan penutupan dari sfingter esofagus bawah. Berbagai faktor turut berperan terhadap
kejadian akalasia ini.
• Degenerasi Sel Ganglia Esofagus Patofisiologi akalasia berkaitan dengan hilangnya fungsi dari sel ganglia di
pleksus myenterika pada esofagus bagian distal dan sfingter esofagus bawah. Degenerasi neural yang terjadi dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti autoimun, genetik, maupun infeksi virus.
• Reaksi inflamasi yang terjadi di esofagus mengakibatkan produksi sel limfosit T meningkat dan menginfiltrasi sel
ganglia yang menyebabkan kerusakan hingga degenerasi.Gambaran histopatologis abnormal ditemukan pada
pleksus Auerbach yang terletak di esofagus. Sel ganglia tidak ditemukan pada esofagus bagian distal pada pasien
dengan akalasia. Selain itu, pada mukosa esofagus distal, serta LES ditemukan adanya infiltrasi dari sel T limfosit,
sel mast, sel plasma, dan eosinofil. Patogenesis keterlibatan antara sel inflamasi dengan kerusakan neuron yang
terjadi hingga saat ini masih belum dapat dijelaskan apakah merupakan suatu hubungan sebab akibat.
E. MANIFESTASI KLINIS
Pelebaran kerongkongan. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan sebuah balon ke bagian kerongkongan
yang mengalami penyempitan dengan bantuan endoskopi. Balon tersebut kemudian dikembangkan untuk
memperbesar bukaan LES, sehingga makanan dapat masuk ke dalam lambung. Tindakan ini perlu dilakukan
secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil terbaik.
Suntik botox (botulinum toxin). Jenis pengobatan ini dilakukan untuk pasien dengan kondisi kesehatan secara
umum kurang baik, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan pelebaran kerongkongan. Dokter
akan menyuntikkan botox secara langsung ke LES melalui endoskopi, sehingga LES akan mengendur dan
terbuka. Pengaruh suntik botox hanya bersifat sementara, dapat bertahan selama beberapa bulan dan terkadang
beberapa tahun.
Next…..
Operasi. Prosedur operasi untuk membuka LES dikenal dengan myotomy. Ada beberapa jenis operasi
myotomy untuk menangani akalasia, antara lain:
Heller myotomy. Prosedur ini dilakukan dengan memotong otot LES menggunakan teknik laparoskopi
atau operasi dengan sayatan minimal, sehingga makanan lebih mudah masuk ke lambung.
Peroral endoscopic myotomy (POEM). Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan endoskopi yang
dimasukkan melalui mulut ke kerongkongan untuk memotong LES.
Fundoplication. Dokter bedah akan membungkus bagian atas lambung (di bawah dari LES) untuk
mengencangkan otot lambung dan mencegah naiknya asam lambung. Prosedur operasi ini biasanya
dilakukan bersamaan dengan Heller myotomy melalui teknik laparoskopi.
Selain itu, pemberian obat-obatan juga dapat dilakukan dokter jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk
melalui prosedur pelebaran kerongkongan atau operasi, dan apabila suntik botox juga tidak menolong. Obat-obat
yang dapat diberikan untuk melemaskan LES, antara lain nitrogliserin atau nifedipine, yang dikonsumsi sebelum
makan.
ESOFAGEAL DIVERTICULUM
03
Divertikulum esofagus merupakan terbentuknya penonjolan
(kantong) abnormal pada esofagus, yang pada kasus tertentu
menyebabkan gangguan menelan dan regurgitasi (berbaliknya
makanan dari esofagus atau lambung tanpa rasa mual atau
kontraksi otot perut yang kuat).Ada beberapa jenis divertikulum
esofagus, masing-masing memiliki penyebab yang berbeda,
tetapi semuanya kemungkinan berhubungan dengan gangguan
koordinasi menelan dan relaksasi otot. Sebagian besar
A. DEFINISI divertikulum esofagus berhubungan dengan adanya gangguan
Beberapa
pergerakanjenis divertikulum
esofagus, misalnyaesofagus
spasme: esofagus dan akalasia.
• Divertikulum Zenker, atau disebut juga kantong faringeal,
kemungkinan terjadi akibat gangguan koordinasi antara
gerakan makanan dan relaksasi otot krikofaringeal.
• Divertikulum Midesofageal, merupakan kantong yang
terbentuk akibat traksi lesi peradangan yang terdapat di luar
esofagus (mediastinum) atau akibat gangguan pergerakan
esofagus.
• Divertikulum Epifrenik, merupakan divertikulum yang
terbentuk tepat di atas diafragma dan biasanya terjadi
B. ETIOLOGI
Sementara etiologi diverticula esofagus tidak sepenuhnya diketahui, ada
pemikiran bahwa divertikula terbentuk ketika ada peningkatan tekanan luminal,
dan tekanan mendorong ke luar di mana terdapat kelemahan pada lumen yang
mengakibatkan kantung mukosa yang keluar. Ini juga dapat dilihat sebagai
komplikasi dari gangguan motilitas esofagus seperti akalasia.
divertikula esofagus jarang terjadi, muncul dalam kurang dari 1 persen sinar-X
gastrointestinal bagian atas dan terjadi pada kurang dari 5 persen pasien yang
mengeluh disfagia (kesulitan menelan).
Divertikula esofagus lebih sering terjadi pada orang yang memiliki gangguan
motilitas esofagus, seperti akalasia, yang menyebabkan kesulitan menelan,
regurgitasi makanan, dan, pada beberapa orang, nyeri tipe kejang.
C. PATOFISIOLOGI
Dari sudut pandang praktis, divertikulum di esofagus bagian bawah atau tengah disebabkan oleh kelemahan di dinding dan tidak jelas
mengapa kelemahan itu terjadi. Beberapa studi motilitas, meskipun hanya sedikit, telah menunjukkan adanya kelemahan dalam kontraksi
otot. Intinya adalah bahwa divertikula ini kecil dan biasanya tidak memerlukan intervensi apa pun.
Di esofagus bagian bawah, divertikula epifrenik Para ahli tidak yakin tentang penyebab pasti divertikula
biasanya dianggap divertikula pulsi. Dinding esofagus.
esfagus didorong, dan sebagian besar waktu, Beberapa orang dilahirkan dengan itu, sementara yang lain
divertikula ini merupakan hasil dari ketidak mengembangkannya di kemudian hari.Pada orang dewasa,
koordinasian antara esofagus bagian bawah dan ini sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan di dalam
sfingter bawah. Ini biasanya terlihat di akalasia; kerongkongan. Tekanan ini menyebabkan lapisan menonjol
akhirnya, esofagus tidak hanya membesar tetapi di area yang lemah.
kantong juga terbentuk. Penyebab potensial dari peningkatan tekanan ini
Kadang-kadang di kerongkongan tengah atau termasuk:kerusakan sfingter di kedua ujung
bawah, divertikula berkembang karena struktur kerongkonganperadangan dari luar kerongkonganmakanan
distal (walaupun kasus ini sangat jarang) atau tidak bergerak dengan baik melalui kerongkongantidak
operasi (misalnya, pengangkatan kista dari berfungsinya mekanisme menelanIni juga bisa merupakan
kerongkongan) yang melemahkan daerah komplikasi dari prosedur bedah di dekat leher, atau kondisi
tersebut dan akhirnya membuat tonjolan. yang memengaruhi kolagen, seperti sindrom Ehler-Danlos .
C. PATOFISIOLOGI
Ada berbagai cara divertikulum esofagus dapat terbentuk. Divertikulum Zenker terjadi di antara serat-serat otot
Pulsi divertikula terjadi ketika ada relaksasi yang tidak di mana ada kelemahan. Tonjolan akan terbentuk dan
adekuat dari sfingter esofagus bagian atas atau bawah yang seiring waktu, tekanan intraluminal akan
mengakibatkan peningkatan tekanan intraluminal dan memperbesar divertikulum. Tidak tampak bahwa
herniasi dinding esofagus selanjutnya pada area kelemahan. penyebab divertikulum Zenker dikaitkan dengan
Ini biasanya terjadi pada akalasia dan dismotilitas esofagus. ketidakkoordinasian antara kontraksi faring dan
Divertikula traksi terjadi ketika ada kekuatan eksternal pada relaksasi sfingter atas.
dinding esofagus yang menarik pada dinding esofagus yang Sampai saat ini, tidak ada bukti bahwa refluks
menciptakan divertikulum. Ini biasanya terjadi di berperan dalam etiologi divertikulum esofagus
kerongkongan tengah karena peradangan mediastinum yang
melekat pada kerongkongan dan menariknya untuk
membentuk cacat.
Obesitas
Kehamilan
GASTROESOFAGEAL REFLUK
Terapi gastroesofageal
reflux
Thank you
for your attention
TEMPLATE BY :
ARIEF_MUNANDAR