Anda di halaman 1dari 60

Ikatan Dinas

1. Anggit Fatmanagari (03)


2. Elang Maulana (12)
3. Ivan Aditya Nugraha (16)
4. Kamila Zahra Fuddiani (18)
5. Lisa Aprilia Ariyanti (21)
6. Nursyam Andesa Putri (29)
Politeknik Keuangan Negara STAN
Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) adalah pendidikan
tinggi kedinasan di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang menyelenggarakan
pendidikan Program Studi Diploma bidang keuangan negara. PKN
STAN didirikan dengan dasar hukum Keputusan Presiden RI No.45
Tahun 1974 juncto Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 1967 serta
dengan landasan hukum Peraturan Menteri Keuangan RI
No.1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977.
Program studi:
Program studi yang diselenggarakan oleh PKN STAN untuk lulusan
SMA, Madrasah Aliyah dan SMK adalah pendidikan Program Studi
Diploma I dan III dengan jurusan/program studi sebagai berikut :
Program Studi Diploma III / IV Akuntansi
Program Studi Diploma I / III Pajak
Program Studi Diploma III Penilai / Pajak Bumi dan Bangunan
Program Studi Diploma I / III Kepabeanan dan Cukai
Program Studi Diploma I / III Kebendaharaan Negara
Program Studi Diploma III Manajemen Aset
Sedangkan program studi non-reguler yang diselenggarakan oleh PKN
STAN adalah :
Program Studi Diploma IV Akuntansi (Tugas Belajar)
Program Studi Diploma III Akuntansi dengan Kurikulum Khusus
Program Studi Diploma III Pajak dengan Kurikulum Khusus
Program Studi Diploma III Kepabeanan dan Cukai dengan
Kurikulum Khusus
Syarat Pendaftaran PKN STAN 2019-2020
1. Merupakan lulusan (tahun 2018 dan sebelumnya) atau calon lulusan
(tahun 2019) dari SMA/SMK/MA/Sederajat
2. Persyaratan nilai (bukan hasil pembulatan) bagi pendaftar:
a. Lulusan tahun 2018 dan sebelumnya, memiliki rata-rata nilai ujian pada
ijazah tidak kurang dari 70,00 dengan skala 100,00; atau
b. Calon lulusan tahun 2019, memiliki nilai rata-rata rapor untuk
komponen pengetahuan pada 5 semester (semester gasal dan genap
untuk kelas X dan XI serta semester gasal kelas XII) tidak kurang dari
70,00 dengan skala 100,00 atau 2,80 dengan skala 4,00, dengan
ketentuan pada saat pendaftaran ulang yang bersangkutan telah
dinyatakan lulus dan memiliki rata-rata nilai ujian pada ijazah tidak
kurang dari 70,00 dengan skala 100,00.
3. Usia maksimal pada tanggal 1 September 2019 adalah 20 tahun. Usia
minimal pada tanggal 1 September 2019 adalah 17 tahun bagi peserta
yang memilih Spesialisasi Diploma I dan 15 tahun bagi peserta yang
memilih Spesialisasi Diploma III.
4. Sehat jasmani dan kejiwaan dan bebas dari napza (narkoba,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya). Kriteria sehat jasmani adalah:
Mampu melihat, mendengar, dan berbicara dengan baik
Mampu melakukan tugas seperti menganalisis, mengetik,
menyampaikan buah pikiran, dan berdiskusi
Mampu bergerak tanpa bantuan alat bantu
5. Belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama mengikuti
pendidikan
6. Khusus Spesialisasi Diploma I dan Diploma III Kepabeanan dan
Cukai ditambahkan
syarat sebagai berikut:
a. Jenis kelamin dan tinggi badan:
1) Spesialisasi D1:
Laki-laki tinggi badan minimal 165 cm
Perempuan tinggi badan minimal 155cm
2) Spesialisasi D3:
Berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi badan minimal 165 cm
b. Tidak cacat badan
c. Tidak buta warna
d. Untuk pengguna kacamata/lensa kontak minus (rabun jauh) dan/atau
plus (rabun dekat) dan/atau silindris dapat diberikan toleransi
maksimal sampai ukuran 2 dioptri.
7. Khusus Program Afirmasi ditambah syarat sebagai berikut:
Telah menyelesaikan SD/sederajat, SMP/SLTP/sederajat, dan
SMA/SLTA/SMK/sederajat di provinsi Papua, Papua Barat, Maluku,
Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Mempunyai garis
keturunan orang tua (ayah dan ibu kandung) asli provinsi Papua,
Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur
8. Menyetor biaya pendaftaran sebesar Rp300.000. Biaya tersebut
sudah termasuk biaya pelaksanaan Seleksi Kemampuan Dasar
berdasarkan PP Nomor 63 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan
Kepegawaian Negara.
9. Pendaftar tidak pernah dinyatakan lulus pada pengumuman SPMB
PKN STAN pada tahun-tahun sebelumnya
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Institut Pamarentahan Dalam Negeri) disingkat "IPDN" adalah 
Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan 
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan
mempersiapkan kader pemerintah, baik di tingkat daerah maupun di
tingkat pusat. Berdasarkan Keppres No. 87 Tahun 2004, Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menggabungkan
STPDN dengan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) menjadi IPDN.
Jalur/Seleksi Masuk
Strata 1 (S-1) dan Diploma 4 (D-4)
 Pendaftaran
 Tes Kompetensi Dasar
 Tes Kesehatan
 Tes Kesamaptaan dan Jasmani
 Tes Psikologi, Integritas dan Kejujuran
 Tes Pantukhir (Tes Kesehatan Lanjutan, Tes Kesempatan Ulang dan
Wawancara)
Program studi: 
IPDN terbagi dalam 2 Fakultas dan 7 Program Studi.
a. Fakultas Politik Pemerintahan
Program Studi Kebijakan Pemerintahan (S1)
Politik Pemerintahan (D4)
Pembangunan dan Pemberdayaan (D4)
b. Fakultas Manajemen Pemerintahan
Peogram Studi Manajemen Pemerintahan (S1)
Manajemen Pembangunan (S1)
Manajemen SDM (S1)
Manajemen Keuangan (S1)
Sumber Daya Aparatur (D4)
Keuangan Daerah (D4)
Kependudukan dan Catatan Sipil (D4)
Persyaratan Administrasi SPCP IPDN 2019: Berijazah paling rendah
Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Madrasah Aliyah (MA)
termasuk lulusan Paket C dengan ketentuan: Nilai Rata-rata Ijazah
minimal 70,00 (tujuh puluh koma nol-nol) untuk Nilai Rata-rata Rapor
dan Nilai Ujian Sekolah lulusan 2016 - 2019 dan Nilai Rata-rata Ijazah
bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat ditetapkan minimal 65,00
untuk Nilai Rata-rata Rapor dan Nilai Ujian Sekolah lulusan 2016 -
2019 KTP elektronik bagi peserta yang berusia 17 tahun atau Kartu
Keluarga (KK) bagi yang belum memiliki e-KTP Bagi yang belum
memiliki KTP-el atau Kartu Keluarga (KK) dapat melampirkan Surat
Keterangan Kependudukan atau resi permintaan pembuatan KTP-el
yang ditandatangani oleh pejabat berwenang Surat Keterangan sebagai
peserta Ujian Nasional dari Kepala Sekolah atau pejabat yang
berwenang, bagi siswa SMU/MA kelas 3 Tahun Ajaran 2019/2019 Surat
Keterangan Orang Asli Papua (OAP) khusus bagi peserta OAP yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten/Kota masing-masing dan mengetahui Ketua Majelis Rakyat
Papua (MRP) Alamat e-mail yang aktif Pasfoto
Persyaratan Khusus SPCP IPDN 2019:
1. Tidak sedang menjalani atau terancam hukuman pidana karena
melakukan kejahatan Tidak bertindik atau bekas ditindik
telinganya atau anggota badan lainnya bagi peserta pria, kecuali
karena ketentuan agama/adat Tidak bertato atau bekas tato; Tidak
menggunakan kacamata/lensa kontak Belum pernah
menikah/kawin, bagi pendaftar wanita belum pernah
hamil/melahirkan
2. Belum pernah diberhentikan sebagai Praja IPDN dan perguruan
tinggi lainnya dengan tidak hormat
3. Apabila pendaftar dinyatakan lulus dan dikukuhkan sebagai Praja
IPDN, maka pendaftar: (a) Sanggup tidak menikah/kawin selama
mengikuti pendidikan; (b) Bersedia diangkat menjadi CPNS/PNS
dan ditugaskan/ditempatkan di seluruh wilayah Negara - Republik
Indonesia; (c) Bersedia ditempatkan pada proses pembelajaran di
seluruh kampus IPDN; (d) Bersedia mentaati segala peraturan
yang berlaku di IPDN; dan (e) Bersedia diberhentikan sebagai
Praja IPDN jika melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi
dan/atau menjual belikan narkoba, melakukan perkelahian,
pemukulan, pengeroyokan, menyebarkan paham radikalisme dan
melakukan tindakan asusila atau penyimpangan seksual (LGBT).
4. Bersedia dikembalikan ke daerah masing-masing tanpa biaya dari
IPDN apabila terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen
atau tidak memenuhi persyaratan pendaftaran di atas
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan perguruan tinggi
kedinasan program Diploma IV, yang dikelola oleh 
Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958, memberi kesempatan
lulusan sekolah menengah umum jurusan IPA untuk dididik menjadi
ahli statistik. STIS merupakan lembaga pendidikan tinggi kedinasan
yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik
 dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan
akademik/profesional.
 Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, 
kependudukan, sosial, dan teknologi informasi. Proses dan metode
pembelajaran ditekankan pada pengembangan keterampilan di
bidang statistik dan komputasi statistik.
Program Studi STIS
Terdapat dua jurusan untuk program D4 yang ditawarkan STIS, yaitu:
 Program D3 dan D4 Jurusan Statistika (140 – 160 SKS)
Jurusan statistika STIS untuk program D4 masih terbagi menjadi dua
bidang peminatan, yaitu peminatan statistika ekonomi untuk
mempelajari statistik terapan pada bidang ekonomi, sehingga para
mahasiswa diharapkan mampu melakukan kegiatan serta
menganalisis data statistik, harga, produk domestik regional bruto,
indikator ekonomi, neraca wilayah, dan sebagainya.
Peminatan statistika sosial dan kependudukan mempelajari berbagai
macam teknik pengolahan data, analisis data dan teknik penyusunan
sistem informasi statistic, pembuatan program, penyusunan basis
data, sistem jaringan, komunikasi data,serta diseminasi data statistik.
 Program D4 Jurusan Komputasi Statistik (140 – 160 SKS)
Jurusan komputasi statistik memiliki tujuan untuk menghasilkan
sarjana sains terapan di bidang komputasi statistik berkualitas,
unggul, serat berintegritas. Pada proses perkuliahan, Anda akan
mendapatkan materi tentang teknik pengolahan data, pembuatan
program, analisis data, serta teknik penyusunan sistem informasi
statistik (penyusunan basis data, komunikasi data, sistem jaringan,
diseminasi data statistik) selama kurang lebih 4 tahun.
Setelah menyelesaikan studi di STIS, Anda akan lulus dan
mendapatkan kelar Ahli Madya Statistik (A.Md.Stat.) untuk jenjang
Diploma 3, sedangkan bagi Anda yang menyelesaikan studi jenjang
Diploma 4 akan mendapatkan gelar Sarjana Terapan Statistika
(S.Tr.Stat.).
A. Persyaratan Umum
1 Sehat jasmani dan rohani (dapat atau layak bekerja dan beraktivitas,
baik di dalam ruangan maupun di lapangan), tidak buta warna (baik
total maupun parsial) dan bebas narkoba;
2 Lulusan SMA/MA Jurusan IPA/IPS; atau
3 Calon lulusan SMA/MA Jurusan IPA/IPS Tahun Ajaran 2018/2019
kelas XII;
4 Nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimal 70,00 (skala 1-100)
atau 2,80 (skala 1-4,00) pada rapor kelas XII semester I;
5 Umur minimal 16 tahun dan maksimal 22 tahun, per 1 September
2019;
6 Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti
pendidikan di Politeknik Statistika STIS sampai dengan
pengangkatan PNS;
7 Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain;
8 Bersedia mematuhi peraturan Politeknik Statistika STIS;
9 Bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas (SPID) bagi
yang dinyatakan lulus seleksi dan akan mengikuti pendidikan di
Politeknik Statistika STIS;
10 Setelah lulus pendidikan di Politeknik Statistika STIS, bersedia
ditempatkan di Badan Pusat Statistik
(BPS)/Kementerian/Lembaga/Instansi lainnya sesuai penempatannya
di seluruh wilayah Indonesia sampai tingkat Kabupaten/Kota;
B. Persyaratan Khusus untuk Program Diploma III
Domisili pendaftar dari Provinsi di seluruh Indonesia kecuali provinsi
di Pulau Jawa dan Bali yang dibuktikan dengan kartu keluarga.
Sekolah Tinggi Sandi Negara
(STSN) Sekolah Tinggi Sandi Negara adalah Sebuah perguruan tinggi
kedinasan di Indonesia yang diselenggarakan oleh 
Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia. STSN merupakan satu-
satunya pendidikan tinggi persandian di Indonesia. STSN didirikan untuk
memenuhi kebutuhan peningkatan kualitas SDM aparatur bidang siber dan 
sandiyang mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi informasi
dan ancaman terhadap pengamanan informasi rahasia negara.
Program Studi
 Manajemen Persandian
 Teknik Persandian
 Teknik Kripto
 Teknik Rancang Bangun Peralatan Sandi
 Rekayasa Perangkat Lunak Kripto
 Rekayasa Perangkat Keras Kripto
 Keamanan Siber
PERSYARATAN UMUM
1. Warga Negara Indonesia (WNI);
2. Pria/Wanita;
3. Siswa kelas XII atau lulusan:
a. SMA jurusan IPA;
b. Madrasah Aliyah jurusan IPA;
c. SMK Teknik Elektronika Industri; 
d. SMK TI Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi:
1) Program Keahlian Telekomunikasi, Kompetensi Keahlian
Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi;
2) Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika,
Kompetensi Keahlian:
Rekayasa Perangkat Lunak; Teknik Komputer dan Jaringan;
dan Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi.
4. Nilai Matematika dan Bahasa Inggris
(umum/pengetahuan/teori/wajib) masing-masing minimal 80, pada
semester IV dan V;
5. Usia minimal 17 tahun dan tidak melebihi dari 21 tahun pada
tanggal 31 Desember 2019;
6. Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, tidak cacat fisik
dan mental;
7. Bagi pria tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas
tindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali yang
disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
8. Bagi wanita tidak bertato/bekas tato dan tidak bekas
tindik/bekas tindik anggota badan lainnya selain telinga;
9. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama
mengikuti pendidikan di STSN;
10. Tidak pernah putus studi/droup out (DO) dari STSN dan/atau
sekolah kedinasan pemerintah lainnya;
11. Tidak sedang menjalani Ikatan Dinas dengan instansi lain;
B. PERSYARATAN ADMINISTRASI
Asli surat lamaran kepada Ketua STSN ditulis tangan dengan tinta
warna hitam, bermaterai Rp. 6.000,-;
Asli dan Fotokopi rapor semester IV dan V dan lembar identitas diri
pada rapor yang telah dilegalisir dan ditandatangani oleh Kepala
Sekolah bersangkutan;
Asli surat keterangan konversi nilai rapor skala 0-100 yang telah
dilegalisir dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah bersangkutan
(bila nilai rapor menggunakan skala huruf);
Asli dan Foto copy Ijazah/Transkrip Nilai Ujian Nasional (NUN) yang
telah dilegalisir dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah
bersangkutan (bila lulus tahun sebelumnya);
Asli Surat Keterangan mengikuti Ujian Nasional yang ditandatangani
oleh Kepala Sekolah/pejabat yang berwenang bagi pelamar Kelas
XII SMA/sederajat;
Asli SKCK dari Kepolisian Sektor (Polsek) setempat;
Asli surat pernyataan yang ditandatangani oleh pelamar dan diketahui
oleh orang tua/wali yang menyatakan sanggup tidak menikah selama
mengikuti pendidikan dan sanggup mengganti biaya pendidikan
apabila melanggar, bermaterai Rp. 6.000,- (contoh format disediakan
panitia);
Asli Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Puskesmas/rumah sakit;
Asli Surat Keterangan Belum Pernah Menikah dari Kepala
Desa/Kelurahan setempat;
Asli dan Fotokopi identitas diri berfoto seperti KTP atau SIM atau Kartu
Pelajar;
Asli dan Fotokopi KK (Kartu Keluarga);
Pas foto berwarna terbaru (3 bulan terakhir) ukuran 4x6 cm sebanyak 1
(satu) lembar, berlatar belakang merah;
Bersedia membayar biaya pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
BKN sesuai PP Nomor 63 Tahun 2016 sebesar Rp. 50.000,- (lima
puluh ribu rupiah) setiap peserta.
Akademi Ilmu Pemasyarakatan
Akademi Ilmu Pemasyarakatan merupakan perguruan tinggi
kedinasan yang terletak di bawah naungan 
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik indonesia.
Akademi Ilmu Pemasyarakatan didirikan berdasarkan Keputusan
Presiden RI Nomor : 270/164 tanggal 24 Oktober 1964. Akademi ini
didirikan sebagai Kawah Candradimuka kader-kader Pemasyarakatan
di Indonesia dan memiliki tugas pokok melaksanakan pendidikan
pada jalur pendidikan profesional program Diploma III yang
ditujukan pada keahliaan khusus di bidang Pemasyarakatan.
Program Studi 
 Fakultas Jurusan Program Studi Jenjang Program Akreditasi Poin 1
Poin 2 Tahun Akr. Catatan
 Ilmu Pemasyarakatan Ilmu Pemasyarakatan D3 reguler
Persyaratan: 
(1) Datang sendiri, tidak bisa diwakilkan.
(2) Membawa surat lamaran ditulis tangan dengan tinta hitam,
ditujukan kepada: Menteri Kehakiman, Sekretariat Jenderal
Departemen Kehakiman RI, UP. Kepala Biro Kepegawaian, Jalan
H.R. Rasuna Said Kav.4-5, Kuningan, Jakarta Selatan. Dan
mencantumkan lamaran untuk Calon Taruna Akademi Imigrasi RI.
(3) Lampiran yang disertakan: fotokopi ijazah terlegalisir, fotokopi
rapor Cawu III terlegalisir dan menunjukkan rapor asli, pasfoto
berwarna dasar merah 3x4 dan 4x6 cm, masing-masing 2 lembar.
(4) Untuk PNS Departemen Kehakiman dan HAM RI juga dilengkapi
dengan surat izin dari atasan/Kepala UPT dan fotokopi SK pangkat
terakhir.
(5) Persyaratan lain: WNI, Pria/Wanita, Pendidikan SMU, Aliyah,
STM, SMK (Banguunan, Listrik, Elektro, Otomotif), SMEA, SMPS
dengan nilai rapor Cawu III rata-rata 7 atau Nilai Ebtanas Murni
(NEM) rata-rata minimal 6, nilai Bahasa Inggris minimal 7. Usia 18 -
22 tahun. Tinggi badan minimal 168 cm (pria) dan 160 cm (wanita),
berat badan ideal (berat badan = tinggi badan – 110). Sehat
jasmani/rohani, tidak cacat, tidak buta warna, tidak juling tidak
berkacamata (dibuktikan dengan surat keterangan dokter). Bebas
HIV/AIDS, bebas narkoba, dan sehat paru-paru (dibuktikan dengan
surat keterangan dokter dan keterangan hasil rontgen). Tidak ada
bekas tato, dan bagi pria tidak ada bekas lubang anting-anting.
Berkelakuan baik dengan buktik Surat Keterangan Kelakuan Baik
dari Kepolisian. Belum menikah (dibuktikan dengan surat keterangan
RT/RW, Lurah) dan sanggup tidak menikah selama mengikuti
pendidikan. Tidak sedang bekerja atau terikat dengan instansi lain,
baik pemerintah maupun swasta. Bersedia ditempatkan di Unit
Pelaksanan Teknis (UPT) Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Sanggup mengganti biaya pendidikan apabila melanggar perjanjian
ikatan dinas dengan Departemen Kehakiman dan HAM RI sekurang-
kurangnya 5 tahun setelah tamat pendidikan terhitung di UPT,
dengan membuat surat pernyataan dari orangtua/wali yang dilegalisir
oleh notaris setempat (diserahkan setelah diterima menjadi taruna
AKIP). Khusus penerimaan dari Pegawai Departemen Kehakiman
dan HAM RI, selain memiliki persyaratan tersebut, juga harus
memenuhi persyaratan khusus: a. Status Pegawai Negeri penuh
dengan kerja minimal 2 tahun. b. Umur pada saat pendaftaran tidak
lebih dari 25 tahun. c. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda
(II/A) (d) DP-3 pada 2 tahun terakhir. e. Belum pernah mendapat
hukuman disiplin berdasrkan PP Nomor 30/1980 dibuktikan dengan
Surat Keterangan dari Kepala UPT.
Tahap pendaftaran :
(1) Membuat dan mengisi formulir pernyataan yang dilengkapi surat-
surat keterangan lainnya yang dibutuhkan seperti tersebut di atas
sebelum dinyatakan diterima sebagai calon taruna.
(2) Mengingat jumlah yang diterima hanya 60 orang, calon yang
lulus seleksi/ujian dan memiliki keterampilan (kesenian, komputer,
bahasa Inggris, olahraga, bela diri, dan lain-lain dibuktikan dengan
sertifikat) lebih diutamakan.
(3) Datang sendiri, tidak bisa diwakilkan.
(4) Membawa surat lamaran ditujukan kepada: Menteri Kehakiman,
Sekretariat Jenderal Departemen Kehakiman RI, u.p. Kepala Biro
Kepegawaian, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 4-5, Kuningan, Jakarta
Selatan. Mencantumkan lamaran untuk Calon Taruna Akademi Imigrasi
RI. Lampiran disertakan: formulir pendaftaran yang telah diisi, fotokopi
ijazah yang dilegalisir, surat keterangan berkelakuan baik dari
kepolisian, pasfoto hitam putih 4x6 cm dan dan 2x3 cm, masing-masing
4 lembar. Sanggup melaksanakan ikatan dinas, dan sanggup
ditempatkan di seluruh Indonesia dan di luar negeri.
Harga formulir pendaftaran: Gratis.

Jalur pendaftaran: Tes : seleksi ujian dengan sistem gugur. Materi Tes:
ujian tertulis (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pengetahuan
Umum), ujian kesehatan, ujian olahraga/kesamaptaan, psikotes,
wawancara, Peragaan dan Penentuan Tahap Ahir.
STMKG
 STMKG didirikan di Bandung pada tahun 1955 dengan nama Akademi
Meterologi dan Geofisika (AMG), kampusnya berada di Institut
Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke
Jakarta, kampusnya berada di Kantor Lembaga Meteorologi dan
Geofisika (LMG) Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3 Jakarta Pusat. Tahun
1960 – 1978 AMG dibawah Pusat Meteorologi dan Geofisika. Terhitung
mulai 1 Januari 2005 AMG berada dibawah Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND), berdasarkan SK KBMG No. 003 Tahun 2004. Tahun 2014
menjadi tahun yang bersejarah bagi keluarga besar STMKG, karena di
tahun ini telah diundangkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2014 tertanggal 23 April 2014 tentang perubahan
Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) menjadi Sekolah Tinggi
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) yang berada dibawah
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).  
Jenjang Sarjana Tera pan dengan program studi serta jumlah formasi
tahun 2018 sebagai berikut:
1. Meteorologi (63 taruna 7  Taruni);
2. Klimatologi (27 Taruna 3 taruni);
3. Geofisika (27 Taruna 3 taruni);
4. lnstrumentasi-MKG (120 Taruna).
Persyaratan Umum
 Pria/Wanita Warga Negara Indonesia
 Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, dapat berkacamata
maksimal minus (-)2, spheris dan tidak silinder.
 Umur tidak kurang dari 16 tahun dan tidak lebih dari 21 tahun pada
tanggal 1 September 2019.
 Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan.
 Bebas narkoba yang dibuktikan dengan tes kesehatan.
 Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain.
 Tinggi badan minimal 163 cm untuk pria dan 155 cm untuk
wanita dengan berat badan seimbang.
 Bersedia bekerja di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
sesuai ketentuan yang berlaku sejak dinyatakan lulus pendidikan, dan
bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Persyaratan AkademikLulus atau akan lulus SMA/Madrasah
Aliyah (MA) jurusan IPA atau SMK dengan kompetensi
keahlian Teknik Elektronika lndustri, Teknik Mekatronika, Teknik
Jaringan Akses, Teknik Transmisi Telekomunikasi, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputerdan Jaringan.
 Lulus atau akan lulus SMK dengan kompetensi keahlian pada butir
(a) tersebut hanya dapat mendaftar untuk jurusan lnstrumenta
si-Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG). Kompetensi
keahlian selain pada butir (a) tersebut tidak dapat diterima.
 Bagi yang lulus sebelum tahun 2018, nilai ijazah untuk mata
pelajaran Fisika, Matematika, dan Bahasa lnggris masing-masing
minimal 70 (skala 100).
 Bagi yang akan lulus pada tahun 2019, nilai rapor untuk tiga
semester terakhir (semester 3, 4, dan 5) pada mata pelajaran Fisika.
Matematika, dan Bahasa lnggris masing-masing minimal 70 (skala
100).
Akademi Kepolisian
Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol adalah sebuah
lembaga pendidikan untuk mencetak perwira Polri. Akpol adalah
unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berada
di bawah Kalemdikpol (Kepala Lembaga Pendidikan Polri).
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010, Akpol
bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira
Polri tingkat Akademi dan lama pendidikan adalah 4 tahun dengan
output pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Pendekatan pendidikan
melalui metode pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan. Akpol
tergabung sebagai anggota INTERPA (International Association of
Police Academies) dari 36 negara anggota lainnya.[1]
PELAKSANAAN PENGASUHAN :
1)    Tingkat I  :
Diperkenalkan nilai-nilai dasar Taruna Akpol dan persiapan mental
dan fisik untuk menjadi Taruna.
2)    Tingkat II :
Dititik beratkan pada aspek mental kepribadian, akademik dan
kesamaptaan jasmani sehingga tercipta fondasi kokoh yang
mencerminkan postur ideal seorang Taruna
3)    Tingkat III :
Dititik beratkan pada aspek mental kepribadian, akademik dan
kesamaptaan jasmani sehingga mampu menguasai dasar ilmu dan etika
profesi kepolisian.
4)    Tingkat IV
Dititik beratkan pada aspek mental kepribadian, akademik dan
kesamaptaan jasmani sehingga terbentuk Perwira Muda Polri yang
profesional dan siap melaksanakan tugas Kepolisian.
Persyaratan
1. Persyaratan Umum
 Warga Negara Republik Indonesia Pria / Wanita, (bukan
anggota/mantan prajurit TNI/POLRI dan PNS TNI).
 Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun
1945.
 Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari
22 tahun pada saat pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus tahun
pelaksanaan seleksi.
 Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang kehilangan hak untuk
menjadi prajurit.
 Tamatan SMA/MA jurusan IPA (bukan paket C) dengan ketentuan
nilai rata-rata UAN tidak kurang dari 6.50 dan tidak ada nilai kurang
dari 6, atau kelas 12 dengan rata-rata rapor semester satu tidak
kurang dari 7,50 dan sudah terdaftar sebagai peserta UNAS.
 Berkelakuan baik dan tidak sedang kehilangan hak untuk menjadi
prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap disertai dengan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) dan Polres Setempat. 
Calon yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. Melampirkan surat persetujuan dari kepala jabatan yang
bersangkutan.
2. Bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan bila diterima
menjadi Taruna Akademi Polisi
2. Persyaratan Khusus
 Pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah
mengikuti pendidikan Polri/TNI;
 Berijazah serendah-rendahnya SMA/sederajat jurusan IPA/IPS
(bukan lulusan Paket A,B dan C)  dengan ketentuan:
1. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Akhir Nasional/UAN (bukan
nilai gabungan):
1. tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 7,0;
2. tahun 2015 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
3. tahun 2016 s.d. 2018 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
4. tahun 2019 akan ditentukan kemudian;
 
2. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Akhir Nasional/UAN (bukan nilai
gabungan) khusus Papua dan Papua Barat:
1. tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
2. tahun 2015 dengan nilai rata-rata minimal 6,0;
3. tahun 2016 s.d. 2018 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
4. tahun 2019 akan ditentukan kemudian;
 
3. Bagi  lulusan  tahun  2019 (yang masih kelas XII)  nilai  rapor rata-rata
kelas XII semester I minimal  70,00  dan  setelah lulus menyerahkan
nilai Ujian Nasional dengan nilai rata-rata yang akan ditentukan
kemudian;
4. Bagi yang berusia 16 sampai dengan kurang dari 17 tahun dengan
ketentuan nilai rata-rata ujian Nasional minimal 75,00 dan memiliki
kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai Ujian Nasional minimal 75,00;
3. ketentuan tentang Ujian Nasional perbaikan:
1. Bagi lulusan 2014 s.d. 2018 yang mengikuti Ujian Nasional (UN)
perbaikan dapat mengikuti seleksi penerimaan Taruna Akpol T.A.
2019 dengan ketentuan nilai rata-rata memenuhi persyaratan;
2. sedangkan calon peserta yang mengulang di kelas XII baik disekolah
yang sama atau di sekolah yang berbeda tidak dapat mengikuti
seleksi penerimaan Taruna Akpol T.A. 2019;
 
4. berusia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun pada saat
pembukaan pendidikan;
5. tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut
ketentuan yang berlaku):
1. Pria      : 165  (seratus enam puluh lima) cm;  
2. Wanita  : 163  (seratus enam puluh tiga) cm;
 
6. belum pernah menikah/hamil atau melahirkan bagi peserta calon Taruni
dan belum pernah punya anak kandung/biologis bagi peserta calon Taruna
serta sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan pembentukan;
7. tidak bertato/memiliki bekas tato dan tidak ditindik/memiliki bekas tindik
telinga atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh
ketentuan agama/adat;
8. bagi peserta calon Taruna/i yang telah gagal karena pidana/asusila atau
Taruna/i yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak dapat mendaftar
kembali;
9. dinyatakan bebas narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas
narkoba dari instansi kesehatan pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik
BNN/BNP/BNK);
10. membuat surat pernyataan bermaterai bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah NKRI dan ditugaskan pada semua bidang tugas Kepolisian yang
di tandatangani oleh calon peserta, orang tua dan wali;
11. bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat
pengesahan dari Kemenbuddikdasmen;
12. berdomisili minimal 1 tahun di wilayah Polda tempat mendaftar
dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga, apabila
terbukti melakukan duplikasi/pemalsuan/rekayasa keterangan akan
ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku;
13. bagi peserta calon Taruna/i yang berasal dari SMA Taruna
Nusantara dan SMA Krida Nusantara yang masih kelas XII dapat
mendaftar di Polda asal sesuai alamat KTP/KK atau dapat mendaftar
untuk SMA Taruna Nusantara di Polda Jateng dan DIY sedangkan
untuk SMA Krida Nusantara di Polda Jabar, dengan ketentuan
mengikuti kuota kelulusan/perankingan pada Polda asal sesuai
domisili KTP/KK;
14. bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh)
tahun terhitung saat diangkat menjadi Perwira Polri;
15. memperoleh persetujuan dari orang tua/wali;
16. tidak terikat perjanjian Ikatan Dinas dengan suatu instansi lain;
17. bagi calon Taruna/i yang dinyatakan lulus terpilih agar
melampirkan kartu BPJS kesehatan;
 
18. bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang
bersangkutan;
2. bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima
dan mengikuti pendidikan pembentukan Taruna Akpol;
Akademi Militer
Akademi Militer (Akmil) adalah sekolah pendidikan 
TNI Angkatan Darat di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Akademi Militer mencetak Perwira TNI Angkatan Darat. Secara
organisasi, Akademi Militer berada di dalam struktur organisasi 
TNI Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Gubernur Akademi Militer
 yang saat ini dijabat oleh 
Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. Wakil
Gubernur Akademi Militer yang saat ini dijabat oleh 
Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, S.E.
Mako Akademi Militer berada di Jl. Gatot Subroto, Magelang, 
Jawa Tengah.
Program Studi
 Beberapa Program studi pada Akademi Angkatan sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
Akademi Militer/Akmil (Berdasarkan pada Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 245/D/O/2010
tanggal 29 Desember 2010):
 Manajemen Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
 Teknik Mesin Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
 Teknik Sipil Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
 Teknik Elektronika Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
 Administrasi Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
Akademi Angkatan Laut/AAL (Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 244/D/O/2010
tanggal 29 Desember 2010):
 Manajemen Pertahanan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D
IV)
 Manajemen Pertahanan Matra Laut Aspek Darat jenjang program
Diploma IV (D IV)
 Manajemen Logistik dan Keuangan Matra Laut jenjang program
Diploma IV (D IV)
 Teknik Mesin Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D IV)
 Teknik Elektronika Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D
IV)
Akademi Angkatan Udara/AAU (Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 246/D/O/2010
tanggal 29 Desember 2010):
 Teknik Aeronautika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
 Teknik Elektronika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
 Teknik Manajemen Industri Pertahanan Jenjang program Diploma IV
(D IV)
Persyaratan
A. PERSYARATAN UMUM
 Warga Negara Republik Indonesia.
 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun1945.
 Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari
22 tahun pada saat pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus 2015.
 Sehat jasmani dan rohani.
B. PERSYARATAN LAIN
 Pria/Wanita, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri dan PNS TNI.
 Berijazah SMA/MA atau yang setara, program IPA dengan ketentuan
nilai UAN akan ditentukan kemudian.
 Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam
pendidikan.
 Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 165 cm untuk pria dan
160 cm untuk wanita serta memiliki berat badan seimbang menurut
ketentuan yang berlaku.
 Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
 Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Harus ada surat persetujuan dari orang tua/wali. Bagi calon yang
menggunakan wali agar diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi
wali yaitu : Bapak tiri/kakak/Paman/Bibi dengan meneliti KTP orang
tua/Wali dan ditetapkan oleh Kecamatan setempat.
 Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh
panitia penerimaan yang meliputi :
a. Administrasi.
b. Kesehatan.
c. Jasmani.
d. Wawancara.
e. Psikologi.
f. Akademik.
C. PERSYARATAN  TAMBAHAN.
 Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya
atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan
agama/ adat.
 Bersedia mentaati peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak
langsung. Apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana
yang dimaksud maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau
dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut diketemukan
dikemudian hari pada saat mengikuti Pendidikan Pertama.

Anda mungkin juga menyukai