Jalur pendaftaran: Tes : seleksi ujian dengan sistem gugur. Materi Tes:
ujian tertulis (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pengetahuan
Umum), ujian kesehatan, ujian olahraga/kesamaptaan, psikotes,
wawancara, Peragaan dan Penentuan Tahap Ahir.
STMKG
STMKG didirikan di Bandung pada tahun 1955 dengan nama Akademi
Meterologi dan Geofisika (AMG), kampusnya berada di Institut
Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke
Jakarta, kampusnya berada di Kantor Lembaga Meteorologi dan
Geofisika (LMG) Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3 Jakarta Pusat. Tahun
1960 – 1978 AMG dibawah Pusat Meteorologi dan Geofisika. Terhitung
mulai 1 Januari 2005 AMG berada dibawah Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND), berdasarkan SK KBMG No. 003 Tahun 2004. Tahun 2014
menjadi tahun yang bersejarah bagi keluarga besar STMKG, karena di
tahun ini telah diundangkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2014 tertanggal 23 April 2014 tentang perubahan
Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) menjadi Sekolah Tinggi
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) yang berada dibawah
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Jenjang Sarjana Tera pan dengan program studi serta jumlah formasi
tahun 2018 sebagai berikut:
1. Meteorologi (63 taruna 7 Taruni);
2. Klimatologi (27 Taruna 3 taruni);
3. Geofisika (27 Taruna 3 taruni);
4. lnstrumentasi-MKG (120 Taruna).
Persyaratan Umum
Pria/Wanita Warga Negara Indonesia
Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, dapat berkacamata
maksimal minus (-)2, spheris dan tidak silinder.
Umur tidak kurang dari 16 tahun dan tidak lebih dari 21 tahun pada
tanggal 1 September 2019.
Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan.
Bebas narkoba yang dibuktikan dengan tes kesehatan.
Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain.
Tinggi badan minimal 163 cm untuk pria dan 155 cm untuk
wanita dengan berat badan seimbang.
Bersedia bekerja di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
sesuai ketentuan yang berlaku sejak dinyatakan lulus pendidikan, dan
bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Persyaratan AkademikLulus atau akan lulus SMA/Madrasah
Aliyah (MA) jurusan IPA atau SMK dengan kompetensi
keahlian Teknik Elektronika lndustri, Teknik Mekatronika, Teknik
Jaringan Akses, Teknik Transmisi Telekomunikasi, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputerdan Jaringan.
Lulus atau akan lulus SMK dengan kompetensi keahlian pada butir
(a) tersebut hanya dapat mendaftar untuk jurusan lnstrumenta
si-Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG). Kompetensi
keahlian selain pada butir (a) tersebut tidak dapat diterima.
Bagi yang lulus sebelum tahun 2018, nilai ijazah untuk mata
pelajaran Fisika, Matematika, dan Bahasa lnggris masing-masing
minimal 70 (skala 100).
Bagi yang akan lulus pada tahun 2019, nilai rapor untuk tiga
semester terakhir (semester 3, 4, dan 5) pada mata pelajaran Fisika.
Matematika, dan Bahasa lnggris masing-masing minimal 70 (skala
100).
Akademi Kepolisian
Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol adalah sebuah
lembaga pendidikan untuk mencetak perwira Polri. Akpol adalah
unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berada
di bawah Kalemdikpol (Kepala Lembaga Pendidikan Polri).
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010, Akpol
bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira
Polri tingkat Akademi dan lama pendidikan adalah 4 tahun dengan
output pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Pendekatan pendidikan
melalui metode pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan. Akpol
tergabung sebagai anggota INTERPA (International Association of
Police Academies) dari 36 negara anggota lainnya.[1]
PELAKSANAAN PENGASUHAN :
1) Tingkat I :
Diperkenalkan nilai-nilai dasar Taruna Akpol dan persiapan mental
dan fisik untuk menjadi Taruna.
2) Tingkat II :
Dititik beratkan pada aspek mental kepribadian, akademik dan
kesamaptaan jasmani sehingga tercipta fondasi kokoh yang
mencerminkan postur ideal seorang Taruna
3) Tingkat III :
Dititik beratkan pada aspek mental kepribadian, akademik dan
kesamaptaan jasmani sehingga mampu menguasai dasar ilmu dan etika
profesi kepolisian.
4) Tingkat IV
Dititik beratkan pada aspek mental kepribadian, akademik dan
kesamaptaan jasmani sehingga terbentuk Perwira Muda Polri yang
profesional dan siap melaksanakan tugas Kepolisian.
Persyaratan
1. Persyaratan Umum
Warga Negara Republik Indonesia Pria / Wanita, (bukan
anggota/mantan prajurit TNI/POLRI dan PNS TNI).
Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun
1945.
Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari
22 tahun pada saat pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus tahun
pelaksanaan seleksi.
Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang kehilangan hak untuk
menjadi prajurit.
Tamatan SMA/MA jurusan IPA (bukan paket C) dengan ketentuan
nilai rata-rata UAN tidak kurang dari 6.50 dan tidak ada nilai kurang
dari 6, atau kelas 12 dengan rata-rata rapor semester satu tidak
kurang dari 7,50 dan sudah terdaftar sebagai peserta UNAS.
Berkelakuan baik dan tidak sedang kehilangan hak untuk menjadi
prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap disertai dengan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) dan Polres Setempat.
Calon yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. Melampirkan surat persetujuan dari kepala jabatan yang
bersangkutan.
2. Bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan bila diterima
menjadi Taruna Akademi Polisi
2. Persyaratan Khusus
Pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah
mengikuti pendidikan Polri/TNI;
Berijazah serendah-rendahnya SMA/sederajat jurusan IPA/IPS
(bukan lulusan Paket A,B dan C) dengan ketentuan:
1. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Akhir Nasional/UAN (bukan
nilai gabungan):
1. tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 7,0;
2. tahun 2015 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
3. tahun 2016 s.d. 2018 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
4. tahun 2019 akan ditentukan kemudian;
2. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Akhir Nasional/UAN (bukan nilai
gabungan) khusus Papua dan Papua Barat:
1. tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
2. tahun 2015 dengan nilai rata-rata minimal 6,0;
3. tahun 2016 s.d. 2018 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
4. tahun 2019 akan ditentukan kemudian;
3. Bagi lulusan tahun 2019 (yang masih kelas XII) nilai rapor rata-rata
kelas XII semester I minimal 70,00 dan setelah lulus menyerahkan
nilai Ujian Nasional dengan nilai rata-rata yang akan ditentukan
kemudian;
4. Bagi yang berusia 16 sampai dengan kurang dari 17 tahun dengan
ketentuan nilai rata-rata ujian Nasional minimal 75,00 dan memiliki
kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai Ujian Nasional minimal 75,00;
3. ketentuan tentang Ujian Nasional perbaikan:
1. Bagi lulusan 2014 s.d. 2018 yang mengikuti Ujian Nasional (UN)
perbaikan dapat mengikuti seleksi penerimaan Taruna Akpol T.A.
2019 dengan ketentuan nilai rata-rata memenuhi persyaratan;
2. sedangkan calon peserta yang mengulang di kelas XII baik disekolah
yang sama atau di sekolah yang berbeda tidak dapat mengikuti
seleksi penerimaan Taruna Akpol T.A. 2019;
4. berusia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun pada saat
pembukaan pendidikan;
5. tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut
ketentuan yang berlaku):
1. Pria : 165 (seratus enam puluh lima) cm;
2. Wanita : 163 (seratus enam puluh tiga) cm;
6. belum pernah menikah/hamil atau melahirkan bagi peserta calon Taruni
dan belum pernah punya anak kandung/biologis bagi peserta calon Taruna
serta sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan pembentukan;
7. tidak bertato/memiliki bekas tato dan tidak ditindik/memiliki bekas tindik
telinga atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh
ketentuan agama/adat;
8. bagi peserta calon Taruna/i yang telah gagal karena pidana/asusila atau
Taruna/i yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak dapat mendaftar
kembali;
9. dinyatakan bebas narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas
narkoba dari instansi kesehatan pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik
BNN/BNP/BNK);
10. membuat surat pernyataan bermaterai bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah NKRI dan ditugaskan pada semua bidang tugas Kepolisian yang
di tandatangani oleh calon peserta, orang tua dan wali;
11. bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat
pengesahan dari Kemenbuddikdasmen;
12. berdomisili minimal 1 tahun di wilayah Polda tempat mendaftar
dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga, apabila
terbukti melakukan duplikasi/pemalsuan/rekayasa keterangan akan
ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku;
13. bagi peserta calon Taruna/i yang berasal dari SMA Taruna
Nusantara dan SMA Krida Nusantara yang masih kelas XII dapat
mendaftar di Polda asal sesuai alamat KTP/KK atau dapat mendaftar
untuk SMA Taruna Nusantara di Polda Jateng dan DIY sedangkan
untuk SMA Krida Nusantara di Polda Jabar, dengan ketentuan
mengikuti kuota kelulusan/perankingan pada Polda asal sesuai
domisili KTP/KK;
14. bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh)
tahun terhitung saat diangkat menjadi Perwira Polri;
15. memperoleh persetujuan dari orang tua/wali;
16. tidak terikat perjanjian Ikatan Dinas dengan suatu instansi lain;
17. bagi calon Taruna/i yang dinyatakan lulus terpilih agar
melampirkan kartu BPJS kesehatan;
18. bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
1. mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang
bersangkutan;
2. bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima
dan mengikuti pendidikan pembentukan Taruna Akpol;
Akademi Militer
Akademi Militer (Akmil) adalah sekolah pendidikan
TNI Angkatan Darat di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Akademi Militer mencetak Perwira TNI Angkatan Darat. Secara
organisasi, Akademi Militer berada di dalam struktur organisasi
TNI Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Gubernur Akademi Militer
yang saat ini dijabat oleh
Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. Wakil
Gubernur Akademi Militer yang saat ini dijabat oleh
Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, S.E.
Mako Akademi Militer berada di Jl. Gatot Subroto, Magelang,
Jawa Tengah.
Program Studi
Beberapa Program studi pada Akademi Angkatan sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
Akademi Militer/Akmil (Berdasarkan pada Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 245/D/O/2010
tanggal 29 Desember 2010):
Manajemen Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
Teknik Mesin Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
Teknik Sipil Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
Teknik Elektronika Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
Administrasi Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
Akademi Angkatan Laut/AAL (Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 244/D/O/2010
tanggal 29 Desember 2010):
Manajemen Pertahanan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D
IV)
Manajemen Pertahanan Matra Laut Aspek Darat jenjang program
Diploma IV (D IV)
Manajemen Logistik dan Keuangan Matra Laut jenjang program
Diploma IV (D IV)
Teknik Mesin Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D IV)
Teknik Elektronika Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D
IV)
Akademi Angkatan Udara/AAU (Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 246/D/O/2010
tanggal 29 Desember 2010):
Teknik Aeronautika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
Teknik Elektronika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
Teknik Manajemen Industri Pertahanan Jenjang program Diploma IV
(D IV)
Persyaratan
A. PERSYARATAN UMUM
Warga Negara Republik Indonesia.
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun1945.
Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari
22 tahun pada saat pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus 2015.
Sehat jasmani dan rohani.
B. PERSYARATAN LAIN
Pria/Wanita, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri dan PNS TNI.
Berijazah SMA/MA atau yang setara, program IPA dengan ketentuan
nilai UAN akan ditentukan kemudian.
Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam
pendidikan.
Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 165 cm untuk pria dan
160 cm untuk wanita serta memiliki berat badan seimbang menurut
ketentuan yang berlaku.
Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Harus ada surat persetujuan dari orang tua/wali. Bagi calon yang
menggunakan wali agar diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi
wali yaitu : Bapak tiri/kakak/Paman/Bibi dengan meneliti KTP orang
tua/Wali dan ditetapkan oleh Kecamatan setempat.
Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh
panitia penerimaan yang meliputi :
a. Administrasi.
b. Kesehatan.
c. Jasmani.
d. Wawancara.
e. Psikologi.
f. Akademik.
C. PERSYARATAN TAMBAHAN.
Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya
atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan
agama/ adat.
Bersedia mentaati peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak
langsung. Apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana
yang dimaksud maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau
dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut diketemukan
dikemudian hari pada saat mengikuti Pendidikan Pertama.