Anda di halaman 1dari 19

Patofisiologi Penyakit Kuning

(Jaundice)
Kelompok 9 :
Ketua : Yuyun Saptimah (1801152)
Sekretaris : Levia Ayu Riski (1801186)
Anggota :
1. Cantika Rora Putri (1801072)
2. Mitta Sasmita Saputri I (1801059)
3. Rio (1801021)
4. Vidiyan Sabda yoga Putra (1801071)
5. Yuliana Eka Safitri (1801014)

Kelas 2018 A Dosen : Apt. Yoneta Srangenge M.Sc


Sub bab

01 Definisi 02 Etiologi

03 Faktor resiko 04 Gejala


Sub bab

05 Manifestasi klinik 07 Komplikasi

06 Patofisiologi 08 Pengobatan
01
Definisi
Penyakit kuning atau sakit kuning bisa disebut juga dengan jaundice atau ikterus. Penyakit kuning
adalah keadaan kulit dan bagian putih mata menjadi berwarna kuning yang disebabkan karena tingginya
kadar bilirubin.
Bilirubin dibentuk dari pemecahan sel darah merah. Tubuh biasanya mengeluarkan bilirubin melalui hati.
Karena hati pada bayi baru lahir belum matang (imatur), terkadang bilirubin menumpuk lebih cepat
daripada kemampuan tubuh mengeluarkannya, sehingga menyebabkan terjadinya penyakit kuning

PART ONE
02 Faktor resiko

Faktor resiko terjadinya jaundice kembali bergantung pada


penyakit yang mendasarinya. Beberapa penyakit seperti
thalasemia dan penyakit sel darah bulan sabit merupakan
penyakit yang didapatkan sejak lahir dan memiliki kaitan yang erat
dengan genetika.

2020

Penyakit infeksi lain, seperti hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya penyakit kuning.

PART TWO
Etiologi

Pre-hepatik (sebelum bilirubin


03 Hepatik (gangguan proses di
dirombak oleh sel hati) dalam organ hati)

Pada kasus ini penyakit kuning terjadi


Sakit kuning dalam hal ini terjadi
karena pemecahan sel darah merah
karena ketidakmampuan sel hati dalam
yang meningkat (hemolisis) melebihi
merombak dan membuang bilirubin,
kemampuan sel hati untuk membuang
seperti: hepatitis (baik karena virus
bilirubin dari dalam darah. Contoh dari
maupun alkohol), sirosis hepatis, obat-
kondisi ini adalah: malaria, anemia sel
obatan, sindrom Crigler-Najjar, sindrom
sabit, sferositosis, talasemia, defisiensi
Gilbert, dan kanker hati.
G6PD, obat-obatan, dan autoimun.

PART THREE
Etiologi

Post-hepatik (setelah bilirubin dibuang


oleh hati)

Penyakit kuning atau jaundice adalah penyakit yang bisa juga disebabkan oleh
adanya obstruksi atau sumbatan dalam saluran pembuangan bilirubin.
Penyebab sumbatan ini antara lain: batu empedu, kanker, penyempitan
saluran empedu, infeksi pada saluran empedu, kelainan saluran empedu yang
ada sejak lahir, pankreatitis, parasit (misalnya cacing), dan kehamilan.
Gejala yang dapat muncul selain perubahan
kulit, mukosa membran dan mata bergantung
dari penyakit yang mendasarinya. Namun,
beberapa hal berikut dapat ditemukan di
Gejala pasien, seperti:

01 Urine dengan warna kecokelatan seperti air teh

02 Warna feses yang terang atau bisa menyerupai warna

04 03
dempul

Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut

Demam, dapat terjadi terutama jika penyakit yang


04 mendasari adalah suatu infeksi; dan mual dan muntah juga
dapat terjad

PART FOUR
Manifestasi klinik

Manifestasi klinis dari obtruksi jaundice dapat

05
berupa mata, badan menjadi kuning, urine
berwarna pekat seperti teh, badan terasa gatal
(pruritus), disertai atau tanpa kenaikan suhu
badan, disertai atau tanpa kolik perut kanan
atas, kadang-kadang feses berwarna keputih-
putihan seperti dempul.

PART FIVE
Patofisiologi
06

This PPT template for the rice husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end design husk designer pencil demo works, focusing on the
production of high-end design This PPT template for the This PPT template for the rice husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end
design husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end design This PPT template for the

PART SIX
Patofisiologi

This PPT template for the rice husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end design husk designer pencil demo works, focusing on the
production of high-end design This PPT template for the This PPT template for the rice husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end
design husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end design This PPT template for the
Patofisiologi

This PPT template for the rice husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end design husk designer pencil demo works, focusing on the
production of high-end design This PPT template for the This PPT template for the rice husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end
design husk designer pencil demo works, focusing on the production of high-end design This PPT template for the
Patofisiologi

 Penyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi eritrosit merupakan penyebab tersering dari
pembentukan bilirubin yang berlebihan. Ikteus yang timbul sering disebut sebagai ikterus
hemolitik. Konjugasi dan transfer pigmen empedu berlangsung normal, tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi
melampaui kemampuan hati. Hal ini dapat meningkatkan bilirubin tak terkonjugasi dalam darah. Meskipun
demikian, pada penderita hemolitik berat, kadar bilirubin serum jarang melebihi 5 mg/dl dan ikterus yang
timbul bersifat ringan serta berwarna kuning pucat. Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air, sehingga
tidak dapat diekskrsikan dalam urin dan tidak terjadi bilirubinuria. Namun demikian terjadi peningkatan
pembentukan urobilinogen (akibat peningkatan beban bilirubin terhadap hati dan peningkatan konjugasi
serta ekskresi), yang selanjutnya mengakibatkan peningkatan eksresi dalam feses dan urin. Urin dan feses
berwarna lebbih gelap.
 Beberapa penyebab lazim ikterus hemoltik adalah hemoglobin abnormal (hemoglobin S pada anemia sel
sabit), eritrosit abnormal (sferositosis herediter), antibodi dalam serum (inkompatibilitas Rh atau tranfusi
atau akibat penyakit auto imun), pemberian beberapa obat dan peningkatan hemolisis. Sebagian kasus
ikterus hemolitik dapat disebabkan oleh suatu proses yang disebut sebagai eritropoisis yang tidak efektif.
Proses ini meningkatkan destruksi eritrosit atau prekursornya dalam sum – sum tulang (talasemia, anemia
pernisiosa dan porfiria).
 Pada orang dewasa, pembentukan bilirubin yang berlebihan yan berlangsung kronis dapat menyeabkan
terbentuknya batu empedu yang mengandung sejumlah besar bilirubin diluar itu hiperbilirubinemia ringan
umumnya tidak membahayakan. Pengobatan langsung ditunjukkan untuk memperbaiki penyakit hemolitik.
Komplikasi

1 2

07 Bayi bisa beresiko


terkena encephalopathy
Selain itu, juga ada
kernicterus, sebuah
bilirubin akut dimana sindrom yang terjadi jika
kandungan bilirubin enecephalopathy bilirubin
PART SEVEN masuk ke otak. akut sudah terjadi dan
menyebabkan kerusakan
atau kelainan pada otak. 
PART EIGHT
Pengobatan
08

Pengobatan penyakit Pengobatan penyakit Pengobatan penyakit


kuning pre-hepatic kuning intra-hepatic kuning post-hepatic

Tujuan utama pengobatan ini adalah untuk mencegah sel darah Pengobatan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan hati, Pengobatan ini bertujuan untuk
merah hancur terlalu banyak atau cepat, sehingga penumpukan dan mencegah meluasnya kerusakan pada organ tersebut. , menghilangkan sumbatan di dalam saluran
bilirubin dapat dihindari. Sebagai contoh, jika penyakit kuning pre- Sebagai contoh Jika kerusakan hati dipicu oleh infeksi, empedu dan pankreas. Pada penyakit
hepatic disebabkan oleh malaria, dokter akan meresepkan obat misalnya hepatitis B atau hepatitis C, dokter akan memberikan kuning post-hepatic akibat batu saluran
antimalaria seperti doxycycline atau chloroquine untuk obat antivirus. Jika kerusakan hati sudah tahap akhir dan tidak empedu, dokter akan mengangkat batu
menghentikan infeksi malaria yang mengakibatkan banyaknya dapat diperbaiki (sirosis), dokter akan menyarankan prosedur tersebut melalui operasi.
penghancuran sel darah merah. transplantasi hati.
Pengobatan penyakit kuning
pada bayi baru lahir

Penyakit kuning pada bayi harusnya membaik dalam 2 atau


3 minggu. Namun pada kasus yang parah, bayi perlu
mendapat penanganan berikut di rumah sakit yaitu :

Fototerapi, dalam prosedur fototerapi, bayi akan disinari


dengan cahaya biru (blue light therapy). Sinar biru ini
akan membantu pembuangan bilirubin dari tubuh bayi.
Pengobatan penyakit kuning pada
bayi baru lahir

Suntik imunoglobulin.
Transfusi tukar.

Suntik imunoglobulin bertujuan untuk Transfusi tukar dilakukan jika bayi tidak

menurunkan kadar antibodi (dan membaik dengan terapi lainnya. Dalam

menyebabkan penghancuran sel darah merah) prosedur ini, darah bayi akan diganti dengan

yang meningkat akibat perbedaan golongan darah dari pendonor.

darah antara bayi dan ibunya.


Sumber

Sloane Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Anderson sylvia price, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran   EGC.
Guyton dan Hall.  2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ganong, W.F. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker.
Ed. 11. jilid 1. FKUI.
Kaplain, Lee M, dkk.2000. Prinsip-primsip Ilmu Penyakit Dalam. H.A, Ahmad, eds. EGC :
Jakarta
Price Sylvia. A, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
TERIMA KASIH

1.2

1.4

3.2 8.2

Kelas 2018 A Dosen : Apt. Yoneta Srangenge M.Sc

Anda mungkin juga menyukai