Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BIMBINGAN DAN KONSELING

PEMBAHASAN SEKOLAH TINGGI

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Nama Absen
Alyadona Apriliani 04
Aura Azhim P 08
Dhea Maisella L 13
Diana Indah S 14
Maheswari Ariella L 20
Nafillatus Shofiyah 29
Nayla Ghea Zareta 30
Septia Nazwa Roshita H 35
Sekolah Tinggi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 pasal
16 ayat 2 dan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, sekolah tinggi merupakan salah satu bentuk perguruan
tinggi selain akademi, politeknik, institut, dan universitas. Sekolah
tinggi dalam pendidikan di Indonesia adalah perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sekolah tinggi kedinasan di Indonesia :
1. Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip)
2. Politeknik Imigrasi
3. Politeknik AKA Bogor
4. Politeknik APP.
5. Politeknik Energi dan mineral Akamigas
6. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
7. Politeknik Statistika STIS
8. Multimedia Training Center
9. Politeknik Kesehatan
10. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA)
11. Politeknik STMI
12. Sekolah Tinggi Perikanan
13. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
14. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)
15. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT)
16. Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD)
17. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS)
18. Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung
19. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)
20. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Sama seperti kuliah di perguruan tinggi negeri dan harus mengikuti seleksi, jika
ingin masuk di sekolah tinggi harus mengikuti seleksi tes masuk Sekolah tinggi
tersebut. Untuk tahun 2021 kemaren, pendaftaran tes masuk Sekolah tinggi telah
dijadwalkan pada bulan April. Secara umum, tahapan yang harus dilalui yaitu:

1. Mendaftar dengan mengakses portal pendaftaran Sekolah tinggi

2. Mengikuti alur pendaftaran dan seleksi administrasi yang telah ditentukan


3. Mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

4. Mengikuti seleksi lanjutan pada Sekolah Tinggi Kedinasan masing-masing –


tes masuk Sekolah Kedinasan diikuti setelah lulus SKD

Sebelum mengikuti tes masuk Sekolah tinggi, kita harus mendaftar terlebih
dahulu. Pada tahapan pendaftaran, kita perlu mencermati apa saja dokumen yang
harus disiapkan. Sebagai contoh, syarat masuk Sekolah Kedinasan 2021 adalah
menyertakan dokumen-dokumen berikut ini saat mendaftar:

1. Ijazah atau Surat Keterangan Lulus

2. Kartu Keluarga

3. KTP atau surat keterangan dari Dukcapil bagi yang belum memiliki KTP

4. Foto berlatar merah

5. Dokumen lain yang disyaratkan oleh tiap Sekolah Tinggi Kedinasan.

Pada pendaftaran Sekolah Tinggi Kedinasan 2021, ada 277.263 akun


terdaftar. Akan tetapi, hanya 81.269 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat dan
dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, yaitu ujian SKD.

SKD terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Karakteristik Pribadi
(TKP), dan Tes Intelegensia Umum (TIU). Nilai minimal yang harus dicapai dan
maksimal yang dapat diraih pada setiap tes yaitu:

1. TWK = 65 – 150

2. TKP = 156 – 225

3. TIU = 80 – 175

Mengacu pada Keputusan Menteri pandayagunaan RB Nomor 921 Tahun


2021, skor akumulatif tertinggi yang dapat dicapai pada SKD 2021 adalah 550.
Namun perlu diperhatikan, Nilai minimal adalah ambang batas yang harus dicapai
pada setiap tes. Meskipun skor akumulatif tinggi, jika skor TWK/TKP/TIU tidak
mencapai ambang batas, maka Sobat tidak dapat lulus SKD dan mengikuti tahapan
tes masuk Sekolah Kedinasan berikutnya (Kesehatan, fisik, dan Wawancara).

Khusus siswa yang akan mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru


atau SPMB PKN STAN, SKD saja tak cukup. Hasil UTBK 2021 akan digunakan
pula pada SPMB PKN STAN 2021. Setelah SKD, Sobat juga akan mengikuti Seleksi
Lanjutan di PKN STAN, sama seperti para peserta yang mendaftar di Sekolah Tinggi
Kedinasan yang lain.

Kita ambil contoh PKN STAN dan IPDN. Gambaran umum mengenai PKN
STAN & IPDN.

STAN yang telah berdiri sejak tahun 1952 sering disebut juga dengan PKN
STAN, Politeknik Keuangan Negara STAN. Selain itu, STAN juga menjadi sekolah
kedinasan terbaik dan favorit setiap tahunnya. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
merupakan pendidikan tinggi kedinasan yang berada di bawah Badan Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan RI.
STAN sangat menarik minat para calon mahasiswa baru karena selama
pendidikan tidak dipungut biaya dan tidak asrama. Kemudian sistem STAN
menggunakan ikatan dinas dan setelah lulus PKN STAN akan langsung diangkat
menjadi CPNS. STAN mempunyai program studi yang diselenggarakan untuk
lulusan SMA, MA, dan SMK dengan jenjang jurusan Diploma I dan III.
Daftar Jurusan STAN sebagai berikut: ~ Diploma III / IV Akuntansi ~
Diploma I / III Pajak ~ Diploma III Penilai / Pajak Bumi dan Bangunan ~ Diploma
I / III Kepabeanan dan Cukai ~ Diploma I / III Kebendaharaan Negara ~ Diploma
III Manajemen Aset.
Program studi STAN non-reguler: ~ Diploma IV Akuntansi (Tugas Belajar)
~ Diploma III Akuntansi dengan Kurikulum Khusus ~ Diploma III Pajak dengan
Kurikulum Khusus.
Program studi diploma I dilaksanakan selama dua semester (1 tahun) dan
dilaksanakan di Kampus STAN Jakarta dan Balai diklat keuangan di Medan,
Palembang, Makassar, Balikpapan, Manado, Cimahi, Malang, Yogyakarta.
Sedangkan program studi diploma III dilaksanakan selama 6 semester (3 tahun) yang
hanya bertempat di Kampus PKN STAN Jakarta.

Institut Pemerintahan Dalam Negeri adalah suatu lembaga pendidikan tinggi


kedinasan yang berada di lingkungan Departemen Dalam Negeri RI dan bertujuan
untuk mempersiapkan kader pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
Program studi IPDN antara lain: ~ D-IV Politik Pemerintahan ~ D-IV Manajemen
Sumber Daya Aparatur ~ D-IV Pembangunan Dan Pemberdayaan ~ D-IV
Administrasi Kependudukan Dan Catatan Sipil ~ D-IV Keuangan Daerah ~ S1
Manajemen Keuangan ~ S1 Manajemen Pembangunan ~ S1 Manajemen
Pemerintahan ~ S1 Manajemen Sumber Daya Manusia ~ S3 Ilmu Pemerintahan.
Lulusan sekolah tinggi

PTK atau sekolah tinggi kedinasan telah dikenal sebagai perguruan tinggi
yang berstatus ikatan dinas, sehingga lulusannya bisa langsung bekerja di
kementerian/badan/lembaga pemerintah yang menaunginya. Tapi ada juga PTK
yang berstatus nonikatan dinas. Terus apa perbedaan ikatan dinas dan nonikatan
dinas? Perbedaannya terletak pada masa depan lulusannya. Lulusan PTK berstatus
ikatan dinas bisa langsung bekerja sebagai pegawai di kementerian/badan/lembaga
pemerintah yang sesuai dengan bidang pendidikannya. Sementara lulusan PTK
berstatus nonikatan dinas hanya akan mendapatkan ijazah setara
mahasiswa PTN dan PTS untuk modal melamar pekerjaan di perusahaan maupun
lembaga pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai