Reaksi Imunitas Terhadap Virus, Bakteri, Jamur, Tumor
Reaksi Imunitas Terhadap Virus, Bakteri, Jamur, Tumor
R E A K S I I M U N I TA S T E R H A D A P I N F E K S I
OLEH:
R O S L I A N A PATA N D U N G
U N I V E R S I TA S S A R I M U L I A
2020
1
REAKSI IMUNITAS TERHADAP
INFEKSI
BAHAN KAJIAN
Imunitas terhadap virus
Imunitas terhadap bakteri
darah
cairan sperma
cairan vagina
INNATE IMUN
Mekanisme pertahanan awal terhadap
invasi virus adalah integritas permukaan
tubuh.
Bila mekanisme ini dapat ditembus, akan
terjadi aktivasi respons imun non-spesifik
seperti interferon, NK, dan makrofag.
Ada tiga macam interferon, yaitu IFNa,
IFNb dan IFNg.
INNATE IMUN
Infeksi virus pada suatu sel akan mengakibatkan
dihasilkannya IFNa atau IFNb yang akan
mengaktifkan mekanisme antivirus sel sekitarnya
dan memungkinkannya menghindari infeksi.
IFNg meningkatkan efisiensi respons imun
spesifik dengan menstimulasi ekspresi MHC
kelas I dan II.
Interferon ini juga merupakan aktivator kuat
makrofag dan sel NK.
Imunitas spesifik—adaptif imun
Antibodi dapat menetralkan virus
melalui berbagai cara.
Pada influenza, antibodi terhadap
hemaglutinin virus mencegah
pengikatan virus pada reseptor sel
hospes sehingga mencegah
penetrasi.
CONTOH
Pada campak, antibodi mencegah pemindahan
virus campak dari sel ke sel.
Antibodi juga dapat menghancurkan partikel virus
melalui aktivasi komplemen jalur klasik yang
kemudian melisis sel-sel yang terinfeksi virus
campak, dan influenza.
Pemberian antibodi pasif sebelum atau segera
sesudah paparan dapat melindungi terhadap
infeksi tertentu, seperti campak, hepatitis A dan
B, dan varisela.
Imunitas seluler
Imunitas seluler terhadap virus penting
karena banyak virus yang bersifat
intraselular sehingga tidak dapat dikenali
oleh antibodi.
Virus intraselular dapat mengubah
antigen permukaan membran sel hospes
atau melepaskan kuncup berbentuk
partikel infeksi dari permukaan sel.
Reseptor limfosit T dapat mengenali
antigen permukaan yang telah berubah
tersebut dan menimbulkan respons imun
terhadapnya.
Sitotoksitas oleh sel NK atau
sitotoksisitas seluler tergantung antibodi
(antibody dependent cell-mediated
citotoxicity, ADCC) juga sangat efektif.
Cara virus menghindari respons imun
Virus dapat terhindar dari respons imun bila tetap
berada di dalam sel hospes tanpa
mengekspresikan antigen virus pada permukaan
sel yang terinfeksi, seperti pada infeksi virus
herpes simpleks dan varisela-zoster.
Virus yang menyebar melalui jembatan antar sel
tanpa melewati ruang ekstraseluler atau virus
yang menyebar melalui pembelahan sel dapat
menghindari pengenalan oleh antibodi.
Infeksi virus juga dapat mengakibatkan
defisiensi imun sementara atau menetap,
baik terhadap antigen virus itu sendiri
maupun terhadap antigen lain.
Misalnya, infeksi virus influenza, rubela,
campak, dan sitomegalo mengakibatkan
hospes rentan terjangkit infeksi lain untuk
jangka waktu tertentu, sedangkan infeksi
HIV (human immunodeficiency virus)
mengakibatkan defisiensi imun menetap.
IMUNITAS TERHADAP BAKTERI
Ekstraseluler
Contoh kokus piogenik, kokus gram negatif, basil gram
negatif, basil gram positif
Netralisasi toksin
Kekebalan natural
Fagositosis oleh sel netrofil dan makrofag
a. Langsung
b. Makrofag menghasilkan IL-12 yang merangsang sel NK
menghasilkan IFN-gamma mengaktifasi makrofag
-sel NK berperan dalam melawan infeksi bakteri intraseluler
sebelum kekebalan spesifik terbentuk
FUNGSI NK
IMUNITAS THD BAKTERI INTRASELULER
KEKEBALAN SPESIFIK:
–IMUNITAS SELULER:
MIKOSIS
OPORTUNISTIK
Imuno AIDS
Mikosis adalah infeksi jamur yang dapat menjangkit
permukaan kulit hingga organ tubuh manusia, seperti
otak, jantung, hati, ginjal, dan limpa.
Mikosis umumnya menyerang orang yang memiliki
sistem daya tahan tubuh lemah, pengindap kanker, atau
mereka yang baru menjalani operasi besar (misalnya
transplantasi organ)
Infeksi jamur pada manusia lebih sulit ditangani
dibandingkan dengan infeksi bakteri. Manusia dan jamur
merupakan organisme eukariotik yang memiliki
kesamaan dalam mekanisme pembentukan protein
IMUNITAS TERHADAP JAMUR
Innate imun
Netrofil dan makrofag