Anda di halaman 1dari 221

Edisi Revisi

Oktober 2021
Universitas
Syiah Kuala

Dokumen Evaluasi Diri


Universitas Syiah Kuala
Universitas Syiah Kuala

RANGKUMAN EKSEKUTIF

Universitas Syiah Kuala (USK) merupakan perguruan tinggi negeri tertua di Aceh
yang didirikan pada tanggal 2 September 1961 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961
yang selanjutnya dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 161
tahun 1962, tanggal 24April 1962. USK memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan
sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berkompetensi tinggi sesuai Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang
Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Untuk memaksimalkan
pelaksanaan sistem pendidikan, USK berpedoman kepada Permenristekdikti Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang telah
ditranspormasi menjadi Permendikbud No 3 tahun 2020. USK telah menerapkan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sejak tahun 2003 berdasarkan Undang-
Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Permenristekdikti 62 Tahun
2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Saat ini USK telah
menjalankan tridharma perguruan tinggi dalam bidang pendidikan ilmu alam, ilmu
sosial dan budaya, dan humaniora melalui seluruh fakultas dan program studi saat ini.
Sistem Pendidikan USK telah dirancang melalui penerapan kurikulum KKNI sejak
tahun 2016 mengacu pada Pemerndikbud No 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi dilengkapi
dengan strategi dan metode student center learning (SCL) dan BLP (Blended
Learning Program) yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Pada program
studi yang dipersiapkan untuk meraih akreditasi Internasional, juga mulai diterapkan
kurikulum berbasis OBE (Outbased Education). USK meraih Akreditasi A tahun 2015
dan 2020 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan
SK nomor 490/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/PT/ VII/2020.
Saat ini, USK telah memiliki 12 Fakultas dan 1 Program Pascasarjana yang
terdiri dari 135 program studi dari berbagai jenjang, yaitu diploma-3 (14 program
studi), sarjana (S1) (63 program studi), profesi (6 program studi), magister (S2) (34
program studi), doctoral (S3) (8 program studi), dan spesialis (10 program studi). Pada
tahun 2015, USK juga telah mendapatkan peringkat akreditasi A dari BAN-PT
berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT RI No. 736/SK/BAN-PT/Akred/PT/VII/2015
tanggal 10 Juli 2015 dan kembali meraih A pada tahun 2020 yang berlaku sampai 11
Juli 2025. Capaian akreditasi program studi di lingkungan USK saat ini: 46 prodi
terakreditasi A, 2 prodi terakreditasi baik sekali, 80 prodi terakreditasi B, 2 prodi
terakreditasi baik, dan 5 prodi baru masih status terakreditasi
C. USK juga mengelola 4 Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) yang
terletak di Kabupaten Gayo Lues. Pada tahun 2020, 5 prodi di Fakultas Teknik-USK
telah meraih Akreditasi Internasional, yang dikeluarkan oleh Indonesian Accreditation
Board for Engineering Education (IABEE) yaitu Teknik Kimia, Teknik Sipil, Teknik
Mesin, Teknik Elektro dan Teknik Geofisika. Tahun 2021 sebanyak 5 program studi
USK sedang mendapat pendampingan dari Kemdikbudristek untuk pengusulan
akreditasi internasional pada lembaga akreditasi ASIIN yaitu Fakultas Kedokteran,
Kedokteran Hewan, Keperawatan, Kedokteran Gigi dan Peternakan. Selain itu, USK
sedang mempersiapkan program studi dari Fakultas Ekonomi, Hukum, Sospol dan FKIP
untuk akreditasi internasional dari FIBAA. Untuk menjamin kualitas manajemen
tatakelola, saat ini USK juga telah mendapatkan

ii
sertifikat ISO meliputi 5 Biro, 2 Lembaga, 1 UPT, 2 Fakultas, serta sertifikasi KAN untuk
Laboratorium Terpadu-USK.
USK sejak tahun 2003 dikenal sebagai perguruan tinggi yang sangat
berkomitmen menerapkan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) secara terstruktur,
terukur dan berkelanjutan yang telah menjadi model pengembangan mutu di lingkungan
PTN dan PTS Indonesia. Di lingkungan Provinsi Aceh, USK melalui program PT Asuh
tahun 2016, 2017 dan 2018 telah menjadi PT terbaik di Indonesia untuk mengasuh dan
membimbing mutu dan akreditasi PTS khususnya di wilayah LLDIKTI 13. USK sejak
tahun 2017-2019 terpilih menjadi PT Asuh terbaik di Indonesia dalam program
pembinaan PTN dan PTS binaan Kemeristekdiktidan memperoleh Hibah Centre of
Excellent Kampus Merdeka Skema 1 dan II tahun 2019, Hibah PKKM dan Hibah
Pendampingan Sekolah Vokasi tahun 2020 dalam rangka mendukung program MB-
KM. Sejak tahun 2015 telah menjadi acuan dan permodelan dalam pengembangan
mutu PTN/PTS berbasis SPMI bagi seluruh Indonesia dan strategi meraih akreditasi
PT terbaik.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 maka dalam rangka
meningkatkan kualitas Pendidikan tinggi dimana Kemeterian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia telah memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi
perguruan tinggi negeri untuk menjadi perguruan tinggi negeri badan hukum. Untuk itu
USK melalui usulan ini akan berupaya menjadi salah satu PTNBH yang baru sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan. Dari hasil analisis faktor internal dan eksternal
dan juga berdasarkan tuntutan PTNBH menyangkut menyelenggarakan Tridharma
Perguruan Tinggi yang bermutu, mengelola organisasi PTN berdasarkan prinsip tata
kelola yang baik, memenuhi standar minimum kelayakan finansial, menjalankan
tanggung jawab sosial dan berperan dalam pembangunan perekonomian maka USK
dinilai layak untuk mengusulkan menjadi perguruan tinggi berbadan hukum nantinya.
Hasil analisis SWOT Evaluasi Diri menunjukkan bahwa USK memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai PTNBH. Rencana pengusulan USK menjadi PTNBH juga telah
menjadi program utama Renstra USK tahun 2020-2024 yang didukung secara
organisasi perguruan tinggi dimana sejak tahun 2016 USK telah menjadi PTBLU
sebagai masa transisi untuk menjadi PTNBH. Dari sisi mutu akademik USK telah
meraih Akreditasi A pada tahun 2015 dan tahun 2020 ((berdasarkan Keputusan BAN-PT
No. 736/SK/BAN-PT/Akred/PT/VII/2015). Sampai tahun ajaran 2020/21 genap
sebanyak 27.926 orang, dengan rincian mahasiswa D3 sebanyak 1.226 orang, S1
sebanyak 23.961 orang, S2 sebanyak 1.794 orang, S3 sebanyak 387 orang, Profesi 557
orang dan Pendidikan Spesialis sebanyak 103 orang. USK memiliki mahasiswa asing
yang terdaftar adalah 68 orang pada TA 2020/21 yang berasal dari negara Gambia,
Thailand, Malaysia, Palestina, Mali, Turkmenistan, Vietnam, Sierra Leone, Yemen,
Sinegal dan Filipina.
Jumlah dosen yang dimiliki USK sampai Juni 2021 sebanyak 1547 orang
dengan rincian sebanyak 85 orang Guru Besar, 407 orang Lektor Kepala, 671 orang
lektor, 249 orang Asisten Ahli dan 136 orang tenaga pengajar. Layanan manajemen
administrasi didukung oleh tenaga pendidikan sebanyak 622 orang yang terdiri dari
tenaga administrasi 549 orang, pustakawan 33 orang dan laboran sebanyak 41 orang.
Jumlah dosen yang berpendidikan S2 918 (59,4%) orang dan S3 602 orang (38,9%)
dan strata S1 berjumlah 26 orang (1,7%). Capaian signifikan dari komposisi dosen yang
meraih GB dimana pada tahun 2016 hanya berjumlah 46 orang dan tahun 2020/21
meningkat hampir 55%. Seluruh SDM Tendik USK senantiasa diberikan kesempatan
untuk mengembangkan karir dan kompetensinya untuk meningkatkan pelayanan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala iii


akademik maupun non-akademik.

iv
Pencapaian prestasi USK dari sisi akademik melalui penerapan sistem
penjaminan mutu internal (SPMI) PT berkelanjutan telah membawa USK
menduduki rangking
24 klusterisasi PT seluruh Indonesia tahun 2020 dan masuk 20 besar PTN terbaik
webometrics 2021. Dalam jajaran 20 PTN terbaik ini, USK menempati peringkat 17
Webometrics, QS Asia Universities Rangking peringkat 12 nasional dan berada pada
posisi 411-500 untuk tingkat Asia. Selain ini, USK menduduki rangking 13 dalam
Pemeringkatan Research and Innovation Rankings dari Scimago Institutions Rankings
(SIR) dan masuk 30 PT terbaik Indonesia versi QS World University Rangking (QS
WUR) pada urutan 23 tahun 2021. USK juga berhasil meraih peringkat kedua pada
kompetisi program hibah World Class Professor (WCP) pada tahun 2020. Sampai
tahun 2021, USK menempati Peringkat Kinerja Mahasiswa (Ristekdikti) pada posisi
18, Rangking 14 Scopus dan Rangking 15 Sinta. Sementara itu untuk UniRank posisi
27 dan Greenmetrics posisi 31. USK telah masuk dalam 20 perguruan tinggi terbaik
nasional dalam pemeringkatan perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian tahun 2016-
2018 oleh Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional sehingga
masuk kelompok PT Klaster Mandiri. USK juga telah mendapatkan kepercayaan
kementerian dengan dukungan penguatan pusat unggulan, yaitu
(a) Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mitigasi Bencana Tsunami, (b) PUI Nilam Aceh, dan
Pusat Unggulan Teknologi (PUT) Kopi Arabica Gayo Single Variety, serta penetapan
sebagai Kluster Inovasi Nilam Aceh.
Hasil analisis efektivitas sistem tata kelola, menunjukkan USK telah berhasil
menjalankan sistem tatakelola yang transparan, akuntabel dan efisiensi selama dengan
telah terbukti dengan perolehan WTP (wajar tanpa pengecualian) Laporan Keuangan
USK tahun 2019 dan tahun 2020. Berdasarkan realisasi anggaran USK, penerimaan
PNBP terjadi peningkatan yaitu dari Rp. 202.383.923.439, - menjadi Rp.
279.415.890.138, - selama kurun waktu tahun 2017 sampai 2020. Untuk komponen
pendapatan non-biaya pendidikan terlihat terjadi peningkatan yang signifikan dimana
pada tahun 2020 mencapai Rp. 45.209.137.568 atau 16,3% dari total PNBP walau
kegiatan kerjasama dan pemanfaatan asset banyak terkendala akibat pandemi Covid-
19. Sebagian besar pendapatan non-UKT tersebut berasal dari kegiatan kerjasama
sebagai misi pengabdian masyarakat USK dengan pendanaan dari mitra total mencapai
Rp. 34.575.995.275,- yang mana 48% berasal dari Pemerintah Aceh dan pemerintah
kabupaten/kota di Aceh. Sampai bulan Juni 2021, pendapatan non-UKT USK meningkat
menjadi Rp. 50.745.501.427, -. Hal ini menjadi modal besar USK untuk mengelola
PTNBH dikarenakan memiliki potensi aset lainnya baik akademik maupin non-
akademik sebagai sumber income generating revenue kedepan yang dimiliki masih
sangat besar. Terkait dengan hal ini, saat ini USK juga telah memiliki Badan
Pengelola Usaha (BPU) USK yang membawah unit-unit usaha di lingkungan usaha
dan memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan pada era PTNBH nantinya
sebagai sumber income generating revenue non-UKT. Strategi lainnya yang akan
diterapkan untuk meningkatkan pendapatan non-UKT adalah peningkatan kerjasama
baik dengan pemerintah daerah dan pusat, perguruan tingggi nasional dan
internasional serta lembaga non-pemerintah serta dunia industri menjadi prioritas USK
kedepan dalam menyongsong PTNBH.
Selain potensi di atas, USK juga telah memiliki pusat studi dan pusat riset
terkait dengan pengembangan inovasi IPTEK. USK telah memiliki sarana dan
prasarana fisik yang memadai untuk menjalankan tata kelola PTNBH, telah memiliki
sistem penjaminan mutu internal dan pengawas internal yang kuat serta telah memiliki

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala v


kerja sama akademik dan non-akademik dengan PT dan instansi lain baik di tingkat
lokal, nasional maupun internasional. Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian
juga ditunjukkan melalui komitmen pendanaan. Komitmen pendanaan internal
adalah 10% dari PNBP sampai

vi
tahun 2018, dan mulai tahun 2019 setelah USK menjadi PTN-BLU maka
berkewajiban mengalokasikan 15% dari PNBP (sesuai Surat Menristekdikti No.
039/M/III/2016). Prasarana dan sarana penelitian USK didukung oleh 184-unit
laboratorium yang tersebar di berbagai jurusan yang ada di setiap fakultas yang
digunakan untuk praktikum mahasiswa, penelitian mahasiswa dan dosen.
Sejak tahun 2016, USK telah memiliki fasilitas sistem informasi yang kuat
dalam menjalankan pelayanan administrasi, keuangan, akademik dan kegiatan non
akademik lainnya. Infrastruktur pendukung sistem informasi USK yang telah tersedia
seperti router Cisco, Server Blade, Switch Blade dan lain-lain yang berada pada Data
Center UPT. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mumpuni. Sarana
tersebut berfungsi dengan baik untuk mendukung layanan koneksi Internet melalui ISP
PT. Telekomunikasi Indonesia dan PT. Indonesia Comnets Plus dengan kapasitas
bandwidth masing-masing 2400 Mbps dan 500 Mbps, dengan total 2900 Mbps.
Selain itu, infrastruktur jaringan sistem informasi USK juga terintegrasi jaringan
khusus tertutup nasional (National closed network) yang menghubungkan institusi dan
komunitas pendidikan dan riset di Indonesia. Jaringan ini disebut dengan Indonesia
Research and Education Networks (iDREN), dengan bandwidth 200 Mbps. Disamping
sistem informasi yang terus dikembangkan, USK juga telah memiliki fasilitas
hardware dan 48 jenis aplikasi software yang dimanfaatkan untuk mendukung seluruh
program digitalisasi pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
Dari bidang kerjasama, USK per tahun 2020/2021 memiliki 350 MoU dan
305 MoA dengan persentase kerjasama 89,1% dengan mitra dalam negeri dan 10,9%
kerjasama luar negeri. Pada kurun waktu di atas, USK dibidang kemahasiswaan telah
meraih 101 prestasi mahasiswa tingkat nasional dan 4 prestasi internasional yaitu
pada ajang World Petanque Offline Cup (WPOC) 2020, Melayu Day of Yala ke 7,
International Model United Nations (IMUN) Online Conference 33.0 dan Foreign
Policy Community of Indonesia Chapter Universitas Indonesia Series of Foreign Policy
Classis.
Dari sisi pengembangan perguruan tinggi, untuk persiapan menuju perguruan
tinggi otonom dan berbadan Hukum, Rektor USK melalui Keputusan Rektor
No.1392/ UN11/KPT/2018 telah mengangkat personalia untuk menjalankan Badan
Pengelola Bisnis USK (BPBU) dengan harapan BPBU dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis
yang sehat hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP Nomor 4/2014) tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Unit ini menjadi
sangat penting nantinya untuk meningkatkan generating revenue USK sebagai PTNBH
untuk meningkatkan pendapatan selain UKT.
Dalam strategi pengembangan kedepan, sejalan dengan proses pengusulan
PTNBH, USK telah menyusun rencana pengembangan jangka Panjang (RPJP) tahun
2020-2039 berbasis hasil analisis SWOT guna meningkatkan mutu akademik dan non-
akademik dalam persiapan menjadi PTNBH yang mandiri nantinya. Salah satu yang
menjadi tantangan besar USK kedepan ialah peningkatan pendapatan di luar UKT
melalui pemanfaatan aset, kerja sama, potensi akademik dan usaha mandiri menjadi
fokus utama kedepan. Untuk itu dukungan semua pihak dari eksternal dan internal
seperti; Kemendikbud, Kementerian Keuangan, Pemerintah Aceh dan seluruh Alumni
serta seluruh sivitas akademika sangat diperlukan. Melalui perubahan bentuk menjadi

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala vii


PTNBH diharapkan USK akan lebih mandiri untuk mewujudkan cita-cita pendidikan
tinggi Indonesia sesuai keinginan masyarakat terhadap perguruan tinggi yang
bermutu dan unggul nantinya.

viii
Universitas Syiah Kuala

DAFTAR ISI
EVALUASI DIRI PTN-BH
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RANGKUMAN EKSEKUTIF........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... vi
TIM PENYUSUN DOKUMEN EVALUASI DIRI........................................................................x
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... xv

BAB I LATAR BELAKANG …………………. 18


A. Profil Universitas Syiah Kuala …………………. 23
B. Program Pengembangan USK …………………. 28
C. Urgensi USK Menuju PTNBH …………………. 24
D. Proses Penyusunan Evaluasi Diri …………………. 30

BAB II RENCANA …………………. 36


PENGEMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
A. Master Plan Pengembangan USK …………………. 36
B. Analisis dan Realisasi Renstra USK 2015-2019 …………………. 39

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL …………………. 44


A. Posisi USK di Lingkungan Eksternal …………………. 44
B. Lingkungan Eksternal Makro …………………. 46
C. Lingkungan Eksternal Mikro …………………. 52

BAB IV PENYELENGGARAAN TRIDHARMA …………………. 60


YANG BERMUTU
A. Penjaminan Mutu …………………. 60
B. Mahasiswa dan Lulusan …………………. 68
C. Riset dan Publikasi …………………. 84
D. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) …………………. 93
E. Dosen dan Tenaga Kependidikanan …………………. 103

BAB V PENGELOLAAN ORGANISASI PTN …………………. 112


BERDASARKAN PRINSIP TATA KELOLA YANG
BAIK
A. Sistem Pengelolaan USK …………………. 112
B. Kerjasama …………………. 119
C. Sumber Daya Keuangan …………………. 123
D Prasarana dan Sarana …………………. 130

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala ix


E. Sistem Informasi …………………. 136
F. Peringkat Institusi …………………. 153
G. Akuntabilitas …………………. 155
H. Transparansi, Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan …………………. 159

BAB VI TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN PERAN DALAM …………………. 164


PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
A. Tanggung Jawab Sosial …………………. 164
B. Peran USK untuk Pembangunan Aceh …………………. 165
C. Kepedulian USK terhadap Mahasiswa …………………. 167
D. Keterlibatan Kerjasama Pembinaan Lembaga …………………. 169
Dan Masyarakat
E. Akses pada Sarana dan Prasarana bagi Masyarakat …………………. 170
F Pelayanan Tri Dharma kepada Masyarakat …………………. 177
G Peran USK Dalam Pembangunan Ekonomi …………………. 180

BAB VII PENUTUP …………………. 186


A. Faktor Pendukung USK menuju PTNBH …………………. 186
B. Analisis SWOT …………………. 188
C. Tindak Lanjut Perencanaan untuk PTNBH …………………. 192

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Rencana Pengembangan Jangka Panjang USK Menjadi PT 25


Inovatif
Gambar 1.2. Status Akreditasi Program Studi USK per Juni 2021 27
Gambar 1.3. Rencana Transpormasi Kelembagaan USK Menjadi PTNBH 28
Gambar 1.4. Tahapan Penyusunan Dokumen ED Pengusulan PTNBH USK 31
Gambar 1.5. Pelibatan Pemangku Kepentingan Eksternal dan Internal 32
Gambar 2.1. Rencana Jangka Panjang USK Tahun 2020-2039 38
Gambar 3.1. Ringkasan Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal USK 46
Gambar 3.2 Tujuh Belas Tujuan SDGs untuk Agenda 2030 47
Gambar 3.3. Dimensi SDGs dalam Pendidikan Tinggi (Hooey et al., 2015) 47
Gambar 3.4. Peran Teknologi Digital dalam Pekerjaan di Era RI 4.0 48
Gambar 3.5. Konsep Society 5.0 Tentang Human-Centris 49
Gambar 3.6. Skor Indonesia Berdasarkan Kerangka Indeks Daya Saing 50
Global
Gambar 3.7. Kebutuhan Literasi pada Pendidikan untuk SDM Era 53
Revolusi Industri 4.0
Gambar 4.1. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) USK dengan 61
kebijakan mutu: terstruktur, terukur dan berkelanjutan
sebagai ujung tombak peningkatan mutu akademik dan
non-akademik
Gambar 4.2. Laman Sistem Informasi Audit Mutu Internal (AMI) LP3M- 63
USK
Gambar 4.3. Laman Sistim Informasi LP3M untuk Akses Beberapa Survei 64
Gambar 4.4. Laman Sistim Informasi CDC untuk Akses Tracer Study 65
Gambar 4.5. Tampilan Salah Satu Luaran Survei Alumni 65
Gambar 4.6. Peningkatan Capaian Akreditasi Program Studi dari 2015 66
sampai 2021
Gambar 4.7. Keadaan Mahasiswa Baru USK tahun 2017-2020 70
Gambar 4.8. Profil Mahasiswa Aktif per Fakultas-USK 71
Gambar 4.9. Profil Mahasiswa Aktif USK Menurut Angkatan 71
Gambar 4.10. Keadaan Mahasiswa Asing Belajar Penuh Waktu di USK 72
Gambar 4.11. Keadaan Mahasiswa Asing Melalui Program Student 73
Exchange
Gambar 4.12. Persentase Mahasiswa Penerima Beasiswa 74
Bidikmisi/ KIP-K 2016-2020
Gambar 4.13. Keadaan Mahasiswa Afirmasi ADIK 2016-2020 75
Gambar 4.14. Keadaan Rata-Rata Masa Studi Selama 2015-2020 77

vi
Gambar 4.15. Kelulusan Tepat Waktu Menurut Angkatan 78
Gambar 4.16. Persentase Putus Studi Menurut Angkatan 79
Gambar 4.17. Profil Aktivitas Lulusan Tahun 2015-2019 Setelah 2 Tahun 81
Tamat
Gambar 4.18. Profil Masa Tunggu Pekerjaan Pertama Lulusan Tahun 81
2015-2019 Yang Bekerja
Gambar 4.19. Profil Kesesuaian Bidang Pekerjaan Lulusan Tahun 82
2015- 2019 Yang Bekerja
Gambar 4.20a Prestasi kemahasiswaan USK di tingkat nasional/wilayah 83
dan internasional
Gambar 4.20b Jumlah mahasiswa USK yang berpartisipasi dalam 84
kegiatan internasional selama 2016-2021
Gambar 4.21. Profil Jumlah Kegiatan dan Pendanaan Penelitian 86
per Fakultas Selama 2016-2021
Gambar 4.22. Jumlah Kegiatan Penelitian Pendanaan dari Luar USK 87
Gambar 4.23. Sebaran Publikasi Terindeks Scopus dan Kuartil Scimago 88
Gambar 4.24. Jumlah Publikasi Menurut Jenis Luaran per Tahun (2016- 89
2020)
Gambar 4.25. Jumlah Buku Ber-ISBN Karya Dosen USK (2012-2020) 89
Gambar 4.26. Jumlah Sitasi Artikel Scopus Atas Nama USK per 90
Tahun (2016-2020)
Gambar 4.27. Pemetaan Area Riset Dominan Dan Rangkingnya Secara 91
Global Dari Scimago
Gambar 4.28. Jumlah karya HaKI, Prototipe dan Produk Inovasi per 91
Tahun (2016-2020)
Gambar 4.29. Indeksasi jurnal terbitan USK di SINTA dan Scopus 92
Gambar 4.30. Jumlah dan Pendanaan PKM dari PNBP USK dan DRPM 94
Gambar 4.31. Jumlah Produk PKM Tahun 2020 Kerjasama 102
Pendanaan dari Mitra
Gambar 4.32. Pendanaan dari Mitra Kerjasama PKM Tahun 2020 102
Gambar 4.33. Jumlah Produk PKM Pendanaan USK dan DRPM 103
yang Dimanfaatkan Masyarakat (2016-2021)
Gambar 4.34. Profil Dosen USK Berdasarkan Status Kepegawaian 104
Gambar 4.35. Komposisi Jabatan Fungsional Dosen Tetap USK 105
Gambar 4.36. Komposisi Pendidikan Terakhir Dosen Tetap ASN USK 106
Gambar 4.37. Sebaran Status Tenaga Kependidikan di lingkungan USK 108
Gambar 4.38. Sebaran Golongan Tenaga Kependidikan USK 108
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Universitas Syiah Kuala 117
Gambar 5.2. Arah pelaksanaan reformasi birokrasi di USK 118
Gambar 5.3a. Profil kerjasama per tahun untuk dalam dan luar negeri 121

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala ix


Gambar 5.3b. Profil Jenis Lembaga Bekerjasama dengan USK 122
Gambar 5.4. Pertemuan Rektor USK dan Rektor Leiden University 122
Gambar 5.5. Jumlah Kerjasama USK Berdasarkan Fakutas dan Unit 123
Kerja Pelaksana
Gambar 5.6. Tampilan Sistim Informasi Rencana Kerja dan Anggaran 125
(SIREKAN) USK
Gambar 5.7. Tampilan Sistim Informasi Keuangan (SIMKEU) USK 126
Gambar 5.8. Pendapatan Non-UKT dari Aset/Kerjasama/Hibah 129
Selama 2017-2020
Gambar 5.9. Tampilan Laman SIMADU USK 131
Gambar 5.10. Beberapa sarana dan prasarana ruang perkuliahan di USK 135
Gambar 5.11. Beberapa sarana dan prasarana ruang praktikum dan 135
praktek di USK
Gambar 5.12. Tampilan laman untuk akses beberapa sistim informasi 137
layanan USK
Gambar 5.13. Fasilitas Laboratorium Komputer di UPT TIK dan fasiltas 142
pelayanan IT tingkat fakultas
Gambar 5.14. Jaringan Fiber Optic Kampus USK 143
Gambar 5.15. Fasilitas Data Center dan Konektivitas ke Jaringan Sistem 145
USK
Gambar 5.16. Tingkat Pemanfaatan Bandwidth Layanan iDREN 146
Gambar 5.17. Arsitektur Dual Homing Provider Internet USK 148
Gambar 5.18. Keadaan Topologi Jaringan USK pada 2021 149
Gambar 5.19. Halaman Depan Situs e -Learning Universitas Syiah Kuala 150
Gambar 5.20. Trafik penggunaan e-learning USK termonitor pada SPADA 150
Gambar 5.21. Fitur konten lokal dan daftar layanan melalui UILIS-USK 152
Gambar 5.22. Sejak tahun 2018 sampai tahun 2021, USK termasuk 154
perguruan tinggi terbaik di Indonesia dari perankingan
Webometrics
Gambar 5.23. Komponen utama akauntabilitas akademik, keuangan dan 155
public USK
Gambar 5.24. Penerapan Perjanjian Kinerja Rektor dengan Pimpinan 157
Unit dalam lingkungan USK dengan berbasis aplikasi WEB.
Gambar 5.25. Perjanjian Kinerja sebagai pedoman dalam 157
pengorganisasian kegiatan dalam perencanaan dan
penganggaran dalam aplikasi Sistem Rencana Kerja dan
Anggaran (SIREKAN) USK
Gambar 5.26. Pedoman Baku Pelaporan/Monitoring dan 158
Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan USK

x
Gambar 5.27. Pembuatan Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi Capaian 159
Kinerja Triwulan berbasis aplikasi WEB USK
Gambar 5.28 Rekapitulasi temuan BPK dan tindaklanjutnya 161
Gambar 6.1. Peran sosial USK telah dikenal luas oleh masyarakat 165
Aceh dan nasional
Gambar 6.2. USK telah memberikan sumbangsih besar dalam 166
pembangunan sumber daya manusia dan juga masa depan
Aceh dari dulu hingga saat ini
Gambar 6.3. Program pembinaan karakter untuk meningkatkan kualitas 168
lulusan
Gambar 6.4. Penandatanganan MoU desa binaan Alue Naga dari hasil 170
kerjasama antara USK, PT Astra Internasional serta
Pemko Banda Aceh.
Gambar 6.5. Program pengembangan usaha melalui Badan 173
Pengembangan Bisnis USK untuk penguatan generating
revenue USK menuju PTNBH
Gambar 6.6. Disamping fasilitas sarana prasarana akademik dan asset, 175
USK memiliki fasilitas laboratorium lapangan yang potensial
diberdayakan untuk mendukung PTNBH
Gambar 6.7. RSP USK salah satu fasilitas pelayanan masyarakat dan 177
pendidikan yang sangat potensial dikembangkan menjadi
unit usaha pada era PTNBH
Gambar 6.8. Program PkM dan bakti sosial dosen dan mahasiswa 178
USK untuk memberikan solusi terhadap permasalahan
sosial, ekonomi dan pendidikan masyarakat
Gambar 6.9. USK selalu berperan aktif dalam memberikan masukan pada 181
program pembangunan ekonomi daerah dan nasional
Gambar 6.10. CDC-USK memiliki program yang terkait dengan penguatan 183
pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun
diberbagai lapangan kerja dan secara rutin melaksanakan
tracer study terhadap lulusan.
Gambar 7.1. Analisis Kuadran SWOT Potensi USK menuju PTNBH 191

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala xi


x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Capaian Kinerja Renstra USK Tahun 2015-2019 40


Tabel 3.1. Rangking USK di Nasional dan Global Tahun 2020 45
Tabel 4.1. Berbagai Jenis Survei untuk Mendapatkan Umpan Balik Pemangku 64
Kepentingan
Tabel 4.2. Sebaran Akreditasi Program Studi Berdasarkan Jenjang Pendidikan 66
Tabel 4.3. Capaian Akreditasi Internasional Program Studi 73
Tabel 4.4. Hasil Pelacakan Lulusan USK Tahun 2020/21 Terhadap Masa Studi 76
Tabel 4.5. Distribusi Tujuan Setelah Lulus Kuliah Dari Lulusan USK Pada TA 80
2020/21
Tabel 4.6. Distribusi Dosen Tetap di Lingkungan USK per TA 2020/2021 104
Tabel 4.7. Distribusi Dosen Tetap Berdasarkan Golongan Per TA 2020/2021 105
Tabel 4.8. Rasio mahasiswa per dosen menurut Bidang Program Studi 107
Tabel 5.1. Realisasi penerimaan USK 4 tahun terakhir 127
Tabel 5.2. Komposisi pernerimaan Berasal dari UKT/APBN dan non-UKT 128
Tabel 5.3. Prasarana utama dan pendukung kegiatan akademik dan non-Akademik 132
Tabel 5.4. Sejumlah Aplikasi Sistem Informasi USK Yang Tersedia Melayani 136
Akses Data
Tabel 5.5. Sejumlah Aplikasi Sistem Informasi USK Yang Tersedia Melayani 138
Akses Data
Tabel 7.1. Hasil analisis SWOT terhadap faktor eksternal (Kesempatan-Ancaman) 189
usulan Universitas Syiah Kuala menjadi PTNBH
Tabel 7.2. Hasil Analisis Akar Masalah (RCA) dan Analisis Medan Kekuatan 191
(FFA)

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala xiii


Universitas Syiah Kuala

TIM PENYUSUN

Dokumen Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala

Penyusunan Evaluasi Diri ini didasarkan kepada Keputusan Rektor


Universitas Syiah Kuala Nomor: 2082/ UN11/KPT/2019 tanggal 23 November
2020 dengan
susunan tim sebagai berikut ini.

Pengarah
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng

Ketua
Prof. Dr. Ir. Marwan
Dr. Ir. Agussabti,
M.Si Dr. Ir.
Alfiansyah YBC
Dr. Hizir

Sekretaris
Dr. T. Meldi Kesuma, SE., M.M.

Koordinator Evaluasi Diri


Dr. Ir. M. Aman Yaman, M Agric.Sc.

Anggota
Dr. drh. Rinidar,
M.Kes. Dr. Syifaul Huzni,
S.T.,M.Sc.
Dr. Marty Mawarpury, M.Psi.,
Psikolog Dr. Ing. Rudi Kurniawan,
S.T.,M.Sc. Hendra Koesmara,
S.Pt.,M.Sc.
Syahrul Purnawan, S.Pi.,M.Si.
Wais Alqarni, S.IP., M.A.
Rudy Fachruddin, S.E.,
M.Si. Kurnia Saputra,
S.T.,M.Sc.

x
KATA PENGANTAR
Sebagai wujud tanggungjawab dalam
mendukung Indonesia menuju 2045 yang
menitik beratkan pembangunan SDM dan
penguasaan IPTEK, Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) memiliki fungsi yang sangat strategis
dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM), baik untuk kebutuhan lokal,
maupun nasional dan global. Terlebih lagi
ketika masyarakat Aceh mengaitkannya sebagai
Universitas Jantung Hati Rakyat Aceh, maka
tanggungjawab tersebut terasa semakin berat.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai
universal, nasional, dan lokal, Unsyiah
berkewajiban untuk melahirkan SDM yang memiliki keselarasan dalam pemenuhan
kebutuhan IPTEK dan IMTAQ. Pada akhirnya Unsyiah diharapkan mampu melahirkan
SDM yang memiliki keseimbangan antara keduanya, yaitu SDM yang berkualitas,
berbudi pekerti, menjunjung tinggi etika, estetika, berakhlak mulia, serta mewujudkan
masyarakat akademik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu,
suatu evaluasi diri diperlukan untuk melihat kondisi saat ini dan kesiapan Universitas
Syiah Kuala dalam mengintegrasikan nilai-nilai universal tersebut sesuai
Perkembangan zaman.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020, dalam rangka
meningkatkan kualitas Pendidikan tinggi dimana Kemeterian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia telah memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi
perguruan tinggi negeri untuk menjadi perguruan tinggi negeri badan hukum, maka
Universitas Syiah Kuala melalui usulan ini akan berupaya menjadi salah satu PTNBH
yang baru sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Dari hasil analisis faktor
internal dan eksternal dan juga berdasarkan tuntutan PTNBH menyangkut
menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu, mengelola organisasi
PTN berdasarkan prinsip tata kelola yang baik, memenuhi standar minimum
kelayakan finansial, menjalankan tanggung jawab sosial dan berperan dalam
pembangunan perekonomian maka Universitas Syiah Kuala dinilai layak untuk
mengusulakan menjadi perguruan tinggi berbadan hukum nantinya.
Penyusunan Dokumen Evaluasi Diri ini tidak luput dari berbagai kekurangan
baik yang berasal dari kelemahan tim penyusun, keterbatasan data dan informasi, serta
adanya masukan dari pemangku kepentingan yang belum dapat terakomodasi. Oleh
karena itu, Evaluasi diri ini ini secara fleksibel melihat kondisi saat ini dan sasaran ke
depan untuk dapat menyikapi dinamika perubahan dalam era Revolusi Industri 4.0
dan revolusi peradaban 5.0 yang dapat dilakukan peninjauan secara periodik sesuai
mekanisme yang disepakati. Secara khusus, Pimpinan Unsyiah mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Penyusun serta semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan dokumen ini.

Banda Aceh, 30 Juni 2021 Rektor,

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng NIP 196208081988031003

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala xv


BAB I
LATAR BELAKANG
BAB I
LATAR
BELAKANG

A. Profil Universitas Syiah Kuala

Univeritas Syiah Kuala merupakan perguruan tinggi negeri tertua di Aceh.


Berdiri pada tanggal 2 September 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961. Pendirian
USK dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, nomor 161 tahun
1962, tanggal 24 April 1962 di Kopelma Darussalam, Banda Aceh. USK yang
berkedudukan di Ibukota Provinsi Aceh dengan kampus utama terletak di Kota
Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh mempunyai tanggungjawab
yang sangat besar terhadap bangsa dan negara dalam kaitan dengan mempersiapkan
SDM penerus bangsa yang berkualitas sehingga diperlukan sistem pengembangan
organisasi tata kelola yang dinamis. Pada tahun 2018, USK telah menjadi PTN
Badan Layanan Umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 361/
KMK.05/2018. Saat ini, USK memiliki lebih dari 30.000 orang mahasiswa yang
menuntut ilmu di 12 Fakultas dan Program Pascasarjana. Sebagai salah satu institusi
pendidikan tinggi, USK memiliki fungsi yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, baik untuk kebutuhan lokal, nasional maupun
regional. Sebagai universitas Jantung Hati Rakyat Aceh yang mengutamakan mutu,
USK mengintegrasikan nilai-nilai universal, nasional, dan lokal untuk melahirkan
sumber daya manusia yang memiliki keselarasan dalam antara IPTEK dan IMTAQ.
Keseimbangan diantara keduanya menjadi komponen utama dalam menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, berbudi pekerti, menjunjung tinggi etika,
estetika serta berakhlak mulia.

USK memiliki visi “Menjadi Universitas yang Inovatif, Mandiri, dan


Terkemuka di Asia Tenggara dalam Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
Kepada Masyarakat”. Adapun Misi USK, yaitu:

1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berbasis penelitian untuk


menghasilkan lulusan yang berkarakter dan berdaya saing tinggi;
2. Menyelenggarakan penelitian berkualitas dan inovatif untuk mendukung
pembangunan daerah, nasional, dan internasional;
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penerapan penelitian;
4. Meningkatkan kualitas akademik untuk menghasilkan lulusan yang berdaya

1
saing tinggi;

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 19


5. Menerapkan manajemen mutu terpadu dibidang pendidikan melalui penerapan
prinsip transparansi, pastisipatif, efisiensi, dan produktif;
6. Memperkuat dan memperluas jaringan kerja sama institusional dalam rangka
mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi,
humaniora, olahraga dan seni; dan
7. Mewujudkan universitas yang mandiri.

Tujuan USK, adalah:

1. Menjadi universitas yang bermutu di bidang pendidikan, penelitian, dan


pengabdian kepada masyarakat;
2. Menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan masalah-masalah kekinian
yang muncul dalam masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan, keimanan, dan ketaqwaan;
3. Memberikan pelayanan yang maksimal bagi seluruh stakeholders;
4. Menjadi universitas yang akuntabel mencirikan good governance;
5. Menjadi mitra (partner in progress) bagi pembangunan daerah, nasional dan
internasional; dan
6. Menjadi universitas mandiri.
USK saat ini mengelola 135 program studi yang tersebar pada 12 Fakultas
dan PPs dengan jenjang doktoral 8 Prodi, magister 33 prodi, Spesialis 10 prodi,
profesi 5 prodi, dan diploma 14 prodi. Termasuk didalamnya adalah 4 Program Studi Di
luar Kampus Utama (PSDKU) yang terletak di Kabupaten Gayo Lues. Saat ini jumlah
mahasiswa USK sebanyak 31.029 orang, dengan rincian mahasiswa D3 sebanyak
1.404 orang, S1 sebanyak 26.136 orang, S2 sebanyak 2.126 orang, S3 sebanyak 380
orang, Profesi 880 orang dan Pendidikan Spesialis sebanyak 108 orang. Adapun
jumlah dosen yang dimiliki saat ini adalah sebanyak 1547 orang dengan rincian 871
orang laki-laki dan 668 orang perempuan. Dari sisi kepangkatan dosen saat ini USK
memiliki 88 guru besar, 430 Lektor Kepala, 668 lektor, 258 Asisten Ahli dan 127
tenaga pengajar. Layanan manajemen administrasi didukung oleh 1.496 tenaga
administrasi (PNS 680 dan non- PNS 816) yang senantiasa diberikan kesempatan
untuk mengembangkan karir dan kompetensinya. Hasil survei menunjukkan banyak
aspek layanan pengelolaan SDM dan dukungan pelaksanaan tugas telah dianggap
baik dan sangat baik. Pada tahun 2015, USK juga telah mendapatkan peringkat
akreditasi A dari BAN-PT berdasarkan

2
Surat Keputusan BAN-PT RI No. 736/SK/BAN-PT/Akred/PT/VII/2015 tanggal 10
Juli 2015 dan kembali meraih A pada tahun 2020.
Penerimaan mahasiswa baru program sarjana dilakukan melalui 3 jalur yakni
SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri (SMMPTN-Barat) dengan mekanisme dan
kriteria yang jelas yang sejalan dengan visi dan misi USK. Sementara proses
penerimaan mahasiswa program diploma, pascasarjana, dan profesi dilakukan
melalui jalur mandiri. Penerimaan mahasiswa juga memberikan akses yang seluas-
luasnya bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi tetapi memiliki potensi
akademik, melalui program Bidikmisi/KIP-Kuliah, Uang Kuliah Tunggal
Berkeadilan (UKTB) dan program afirmasi. USK memiliki mahasiswa aktif yang
berasal dari 29 provinsi dan 324 mahasiswa asing dari 8 negara. Untuk mendukung
keberhasilan pembelajaran, USK menyediakan layanan akademik seperti e-Learning,
perpustakaan online dan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) dan akses layanan
kemahasiswaan yang sangat layak dan sesuai dengan kebutuhan sehingga sangat
aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik dengan sejumlah prestasi
nasional dan internasional. Peranan Career Development Center (CDC) telah
membuka akses lulusan kepada dunia kerja melalui program bursa kerja di kampus,
pelatihan dan pembekalan alumni dan informasi penerimaan kerja dan juga secara
terstruktur lembaga ini melakukan pelacakan alumni dan survey kepuasan untuk
mendapatkan umpan balik bagi peningkatan mutu berkelanjutan. Ikatan Alumni
(IKA) USK yang merupakan wadah alumni dalam berkomunikasi dan berkoordinasi
juga telah memberikan kontribusi yang berarti dalam kegiatan akademik dan non-
akademik serta terhadap potensi pengembangan USK ke depan.

Berbagai upaya pengembangan dan perubahan telah dilakukan khususnya


dalam mendukung pelaksanaan tridharma, pembenahan sistem pengelolaan
menuju tata kelola yang baik berdasarkan prinsip kredibel, akuntabel, transparan,
bertanggungjawab dan adil terus bergulir yang menekankan partisipasi stakeholder
internal semaksimal mungkin. Beberapa program studi telah dibuka merupakan
upaya mewujudkan visi unggulan di bidang mitigasi dan penanggulangan bencana,
dan pengembangan potensi pesisir, kelautan dan perikanan. Visi unggulan juga telah
dikembangkan melalui kegiatan 26 pusat riset dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Dalam menuju pencapaian daya saing internasional di tahun 2026,
beberapa program unggulan USK yang telah mendapat perhatian internasional
adalah riset tsunami dan mitigasi kebencanaan yang dikelola melalui Pusat Riset
Mitigasi dan Bencana Tsunami (Tsunami Disaster and Mitigation Research Center,
TDMRC) yang telah menjadi rujukan internasional dan menjadi salah satu pilar
kolaborasi nasional di

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 21


bidang mitigasi kebencanaan. Program unggulan lainnya adalah Pusat Unggulan
Iptek (PUI) penelitian minyak atsiri yang dikenal dengan Asiri Research Center
(ARC), Pusat Riset Sapi Aceh dan Ternak Lokal dan Pusat Riset Padi Aceh yang
terintegrasi secara terpadu dan mengedepankan hilirisasi riset dengan kolaborasi
antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan komunitas. Berbagai inovasi
terus dikembangkan USK dari berbagai program, seperti IBT, CPPBT, Kluster
Inovatif, Inovasi Industri, dan PPBT, serta PPTI. Capaian tahun 2017 adalah 5
produk inovasi, tahun 2018 sebanyak 5 produk, dan meningkat pada tahun 2019
sebanyak 11 produk inovasi. Perolehan Paten juga merupakan bentuk prestasi kinerja
institusi. Tahun 2017, USK memperoleh 15 produk paten dan meningkat pada tahun
2018 dan 2019 masing-masing sebanyak
20 produk paten. Penguatan inovasi universitas sejak 2019 dikelola oleh Pusat
Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi yang berada dibawah Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Untuk meningkatkan tata kelola dan tata pamong tersebut, pada tahun 2017,
USK melakukan program reformasi birokrasi yang didesain untuk masa waktu 2017-
2021 yang menitikberatkan pada 8 area perubahan antara lain: Organisasi, Tata
Laksana, Sumber Daya Manusia (Aparatur), Peraturan Perundang Undangan,
Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja Aparatur yang hasil
perubahannya sangat signifikan. Pengelolaan sistem tata kelola dilakukan secara
online dengan melibatkan UPT PUKSI (Pusat Komputer dan Sistem Informasi)
dengan mengembangkan 31 aplikasi e-governance yang dapat diakses melalui
https://unsyiah. ac.id serta penerapan sistem SINDE (paper less office) di seluruh
lingkungan USK secara online dalam pelayanan akademik yang dinilai sangat efisien.
Akuntabilitas USK semakin terjamin baik dengan adanya sistem pengawasan internal
dan audit eksternal oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M). Implementasi mutu terus
dijalankan secara berkelanjutan dan dievaluasi melalui pelaksanaan audit mutu
internal setiap tahunnya yang saat ini pelaksanaannya telah memasuki siklus 11.
Tindak lanjut dari temuan audit internal merupakan poin yang terus digunakan untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja.

Dari sisi pemeringkatan nasional maupun internasional, sejak 5 tahun terakhir


ini USK berhasil memperbaiki posisinya ditinjau dari pemeringkatan PT nasional
dimana saat ini menduduki rangking 23 dari 4.498 perguruan tinggi dengan 25.548
program studi yang ada di Indonesia. Pada tahun 2019, USK menempati Peringkat
Kinerja Mahasiswa (Ristekdikti) pada posisi 18, Rangking 8 Webometrics, Rangking
14 Scopus dan Rangking 16 Sinta. Sementara itu untuk QS ranking, USK menempati
posisi 12, Scimago Institution Rangking posisi 17, UniRank posisi 27 dan

2
Greenmetrics

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 23


posisi 31. Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian juga ditunjukkan melalui
komitmen pendanaan. Komitmen pendanaan internal adalah 10% dari PNBP sampai
tahun 2018, dan mulai tahun 2019 setelah USK menjadi PTN-BLU maka
berkewajiban mengalokasikan 15% dari PNBP (sesuai Surat Menristekdikti No.
039/M/III/2016). Prasarana dan sarana penelitian di USK didukung oleh 184 unit
laboratorium yang tersebar diberbagai jurusan yang ada di setiap fakultas yang
digunakan untuk praktikum mahasiswa, penelitian mahasiswa dan dosen. Disamping
itu, juga didukung UPT Laboratorium Terpadu, University Farm, Hutan Pendidikan
dan 47 pusat riset. Rangking USK 2019 bidang penelitian adalah seperti berikut (per
30 Desember 2019): (a) Rangking Scopus : 14; (b) Rangking SINTA : 14; (c)
Scimago Institution Rangking: 7 (Indonesia) dan 358 (Asia); (d) Rangking
Webometric : 8 (Indonesia) dan 480 (Asia); (e) Pemeringkatan Perguruan Tinggi
Berbasis Kinerja Penelitian Tahun 2016 – 2018 : 20; (f) Pemetaan bidang penelitian :
Klaster Mandiri; (g) Pusat Unggulan Iptek: Mitigasi Bencana Tsunami dan Nilam
Aceh; dan (h) Kluster Inovasi: Nilam Aceh. Sejumlah aktivitas riset USK telah
mendapatkan rekognisi internasional yang dibuktikan adakan kegiatan riset bersama,
publikasi bersama, pertukaran dosen dan pertukaran mahasiswa. Area atau bidang
riset yang sudah diakui ini antara lain: mitigasi bencana kegempaan dan tsunami,
resolusi konflik dan perdamaian, padi unggul, minyak atsiri nilam Aceh, Ayam
Lokal Unggul, biodiversitas (gajah, rayap, hutan lestari, ternak lokal dan ikan
endemik).

Dari sisi penjaminan mutu, USK telah berhasil menerapkan sistem


penjaminan mutu internal (SPMI) sejak tahun 2003 dan saat ini menjadi model
pengembangan PT Indonesia dalam bentuk SPMI terstruktur, terukur dan
berkelanjutan, dengan dipercayakan USK sebagai PT asuh selama 3 tahun berturut-
turut (2017-2019). Hasil analisis terhadap evaluasi capaian kinerja penjaminan mutu
menunjukkan bahwa USK telah mampu melampaui standar nasional pendidikan
tinggi baik dari sisi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal
ini disebabkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, USK menerapkan strategi
yang tepat dalam program penguatan dan pengembangan mutu untuk menjadi
perguruan tinggi unggul. Adapun capaian akreditasi program studi USK sampai
bulan November 2020 adalah 46 program studi status A, 1 program studi status Baik
Sekali, 80 program studi status B, 1 program studi status Baik dan 5 program studi
baru berstatus C.

Berdasarkan profil USK sebagai komponen latar belakang dalam merencanakan


dan mengusulkan perubahan status menjadi PTNBH baik dari sisi kebijakan
pemerintah, sejarah, potensi Akademik dan non akademik serta tuntutan pasar kerja
dan pemangku kepentingan maka upaya tersebut harus disegerakan sesuai dengan

2
tahapan dan aturan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 25


yang berlaku. Salah satu tahapan yang dilakukan adalah penyusuan dokumen evaluasi
diri pengusulan PTNBH ini.

B. Program Pengembangan USK

USK telah memiliki rencana jangka panjang pengembangan yang


terdokumentasi dalam Master Plan USK Tahun 2007-2026. Sejalan kebijakan
Kemendikbud terbaru, maka USK telah juga menyusun Renstra 2020-2024. Agar
implementasi program untuk mewujudkan visi dan misi sesuai dengan target
capaian, maka diperlukan strategi pelaksanaan program sehingga efektif. Terkait
dengan hal tersebut maka USK telah menjabarkan rencana pembangunan
berkelanjutan menjadi beberapa tahapan dengan tetap berbasis pada 3 (tiga) pilar,
yaitu: (1) Pemerataan dan Perluasan Akses, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dan
Daya Saing serta (3) Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik.
Penjabaran program pada setiap periode pelaksanaan dirumuskan dalam Rencana
Strategis 5 tahunan yang didasarkan pada prioritas dan kebutuhan ril USK dengan
mengacu kepada rencana pembangunan pendidikan nasional jangka Panjang dan
kebijakan pendidikan tinggi dalam setiap periode pemerintahan. Berikut adalah
periode penjabaran rencana pembangunan jangka panjang berkelanjutan USK:
(1) Periode I, Peningkatan Kapasitas & Modernisasi (2007‐2012),
(2) Periode II, Penguatan Pelayanan (2012‐2016),
(3) Periode III, Daya Saing Regional (2016‐2020), dan
(4) Periode IV, Daya Saing Internasional (2020‐2039).
USK telah merancang program penjabaran pembangunan jangka panjang
berkelanjutan secara terjadwal dan sistematik serta sejalan dengan landasan
pengembangan perguruan tinggi nasional, maka program implementasi tersebut
difokuskan pada pencapaian dari 3 pilar sebagai landasan program pengembangan
USK periode pertama (2007‐2011), yaitu;

(1) Pilar 1. Pemerataan dan Perluasan Akses,


(2) Pilar 2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing, dan
(3) Pilar 3. Peningkatan Tata Kelola (Good Governance), Akuntabilitas dan
Pencitraan Publik.

Selama periode I ini beberapa capaian penting antara lain mulai dilaksanakan
siklus penjaminan mutu akademik (BJM), terbangun sistem informasi administrasi
akademik dan kepegawaian, operasionalisasi perpustakaan online dan sistem

2
perencanaan dan penganggaran universitas terpadu (SP4). Pada tahun 2007 USK
telah menyelesaikan dokumen usulan perubahan status menjadi Badan Hukum Milik
Negara (PT-BHMN) namun dikarenakan perubahan kebijakan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, maka usulan tersebut tidak dapat diproses lebih lanjut.

Rencana strategis pada periode tahun 2012-2016 ditekankan pada


pembangunan penguatan pelayanan. Setelah rasio kebutuhan dan ketersediaan sarana
dan prasarana pendidikan menjadi optimal, focus selanjutnya adalah bagaimana
meningkatkan mutu pendidikan agar relevan dan berdaya saing. Sasaran dan
program‐program kerja yang terkait harus mampu menjawab tuntutan mutu dari
kapasitas pendidikan yang semakin besar dan desentralisasi fiscal serta otonomi
daerah yang semakin dewasa. Penguatan pelayanan juga harus diarahkan dalam
penguatan pelayanan penelitian dan pengembangan teknologi menuju universitas
riset. Strategi penguatan pelayanan ini merupakan milestone peralihan fokus atau
penekanan dari pembangunan aspek kuantitas kepada aspek kualitas. Pada periode
II, capaian penguatan layanan ditunjukkan capaian akreditasi institusi peringkat A
pada tahun 2015 (PT ketiga di luar Jawa setelah UNAND dan UNHAS) yang
didukung oleh sistem penjaminan mutu internal yang sudah berjalan baik, QS-Star
bintang 2, layanan perpustakaan yang telah ISO 9001-2015 dan terakreditasi A oleh
Perpustakaan Nasional, sistem informasi terpadu melalui situs unsyiah.ac.id, capaian
prestasi mahasiswa pada level nasional (PIMNAS dan berbagai kompetisi lainnya),
dan sejumlah kolaborasi internasional (program Erasmus, IMT GT Uninet, Mevlana
Turkey, School of Internet Japan). Selama 2015-2016 USK telah menjadi rujukan
yang direkomendasi Kemdikbud/ Kemristekdikti untuk studi banding penguatan
kelembagaan dan akreditasi institusi. Beberapa perguruan tinggi besar yang
mengunjungi adalah Universitas Negeri Semarang, Universitas Riau, Universitas
Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, dan menjadi narasumber di Universitas
Sumatera Utara, Universitas Sriwijaya dan Universitas Trisakti.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 27


Gambar 1.1 Rencana Pengembangan Jangka Panjang USK Menjadi PT Inovatif

Disamping akses pendidikan yang semakin mudah dan akuntabilitas publik


yang semakin transparan, tema mutu layanan pendidikan ini akan menciptakan
masyarakat berbasis pengetahuan. Salah satu elemen pada deklarasi visi pendidikan
nasional tahun 2025 adalah kompetitif pada tingkatan global. Oleh karena itu, pada
periode pembangunan tahun 2017‐2021 difokuskan pada kualitas pendidikan yang
memiliki daya saing regional. Standar mutu yang berkesinambungan pada periode
ini diharapkan relevan dengan pasar regional berdasarkan pada benchmarking yang
objektif dan realistis.
Program kerja yang berdasarkan pemahaman terhadap perkembangan
kebutuhan pasar regional menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai daya
saing yang diinginkan. Sasaran pengembangan yang melandasi kebijakan strategis
pada periode ini meliputi terbentuknya dan beroperasinya system layanan dengan
standar tingkat regional dan hal‐ hal yang relevan. Pada tahun 2018, kelembagaan
Universitas Syiah Unsyiah berubah dari satuan kerja (satker) murni menjadi status
Badan Layanan Umum (PTN-BLU) sehingga perencanaan dan pengelolaan anggaran
dan kegiatan menjadi lebih fleksibel, dan memungkinkan lebih memberdayakan
asset universitas untuk pendapatan non-biaya pendidikan (non-UKT). Pada sisi lain,
PTN- BLU semakin mendorong USK meningkatkan kinerja untuk lebih berdaya
saing nasional dan regional. Dalam periode III ini, USK telah mendapatkan
perpanjangan

2
status akreditasi institusi peringkat A, status akreditasi program studi yang sudah
sangat baik (terdiri 46 prodi akreditasi A, 81 prodi akreditasi B/Baik Sekali, dan 6
prodi C/Baik/akreditasi pertama), sistem penjaminan mutu internal yang telah
berjalan baik (dipercayakan oleh Direktorat Kelembagaan DIKTI sebagai pelaksana
PT Asuh 2017-2019), kinerja penelitian peringkat 20 (masuk kluster PT Mandiri
mulai tahun 2019), capaian prestasi kemahasiswaan nasional dan internasional,
kinerja bidang kemahasiswaan 2019 peringkat 17 nasional, perluasan peran center of
excellent (UPT TDMRC, PUI Nilam Aceh, Pusat Riset Padi Lokal) yang telah
berkontribusi di bidang mitigasi bencana, peningkatan potensi sumber daya lokal,
pemberdayaan ekonomi masyarakat di Aceh, nasional dan regional, sistem
akuntabilitas membaik (per 2020 masuk kategori A) serta laporan keuangan 2019
teraudit WTP oleh akuntan publik.

Beberapa program prestise yang dipercayakan DIKTI adalah Program World


Class Professor (WCP) sejak 2018 dan Program Pendidikan Magister menuju
Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) sejak 2015. Peran kepemimpinan telah
mendapatkan rekognisi dari Kemristekdikti yang diberikan kepada Rektor USK
untuk kategori Academic Leader sebagai Rektor PTN Satker pada tahun 2018. Saat
ini USK dipercayakan memimpin IMT-GT University Network 2017-2021 yang
anggotanya terdiri 9 perguruan tinggi dari Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Kemampuan anggaran yang berasal dari penerimaan sendiri juga semakin
meningkat, tidak hanya dari sumber mahasiswa (UKT), tetapi penerimaan non-UKT
dari kegiatan kerjasama, pemanfaatan asset dan hibah pengembangan juga semakin
berkembang di era PTN- BLU dimana pengelolaan asset dan kegiatan kerjasama
lebih melembaga dan tercatat di sistem universitas. Untuk menggalang partisipasi
civitas akademika dan masyarakat dalam mendukung pembiayaan, USK telah
membentuk Yayasan Dana Abadi Syiah Kuala untuk mengelola dana abadi
(endowment fund) dari berbagai pihak, dan program ini diluncurkan pada November
2020.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 29


Gambar 1.2. Status Akreditasi Program Studi USK per Juni 2021

Menjelang perwujudan visi rencana pembangunan jangka panjang (RPJP)


yang ditargetkan terwujud pada tahun 2024 ini, maka dalam periode pembangunan
USK tahun 2020–2024 dicanangkan pencapaian nilai kompetitif secara internasional
yang mempunyai standar mutu pendidikan berkelas internasional. Sejalan dengan
perubahan kebijakan eksternal maka arah pengembangan USK disesuaikan dengan
statusnya sebagai PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan posisi peringkat ke-23
perguruan tinggi Nasional yang telah ditetapkan oleh Kemenristekdikti pada tahun
2019. Penyusunan arah pengembangan ini diharapkan dapat mendorong USK
memiliki daya saing tinggi serta mampu berkompetisi secara sehat dengan perguruan-
perguruan tinggi lainnya di Indonesia maupun di dunia. Upaya menuju World Class
University (WCU) diharapkan akan terealisasi pada tahun 2039 sesuai Rencana
Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) 2019-2039 USK, sehingga usaha-usaha
menuju ketercapaian ini sudah mulai dilakukan dari saat kini. Berdasarkan hasil
analisis terhadap kebutuhan organisasi dan visi masa depan maka USK harus
bertransformasi menjadi salah satu PTN-BH di Indonesia. Hal ini penting karena
Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) mempunyai otonomi lebih untuk
mengatur diri mereka sendiri, dengan tujuan kampus tersebut memiliki keleluasaan
dalam menyelenggarakan rumah tangganya yang akan

3
membawa dampak positif terhadap kualitas lulusan dan program studi, karya inovatif
dan peran penggerak pembangunan yang berdaya saing regional dan internasional.

C. Urgensi USK Menuju PTNBH

Sejalan dengan visi USK maka transformasi menjadi salah satu PTN-
BH di Indonesia menjadi suatu keniscayaan yang harus dilakukan segera. Hal ini
penting karena Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) merupakan konsep
penyelenggaraan perguruan tinggi selain Satuan Kerja (Satker) dan Badan Layanan
Umum (BLU), agar perguruan tinggi negeri (PTN) mempunyai otonomi lebih untuk
mengatur diri mereka sendiri agar kampus tersebut memiliki keleluasaan dalam
menyelenggarakan rumah tangganya. Gambar 1.3 memperlihatkan transformasi
kelembagaan ini telah menjadi bagian strategi pengembangan jangka panjang USK.
Hasil kajian terhadap 11 PTN yang berubah menjadi PTN-BH sebelum 2020 terlihat
nyata status otonomi tersebut membawa dampak yang positif terhadap kualitas
lulusan dan program studi, karya inovatif dan peran penggerak pembangunan yang
berdaya saing regional dan internasional. Untuk itu USK perlu menyegerakan
perubahan status dari PT-BLU menjadi PTN-BH.

Gambar 1.3. Rencana Transpormasi Kelembagaan USK Menjadi PTNBH

Dalam mendukung peningkatan daya saing bangsa melalui peran pendidikan


tinggi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Permendikbud No. 4
Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
No. 88 Tahun 2014 Tentang Perubahan Perguruan Tinggi Negeri Menjadi Perguruan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 31


Tinggi Negeri Badan Hukum dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan menuju perguruan tinggi berdaya saing global, yang telah memberikan
kemudahan dan fleksibilitas bagi perguruan tinggi negeri untuk menjadi perguruan
tinggi negeri badan hukum (PTN-BH). Selain itu sebelumnya pada Pasal 1 Ayat 3
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi disebutkan pengertian PTN berbadan hukum adalah
perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai
subyek hukum yang otonom. Bentuk otonomi yang diberikan kepada PTN-BH lebih
lanjut dijelaskan pada Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidkan Tinggi
Pasal 65 ayat (3) yang menyatakan PTN-BH memiliki:

1. Kekayaan awal berupa kekayaan negara yang dipisahkan kecuali tanah;


2. Tata kelola dan pengambilan keputusan secara mandiri;
3. Unit yang melaksanakan fungsi akuntabilitas dan transparansi;
4. Hak mengelola dana secara mandiri, transparan, dan akuntabel;
5. Wewenang mengangkat dan memberhentikan sendiri Dosen dan
tenaga kependidikan;
6. Wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi; dan
7. Wewenang untuk membuka, menyelenggarakan dan menutup program studi.
Atas pertimbangan diatas maka USK telah merencanakan berdasarkan
potensi yang telah dimiliki untuk berupaya merubah status dari PTN-BLU
menjadi PTN- BH pada tahun 2022 yang akan datang. Selain itu dalam konsep
PTN-BH yang telah dicanangkan, ditetapkan bahwa otonomi diberikan kepada
perguruan tinggi negeri agar dapat berperan sebagai kekuatan moral, dan hal ini
merupakan salah satu aspek penting dalam reformasi pendidikan tinggi yang saat ini
sedang dijalankan termasuk USK.

Pertimbangan utama lainnya yang melatarbelakangi USK merencanakan


menjadi PTN-BH karena saat ini ini telah terjadi pergeseran paradigma global dalam
melihat kekuatan suatu bangsa yang semula bertumpu pada kekuatan sumber daya
alam (SDA) kepada kekuatan yang bertumpu pada sumber daya manusia (SDM).
Fenomena negara dan bangsa yang kuat tidak lagi hanya mengandalkan kekayaan
alamnya, tapi negara dan bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang mampu menguasai informasi dan teknologi (IT) melalui kemajuan di bidang
pendidikan, riset dan inovasi dan berperan dalam membangun kesejahteraan bangsa.
Pemerintah Indonesia telah merespon kondisi ini dengan berbagai upaya untuk
meningkatkan mutu Pendidikan termasuk Pendidikan tinggi dengan tujuan utama
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945 melalui
kesempatan penguatan status perguruan tinggi agar menjadi lebih otonom melalui

3
PTN-BH. Hal

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 29


ini sangat penting dilakukan karena pendidikan yang berkualitas, Indonesia dapat
lebih terjamin dalam proses transisi menuju demokrasi dan dapat membangun
keunggulan kompetitif dalam persaingan global yang semakin intens.

Dalam kaitannya perubahan status USK menjadi PTN-BH maka diharapkan


nantinya USK disamping mampu mengembangkan ilmu pengetahuan tetap juga
secara nyata memberi sumbangan kepada pembangunan melalui kualitas lulusan
terbaik yang dihasilkan. Status PTN-BH juga nantinya akan membuka peluang bagi
Univeristas Syiah Kuala untuk lebih mengutamakan komponen relevansi pendidikan
dengan pembangunan dan kualitas yang dalam langkah pelaksanaannya dimana
saat ini dikenal dengan program link and match antara perguruan tinggi, pemerintah
dan dunia kerja. Untuk itu USK dalam menjalankan status PTN-BH nantinya akan
tetap memegang kebijakan pokok dalam bidang pendidikan Indonesia yaitu (1)
pemerataan dan kesempatan; (2) relevansi pendidikan dengan pembangunan; (3)
kualitas pendidikan; dan (4) efisiensi pendidikan. Hal lain juga menjadi penting
sebagai pertimbangan karena melalui status PTN-BH maka USK akan mendapatkan
kesempatan luas untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang mendalam
sesuai kebutuhan pembangunan, dan meningkatkan kualitas pendidikan akan dapat
dipercepat dengan misi, visi dan fungsi USK menjadi Perguruan Tinggi yang
inovatif, mandiri dan terkemuka pada tahun 2039.

D. Proses Penyusunan Evaluasi Diri

Proses penyusunan Evaluasi Diri (ED) usulan PTNBH USK dilaksanakan


menjadi beberapa tahapan seperti diilustrasikan pada Gambar 1.4, yakni:

1. Tahap persiapan atau tahap orientasi merupakan tahap awal yang bertujuan
untuk menyamakan persepsi dan pemahaman anggota tim tentang maksud dan
tujuan dari pembuatan Laporan Evaluasi Diri.
2. Tahap pertama adalah Penetapan Tim Penyusun Dokumen Evaluasi Diri
Pengusulan PTN-BH (SK No 2150/UN.11/KPT/2020) yang dilakukan oleh
Rektor USK dengan menetapkan tim penyusun (task force) Laporan Evaluasi
Diri Usulan PTNBH dan memilih personil yang mampu dan memahami
manajemen pendidikan tinggi dan SPMI. Penetapan dilakukan melalui
keputusan yang legal dan disertai dengan uraian tugas dan tanggungjawabnya.
Dalam operasionalnya Task force Penyusuan Laporan Evaluasi Diri PTN-BH
USK berkoordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Akademik.

3
3. Selanjutnya tim melakukan penyusunan jadwal kerja agar laporan dapat
diselesaikan tepat waktu, tahap berikutnya pembagian kerja di diskripsikan dan
dilakukan pembagian pekerjaan yang jelas.
4. Pengumpulan dan analisis data dilakukan melalui prosedur pengumpulan dan
analisis data untuk digunakan dalam Menyusun draft Dokumen Evaluasi Diri.
5. Penyusuan draft Dokumen Evaluasi Diri oleh tim penyusun, pimpinan serta
unsur biro dan Lembaga. Penjabaran materi Dokumen Evaluasi Diri disusun
secara runut dan mudah dibaca, serta dipahami, dan ditunjuk satu atau lebih
anggota tim yang bertugas sebagai proof reader materi yang telah ditulis
tersebut
6. Pelibatan narasumber yang bertujuan untuk mengarahkan dalam penyusunan,
kesesuaian dan kelengkapan dokumen Evaluasi Diri PTNBH USK baik
narasumber internal maupun dari pihak eksternal.
7. Finalisasi draft dokumen Evaluasi Diri PTNBH USK dilakukan oleh tim taskforce
bersama dengan Rektor dan para Wakil Rektor.
8. Pengesahan Dokumen Evaluasi Diri usulan PTNBH USK oleh Rektor.

Gambar 1.4. Tahapan Penyusunan Dokumen ED Pengusulan PTNBH USK

Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu

yang
dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi.
Dalam kaitan dengan pemangku kepentingan maka selama proses perencanaan dan
perumusan usulan PTNBH USK telah mengidentifikasi dan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan terkait pada Gambar 1.5, yang terdiri dari:

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 31


a. Pemangku kepentingan (stakeholders) internal perguruan tinggi yaitu mahasiswa,
dosen dan tenaga kependidikan, dan
b. Pemangku kepentingan (stakeholders) eksternal perguruan tinggi, yaitu
masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah yang memperoleh kepuasan
atas kinerja dan keluaran perguruan tinggi.

Gambar 1.5. Pelibatan Pemangku Kepentingan Eksternal dan Internal

Rencana pengusulan PTNBH USK ini telah mendapatkan dukungan penuh


dari pemangku kepentingan internal perguruan tinggi yaitu mahasiswa, dosen dan
tenaga kependidikan yang mengharapkan agar USK menjadi perguruan tinggi
yang lebih otonom dalam upaya meningkatkan kualitas mutu pelayanan Pendidikan
kepada mahasiswa dan secara mandiri mengelola kepegawaian termasuk
mengangkat pegawai dan dosen serta memiliki otonomi dalam memberi renumerasi
yang akan meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan. Secara
internal dengan menjadi PTNBH maka dosen, mahasiswa dan tendik sangat berharap
agar nantinya USK dapat melakukan perubahan kebijakan akademik dan tata kelola
yang lebih adaptif dan lentur, dengan kemampuan fasilitas untuk merespons setiap
perubahan dengan cepat termasuk kesejahteraan. PTNBH USK kedepannya akan
dapat mendeteksi secara dini perubahan yang akan terjadi dan mempunyai kapasitas
untuk mengembangkan program baru ataupun menutup program yang sudah ada
sesuai perkembangan yang ada di masyarakat melalui peningkatan pelayanan
administrasi, keuangan, akademik dan kesejahteraan. Untuk itu USK harus
mempunyai otonomi dalam kadar yang signifikan sehingga bersama pihak internal
dan sivitas akademika dapat merancang kurikulumnya dan melakukan perubahan
terhadap kurikulum

3
tersebut, dapat melakukan pengelolaan sumberdaya manusianya disesuaikan dengan
beban kerja yang ada (termasuk relokasi/mutasi/penugasan lain), dapat mengelola
dan memanfaatkan sumber daya yang ada disesuaikan dengan perubahan yang
terjadi, dan mampu mengubah struktur manajemen yang memungkinkan otonomi
dilaksanakan dengan baik.

Pengusulan PTNBH USK ini juga secara penuh sangat didukung pemangku
kepentingan eksternal perguruan tinggi, yaitu dewan pengawas, masyarakat, dunia
usaha, asosiasi profesi, pemerintah yang memperoleh kepuasan atas kinerja dan
keluaran perguruan tinggi. Pemangku kepentingan eksternal PTNBH USK memilki
harapan besar agar status PTNBH mampu menjadikan USK otonom dan mandiri
sehingga akan mempercepat terwujudnya visi USK.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 33


3
BAB II
RENCANA PENGEMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Universitas Syiah Kuala

BAB II

RENCANA PENGEMBANGAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

A. Master Plan Pengembangan USK

Master Plan dan Rencana Strategis (Renstra) USK merupakan road map
pengembangan USK 2007-2024 sebagai tahapan kegiatan dari sistem perencanaan
yang akan menghasilkan seperangkat kebijaksanaan dan rencana program
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan dan kinerja yang telah dicapai. Renstra yang
disusun merupakan acuan untuk implementasi pelaksanaan program secara terarah
dan terukur sesuai dengan target yang akan dicapai. Renstra merupakan alat dan
strategi yang dipakai dalam mewujudkan visi dan misi USK sesuai dengan target
yang telah dicanangkan. Strategi tersebut dikaitkan dengan program yang telah
dituangkan dalam rencana strategis pendidikan nasional yang dijadikan acuan dalam
penyusunan Rencana Strategis USK telah tersusun sebagai berikut:

1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan,


2) Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing, dan
3) Penguatan Tata Kelola, Pencitraan Publik dan Akuntabilitas.
Pembangunan pendidikan nasional termasuk Pendidikan Tinggi di masa
depan diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat
jasmani dan mental, berilmu, memiliki kompetensi dalam berbagai bidang
kehidupan, terampil, kreatif, mandiri, estetis, demokratis, dan bertanggung jawab,
serta memiliki wawasan kemasyarakatan dan kebangsaan yang tinggi. Perubahan
sistem kelola Perguruan Tinggi Negeri yang ditandai dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi Negeri
sebagai Badan Hukum mengharuskan USK segera meningkatkan kinerjanya dari
segi akademis, keahlian dan keterampilan teknis, sehingga dapat memenuhi tuntutan
kebutuhan masa depan dalam kaitannya dengan lingkungan strategis yang terus
berkembang dengan pesat.

USK telahmenyusun strategi pengembangan yang diarahkan kepada


pemantapan penerapan paradigma baru pendidikan tinggi melalui pemberian
kewenangan lebih luas kepada Fakultas dan Jurusan sebagai ujung tombak dalam
proses perencanaan, pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara bertanggung
jawab dan terkendali.

3
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, dilakukan melalui pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan lapangan kerja dan persaingan global
serta kebutuhan pembangunan lokal dan nasional dengan memasukkan kegiatan.

USK secara berkesinambungan berupaya untuk meningkatkan jumlah dan


mutu penelitian, memperbaiki fasilitas penunjang pendidikan, memperbaiki dan
meningkatkan kualitas peralatan laboratorium, pengembangan fasilitas perpustakaan,
melakukan perawatan dan perbaikan peralatan pendidikan yang ada melalui berbagai
kerja sama dengan pihak luar. Saat ini berbagai jenis kerja sama yang dilakukan baik
dengan pihak dalam maupun luar negeri dalam tingkatan Rektorat dan Fakultas.
Dalam kaitannya untuk memenuhi standar penyelenggaraan pendidikan, maka
dilakukan dengan cara pengembangan bahan ajar, peningkatan kualitas teaching
learning, academic services, pengadaan dan penterjemahan buku dan pengadaan dan
pengembangan jurnal‐jurnal ilmiah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat
diarahkan untuk kemaslahatan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk maksud tersebut dilakukan peningkatan kerja sama pengabdian dengan pihak
luar (masyarakat) melalui instansi dan industri yang ada.

Pengembangan sistem informasi manajemen, penataan organisasi dan


peningkatan kinerja serta pembenahan data‐data dasar evaluasi diri dan akreditasi
Jurusan/Program Studi khususnya untuk Program Diploma dan Pascasarjana secara
terus menerus dibenahi. Strategi untuk mendapatkan block grant dan dana hibah
berdasarkan kompetisi berjenjang dilakukan melalui suatu mekanisme terarah yang
melibatkan unit akademik dasar dalam proses perencanaan dengan mengedepankan
kualitas sebagai acuan utama yang didahului dengan evaluasi diri secara
berkelanjutan. Disamping itu melalui optimalisasi pemanfaatan bersama sarana dan
prasarana yang ada, menjalin dan meningkatkan mekanisme kerja sama yang jelas
dengan institusi terkait untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kinerja,
efisiensi, dan produktivitas. USK mengupayakan memberikan beasiswa kepada
mahasiswa yang berprestasi namun berkemampuan ekonomi lemah dari berbagai
sumber, melanjutkan pembangunan sarana pendidikan yang tertunda, perbaikan
prasarana lingkungan dan pengadaan perabot dan sarana kuliah. USK
mengutamakan perbaikan peralatan pendidikan dan perawatan fasilitas fisik lainnya
untuk menunjang peningkatan kualitas proses belajar‐ mengajar dalam upaya
penyelesaian studi tepat waktu sehingga dapat mengurangi akumulasi jumlah
mahasiswa.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 37


Dalam menyikapi tuntutan era revolusi industri 4.0 dan globalisasi termasuk
upaya menuju world class university maka USK telah menyusun Rencana Jangka
Panjang USK tahun 2020-2039 yang diilustrasikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Rencana Jangka Panjang USK Tahun 2020-2039

Pada Rencana Jangka Panjang tahun 2020-2039, USK menitikberatkan pada:


1) Daya saing Asia Tahun 2020-2024
2) Pemantapan Daya saing Asia Tahun 2025-2029
3) Daya Saing Dunia Tahun 2030-2034
4) Pemantapan Daya Saing Dunia Tahun 2035-2039
Guna merealisasi Rencana Jangka Panjang tahun 2020-2039, maka USK
telah menetapkan kerangka rencana strategi sebagai berikut:

1. Menyusun Renstra di mana terdapat sekurang-kurangnya empat hal


utama: longterms strategies, goals, programs, dan sumber daya yang diperlukan
untuk menjadi pegangan dalam melakukan pembangunan keseluruhan aspek
utama universitas.

2. Membangun infrastruktur universitas dengan kokoh sebagai pilar penopang


pembangunan aspek-aspek strategis universitas.
3. Membangun institutional research capacity sebagai instrumen kelembagaan
untuk melaksanakan riset yang menghasilkan invention dan inovasi sebagai
hasil ciptaan lembaga untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan kemanusiaan.

3
4. Membangun leadership capacity kelembagaan secara total dari tingkat
universitas hingga tingkat jurusan dan program studi.
5. Keenam, mengembangkan dan menerapkan ICT sebagai facilitating element,
baik dalam proses manajemen kelembagaan maupun dalam kegiatan akademik
termasuk proses pembelajaran.
6. Membangun hubungan dan kerja sama internasional dengan
menciptakan network dan partnership dengan berbagai universitas dan
berbagai badan internasional yang relevan secara terencana dengan baik untuk
memasuki global market.

7. Mengembangkan rich professionalism dan culture of excellence dalam setiap


program dan kegiatan, sebab pada profesionalism dan excellence competitive
dan comparative advantage, value universitas terletak.
8. Mengembangkan income generating programs yang bervariasi dan terus
menerus untuk mengokohkan keuangan lembaga dalam jangka waktu yang
panjang untuk mendukung keseluruhan upaya perwujudan World Class
University pada 2039.
9. Menjalin kerja sama dan komunikasi secara luas, baik lokal, nasional, maupun
global dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan memanfaatkan berbagai
jenis media massa.

B. Analisis dan Realisasi Renstra USK 2015-2019

Analisis dan realisasi capaian Renstra USK merupakan acuan dasar dalam
menyusun rencana lebih lanjut terkait dengan perubahan status menjadi PTNBH.
Dalam melakukan analisis realisasi capaian renstra USK menerapkan sasaran
strategis sebagai berikut:

1) Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Keuangan Efektif, Efisien dan Akuntabel


2) Meningkatnya Kualitas Pembelajaran
3) Meningkatnya Relevansi Produktivitas Hasil Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
4) Meningkatnya Kualitas Kegiatan Mahasiswa
5) Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pendidikan Tinggi
Dari hasil analisis terhadap komponen diatas maka telah terjadi peningkatan
yang signifikan di lingkungan USK terkait dengan manajemen tata kelola, kualitas
pembelajaran, produktivitas hasil penelitian dan pengabadian masyarakat, kegiatan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 39


mahasiswa dan tata kelola perguruan tinggi. Dinamika lingkungan internal dan
eksternal USK merupakan gambaran kondisi umum yang telah dicapai Rencana
Strategis USK Tahun 2015-2019 dengan visi: “Menjadi universitas yang inovatif,
mandiri dan terkemuka di Asia Tenggara dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat”. Secara detail, capaian kinerja Renstra USK 2015-
2019 diperlihatkan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Capaian Kinerja Renstra USK Tahun 2015-2019

Sasaran Capaian Kinerja


No. Indikator Kinerja Sat.
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Rasio Pendapatan PNBP
% - - - - 46.53
terhadap Biaya Operasional*)
Meningkatnya
Kinerja Jumlah Pendapatan BLU*) Miliar - - - - 270.
Pengelolaan Jumlah Pendapatan
1
Keuangan BLU yang Berasal dari Miliar - - - - 18.067
Efektif, Efisien Pengelolaan Aset*)
dan Akuntabel Modernisasi Pengelolaan
% - - - - 136
Keuangan BLU*)
Rata-Rata Lama Studi S1 Thn 4.8 4.6 4.3 4.30 4.36
Rata-Rata IPK Lulusan S1 IPK 3.2 3.3 3.3 3.38 3.28
Meningkatnya Persentase Lulusan
2 Kualitas Bersertifikat Kompetensi/ % 5 7.5 14.83 16.80 60.68
Pembelajaran Bersertifikat Profesi

Persentase Lulusan yang


% 27 32 33 33.72 38
Langsung Bekerja
Jumlah Publikasi Nasional
Judul 160 180 214 210 254
Terakreditasi
Jumlah Publikasi
Judul 145 144 224 504 756
Internasional
Jumlah Sitasi Karya Ilmiah Sitasi 623 705 758 1817 127913
Jumlah HAKI yang
HAKI 5 6 26 24 78
Meningkatnya Didaftarkan
Relevansi
Jumlah Prototipe R&D Buah 0 5 7 10 8
Produktivitas
3 Hasil Penelitian Jumlah Produk Penelitian
dan Pengabdian yang Dapat Dimanfaatkan Buah 3 10 16 18 46
Masyarakat Masyarakat
Jumlah Pusat Unggulan
Buah 0 1 1 1 2
IPTEK/PUI

Jumlah Prototipe Industri Prototipe - - - - 3

Jumlah Jurnal Bereputasi


Jurnal - - - - 18
Terindeks Nasional

4
Sasaran Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Sat.
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Jurnal Bereputasi
Jurnal - - - - 1
Terindeks Global
Jumlah Produk Inovasi Prod. - - - - 5
Persentase Mahasiswa
% 26,1 21,85 31.43 27.15 30.14
Penerima Beasiswa
Jumlah Mahasiswa
Mhs 132 137 208 261 287
Berwirausaha
Jumlah Mahasiswa
Mhs 22 35 79 128 183
Berprestasi

Rangking PT Nasional Pgrkt 0 61 23 28 23

Akreditasi Institusi AIPT 1243 1976 1825 1751 A

Persentase Program Studi


% A A A A 31.1
Terakreditasi A
Persentase Program Studi
% 58,27 62,21 68,93 82 94.07
yang Menerapkan SPMI
Jumlah Laboratorium
Lab. 0 0 0 0 9
Bersertifikat
Rasio Dosen terhadap
Rasio 70 80 94,07 97.73 1:27
Jumlah Mahasiswa
Persentase Dosen
% 0 0 0 0 99
Bersertifikat Pendidik
Meningkatnya Persentase Dosen
Kualitas % 1:22 1:22 1:22 1:21.6 35.99
Berkualifikasi S3
5 Tata Kelola
Pendidikan Persentase Dosen dengan
% 87,6 90 95 96.01 4.74
Tinggi Jabatan Guru Besar
Persentase Dosen dengan
% 26,2 28,61 33,32 35.96 21.51
Jabatan Lektor Kepala
Persentase Serapan
% 2,87 3,05 3,27 3.87 96
Anggaran
Opini Penilaian Laporan
Keuangan oleh Auditor WTP 30,61 31,95 31,62 30.99 0
Publik
Persentase Kuantitas Tindak
% - - - - 93.2
Lanjut Temuan BPK*)
Persentase Tindak Lanjut
Bernilai Rupiah Temuan % - - - - 41
BPK*)
Persentase Program
% - - - - 0
Berakreditasi Internasional
*) Komponen IKU yang tidak ada saat USK berstatus Satker

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 41


Dokumen RPJP tahun 2020-2039 dan Renstra USK 2020-2024 telah menjadi
acuan USK dalam pengiuatan mutu akademik dan non-akademik kedepan. Saat ini
sebagai PTN-BLU, USK terus melakukan upaya peningkatan mutu layanan
akademik berkelanjutan, melahirkan karya dan prestasi inovatif serta melakukan
transformasi pengelolaan keuangan dan aset BLU melalui perbaikan yang terstruktur
dan berkelanjutan yang telah dirumuskan dalam Renstra USK periode 2020-2024.

4
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Universitas Syiah Kuala

BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

A. Posisi USK di Lingkungan Eksternal

USK lahir dari semangat masyarakat Aceh untuk menyongsong masa depan
yang lebih baik dan sejahtera pasca perdamaian dari konflik sosial dan militer.
Keputusan mendirikan sebuah perguruan tinggi saat itu menjadi tonggak sejarah
yang tak terlupakan yang ditulis oleh Presiden Sukarno pada prasasti yang terpasang
pada Tugu Darussalam yang berada di tengah Kampus Unsyiah saat ini, yakni
“Tekad bulat melahirkan perbuatan yang nyata. Darussalam menuju kepada
pelaksanaan cita-cita”. Berangkat dari semangat tersebut USK telah menetapkan visi
untuk menjadi universitas yang inovatif, mandiri dan terkemuka di Asia Tenggara
dan dalam mewujudkan visi ini telah dirumuskan Master Plan USK 2006-2026 dan
Rencana Strategis 2015-2019 dan 2019-2024.

Saat ini, USK menduduki rangking 24 klusterisasi PT seluruh Indonesia


tahun 2020 dan USK berhasil masuk ke dalam 20 besar PTN terbaik webometrics
2021. Dalam jajaran 20 PTN terbaik ini, USK menempati peringkat 17 nasional.
Berdasarkan QS Asia Universities Rangking, USK menduduki peringkat 15 nasional
dan berada pada posisi 451-500 untuk tingkat Asia. Pada tahun 2020, USK masuk
peringkat ke 17 kampus terbaik di Indonesia dirilis oleh lembaga pemeringkatan
perguruan tinggi dunia yaitu Webometerics dengan penilaian terhadap tiga indikator
yakni impact atau visibility, openness atau transparency dan excellence. Selain ini,
USK menduduki rangking 13 dalam Pemeringkatan Research and Innovation
Rankings dari Scimago Institutions Rankings (SIR) dan masuk 30 PT terbaik
Indonesia versi QS World University Rangking (QS WUR) dimana USK berada
pada urutan 23 pada tahun 2021. Universitas Syiah Kuala berhasil meraih peringkat
kedua pada kompetisi program hibah World Class Professor (WCP) pada tahun 2020.
Tabel 3.1 merangkum peringkat USK di beberapa sistem perangkingan sehingga bisa
menjadi acuan dalam penguatan USK ke depan untuk mewujudkan daya saing
regional dan global.

4
Tabel 3.1. Rangking USK di Nasional dan Global Tahun 2020

Pemeringkatan Nasional Asia Dunia


QS Asia Rangking 15 451-500 --
Scimago Institution Rangking (https:// 17 358 4082
www.scimagoir.com/
Webometrics 17 480 1659
4ICU/UniRank 33 -- 2026
EduRank 20 322 1431

USK menempati Peringkat Kinerja Mahasiswa (Ristekdikti) pada posisi 18


dan termasuk dalam 20 perguruan tinggi terbaik nasional dalam pemeringkatan
perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian tahun 2016-2018 oleh Kementerian Riset
Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional sehingga USK meningkat ke klaster
mandiri bidang penelitian. Beberapa unit kerja di USK juga telah menjadi rujukan
nasional yaitu UPT Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana – PUI Mitigasi
Bencana Tsunami, Pusat Riset Atsiri – PUI Nilam Aceh, dan UPT Perpustakaan –
model perpustakaan digital, serta PUI Nilam Aceh saat ini telah ditetapkan juga
sebagai Kluster Inovasi Nasional. Lebih lanjut, Pusat Riset Perdamaian dan Resolusi
Konflik dan International Center for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) telah
mengkoleksi pengalaman proses perdamaian Aceh dan post-conflict juga telah
menjadi pembelajaran yang dirujuk oleh berbagai pihak dari kalangan nasional dan
internasional. PUI Mitigasi Bencana Tsunami telah berkontribusi secara global
melalui kerjasama riset dan capacity building bidang kebencanaan.

Dalam lingkup regional-internasional, USK sangat aktif dalam forum IMT-


GT University Network dan dipercayakan sebagai ketua pada periode 2013-2017 dan
2017-2021 dan berhasil menggalang aktifitas student mobility dan interaksi ilmiah
diantara PT anggota. Kepercayaan universitas lain dalam bekerjasama yang cukup
tinggi menjadi peluang bagi USK untuk meningkatkan aktifitas tridarma di level
internasional. Dengan dukungan Kobe University dan Tohoku University, UPT
Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana telah menjadi salah satu simpul
internasional dalam pengetahuan kebencanaan melalui berbagai kolaborasi
internasional. Contoh lain, USK terlibat dalam Project Erasmus+ Capacity-Building
mengembangkan Kurikulum Program Magister Data Science and Artificial Intelligence
(DS-AI) bersama partner konsorsium diantaranya Asian Institute of Technology,
Leiden University, University of Minho Athens University of Economics and
Business, University of Sri Jayewardenepura, University of Peradeniya,
Universitas Sumatera Utara, Institut

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 45


Teknologi Bandung, Khon Kaen University, and Walailak University. Diharapkan
pada tahun 2021 ini akan lahir Program Studi Magister DS-AI ini di USK.
Seiring dengan perjalanan waktu, upaya perwujudan visi ini yang sedang
berjalan perlu memperhatikan faktor eksternal yang dapat menjadi peluang sebagai
pendukung atau sebaliknya dapat berpotensi menjadi tantangan. Kondisi eksternal
terdiri dari lingkungan makro di tingkat lokal, nasional, dan internasional, dan
lingkungan mikro di tingkat kebijakan kementerian yang relevan dengan keberadaan
USK. Beberapa isu penting yang telah diidentifikasi dirangkum dalam Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Ringkasan Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal USK

B. Lingkungan Eksternal Makro

1. Peran Pendidikan Tinggi dalam Sustainable Development Goals (SDGs)


Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diilustrasikan pada
Gambar 8 berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global 2016-
2030 untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi
lingkungan. Semua negara memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan
Target SDGs.

4
Gambar 3.2 Tujuh Belas Tujuan SDGs untuk Agenda 2030

Posisi pendidikan tinggi dalam masyarakat sangat unik karena netral dan
dipercayai oleh berbagai pihak. Pendidikan tinggi menjadi ujung tombak
pembangunan sumber daya manusia lewat peran edukasi-nya. Institusi pendidikan
tinggi juga dapat berperan multi dimensi yang memungkinkan berinteraksi dengan
berbagai komponen seperti pemerintahan, pelaku bisnis, tokoh masyarakat, lembaga
non pemerintahan, dan berbagai lapisan masyarakat. Interaksi ini tidak terbatas pada
lingkungan daerah atau nasional tetapi memungkinkan lingkup regional dan
internasional melalui jejaring pendidikan tinggi yang bersifat universal, borderless
dan nirlaba. Oleh karena itu, transformasi institusi perguruan tinggi termasuk USK
tidak hanya dalam aspek tata kelola manajemen, namun yang lebih penting adalah
re-orientasi kurikulum pembelajaran dan riset agar lebih mampu melayani kebutuhan
generasi sekarang dan mendatang, dan bersinergis secara luas dengan pemerintahan
dan masyarakat dalam mewujudkan tujuan dan target SDGs. Gambar 3.3
menggambarkan dimensi SDGs yang dapat diadopsi pada pendidikan tinggi.

Gambar 3.3. Dimensi SDGs dalam Pendidikan Tinggi (Hooey et al. 2015)

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 47


2. Kebutuhan SDM era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Era Revolusi Industri (RI) 4.0 menjadikan teknologi digital sebagai
penggerak perubahan di semua sektor yang digambarkan pada pada Gambar 3.4,
dan dapat menyebabkan disrupsi dikarenakan dampak destruktif terhadap berbagai
kemapanan yang sudah ada saat ini dan potensi hilangnya berbagai jenis pekerjaan
yang bersifat rutinitas. Disisi lain, berbagai peluang baru akan muncul di era RI 4.0
yang membuat kehidupan dapat lebih baik, termasuk muncul berbagai peluang bisnis
baru dan lapangan kerja baru. Hal ini harus mampu diantisipasi oleh perguruan
tinggi yang berperan dalam membentuk SDM yang siap dan menghasilkan inovasi
yang mendukung kebutuhan RI 4.0. Untuk itu USK wajib merumuskan kebijakan
strategis dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum,
sumber daya, dan riset pengembangan hingga inovasi.

Gambar 3.4. Peran Teknologi Digital dalam Pekerjaan di Era RI 4.0

Dinamika inovasi teknologi digital yang menuju smart system telah


memunculkan kekuatiran dampak negatif terhadap kehidupan sosial seperti
meningkatnya ketimpangan sosial, kehilangan berbagai jenis pekerjaan serta
kehilangan peran manusia dalam pengambilan keputusan, yang pada akhirnya
menghilangkan peran humaniti dalam kehidupan manusia. Jepang kemudian
meluncurkan konsep super-smart society atau dikenal sebagai Society 5.0 yang
menyediakan interface antara manusia, mesin dan robot sebagaimana terlihat pada
Gambar 3.5 sehingga aspek humaniti tetap dikedepankan. Dengan kata lain,
kehidupan masa depan jangan sampai dikendalikan oleh teknologi. Generasi muda
mendatang haruslah menyandarkan kehidupannya pada ketrampilannya yang dapat
mengedepankan nilai-nilai humaniti dan memiliki ketrampilan yang tidak
bergantung pada teknologi semata. USK saat ini telah merumuskan nilai-nilai
universitas sebagai aspek humaniti yang digali dari karakter ulama Tgk. Syech
Abdurrauf Assingkili, nilai Islami dan semangat anti-

4
korupsi, bela negara, dan peduli sesama dan lingkungan.

Gambar 3.5. Konsep Society 5.0 Tentang Human-Centris

3. Produktivitas dan Daya Saing SDM Indonesia yang Masih Rendah


Berdasarkan Global Human Capital Index oleh World Economic Forum
(WEF) 2017, peringkat SDM Indonesia berada pada posisi 65 dari 130 negara,
tertinggal dibandingkan Malaysia (peringkat 33), Thailand (peringkat 40), dan
Vietnam (peringkat 64). Pemerintahan saat ini menetapkan arah kebijakan
pembangunan nasional dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024 adalah
mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai
wilayah yang didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing. Salah satu agenda prioritas RPJMN 2020-2024 adalah
meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing untuk mewujudkan sumber
daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter.

Ketersediaan SDM berkualitas ini masih terkendala dengan komposisi


penduduk berpendidikan tinggi yang masih rendah dibandingkan negara tetangga
dan negara maju lainnya. Oleh karena itu pemerintah berupaya meningkatkan
APK pendidikan tinggi dari 29,93% (2017) menjadi 43,86% (2024), peningkatan
mutu pendidikan yang dicerminkan dari akreditasi program studi dan perguruan
tinggi, meningkatkan ketersediaan program prodi dan lulusan bidang ilmu sains
dan keteknikan dan meningkatkan lulusan PT yang bersertifikat kompetensi, yang
pada akhirnya serapan lulusan PT diharapkan meningkat dari 63% (2017) menjadi

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 49


80% (2024) dan proporsi pekerja berkeahlian menengah dan tinggi meningkat dari
39,57% (2017) menjadi 50% (2024). Selain itu pembelajaran juga harus dapat lebih
mendorong penguasaan soft-skills yang mendukung kebekerjaan, seperti penguasaan
bahasa asing, sertifikasi kompetensi serta kemampuan berpikir kritis, analisis,
inovasi, kepemimpinan, negosiasi, dan kerja tim.

4. Upaya Peningkatan Inovasi untuk Kemandirian dan Daya Saing Ekonomi


Pembangunan ekonomi dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024
diarahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh
kemampuan dalam pengelolaan sumber daya ekonomi secara mandiri, dan dalam
menggunakan sumber daya tersebut untuk memproduksi barang dan jasa bernilai
tambah tinggi dan berdaya saing untuk memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor.
Kreativitas dalam pemanfaatan dan pemaduan sumber daya ekonomi dan budaya
juga diharapkan mendorong perkembangan aktivitas ekonomi kreatif dan
pemanfaatan teknologi digital. Proyeksi perkembangan ekonomi digital di Indonesia
diantaranya ditunjukkan oleh pertumbuhan nilai transaksi e-commerce sebesar 1,625
persen menjadi USD 130 miliar dalam periode 2013-2020.

Gambar 3.6 Skor Indonesia Berdasarkan Kerangka Indeks Daya Saing Global

Namun tantangan yang dihadapi Indonesia dalam era digitalisasi juga cukup
besar. Dari sisi kesiapan inovasi untuk menghadapi revolusi digital seperti yang
ditunjukkan oleh Network Readiness Index, Indonesia berada pada peringkat 73 dari
139 negara. Kapasitas adopsi iptek dan penciptaan inovasi Indonesia masih rendah.
Indonesia berada di peringkat 85 dari 129 negara dengan skor Global Innovation
Index (GII) 29,7 dari skala 0-100 (2019), atau peringkat 14 dari 15 negara-negara

5
Asia Tenggara dan Oceania. Peringkat ini relatif stagnan selama 5 tahun terakhir
sebagaimana terlihat pada Gambar 3.6. Hal ini disebabkan oleh masih belum
memadainya infrastruktur riset termasuk SDM Iptek masih terbatas dan hanya
14,08 persen diantaranya yang berkualifikasi S3. Ekosistem inovasi belum
sepenuhnya tercipta sehingga proses hilirisasi dan komersialisasi hasil riset
terhambat. Kolaborasi triple atau quadruple helix belum didukung oleh kapasitas
perguruan tinggi yang memadai sebagai sumber inovasi teknologi (center of
excellence). Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem inovasi di Indonesia belum
sepenuhnya tercipta.

Untuk mendorong produktivitas ekonomi melalui inovasi teknologi, USK


dapat membangun model ekosistem inovasi berdasarkan potensi dan keunikan
daerah Aceh yang didukung dengan komitmen peningkatan kolaborasi pemangku
kepentingan seperti UMKM, industri dan pemerintahan lokal, nasional dan
internasional. Beberapa potensi dan keunikan Aceh untuk basis pengembangan
inovasi adalah Aceh sebagai daerah rawan bencana khususnya bencana Tsunami,
potensi hilirisasi hasil pertanian seperti atsiri nilam dan sereh wangi, kopi Gayo,
padi, sapi Aceh dan sapi Simeuleu, sawit dan karet, potensi pengolahan hasil laut,
pengalaman resolusi konflik sosial dan militer, ekonomi kreatif, pariwisata Islami,
dan biodiversitas kawasan Leuser (konservasi hutan dan satwa liar).
5. Pembangunan Aceh Memerlukan Percepatan
Dampak konflik dan pasca-tsunami masih belum sepenuhnya hilang di Aceh
dan tercermin dari pertumbuhan ekonomi Aceh yang juga masih dibawah rata-rata
nasional walaupun kucuran dana pemerintah pusat selama 15 tahun terakhir cukup
signifikan melalui Dana Alokasi Khusus Aceh. Menurut Laporan Perekonomian
Provinsi Aceh November 2019 oleh Bank Indonesia, ekonomi Aceh triwulan III-
2019 tumbuh 3,76 persen, lebih tinggi dibanding triwulan II yang tumbuh 3,71
persen. Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut, Aceh masih berada di
bawah pertumbuhan ekonomi Sumatera (4,49% yoy) dan Nasional (5,02% yoy).
Catatan lain dari BPS menunjukkan angka kemiskinan Provinsi Aceh 15,32% per
Maret 2019 paling tinggi di Sumatera dan nomor 6 dari 34 provinsi secara
nasional. Angka kemiskinan ini walau menurun dari tahun ke tahun namun lajunya
kurang signifikan. Walaupun demikian, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Aceh
sudah kategori tinggi yang mengalami kenaikan sebesar 4,1 poin dari 67,09 tahun
2010 menjadi 71,19 tahun 2018. IPM mencerminkan kualitas kesehatan dan
pendidikan. IPM yang sudah baik ini agar berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi Aceh secara merata dan berkelanjutan, maka pendidikan tinggi harus mampu
menyediakan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif maupun mendorong
tumbuhnya sektor industri

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 51


kreatif. Untuk mengejar ketertinggalan Aceh tersebut, Pemerintah Aceh saat ini
dalam periode 2017-2022 telah merancang 15 program unggulan Aceh Hebat.
Beberapa yang berkorelasi dengan peran pendidikan tinggi diantara program Aceh
Seujahtera, Aceh SIAT, Aceh Green, Aceh Carong, Aceh Meuadap, Aceh Kreatif dan
Aceh Energi.
USK melalui peran tridarma harus dapat melahirkan lulusan yang
entrepreneur yang menguasai teknologi informasi dan berwawasan pembangunan
berkelanjutan agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memiliki akses pasar
yang global. Lulusan sebagai agent of change juga harus dapat menggerakkan
masyarakat agar lebih ramah terhadap investasi, lebih toleran terhadap perbedaan,
dan siap berkarya untuk bangsa. Peran civitas akademika juga diperlukan untuk
mensinergiskan potensi quadruple helix agar dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi melalui karya inovasi yang mendukung hilirisasi dan peningkatan nilai
tambah hasil pertanian dan perikanan dimana sebagian besar masyarakat Aceh
terlibat. Sektor primer seperti pertanian dan perdagangan masih mendominasi
pertumbuhan ekonomi Aceh dan peran sektor pengolahan masih sangat kurang. Aceh
membutuhkan industri hilir berbasis pengolahan hasil pertanian, perikanan, migas
dan pertambangan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hilirisasi
industri ini tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga akan
menyerap tenaga kerja sehingga akan mampu menurunkan angka pengangguran dan
angka kemiskinan.

C. Lingkungan Eksternal Mikro

1. Kebijakan Sistem Pembelajaran di era RI 4.0


Kemristekdikti (2018) telah merumuskan lima elemen penting yang harus
menjadi perhatian dan akan dilaksanakan institusi pendidikan tinggi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era RI 4.0, yaitu:
a) Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti
penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT),
Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik,
digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif
dan terampil terutama dalam aspek literasi data, literasi teknologi dan literasi
humaniti.

5
Gambar 3.7 Kebutuhan Literasi pada Pendidikan untuk SDM Era Revolusi Industri 4.0

b) Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan


responsif terhadap RI 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program
studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber
University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi
intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya
diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau
pendidikan tinggi yang berkualitas.

c) Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen yang responsif, adaptif dan
handal untuk menghadapi RI 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan
pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan
untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.

Dalam aspek pembelajaran Kemristekdikti melalui Direktorat Belmawa di


tahun 2018-2019 telah mengeluarkan sejumlah kebijakan penting untuk perguruan
tinggi antara lain:

a) Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0 (Buku Panduan Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi Edisi III, Ditjen Belmawa, 2018).

Rumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL) disarankan untuk memuat kemampuan


yang diperlukan dalam era RI 4.0 diantaranya kemampuan tentang:

a. literasi data, kemampuan pemahaman untuk membaca, menganalisis,


menggunakan data dan informasi (big data) di dunia digital;
b. literasi teknologi, kemampuan memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi
(coding, artificial intelligance, dan engineering principle);

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 53


c. literasi manusia, kemampuan pemahaman tentang humaniti, komunikasi dan desain;
d. pemamahaman akan tanda-tanda revolusi industri 4.0;
e. pemahaman ilmu untuk diamalkan bagi kemaslahatan bersama secara lokal,
nasional, dan global.
Adopsi muatan RI 4.0 ke dalam kurikulum USK akan mulai dilaksanakan
pada tahun 2020 seiring dengan penyusunan dan implementasi kurikulum 2020-
2024. Namun demikian sejak 2018, muatan RI 4.0 sudah mulai dikenalkan ke
mahasiswa melalui berbagai kegiatan ektra kurikuler seperti pengenalan ekonomi
digital, e-marketing, pelatihan dan sertifikasi digital talent, dan program kreativitas
mahasiswa berbasis smart system.

b) Implementasi General Education (Panduan Program Bantuan Pengembangan


General Education, Ditjen Belmawa, 2019)
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
mahasiswa sehingga terbangun dalam dirinya nilai-nilai luhur universal,
kepedulian yang tinggi, bela negara, berperilaku anti koruptif, dan berpikir
positif, kritis serta analitis. Dalam jangka panjang, General Education (GE) dapat
membantu untuk menghasilkan lulusan yang tidak saja mempunyai kemampuan
kognitif yang baik, tetapi juga memahami berbagai persoalan bangsa dan isu
global, serta berperan untuk mengatasi permasalahan bangsa dengan menjadi
warga negara yang baik dan produktif. Beberapa tema yang perlu mendapat
perhatian adalah (a) Pendidikan Antikorupsi, (b) Bela Negara, (c) Pendidikan
Pancasila, dan (c) Mitigasi Kebencanaan. Sejak 2018 USK telah mulai
implementasi muatan GE melalui mata kuliah wajib umum (MKWU) seperti
Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila dan Bahasa Indonesia, dan akan
diperluas ke mata kuliah MKWU lainnya.

c) Pembelajaran Berbasis e-Learning


Perkembangan era RI 4.0 dan Society 5.0 saat ini mendasari optimalisasi
pemanfaatan TIK untuk membantu manusia (digital transformation of society).
Big data yang dikumpulkan oleh Internet of Things (IoT) diubah oleh Artificial
Intelligence (AI) menjadi sesuatu yang dapat membantu masyarakat sehingga
kehidupan manusia menjadi lebih baik. Perkembangan TIK ini, khususnya
internet telah memberikan kesempatan akses virtual yang lebih luas untuk
mahasiswa sebagai pembelajar dalam berinteraksi dengan dosen, tutor maupun
antar mahasiswa serta akses ke berbagai sumber belajar digital. Dengan demikian,
proses pembelajaran tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu serta mahasiswa
dapat secara aktif mengeksplorasi

5
pengetahuan yang diperlukannya. Student Centered Learning (SCL) sebagai suatu
metode pembelajaran, dalam implementasinya, mahasiswa dituntut lebih aktif di
dalam proses pembelajaran. Dengan pemanfaatan TIK dalam implementasi SCL
dapat menunjang mahasiswa agar lebih mandiri mengelola proses belajar, dengan
tujuan menjadi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner). Pengembangan
sistem pembelajaran akan terus menjadi salah satu fokus USK dimana saat ini
sudah tersedia Sistem e-Learning berbasis Moodle dan telah terintegrasi dengan
Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Kemendikbud. USK akan memperkuat
sistem pendidikan jarak jauh untuk mendukung pembelajaran di Kampus Gayo
Lues dan memperluas ketersediaan Open Course Ware (OCW). Beberapa
kegiatan seminar dan workshop juga telah memanfaatkan fasilitas webinar atau
teleconference.
2. Penguatan Riset dan Sistem Inovasi
Pelaksanaan Darma Penelitian di Perguruan Tinggi dalam 5 tahun mendatang
akan berada dibawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset
dan Inovasi Nasional. Disamping adanya kegiatan penelitian dan riset untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keberadaan riset di perguruan tinggi
diharapkan dapat bersinergis dengan berbagai pihak terkait dan melahirkan inovasi
yang digunakan oleh pemerintah, industri dan masyarakat untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Kebijakan pemerintah dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-
2024 yang dapat menjadi arahan penguatan riset dan inovasi di perguruan tinggi
adalah:

a) Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung RI 4.0 dan ekosistem
riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan
pengembangan di perguruan tinggi.

b) Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi perguruan tinggi untuk


meningkatkan produktivitas industri dan UMKM, serta meningkatkan perusahaan
pemula berbasis teknologi.

Jika mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 dan Fokus
Riset pada PRN 2020-2024 yang menetap 9 bidang fokus dan 80 tema riset, terdapat
beberapa bidang yang beririsan dengan potensi daerah Aceh dan keunggulan
keilmuan Unsyiah sehingga Unsyiah dapat berkontribusi signifikan dalam sinergis
riset dan inovasi nasional dalam 5 tahun mendatang. Visi USK menuju universitas
berbasis riset akan selaras dengan program nasional. Saat ini USK telah memiliki 2
Pusat Unggulan Iptek (Mitigasi Bencana dan Nilam Aceh) dan PUI Nilam Aceh
telah menjadi bagian Kluster Inovasi Nasional. Potensi pendanaan riset USK juga
telah meningkat pada

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 55


tahun 2019 sering komitmen 10% dana PNBP dialokasikan untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat dan tambahan dana desentralisasi setelah USK telah
masuk kategori kluster Mandiri. Peluang pendanaan melalui kolaborasi nasional dan
internasional terus ditingkatkan. USK terus berkomitmen untuk mendorong lahirnya
inovasi baru dan hilirisasi ke industri dan masyarakat. Perluasan dan penguatan
cakupan area fokus riset USK akan terus dilakukan terutama berkaitan potensi lokal
yang berdampak pada peningkatan perekonomian Aceh dan daya saing bangsa.

3. Peningkatan Tata Kelola Perguruan Tinggi Melalui Reformasi Birokrasi


Pemerintah Indonesia sejak 2015 gencar melaksanakan agenda reformasi
birokrasi di segala unit pemerintahan atau institusi publik termasuk birokrasi
perguruan tinggi yang ditandai dengan terbitnya Road Map Reformasi Birokrasi
2015-2019 melalui PermenPAN/RB No. 11 Tahun 2015. Kemenristekdikti (sekarang
Kemendikbud) telah mendorong penguatan delapan area perubahan dalam reformasi
birokrasi dan good practices di setiap PTN, yakni:

a) Manajemen Perubahan;
b) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur;
c) Penataan Tata Laksana;
d) Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
e) Penguatan Organisasi;
f) Penguatan Pengawasan;
g) Penataan Peraturan Perundang-Undangan; dan
h) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

USK mendukung dan menindaklanjuti program Reformasi Birokrasi ini dan


berkomitmen untuk membudayakan reformasi birokrasi sebagai gerakan budaya
strategi untuk mewujudkan pemerintahan efektif dan efisien, bersih, bebas korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta memberikan pelayanan publik berkualitas dengan
tetap menjunjung nilai-nilai kearifan lokal. Pada tahun 2018, Rektor USK telah
mendapatkan Academic Leader sebagai Rektor PTN Satker untuk apresiasi capaian
manajemen kepemimpinan. Di tahun Agustus 2019, USK mulai menjalankan tata
kelola berbasis Badan Layanan Umum (BLU). Implementasi RB ini diharapkan
akan sinergis memperkuat tata kelola BLU Unsyiah. Capaian RB USK saat ini
berada di rangking 44 (2018) diantara seluruh PTN/LLDIKTI. Pembenahan masih
perlu dilakukan terus dengan sosialisasi nilai “kejujuran-kebesamaan-keikhlasan”,

5
memperbaiki bisnis proses dan prosedur kerja, memanfaatkan sistem informasi dan
meningkatkan monitoring-evaluasi.

4. Perkembangan Perguruan Tinggi Lain


Di Aceh saat ini terdapat 7 PTN termasuk Universitas Terbuka, 114 PTS dan
5 PTKIN. Keberadaan beberapa perguruan tinggi lainnya di Aceh khususnya telah
memunculkan alternatif akses pembelajaran pendidikan tinggi bagi masyarakat.
Namun demikian saat ini mahasiswa USK sebagian besar masih didominasi oleh
mahasiswa asal Aceh, menunjukkan minat calon mahasiswa asal Aceh untuk
melanjutkan studi ke USK tetap tinggi dan sekaligus juga cerminan kepercayaan
masyarakat yang tinggi terhadap USK. Kedepan, persaingan dalam menarik calon
mahasiswa akan semakin meningkat dan USK harus terus berbenah untuk
menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas dan mampu diakses oleh
masyarakat golongan kurang beruntung secara ekonomi, geografis dan disabilitas.
Pada sisi lain, peningkatan mutu berbagai program studi telah menarik minat calon
mahasiswa baru dari luar Aceh untuk belajar di USK. Pada tahun 2020, hampir 20%
mahasiswa baru berasal dari luar Aceh dan komposisi ini diperkirakan akan
meningkat dimasa mendatang.

USK sebagai perguruan tinggi pertama di Aceh juga memiliki tanggung


jawab untuk membina perguruan tinggi lain dalam rangka sinergis meningkatkan
kualitas SDM untuk pembangunan Aceh. Tanggung jawab ini telah dijalankan
melalui pembinaan tridarma di bawah Nota Kesepahaman antar universitas, bersama
dengan LLDIKTI Wilayah XIII-Aceh, dukungan beasiswa Pemerintah Aceh lewat
BPSDM dan melalui Program PT Asuhan Kemenristek-dikti.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 57


5
BAB IV
PENYELENGGARAAN TRIDHARMA
YANG BERMUTU
Universitas Syiah Kuala

BAB IV
PENYELENGGARAAN TRIDHARMA YANG BERMUTU

A. Penjaminan Mutu

1. Sistem Penjaminan Mutu Internal


Statuta USK pasal 102 mengamanahkan penyelenggaraan Sistem Penjaminan
Mutu Internal. USK menerapkan sistem penjaminan mutu internal secara otonom
untuk mengendalikan dan meningkatkan mutu penyelengaraan pendidikan tinggi
secara berencana dan berkelanjutan dengan merujuk Standar yang ditetapkan USK
dan melampaui SN Dikti pada Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).

Secara kelembagaan, SPMI USK dikelola oleh Lembaga Pengembangan


Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) yang dibentuk berdasarkan
Permenristekdikti No. 48 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kelola Kerja
USK Pasal 106. Lembaga ini telah melakukan penyusunan dokumen SPMI yang
terdiri dari Kebijakan SPMI, Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) dan
Standar Pendidikan Tinggi/Unsyiah dan Manual Mutu. Pada tingkat universitas,
LP3M berfungsi sebagai unit pengelola/pelaksana penjaminan mutu (quality
insurance). Sedangkan tingkat Fakultas, pelaksanaan penjaminan mutu dilakukan
oleh Satuan Jaminan Mutu Fakultas (SJMF), dan pada level Program Studi,
penjaminan mutu dilaksanakan oleh Tim Pengendalian Mutu Akademik (TPMA).
Keberadaan unit pengelola SPMI USK telah sesuai dengan yang diatur dalam
Permendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi. Gambar 4.1 memperlihatkan skema siklus SPMI yang dilaksanakan USK.

Hingga saat ini, USK telah memiliki dokumen Satuan Penjaminan Mutu
Internal, yang merupakan dokumen implementasi mutu (dokumen mutu) yang sudah
lengkap, yang terdiri atas: (1) Kebijakan Mutu; (2) Standar Mutu; (3) Manual Mutu;
(4) Formulir Administrasi Audit Mutu Internal; (5) Kelengkapan Dokumen Usulan
Akreditasi; (6) dan Panduan SPMI USK Tahun 2018. Kebijakan Mutu merupakan
acuan utama untuk penyusunan Standar Mutu, Manual Mutu, Formulir Mutu dan
Pengelolaan Penjaminan Mutu di Unsyiah. Dokumen Kebijakan SPMI berperan
penting dalam menetapkan lingkup Standar Mutu Unsyiah baik untuk aspek
akademik maupun non-akademik, yang meliputi: (1) Standar Nasional Pendidikan
Tinggi; dan
(2) Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh USK. Kebijakan Dasar SPM

6
USK mencakup implementasi siklus penjaminan mutu internal yang dijalankan
secara sinergis dengan kebutuhan evaluasi eksternal atau akreditasi dan dalam
lingkup bidang tridarma dan unsur penunjang perguruan tinggi, yakni: (1)
Pendidikan; (2) Penelitian;
(3) Pengabdian kepada Masyarakat; (4) Layanan Kemahasiswaan; (5) Kerjasama;
dan (6) Tata Kelola. Pelaksanaan siklus SPMI di USK yang mencakup Penetapan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan Mutu diilustrasikan dalam
diagram berikut.

Gambar 4.1. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) USK dengan
kebijakan mutu: terstruktur, terukur dan berkelanjutan sebagai ujung tombak
peningkatan mutu akademik dan non-akademik

USK juga telah merumuskan 42 Standar Mutu yang mencerminkan


pelampauan SN-DIKTI dan Dokumen SPMI telah ditetapkan dalam Keputusan
Rektor No. 982/ UN11/KPT/2017 Tanggal 26 Mei 2017 setelah mendapat
persetujuan dari Senat Universitas. Standar Mutu USK mencakup:
1) Standar Kompetensi Lulusan;
2) Standar Isi Pembelajaran;
3) Standar proses Pembelajaran;
4) Standar Penilaian Pembelajaran;
5) Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran;
6) Standar Pengelolaan Pembelajaran;
7) Standar Pembiayaan Pembelajaran;
8) Standar Suasana Akademik;
9) Standar Penerimaan Mahasiswa Baru;
10) Standar Hasil Penelitian;
11) Standar Isi Penelitian;

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 61


12) Standar Proses Penelitian;
13) Standar Penilaian Penelitian;
14) Standar Penilaian Penelitian;
15) Standar Penelitian;
16) Standar Sarana dan Prasarana Penelitian;
17) Standar Pengelolaan Penelitian;
18) Standar Pendanaan dan Pembiayaan;
19) Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat;
20) Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat;
21) Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat;
22) Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat;
23) Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat;
24) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat;
25) Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat;
26) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat;
27) Standar Kemahasiswaan;
28) Standar Pengelolaan Alumni;
29) Standar Pengelolaan Kerjasama;
30) Standar Internasionalisasi Kampus;
31) Standar Visi dan Misi;
32) Standar Tata Pamong dan Kepemimpinan;
33) Standar Sistem Penjaminanh Mutu;
34) Standar Dosen;
35) Standar Tenaga Kependidikan;
36) Standar Etika;
37) Standar Layanan Kepustakaan;
38) Standar Layanan Sistem Informasi;
39) Standar Sarana dan Prasarana Umum;
40) Standar Pengelolaan Lingkungan Kampus;
41) Standar Pengelolaan Keuangan; dan
42) Standar Perencanaan dan Pengembangan.

Selanjutnya setiap Standar Mutu dijabarkan secara detil menjadi Manual Mutu
dengan mengikuti siklus PPEPP, yaitu Penetapan (P), Pelaksanaan (P), Evaluasi (E),
Pengendalian (P), dan Peningkatan (P) sehingga dihasilkan sekitar 210 Manual Mutu
yang diintegrasikan ke dalam Sistem Informasi Penjaminan Mutu (SIMJAMU) USK.
Dokumen Manual Mutu USK menjadi acuan yang strategis dalam implementasi mutu
di level fakultas

62
dan peningkatan mutu berkelanjutan USK. Capaian mutu akan diukur setiap tahun
dengan menggunakan indikator PPEPP sebagai bukti peningkatan mutu USK. Secara
keseluruhan dapat disampaikan bahwa model SPMI yang telah dikembangkan oleh
USK merupakan model SPMI yang dikembangkan secara teratur, terencana, dan
berkelanjutan sehingga telah menjadi referensi model SPMI nasional. Pola pelaksanaan
SPMI USK telah menjadi best practices dan acuan dalam menjalankan pembinaan
SPMI di sejumlah perguruan tinggi dalam Program PT Asuh Ditjen Belmawa
Kemristekdikti selama 3 tahun berturut- turut (2017-2019).

Kegiatan evaluasi mutu dilaksanakan melalui proses Audit Mutu Internal. Audit
Mutu Internal (AMI) adalah proses pengujian yang sistematik, mandiri, dan
terdokumentasi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di perguruan tinggi sesuai
prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai tujuan institusi.
Oleh karena itu, AMI di USK dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab proses
penjaminan mutu internal secara berkelanjutan terhadap capaian SPMI USK dan
merupakan bentuk persiapan USK terhadap proses SPME oleh BAN-PT dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun sekali. Selain itu, AMI juga penting sebagai cerminan diri dalam
upaya perbaikan setiap komponen ketidaksesuaian secara optimal. USK telah
melaksanakan siklus audit mutu sampai yang ke-12 pada tahun 2020. Sejak tahun 2014,
proses AIMA/AMI telah menggunakan sistem online pada tautan

http://ami.unsyiah.ac.id/ dan tampilannya diperlihatkan pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Laman Sistem Informasi Audit Mutu Internal (AMI) LP3M-USK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 63


Evaluasi mutu juga dilakukan melalui survei kepuasan yang telah
dilaksanakan secara berkala dan memanfaatkan sistem informasi. Survei kepuasan
mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan dikelola melalui website LP3M
(http://lp3m. unsyiah.ac.id/id) dan survei alumni dan pengguna lulusan oleh UPT
CDC (https:// cdc.unsyiah.ac.id/). Tabel 4.1 memperlihatkan jenis survei yang
telah dilaksanakan USK, disosialisasikan dan hasilnya dilaporkan ke pimpinan untuk
ditindaklanjuti.

Tabel 4.1 Berbagai Jenis Survei untuk Mendapatkan Umpan Balik Pemangku
Kepentingan

No. Jenis survei Keberkalaan


1 Evaluasi Online Perkuliahan oleh Mahasiswa Setiap semester
2 Survei kepuasan dosen Setiap tahun
3 Survei kepuasan tenaga kependidikan Setiap tahun
4 Tracer Study Alumni Setiap tahun
5 User Survey (pengguna lulusan) Setiap tahun

Gambar 4.3 Laman Sistim Informasi LP3M untuk Akses Beberapa Survei

64
Gambar 4.4 Laman Sistim Informasi CDC untuk Akses Tracer Study

Gambar 4.5. Tampilan Salah Satu Luaran Survei Alumni

2. Akreditasi
Universitas Syiah Kuala telah melaksanakan penjaminan mutu eksternal atau
akreditasi. Pada tahun 2015 USK berhasil mendapatkan akreditasi institusi peringkat
A setelah sebelumnya peringkat C. Hal ini menandakan lompatan penting bagi USK
untuk bergerak lebih cepat dalam mewujudkan visinya menjadi salah satu perguruan
tinggi penting di Indonesia dan mendapatkan rekognisi di tingkat regional Asia
Tenggara. Status akreditasi

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 65


A ini kemudian mendapatkan perpanjangan di tahun 2020 berdasarkan Keputusan BAN-
PT No. 490/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/PT/VII/2020. Capaian ini didukung oleh tata Kelola
perguruan tinggi yang baik dan impementasi siklus penjaminan mutu internal yang
efektif. Langkah selanjutnya saat ini USK sedang mempersiapkan untuk konversi ke
peringkat Unggul dengan menggunakan Instrumen Suplemen Konversi.
Bukti efektivitas pelaksanaan SPMI diperlihatkan pada Gambar 4.6 dari
peningkatan capaian status akreditasi program studi selama 5 tahun terakhir. Saat
USK mendapatkan akreditasi institusi A di tahun 2015, program studi yang terakreditasi
A hanya 10 program studi dan setelah 5 tahun saat ini USK memiliki 46 program studi
terakreditasi
A. Diantaranya juga ada 7 program studi baru yang masih terakreditasi minimum, C
atau Baik, dan 2 program studi diantaranya baru memulai menerima angkatan
pertama pada semester Gasal TA 2021/2022 mendatang.

Gambar 4.6 Peningkatan Capaian Akreditasi Program Studi dari 2015 sampai 2021

Secara umum tercatat bahwa 32,6% (44 program studi) telah terakreditasi
A; 1,5% (2 program studi) telah terakreditasi Unggul, 1,5% (2 program studi) telah
terakreditasi Baik Sekali dan sebagian besar lainnya 59,3% terakreditasi B. Seluruh
jenjang pendidikan sudah memiliki program studi terakreditasi A kecuali pada
jenjang S3. Untuk jenjang sarjana yang menjadi program studi utama di USK, maka
tercatat 54, 8% dari seluruh program studi S1 telah terakreditasi Adan Unggul.
Sedangkan sebagai PTN-BH diharapkan USK nantinya diharapkan minimal
memiliki 60% program studi terakreditasi A pada jenjang sarjana.
Tabel 4.2 Sebaran Akreditasi Program Studi Berdasarkan Jenjang Pendidikan

66
3. Akreditasi Internasional
Dalam upaya untuk meningkatkan rekognisi internasional, USK
mempersiapkan program studi untuk mengajukan akreditasi internasional pada
lembaga akreditasi internasional yang diakui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Persiapan ini dilakukan dengan mengikuti program Bimbingan
Teknik Akreditasi Internasional oleh Kemdikbud dan pendampingan internal
oleh LP3M yang melibatkan narasumber yang berpengalaman akreditasi
internasional. Tabel 4.3 memperlihatkan capaian terakhir program studi
berkaitan akreditasi internasional, dimana 16 program studi terakreditasi penuh
dari LAM-PTKes (afiliasi pada World Federation of Medical Education), 5
program studi berstatus provisional accreditation dari IABEE (afiliasi pada
Washington Accord) dan 8 program studi sedang proses penyiapan dokumen
untuk IABEE dan ASIIN. USK juga sedang berkoordinasi dengan Fakultas
Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk menyiapkan program studi
akreditasi internasional dimana di kedua fakultas ini juga memiliki program
kelas internasional.

Tabel 4.3 Capaian Akreditasi Internasional Program Studi


No. Program studi Jenjang Status
1 Teknik Sipil S1 Provisional accreditation dari IABEE
2 Teknik Mesin S1 Provisional accreditation dari IABEE
3 Teknik Kimia S1 Provisional accreditation dari IABEE
4 Teknik Elektro S1 Provisional accreditation dari IABEE
5 Teknik Geofisika S1 Provisional accreditation dari IABEE
Sedang proses provisional
6 Teknik Elektro S1
accreditation dari IABEE
Sedang proses provisional
7 Teknik Komputer S1
accreditation dari IABEE
Sedang proses provisional
8 Teknik Pertambangan S1
accreditation dari IABEE
Sedang proses provisional
9 Teknik Industri S1
accreditation dari IABEE
Sedang proses provisional
10 Teknik Geologi S1
accreditation dari IABEE
Sedang proses provisional
11 Teknik Pertanian S1
accreditation dari IABEE
12 Pendidikan Dokter S1 Sedang proses akreditasi dari ASIIN
13 Profesi Dokter Profesi Sedang proses akreditasi dari ASIIN
Pendidikan Dokter
14 S1 Sedang proses akreditasi dari ASIIN
Hewan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 67


15 Profesi Dokter Hewan Profesi Sedang proses akreditasi dari ASIIN
16 Ilmu Keperawatan S1 Sedang proses akreditasi dari ASIIN
17 Profesi Ners Profesi Sedang proses akreditasi dari ASIIN
18 Peternakan S1 Sedang proses akreditasi dari ASIIN
19 Ilmu Pemerintahan S1 Sedang proses akreditasi FIBA
20 Ilmu Hukum S1 Sedang proses akreditasi FIBA
21 Ilmu Akuntansi S1 Sedang proses akreditasi FIBA
22 Manajemen S1 Sedang proses akreditasi FIBA
23 Ilmu Ekonomi S1 Sedang proses akreditasi FIBA
24 Pendidikan Biologi* S1 Sedang proses akreditasi FIBA
25 Pendidikan Fisika* S1 Sedang proses akreditasi FIBA
26 Pendidikan Kimia* S1 Sedang proses akreditasi FIBA

B. Mahasiswa dan Lulusan

1. Sistem Seleksi Calon Mahasiswa


USK telah menerapkan standar penerimaan mahasiswa baru yang akan masuk
ke seluruh prodi di berbagai jenjang mulai dari Program Doktor, Magister, Profesi,
Sarjana dan Diploma. Standar tersebut tertuang dalam dokumen Standar Mutu USK
Tahun 2017 yang mengacu kepada SN-DIKTI. Untuk seleksi calon mahasiswa, USK
menetapkan proses seleksi yang berbeda untuk setiap levelnya. Proses penerimaan
calon mahasiswa USK dilakukan setiap awal tahun akademik, mengacu pada
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 126 Tahun 2016 dan Nomor 60 Tahun 2018, Keputusan Rektor Nomor 22
Tahun 2018, dan dalam Pasal 94 Statuta USK. Dalam Statuta tersebut menegaskan
bahwa penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan melalui jalur seleksi penerimaan
mahasiswa baru dan penelusuran minat, bakat dan/atau kemampuan lainnya, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

USK menyediakan buku Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru baik untuk


jenjang diploma, sarjana, magister, doktor, spesialis, maupun profesi. Pedoman ini
berisikan kebijakan umum, mekanisme dan kriteria penerimaan, instrumen
penerimaan, dan sistem pengambilan keputusan, serta kegiatan monitoring dan
evaluasi yang telah dijalankan secara konsisten dan akuntabel. Informasi tentang
penerimaan mahasiswa baru dapat diakses melalui http://pmb.unsyiah.ac.id/.
Selain tersedia di dalam situs web USK juga dilakukan sosialisasi penerimaan
mahasiswa baru melalui humas USK di media elektronik dan cetak. Jumlah
mahasiswa baru yang akan diterima telah

68
ditetapkan dalam Keputusan Rektor dengan mempertimbangkan daya tampung pada
setiap program studi.
Jalur penerimaan mahasiswa baru USK untuk jenjang sarjana dilakukan
melalui seleksi bersama, yaitu:
1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dilakukan
melalui seleksi berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dan/atau
portofolio calon mahasiswa. Seleksi SNMPTN dikelola Lembaga Tes Masuk
Perguruan Tinggi (LTMPT);

2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dilakukan


berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan
oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT);
3) Seleksi Mandiri USK dilakukan seleksi berdasarkan hasil ujian tulis dalam bentuk
cetak yang terdiri dari:
a. Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) yang dikelola
oleh BKS PTN Wilayah Barat;
b. Jalur Pemerintah Daerah (JPD);
c. Jalur Prestasi; dan
d. Jalur Internasional.
Untuk jenjang pendidikan Doktor dan Magister, penerimaan mahasiswa
baru dilaksanakan melalui seleksi portofolio dan ujian tulis secara mandiri yang
diselenggarakan oleh Program Pascasarjana (PPs). Panduan proses pendaftaran
dilakukan secara online yang dapat diakses melalui link berikut
https://pendaftaran- pps.unsyiah.ac.id/login. Untuk calon mahasiswa D3, sesuai
dengan Surat Keputusan Rektor, jalur penerimaan mahasiswa baru untuk program
Diploma USK terdiri dari Jalur Pemerintah Daerah, Pola Prestasi, afirmasi undangan
dan Jalur Mandiri Diploma. Sedangkan seleksi masuk jenjang profesi dan spesialis
pelaksanaan dikelola bersama fakultas terkait dengan pola seleksi administrasi dan
tes tertulis. Saat ini semua jalur mandiri telah menggunakan pola tes berbasis
komputer dan pola tes online.
Untuk calon mahasiswa asing, Rektor USK telah menetapkan proses
penerimaannya melaluijalur mandiri, transfer kredit, dan beasiswa khusus yang
terdapat dalam Statuta Pasal 94 dan Standar Mutu USK Tahun 2017. Untuk
memudahkan dalam mengoordinasi penerimaan mahasiswa asing, USK telah
membentuk unit layanan khusus berupa Kantor Urusan International (Office of
International Affair) yang dapat diakses melalui http://oia.unsyiah.ac.id.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 69


2. Profil Mahasiswa
Efektifitas sistim penerimaan baru memperlihatkan adanya peningkatan total
input mahasiswa baru setiap tahun dan Gambar 4.7 menunjukkan peningkatan ini
didominasi oleh mahasiswa baru program S1 sebagai program studi utama.
Peningkatan ini disesuaikan dengan adanya penambahan sumber daya ruang belajar
dan dosen. Penerimaan jenjang diploma dan magister relative konstan, sedangkan
pada jenjang doktor terjadi peningkatan seiring adanya program studi S3 baru.

Gambar 4.7 Keadaan Mahasiswa Baru USK tahun 2017-2020

Untuk jenjang S1 selama 5 tahun terakhir diperoleh tingkat kompetisi yang


sangat baik dengan rata- rata rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah yang lulus
seleksi sebesar 1:12,3 dengan persentase jumlah pendaftar yang lulus seleksi
terhadap yang daftar ulang sebesar 74%. Untuk program magister diperoleh nilai
rasio jumlah peminat terhadap lulus seleksi yang relatif sama dengan program
doktoral yaitu 1:1,1. Meskipun jumlah rasio kecil namun persentase jumlah
mahasiswa yang lulus seleksi terhadap daftar ulang cukup besar yaitu rata-rata 95%.
Program Doktor jumlah peminat meningkat dalam 5 tahun terakhir dengan rasio rata-
rata 1:1,2 dengan persentase jumlah pendaftar yang lulus seleksi terhadap yang
mendaftar ulang dengan rata-rata 92%. Untuk Program jenjang D3 setiap tahunnya
dengan rasio rata-rata 1:5. Sedangkan persentase jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi terhadap yang daftar ulang relatif stabil dengan rata-rata 79% untuk setiap
tahunnya.

Profil tahunan mahasiswa aktif USK seperti diperlihatkan pada Gambar 4.8
dan 22 dapat diakses pada portal data (https://data.unsyiah.ac.id/mahasiswa-
aktif). Sesuai komposisi program studi per fakultas, maka FKIP memiliki mahasiswa
aktif terbanyak mencapai 21% dari total mahasiswa aktif USK. FT dan FEB menjadi

70
fakultas berikutnya yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak. FKG menjadi yang
terkecil populasi mahasiswanya yaitu 0,8% dari seluruh mahasiswa USK. Sebanyak
2,1% merupakan mahasiswa S1 dan S3 angkatan 2012-2014 yang harus segera
berakhir masa studinya di USK dan terus mendapatkan pemantauan dari program
studi. Beberapa diantaranya sudah pernah cuti akademik 2 semester dan
mendapatkan penambahan masa studi dikarenakan dampak pandemi Covid-19.

Gambar 4.8 Profil Mahasiswa Aktif per Fakultas-USK

Gambar 4.9 Profil Mahasiswa Aktif USK Menurut Angkatan

Jumlah mahasiswa asing yang terdaftar di USK terjadi peningkatan dalam


lima tahun terakhir sebagaimana terlihat pada Gambar 4.9 Untuk tahun 2020/2021,
jumlah mahasiswa asing yang terdaftar adalah 82 orang yang berasal dari Gambia,
Thailand, Malaysia, Palestina, Mali, Turmenistan, Vietnam, Sierra Leone, Yemen,
Senegal dan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 71


Filipina. Mahasiswa asing di USK mengikuti program S1 dan S2 full time dengan
beasiswa penuh, beasiswa parsial dan tanpa beasiswa. Peningkatan yang terjadi
terutama setelah selama 3 tahun terakhir OIA melakukan promosi via website dan
education expo/fair. USK juga melakukan sejumlah program short-course dan
exchange program dengan berbagai mitra PT luar negeri dan Gambar 24
memperlihatkan data mahasiswa asing inbound jenis student exchange terus
meningkat setiap tahun sebelum pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, program
exchange berubah menjadi format daring dan telah terlaksana 3 kegiatan dibawah
Kerjasama IMT GT-Uninet.

USK mempunyai beberapa program akademik untuk mahasiswa asing.


Mahasiswa asing dapat mengikuti program gelar untuk jenjang sarjana pada 8
program studi dan jenjang magister pada 2 program studi. Berbagai program non-
gelar juga tersedia baik yang dikelola OIA maupun yang dilaksanakan oleh fakultas
dan jurusan/ program studi. Sebagai contoh, pada masa pandemi USK yang
bergabung dalam IMT- GT Uninet menyelenggarakan Virtual Mobility Programme:
Teen-Talk Project yang sudah berjalan 3 seri. Informasi selengkapnya dapat diakses
pada laman web OIA (http://oia.unsyiah.ac.id/). USK dengan dukungan BPSDM
Aceh menyelenggarakan Program S3 Split-site dengan Universiti Malaya dan
Universiti Kebangsaan Malaysia. Saat ini sedang proses rekrutmen mahasiswa untuk
program S2 Split-site bidang Pengelolaan Lingkungan beasiswa BPSDM Aceh
dengan University of Rhode Island. Inbound student mobility juga ada dalam bentuk
penempatan mahasiswa riset di beberapa program studi S2 dan S3 dan aktivitas
pengabdian masyarakat bersama.

Gambar 4.10 Keadaan Mahasiswa Asing Belajar Penuh Waktu di USK

72
Gambar 4.11 Keadaan Mahasiswa Asing Melalui Program Student Exchange

3. Keadaan Ekonomi Mahasiswa


Hasil survey yang dilakukan UPT Carier Development Center (CDC) tentang
sumber biaya kuliah di semua prodi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sumber
biaya kuliah mahasiswa USK rata-rata lebih dari 23% berasal dari beasiswa penuh
dengan kisaran (6-40%), beasiswa parsial 3% dan 65% berasal dari biaya orang tua.
Disamping itu sekitar 4% mahasiswa USK menyatakan kuliah dengan biaya sendiri.

Tabel 4.3 Hasil Survey Kepuasaan Mahasiswa USK Tahun 2020 Terhadap
Sumber Biaya Kuliah

Jumlah Sumber Biaya Kuliah


No. Fakultas Lulusan
Beasiswa Beasiswa
Orang Tua Biaya Sendiri Lainnya
Penuh Sebagian

1 Ekonomi 273 13.19% 5.49% 68.86% 11.72% 0.73%


2 Kedokteran Hewan 235 19.15% 2.13% 76.6% 2.13% 0%
3 Hukum 116 14.66% 3.45% 77.59% 3.45% 0.86%
4 Teknik 365 20.82% 3.56% 72.05% 3.56% 0%
5 Pertanian 255 26.27% 3.92% 65.1% 4.31% 0.39%
6 KIP 401 40.15% 3.24% 52.12% 3.49% 1%
7 Kedokteran 206 12.14% 5.34% 76.21% 5.34% 0.97%
8 MIPA 78 23.08% 2.56% 70.51% 3.85% 0%
9 Ilmu Sosial dan Politik 118 27.12% 4.24% 64.41% 3.39% 0.85%
10 Kelautan dan Perikanan 41 29.27% 2.44% 68.29% 0% 0%
11 Keperawatan 116 29.31% 1.72% 64.66% 4.31% 0%
12 Kedokteran Gigi 81 6.17% 2.47% 91.36% 0% 0%

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 73


Bila dibandingkan dengan 3 tahun sebelunnya dimana pada tahun 2018
berdasarkan survei dari 12 fakultas yang ada jika dirata-ratakan sumber biaya kuliah
dari orang tua/ keluarga sebanyak 78,97%, kemudian sumber dari beasiswa penuh
sebanyak 17,72%, sumber beasiswa sebahagian sebanyak 3,72%, sumber biaya sendiri
sebanyak 2,33%, dan yang terakhir sumber dari lainnya sebanyak 0,23%. Untuk tahun
2019 maka sumber biaya kuliah dari orang tua/keluarga sebanyak 72,43%, kemudian
sumber dari beasiswa penuh sebanyak 21,11%, sumber biaya sendiri sebanyak 3.13%,
sumber beasiswa sebahagian sebanyak 3.09%, dan yang terakhir sumber dari lainnya
sebanyak 0,25%. Dari data sumber dana kuliah mahsiswa USK kurun waktu tahun
2018-2020 menunjukkan bahwa biaya kuliah mahasiswa utamanya berasal dari orang
tua di hampir semua fakultas yang terdapat di lingkungan USK. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa studi di USK mempunyai
kemampuan keluarga yang baik dalam melakukan pembayaran secara mandiri.

USK berprinsip tidak boleh ada mahasiswa berhenti studi dikarenakan


persoalan biaya Pendidikan. Melalui Program Rumah Amal Mesjid Kampus
menyediakan beasiswa dan bantuan pendidikan yang berasal dari dana zakat dosen dan
tenaga kependidikan USK dan beasiswa ini diperuntukkan untuk mahasiswa dari
keluarga kurang mampu. Alternatif beasiswa sejenis juga tersedia dari Baitul Mal
Aceh. Pada sisi lain patut dicatat bahwa sebagian besar penerima beasiswa USK telah
terfasilitasi oleh pemerintah melalui beasiswa Bidikmisi atau KIP-K dan ADIK. Gambar
4.12 memperlihatkan selama 3 tahun terakhir penerima beasiswa untuk mahasiswa dari
keluarga kurang mampu secara ekonomi ini telah melampaui 20% dari total mahasiswa
aktif USK. Hal ini menunjukkan komitmen USK untuk menerima mahasiswa yang
dari keluarga kurang mampu untuk dapat menempuh pendidikan tinggi jenjang
sarjana.

Gambar 4.12 Persentase Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi/KIP-K 2016-2020

74
USK juga mendukung program pemerintah untuk memberikan akses
pendidikan tinggi dari daerah Papua dan 3T. USK setiap tahun menerima mahasiswa
program Afirmasi ADIK Papua dan 3T melalui sistim seleksi nasional
Kemdikbudristek dan secara kumulatif jumlahnya terus meningkat. Sebagian mereka
sudah ada yang selesai dan kembali ke tempat asalnya. Gambar 26 memperlihatkan
jumlah mahasiswa baru dan jumlah mahasiswa aktif dari Program Afirmasi ADIK
selama 5 tahun terakhir. Mahasiswa afirmasi mendapatkan fasilitas asrama
mahasiswa dan mengikuti program pembinaan karakter.

Gambar 4.13 Keadaan Mahasiswa Afirmasi ADIK 2016-2020

4. Efektivitas dan Produktivitas Pendidikan


Beberapa parameter keberhasilan proses pendidikan di perguruan tinggi
anatara lain efektivitas dan produktivitas pendidikan yang dilihat dari rata-rata masa
studi mahasiswa, kelulusan tepat waktu, tingkat mahasiswa putus studi (DO), masa
tunggu mendapatkan pekerjaan pertama dan kesesuaian bidang kerja dengan bidang
studi lulusan. Implementasi berbagai program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
diharapkan semakin meningkatkan efektivitas dan produktivitas pendidikan USK,
terutama dalam memperbaiki mutu pembelajaran sehingga meningkatkan serapan
lulusan di dunia kerja.

Masa studi maksimal setiap jenjang Pendidikan telah ditetapkan dalam


Panduan Akademik USK dan sesuai dengan batas waktu yang diatur dalam SN-
DIKTI. Selama masa studinya, setiap mahasiswa diberikan kesempatan cuti
akademik sebanyak 2

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 75


semester dan dilaporkan ke PD-DIKTI. USK telah menetapkan IKU untuk masa
studi D3 selama 3,5 tahun, S1 selama 4,5 tahun, S2 selama 2,5 tahun, dan S3 selama
3,5 tahun. Capaian masa studi selama 5 tahun terlihat bahwa pada jenjang studi
diploma-3 dan sarjana sudah mencapai masa studi yang ditargetkan USK di tahun
2020, dan diharapkan ke depan dapat mencapai masa studi yang dirancang dalam
kurikulum.
Hasil survei kepuasaan lulusan tahun 2020 yang dilakukan oleh UPT Career
Development Centre (CDC) menunjukkan peningkatan dari jumlah lulusan sarjana
USK yang menyelesaikan studi kurang dari 8 semester. Dari sampling lulusan tahun
2020 yang hasilnya diperlihatkan pada Tabel 4.4, untuk lulusan Fakultas Kedokteran
Hewan, Kedokteran, Keperawatan, dan Kedokteran Gigi USK lebih dari 60% dapat
menyelesaikan studi 8 semester atau kurang. Sementara untuk lulusan dari Fakultas
Hukum, FKIP dan MIPA berkisar 25% dan untuk lulusan Teknik, Pertanian, dan
Perikanan dan Kelautan berkisar 19% lulusan masa studi ≤8 semester. Secara umum
terlihat hampir semua fakultas meluluskan lebih 50% dengan masa studi ≤9
semester, kecuali Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian dan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik yang sebagian besar lulusannya menyelesaikan studi >9 semester. Upaya
menurunkan masa studi sehingga bisa mendekati rata-rata 8 semester atau kurang
terus dilakukan melalu pembenahan proses pembelajaran, revisi kurikulum,
pembimbingan akademik yang lebih efektif, dan proses monitoring dan evaluasi
yang ketat.

Tabel 4.4 Hasil Pelacakan Lulusan USK Tahun 2020/21 Terhadap Masa Studi

No. Masa Studi (Semester)


Jumlah
Fakultas
Lulusan
<8 8–<9 9 – < 10 10 – < 11 11 – 12 > 12
1 Ekonomi 273 55.37% 21.52% 10.31% 3.88% 4.13% 4.79%
2 Kedokteran Hewan 235 62.29% 23.2% 7.67% 2.11% 2.2% 2.53%
3 Hukum 116 24.63% 32.52% 17.13% 9.36% 7.41% 8.95%
4 Teknik 365 19.69% 26.28% 18.99% 9.57% 9.09% 16.38%
5 Pertanian 255 18.58% 27.85% 21.95% 10.41% 9.21% 12%
6 KIP 401 26.79% 31.62% 19.23% 7.64% 6.57% 8.15%
7 Kedokteran 206 60.15% 20.64% 6.45% 3.59% 4.48% 4.7%
8 MIPA 78 28.16% 34.27% 19.8% 7.19% 4.7% 5.88%
9 Ilmu Sosial dan Politik 118 8.89% 23.73% 19.59% 13.52% 12.42% 21.85%

10 Kelautan dan Perikanan 41 19.48% 39.24% 20.3% 6.27% 8.17% 6.54%

11 Keperawatan 116 76.23% 20.22% 2.89% 0.47% 0.09% 0.09%


12 Kedokteran Gigi 81 68.13% 17.76% 5.11% 5.11% 1.46% 2.43%

Gambar 4.14 memperlihatkan rata-rata masa studi mahasiswa USK Selama


2015-2020 Sedangkan rata-rata masa studi selama 5 tahun terakhir setiap jenjang
memperlihatkan bahwa selama rata-rata masa studi periode 2016-2020 menjadi

76
sedikit

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 77


lebih lama dibanding periode 2015-2019; misalnya untuk jenjang sarjana meningkat
dari 4,35 tahun menjadi 4,42 tahun. Selama 2 tahun terakhir USK telah berupaya
menekan tingkat putus studi dengan mendorong penyelelesaian studi mahasiswa
tingkat akhir yang sudah mendekati batas waktu studi, sehingga berdampak pada
peningkatan rata- rata masa studi secara keseluruhan. Kebijakan ini dilakukan seiring
kebijakan Dirjen DIKTI memperketat pelaporan PD-DIKTI dengan salah satu
kriterianya batas waktu studi sesuai dengan SN-DIKTI dan Sistem Verifikasi Ijazah
secara Elektronik (SIVIL). Sedangkan lonjakan masa studi di tahun 2020 terjadi
dikarenakan situasi pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 yang menyebabkan kampus
harus ditutup dan semua aktivitas pembelajaran berlangsung secara daring, yang
berdampak pada mahasiswa tugas akhir tidak dapat melaksanakan penelitian tugas
akhir di laboratorium atau lapangan dan terhambatnya interaksi mahasiswa
dengan dosen pembimbing. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan penambahan
masa belajar selama 1 semester bagi yang terdampak sebanyak 1389 orang. USK
harus terus melakukan evaluasi dan pengendalian melalui koordinasi dengan
pimpinan fakultas/pascasarjana agar mahasiswa dapat cepat menyelesaikan studi.
Implementasi kurikulum 2021-2025 yang telah mengadopsi model pembelajaran
MBKM diharapkan dapat mempercepat penyelesaian studi mahasiswa.

Gambar 4.14 Keadaan Rata-Rata Masa Studi Selama 2015-2020

Kelulusan tepat waktu khususnya untuk program utama jenjang S1 masih


fluktuatif dimana pernah mencapai 39% untuk Angkatan 2012 dan kemudian berkisar
20% untuk angkatan sesudahnya. Kelulusan tepat waktu Angkatan 2015 telah
mencapai

78
27%, dan untuk Angkatan 2016 kembai menurun menjadi 20%. Angkatan 2016
seharusnya menyelesaikan studi tepat waktu pada tahun 2020, namun sepanjang
2020 dampak pandemi Covid-19 telah menghambat penyelesaian studi mereka.
Angkatan 2017 sudah mulai lulus dan telah diwisuda pada Pebruari dan April 2021
dan tercatat tingkat kelulusan tepat waktu mencapai 8%. USK akan terus
berkoordinasi melalui pimpinan fakultas/pascasarjana untuk memperlancar
penyelesaian studi mahasiswa walaupun pandemi Covid-19 diperkirakan masih
berlangsung sampai akhir 2021 ini.

Gambar 4.15 Kelulusan Tepat Waktu Menurut Angkatan

Sebagian mahasiswa USK dalam perjalanan studinya ternyata tidak mampu


menyelesaikan dengan baik sehingga harus putus studi (drop-out atau DO). Masa
studi maksimum adalah 7 tahun untuk jenjang program sarjana dan program doktor,
sedangkan untuk jenjang lain kurang dari 7 tahun dan telah diatur dalam Panduan
Akademik UKS. Gambar 4.16 memperlihatkan tingkat putus studi berbagai
angkatan dimana pada 2 angkatan terlama secara akumukatif mencapai 10%. Pada
angkatan 2019 sebagai angkatan terbaru tercatat tingkat putus studi 0,6%. Sebagian
besar mahasiswa yang putus studi berasal dari mahasiswa program sarjana,
sedangkan mahasiswa pascasarjana umumnya dapat menyeesaikan studi dalam batas
waktu studi yang diperbolehkan. Putus studi di 2-3 angkatan terbaru umumnya
dikarena mahasiswa tidak melanjutkan studi di USK karena telah lulus tes di
program studi lain di USK atau perguruan tinggi lain. Faktor lain adalah kendala
biaya pendidikan atau memilih fokus bekerja. Pada angkatan tingkat putus studi
menjadi tinggi dikarenakan lebih pada faktor akademik seperti capaian indeks
prestasi yang kurang dan ketidakmampuan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 79


dalam penyelesaian tugas akhir. Upaya pembimbingan akademik dan pembimbingan
tugas akhir yang lebih baik terus dilakukan. Untuk yang mengalami kendala biaya
pendidikan, USK melalui bidang kemahasiswaan akan mengupayakan beasiswa
dari sumber yang memungkinkan seperti Baitul Mal Aceh dan Rumah Amal Mesjid
Kampus USK atau memberikan keringanan biaya UKT.

Gambar 4.16 Persentase Putus Studi Menurut Angkatan

5. Daya Saing Lulusan


Paramater daya saing lulusan di pasar kerja merupakan ukuran penting bagi
USK sebagai universitas yang berada di ujung barat Indonesia. Lulusan USK harus
mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keahliannya dalam dunia kerja
sehingga lulusan USK dapat berperan dalam membangun daaerah Aceh, regional dan
nasional, bahkan harus dapat merambah ke dunia kerja global. Aspek daya saing ini
diukur dengan parameter masa tunggu mendapatkan pekerjaan pertama dan kesesuaian
bidang kerja dengan bidang studi lulusan, melalui tracer study yang dilakukan CDC
secara berkala setiap tahun. CDC telah melakukan survey berkala untuk jenjang S1
sejak 5 tahun lalu, dan sejak tahun lalu jangkauan survey diperluas untuk lulusan
program diploma, pascasarjana dan profesi. Sejak tahun ini sesuai dengan kebutuhan
IKU terkait lulusan, maka survey juga dilakukan untuk lulusan 1 tahun terakhir.

Dalam upaya peningkat mutu dan daya saing lulusan USK maka tujuan
lulusan setelah menyelesaikan kuliah menjadi parameter penting lainnya yang terus
dipantau. Sampai TA 2020/21 hasil survey menujukkan bahwan lulusan USK
sebagian besar dididominasi untuk mencari pekerjaan setelah kuliah, kemudian disusul
untuk melanjutkan

80
studi pasca sarjana, dan terakhir untuk berwiraswasta. Secara rinci tujuan lulusan
setiap fakultas di lingkungan USK setelah menyelesaikan perkuliahan tertera pada tabel
di bawah ini.
Hasil exit survey tahun 2020/21 pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 40-70%
lulusan USK bertujuan untuk mencari pekerjaan setelah lulus kuliah dan 6-23%
bertujuan untuk berwirausaha. Suatu fenomena yang menarik bahwa sejak tahun
terakhir tujuan lulusan USK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu
profesi atau pascasarjana meningkat. Dibandingkan tahun 2018, berdasarkan 12 fakultas
yang ada, maka didominasi mencari pekerjaan dengan jumlah 59,89%. Selanjutnya
yang melanjutkan studi sebanyak 31,37% dan berwiraswasta sebanyak 9,04%.
Kemudian untuk tahun 2019 maka tujuan lulusan setelah kuliah di USK didominasi
mencari pekerjaan dengan jumlah 60,12%. Selanjutnya yang melanjutkan studi
sebanyak 29,27% dan berwiraswasta sebanyak 10,60%. Dari hasil analisa selama sampai
TA 2020/21 tahun tujuan mahasiswa setelah lulus jumlah rata-rata terbanyak yaitu
mencari pekerjaan, kemudian melanjutkan studi dan yang terakhir berwiraswasta.

Tabel 4.5. Distribusi Tujuan Setelah Lulus Kuliah Dari Lulusan USK Pada TA 2020/21

Tujuan Setelah Lulus


No. Fakultas Jumlah
Lulusan Mencari Melanjutkan
Berwirausaha
Pekerjaan Studi
1 Ekonomi 650 70.87% 9.81% 19.31%
2 Kedokteran Hewan 160 62.03% 8.23% 29.75%
3 Hukum 245 69.67% 8.2% 22.13%
4 Teknik 376 70.86% 13.37% 15.78%
5 Pertanian 382 63.09% 23.82% 13.09%
6 KIP 1574 68.16% 6.32% 25.53%
7 Kedokteran 754 42.00% 1.20% 56.80%
8 MIPA 224 54.46% 8.93% 36.61%
Ilmu Sosial dan
9 99 72.73% 6.06% 21.21%
Politik

Hasil tracer study terhadap lulusan tahun 2013-2018 diperihatkan pada


Gambar 4.17 hingga Gambar 4.19 memperlihatkan secara rata-rata 46,7% lulusan
telah bekerja dan 22,7% masih mencari pekerjaan (termasuk yang awalnya sudah
bekerja dan kemudian berhenti). Ada kecenderungan yang melanjutkan studi secara
persentase menurun dari 21,5% menjadi 12,0%. Sedangkan alumni yang
berwirausaha terjadi peningkatan dari 6.2% menjadi 10,5%. Diantara alumni yang
sudah bekerja sebanyak 70,8% mendapatkan pekerjaan pertama dalam waktu <6
bulan dan 62,08%

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 81


bekerja pada bidang yang relevan dengan pendidikan saat di USK. USK terus
berupaya meningkatkan serapan lulusan di dunia kerja dengan meningkatkan
relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, memberikan berbagai
pelatihan persiapan kerja dan sertifikasi kompetensi dan memfasilitasi calon
pengguna lulusan dalam mencari calon pekerjanya serta pelatihan kewirausahaan dan
bisnis pemula.

Gambar 4.17 Profil Aktivitas Lulusan Tahun 2015-2019 Setelah 2 Tahun Tamat

Gambar 4.18 Profil Masa Tunggu Pekerjaan Pertama Lulusan Tahun 2015-2019
Yang Bekerja

82
Gambar 4.19 Profil Kesesuaian Bidang Pekerjaan Lulusan Tahun 2015-2019 Yang Bekerja

Kepribadian mahasiswa terlihat dari kinerja lulusan diukur dan dievaluasi


melalui survey pengguna lulusan oleh CDC yang dikhususkan untuk mengetahui
kepribadian kinerja lulusan di dunia kerja. Aspek yang diukur untuk melihat
kepribadian adalah pengembangan diri, kerja sama, kemampuan berkomunikasi dan
etika. Hasil penilaian menunjukkan sangat baik untuk kepribadian yang didapat di
atas 85%, yakni etika, komunikasi dan pengembangan diri. Hal yang masih perlu
penguatan adalah aspek kerjasama. Program peningkatan aspek kerjasama
mahasiswa terus dipacu melalui program kemahasiswa baik menyangkut kegiatan
akademik maupun program non-akademik.

Gambar 4.20 Gambaran Kepribadian Mahasiswa USK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 83


6. Prestasi Kemahasiswaan
Pembinaan prestasi kemahasiswaan dilakukan secara intensif dengan
melibatkan UKM dan dosen pembina yang terkait. Prestasi kemahasiswaan secara
nasional menduduki peringkat ke 34 di tahun 2020 berdasarkan data Simkatmawa.
Gambar 4.20a memperlihatkan capaian prestasi atau penghargaan dalam lomba
nasional dan internasional akademik dan non-akademik. Capaian prestasi
internasional masih harus terus ditingkatkan. Sejak pandemi Covid-19 berbagai
aktivitas kemahasiswaan berubah menjadi secara daring termasuk lomba
kemahasiswaan harus dilaksanakan secara daring. Mahasiswa USK dapat
beradaptasi dengan baik dengan pola lomba secara daring ini, dibuktikan dengan
capaian prestasi selama 2020 yang memuaskan dimana terdapat 65 prestasi tingkat
nasional/wilayah dan 31 prestasi tingkat internasional.

Gambar 4.20a Prestasi kemahasiswaan USK di tingkat nasional/wilayah dan internasional

Disamping mengikuti berbagai kegiatan kompetisi nasional dan internasional,


USK juga memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk berpartisipasi
dalam berbagai aktivitas internasional seperti seminar, workshop, dialog dan
pertukaran mahasiswa. Gambar 4.20b memperlihatkan jumlah mahasiswa USK
yang berpartisipasi dalam kegiatan internasional selama 2016-2021. Kegiatan ini
dilaksanakan sebagian besar memanfaatkan jejaring kemitraan yang sudah ada dan
pada saat sebelum pandemi Covid-19 telah memperlihatkan tren peningkatan yang
signifikan. Namun sejak 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda berbagai negara telah
membatasi mobilitas fisik dan banyak kegiatan berubah pola pelaksanaan menjadi
virtual atau daring. Hal ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa USK untuk tetap
berpartisipasi dalam kegiatan internasional walaupun dalam jumlah terbatas.

84
Gambar 4.20b Jumlah mahasiswa USK yang berpartisipasi dalam kegiatan internasional
selama 2016-2021

C. Riset dan Publikasi

USK memiliki visi “menjadi universitas yang inovatif, mandiri, dan


terkemuka di Asia Tenggara dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat” dan perwujudan visi bidang penelitian dilaksanakan melalui
misi “menyelenggarakan penelitian berkualitas dan inovatif untuk mendukung
pembangunan daerah, nasional, dan internasional”. Dalam tahapan mewujudkan visi
ini, USK telah menerbitkan Renstra Penelitian 2019-2023 dengan area prioritas telah
disesuaikan dengan Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024, yakni meliputi:

(1) Ketahanan pangan;


(2) Energi baru dan terbarukan;
(3) Gizi, kesehatan, dan obat;
(4) Transportasi;
(5) Pengembangan potensi pesisir dan kemaritiman;
(6) Mitigasi dan penanggulangan bencana;
(7) Perubahan iklim;
(8) Material maju;
(9) Sosial humaniora, seni budaya, dan pendidikan integratif berkarakter;
(10) Teknologi informasi dan komunikasi.
Dukungan Universitas Syiah Kuala terhadap peningkatan kuantitas dan
kualitas penelitian juga ditunjukkan melalui komitmen pendanaan. Komitmen
pendanaan internal adalah 10% dari PNBP sampai tahun 2018 dan mulai tahun
2019 setelah

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 85


Unsyiah menjadi PTN-BLU maka berkewajiban mengalokasikan 15% dari PNBP
(sesuai Surat Menristekdikti No. 039/M/III/2016).
Secara umum kinerja bidang penelitian dan inovasi terus meningkat yang
tercermin dari peningkatan klusterisasi berdasarkan kinerja 2016-2018 dari Utama
menjadi Mandiri yang diumumkan oleh Kemenristek/BRIN pada 19 November 2019
dimana secara umum Universitas Syiah Kuala berada pada peringkat 20. Agar dapat
menjadi universitas yang inovatif, mandiri dan terkemuka, USK harus memiliki
keunikan keilmuan (scientific leadership) yang akan dapat menjadi referensi atau
acuan secara nasional dan internasional. Beberapa bidang keunikan (niche) USK
adalah mitigasi kebencanaan, riset atsiri nilam Aceh dan produk turunannya,
pengembangan kopi dan resolusi konflik. Pelaksanaan misi penelitian ini
dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).

Kegiatan penelitian di USK didukung oleh SDM dosen sebanyak 1547 orang
yang 38,5% sudah berpendidikan S3 dan 31,6% sudah berjabatan fungsional
professor dan lektor kepala. Infrastruktur penelitian terdiri 184 laboratorium jurusan,
UPT Laboratorium Terpadu, University Farm, Hutan Pendidikan. laboratorium
lapangan dan sejumlah peralatan instrument analisis termaju sehingga dapat
mendukung riset berlevel internasional dan berdampak luas. USK juga memiiki 26
pusat riset, dan beberapa diantaranya sudah menjadi rujukan nasional dan
internasional seperti PUI- PT Mitigasi Bencana Tsunami, PUI-PT Nilam Aceh, Pusat
Riset Resolusi Konflik, International Center for Aceh and Indian Ocean Studies
(ICAIOS), Pusat Riset Padi Aceh, dan Pusat Riset Konservasi Gajah dan
Biodiversitas Hutan. Keberadaan aktivitas riset ini telah terintegrasi dengan proses
pembelajaran terutama pada jenjang diploma sampai pascasarjana dimana banyak
riset telah melibatkan mahasiswa dan menjadi bahagian tugas akhir mereka, serta
memperkaya muatan pembelajaran.

1. Kegiatan Riset
Untuk menjamin terlaksananya proses penelitian berlangsung secara baik,
LPPM USK telah mempublikasi mekanisme dan prosedur operasional baku kegiatan
riset pada situs LPPM USK (https://lppm.unsyiah.ac.id/?page_id=4515) sebagai
acuan pelaksanaan proses penelitian. Pedoman dan mekanisme pelaksanaan
penelitian ini telah dipahami oleh dosen dengan baik. Gambar 4.22 memperlihatkan
distribusi jumlah kegiatan dan pendanaan penelitian per fakultas selama 2016-2021.
Partisipasi dosen dalam penelitian sudah memuaskan per tahun 2020, dimana secara
total 1120 dosen atau 72,4% dosen tetap USK terlibat dalam kegiatan penelitian baik
sebagai ketua atau anggota tim penelitian. Pada sisi lain terlihat bahwa tingkat
kelulusan proposal

86
yang diterima juga sudah cukup tinggi. Skim pendanaan PNBP telah menerima
68,1% dari proposal yang masuk dan skim pendanaan DRPM telah meloloskan
80,0% dari proposal yang masuk.

Gambar 4.21 Profil Jumlah Kegiatan dan Pendanaan Penelitian per Fakultas Selama 2016-2021

Selain pendanaan dari USK dan DRPM Kemristekdikti/Kemristekbrin, peneliti


USK juga menerima sejumlah hibah pendanaan kompetitif dari sumber lain bahkan
dari luar negeri. UPT TDMRC bekerjasama dengan University College London
(UCL) memenangkan hibah riset prestisius berjudul “Fostering Resilient Recovery in
Marginal Communities via School-based Hubs”, didanai oleh UK Research and
Innovation (UKRI)’s Global Challenges Research Fund (GCRF) Equitable Resilience
selama 2020-2023. Tim riset USK) berhasil mendapatkan hibah penelitian dari Dana
Ilmu Pengetahaun Indonesia (DIPI) senilai 4,9 milyar dari skim LPDP Rispro
International Collaboration dan Diaspora selama 2021-2024. Sebelumnya
Partnerships for Enhanced Engagement in Research (PEER) U.S. Agency for
International Development (USAID) memberikan hibah ke tim TDMRC USK untuk
melakukan penelitian sejak 2016 hingga akhir tahun 2019 tentang “Strategi Mitigasi
Bencana Tsunami dan Banjir Rob yang Diperparah oleh Kenaikan Muka Air Laut
Akibat Perubahan Iklim”. Upaya penguatan kapasitas dan kolaborasi riset ke tingkat
internasional terus dilakukan. USK mendapatkan pendanaan tambahan melalui

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 87


skim seperti Erasmus Uni Eropa, program World Class Professor, skim PMDSU,
hibah Newton Fund, dan Peer USAID. Pada tahun 2020 dan 2021, masing-masing 72
dan 81 judul telah mendapatkan riset dengan pendanaan dari luar USK, terutamanya
dari DRPM. Secara umum pada tahun 2021, 201 dosen terlibat dalam 81 judul
penelitian pendanaan dari luar USK atau merepresentasikan 13,0% dari total dosen tetap
USK.

Gambar 4.22 Jumlah Kegiatan Penelitian Pendanaan dari Luar USK

2. Luaran Riset
Selama 5 tahun terakhir, kebijakan penelitian USK terus mengarah pada
internasionalisasi dan peningkatan produk inovasi sesuai dengan visi USK untuk
menjadi universitas yang inovatif, mandiri dan terkemuka. Strategi Universitas Syiah
Kuala, tidak hanya untuk meningkatkan jumlah kegiatan penelitian, tetapi mendorong
peningkatan luaran penelitian dalam bentuk publikasi pada jurnal internasional
bereputasi, jumlah karya mendapatkan HaKI dan peningkatan produk inovasi yang
dapat dimanfaatkan masyarakat, serta kolaborasi penelitian dan publikasi internasional
terutama dalam bidang yang menjadi keunggulan USK sebagai wujud daya saing
internasional. Khususnya dalam strategi penguatan sistem inovasi, USK telah
membentuk Pusat Pengembangan Inovasi dan Hilirisasi dibawah LPPM agar kegiatan
berorientasi produk inovasi dan memperluas kemitraan yang mendukungnya dapat
lebih fokus dan terarah.

Luaran penelitian berbentuk publikasi diarahkan pada publikasi di jurnal


nasional terakreditasi, jurnal internasional terindek Scopus/WoS dan proseding
internasional terindek Scopus. Secara nasional pemeringkatan SINTA untuk kelompok
perguruan tinggi menempatkan USK di posisi 13. Gambar 4.24 memperlihatkan

88
pertumbuhan signifikan artikel dari dosen USK di jurnal dan proseding terindek
Scopus dimana selama 5 tahun

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 89


terakhir dengan sistem insentif, skim riset, skim konferensi internasional dan
kolaborasi riset berorientasi publikasi terindek Scopus. Untuk tahun 2021 sementara ini
sudah tercatat publikasi Scopus USK sebanyak 604 artikel. Secara kumulatif, total
artikel atas nama USK tercatat di Scopus sudah mencapai 4875 dokumen. Berdasarkan
kuartil, artikel jurnal Scopus tersebut masuk kategori Q1 13,9%, Q2 13,3%, Q3 24,3%,
Q4 36,2% dan sisa tidak teridentifikasi.

Gambar 4.23 Sebaran Publikasi Terindeks Scopus dan Kuartil Scimago

Berdasarkan sebaran jenis luaran publikasi yang diperlihatkan pada Gambar


38 secara kumulatif terjadi peningkatan jumlah artikel di jurnal dan untuk tahun 2020
mencapai 1091 artikel jurnal dan proseding terindek Scopus dan 214 artikel di jurnal
nasional terakreditasi. Total publikasi jurnal nasional terakreditasi selama 5 tahun
terakhir adalah 1072 artikel atau 0,14 artikel per dosen per tahun. Sedangkan jumlah
publikasi artikel terindeks Scopus selama 5 tahun adalah 3214 artikel atau 0,69
artikel per dosen per tahun. Selama 3 tahun terakhir terlihat pertumbuhan signifikan
untuk publikasi di jurnal internasional Scopus, sedangkan pertumbuhan untuk
publikasi di proseding internasional Scopus melambat. Hal ini dikarenakan adanya
kebijakan agar lebih banyak publikasi di jurnal daripada di proseding. Sedangkan
peningkatan publikasi di jurnal terakreditasi nasional tidak terlalu signifikan
dikarenakan sebagian besar dosen peneliti lebih fokus ke jurnal internasional yang
juga berdampak untuk karir fungsionalnya dan reputasi personal.

90
Gambar 4.24 Jumlah Publikasi Menurut Jenis Luaran per Tahun (2016-2020)

Gambar 4.25 memperlihatkan jumlah buku ber-ISBN karya dosen USK


dalam periode 2012-2020 dengan jumlah yang cukup signifikan selama 5 tahun
terakhir. Peningkatan ini seiring pembinaan oleh LP3M dalam pembuatan buku
dan peran Unsyiah Press dalam memfasilitasi penerbitan buku karya dosen, dan
bantuan pendaftaran hak cipta oleh LPPM. Secara kumulatif, jumlah buku selama
5 tahun terakhir mencapai 313 judul. Sebagian buku telah diterbitkan dalam versi
elektronik dan dapat dibeli secara online melalui platform Market Place USK
Press (https://unsyiahpress.id/showcase/#) bekerjasama dengan Google Book,
Tokopedia, Shopee dan Gramedia. Dengan demikian memperluas akses pelanggan
dan menjadikan potensi pendapatan USK PTNBH nantinya.

Gambar 4.25 Jumlah Buku Ber-ISBN Karya Dosen USK (2012-2020)

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 91


Reputasi hasil riset peneliti USK dapat juga dinilai dari tingkat sitasi terhadap
artikelnya yang terindeks Scopus. Secara kumulatif, total sitasi di Scopus atas nama
USK telah mencapai 48.031 dan Gambar 40 memperlihatkan sebaran jumlah sitasi
tersebut selama 5 tahun terakhir. Jumlah sitasi pada tahun 2020 meningkat 438%
dibandingkan tahun 2016, dan hal ini menunjukkan peningkatan kualitas artikel yang
sangat berarti dan seiring dengan semakin banyak publikasi di jurnal internasional
bereputasi dibandingkan proseding diharapkan akan semakin menaikkan tingkat
sitasi artikel dari peneliti USK. Hasil pemetaan Scimago Institutions Ranking pada
Gambar 4.27 menunjukkan area riset yang berkembang dan mendominasi dari USK.
Tema riset bidang Kesehatan, Sains dan Teknologi lebih dominan dibanding bidang
Sosial dan Humaniora. Beberapa bidang menempatkan USK dalam 500 besar global,
tertinggi tercatat untuk bidang Earth and Plenatary Science pada posisi 269, bidang
Energy posisi 375, bidang Environmental Science posisi 381, bidang Chemistry
posisi 399, bidang Engineering posisi 437 dan bidang Physics and Astronomy posisi
471. Riset bidang Earth and Plenatary Science berkaitan dengan salah satu bidang
unggulan USK yakni bidang fokus kebumian dan mitigasi bencana tsunami.

Gambar 4.26 Jumlah Sitasi Artikel Scopus Atas Nama USK per Tahun (2016-2020)

92
Gambar 4.27. Pemetaan Area Riset Dominan Dan Rangkingnya Secara Global Dari Scimago

USK mengharapkan karya hasil penelitian dosen tidak berhenti pada


publikasi saja, namun perlu didorong agar terhilirisasi dimanfaatkan oleh masyarakat,
pemerintah dan industri. Gambar 4.29 memperlihatkan data produk HaKI, prototipe
dan produk inovasi (hasil penelitian dimanfaatkan). Produk HaKI terdiri produk dari
hasil penelitian dan karya tulis dosen. Walaupun belum banyak dalam bentuk produk,
hilirisasi produk penelitian telah mulai berlangsung secara bertahap dengan
diluncurkan sejumlah produk prototipe dan beberapa diantara kemudian telah
dimanfaatkan masyarakat. Beberapa produk turunan nilam Aceh telah diluncurkan
ke masyarakat. Pemanfaatan oleh masyarakat dilakukan dengan kerjasama bisnis,
yang saat ini melalui bisnis rintisan (start-up business) dan oleh Badan
Pengembangan Bisnis USK (BPBU).

Gambar 4.28 Jumlah karya HaKI, Prototipe dan Produk Inovasi per
Tahun (2016-2020)

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 93


3. Jurnal yang Diterbitkan
Sebagai bagian manajemen pengetahun, USK juga menerbitkan sejumlah
jurnal ilmiah dan semuanya dapat diakses melalui link
http://jurnal.unsyiah.ac.id/index/index. Gambar 30 memperlihatkan hasil indeksasi
jurnal terbitan USK di SINTA dan Scopus. Saat ini sebanyak 32 jurnal ilmiah terbitan
USK terdaftar di SINTA dan telah terakreditasi nasional dengan kategori S1 = 1 jurnal,
S2 = 11 jurnal, S3 = 9 jurnal, S4 = 8 jurnal dan S5
= 3 jurnal. Semua jurnal ini mendapatkan pembinaan dari LPPM USK dan agar
kualitasnya semakin baik dan meningkat kategori akreditasi SINTA. Diantara jurnal
tersebut, USK juga berupaya agar mendapatkan rekognisi internasional sehingga saat
ini ada 1 jurnal yaitu Studies in English Language and Education (SIELE) telah
terindek Scopus sejak 2020. Sebanyak 21 jurnal terbitan USK juga telah terdaftar pada
Directory of Open Access Journal (DOAJ) dan 5 jurnal terindek Copernicus.

Gambar 4.29 Indeksasi jurnal terbitan USK di SINTA dan Scopus

94
D. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

1. Kegiatan PKM
Kebijakan internal USK terkait misi pengabdian kepada masyarakat
berlandaskan pada Pasal 20 dan 21 Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi No. 99 Tahun 2016 tentang Statuta Universitas Syiah Kuala yang
memberikan arahan antara lain sebagai berikut:

(a) Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam rangka pemanfaatan,


pendayagunaan, dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora,
olahraga, danseni bagi kepentingan masyarakat.
(b) Pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil
penelitian.
(c) Pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan intra, antar, lintas, dan/atau
multisektor
(d) Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan untuk memberikan kontribusi
terhadap pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat.
(e) Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dipublikasikan dalam media
yang mudah diakses oleh masyarakat.
(f) Pengabdian kepada masyarakat melibatkan dosen dan mahasiswa secara
kelompok maupun individu, serta dapat melibatkan tenaga kependidikan.
(g) Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat diselenggarakan melalui
kerja sama antar perguruan tinggi dan/atau institusi lain.

Beberapa isu sekitar khususnya di Aceh perlu mendapatkan perhatian dalam


menentukan tema atau topik pengabdian kepada masyarakat. Lingkungan eksternal
memperlihatkan bahwa USK harus dapat berperan dalam mengatasi beberapa
persoalan krusial Aceh melalui kegiatan pengabdian seperti dalam upaya
pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perekonomian masyarakat, peningkatan
kesehatan ibu dan anak, pembanguan masyarakat tanggap dan tangguh bencana,
dampak perubahan iklim serta penguatan sistem produksi pertanian dan perikanan
Aceh.

Dalam tataran operasionalnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat


dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan untuk itu
juga telah disusun Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat (Renstra PPM)
2016-2020 yang dapat di akses pada (https://lppm.unsyiah.ac.id/files/RENSTRA_
PPM_UNSYIAH_2016.pdf). Kebijakan pendanaan telah diatur dalam keputusan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 95


Rektor

96
dimana sebagai PTN BLU wajib mengalokasikan dana 15% dari PNBP untuk
kegiatan LPPM dan sebanyak Rp. 2 miliar darinya dimanfaatkan untuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan kuliah kerja nyata. Sedangkan pendanaan dari
sumber lain dikelola melalui LPPM atas dasar kontrak kerjasama atau kegiatan yang
dimandatkan, terutama dengan memanfaatkan peran pusat riset dan kerjasama
dengan instansi pe- merintah pusat/institusi nasional, pemerintah daerah, institusi
internasional dan pe- manfaatan kepakaran sebagai tenaga ahli atau konsultan.

Jika dibandingkan dengan jumlah dosen tetap USK, tingkat partisipasi da-
lam kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendanaan kompetitif ini masih relatif
rendah. Gambar 4.31 memperlihatkan jumlah dan pendanaan PKM untuk skim hibah
dari USK dan DRPM. Untuk skim kompetitif pendanaan PNBP dan DRPM, pada
tahun 2021 hanya 200 orang dosen yang terlibat atau 12,9% dari total dosen dan
jum- lah proposal didanai PNBP mencapai 43,7% dari 158 usulan. Sedangkan
proposal ke DRPM lolos 3 dari 4 usulan. Hal ini dikarenakan alokasi dana kegiatan
pengabdian yang terbatas sehingga jumlah proposal yang didanai menjadi terbatas,
namun demiki- an USK dalam 3 tahun terakhir pendanaan internal terus diperbanyak
dan kegiatan PKM lebih diarahkan berbasis produk. USK perlu lebih memotivasi dan
memper- siapkan dosennya untuk dapat lebih meminati usulan kompetitif pada level
nasional.

Gambar 4.30 Jumlah dan Pendanaan PKM dari PNBP USK dan DRPM

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 97


Sejak Maret 2020, pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia dan semua
kegiatan harus dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan Covid-19, termasuk dalam
penyelenggaraan kegiatan pengabdian oleh USK. Selama 2020 sampai sekarang,
USK membatasi kegiatan yang dapat dilaksanakan. Kegiatan PKM yang
mendapatkan pen- danaan USK dan DRPM dapat dizinkan dengan Prokes Covid-19.
Kegiatan lain yang masih dibolehkan adalah KKN Regular dan KKN Tematik, serta
beberapa kegiatan pengabdian yang dikoordinasi level fakultas.

Pada dasarnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah pemanfaatan


kepakaran dan karya penelitian dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala untuk
membantu penyelesaian berbagai permasalahan atau kebutuhan masyarakat
sekitarnya dan juga untuk lingkungan nasional dan internasional. Disamping
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendanaan kompetitif melalui
LPPM, Universitas Syiah Kuala juga memfasilitasi berbagai kegiatan pengabdian
kepada masyarakat melalui kelompok pelaksana yang terdiri dari pusat riset-pusat
riset, unit kegiatan mahasiswa dan Tim Bakti Sosial Fakultas/Universitas.

2. Pusat Riset
Keberadaan pusat riset pada LPPM selain peran di bidang penelitian, pusat
riset juga diharapkan memiliki peran pengabdian kepada masyarakat untuk
menerapkan temuan ilmiah atau karya produk tepat guna yang bisa membantu
penyelesaian persoalan di masyarakat dengan pendekatan mutlidisipliner dan
interdisipliner. Peran ini telah dirumuskan dalam pasal 3 Peraturan Rektor No. 1
Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pusat Riset. Sebagai contoh, Pusat Riset Nilam
(ARC) dan Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana telah melakukan pengabdian
masyarakat skala lokal, nasional dan internasional.

Pusat Riset Atsiri atau ARC telah bekerjasama dengan Pemerintah Aceh Jaya
dan petani nilam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
petani nilam, pengembangan infrastruktur pengolahan nilam serta membangun tata
niaga minyak nilam dan produk turunannya. Kerjasama ini juga melibatkan Bank
Indonesia dan para pelaku industri hilir nasional (PT Haldin Pasifik Semesta, PT
Koetaradja Aromatik, Koperasi Industri Nilam Aceh) dan Internasional (Payan
Bertrand Perancis, General Aromatic, Korean Intellectual Property Office). Model
kerjasama petani-pemerintah-perbankan-bisnis-perguruan tinggi yang dikembangkan
ARC ini telah ditetapkan menjadi model kluster inovasi nasional oleh Kemristek/
BRIN (https://suarakarya.co.id/klaster-inovasi-nilam-aceh-jadi-role-model-bisnis-
quadrople-helix/5629/). Dampak dari model kerjasama ini antara lain harga minyak

98
nilam di level petani dapat dipertahankan minimal Rp. 500 ribu per kilogram dan
tumbuhnya beberapa perusahaan startup berbasis nilam. Beberapa kegiatan lain
berbasis pengabdian masyarakat oleh ARC yang sudah dilakukan antara lain:

a. FGD Membangun pola bisnis nilam Aceh bersama BI dan pelaku bisnis nilam:
https://aceh.tribunnews.com/2019/06/26/hadirkan-pelaku-bisnis-hingga-
pemerintah-unsyiah-bahas-pola-bisnis-nilam-aceh.
b. FGD Pembangunan desa wisata nilam Aceh bekerja sama dengan Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Flower
Aceh, dan Aceh Australian Alumni (AAA): https://www.ajnn.net/news/arc-
unsyiah-bahas-pembangunan-desa-wisata-nilam-aceh/index.html.
c. Pelatihan pengusaha baru bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Mobilitas Penduduk Aceh: https://aceh.tribunnews.com/2019/10/05/disnaker-
aceh- adakan-pelatihan-bagi-pengusaha-baru.
d. ARC mengembangkan Desa Wisata Nilam di Aceh Jaya selama 2019-2020,
yaitu Desa Ranto Sabon Kecamatan Sampoiniet, bekerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif
dan program Local Economic Development dari Bank Indonesia.
e. ARC bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi
Aceh melakukan pembinaan sentra komoditi unggulan daerah (Nilam) di
Kabuapaten Abdya pada Maret 2021.

Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana atau TDMRC selain aktif dalam
kegiatan riset kebencanaan, juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian mas-
yarakat dalam memperkuat kapasitas pemerintahan dan masyarakat dalam mitigasi
bencana. TDMRC telah bekerjasama dengan Pemerintah Aceh, Badan Nasional Pen-
anggulangan Bencana (BNPB), Bappenas, Kementerian Luar Negeri dan sejumlah
pemerintah asing. Beberapa kegiatan TDMRC terkait pengabdian kepada
masyarakat, antara lain:

a. International Workshop on Disaster Risk Management For Europe, America, and


The Carribean Countries” yang diikuti peserta dari 10 negara pada tanggal 26
Juni hingga 5 Juli 2019 (https://kemlu.go.id/portal/i/read/410/berita/indonesia-
berikan-kapasitas-pengelolaan-kebencanaan-ke-negara-negara-amerika-dan-
eropa).
b. International Workshop On Disaster Management for Countries in The Regions
of Pacific, Africa, Europe, South America and Carribean 2018 yang diikuti 13
negara (https://aceh.tribunnews.com/2018/04/19/tdmrc-gelar-workshop-

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 99


kebencanaan).
c. Muzakarah Kebencanaan Cendekiawan Muslim yang mengangkat tema
“Membangun Ikhtiar Menuju Aceh Sadar Bencana” pada 18 Desember 2019
(htt ps://www.ajnn.net/news/unsyiah-gelar-muzakarah-kebencanaan-
cendekiawan-muslim/index.html).
d. Training on tsunami modelling and geohazards for application in disaster
mitigation untuk aparat pemerintah Timor Leste, Universidade Nacionale Timor
Lorosae (UNTL) dan Institute of Petroleum and Geology (IPG) dilaksanakan
di Banda Aceh pada April 2018 (http://tdmrc.unsyiah.ac.id/the-first-tsunami-
numerical-modelling-training-in-timor-leste/).
e. Training on tsunami numerical modeling di UNTL campus Dili (Timor-Leste)
pada 28-29 Agustus 2017 (http://tdmrc.unsyiah.ac.id/the-first-tsunami-
numerical-modelling-training-in-timor-leste/).
f. FGD Strategi Mitigasi Tsunami dan Banjir Rob bekerjasama dengan Bappeda
Banda Aceh pada 29 Mei 2019 untuk merumuskan konsep dan
merekomendasikan perencanaan mitigasi bencana tsunami dan banjir rob yang
diamplifikasi oleh kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim
(https://bappeda.bandaacehkota. go.id/fgd-strategi-mitigasi-tsunami-dan-
banjir-rob/).
g. Workshop Berbagi Pengetahuan (Disaster Knowledge Sharing) Aceh-Palu:
Pembelajaran dan Pengalaman dari Proses Pemulihan Pasca Bencana, yang
dilaksanakan tanggal 23 – 25 September 2019 di Banda Aceh (https://unsyiah.
ac.id/berita/bappenas-gandeng-unsyiah-berbagi-pengetahuan-kebencanaan).
h. Inisiatif konsorsium pengembangan dan penguatan kapasitas perguruan tinggi
dalam penanggulangan bencana yang berbasis sains dan teknologi pada 16
Maret 2019, bekerjasama dengan Belmawa Kemristekdikti
(https://unsyiah.ac.id/ berita/unsyiah-siapkan-konsorsium-kebencanaan-di-
indonesia).
i. TDMRC membantu LPPM Universitas Andalas membangun kapasitas
masyarakat Pasaman Barat selama 2020-2021 dalam hal: 1) Increasing
Community Preparedness to Flood, dan 2) Improving the economic-livelihood
resilience that is based on Agribusinesses.

Pusat Riset Resolusi Konflik dan Perdamaian dan International Center for
Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) telah berperan dalam melakukan berbagai
pelatihan dan workshop untuk penguatan masyarakat tentang berbagai isu sosial dan
perdamaian baik dalam negeri maupun untuk peserta dari luar negeri. Berikut
beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan:

10
a. Studi praktek kemanusiaan dan pembangunan di Indonesia oleh grup pelajar
dari New Colombo Plan, University of Western Sydney selama 29 November
2017 sampai 02 Desember 2017 (http://acehresearch.org/index.php/2015-04-
30-08- 26-49/ica/399-study-visit-by-participants-of-new-colombo-plan-
university-of- western-sydney).
b. Sejumlah profesor dan mahasiswa program magister dan doktor dari berbagai
universitas di Jepang yang tergabung dalam Japan Universities Consortium for
Peace and Human Security bekerjasama dengan Pusat Studi Perdamaian dan
Resolusi Konflik (Center for Peace and Conflict Resolution Studies—CPCRS)
Universitas Syiah Kuala melakukan serangkaian kegiatan bertemakan Short-
Study Program on Peace and Human Security dari tanggal 7-18 September
2012.
c. FGD oleh Pusat Riset Ilmu Sosial dan Budaya dihadiri oleh 23 Akademisi
dan Profesional dari 19 negara belajar mengenai resolusi konflik dan proses
perdamaian Aceh pada 24 Maret 2018 (http://www.ppisb.unsyiah.ac.id/
berita/23-akademisi-dan-profesional-dari-19-negara-belajar-tentang-konflik-
dan-perdamaian-aceh-di-unsyiah).

3. Bakti Sosial oleh Unit Kegiatan Mahasiswa


Beberapa unit kegiatan mahasiswa yang fokus membangun kecendekiawan
sosial terlibat aktif dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat, seperti:

a. UKM Bakti Sosial Pembanguna Desa melaksanakan Bakti Sosial Terintegrasi di


Desa Baroeh, Kota Jantho, Aceh Besar pada 8-11 Maret 2019 (https://unsyiah.
ac.id/berita/150-mahasiswa-unsyiah-baksos-di-jantho).
b. UKM Pramuka bekerja sama dengan Universiti Sultan Zainal Abidin
(UniSZA) Malaysia menggelar Asean Outreach CSR Programmer yang
berlangsung pada 1-7 Februari 2018 (https://unsyiah.ac.id/berita/mahasiswa-
unsyiah-bakti- sosial-bersama-mahasiswa-malaysia).

c. Unit Kegiatan Mahasiswa Asian Medical Students Association (UKM AMSA)


USK menyelenggarakan bakti sosial tahunan. Kegiatan yang bernama
MASATER (Amsa's Social, Action, Training, Education and Recreation) yang
ke-8 ini terlaksana mulai 14-15 April 2018 di Kecamatan Panga, Aceh Jaya.
Kegiatan bakti sosial ini diikuti oleh mahasiswa/i program studi Pendidikan
Dokter dan melibatkan dokter muda FK USK, serta dokter-dokter spesialis dari
RSUDZA Banda Aceh dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Jaya.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 101


d. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
(KSR- PMI) USK mengadakan Bakti Relawan (Barel) ke-VI di Sampoiniet,
Kabupaten Aceh Jaya tanggal 12 sampai 15 Desember 2019. Bakti Relawan ini
merupakan agenda dua tahunan dan diikuti oleh 32 orang relawan yang bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Jaya, Dinas Sosial Aceh, dan Dompet
Dhuafa Volunteer.

4. Tim Bakti Sosial Fakultas/Universitas


Universitas Syiah Kuala dan beberapa fakultas memiliki agenda bakti sosial
tahunan yang melibatkan dosen, mahasiswa dan karyawan. Pelaksanaannya
umumnya bekerja sama dengan pemerintah kabupaten lokasi kegiatannya. Berikut
beberapa contoh kegiatannya:

a. Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan bakti sosial berupa pelayanan


kesehatan di Kabupaten Aceh Timur Jumat pada 15-20 Januari 2016. Bakti sosial
ini dilakukan di tiga tempat dengan tiga kegiatan berbeda, yaitu operasi katarak
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zubir Mahmud, Idi, pemeriksaan ibu
hamil dan pemberian makanan tambahan di Puskesmas Banda Alam, serta
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta penyerahan peralatan perawatan gigi
dan gosok gigi massal di SD Neg. 1 Banda Alam, Aceh Timur. Kegiatan yang
diprakarsai oleh tiga fakultas di lingkungan USK, yaitu Fakultas Kedokteran,
Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Keperawatan.
b. Bakti Sosial Terintegrasi dalam rangka Dies Natalis Universitas Syiah Kuala ke
56 dilaksanakan di Pidie Jaya menyusul musibah gempa bumi di daerah tersebut
pada tanggal 20-29 Oktober 2017 di beberapa lokasi di Kabupaten Pidie Jaya.
Kegiatan ini juga didukung oleh Crisis Relief Alliance (CRA) Singapura yang
membantu peralatan medis.
c. Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Bakti Sosial (baksos) Terintegrasi
tahun 2018 yang dipusatkan di Kabupaten Aceh Jaya pada tanggal 7-12 Oktober
2018. Baksos itu akan diikuti 500 peserta, yang terdiri atas 200 dosen dan 300
mahasiswa. Sebanyak 12 fakultas, empat unit pelaksana teknis (UPT) dan BKM
masjid yang ada di USK bersinergi menggelar sekitar 87 program kegiatan dalam
baksos ini.
d. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala menggelar bakti sosial
kesehatan bernama AKMK (Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Kedokteran) sebagai
wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial mahasiswa kedokteran kepada
masyarakat. Bakti sosial berskala besar ini diselenggarakan setiap tahun di
provinsi Aceh oleh mahasiswa kedokteran bersama para tenaga medis dari
RSUDZA yang terdiri dari para dokter umum, dokter spesialis, apoteker, dan

10
psikolog serta tenaga

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 103


medis lainnya. AKMK tahun ini akan diselenggarakan di Kabupaten Aceh Besar
yang terpusat di dua zona, yaitu Kecamatan Suka Makmur dan Montasik
berlangsung tanggal 18-20 Oktober 2019.
e. Bakti sosial Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Kedokteran Gigi USK (Aksi
Kaninus) IX tahun 2019 dipusatkan di Kabupaten Bener Meriah berlangsung
selama dua hari terhitung sejak tanggal 27 hingga 28 September 2019. Kegiatan
ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas
kesehatan gigi dan mulut. ada beberapa aksi kesehatan yang akan
diselenggarakan, seperti sikat gigi massal murid SD, pengobatan gigi dan mulut,
home visit, donor darah, cek gula darah dan kolesterol, penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut, pemberian makanan tambahan, bazar murah, hingga pameran kuliner.
f. Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan
kegiatan Gerakan Mahasiswa Keperawatan Peduli Masyarakat (GEMPAR) VII di
Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar, 03 s/d 06 Oktober 2019. Kegiatan yang
mengusung tema ‘’Bersatu Wujudkan Aksi Masyarakat Sehat” merupakan bakti
sosial mahasiswa Fakultas Keperawatan dan merupakan agenda rutin yang
diadakan oleh FKep USK setiap tahunnya.

5. Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Kuliah kerja nyata adalah kegiatan kelompok pengabdian mahasiswa yang
dikelola oleh Pusat Pengembangan dan Pelaksanaan KKN, dan menjadi bagian proses
akademik mahasiswa karena mendapatkan penilaian sebesar 2 sks. USK
melaksanakan KKN regular 2 (dua) kali dalam setahun yakni pada bulan Januari dan
bulan Juli/Agustus. Lokasi KKN berpindah-pindah dan dipilih berdasarkan koordinasi
dengan kabupaten/kota yang menawarkan atau dipilih. Pada Januari 2020, pelaksanaan
KKN dilakukan di Aceh Tamiang (https://unsyiah.ac.id/berita/1265-mahasiswa-
unsyiah-ikut-pembekalan-kkn). Selain KKN regular, USK juga menyelenggarakan KKN
Terintegrasi, yakni khusus untuk mahasiswa FKIP disamping mengikuti KKN regular
selama 1 tahun di lapangan, mereka melanjutkan program praktek lapangan (PL) di
sekolah selama 1 bulan berikutnya.

USK juga menyelenggarakan KKN Internasional 2 (dua) kali setahun dengan


lokasi di Malaysia atau Thailand. Sebanyak 8 mahasiswa Universitas Syiah Kuala
(USK) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Malaysia. KKN
Internasional ini berlangsung di Kampung Kota Aur, Pulau Penang, pada tanggal 28
Januari hingga 17 Februari 2019. Sebelumnya di tahun 2018, USK juga telah mengirim
15 mahasiswa untuk KKN di Perak, Malaysia. Kemudian sebanyak 33 mahasiswa
USK mengikuti KKN Internasional di dua negara, yaitu Malaysia dan Thailand. Para
mahasiswa dibagi dalam dua tim. Sebanyak 20

10
mahasiswa KKN di Melaka, Malaysia pada 7-30 Juli 2019. Sementara 13 orang
lainnya KKN di Pattani, Thailand pada 20 Agustus-10 September 2019. KKN ini
memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk berinteraksi dan berkontribusi
kepada masyarakat internasional. Semangat ini sejalan dengan visi USK yang ingin
menjadi bagian masyarakat internasional.

USK juga menerima kedatangan mahasiswa asing untuk bersama


melaksanakan program KKN di Aceh. Universiti Teknologi Malaysia (UTM) cabang
Kuala Lumpur mengajak 20 mahasiswa USK untuk mengikuti program Community
Engagement & Hu- manity yang diselenggarakan di Gampong Lamdingin, Banda Aceh,
20 – 27 April 2019. Program Community Engagement & Humanity atau KKN ini
mencakup kegiatan anak asuh, bengkel tanaman fertegasi, penanaman tanaman bakau,
bengkel fibreglass, malam kebudayaan, lawatan tempat bersejarah dan diskusi
mahasiswa.
Sejak awal 2020 seiring dengan pandemi Covid-19 pola pelaksanaan KKN
berubah seperti pembatasan jumlah per kelompok dan fokus pada berbagai isu sosial
dan pencegahan penyebaran Covid-19. USK mengadakan KKN Tematik Covid-19 pada
4 Mei sampai 4 Juli 2020 sebagai upaya mendorong mahasiswa agar tetap terlibat
bersama dengan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. KKN tematik
Covid-19 ini diikuti sebanyak 3672 mahasiswa dan dibimbing oleh 178 Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), serta tersebar di 15 provinsi sesuai lokasi tempat tinggal
peserta.
KKN Tematik Merdeka Mengajar I dilaksanakan pada 30 Oktober sampai 30
November 2020 lokasi penempatan di Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya dan Aceh
Timur. Tematik Merdeka Mengajar memfokuskan kepada pendidikan literasi dasar bagi
anak yang masih tertinggal secara akademik, akibat dampak dari wabah pandemi Covid-
19.

KKN Tematik Merdeka Mengajar II (KKNT-MM II) sebanyak 2.753 mahasiswa


tersebar di 73 kabupaten kota di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan rincian 23
kabu- paten/kota di Aceh dan 50 kabupaten lainnya tersebar di 10 provinsi luar Aceh.
Fokus utama adalah program literasi calistung (membaca, menulis dan berhitung) bagi
siswa sekolah dasar.
KKN Tematik Merdeka Mengajar III hanya dilaksanakan di Provisi Aceh
selama sebulan mulai tanggal 18 Januari hingga 18 Februari 2021. KKN ini fokus
pada pendampingan belajar calistung atau membaca, menulis dan berhitung untuk
anak-anak sekolah dasar.
Universitas Syiah Kuala kembali melaksanakan KKN Reguler untuk periode
19. Setelah sebelumnya hanya melaksanakan KKN Tematik, dikarenakan kondisi

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 105


pandemi. KKN Reguler kali ini akan berlokasi di tiga wilayah, yakni Aceh Selatan,
Aceh Barat Daya, dan Sabang diikuti 1.140 mahasiswa dan 84 DPL selama Juli 2021.

10
6. Kerjasama Bidang PKM
Pelaksanaan PKM didukung oleh berbagai kerjasama yang telah terjalin antara
USK dan dosen pengabdinya dengan masyarakat baik dari institusi pemerintah
daerah, pemerintah pusat, Lembaga/organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan
perguruan tinggi lainnya. Bergantung jenis kerjasama, produk PKM yang dihasilkan
dapat seperti produk inovasi, laporan kajian, peserta terlatih dan pemberdayaan
masyarakat. Gambar 4.32 memperlihatkan kegiatan PKM yang melibatkan merjasama
dengan pendanaan dari mitra kerjasama yang rekapitulasinya ditampilkan pada Gambar
4.33. PKM atas dasar kerjasama dengan pemerintah daerah dan DUDI/Lembaga
R&D/UMKM/LSM lebih mendominasi, dan juga terdapat 7 kegiatan kerjasama PKM
dengan mitra Lembaga internasional. Kegiatan kerjasama PKM ini juga mendapatkan
pendanaan dari mitra dengan total mencapai Rp. 34,575,995,275 yang mana 48%
berasal dari Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/ kota di Aceh.

Gambar 4.31 Jumlah Produk PKM Tahun 2020 Kerjasama Pendanaan dari Mitra

Gambar 4.32 Pendanaan dari Mitra Kerjasama PKM Tahun 2020

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 107


Selain PKM atas kebutuhan kerjasama pihak luar USK, kemitraan PKM juga
dilakukan setiap dosen dalam menjalankan kegiatan PKM pendanaan USK dan
DRPM. Umumnya dosen pengabdi bermitra dengan kelompok masyarakat, LSM dan
UMKM di Aceh dan menghasilkan luaran berupa produk yang kemudian
dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian dan produksi. Gambar 4.34
menampilkan jumlah produk PKM yang dihasilkan dan dimanfaatkan masyarakat.

Gambar 4.33 Jumlah Produk PKM Pendanaan USK dan DRPM yang
Dimanfaatkan Masyarakat (2016-2021)

E. Dosen dan Tenaga Kependidikanan

Sumber daya manusia yang dimiliki USK terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu kelompok tenaga pendidik (dosen) dan kelompok tenaga kependidikan (tendik)
dengan tugas dan fungsi masing-masing yang akan dialokasikan untuk mencapai
standar yang telah ditetapkan. Data tentang dosen dapat dilihat di web
https://simpeg. unsyiah.ac.id. yang memuat tentang jumlah dosen dan tenaga
kependidikan, selain itu profil dosen juga dapat dilihat dari FSD adalah singkatan
dari Faculty and Staf Dashboard yang merupakan situs profil dosen USK.

1. Dosen
Saat ini, USK mempunyai 1547 orang dosen tetap, dosen tetap non PNS 73
orang, dosen kontrak 114 orang dan dosen luar biasa 182 orang. Dosen luar biasa
adalah dosen USK yang diangkat dari institusi lain dan mendapatkan NIDK. Gambar
4.35 memperlihatkan sebaran dosen per fakultas dan sesuai jumlah program studi yang

10
ada maka Fakultas Teknik dan Fakultas KIP memiliki dosen tetap terbanyak.

Gambar 4.34 Profil Dosen USK Berdasarkan Status Kepegawaian

Tabel 4.6 Distribusi Dosen Tetap di Lingkungan USK per TA 2020/2021

Untuk dosen tetap ASN, distribusi golongan paling banyak pada golongan
III/a sampai dengan III/d sebanyak 1084 orang (70,1%) dan golongan IV/a 231 orang
(14,9%), IV/b 97 orang (6,3%), IV/c 79 orang (5,1%), IV/d 45 orang (2,9%) dan
IV/e
11 orang (0,7%).

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 109


Tabel 4.7 Distribusi Dosen Tetap Berdasarkan Golongan Per TA 2020/2021

Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase


IV/e 10 1 11 0,7%
IV/d 40 5 45 2,9%
IV/c 58 21 79 5,1%
IV/b 63 34 97 6,3%
IV/a 150 81 231 14,9%
III/d 182 133 315
III/c 160 170 330
70,1%
III/b 167 216 383
III/a 36 20 56
TOTAL 866 681 1547

Komposisi dosen tetap berdasarkan jabatan fungsional untuk Guru Besar


5,6% dari total dosen tetap terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun
sebelumnya dan Lektor Kepala sebesar 27,8% dari total dosen USK. Pada tahun
2016 USK baru memiliki 47 profesor kemudian tahun 2018 bertambah 10 profesor
baru dan pada tahun 2019 laju pertambahan meningkat yaitu 26 profesor baru
sehingga total guru besar sampai akhir Desember 2020 menjadi 88 orang. Jumlah
dosen dengan jabatan fungsional Lektor di USK selama empat tahun terakhir masih
cukup tinggi hal ini berkaitan dengan peraturan kenaikan jabatan fungsional dari
Lektor ke Lektor Kepala bagi dosen berkualifikasi S2.

Gambar 4.35 Komposisi Jabatan Fungsional Dosen Tetap USK

11
Untuk mendorong perbaikan persentase jabatan fungsional tersebut, berbagai
upaya telah dilakukan USK antara lain:

1) Peningkatan akselerasi publikasi ilmiah dengan membentuk tim task force


akselerasi publikasi karya ilmiah internasional di level prodi dan fakultas.
2) Membentuk dan membina peer group penelitian di masing-masing unit.
3) Peningkatan fasilitas laboratorium penelitian.
4) Menyediakan hibah penelitian bersumber dana BLU (skala jabatan akademik
lektor, Lektor kepala calon profesor dan professor).
5) Pemberian insentif publikasi ilmiah nasional dan internasional.
6) Penyediaan fasilitas program pendampingan (mentoring) bagi calon profesor.
Gambar 4.37 memperlihatkan komposisi pendidikan terakhir dosen tetap
USK.
Berdasarkan data terakhir sampai bulan Juni 2021, kualifikasi dosen USK
mengalami peningkatan dengan jumlah yang berpendidikan Doktor 602 orang
(38,50%), S2 sebanyak 919 orang (59,8%) dan sisanya sebanyak 26 orang (1,7%)
adalah dosen FK dan FKG yang saat diangkat masih berlatar belakang pendidikan
profesi. Saat ini tercatat 174 orang dosen sedang melanjutkan pendidikan doktor, dan
akan meningkat secara signifikan karena tersedia beasiswa Pemda Aceh, terdapat 8
program studi di USK dan tersedia dana penelitian dan insentif untuk mahasiswa
doktor dari dana BLU USK, serta bantuan biaya pendidikan.

Gambar 4.36 Komposisi Pendidikan Terakhir Dosen Tetap ASN USK

Tenaga pengajar yang ada di lingkungan USK telah memenuhi kualifikasi


minimum untuk menjadi dosen sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 45
dan 46 tentang Guru dan Dosen. Walaupun demikian USK terus mendorong para
dosen dengan kualifikasi master untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 111


(S3)

11
melalui berbagai sumber dana. Saat ini tercatat 174 orang dosen sedang melanjutkan
pendidikan doktor dan akan meningkat secara signifikan karena tersedia beasiswa
Pemerintah Aceh, terdapat 8 program studi S3 di USK dan tersedia dana penelitian
dan insentif untuk mahasiswa doktor dari dana BLU USK, serta bantuan biaya
pendidikan.
Jumlah dosen bersertifikat pendidik/sertifikat profesi terhadap jumlah seluruh
dosen tetap sudah mencapai 85,86%. Pada tahun 2016 dosen bersertifikat di USK
hanya 73%, namun di tahun 2017 dan 2019 sangat melebihi target yaitu 82% dan
tahun 2019 sudah 85,86%. USK terus berupaya agar dosen-dosen yang belum lulus
sertifikasi diberi bimbingan dan arahan yang langsung dilaksanakan oleh LP3M
USK. Hal ini bermakna 85,86% dosen USK adalah dosen tetap PNS yang sudah
tersertifikasi secara nasional. USK tidak bergantung pada dosen dari luar USK serta
dosen-dosen tersebut telah diakui kompetensinya sebagai tenaga pendidik di tingkat
nasional.

Agar proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien, USK harus
menjaga rasio mahasiswa per dosen yang memenuhi standar. Secara keseluruhan
USK memiliki rasio antara dosen dan mahasiswa yang ideal yaitu 1:20,0, dan sudah
sesuai dengan standar telah ditetapkan oleh Kemdikbudristek. Tabel 4.8
memperlihatkan komposisi dosen, mahasiswa dan rasio mahasiswa per dosen
menurut bidang. Untuk Bidang Saintek rasio mahasiswa per dosen adalah 15,5 dan
untuk bidang Soshum rasionya 29,0. Rasio pada masing-masing bidang ini masih
dalam lingkup standar yang ditetapkan. Khusus bidang Saintek, upaya peningkatan
kapasitas mahasiswa terus dilakukan namun masih terkendala minat pada program
studi di Fakultas MIPA dan Fakultas Pertanian.

Tabel 4.8 Rasio mahasiswa per dosen menurut Bidang Program Studi

Bidang Dosen Mahasiswa Rasio Standar


Saintek 1024 15836 15.5 15 s/d 25
Soshum 524 15193 29.0 25 s/d 35

Berbagai strategi dan kebijakan untuk mempertahankan rasio ideal antara


mahasiswa dan dosen telah dituangkan dalam Renstra USK 2012-2017 (Revisi 2017-
2019) dan Resntra USK Periode 2020-2024, Standar Mutu USK Tahun 2017 dan
Manual Mutu USK Tahun 2017, Standar Pengawasan Mutu Internal Tahun 2017,
dan Peraturan Rektor USK No. 1660 Tahun 2014 tentang Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan non Pegawai Negeri Sipil USK. Jumlah dosen untuk setiap
program studi juga sudah diproporsionalkan dengan menyeimbangkan jumlah dosen
pada masing-masing program studi agar sesuai dengan kompetensi dan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 113


kepakarannya.

11
2. Tenaga Kependidikan
USK mempunyai tenaga kependidikan yang tersebar di 18 unit kerja dengan
kualifikasi yang baik sebagai pelayanan jasa pendidikan untuk mendukung kegiatan
akademik dan non akademik. Berdasarkan laporan Simpeg tenaga kependidikan
di USK terbagi atas pegawai, tenaga kontrak dan swaloka dengan jumlah U S K
mempunyai 1797 tenaga kependidikan (Tendik) yang terdiri dari 640 tendik PNS,
791 tendik kontrak dan 640 swaloka. Tenaga kependidikan USK berdasarkan tugas
fungsional terdiri pustakawan 35 orang, laboran 36 orang, teknisi 156 orang, analis
12 orang, operator 8 orang, tenaga administrasi dan programer sebanyak 1264 orang.

Gambar 4.37 Sebaran Status Tenaga Kependidikan di USK

Gambar 4.38 Sebaran Golongan Tenaga Kependidikan USK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 115


Jumlah tenaga kependidikan mencapai 1511/1797 staf bertujuan untuk
melayani administrasi akademik dan non akademik. Jika dibandingkan dengan
jumlah civitas akademika (28.844 orang) yang terdiri dari mahasiswa dan dosen tetap
maka di dapatkan rasio 1:19. Setiap satu administrasi melayani 19 civitas akademika
sehingga nilai ini lebih dari cukup bahkan mestinya dapat dibuat lebih efisien karena
terus dikembangkan sistem pelayanan daring di USK. Penilaian terhadap
peningkatan pelayanan tendik dilakukanberdasarkan standar penggajian yang dinilai
berpedoman pada kepangkatan bagi tendik PNS dan Grade (poin) tendik non PNS.
Peningkatan kemampuan dan kualifikasi tendik ditujukan ke seluruh kualifikasi
seperti pustakawan, laboran, teknisi, analis, operator, programmer dan administrasi.

11
11
BAB V
PENGELOLAAN ORGANISASI PTN
BERDASARKAN PRINSIP TATA KELOLA
YANG BAIK
Universitas Syiah Kuala

BAB V
PENGELOLAAN ORGANISASI PTN
BERDASARKAN PRINSIP TATA KELOLA
YANG BAIK

A. Sistem Pengelolaan USK

Universitas Syiah Kuala menjalankan tugas dan fungsi kelembagaannya


berdasarkan ketentuan yang berlaku sehingga organisasi USK merupakan instrumen
yang sangat penting untuk mendukung pencapaian visi dan misi USK. Hal ini
sebabkan, organisasi dapat memberikan pedoman dan acuan kepada setiap anggota
organisasi untuk dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Selain itu juga berguna
untuk melihat beban kerja masing-masing anggota sekaligus memastikan tidak ada
yang mendapatkan jabatan ganda. Struktur organisasi Universitas Syiah Kuala telah
dilengkap dengan deskripsi yang jelas tentang tugas, fungsi dan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing secara tertulis dalam Permenristekdikti No. 48 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja USK dan Permenristekdikti No. 99 Tahun
2016 tentang Statuta USK. Struktur organisasi Universitas Syiah Kuala tersebut
memiliki wewenang untuk menjalankan fungsi manajemen dan menggerakkan
fungsi lembaga secara efisien. Organisasi USK memiliki organ terdiri atas:

1. Senat, yang menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan dan


kebijakan akademik dan dalam menjalankan fungsinya, Senat mempunyai tugas
dan wewenang:

a. Menetapkan kebijakan, norma/etika, dan kode etik Sivitas Akademik;


b. Melakukan pengawasan terhadap: (1) penerapan norma/etika akademik
dan kode etik Sivitas Akademika; (2) penerapan ketentuan akademik; (3)
pelaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi paling sedikit mengacu
pada standar nasional pendidikan tinggi; (4) pelaksanaan kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; (5)
pelaksanaan tata tertib akademik; (6) pelaksanaan kebijakan penilaian
kinerja Dosen; dan
(7) pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
c. Memberikan pertimbangan dan usul perbaikan proses pembelajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat kepada Rektor;

11
d. Memberikan pertimbangan kepada Rektor terhadap pembukaan dan
penutupan Program Studi;
e. Memberikan pertimbangan terhadap pemberian atau pencabutan gelar dan
penghargaan akademik;
f. Memberikan pertimbangan dalam pengusulan jabatan Lektor Kepala dan
Profesor; dan
g. Memberikan pertimbangan dalam penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran
norma, etika dan peraturan akademik oleh Sivitas Akademika kepada
Rektor.
Senat di USK dipimpin oleh ketua dan dibantu oleh seorang sekretaris.
Sedangkan anggota Senat terdiri atas:
(a) Wakil Dosen dari setiap Fakultas;
(b) Rektor;
(c) Wakil Rektor;
(d) Dekan;
(e) Direktur Pascasarjana; dan
(f) Ketua lembaga
Adapun untuk anggota Senat wakil Dosen dari setiap Fakultas terdiri atas 8
(delapan) orang wakil Dosen yang profesor; dan 2 (dua) orang wakil Dosen bukan
profesor. Senat tidak hanya terdapat ditingkat Universitas, namun juga ada di tingkat
Fakultas. Senat Fakultas merupakan unsur Fakultas yang menjalankan fungsi
pertimbangan terhadap dekan dalam pelaksanaan akademik di lingkungan Fakultas.
2. Rektor, yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademik dan
pengelolaan perguruan tinggi untuk dan atas nama Menteri dan Rektor
mempunyai tanggung jawab dan wewenang antara lain:

a. Menyusun Statuta beserta perubahannya untuk diusulkan kepada Menteri


setelah mendapat persetujuan organ USK;
b. Menyusun dan/atau mengubah rencana pengembangan jangka Panjang;
c. Menyusun dan/atau mengubah rencana strategis 5 (lima) tahun;
d. Menyusun dan/atau mengubah rencana kerja dan anggaran tahunan (rencana
operasional);
e. Mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan;

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 113


f. Mengangkat dan/atau memberhentikan pimpinan unit dibawah Rektor
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Menjatuhkan sanksi kepada Sivitas Akademika yang melakukan pelanggaran
norma, etika, dan/atau peraturan akademik berdasarkan rekomendasi Senat;
h. Menjatuhkan sanksi kepada Dosen dan Tenaga Kependidikan yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
i. Membina dan mengembangkan pendidik dan Tenaga Kependidikan;
j. Menerima, membina, mengembangkan, dan memberhentikan Mahasiswa;
k. Mengelola anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
l. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi
informasi dan komunikasi yang handal untuk mendukung pengelolaan
tridharma perguruan tinggi, akuntansi dan keuangan, personalia,
kemahasiswaan, dan kealumnian;

m. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban


penyelenggaraan tridharma kepada Menteri;
n. Mengusulkan pengangkatan profesor kepada Menteri;
o. Membina dan mengembangkan hubungan dengan alumni, pemerintah pusat,
pemerintah daerah, pengguna hasil kegiatan tridharma perguruan tinggi, dan
masyarakat; dan
p. Memelihara keamanan, keselamatan, kesehatan, dan ketertiban kampus
serta kenyamanan kerja untuk menjamin kelancaran kegiatan tridharma
perguruan tinggi.

3. Satuan Pengawas Internal, yang menjalankan fungsi pengawasan non-akademik


untuk dan atas nama Rektor dan tugas, fungsi, dan kewenangan Satuan
Pengawas Internal meliputi:

a. Penetapan kebijakan program pengawasan internal bidang non-akademik;


b. Pengawasan internal terhadap pengelolaan organisasi bidang non-akademik;
c. Penyusunan laporan hasil pengawasan internal; dan
d. Pemberian saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan pengelolaan
kegiatan non-akademik kepada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal.
Untuk menjadikan Organ Satuan Pengawas Internal menjadi kredibel, maka
keanggotaan SPI paling sedikit terdiri atas 5 (lima) orang dengan komposisi

11
keahlian:
a) Bidang keuangan/akuntansi;
b) Bidang manajemen sumber daya manusia;
c) Bidang manajemen aset;
d) Bidang hukum; dan
e) Bidang ketatalaksanaan

4. Dewan Penyantun yang menjalankan fungsi pertimbangan non-akademik


dan membantu pengembangan Universitas Syiah Kuala. Dewan Penyantun
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Memberikan pertimbangan terhadap kebijakan Rektor di bidang non-


akademik;
b. Memberikan masukan dan saran kepada Rektor dalam mengelola USK;
c. Merumuskan saran/pendapat terhadap kebijakan Rektor di bidang non-
akademik;
d. Memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam mengelola USK; dan
e. Menggalang dana untuk membantu pembangunan USK.
Dewan Penyantun USK terdiri dari 15 (lima belas) orang anggota yang terdiri dari
unsur:
a) Gubernur Aceh;
b) 2 (dua) orang dari wakil pengusaha;
c) 3 (tiga) orang dari wakil ulama;
d) 5 (lima) orang dari wakil tokoh pendidikan; dan

e) 4 (empat) orang dari wakil tokoh masyarakat.


Organ pengelola Universitas Syiah Kuala terdiri dari Rektor dan Wakil
Rektor, Biro, Fakultas dan Pascasarjana, Lembaga dan Unit Pelaksana Teknis.
Saat ini, USK dipimpin oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Periode Tahun 2018-
2022 sesuai dengan Keputusan Menristekdikti RI Nomor 94/M/KPT.KP/2018 dan
dalam menjalankan tugasnya rektor dibantu oleh wakil-wakil rektor. Persyaratan
jabatan rektor telah mengacu pada Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan Perguruan Tinggi. Universitas Syiah
Kuala memiliki Biro (dipimpin seorang Kepala Biro) yang merupakan organ atau
unsur yang menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 115


unsur di lingkungan Universitas Syiah Kuala dan bertanggung jawab kepada Rektor,
sedangkan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Kepala Biro berada di bawah
koordinasi Wakil rektor sesuai dengan bidang tugasnya. Gambar 5.1 memperlihatkan
struktur organisasi USK secara rinci. Jenjang jabatan dalam organisasi USK disusun
se- efisien mungkin. Berdasarkan jabatan yang harus melaporkan LHKPN dan
mendapa- tkan pengakuan tingkat (grade) jabatan dalam sistem remunerasi, USK
memiliki 266 dosen yang menduduki jabatan di perguruan tinggi, baik sebagai tugas
tambahan atau jabatan struktural. Jumlah ini mencapai 17,2% dari total dosen PNS
USK.

Sehubungan dengan penetapan Universitas Syiah Kuala sebagai PTN BLU


pada tanggal 2 Mei 2018 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 361/
KMK.05/2018, maka Universitas Syiah Kuala telah melakukan perubahan dan
penyesuaian struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Layanan Umum Universitas
Syiah Kuala dan telah menambahkan Dewan Pengawas dan Badan Pengembangan
Bisnis. Tugas, fungsi, dan kewenangan Dewan Pengawas mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.05/2016. Dewan Pengawas terdiri wakil 3 unsur,
yakni mewakili Menteri Keuangan, Menteri Kemdikbudristek dan Unsur Profesion-
al. Secara rutin, Dewan Pengawas berkoordinasi dengan pimpinan BLU USK setiap
triwulan untuk memantau perkembangan USK dan memberikan masukan positif
agar USK dapat lebih berkembang.

Sedangkan unit bisnis Universitas Syiah Kuala merupakan unit kerja non-
struktural yang dibentuk untuk mengembangkan dan mengelola usaha secara
kelembagaan di lingkungan Universitas Syiah Kuala untuk meningkatkan
pendapatan Universitas untuk mendukung pelaksanaan program/kegiatan di
lingkungan Universitas Syiah Kuala. USK telah membentuk unit bisnis dimaksud
dan diberikan nama Badan Pengembangan Bisnis USK (BPBU), yang pertama kali
dibentuk dengan Keputusan Rektor No.1392/UN11/KPT/2018. Keberadaan BPBU
dalam 3 tahun tera- khir telah berkontribusi dalam membentuk jejaring kemitraan
bisnis dengan berbagai pihak dan meningkatkan income generating untuk USK dari
pemanfaatan asset fisik dan intelektual SDM USK.

11
Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Universitas Syiah Kuala


117
Perjalanan transformasi kelembagaan USK yang merupakan perguruan
tinggi sudah menjadi menjadi bentuk negeri sejak didirikan pada 2 September
1961 dan berubah menjadi Badan Layanan Umum pada bulan Mei 2018
merupakan sebuah perjalanan panjang. Selama kurun waktu tersebut terjadi
berbagai hal yang menunjukkan kemajuan seperti Akreditasi Institusi dari
peringkat C ke A pada tahun 2015, penganugerahan dua Pusat Unggulan Iptek
di lingkungan USK dari Kemenristek dan berbagai penghargaan baik di tingkat
nasional maupun internasional. Dalam perjalanan transformasi tersebut
ditemui berbagai tantangan dalam hal SOTK yang harus dijawab dalam rangka
perbaikan sehingga sistem dapat berjalan lebih baik. Untuk menuju USK lebih
baik dalam hal tata kelola dan penyesuaian beban kerja dengan tanggung jawab,
maka saat ini USK sedang melakukan evaluasi SOTK menurut Permenristedikti
No 99 Tahun 2016. Penguatan SOTK ini juga dilakukan dengan semangat untuk
melakukan transformasi selanjutnya dari Perguruan Tinggi Badan Layanan
Umum menjadi bentuk Perguruan Tinggi Badan Hukum.

USK terus berkomitmen membangun birokrasi yang efesien dan bersih


dan berorientasi pada layanan. Sejak tahun 2017, Universitas Syiah Kuala
melakukan program reformasi birokrasi yang didisain untuk masa waktu 2017-
2021 yang menitikberatkan pada 8 area perubahan antara lain: Organisasi, Tata
Laksana, Sumber Daya Manusia (Aparatur), Peraturan Perundang Undangan,
Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik; dan Budaya Kerja Aparatur. Arah
pelaksanaan reformasi birokrasi di Universitas Syiah Kuala diilustrasikan pada
Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Arah pelaksanaan reformasi birokrasi di USK

11
Pada 9 Juli 2021 Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan
penandatanganan pakta integritas dalam rangka pembangunan Zona Integritas
(ZI) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Zona Integritas FMIPA akan menjadi model yang selanjutkan akan menjadi
rujukan Zona Integritas pada unit kerja lain di lingkungan USK. Sebelumnya
pada 24 Januari 2019, USK sendiri telah mendeklarasi Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM).
B. Kerjasama
1. Kebijakan Kerjasama

Salah satu program USK terkait dengan Tridarma Perguruan Tinggi adalah
kerjasama yang menjadi modal pendukung bagi USK untuk menunjang kegiatan
akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui program
kerjasama atau kemitraan yang saling menguntungkan juga dapat menjadi sumber
pendapatan USK untuk memperkuat sumberdaya pendukung program dan aktivitas
Tridarma Perguruan Tinggi. Program kerja tridharma yang dimaksud adalah
program-program pendidikan tinggi yang dikembangkan oleh USK bersama
perguruan tinggi (PT) lain melalui nota kesepahaman kerjasama di dalam negeri
(PTDN) atau ddengan PT di luar negeri (PTLN). Selain itu mitra kerjasama USK
juga instansi atau lembaga non- kependidikan yang memiliki tujuan dalam
meningkatkan mutu perguruan tinggi. Tujuan program kerjasama USK adalah guna
meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan
relevansi pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi sehingga pada akhirnya
meningkatkan daya saing bangsa dan berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat.

1. Dalam menjalankan Kerjasama. USK memiliki Wakil Rektor Bidang


Perencanaan dan Kerjsama (WR4), Bagian Kerjasama BA dan OIA-USK.
Selama ini dalam menjalankan program kerjasama perguruan tinggi maka
USK mengacu pada:
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 14 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 81 Tahun 2014 tentang

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 119


Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
5. Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 terkait dengan memberikan hak kepada
mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya.
Peraturan Rektor USK No. 800/UN11/KPT/2018 Tentang Pengelolaan
Kerjasama Universitas Syiah Kuala.
Dalam pelaksananaan kerjasama maka USK menerapkan Prinsip Program
Kerjasama yang memberi nilai tambah pada USK dan mitra Kerjasama, yaitu:

1. Memenuhi ketentuan penyelengggaraan pendidikan tinggi, ketentuan


hukum nasional, dan hukum internasional yang berlaku,
2. Mengutamakan kepentingan pembangunan nasional dan kontribusi pada
peningkatan daya saing bangsa,
3. Menghargai kesetaraan mutu dan saling menghormati. USK dapat menjalin
kerja sama dengan PTLN atau PTDN dengan tujuan meningkatkan kinerja
program pendidikan tinggi USK. Untuk itu, kerja sama hanya dapat
dilaksanakan apabila PTLN telah teregistrasi dan terakreditasi oleh lembaga
akreditasi yang diakui di negaranya dan PTDN harus berakreditasi
sekurang- kurangnya B/Baik,
4. Menghasilkan nilai tambah untuk peningkatan mutu pendidikan. Kerja sama
selayaknya dibangun secara inovatif, kreatif, bersinergi, dan saling mengisi
agar dapat memberikan nilai tambah dalam hal peningkatan mutu
pendidikan tinggi nasional;
5. Berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat setara bagi pihak-pihak
yang melakukan kerja sama dan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan;
kerja sama juga harus memberi manfaat bagi pemangku kepentingan dan
berkontribusi dalam membangun perdamaian daerah, nasional, dan/atau
internasional; kerja sama selayaknya dapat diperluas ke pihak-pihak
lainnya, dan
6. Mempertimbangkan keberagaman kultur yang bersifat lintas daerah, nasional,
dan/atau internasional.
2. Bentuk Kerjasama Perguruan Tinggi

Dalam menjalankan program Bersama mitra Kerjasama, maka USK telah


sejak dahulu menjalankan kerjasama dalam berbagai bentuk baik kerjasama
akademik maupun kon-akademik guna menunjung program Tridarma Perguruan
Tinggi. Adapun

12
bentuk kerjasama USK yang telah dijalankan selama ini, adalah;
1) Kerjasama penelitian.
2) Kerjasama gelar ganda dan gelar bersama.
3) Kerjasama pertukaran mahasiswa.
4) Kerjasama praktek magang industri.
5) Kerjasama dosen pakar dan pertukaran dosen.
6) Kerjasama pengabdian masyarakat.
7) Kerjasama praktisi dosen.
8) Kerjsama visiting professor.
9) Kerjasama penulisan artikel dan publikasi.
10) Kerjasama penyaluran kerja lulusan.
11) Kerjasama pemanfaatan asset, dan
12) Kerjasama wirausaha.
Sampai bulan Juni 2021, USK telah melakukan kerjasama perguruan
tinggi dari berbagai pihak baik perguruan tinggi/institusi nasional dan juga
internasional (http://simkerma.unsyiah.ac.id/kerma/semua). Berdasarkan data
saat maka USK memiliki 350 MOU dan 305 MOA dengan persentase kerjasama
89,1% dengan mitra dalam negeri dan 10,9% kerjasama luar negeri. Gambar 5.3
memperlihatkan sebaran jenis lembaga yang masih aktif bekerjasama dengan
USK. Kerjasama dengan perguruan tinggi lebih mendominasi, namun kedepan
kerjasama dengan DUDI dan UMKM diperkirakan akan semakin meningkat
dalam implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Gambar 5.3a Profil kerjasama per tahun untuk dalam dan luar negeri

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 121


Gambar 5.3b Profil Jenis Lembaga Bekerjasama dengan USK

Diantara PT Luar Negeri yang bekerja sama, 18 PT diantaranya termasuk


Top 100 Dunia Berdasarkan QS Rangking. Kerjasama dengan Leiden University
telah berlanjut dalam bentuk pertukaran staf dan pembentukan program studi
S2 Kecerdasan Buatan. USK melalui Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana
(Tsunami and Disaster Mitigation Research Center/TDMRC) bersama
University College London (UCL) dan Universitas Tadulako (Untad)
berkolaborasi dalam proyek riset kerjasama internasional berjudul “Fostering
Resilient Recovery in Marginal Communities via School-based Hubs”. Kerjasama
riset ini didanai oleh Global Challenge Research Fund (GCRF) for Equitable
Resilience oleh Pemerintah Inggris selama 2021-2024. Sementara itu, USK saat
ini juga sedang melaksanakan Program Split-site S3 dengan Universiti Malaya
yang diikuti oleh 6 mahasiswa selama 2019-2022.

Gambar 5.4 Pertemuan Rektor USK dan Rektor Leiden University

12
Hasil evaluasi program kerjasama USK menunjukkan jumlah dan jenis
kerjasama yang terus meningkat sangat signifikan sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2020. Hasil ini disebabkan USK telah menyusun strategi dan program
kerjasama sebagai salah satu fokus peningkatkan mutu internal yang tercantum dalam
Renstra USK 2020-2024. Peningkatan jumlah kerjasama USK dengan mitra sejak 5
tahun terakhir mencakup:
1) Kerjasama dengan pemerintah daerah baik Aceh maupun di luar Aceh.
2) Kerjasama dengan pemerintah pusat melalui Kerjasama dengan Kementerian
dan Lembaga.
3) Kerjasama dengan perguruan tinggi dan nalai riset dalam dan luar negeri, dan
4) Kerjasama dengan perusahaan dan lembaga non-pemerintah baik nasional
dan internasional.
Selain peningkatan jumlah kerjasama secara kuantitatif sebagaimana
Gambar 56, keterlibatan unit kerja di lingkungan USK (Biro, Lembaga dan UPT)
juga meningkat dan terdistribusi secara normal sesuai dengan kriteria bidang
kerjasama yang dilakukan bersama mitra nasional maupun internasional. Gambar
5.5 memperlihatkan distribusi implementasi kerjasama yang dilaksanakan oleh
fakultas dan unit kerja lainnya di lingkungan USK dalam kurun 5 tahun terakhir.
Kedepan USK akan lebih fokus pada kerjasama dengan DUDI dan UMKM yang
akan berkontribusi dalam implementasi program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 123


Gambar 5.5 Jumlah Kerjasama USK Berdasarkan Fakutas dan Unit Kerja Pelaksana

12
C. Sumber Daya Keuangan

USK memiliki komitmen yang kuat untuk menjamin kualitas pengelolaan


keuangan perguruan tinggi yang senantiasa mengedepankan asas transparansi,
akuntabilitas, efektif dan berkeadilan. Standar pengelolaan keuangan telah termaktub
di dalam Standar Mutu USK dan Standar Pelayanan Minimum berdasarkan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
(Permenristekdikti RI) Nomor 66 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimum
USK. Dengan dilaksanakannya Pola Keuangan Badan Layanan Umum menuntut
USK melakukan perubahan yang subtansial dan fundamental terutama terkait dengan
Pengelolaan Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 pasal 1
menyatakan bahwa Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang
dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang tersebut konteks keuangan negara
tidak hanya terkait dengan uang milik negara, namun juga terkait dengan Barang
Milik Negara (BMN).

Berdasarkan Standar Keuangan USK, pengelolaan keuangan mengikuti


pedoman penetapan standar keuangan perguruan tinggi yang terdiri dari tahapan
penetapan, perencanaan, implementasi, pelaporan, audit, dan perbaikan pengelolaan
keuangan. Standar Pengelolaan Keuangan yang dilaksanakan oleh USK senantiasa
mengacu kepada Standar Pelayanan Minimum berdasarkan Permenristekdikti RI
Nomor 66 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimum USK. Rektor telah
menetapkan Standar Pengelolaan Keuangan yang menjadi bagian dalam Standar
Mutu USK melalui Keputusan Rektor USK Nomor 982/UN11/KPT/2017 Tanggal 26
Mei 2017.

Dalam tahapan sistem perencanaan sarana dan prasarana, Rektor USK


menetapkan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Hubungan Masyarakat untuk
memetakan kebutuhan sarana dan prasarana proses pembelajaran sebagai acuan
dalam pemenuhan sarana umum serta sarana yang terkait dalam proses
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat setiap akhir tahun
anggaran. Rektor melalui Biro Perencanaan telah merangkum semua kebutuhan
sarana pembelajaran dari setiap unit kerja (Fakultas) yang selanjutnya ditetapkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) setiap
awal tahun anggaran. Rektor dan Dekan melibatkan dan mengintensifkan peran
Sistem Perencanaan, Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) dalam hal
perencanaan setiap kegiatan-kegiatan di tingkat Universitas/Fakultas. Proses
perencanaan anggaran telah memanfaatkan sistem informasi Bernama Sistem

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 125


Informasi Rencana Kerja dan Anggaran (SIREKAN) pada tautan
https://sirekan.unsyiah.ac.id/index.php.

12
Gambar 5.6 Tampilan Sistim Informasi Rencana Kerja dan Anggaran (SIREKAN) USK

Perencanaan keuangan dilakukan secara berjenjang dari unit kerja


terkecil hingga tingkat universitas. Sistem buttom up ini diharapkan dapat
memprioritaskan kebutuhan anggaran sesuai dengan kebutuhan langsung
setiap unit kerja. Meskipun demikian, setiap kebutuhan penganggaran yang
diusulkan oleh setiap unit mencantumkan indikator kinerja yang terukur, baik
indikator input, proses, dan output. Dalam rangka tertib perencanaan dan
penganggaran Badan Layanan Umum, telah ditetapkan Peraturan Rektor
Nomor 14 Tahun 2018 tentang Prosedur Operasional Baku Perencanaan dan
Penganggaran USK. Perencanaan kegiatan ini serta anggarannya kemudian
dituangkan dalam RKA dan dibahas hingga tingkat universitas. Rasionalisasi
penggunaan anggaran ini akan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam
pengesahan penganggaran dana kegiatan. Hasil pembahasan anggaran ini
kemudian dituangkan dalam

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 127


RKAKL yang kemudian diajukan oleh Rektor kepada Kemendikbudristek untuk
disetujui serta diterbitkan dalam bentuk Daftar Isian pelaksanaan Anggaran
(DIPA).
USK telah memiliki sumber-sumber penerimaan keuangan berupa PNBP
BLU (40,1%), Rupiah Murni (3,3%), BPOTN (4,5%), SBSN (9,9%) dan PHLN
(6,3%)
(LAKIN, 2020). Proporsi penerimaan keuangan USK yang berasal dari mahasiswa
mencapai 29,40% dan selebihnya pendapatan dari non-UKT serta USK harus
senantiasa mendorong income generating yang berasal dari PNBP lainnya, seperti
layanan penunjang akademik Badan Layanan Umum yang ditetapkan melalui
Peraturan Rektor USK No. 10 Tahun 2019. Pengalokasian Dana SPP murni S1,
Profesi dan Diploma, alokasi PNBP untuk semua komponen dan unit kerja
disesuaikan dengan penerimaan Uang Kuliah Tunggal Berkeadilan (UKTB) seperti
yang tercantum dalam Keputusan Rektor USK No. 471 Tahun 2017. Besaran
pengalokasian PNBP sejak diberlakukan UKTB, untuk Fakultas/unit kerja adalah
60% dan sisanya di alokasikan ke Universitas (10%), Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) (10%), Pembinaan Kesejahteraan
Mahasiswa (7%), Perpustakaan (1%), Pengelola PNBP (1%), Pengelola
Database/Puskom/Publikasi Ilmiah (2%), Pemerataan (3%) dan Rumah Sakit Prince
Nayef Bin Abdul Aziz (1%). Sementara itu dana SPP yang diterima dari program
studi Pascasarjana, pengalokasian adalah sebagai berikut: Program Studi (59% jika
ada di Fakultas atau 64% jika ada di PPs), Fakultas yang memiliki Prodi
Pascasarjana (10%), KPA (5%), dan Pascasarjana (5%). Pengalokasian dana BOPTN
untuk Fakultas dan Universitas masing-masing sebesar 70 % dan 30%. Pengelolaan
keuangan saat ini telah menggunakan Sistem Informasi Keuangan (SIMKEU) yang

dapat diakses pada tautan https://simkeuv3.unsyiah.ac.id/index.php/login.

12
Gambar 5.7 Tampilan Sistim Informasi Keuangan (SIMKEU) USK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 129


Berdasarkan realisasi anggaran USK, penerimaan PNBPterjadi
peningkatan yaitu dari Rp. 202.383.923.439, - menjadi Rp. 279.415.890.138, -
selama kurun waktu tahun 2017 sampai 2020 seperti pada Tabel 5.1 di bawah
ini. Komposisi PNBP bervariasi dari total realisasi anggaran dikarenakan variasi
anggaran dari APBN dan PHLN. Selain PNBP, USK menerima dana APBN untuk
anggaran Rutin/ Gaji/BOPTN dan dana pendamping serta menerima anggaran
pembangunan dari sumber pinjaman hibah luar negeri dan sumber SBSN.
Pendanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga ada
yang berasal dari Kemdikbudristek/Kemristekdikti/BRIN yang pencatatan
keuangannya terpisah dari neraca keuangan USK dikarenakan sifat
pengelolaannya sebagai dana titipan yang diteruskan ke pelaksana kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tabel 5.1. Realisasi penerimaan USK 4 tahun terakhir

Untuk pendapatan non-UKT terlihat terjadi peningkatan yang signifikan


dimana pada tahun 2020 mencapai Rp. 45.209.137.568 atau 16,3% dari total
PNBP walau kegiatan kerjasama dan pemanfaatan asset terkendala akibat
pandemi Covis-19. Sebagian besar pendapatan non-UKT tersebut berasal dari
kegiatan kerjasama sebagai misi pengabdian masyarakat USK dengan
pendanaan dari mitra total mencapai Rp. 34.575.995.275,- yang mana 48%
berasal dari Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh
(Gambar 4.33).

13
Tabel 5.2 Komposisi Penerimaan Berasal dari UKT/APBN dan non-UKT

Besaran Rp Komposisi %
Pendapatan Lainnya (Denda dan
Tahun
Pendidikan (UKT/Bidikmisi) + Aset/Kerjasama/Hib Pengembalian non-
DRPM ah Belanja) UKT UKT/APBN
2017 200.760.346.536 772.071.576 851.505.327 99,2% 0,8%
2018 267.225.583.856 26.242.304.507 97.798.355 91,0% 9,0%
2019 224.972.859.515 47.756.611.132 274.313.569 82,4% 17,6%
2020 233.969.041.399 45.209.137.568 237.711.171 83,7% 16,3%

Upaya peningkatan pendapatan non-UKT terus dilakukan oleh USK melalui


peningkatan pendapatan dengan memberdayakan baik asset akademik, asset SDM,
asset sarana dan prasarana yang dimiliki oleh USK melalui penataan manajemen
pengolaan aset terintegrasi, terukur dan transparansi yang akan menjadi fokus utama
pendapatan non-UKT USK 5 tahun ke depan. Dari aspek pengelolaan, USK telah
menugaskan Badan Pengembangan Bisnis USK (BPBU) untuk melakukan
konsolidasi semua unit yang berpotensi income generating, memperluas kemitraan
yang potensial untuk income generating, mengembangkan potensi dosen sebagai
asset dan mahasiswa dalam berwirausaha dalam bentuk startup business.

Pendapatan non-UKT dari Pemanfaatan Aset/Kerjasama/Hibah terjadi


peningkatan yang signifikan sejak tahun 2017 dan pada bulan Juni 2021
pendapatan non-UKT USK meningkat menjadi Rp. 50.745.501.427,-. USK
menjadi BLU pada tahun 2018, sehingga pengelolaan dan pencatatan
penerimaan dari asset untuk income generating lebih jelas dan dilaporkan
dengan baik dan tercatat sebesar Rp 47.756.611.130,-. Pada Tahun 2020,
peningkatan tidak optimal karena selama 2019 terjadi pandemi Covid-19
sehingga sebagian asset tidak dapat diberdayakan dan terhambatnya peluang
kerjasama kontrak dengan mitra. Walaupun demikian sampai bulan Juni 2021,
capaian perolehan pendapatan non-UKT USK Kembali meningkat mencapai Rp.
50.745.501.627, -. Upaya peningkatan sumber dana non-UKT USK kedepan akan
terus ditingkat dengan memoptimalisasikan efiensiesi dan pemberdayaaan
sumber asset dan kerjasama baik dibidang akademik maupun non-akademik.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 131


Gambar 5.8 Pendapatan Non-UKT dari Aset/Kerjasama/Hibah Selama 2017-2020

Sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan, Rektor USK selaku


Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) membuat Surat Pertanggungjawaban
Mutlak DIPA yang dikirimkan kepada Kemenristekdikti/Kemdikbud. Selain
itu, pertanggungjawaban hasil kegiatan juga ditunjang dengan aplikasi Sistem
Akuntansi Institusi, serta Laporan Kinerja USK. Selain itu, pertanggungjawaban
keuangan kepada publik juga dilaksanakan melalui penerbitan laporan Rektor
dalam setiap Dies Natalis USK. Pertanggungjawaban untuk sumber penerimaan
sah lainnya, seperti APBA dilakukan dengan membuat laporan dan disampaikan
kepada Pemerintah Aceh. Pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan
Universitas Syiah Kuala menekankan pada penerapan akuntansi berbasis
akrual, di mana pelaporan keuangan dan pertanggungjawabannya harus dibuat
berdasarkan dua standar akuntansi, yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) apabila sudah menerapkan
Pengelolaan Keuangan- Badan Layanan Umum (PK-BLU).
USK melakukan Audit internal pengelolaan pendanaan dilakukan oleh
Satuan Pengawasan Internal (SPI). Audit internal meliputi audit administrasi,
audit keuangan, dan audit akademik. Tim Pengawasan Internal bidang
keuangan dan aset, administrasi, serta bidang akademik memeriksa kesesuaian
antara penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan setiap unit kerja, selanjutnya
hasil pemeriksaan dilaporkan. Audit internal ini untuk menjamin bahwa
penggunaan anggaran telah dilakukan dengan benar sehingga diharapkan
ketika diaudit oleh pihak eksternal tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang.
Audit Eksternal

13
dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, dan Inspektorat Aceh terkait dengan dana APBA. Sejak
menjadi PTN-BLU, USK telah melakukan audit eksternal oleh Kantor Akuntan
Publik Luthfi Muhammad & Rekan pada tahun 2019 dan 2020 dengan hasil
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kedua tahun berturut-turut.
Untuk menunjang pendanaan universitas ke depan, USK telah
menginisiasi pembentukan Yayasan Dana Abadi Syiah Kuala dengan peran
utama untuk menggalang dana abadi (endowment fund). Yayasan Dana
Abadi Syiah Kuala ini yang telah terdaftar di KEMENKUMHAM RI dengan
Nomor AHU-0016083. AH.01.04. Tahun 2020. Saat ini jumlah dana yang sudah
terkumpul berjumlah Rp. 1.287.000.000,- yang berasal dari donasi berbagai
pihak internal dan eksternal USK. Penggalangan dana dari alumni dan pihak
filantropis akan terus dilakukan.

D. Prasarana dan Sarana

USK telah menetapkan Standar Sarana dan Prasarana untuk menjamin


ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Diantara sarana dan
prasarana umum seperti keamanan kampus, kebersihan kampus, pengelolaan
sampah, pengelolaan taman dan hutan kampus, pengelolaan air, dan
pengelolaan sanitasi, maupun sarana dan prasarana yang terkait langsung
dengan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penetapan standar sarana dan prasarana USK telah mengikuti pedoman
penetapan standar sarana dan prasarana perguruan tinggi yang terdiri dari tahapan
sistem perencanaan, pemeliharaan, evaluasi, dan perbaikan terhadap fasilitas fisik,
termasuk fasilitas teknologi informasi. USK melalui Kepala Biro Administrasi
Umum dan Keuangan telah melakukan pengelolaan sarana dan prasarana dalam
lingkungan USK melalui koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan
Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. Pengelolaan yang dilakukan meliputi
pemeliharaan, perbaikan, dan optimalisasi sarana dan prasarana di lingkungan USK.
Pendataan asset USK telah dilakukan melalui Sistem Informasi Manajemen Aset
Terpadu (SIMADU) yang dapat diakses pada tautan
http://simadu.unsyiah.ac.id/login. Dalam hal evaluasi sarana dan prasarana, USK
melalui Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan berkoordinasi dengan
Kepala Biro Umum dan Keuangan melakukan proses evaluasi, monitoring, dan
tindak lanjut terhadap keberlanjutan mutu sarana dan prasarana secara berkala (per
triwulan, semester, dan tahunan). Hal ini mencakup evaluasi kecukupan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 133


rasio antara pengguna dan ketersediaan sarana dan prasarana (dalam hal jumlah,
jenis dan spesifikasi) yang ada untuk menunjang proses pembelajaran, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat, serta pelayanan administrasi pada setiap tahun
akademik. Selain itu, evaluasi juga dilakukan untuk menjamin semua sarana dan
prasarana yang ada di lingkungan USK memadai, efektif dan berkesinambungan,
serta mudah diakses sepanjang waktu, termasuk bagi dosen/mahasiswa/pegawai
yang berkebutuhan khusus. Secara umum semua asset USK telah tercatat dengan
baik, dan telah dilakukan valuasi dengan nilai Rp. 2,570,588,348,842,-.

Gambar 5.9 Tampilan Laman SIMADU USK

Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana USK dimaksudkan dalam


rangka rasionalisasi nilai sarana dan prasarana di Neraca Laporan Keuangan.
Oleh karena itu, penghapusan dari inventaris sarana dan prasarana dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan. Kegiatan penghapusan diusulkan
mengacu kepada SOP Nomor 023/UN11/BMN/SOP tentang Layanan
Penghapusan dan Pemindahtanganan Sarana dan Prasarana. Kegiatan
penghapusan sarana dan prasarana ini dilaksanakan secara terintegrasi melalui
KPA USK. Kegiatan penghapusan diawali dengan inventarisasi data sarana dan
prasarana yang diusulkan penghapusan yang dilanjutkan dengan proses
pemeriksaan, verifikasi data, pemotretan/dokumentasi dan penilaian sarana
dan prasarana. SPI/KPNNL kemudian melakukan pemeriksaan dan penentuan
harga limit terhadap sarana dan prasarana yang akan dihapus yang
dilanjutkan dengan penerbitan surat

13
persetujuan penghapusan untuk ditentukan lelang penghapusan dari KPNNL
dan pelaksanaan penghapusan sarana dan prasarana. Kegiatan penghapusan
dilakukan setelah dilakukan penjualan sarana/prasarana rusak berat yang tidak
efisien lagi digunakan. Penjualan yang dilakukan juga bisa menambah
penerimaan negara (PNBP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
USK memiliki lahan kampus yang tersebar di 12 lokasi dengan total luas
mencapai 942,7 hektar dengan kampus utama di Kopelma Darussalam
menempati lahan seluas 132,4 hektar. Selain lahan tersebut, USK memiliki
kampus PSDKU Gayo Lues dengan luas 12 hektar, namun status lahan masih
proses pengalihan dari Pemerintah Aceh. Saat ini USK juga dalam proses
penetapan lahan Kampus II seluas 1588 hektar di kawasan Aceh Besar yang
akan dimanfaatkan untuk perluasan kawasan pendidikan. Lahan ini sudah
mendapatkan persetujuan pelepasan dari Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan berdasarkan SK Menteri LHK Nomor 300 Tahun 2020. Ketersediaan
lahan baru ini menjadi asset penting USK ke depan dalam meningkatan peran
tridharmanya serta mendukung income generating saat menjadi PTN-BH.
Tabel 5.3 Sebaran Lahan USK dan penggunaannya
Lokasi Lahan
No. (Nama dan Nomor Jalan, Status Penguasaan/ Kepemilikan Lahan* Penggunaan Lahan Luas Lahan (M2)
Kota, Propinsi)
(1) (2) (3) (4) (5)
No. Sertifikat Tanah: 01.01.04.12.4.00001 ; Nama
Kopelma Darussalam-Syiah Kampus Universitas Syiah Kuala
1 Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan 1.324.300
Kuala-Banda Aceh Gedung Kuliah dan Perkantoran
Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1992
No. Sertifikat Tanah: 01.03.07.34.4.00004 ; Nama
Lampeneurut-Darul Imarah-
2 Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan Gedung Kuliah 20.247
Aceh Besar Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1998
No. Sertifikat Tanah: 01.04.14.-.4.00001 ; Nama
3 Teumarem-Jaya-Aceh Barat Pemegang Hak: Menteri Pendidikan dan Exp Farm 7.730.000
Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1992
No. Sertifikat Tanah: 01.03.12..39.4.00002 ; Nama
Lambada Chok-Darussalam-
4 Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan City Farm 2.970
Aceh Besar Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1990
No. Sertifikat Tanah: 01.03.12.39.4.00003 ; Nama
Lambada Chok-Darussalam-
5 Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan City Farm 3.570
Aceh Besar Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1990
Blang Krueng-Darussalam- No. Sertifikat Tanah: B.8591865 ; Nama Pemegang
6 Aceh Besar Hak: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Perumahan 7.803
Republik Indonesia ; Tahun: 1989
Blang Krueng-Darussalam- No. Sertifikat Tanah: 01.03.12.32.1.00003 ; Nama
7 Aceh Besar Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan Perumahan 4.374
Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1990
No. Sertifikat Tanah: B.8591866 ; Nama Pemegang
Blang Krueng-Darussalam-
8 Hak: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Perumahan 33.972
Aceh Besar
Republik Indonesia ; Tahun: 1989
No. Sertifikat Tanah: 01.03.09.08.4.00002 ; Nama
Ie Suum-Mesjid Raya-Aceh
9 Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan Exp Farm 231.320
Besar
Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1992
No. Sertifikat Tanah: 01.01.03.31.4.00065 ; Nama
Lamteumen Timur-Meuraxa-
10 Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan Bangunan 27.380
Banda Aceh
Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1994
11 Blang Padang Banda Aceh Pinjam Pakai PDIA dan KG 600.000
No. Sertifikat Tanah: 01.02.01.01.4.00006 ; Nama
12 Paya-Suka Jaya-Sabang Pemegang Hak: Departemen Pendidikan dan Ilmu Kelautan 51.273
Kebudayaan Republik Indonesia ; Tahun: 1998
Jumlah 9.437.209

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 135


Untuk mendukung peran tridharma, USK telah memiliki sejumlah
sarana- prasarana penting dan terus dikembangkan. Sejumlah prasarana telah
tersedia dalam upaya mendukung pembelajaran, penelitian dan PkM di
lingkungan USK yang terpusat seperti:
(1) Mata Kuliah Umum (MKU) unit pelaksanaan teknis dibidang layanan
perkuliahan umum bagi mahasiswa, mempunyai tugas melaksanakan
pemberian layanan perkuliahan umum untuk keperluan pendidikan dan
pembelajaran mahasiswa dengan menggunakan Ruang Kuliah Umum (RKU) I,
II, III, dan IV;
(2) Pusat Bahasa, merupakan unit pelaksanaan teknis dibidang layanan
perkuliahan bahasa bagi mahasiswa, yang mempunyai tugas melaksanakan
pemberian layanan perkuliahan bahasa untuk keperluan pendidikan
mahasiswa;
(3) UPT Perpustakaan Induk, merupakan unit pelaksanaan teknis dibidang layanan
pustaka;
(4) Laboratorium Penelitian Terpadu, merupakan unit pelaksana teknis di bidang
layanan laboratorium di lingkungan USK, mempunyai tugas melaksanakan
layanan laboratorium untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
(5) UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di USK dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat, dan layanan administrasi;

(6) E-Learning USK, http://elearning.unsyiah.ac.id. untuk menunjang proses


belajar mengajar yang diselenggarakan di USK;
(7) Training Center, sebagai tempat pelatihan baik untuk mahasiswa maupun
untuk masyarakat umum lainnya;
(8) Academic Activity Centre Prof. Dayan Dawood (AAC Dayan Dawood).
Gedung serba guna, secara rutin digunakan sebagai tempat acara dies natalis,
wisuda, seminar dan lain-lain. Gedung ini juga dapat digunakan oleh pihak
umum;
(9) Gelanggang Mahasiswa Prof. A. Majid Ibrahim, merupakan pusat aktifitas
mahasiswa. Gedung ini, selain menjadi kantor Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) USK dan unit-unit kegiatan mahasiswa, juga tersedia sarana olah raga
yang dapat dipergunakan oleh seluruh mahasiswa;
(10) University Farm, untuk mendukung pembelajaran, penelitian bagi mahasiswa

13
Fakultas Pertanian.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 137


(11) Stasiun Riset yang berada luar kampus: Bener Meriah, Teunom dan Blang
Kejeren.
(12) Laboratorium Lapangan Peternakan dan Pertanian
(13) Stadion Mini, diperuntukkan untuk kegiatan olah raga seperti sepak bola, dan
atletik. Stadion Mini memiliki tribun penonton, ruang teknis dan lain-lain.
Berdekatan dengan stadion mini, terdapat pula ruang olah raga tertutup, yang
dipergunakan untuk kegiatan pertandingan bulu tangkis, tenis meja dan lain-
lain;
(14) Taman bermain anak, berlokasi di sektor selatan yang diperuntukkan untuk
wahana bermain anak-anak;
(15) Lapangan Bola, selain lapangan bola yang terdapat dalam Stadion Mini USK
juga memiliki lapangan bola yang berada bersebelahan dengan Gelanggang
Mahasiswa;
(16) USK telah memiliki sejumlah fasilitas komputasi dan sistem informasi/aplikasi
untuk menunjang proses pembelajaran, yang meliputi: komputer yang
terhubung dengan internet, software yang berlisensi resmi, fasilitas e-learning,
dan akses online ke koleksi perpustakaan.
(17) USK saat ini memiliki 821 ruang laboratorium yang tersebar di seluruh
fakultas. Luas ideal ruangan laboratorium menurut Dirjen Dikti berbeda-beda
tergantung kepada jenis laboratorium. Secara umum, luas laboratorium dan
rasio terhadap jumlah mahasiswa pada masing-masing Fakultas sudah sangat
memadai.
(18) Ruang kuliah tersedia dibawah pengelolaan fakultas dan PPs, dan pada setiap
awal semester dialokasikan penggunaannya untuk pelaksanaan pembelajaran di
135 program studi. Sarana dan prasarana pembelajaran ini tersebar di Kampus
Utama Kopelma Darussalam, Kampus PGSD Lamlagang, dan Kampus
PSDKU Gayo Lues. Sebagian ruangan kuliah sudah dilengkapi dengan sarana
AC, LCD, akses wifi dan perangkat multimedia lainnya yang permanen,
namun ada beberapa ruang masih bersifat portable (dibawa ke ruangan).

USK telah menyelesaikan pembangunan Gedung Baru di tahun 2019


untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran
Hewan dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan yang dibiayai oleh Saudi
Fund for Development (SFD). Pada Tahun 2020 USK juga telah menyelesaikan
pembangunan Gedung dan Laboratorium Kebencanaan untuk mendukung
keunggulan USK dan tambahan ruang kuliah RKU IV dan V. Saat ini sedang

13
secara

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 139


bertahap proses pembangunan fasilitas perkuliahan dan praktek bagi FKIP, FH,
FKG, FKEP dan FK dengan pendanaan PNBP USK. Tabel 5.4 memperlihatkan
ketersediaan prasarana utama dan pendukung kegiatan akademik dan non-
akademik milik USK.

Gambar 5.10 Beberapa sarana dan prasarana ruang perkuliahan di USK

Gambar 5.11 Beberapa sarana dan prasarana ruang praktikum dan praktek di USK

14
Tabel 5.4 Prasarana utama dan pendukung kegiatan akademik dan non-Akademik

E. Sistem Informasi
1. Aplikasi Layanan

Pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang transparansi dan


pengelolaan data dan informasi di lingkungan USK dan terus dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan baik dalam pelayanan kegiatan administrasi, akademik dan
kegiatan non-akademik lainnya. USK saat ini telah memiliki unit pengelola
teknologi informasi dan komunikasi yang bertugas untuk melakukan pengembangan
dan pengelolaan pelayanan akses data dan informasi yang dikoordinir oleh UPT
PUKSI. USK telah mengembangkan sistem informasi terpadu yang dapat diakses
pada laman www. unsyiah.ac.id.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 141


Gambar 5.12 Tampilan laman untuk akses beberapa sistim informasi layanan USK

Sistem informasi dalam melayani akses data di lingkungan USK terus


berkembang mengikuti perkembangan dan perubahan sesuai aturan yang
berlaku. Saat ini USK telah memiliki 43 sistem informasi dan kesemuanya dapat
diakses baik dari jaringan lokal USK maupun dari luar USK melalui internet
dan di-hosting secara internal pada UPT TIK. Terakhir untuk mendukung USK
sebagai PTN berstatus Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU),
maka diperlukan aplikasi pendukung yaitu aplikasi Sistem Informasi Rencana
Kerja dan Anggaran (Sirekan) untuk melakukan proses pengisian rencana kerja,
merevisi rencana kerja, dan memvalidasi rencana kerja dan Sistem Informasi
Keuangan (Simkeu) digunakan untuk menginput berbagai pengeluaran dalam
bentuk kuitansi, honor, SPPD, dan kontrak di lingkungan USK. Sejumlah aplikasi
sistem informasi yang digunakan di lingkungan USK dalam kegiatan pelayanan
administrasi, akademik dan non-akademik lainnya, adalah:

14
Tabel 5.5 Sejumlah Aplikasi Sistem Informasi USK Yang Tersedia Melayani
Akses Data

Tahun
No Sistem Informasi Pengembangan / User/Pengelola
Revitalisasi
1 Aplikasi UKTB Rev 2020 Bagian Keuangan/ TIK
2 Aplikasi SIREKAN Rev 2020 Bagian Perencanaan/ TIK
3 Aplikasi SKPI Rev 2020 Kemahasiswaan / TIK
4 Aplikasi SIREMUN 2019 Bagian Keuangan/ TIK
Aplikasi Elearning v2 basis
5 2020 TIK/ TIK
cluster
Aplikasi Absensi Meeting
6 2020 TIK/ TIK
Online
7 Aplikasi Osimpus 2020 TIK/ TIK
8 Aplikasi Pakarmaru 2020 Kemahasiswaan / TIK
Aplikasi Pendaftaran Wisuda
9 2020 Biro Akademik / TIK
Online
Bagian Kerjasama
10 Aplikasi Simkerma 2020
Pendidikan/ TIK
11 Aplikasi Permata Sari 2020 TIK/ BKS PTN Barat
Aplikasi KRS Online S1 dan
12 Rev 2019 Mahasiswa/TIK
S2/S3
13 Aplikasi pendaftaran PPS 2019 Cama/TIK
Bendahara Pembantu/
14 Aplikasi SIMKEU 2019
TIK
Mahasiswa, Dosen,
15 Aplikasi SIMKULIAH 2019
Operator Prodi/ TIK
16 Aplikasi SIMPAN 2019 Bagian Keuangan/ TIK
17 Aplikasi RSPN 2018 RSPN/RSPN
Mahasiswa/ Biro
18 Aplikasi SKPI 2018
Kemahasiswaan
19 Aplikasi transkrip 2017 Operator Fakultas
20 Aplikasi Informasi SPP 2017 Bagian Keuangan/ TIK
21 Aplikasi Portal Data 2017 LP2M/ TIK
22 Aplikasi SIPJABFUNG 2017 Bagian Kepegawaian/TIK
23 Aplikasi KRS Android 2017 Mahasiswa / TIK
24 Aplikasi AIMA 2017 LP3M/ TIK
25 Aplikasi MoU Unsyiah 2017 Bagian Kerjasama/ TIK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 143


Operator Prodi, Operator
Aplikasi Siakad D3/S1,
26 2016 Fakultas, Biro Akademik/
Profesi, dan S2/S3 TIK
27 Aplikasi pendaftaran D3 2015 CaMa/ Bagian Registrasi
28 Aplikasi pendaftaran PPDS 2015 CaMa/ Bagian Registrasi
Mahasiswa/ Bagian
29 Aplikasi UKTB 2015
Keuangan
Mahasiswa/ Bagian
30 Aplikasi Beasiswa 2015
Kerjasama
Mahasiswa, Dosen,
31 Aplikasi pengaduan 2015
Pegawai/ TIK
Aplikasi Registrasi
32 2015 Bagian Registrasi/ TIK
Mahasiswa
33 Aplikasi FSD 2015 Dosen, Pegawai/ TIK
34 Aplikasi SIPKD 2015 Dosen/ LP3M
35 Aplikasi Perwalian 2015 Dosen / TIK
36 Aplikasi KKN Online 2015 Mahasiswa/ LP2M
37 Aplikasi E-Learning 2013 Mahasiswa, Dosen/TIK
Sistem Naskah Dinas
38 2020 Bagian Umum
Elektronik
Sistem Tanda
39 2021 Bagian Umum/TIK
Tangan Elektronik
Aplikasi Keuangan Laporan
40 2020 Bagian Keuangan/TIK
Akuntansi
41 Aplikasi e-Learning V3 2020 TIK
42 Aplikasi Todolist 2020 TIK
43 Aplikasi Sikma 2020 Kemahasiswaan/TIK
44 Aplikasi Simperen 2019 Perencanaan
45 Aplikasi Frontoffice 2018 TIK
46 Aplikasi CMS ICT 2016 Unit USK/TIK
USK saat ini sudah mengembangkan berbagai aplikasi seperti ditampilkan
pada Gambar 5.12 dan Tabel 5.5, yang terhubung pada sistem database terintegrasi
terutama database akademik mahasiswa, kepegawaian dan keuangan. Saat ini tim TIK
USK terus berbenah untuk memperkuat sistem database terintegrasi ini bersama
sistim informasi terintegrasi sehingga lebih memudahkan akses layanan sistem
informasi bagi pimpinan, pengelola layanan administrasi, mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, dan masyarakat. Untuk proses login ke semua aplikasi di USK telah
menggunakan Single Sign On (User dan Password) menggunakan Nomor Induk
Pegawai (NIP) untuk tenaga pendidik atau tenaga kependidikan, dan Nomor Pokok
Mahasiswa (NPM) untuk mahasiswa. Saat ini juga dalam perancangan dan
pembangunan Single Dashboard untuk semua aplikasi bagi

14
staf dan mahasiswa.
Aplikasi di Biro Umum dan Keuangan (BUK) dan Biro Perencanaan dan
Hubungan Masyarakat (BPHM) seperti Sistem Informasi Rencana Kerja Dan
Anggaran (SIREKAN), https://sirekan.unsyiah.ac.id yang digunakan untuk
pengisian, revisi, validasi data Rencana Kerja danAnggaran (RAKL), Sistem
Keuangan (SIMKEU), https:// simkeuv3.unsyiah.ac.id/ yang digunakan sebagai
aplikasi terpadu untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparan, akuntabilitas
berbagai bidang pengelolaan keuangan, Sistem Anggaran (SIMPAN)
https://simpan.unsyiah.ac.id/ untuk pengelolaan anggaran, dan Sistem Remunerasi
(SIREMUN) https://Siremun.unsyiah.ac.id yang digunakan untuk input, validasi
kinerja staf dan melakukan perhitungan nilai poin dan pembayaran remunerasi untuk
setiap staf USK untuk pembayaran bulanan dan semester. Output datanya akan
digunakan oleh keuangan untuk diberikan kepada pihak Bank dalam melakukan
transfer uang remunerasi staf USK. Harga Jabatan staf dan status Dosen Biasa (DS)
dan Dosen dengan Tugas Tambahan (DT) langsung terintegrasi dengan aplikasi dan
database SIMPEG https://pegawai.unsyiah.ac.id/. Aplikasi lainnya adalah Uang
Kuliah Tunggal Berkeadilan (UKTB) https://www.uktb.unsyiah.ac.id/ digunakan
untuk perhitungan secara otomatis SPP mahasiswa berdasarkan demografi orang tua
mahasiswa dan datanya langsung dikirim ke aplikasi Host to Host (H2H) https://h2h.
unsyiah.ac.id/ USK yang terintegrasi dengan aplikasi H2H beberapa Bank baik
Syariah maupun konvensional. Ketika mahasiswa telah membayar SPP via Bank
maka data H2H dari Bank akan mengirim informasi yang akan dibaca langsung oleh
Aplikasi KRS Online untuk membuka akses mahasiswa untuk pengisian KRS.
Saat ini Aplikasi SIREMUN, SIREKAN, SIMPAN dan SIMKEU belum
terintegrasi dengan beberapa Aplikasi di Kementerian Keuangan seperti SAKTI,
SAS dan MOLK. Oleh sebab itu format output dari beberapa aplikasi keuangan di
USK disesuaikan agar langsung bisa digunakan sebagai input data yang akan dikirim
ke aplikasi di kementerian. Biro umum dan Keuangan USK sudah mengirimkan
permohonan ke KPPN terkait komunikasi Web Services antara beberapa aplikasi di
USK dengan Kementerian namun sampai saat ini belum mendapat respons dari
pusat. Sekiranya proses komunikasi data langsung via Web Services diberikan akses
oleh kementerian Keuangan tentunya proses transfer data akan lebih mudah, akurat
dan efisien.
Aplikasi di Biro Akademik dan Biro Kemahasiswaan dan Alumni seperti
Aplikasi Pendaftaran mahasiswa baru untuk D3 https://pendaftarand3.unsyiah.ac.id,
PPS (S2 dan S3) https://pendaftaran-pps.unsyiah.ac.id/, Program Profesi Dokter
Spesialis, Program Profesi lainnya sudah terintegrasi dengan aplikasi H2H USK dan
H2H Bank untuk pembayaran pendaftaran dan mendapatkan nomor PIN untuk

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 145


proses seleksi atau

14
ujian. Data pendaftaran D3, PPS, PPDS dan profesi lainnya beserta data Mahasiswa
S1 yang didapat dari Aplikasi SNMPTN, SBMPTN, dan SMMPTN akan masuk
dalam aplikasi Registrasi https://registrasi.unsyiah.ac.id/ akan terintegrasi dengan
aplikasi Uang Kuliah Tunggal Berkeadilan (UKTB) https://www.uktb.unsyiah.ac.id/
dan Sistem Akademik (SIAK/SIAKADPPS/SIAKADPPDS)
https://siak.unsyiah.ac.id/ yang disebut SIAKAD. Data SIAKAD ini yang digunakan
untuk dikirim ke Feeder Pusat Data DIKTI (PDDIKTI). Selanjutnya Data Mahasiswa
dalam SIAKAD, terintegrasi dengan Aplikasi Bidik Misi
https://bidikmisi.unsyiah.ac.id/, KRS Online (https://krsonline. unsyiah.ac.id/),
Perwalian Dosen Wali (https:// Perwalian.unsyiah.ac.id.
Dapat disimpulkan bahwa saat ini semua data dan aplikasi akademik dan
kemahasiswaan sudah terintegrasi dari aplikasi mahasiswa baru baik proses
pendaftaran, proses KRS secara online, SIMKULIAH
(https://simkuliah.unsyiah.ac.id/, E-Learning https://elearning.unsyiah.ac.id/,
KHS/Transkrip dan Ijazah yang terdapat dalam sub menu aplikasi
https://krsonline.unsyiah.ac.id/, dan terakhir terintegrasi pada aplikasi Dashboard
Tanda Tangan Elektronik (TTE) online (https://tte.unsyiah.ac.id/) yang
menggunakan tanda tangan dan validasi QR code langsung dengan Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Saat ini USK sudah menerapkan TTE untuk Ijazah dan Transkrip. Dashboard
TTE saat juga sudah terintegrasi dengan Sistem TTE SK Rektor dan TTE Persuratan
melalui aplikasi Sistem SK Rektor (SIKREK) https://sikrek.unsyiah.ac.id/
Beberapa aplikasi di bawah Lembaga Pengembangan Pendidikan dan
Penjaminan Mutu (LP3M) seperti Sistem Informasi Pengevaluasian Kinerja Dosen
(SIPKD) https://sipkd.unsyiah.ac.id dan Faculty Staff Dashboard (FSD) http://fsd.
unsyiah.ac.id/ sudah terintegrasi dengan DB SIMPEG dan berapa aplikasi di
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) seperti Repository
Publikasi Penelitian Universitas (RP2U) https://rp2u.unsyiah.ac.id/ dan Sistem
Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SIMPPM)
USK https:// simppm.unsyiah.ac.id/. Melalui aplikasi FSD juga dapat merujuk ke
informasi terkait Sinta Dikti, Thomson Routers, Scopus dan Google Scholar dari staf
tersebut.

2. Sistem Informasi untuk Proses Pembelajaran


USK telah membangun sistem informasi untuk mendukung proses
pembelajaran berbasis web dengan memakai sub-domain unsyiah.ac.id. Ada
dua sistem utama yang tersedia, yakni sistem perpustakaan online dan sistem
e-learning. Kesemua sistem informasi ini dapat diakses baik dari jaringan lokal

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 147


USK maupun dari luar USK melalui internet dan di-hosting secara internal pada
UPT TIK.

14
a) Laboratorium Komputer

USK telah menyediakan 1086 komputer dan peralatan-peralatan komputasi


lainnya untuk menunjang proses pembelajaran. Komputer-komputer umumnya
ditempatkan pada laboratorium-laboratorium komputer yang dikelola oleh jurusan,
fakultas, UPT TIK, serta Multimedia Learning Center Laboratorium Penelitian
Terpadu dan dapat dipakai secara bersama baik oleh para mahasiswa, dosen, dan
tenaga kependidikan. Laboratorium komputer ini dipergunakan sebagai tempat
perkuliahan komputasi (misal, pengantar pemrograman) dan juga untuk
pelaksanaan praktikum pelajaran- pelajaran komputasi (misal, pengolahan sinyal
digital). Di luar jam perkuliahan dan praktikum, Laboratorium Komputer ini juga
dipergunakan untuk pemakaian umum baik oleh para mahasiswa, dosen, maupun
staf. Gambar 5.13 memperlihatkan beberapa fasilitas pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi.

Gambar 5.13 Fasilitas Laboratorium Komputer di UPT TIK dan fasiltas pelayanan
IT tingkat fakultas
Untuk mendukung proses pembelajaran, sejumlah software berlisensi telah
disediakan dan umumnya dibeli untuk keperluan laboratorium atau untuk
kebutuhan penelitian, misalnya:
a) ATENA software untuk menganalisa struktur beton bertulang secara non-
linear;
b) SAP2000 versi 7 software untuk menganalisa struktur bangunan;
c) SPSS versi 22.0 software untuk pengolahan data statistic;
d) Envivo software untuk penelitian yang bersifat etnografis;
e) Eviews versi 7 untuk ekonometrik;
f) ArcGIS versi 9 software untuk sistem informasi geografis;

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 149


g) Oracle versi academic software untuk dipergunakan dalam pembelajaran
basis data;
h) Map Info Professional versi 11.5 software untuk mapping dan GIS.
Selain itu, USK juga memiliki sejumlah lisensi yang tidak terikat pada satu
peralatan tetapi terikat pada suatu layanan, misalnya lisensi untuk SSL untuk
dipakai oleh situs-situs dan aplikasi-aplikasi berbasis web di lingkungan USK
yang memerlukan keamanan dalam transmisinya.
b) Software dan Hardware
USK telah memiliki infrastruktur jaringan sistem informasi berbasis serat optik
sejak tahun 2006. Infrastruktur ini diadakan untuk menopang kualitas layanan
berbasis komputer. Berbagai infrastruktur pendukung telah tersedia seperti router
Cisco, Server Blade, Switch Blade dan lain-lain yang berada pada Data Center
yang mumpuni. Sarana tersebut berfungsi dengan baik untuk mendukung layanan
koneksi Internet melalui ISP PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Indonesia
Comnets Plus dengan kapasitas bandwidth masing-masing 2400 Mbps dan 500
Mbps, dengan total 2900 Mbps. Selain itu, infrastruktur jaringan kampus juga
terintegrasi Jaringan khusus tertutup nasional (National closed network) yang
menghubungkan institusi dan komunitas pendidikan dan riset di Indonesia.
Jaringan ini disebut dengan Indonesia Research and Education Networks (iDREN),
dengan bandwidth 200 Mbps.

Gambar 5.14 Jaringan Fiber Optic Kampus USK

15
Layanan komputer dan sistem informasi USK menghubungkan 1086
komputer yang tersebar di laboratorium di fakultas dan UPT TIK dan
350 komputer di layanan perpustakaan, perkantoran dan administrasi.
Kesemuanya terhubungkan ke sistim informasi USK melalui jaringan kabel
dan wifi. Semua unit, lembaga, dan fakultas di lingkungan Universitas Syiah
Kuala juga telah memiliki jaringan lokal masing-masing (jaringan lokal
tingkat dua) serta semua jurusan di lingkungan Universitas Syiah Kuala
juga telah memiliki jaringan lokal masing-masing (jaringan lokal tingkat
tiga). UPT TIK menyediakan beberapa laboratorium komputer yang telah
dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, pelatihan dan tele-conference.
Setiap fakultas juga telah memiliki laboratorium komputer sesuai
kebutuhan pembelajaran masing-masing. Sebagai contoh Jurusan
Arsitektur memiliki laboratorium komputer dengan spesifikasi display
grafis yang tinggi dan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi dan
Fakultas Keperawatan membutuhkan laboratorium komputer untuk
layanan ujian kompetensi nasional
USK juga telah memiliki Data Center yang mumpuni dengan tingkat
keamanan tinggi, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.15. Data Center
merupakan fasilitas yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan data,
aplikasi maupun infrastruktur interkoneksi seluruh USK atau disebut juga
Ruang Server. Disebut sebagai Ruang Server karena pada ruangan
tersebut semua server yang bertanggung jawab untuk pengelolaan data,
server aplikasi, server web, infrastruktur interkoneksi backbone dan
router berada di ruang tersebut. Data Center merupakan infrastruktur inti
(core) sistem jaringan. Data Center USK berada pada gedung yang sama
dengan gedung kerja UPT TIK (Saat ini di Gedung ICT-Taiwan) sehingga
dapat mudah untuk diakses dan dikelola oleh Administrator UPT TIK.
Server pada Data Center disusun didalam Rack server agar mudah dalam
penempatan (mounting) dan pengelolaannya. Data Center USK ini
sekaligus merupakan pusat pemrosesan data dengan didukung perangkat
pengolahan data dan juga merupakan server data terpusat dari jaringan di
suatu jaringan, baik dalam jaringan lokal maupun global. Saat ini data
center unsyiah memiliki 8 Rack Mount dengan jumlah server fisik
sebanyak 75 server. Pada Tahun 2020 seiring mendukung USK sebagai
Badan Layanan Umum UPT TIK Unsyiah mempublikasikan layanan
“Colocation Server”. Colocation server adalah layanan penyimpanan server
di Data Center USK untuk pengguna non-USK.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 151


INTERNET
Komponen Utama
Komponen Pendukung

UPS
DATA
CENTER
Power Stabilizer
UNSYIAH
Server Unsyiah AC
Meja dan Kursi

Cable Duct

LAN UNSYIAH

Gambar 5.15 Fasilitas Data Center dan Konektivitas ke Jaringan Sistem USK

Selain keberadaan infrastruktur berbasis fiber optic dan data center, USK juga
memiliki perangkat lunak dan perangkat jaringan pendukung yaitu:

1) Perangkat Lunak:
 Sistem Operasi : Linux, Microsoft Windows
 Bahasa Pemrograman : PHP
 Database : MySQL, PostgreSQL, MariaDB
 Database Management : Navicat
 Network Monitoring : MRTG, Observium
 Server Monitoring : Up-Time Robot
2) Perangkat Jaringan:
 Radio Wireless 4 pair - sebagai distribusi jaringan ke unit kerja yang
belum terjangkau Fiber Optic.
 Router Cisco 3 unit - sebagai Gateway Internet, Router BGP, Router ID-
REN dan sebagai Router Backup.
 Bandwith Management 1 unit - sebagai pengatur bandwith client
 Wireless Hotspot 150 titik (Manajemen Terpusat) - sebagai media
distribusi internet access secara wireless di lingkungan kampus.
 L3 10-Gigabit Switch 1 unit - Switch Layer 3 sebagai manajemen VLAN.
 GigaBit Switch 15 unit - Layer 2 Vlan expansion.
 Fortinet IDS/IPS Firewall 1 unit - Firewall IDS/IPS.
 Distribusi Fiber Optic 55 unit kerja - sebagai Backbone distribusi jaringan
ke Fakultas dan Unit kerja.

Bandwidth Internet yang dimiliki USK saat ini mencapai 2,90 GB. Dengan total
populasi mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, maka kapasitasi internet
tersedia sebanyak 85,1 MB per individu. Ketersediaan ini sudah sangat
memadai untuk akses jaringan internet untuk pembelajaran dan layanan
administrasi. Bandwidth internet ini dilanggan melalui PT Telekomunikasi
Indonesia dan

15
PT Indonesia Comnets Plus. Pemantauan kondisi penggunaan bandwith setiap
unit kerja dilakukan menggunakan software monitoring MRTG. Gambar 5.16
memperlihatkan tampilan hasil monitoring bandwidth USK untuk layanan
domestik dan internasional, dan pemanfaatan bandwidth untuk iDREN yang
meliputi:
1) Pemanfaatan bandwidth layanan koneksi global (Telkom).
2) Pemanfaatan bandwidth layanan koneksi domestik (Telkom) 11 Blueprint ICT
2014-2020 USK.
3) Pemanfaatan bandwidth layanan koneksi ICON+.
4) Pemanfaatan bandwidth layanan iDREN Proses monitoring untuk
mengetahui kondisi faktual (realtime) dari setiap penggunaan koneksi dan
bandwith setiap unit kerja di dilakukan dengan menggunakan software
monitoring MRTG dan Observium.

Gambar 5.16 Tingkat Pemanfaatan Bandwidth Layanan iDREN

Untuk pengamanan dan sekuriti, saat ini perangkat Fortinet merupakan firewall
yang sudah di implementasikan dalam jaringan kampus. Selain itu, access-
list digunakan untuk mengontrol akses user ke internet. Proses monitoring
untuk mengetahui kondisi faktual (realtime) dari setiap penggunaan koneksi

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 153


dan bandwith setiap unit kerja di dilakukan dengan menggunakan software
monitoring MRTG dan Observium. Untuk pengamanan dan sekuriti, saat ini
perangkat Fortinet merupakan firewall yang sudah di implementasikan dalam
jaringan kampus. Selain itu, access-list digunakan untuk mengontrol akses user
ke internet.

c) Jaringan
Jaringan penunjang sistem informasi USK terus berkembangan sejak dibangun
koneksi Backbone Fiber Optik USK tahun 2007 melalui hibah/bantuan untuk
pendidikan dari BRR (Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi) yaitu installasi
Fiber Optik Multimode bawah tanah dengan topologi bintang. Pada saat itu
koneksi internet di USK dengan kapasitas bandwith 100 Mbps layanan
ASTINET sehingga harus dilakukannya pengaturan bandwith oleh UPT TIK-
USK agar akses lancar. Konsep menggunakan topologi bintang secara point to
point dari UPT. TIK ke setiap fakultas/unit kerja yang dikoneksikan melalui
switch l2 yang berfungsi mendistribusikan layanan internet/intranet ke LAN
(local area network) di fakultas/unit kerja. Topologi jaringan ini
menghubungkan 13 titik utama (Kantor Pusat Administrasi, Fakultas MIPA,
Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran
Hewan, Fakultas Pertanian, Fakultas ISIPOL, Fakultas KIP, Fakultas Ekonomi,
Gedung Pasca Sarjana, Lab Terpadu, Labschool, AAC Dayan Dawood).

Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan banyak perubahan dan penambahan


yang dialami terkait pengembangan infrastruktur TIK baik itu link Fiber Optik
maupun gigabit switch, hingga saat ini layanan internet di USK sudah mencapai
3,1 Gbps dengan dukungan 2 buah provider nasional yaitu PT. Telkom
Indonesia dan PT.ICON+, Telkom melayani sekitar 2,6 Gbps dan ICON+
melayani 500 Mbps dan kedua provider tersebut terhubung Langsung ke Data
Center USK melalui media Fiber Optik (FO) dengan spesifikasi dual homing
primary link, menggunakan Full Border Gateway Routing Protokol (BGP) dan
IP (Internet Protokol) Transit serta tergabung ke dalam komunitas IdRen
(Indonesia Research and Education Networks). Kedua layanan provider
tersebut terintegrasi ke backbone router yang berada di data center USK dengan
total bandwith sebesar 3,1 GBps, layanan dual homing ini bertujuan untuk
menjaga ketersediaan layanan internet yang stabil berikut arsitektur layanan
dual homing provider.

15
Gambar 5.17 Arsitektur Dual Homing Provider Internet USK

Terkait distribusi ke beberapa titik yang sulit di jangkau melalui bawah tanah,
UPT TIK melakukan penambahan link fiber optik melalui jalur udara atau lebih
dikenal drop wire (dw), hingga saat ini pengembangan jaringan fiber optik
telah terhubung langsung ke 54 titik (kantor pusat/fakultas/unit kerja) yang
tersebar dilingkungan dalam dan di luar kampus USK. Adapun koneksi tersebut
terdistribusi menggunakan topologi bintang dan terhubung melalui beberapa odb
(optical distribution box) dan otb (optical terminal box).

Koneksi utama yang didistribusikan melalui UPT. TIK secara point to point
menggunakan core switch sebagai perangkat utama (Layer 3) yang akan di
terima di fakultas/unit kerja menggunakan switch (Layer 2) gigabit switch untuk
menghindari bottle neck koneksi (akses) dan fitur yang dapat merekam besaran
bandwith yang terdistribusi ke unit terkait. Gambar 5.18 memperlihatkan
topologi terbaru yang telah di kembangkan sampai tahun 2021 ini.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 155


Gambar 5.18 Keadaan Topologi Jaringan USK pada 2021
b) E-learning

USK menyediakan dua jenis fasilitas e-learning untuk menunjang proses


pembelajarannya. Pertama, fasilitas e-learning untuk perkuliahan yang
diselenggarakan dalam lingkungan USK sendiri. Portal utama fasilitas e-
learning ini adalah aplikasi e-learning USK yang dapat diakses melalui alamat
https:// elearning.unsyiah.ac.id/. Aplikasi e-learning ini berbasis Moodle, di-
hosting secara lokal oleh UPT TIK, dan dapat diakses darimana saja lewat
internet. Saat ini semua mata kuliah sudah dapat diakses melalui e-learning dan
sudah terintegrasi dengan SIAKAD dan SIMKULIAH. Sesuai dengan konsep
Open Course Ware (OCW) yang melandasi kegiatan ini, pendaftaran akun tidak
dibatasi hanya untuk sivitas akademika USK, tetapi dibuka untuk umum
sehingga siapa saja dapat mengakses materi-materi pelajaran pada aplikasi ini.

15
Gambar 5.19 Halaman Depan Situs e -Learning Universitas Syiah Kuala
Kedua, sistem e-elarning USK telah terintegrasi dengan Sistem Pembelajaran
Daring (SPADA) yang menghimpun konten e-learning dari dosen berbagai
perguruan tinggi, sekaligus menjadi hub semua system e-learning PT di
Indonesia. Melalui SPADA memungkinkan dosen dan mahasiswa mengakses
perkuliahan di perguruan tinggi lainnya. Gambar 5.20 memperlihatkan aktivitas
sistem e-learning USK yang termonitor pada laman SPADA.

Gambar 5.20 Trafik penggunaan e-learning USK termonitor pada SPADA

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 157


Ketiga, fasilitas e-learning untuk memfasilitasi perkuliahan real-time melalui
jaringan SOI (School on the Internet) Asia, http://www.soi.asia, yang
dikoordinasi oleh MLC (Multimedia Learning Center). Multimedia Learning
Center merupakan unit di Laboratorium Terpadu yang didirikan sebagai
implementor MoU USK dengan SOI Asia. School on the Internet merupakan
jaringan universitas-universitas di Asia, yang dipimpin oleh Keio University
Jepang, yang menyelenggarakan sejumlah perkuliahan lewat internet dengan
dukungan teknologi streaming satelit. Tugas implementor MoU USK-SOI ini
kemudian berkembang menjadi pengembangan beberapa perkuliahan yang
memanfaat teknologi multimedia terutama teknologi internet. Semua
perkuliahan yang ditawarkan lewat jaringan SOI terbuka untuk umum tetapi
diprioritaskan untuk mahasiswa-mahasiswa USK. Perkuliahan yang aktif diikuti
oleh MLC meliputi:

a) Seri perkuliahan Marine Science yang diselenggarakan tiap tahun dan diikuti
oleh mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan;
b) Seri perkuliahan Marine Technology yang diselenggarakan tiap tahun dan
diikuti kalangan umum dan mahasiswa Fakultas Teknik;
c) Kuliah Management of Emerging Business seputar wirausaha teknologi
(teknoprenur) yang diikuti oleh kalangan umum dan mahasiswa USK yang
berminat dengan aktifitas kewirausahaan terutama teknoprenur; dan
d) Seri perkuliahan IHP (The International Hydrological Programme) yang
diselenggarakan oleh UNSECO.

e) Perpustakaan Online

Semua akses ke koleksi perpustakaan saat ini dapat dilakukan melalui portal
pustaka yaitu: http://uilis.unsyiah.ac.id. Dari sini baik mahasiswa, dosen,
maupun staf dapat mengakses berbagai sumber informasi yang disediakan oleh
UPT Perpustakaan ini, diantaranya: katalog koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan Universitas Syiah Kuala (OPAC), search engine untuk melakukan
pencarian lokal atas koleksi digital karya sivitas akademika USK yang yang
difasilitasi oleh Google, direktori tugas akhir dan thesis karya mahasiswa USK
(ETD), jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh USK (E-Journal), dan jurnal-jurnal
yang telah dilanggan oleh USK. Gambar 5.21 memperlihatkan layanan yang
tersedia dan dapat diakses melalui situs Perpustakaan USK.

15
Gambar 5.21 Fitur konten lokal dan daftar layanan melalui UILIS-USK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 159


Bahan pustaka yang dimiliki Universitas Syiah Kuala terdiri dari koleksi tercetak
dan elektronik. Koleksi tercetak berupa buku teks, jurnal ilmiah dan prosiding.
Sementara koleksi elektronik berupa e-journal dan e-book yang berlisensi ditambah
dengan yang open-access. Hingga saat ini, Perpustakaan USK sudah memenuhi
standar kecukupan, yaitu:

(1) Jumlah mahasiswa USK adalah 31.029 orang, berarti USK harus memiliki
buku teks minimal adalah 2.500, sementara buku yang tersedia adalah
70.356 untuk tercetak dan 10.927 untuk elektronik (SpringerLink);
(2) Jumlah jurnal yang dilanggan (dalam database SpringerLink) lebih dari yang
disyaratkan, yaitu 1.493 dan Perpustakaan USK juga telah berlangganan
SpringerLink, Bulletin of Indonesian Economic Studies, EBSCOhost,
ProQuest, PQDTOPEN, dan e-Resources.
(3) Dari aspek sertifikasi, saat ini Perpustakaan USK telah memperoleh beberapa
sertifikat diantaranya:
a. Akreditasi A dari Perpusnas Indonesia (2012);
b. Certifikat ISO 9001:2008 dari TUVRheinland (2015);
c. Akreditasi A dari Perpusnas Indonesia (2016);
d. Upgrade to Certificate ISO 9001:2015 dari TUVRheinland (2018); dan
e. Certificate ISO 27001-2013 dari TUVRheinland (2018).

F. Peringkat Institusi

Pencapaian prestasi USK dari sisi akademik melalui penerapan sistem


penjaminan mutu internal (SPMI) PT berkelanjutan telah membawa USK pada
berbagai capaian peringkat yaitu:
1. Nasional
1) Akreditasi A (2015 dan 2020) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) berdasarkan SK nomor 490/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/PT/VII/2020.
2) Rangking 24 Pemeringkatan PT seluruh Indonesia tahun 2020 dan Ranking
8 untuk Kriteria Proses.
3) Peringkat 17 PT Nasional terbaik versi Webometrics 2021.
4) QS Asia Universities Rangking 2020, USK menduduki peringkat 12 nasional.
5) Best Academic Leader untuk Rektor PTN Satker Tahun 2018 dari Kemristekdikti
6) Rangking 14 SINTA keseluruhan atau Rangking 13 SINTA untuk Perguruan
Tinggi saja.

16
7) Peringkat kedua pada kompetisi program hibah World Class Professor
(WCP) pada tahun 2020.
8) Masuk 20 perguruan tinggi terbaik nasional dalam pemeringkatan perguruan
tinggi berbasis kinerja penelitian tahun 2016-2018 oleh Kementerian Riset
Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional.
9) Peringkat Kinerja Mahasiswa (Kemristekdikti) pada posisi 18.
10) Rangking 17 dalam Pemeringkatan Nasional Research and Innovation
Rankings dari Scimago Institutions Rankings (SIR) 2020.
11) Peringkat 31 Nasional untuk UI-Greeemetric.
2. Internasional
1) QS Asia Universities Rangking 2020, USK pada posisi 451-500 untuk
tingkat Asia.
2) Rangking 358 untuk Asia dan 4082 untuk Dunia dalam Pemeringkatan
Nasional Research and Innovation Rankings dari Scimago Institutions
Rankings (SIR)
3) Rangking 23 dari 4.498 perguruan tinggi dengan 25.548 program studi yang
ada di Indonesia.
4) Peringkat 480 PT Asia dan 1659 PT Dunia terbaik versi Webometrics 2021.
5) Hasil pemetaan Scimago Institutions Ranking 2021 menunjukkan beberapa
bidang menempatkan USK dalam 500 besar global, tertinggi tercatat untuk
bidang Earth and Plenatary Science pada posisi 269, bidang Energy posisi
375, bidang Environmental Science posisi 381, bidang Chemistry posisi 399,
bidang Engineering posisi 437 dan bidang Physics and Astronomy posisi 471.

Gambar 5.22 Sejak tahun 2018 sampai tahun 2021, USK termasuk perguruan tinggi

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 161


terbaik di Indonesia dari perankingan Webometrics

16
G. Akuntabilitas

Komponen utama yang menyangkut dengan akuntabilitas (a) visi


misi dan tujuan USK harus sejalan dengan mandat pemerintah dan badan
penyelenggara; (b) adanya izin pendirian perguruan tinggi dan
penyelenggaraan program studi yang berlaku sesuai masa berlaku akreditasi;
(c) tercapainya indikator kinerja yang dijanjikan dalam rencana kerja
strategis (Renstra) dan rencana kerja anggaran (RKA); (d) adanya satuan
pengawas internal (SPI) di bawah Rektor; (e) diterapkannya sistem akuntansi
dan pengelolaan keuangan yang dapat diaudit (SIMKEU – Sistem Informasi
Keuangan dan SIREKAN- Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran; (f)
adanya laporan tahunan akademik dan laporan tahunan keuangan yang
diaudit oleh akuntan publik dan diumumkan kepada masyarakat. Pada tahun
2020 USK mendapatkan peringkat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Capaian
yang diterima USK dalam WTP misalnya semakin memberikan contoh nyata
kinerja USK yang semakin hari semakin membaik. Akuntabilitas menjadi
kunci dalam mendapatkan trust (kepercayan) dari internal maupun eksternal.
Memiliki kepercayaan yang baik dari banyak pihak semakin membentuk citra
dan reputasi Unsyiah di mata lokal, nasional, bahkan internasional.

Gambar 5.23 Komponen utama akauntabilitas akademik, keuangan dan public USK

Untuk menjamin agar proses perencanaan dan pelaksanaan program,


kegiatan dan anggaran serta dan pencapaian target kinerja berjalan dengan
baik maka diperlukan mekanisme kontrol yang ketat dan efektif. Sesuai
dengan aturan yang berlaku maka Universitas Syiah Kuala menjalankan
mekanisme kontrol pencapaian visinya baik dari pihak internal maupun
eksternal. Mekanisme kontrol yang dijalankan yaitu:

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 163


1) Melalui Monev Internal:
a) Audit Mutu Internal (Bidang Akademik) oleh LP3M
b) Audit Bidang Non Akademik oleh Satuan Pengawasan Internal.
2) Melalui Monev Eksternal:
a) Inspektorat Jenderal melaksanakan tugas (a) pengawasan terhadap
pelaksanaan tupoksi, dan (b) pembinaan untuk meningkatkan kinerja (setiap
semester).
b) BPKP melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaan terhadap kinerja
keuangan dan non-keuangan.
c) BPK melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaan terhadap kinerja
keuangan dan non keuangan.
d) BAN PT mengevaluasi kecukupan 9 kriteria kualitas program studi, yaitu (a)
visi dan misi, (b) tatapamong dan kepemimpinan, (c) mahasiswa dan lulusan,
(d) sumber daya manusia, (e) kurikulum pembelajaran dan suasana akademik,
(f) pembiayaan sapras dan sistem informasi, dan (g) penelitian, pelayanan
pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
e) Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan posisi keuangan
Universitas Syiah Kuala yang telah berstatus sebagai PT PK- BLU, laporan
aktivitas, serta laporan arus kas untuk tahun yang berakhir.
f) Dewan Pengawas PK-BLU Universitas Syiah Kuala telah melaksanakan
tugas (a)mengawasi pelaksanaan pengelolaan oleh pimpinan, dan telah
melaporkan hasil pengawasannya kepada Menteri Keuangan dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan (b) memberi masukan dan saran perbaikan
pada pimpinan guna meningkatkan kinerjanya.
Untuk akuntabilitas internal dan efektifitas penyusunan dan pemantauan
perjanjian kinerja telah didukung dengan aplikasi berbasis web, yaitu http://e-
kinerja.kemdikbud.go.id/ untuk penyusunan kontrak kinerja antara Rektor dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Perjanjian Kinerja antara Rektor
dengan Pimpinan unit kerja di Unysiah yaitu https://sirekan.unsyiah.ac.id/index.
php/tambah_sakip sebagaimana di perlihatkan pada Gambar berikut ini.

16
Gambar 5.24 Penerapan Perjanjian Kinerja Rektor dengan Pimpinan Unit dalam
lingkungan USK dengan berbasis aplikasi WEB.

Perjanjian Kinerja telah digunakan sebagai upaya pengarahan dan


pengorganisasian kegiatan dalam lingkungan Universtias Syiah Kuala, dalam arti bahwa
setiap kegiatan dan anggaran yang akan dilaksanakan harus mengacu kepada upaya
pencapaian indikator kinerja yang ada para perjanjian kinerja dan telah terintegrasi
dengan Sistem Rencana Kerja dan Anggaran (SIREKAN) Universtias Syiah Kuala,
sebagaimana gambar berikut ini.

Gambar 5.25 Perjanjian Kinerja sebagai pedoman dalam pengorganisasian kegiatan


dalam perencanaan dan penganggaran dalam aplikasi Sistem Rencana Kerja dan
Anggaran (SIREKAN) USK

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 165


Sehubungan dengan pentingnya Perjanjian Kinerja sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan dalam perencanaan dan penganggaran, maka untuk perjanjian
kinerja tahun 2021 telah dilaksanakan sosialisasi yang dilaksanakan pada tanggal
10 Nopember 2020. Sedang akses publik untuk mengetahui perjanjian kinerja, baik
antara Rektor dan Menteri, Rektor dan Pimpinan Unit Kerja serta Dekan dan pejabat
dalam unit kerja (PK Individual) dapat dikunjungi laman:
https://unsyiah.ac.id/sakip/ perjanjian-kinerja.

Berdasarkan Permendikbud No. 39 tentang SAKIP di lingkungan


Kemdikbud dan Peraturan Rektor No. 29 tentang Pedoman SAKIP dalam
lingkungan Universtias Syiah Kuala, bahwa pelaporan kinerja terdiri dari:
1) Laporan Triwulan

2) Laporan Tahunan
Laporan triwulan merupakan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
berkala setiap 3 bulan untuk melihat perkembangan pencapaian target. Untuk
melaksanakan kegiatan laporan triwulanan Universtias Syiah Kuala telah
memiliki pedoman baku, sebagaimana Gambar 5.26 berikut.

Gambar 5.26 Pedoman Baku Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan USK

Disamping ada pedoman baku (SOP), penyusunan laporan capaian kinerja


triwulan juga didukung dengan aplikasi. Laporan triwulan yang dilaksanakan oleh
Universtias Syiah Kuala menggunakan format baku dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dengan berbasis WEB, yaitu http://e-kinerja.kemdikbud.
go.id/2020/?op=0. Sedangkan laporan triwulanan yang diberlakukan Universtias
Syiah Kuala dan dilaksanakan oleh unit kerja menggunakan aplikasi yaitu: https://

16
sirekan.unsyiah.ac.id/index.php/monev_sakip sebagaimana Gambar 5.27 berikut.

Gambar 5.27 Pembuatan Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan


berbasis aplikasi WEB USK

H. Transparansi, Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan

Menyangkut transparansi, USK diharapkan mampu melakukan beberapa


hal berikut ini: (a) adanya mekanisme checks & balances dan upaya
menghindari conflict of interest dan rangkap jabatan; (b) Senat Akademik
Perguruan Tinggi dan Senat Fakultas mengontrol Rektor dan Dekan; dan (c)
kewenangan tertinggi perguruan tinggi ada di tangan Senat (wakil masyarakat
akademik). Adanya mekanisme pengawasan yang seimbang dapat memberikan
penuntun kepada pimpinan (Universitas, Fakultas, Jurusan/Prodi) untuk lebih
hati-hati dalam melakukan kerja-kerja akademik maupun non akademik,
melakukan sesuai kewenangan dan melakukan sesuai tugas pokok dan fungsi
masing-masing individu.
Keterbukaan informasi menjadi penting untuk terus di implementasikan
dan di sosialisasikan. Sebagai bukti, Unsyiah Kembali mendapatkan
penghargaan dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tahun 2020 dari Komisi
Informasi Pusat (KIP) untuk kategori Badan Publik Cukup Informatif. Upaya
transparansi terus dilakukan dengan pengelolaan USK berbasis teknologi informasi
dan terintegrasi melalui situs utama USK pada tautan https://unsyiah.ac.id. Bagian

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 167


5.4 memberikan uraian rinci tentang sistem informasi yang dimiliki USK dari aspek
jenis layanan, aplikasi, hardware dan jaringan pendukung. Pada situs web USK,
selain berbagai informasi dan data USK, juga tersedia tautan akses ke 22 sistem
layanan akademik dan non-akademik. USK juga memiliki 21 sistem informasi
layanan lainnya yang dapat diakses pada masing-masing alamat dengan sistem akses
single account. Seluruh komputer di seluruh laboratorium, kantor, dan ruang kelas
dapat terhubung ke intranet dan internet melalui wifi dan jaringan kabel dalam
backbone kampus menggunakan Media Multicore Fiber Optic. USK juga telah
menyediakan fasilitas pembelajaran e-learning (http://elearning.unsyiah.ac.id) dan
telah terhubung ke jejaring penyedia konten pembelajaran PT nasional SPADA.
Layanan perpustakaan juga telah dikelola dengan teknologi digital, sehingga akses
dapat dilakukan melalui sistem UILIS dan UPT Perpustakaan memiliki beberapa
perangkat layanan self- services.
Terkait dengan efektivitas dan efisiensi, dapat dilakukan dengan
mengacu pada rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, rencana
induk pengembangan (renip), dan juga rencana kerja anggaran (RKA) tahunan.
Azas efektifitas dan efisensi menjadi garda terdepan Unsyiah untuk menjadikan
organisasi ini semakin dewasa dengan semakin bijak dan arif dalam setiap
penggunaan anggaran dan waktu yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan. Dalam Rapat Kerja USK 28 Januari 2021, Kepala Biro Perencanaan
Kemdikbudristek bahwa merujuk Indikator Kinerja atas Pelaksanaan Anggaran
(EKA), USK berhasil meraih pencapaian dengan baik yaitu dengan nilai EKA
83,15. Beberapa indikator lain juga menunjukkan hasil kinerja USK sudah
sangat baik. Seperti serapan anggaran USK sebesar 92.61%, konsistensi RPD
akhir 90,8 serta efisiensi 2,81. Pencapaian ini akan terus ditingkatkan, sehingga
dapat lebih memberikan hasil kinerja yang lebih baik. Laporan keuangan
tahunan USK juga telah melalui pemeriksanaan lembaga independen yakni oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
selama 2 tahun berturut-turut 2019 dan 2020. Beberapa catatan dari hasil ini
yang masih perlu ditindaklanjuti adalah pencatatan beberapa asset yang sampai
saat ini belum selesai proses pengalihan asset dari pihak lain. Hal ini menjadi
penting agar dalam proses PTNBH terkait penetapan asset yang dialihkan
pengelolaan USK agar dapat tercatat secara jelas dan dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin. USK juga menjadi objek pemeriksaan BPK namun tidak
setiap tahun. Berdasarkan hasil temuan BPK dan tindak lanjut pada Gambar
5.28, terlihat adanya penurunan temuan dan perbaikan yang sudah dilakukan
USK untuk memenuhi ketaatan pada peraturan yang berlaku.

16
Gambar 5.28 Rekapitulasi temuan BPK dan tindaklanjutnya

Ketaatan pada peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan PTN.


Ketaatan dan kepatuhan akan peraturan yang berlaku menjadi prasyarat utama
aspek tata Kelola perguruan tinggi yang baik, yang berdampak pada kewajiban
setiap perguruan tinggi berbadan hukum. Kepatuhan dan ketaatan akan aturan
mengenai proses penyelenggaraan dalam Tridharma perguruan tinggi, proses
pengelolaan keuangan, standar pengelolaan organisasi, juga sistem tanggung
jawab USK kepada pemerintah dan lingkungan sosial. Beberapa peraturan
pokok yang menjadi acuan USK adalah:
(1) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
(2) Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
(3) Permenristekdikti No. 48 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kelola
Universitas Syiah Kuala;
(4) Permenristekdikti No. 99 Tahun 2016 Tentang Statuta Universitas Syiah Kuala;
(5) Permenkeu No. 129/PMK.05/2020 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum.
(6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 39 Tahun 2020 Tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pendidikan
Tinggi dan Kebudayaan.
(7) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/ 2020 tentang
Ind- ikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan
Pendidikan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 169


Tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020.
(8) Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Universitas
Syiah Kuala Tahun 2020-2024.
(9) Peraturan Rektor Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Universitas Syiah Kuala Tahun
2020.

Periodisasi, akurasi, dan kepatuhan waktu dalam penyusunan dan


penyampaian laporan akademik dan non akademik PTN dilakukan sesuai
periodisasi pelaporan untuk masing-masing dokumen. Laporan kinerja (SAKIP)
harus sudah disampaikan 1 (satu) bulan setelah tahun fiskal selesai. Sedangkan
pelaporan kegiatan akademik melalui PD-DIKTI harus dilakukan dalam waktu
1 (satu) bulan setelah semester selesai. Ini menjadi kewajiban USK untuk
dapat menyesuaikan dengan sistem periodisasi, akurasi serta kepatuhan dalam
semua proses dan penyusunan laporan, baik itu kaitannya dengan hal akademik
maupun non-akademik. Kesemua kegiatan itu harus dilaporkan sebagai bentuk
pertanggung jawaban USK kepada pemerintah, yang dalam hal ini adalah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap awal tahun Rektor akan
melaksanakan Rapat Kerja di tingkat Universitas untuk mendapatkan laporan
dari setiap Fakultas dan kemudian melaporkan ke Pemerintah melalui rapat
kerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan pada awal
tahun. Dengan pengendalian program dan anggaran yang sistematis, rasio
capaian kinerja USK terhadap kontrak kinerja dengan Menteri mencapai
107,72% di tahun 2019. Capaian ini sudah sangat baik karena dapat dicapai
dalam usia BLU USK masih satu tahun. Kemudian Pelaporan SAKIP tahun 2020
USK mendapat peringkat A dengan skor 80,76. Sedangkan pelaporan kegiatan
akademik melalui PD-DIKTI tahun akademik 2019/2020 mencapai 99,99%.

17
BAB VI
TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN PERAN DALAM
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
BAB VI
TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN PERAN DALAM
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT

USK sebagai lembaga pelayanan jasa pendidikan yang di dalam


melaksanakan kegiatannya harus selalu berupaya memenuhi keinginan pelanggan.
Visi dan misi pasti berbeda-beda setiap Perguruan Tinggi, tapi tujuan yang sangat
mendasar adalah Tri dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Penelitian,
Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat. Persaingan antar perguruan tinggi
semakin lama semakin ketat sehingga memerlukan upaya untuk mempertahankan
eksistensi dan juga untuk menarik masyarakta dan calon mahasiswa melalui berbagai
peran non-akademik. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang lebih dikenal dengan
University Social Responsibility (USR) pada dunia Pendidikan tinggi. Inti dari
Corporate Social Responsibility adalah meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh beroperasinya Universitas dan memaksimalkan dampak positifnya.
Dengan demikian program Corporate Social Responsibility yang dilakukan
didasarkan pada konteks keberadaannya dan dampak yang ditimbulkannya. Untuk
itu USK sebagai perguruan tinggi negeri ter tua di Provinsi Aceh memiliki
tanggungjawab social terhadap pembangunan masyarakat Aceh dan Nasional.

A. Tanggung Jawab Sosial

Peran social responsibility USK merupakan amanat untuk dijalankan


kepada masyarakat, disamping peran utama USK sebagai lembaga pendidikan
yang memiliki tanggung jawab mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
dan pengetahuan kepada masyarakat. Sesuai dengan tagline USK sebagai
Jantong Hatee Rakyat Aceh, peran krusial USK adalah menjadi tolak ukur
keberhasilan dan kualitas Pendidikan bagi masyarakat Aceh. Posisi USK sebagai
Universitas terbaik di Aceh terus mendorong USK untuk selalu berbenah untuk
menjadi lebih baik sehingga mampu bersaing di kancah nasional dan regional.
Meskipun tidak terdapat peran dan badan resmi CSR atau USR pada
USK, sebagai Lembaga Jantong Hatee Rakyat Aceh USK selalu dituntut untuk
mampu untuk menjalankan fungsi ini. Melalui peran Tri Dharma Perguruan
Tinggi USK menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat yang bersamaan
dengan pengembangan penelitian dan pendidikan di perguruan tinggi. Selain

16
itu, isu lingkungan yang memberikan tantangan, sekaligus kesempatan kepada
USK untuk berperan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan memperkecil
dampak ekologis melalui pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. setiap pilar
tri dharma PT tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berjalan seimbang,
sehingga output yang dihasilkan adalah membentuk karakter unggul, baik dari
mahasiswa, dosen, higga mampu menularkan karakter tersebut kepada
masyarakat.

Gambar 6.1 Peran sosial USK telah dikenal luas oleh masyarakat Aceh dan nasional

B. Peran USK untuk Pembangunan Aceh

USK sebagai perguruan tinggi terbaik di Aceh telah lama berperan


sentral dalam pembangunan masyarakat Aceh. Sejumlah peran USK dapat
terangkum sebagai berikut:
1. Membantu pemerintah Aceh dalam hal merumuskan berbagai draft kebijakan.
USK dapat pula mengirimkan tenaga ahli yang akan dimasukkan dalam tim
perumus kebijakan Aceh.
2. Memberikan pelatihan bagi ASN, atau juga melaksanakan berbagai pelatihan
yang disusun oleh pemerintah Aceh.
3. Melakukan program pengembangan desa dengan berbagai program bersama,
khususnya KKN regular dan tematik.
4. Memberikan data dan hasil riset unggulan yang dapat dimanfaatkan sebagai

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 165


landasan pengambilan kebijakan dan pemecahan masalah yang ada di Aceh.
5. Membina pengusaha kecil / UKM yang ada di Aceh
6. Membantu desa binaan melalui bantuan manajemen untuk pengelolaan koperasi
7. Mencarikan beasiswa dari korporat bagi mahasiswa yang kurang mampu tetapi
berprestasi.
Provinsi Aceh memiliki kekayaan sumberdaya alam yang masih banyak
belum dimanfaatkan secara maksima. USK berhasil memetakan berbagai
kebutuhan utama masyarakat Aceh dengan mendirikan sejumlah program studi
yang diharapkan mampu menghadirkan solusi terhadap berbagai tantangan
utama yang ada di Aceh, disamping USK juga mengembangkan berbagai pusat
riset unggulan untuk menjawab tantangan tersebut. Provinsi Aceh yang dikenal
pernah mengalami bencana maha dasyat yaitu gempa dan tsunami pada tahun
2004 silam, telah merespon dengan mendirikan Tsunami and Disaster
Mitigation Research Center (TDMRC), disamping sejumlah prodi terkait, seperti
Ilmu Kelautan, Teknik Geologi, Teknik Geofisik, serta Magister Ilmu
Kebencanaan. Lebih lanjut, USK juga menambahkan mata kuliah Pengetahuan
Lingkungan dan Kebencanan, yang diposisikan sebagai mata kuliah ciri khusus,
sehingga seluruh mahasiswa USK diharapkan sebagai agen-agen yang tanggap
terhadap kondisi Aceh yang rawan bencana.

Gambar 6.2 USK telah memberikan sumbangsih besar dalam pembangunan sumber daya
manusia dan juga masa depan Aceh dari dulu hingga saat ini

Sebagai perguruan tinggi Jantong Hatee Rakyat Aceh, USK juga dituntut
untuk membangun karakter dan moral masyarakat Aceh. Harapan tersebut
diwujudkan oleh USK dalam wujud penguatan MK Pendidikan Agama Islam
sebagai mata kuliah ciri khusus USK dalam merespon keistimewaan Aceh dalam
hal provinsi yang menerapkan syariat islam. Kegiatan lainnya adalah
pelaksanaan

16
Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (PAKARMARU) bagi
mahasiswa baru, program General Education yang telah berlangsung sejak
2018, dan mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kehadiran berbagai
program pengembangan yang disusun oleh USK diharapkan dapat membentuk
karekter lulusan yang handal serta menghadirkan calon pemimpin Aceh yang
berintegritas tinggi.

C. Kepedulian USK terhadap Mahasiswa

1. Pembinaan Karakter
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengharuskan
USK (USK) sebagai lembaga pendidikan melakukan upayaupaya sistematis,
terencana, terukur dan berkelanjutan untuk melejitkan potensi mahasiswa agar
menjadi alumni yang dapat menjadi inovator, mandiri, pionir, pencipta
(creator), pemimpin, menguasai Informasi dan Teknologi (IT), cakap dalam
berkomunikasi lisan dan tulisan, profesional, memiliki etika, memiliki tanggung
jawab sosial dan berjiwa wirausaha (enterpreneur) dengan kemampuan
berpikir analitis, kritis dan logis dengan kemampuan mengumpulkan informasi,
kolaborasi, komunikasi, kreatif, berpikir kritis, bertanggungjawab, disiplin,
menghargai waktu, memiliki karakter kuat dan baik.
Sejak tahun 2016 USK telah berupaya secara konsisten dan
berkelanjutan memperkuat karakter dan softskill mahasiswa sejak dini melalui
perkuliahan mata kuliah wajib umum (MKWU) bermuatan general education
(GE). GE secara spesifik dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi (tulis dan orasi/diskusi),
berpikir kritis, berpikir analitis, percaya diri, serta mampu menyerap dan
memaknai cultural universal (kejujuran, integritas, otonomi, kebaik-hatian, dan
sebagainya).
Pekan Pembinaan Akademik dan karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru),
merupakan kegiatan tahunan USK kepada mahasiswa baru, yang bertujuan
melahirkan mahasiswa yang memiliki karakter baik, disiplin, dan berprestasi.
Kegiatan PAKARMARU USK dilakukan dengan mengundang sejumlah tokoh
penting, seperti Panglima Kodam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh,
Wakil-Wakil Rektor, Kepala Kesbangpolinmas, Ketua Forum Kerukunan Umat
Beragama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 167


Gambar 6.3 Program pembinaan karakter untuk meningkatkan kualitas lulusan
Dalam rangka mensejajarkan diri dengan kebutuhan perkembangan
dunia tersebut, strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan
USK salahsatunya mengembangkan potensi mahasiswa menjadi pribadi yang
utuh, mengembangkan potensi otak, mengasah hati dan terampil dalam karya
melalui pendidikan karakter, maka disusunlah Pedoman Penguatan Karakter
Mahasiswa USK pada tahun 2020, yang diimplementasikan melalui Pakarmaru
dan kegiatan PBM diseluruh fakultas dan unit kemahasiswaan untuk
membentuk, membina dan mengembangakan karakter bagi mahasiswanya.
2. Bantuan Penunjang Akademik
a) Bidik Misi

Dalam hal pengembangan Akademik, USK termasuk dalam universitas


yang melaksanakan program bantuan biaya pada mahasiswa tidak mampu
namun memiliki prestasi, melalui program Bidikmisi. Bidikmisi adalah
bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara
ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik untuk menempuh
pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus
tepat waktu. Program ini diselenggarakan sejak tahun 2010. Syarat prestasi
pada Bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima Bidikmisi
terseleksi dari yang benar benar mempunyai potensi dan kemauan untuk
menyelesaikan pendidikan tinggi. Mahasiswa Bidikmisi berasal dari
berbagai daerah di Indonesia dan tersebar pada fakultas dan program studi
yang ada di USK.

16
b) Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling USK

Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling USK ini dimaksudkan untuk


membantu mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam belajar di PT.
Namun melihat konflik sosial yang berkepanjangan, khususnya dampak
sampingan yang dimunculkan pada masa DOM, yaitu banyak masyarakat
yang mengalami gangguan psikologis berupa reaksi trauma, stress akut dan
bahkan simptom-simptom yang mengarah kepada gangguan stress pasca
trauma (Post Traumatic Stress Disorders); maka sesuai dengan tri darma
Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian) Universitas
memandang perlu ikut terlibat membantu menanggulangi permasalahan
yang dihadapi masyarakat (khususnya individu yang mengalami gangguan
psikologi pasca peristiwa traumatis).
Pelayanan Psikologi dan Konseling USK disingkat PPPK USK. Didirikan
sejak tahun 1985. Sebagai suatu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
menunjang dan mengembangkan program Universitas, PPPK berada di
bawah pengawasan atau naungan Wakil Rektor Bidang Akademik. Pusat
Pelayanan Psikologi dan Konseling USK, secara aktif telah menyusun dan
mengimplementasikan program-program trauma konseling baik ke dalam
(program internal) yaitu untuk mahasiswa dan civitas akademika lainnya)
maupun ke luar (program eksternal) untuk siswa dan guru SD, SLTP,
SLTA, masyarakat korban tindak kekerasan seperti janda korban tindak
kekerasan, membantu meningkatkan keterampilan para relawan pada NGO
RATA, rekrutmen dan pembinaan karyawan di berbagai perusahaan serta
penelitian-penelitian.

D. Keterlibatan Kerjasama Pembinaan Lembaga Dan Masyarakat

Upaya pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi desa umumnya


berfokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur memberi dan
membuka akses bagi masyarakat desa untuk mendapatkan informasi dan pengembangan
bisnis dan potensi desa. USK sebagai jantong hatee rakyat aceh turut memberi andil
terhadap peningkatan kapasitas masyarakat desa melalui aplikasi sains dan teknologi,
model kebijakan, serta rekayasa sosial berbasis riset. USK yang memiliki
sumberdaya unggulan dalam berbagai bidang kajian (sosial, ekonomi, hukum,
kesehatan, rekayasa teknologi sosial budaya, pendidikan, pertanian, kelautan dan
perikanan, mitigasi dan lingkungan) memberikan pengayaan/ enhancement di bidang
sains khususnya dari hasil riset, tanpa meninggalkan nilai unggul atau ciri khas yang
telah dimiliki desa binaan.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 169


Salah satu desa binaan USK adalah Gampong Alue Naga dimana terdapat empat
pilar yang menjadi perhatian untuk dikembangkan yaitu yaitu kesehatan, pendidikan,
wirausaha, dan lingkungan hidup. Salah satu sektor unggulan yang dikembangkan
bersama yaitu budidaya tiram, dimana masyarakat Alue Naga diberikan fasilitas dan
edukasi untuk pengembangan tambak tiram, pengolahan tiram dan fasilitas pemasaran
terhadap produk- produk olahan yang dihasilkan oleh masyarakat Alue Naga.

Gambar 6.4 Penandatanganan MoU desa binaan Alue Naga dari hasil kerjasama antara
USK, PT Astra Internasional serta Pemko Banda Aceh.

E. Akses pada Sarana dan Prasarana bagi Masyarakat


USK memiliki berbagai fasilitas yang ditujukan untuk mendukung proses
pembelajaran. Selain memberikan dukungan pelaksanaan Pendidikan formal,
pemanfaatan fasilitas juga digunakan untuk mendukung aktivitas non-akademik
bagi civitas akademika USK, dimana sejumlah fasilitas tersebut juga memiliki
akses yang terbuka dan dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Hal ini
dimaksudkan untuk mempertegas peran penting kehadiran USK di berbagai aspek
lainnya, baik di tingkat Kota, Provinsi, bahkan nasional dan internasional. Tingkat
pemanfaatan akses terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh USK terbagi
menjadi dua tingkat, yaitu yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh publik
serta pemanfaatan fasilitas yang bernilai bisnis dan menjadi sumber pendapatan
bagi USK.
1. Fasilitas umum
USK menyediakan berbagai fasilitas yang terletak di dalam lingkungan
kampus untuk mendukung dan menunjang kegiatan mahasiswa dan juga dapat
diakses luas oleh masyarakat.
 Fasilitas olahraga
USK memiliki sejumlah fasilitas olah raga yang ditujukan sebagai sarana
pengembangan mahasiswa di bidang non-akademik. Adapun sejumlah fasilitas
yang tersedia di USK seperti: lapangan basket, lapangan tenis, gelanggang

17
mahasiswa, GOR, serta sejumlah fasilitas olahraga lainnya yang dikelola
oleh unit-unit fakultas. Seluruh fasilitas olahraga di USK dapat dipergunakan
oleh mahasiswa, dosen, serta seluruh karyawan USK. Selain itu, seluruh
fasilitas tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Sarana
olahraga di USK juga di USK telah dimanfaatkan untuk pegelaran berbagai
even olahraga mahasiswa tingkat daerah dan nasional.
 Ruang terbuka hijau
Salah satu ruang terbuka hijau yang paling banyak dimanfaatkan adalah
Lapangan Gelanggang Mahasiswa. Lapangan gelanggang memiliki fasilitas
lapangan sepak bola, jogging track, lapangan basket, lapangan skateboard,
Taman dan area bermain anak. Selain lapangan gelanggang, fasilitas ruang
terbuka hijau yang banyak dimanfaatkan lainnya adalah Lapangan Tugu.
Lapangan Tugu yang terletak di Kawasan Kopelma Darussalam dikelola dan
dimanfaatkan oleh USK untuk berbagai keperluan, seperti pelaksanaan
upacara pada hari besar nasional atau kegiatan festival. Lapangan tugu
dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sekitar Kopelma dan juga
Universitas lain di Banda Aceh untuk berbagai keperluan dengan melakukan
koordinasi dengan pihak USK.

 Masjid kampus
Mesjid Kampus USK (masjidjamik.USK.ac.id) atau yang juga dikenal
dengan Mesjid Jami’ Kopelma Darussalam. Masjid yang terdiri atas dua
lantai ini, digunakan juga sebagai pusat kajian Islam bagi mahasiswa dan
masyarakat sekitar. Kegiatan kajian Islam ini memanfaatkan lantai dasar
Masjid Jamik Kampus Kopelma Darussalam. Kampus USK juga
menggunakannya untuk kajian agama bagi mahasiswa pada awal-awal
semester yang disebut dengan Unit Pengembangan Program Pendamping
Agama Islam (UP3AI). Selain itu, ruangan Masjid ini juga digunakan
masyarakat sekitar dan bahkan datang dari kecamatan lainnya untuk belajar
tilawatil Quran yang di dalamnya membahas tajwid, tafsir dan cara membaca
Alquran dengan baik dan benar.

 Perpustakaan USK
Perpustakaan USK (http://library.USK.ac.id) didirikan pada tahun 1970, dan
berstatus sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) pada tahun 1980. Saat ini,
Perpustakaan USK memiliki koleksi sebanyak 75.114 judul atau 136.925
eksemplar. Koleksi tersebut tersebar dalam berbagai jenis, meliputi buku
teks, terbitan berkala (jurnal), laporan akhir, skripsi, tesis, disertasi, majalah,
buku referensi, laporan penelitian, CD-ROM dan dokumentasi. Koleksi pada

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 171


perpustakaan juga

17
tidak hanya terbatas pada koleksi tercetak saja, namun perpustakaan juga
telah berlangganan e-book dan e-journal pada beberapa penerbit internasional.
 Bank dan ATM
Terdapat sejumlah layanan perbankan yang ada dalam lingkungan kampus
USK. Layanan perbankan ini memberikan layanan terhadap sivitas akademika
USK dan masyarakat umum. Adapun sejumlah fasilitas perbankan yang ada di
USK antara lain: Bank Aceh, Bank Syariah Mandiri, serta Bank BRI/ BRI-
Syariah

2. Unit Bisnis
Dalam usulan Organisasi Tata Kerja USK, salah satu susunan organisasi
Universitas adalah Badan Pengembangan Bisnis USK (BPBU), yang bertugas
melaksanakan pengelolaan dan pengembangan unit usaha dan mengoptimalkan
pengelolaan sumber-sumber pendanaan universitas. Rektor USK melalui
Keputusan Rektor No.1392/UN11/KPT/2018 telah mengangkat personilia
untuk menjalankan BPBU dengan harapan BPBU dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan
penerapan praktek bisnis yang sehat hal ini sesuai dengan PP No. 74 Tahun
2012 pasal 2.
BPBU mempunyai laman informasi di tautan http://bisnis.unsyiah.ac.id
yang menyajikan informasi kepada stakeholder yang ingin mengetahui bisnis apa
saja yang sedang dijalankan oleh Universitas Siah Kuala. Website ini juga ditujukan
kepada para calon investor yang ingin melihat potensi bisnis apa yang berpeluang
untuk dikembangkan dan diinvestasikan.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 173


Gambar 6.5 Program pengembangan usaha melalui Badan Pengembangan Bisnis USK
untuk penguatan generating revenue USK menuju PTNBH

Untuk saat ini unit bisnis dibawah pengelolaan BPBU adalah Asrama
Kopelma, Percetakan USK, Lab Terpadu, AAC, Wisma, dan RSPN USK.
a) Asrama Kopelma
Asrama mahasiswa USK merupakan salah satu prasarana utama yang ada di
Unysiah. Asrama Mahasiswa USK dipisahkan menjadi dua bagian yaitu
asrama putra dan asrama putri. Asrama ini merupakan tempat tanggal
sementara bagi mahasiswa USK mereka menempuh perkuliahan di USK.
Asrama Mahasiswa USK awalnya ditujukan untuk membantu mahasiswa
USK yang berasal dari luar daerah Aceh serta untuk membantu
meringankan biaya yang harus dikeluarkan. Sejumlah mahasiswa asing yang
mengikuti program perkuliahan atau pelatihan di USK juga menempati
asrama ini. Mulai tahun 2015, sesuai dengan surat rektor
5613/UN11/TU/2015 Tanggal 12 Agustus 2015, Asrama mahasiswa ini juga
ditujukan untuk ditempati oleh seluruh mahasiswa dengan Program
Bidikmisi. Hal ini merupakan komitmen dari pihak pimpinan universitas
untuk mendukung program yang dicetus oleh Kementerian Riset dan
Pendidikan Tinggi sebagai wadah pembentukan karakter mahasiswa yang
unggul dan bertanggung jawab. Lebih lanjut, asrama USK juga berperan

17
sebagai salah satu sumber pendapatan USK, yang dapat dimanfaatkan oleh
public ataupun mahasiswa di luar USK yang datang atas undangan untuk
mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh USK dengan biaya yang
cukup terjangkau.
b) Percetakan USK
Syiah Kuala University Press didirikan pada tanggal 21 Maret 1990, pada
saat itu masih berstatus sebagai Yayasan milik USK. Namun, seiring dengan
perkembangan dan perubahan sistem birokrasi pada USK kini Syiah Kuala
University Press telah menjadi salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT).
Yayasan Syiah Kuala University Press didirikan oleh Prof. Dr. Abdullah Ali,
M.Sc selaku Rektor pada saat itu (berdasarkan Akte Pendirian Yayasan
Nomor
: 197 tanggal 21 Maret 1990 pada Notaris Husni Usman,SH di Banda Aceh.
Visi Syiah Kuala University Press adalah untuk membantu pembinaan dan
pembangunan USK dengan seluruh kegiatan akademik dan administrasinya
dalam urusan cetak mencetak dan penerbitan.
c) Laboratorium USK
USK memiliki banyak laboratorium yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan pengujian. Pengelolaan dan koordinasi seluruh laboratoium secara
terpadu dilaksanakan unit Laboratorium Terpadu USK. Laboratorium
Terpadu USK memiliki visi Menjadi Unit Teknis yang unggul dalam
pengkajian dan penerapan hasil riset, terpercaya dalam pelayanan pengujian
dan kalibrasi, serta profesional dalam survei dan analisis sehingga bisa
menjadi rujukan pemerintah dan masyarakat. Adapun salah satu laboratorium
di USK yang telah dikenal luas adalah Laboratorium penyakit Infeksi USK
yang telah banyak berkontribusi bagi masyarakat Aceh, khususnya saat
terjadinya pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh. Selain itu USK juga
memiliki Laboratorium Lapangan Peternakan yang sangat bermanfaat
sebagai tempat praktek, penelitian dan penerapan sistem pembelajaran
merdeka belajar dengan Program Course on Faram (COF).

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 175


Gambar 6.6 Disamping fasilitas sarana prasarana akademik dan asset, USK memiliki
fasilitas laboratorium lapangan yang potensial diberdayakan untuk mendukung PTNBH

d) AAC
Academic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood atau biasa dikenal
dengan Gedung AAC adalah gedung yang lokasinya sangat represntatif
dan berada dekat akses masuk USK. Posisi AAC yang terletak di Kopelma
Darussalam juga cukup mudah diakses oleh masyarakat Banda Aceh dan
Aceh besar. Gedung AAC sejatinya merupakan Gedung yang dimanfaatkan
oleh USK untuk kepentingan berbagai aktifitas akademik, seperti pelaksanaan
upacara wisuda, seminar nasional dan internasional, pendaftaran mahasiswa
baru dan kegiatan PAKARMARU, serta berbagai kegiatan akademik lainnya.
Pihak USK selaku pengelola Gedung AAC juga memberikan akses bagi
publik untuk dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pegelaran seni
dan budaya, pesta pernikahan, pameran dan expo, serta berbagai keperluan
lainnya. Gedung AAC menawarkan fasilitas yang sangat memadai dalam
mendukung berbagai acara, dilengkapi dengan ketersediaan listrik dan genset,
pendingin ruangan, lahan parkir yang luas, taman, dan sejumlah fasilitas
pendukung lain yang ada di AAC.

e) Rumah Sakit Pendidikan USK


Rumah Sakit Pendidikan USK adalah salah satu Rumah Sakit Umum di
wilayah Banda Aceh milik USK yang tepatnya berada diwilayah Kopelma
Darussalam Banda Aceh, rumah sakit tersebut adalah bantuan (hibah) dari
Saudi Charity

17
dan Islamic Development Bank (IDB) pasca musibah tsunami melanda
Banda Aceh tahun 2004. Peletakan batu pertama Rumah Sakit ini dilakukan
pada tanggal 28 Januari 2007 dan dilanjutkan peresmian pemakaiannya pada
tanggal 8 Mei 2012. Pelayanan Rumah Sakit Rumah Sakit Prince Nayef Bin
Abdul Aziz USK selain memberikan pelayanan civitas akademika USK, juga
melayani masyarakat dan pasien BPJS. Maksud dan tujuannya adalah dalam
rangka mempermudah pemberian pelayanan serta fasilitas kesehatan pada
civitas akademika USK khususnya dan seluruh masyarakat Banda Aceh pada
umumnya.

Pada awal pendiriannya dan diresmikan pada tanggal 8 Mei 2012, Rumah
Sakit Prince Nayef bin Abdul Aziz merupakan rumah sakit tipe D yang
memiliki fasilitas seperti Unit Gawat Darurat, 1 buah kamar operasi, kamar
bersalin, High Care Unit, Neonatal Intensive Care Unit, 4 ruang poliklinik,
apotik, dan ruang rawat inap dengan kapasitas 26 tempat tidur. Rumah Sakit
Prince Nayef bin Abdul Aziz dipersiapkan menjadi rumah sakit perguruan
tinggi negeri tipe C sebelum Rumah Sakit Pendidikan USK dibangun pada
tahun 2020. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan rumah sakit
mengenai sarana pelayanan dan saran pendidikan yang dapat dilakukan untuk
mahasiswa kedokteran, mahasiswa keperawatan dna mahasiswa pendukung
rumah sakit lainnya.

f) Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)


Rumah Sakit Gigi dan Mulut(RSGM) USK merupakan suatu pelayanan
kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat dan mempunyai fungsi lain, yaitu
sebagai sarana pendidikan bagi para mahasiswa/i Program studi Kedokteran
gigi USK. Rumah Sakit ini selain ditujukan kepada mahasiswa/i Program
studi Kedokteran gigi USK yang sedang melaksanakan Kegiatan
Kepaniteraan Klinik, juga ditujukan untuk para peneliti yang sedang
mengkaji ilmu-ilmu kesehatan gigi dan mulut.

g) Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP)


Rumah sakit hewan pendidikan Prof. Dr. Noerjanto Fakultas Kedokteran
Hewan USK didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor USK Nomor.
2317 Tahun 2013 tentang Pembentukan Rumah Sakit Hewan Prof. Dr.
Noerjanto Wingnjosoesastro Pada Fakultas Kedokteran Hewan USK. Rumah
sakit hewan pendidikan yang selanjutnya disingkat dengan RSHP didirikan
dengan tujuan sebagai sarana pelayanan kesehatan hewan dan pelaksanaan
pendidikan. RSHP

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 177


dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana pendidikan mahasiswa Prodi
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Prodi Pendidikan Dokter Hewan
(PDH), Prodi D-III Kesehatan Hewan (D-III Keswan) dan Prodi S2
Kesehatan Masyarakat Veteriner. Selain itu, RSHP juga konsisten melakukan
peningkatan pelayanan kesehatan kepada hewan selaku pasien dan
kepada masyarakat selaku pemilik hewan. Hal ini ditunjukkan dengan
penyediaan berbagai fasilitas layanan kesehatan seperti rawat jalan, rawat
inap, rumah sakit rujukan, pemeriksaan laboratorium, dan vaksinasi.

Gambar 6.7 RSP USK salah satu fasilitas pelayanan masyarakat dan pendidikan yang
sangat potensial dikembangkan menjadi unit usaha pada era PTNBH

F. Pelayanan Tri Dharma kepada Masyarakat

1. Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di bawah Lembaga


Pengabdian Masyarakat USK dan kegiatan melalui kerjasama institusional
program studi yang memanfaatkan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki
dosen-dosen USK. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LPPM) USK mengemban peran strategis dalam melaksanakan tridharma
perguruan tinggi di bidang penelitian dan pengabdian. Sesuai dengan
RENSTRA- PPM Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat USK
2016- 2020 maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah
dilakukan oleh USK mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dana yang
bersumber dari non-kerjasama terdiri dari DIPA USK dan Kemenristekdikti,
sedangkan

17
dana DIKTI terdiri dari IbM, IbK, IbKK, KKN-PKM dan Pengembangan Budaya
Kewirausahaan (PBK) dan Multi Tahun. Konsep pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh USK adalah berbasis keilmuan. USK
secara konsisten melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
(PKM), dimana kegiatan PKM yang dilaksanakan adalah wujud diseminasi
keilmuwan yang diperoleh di kampus USK. PKM dilakukan oleh civitas
akademikan USK, selain untuk menyebarluaskan keilmuan, juga didorong
tujuan agar transfer ilmu dan teknologi dapat membantu mempermudah
pekerjaan dan mengurangi hambatan yang yang ada di masyarakat. Hal ini
kemudian diharapkan dapat mendorong produktivitas masyarakat, sehingga
perekonomian masyarakat bisa menjadi lebih baik.

Gambar 6.8 Program PkM dan bakti sosial dosen dan mahasiswa USK untuk memberikan
solusi terhadap permasalahan sosial, ekonomi dan pendidikan masyarakat

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 179


Selama periode 2015 - 2020, USK telah menjalankan sebanyak 439
kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang terdiri dari berbagai
berbagai macam skim penelitian, seperti Iptek bagi Masyarakat (IbM), Iptek
bagi Kreativitas dan Inovasi Kampus (IbKIK), Iptek bagi Produk Ekspor
(IbPE), Iptek bagi Kewirausahaan (IbK), Produk Teknologi yang
didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM), Program Kemitraan Wilayah (PKW),
serta Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP). Keseluruhan
skim tersebut terangkum dalam berbagai skema pembiayaan, seperti
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), PNBP USK, Ristek, dan
pendanaan mandiri.
Salah satu langkah konkrit USK dalam mengembangkan perekonomian
melalui PKM terlihat pada Tahun 2019, sebanyak dua proposal dari USK
yang mendapatkan pendanaan hibah Calon Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi (CPPBT) yang terangkum dalam skim RISTEK dengan total dana Rp.
509.630.000,-Hibah Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT)
merupakan kerjasama Kemdikbud dan Kementerian Riset dan Teknologi/
Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) guna mendorong
perubahan pola pikir atau paradigma peneliti di perguruan tinggi, baik
mahasiswa dan dosen USK kedepan.

2. Kepedualian USK Melalui Kegiatan Mahasiswa Kepada Masyarakat


Salah satu keunggulan yang dimiliki USK dibandingkan Perguruan
Tinggi lainnya, di Aceh khususnya, USK memiliki kelebihan dari keberagaman
disiplin ilmu. Keberagaman ini bisa jadi kekuatan USK untuk melakukan
pengabdian menyeluruh di masyarakat. Saat KKN dilaksanakan di suatu desa/
Gampong, maka peran kegiatan KKN yang dijalankan dapat terasa hingga ke
seluruh lini yang ada di gampong tersebut. Mahasiswa yang memiliki dasar
ilmu yang berbeda seperti Ilmu sosial, administrasi, ekonomi, hukum,
pertanian, industri, tata wilayah, kedokteran, sewajarnya bisa saling
melengkapi saat KKN dilakukan. Hal tersebut juga mendorong mahasiswa
untuk berpikir lebih komprehensif dan tidak terkotak-kotak, karena pada
dasarnya setiap disiplin ilmu memiliki kaitannya.
Pelaksanaan KKN USK telah berlangsung sejak tahun 2010, dan sampai
dengan saat ini setidaknya telah melaksanakan lebih dari 36 kali kegiatan
KKN. Pelaksanaan KKN USK memiliki terobosan baru guna bersinergi dengan
kebutuhan masyarakat, sehingga muncul kegiatan KKN Tematik. KKN Tematik

18
merupakan kegiatan KKN yang memiliki focus pelaksanaan pada topik tertentu
yang ingin diangkat, khususnya guna membantu memecahkan sejumlah
masalah yang dihadapi masyarakat. Tidak hanya mengusung tema KKN
Tematik, USK juga memperkenalkan konsep KKN Internasional, dimana peran
mahasiswa USK agar dapat dilihat hingga ke tingkat internasional. KKN
internasional ini selain memperkenalkan budaya Indonesia, juga memeberikan
pengalaman penting bagi mahasiswa USK dalam bergaul dalam kancah
internasional.
Sehubungan dengan adanya wabah Covid-19 yang merebak pada awal
Tahun 2020, USK turut serta dan sigap dalam menanggulangi penyebarluasan
wabah ini di masyarakat. Pelaksanaan KKN Tematik ini tertuang dalam Surat
Rektor nomor B/1913/7UN.1l/PM.00.03/2020 Tanggal 15 April 2020 tentang
pelaksanaan KKN Tematik Covid-19. Lebih lanjut, USK memberikan kesempatan
dan bantuan bagi dosen USK untuk menyelenggarakan program KKN melalui
skim pengabdian yang melibatkan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata -
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).

G. Peran USK Dalam Pembangunan Ekonomi

1. Peran Universitas dalam pembangunan Ekonomi dan Industri


Sektor ekonomi selalu menjadi perhatian serius dari pemerintah
untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. USK memiliki keunggulan dalam
peran sertanya di bidang ekonomi, sebagaimana diketahui Fakultas Eknomi
sebagai fakultas tertua di USK telah melahirkan ekonom-ekonom penting
yang telah tersebar di berbagai lini dan berkontribusi luas di tingkat nasional
dan internasional. Peran USK dalam membantu pengembangan ekonomi
juga dilakukan dengan mengirimkan tenaga ahli dalam berbagai instansi
pemerintahan. Pimpinan USK juga terlibat dalam Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda) Provinsi Aceh, selama ini USK turut andil dalam
memberikan masukan terkait berbagai kebijakan yang berjalan di Provinsi
Aceh, bersama dengan unsur pimpinan daerah lainnya.
USK memiliki hubungan yang erat dengan Lembaga pemerintahan,
baik dari tingkat desa hingga tingkat nasional. Hubungan baik ini tidak hanya
membantu USK untuk berkembang lebih tinggi lagi, namun juga yang lebih
penting adalah adanya peran dan manfaat yang dihadirkan USK kepada
masyarakat. Melalui kerjasama dengan stakeholder, USK menunjukkan peran
signifikan dalam memberikan berbagai solusi terhadap berbagai masalah yang
dihadapi masyarakat. Kehadiran USK sendiri di Kota Banda Aceh nyatana telah

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 181


memberikan dampak besar bagi perekonomian. salah satu dampak positif
keberadaan USK adalah peningkatan kualitas ekonomi dari daerah di sekitar
Kampus. Usaha-usaha mandiri masyarakat bermunculan, beragam sektor
ditekuni, mulai usaha makanan, laundry sampai kos-kosan. Peningkatan jumlah
mahasiwa, membuka peluang lebih besar untuk masyarakat sekitar kampus
memperbaiki ekonominya.

Gambar 6.9 USK selalu berperan aktif dalam memberikan masukan pada program
pembangunan ekonomi daerah dan nasional

Situasi dunia saat ini terus berubah dengan cepat, kompleksitas


problematika setiap elemen berada dalam interdependensi yang erat, kait-
mengkait dan saling memengaruhi. Menyadari bahwa lingkungan bisnis
pendidikan tinggi makin kompetitif, USK memerlukan tipe manajemen yang
tidak hanya merespon perubahan yang akan terjadi di masa mendatang,
tetapi juga perlu menciptakan masa depan yang lebih baik melalui perubahan-
perubahan yang dilaksanakan sedini mungkin
Isu otonomi daerah, di mana USK dituntut untuk menemukan potensi-
potensi lokalnya untuk dikembangkan menjadi kekuatan global. USK dapat
menjadi aktor penggerak bagi pengembangan otonomi daerah dengan
kontribusi yang lebih besar pada pengembangan potensi lokal, yaitu :
1. Membuka lapangan kerja baru
2. Mendorong munculnya technopreneur muda
3. Mendorong pegembangan riset terapan

18
4. Kurikulum MBKM
5. Tenaga ahli dalam tim ekonomi pemerintah, khsususnya di aceh
6. Membentuk kelompok dan desa binaan
7. PKM atau PKM Kewirausahaan

2. Peran USK dalam Pengembangan karir dan Kewirausahaaan bagi


Mahasiswa
USK mendirikan Pusat Jasa Ketenagakerjaan (disingkat PJK) pada tahun
1992 melalui Keputusan Rektor USK No. 269/1992 tanggal 28 Desember
1992. Tujuan pendirian PJK adalah untuk membantu pengembangan karir dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama alumni USK. Dengan
meningkatnya tuntutan terhadap peran PJK agar lebih mendekatkan calon
alumni dengan dunia kerja maka Senat Komisi D USK dalam rapat tanggal
20 Maret 2013 merekomendasikan reorientasi fungsi PJK. Reorientasi ini
diikuti oleh perubahan struktur dan nama. Nama PJK USK berubah menjadi
Career Development Centre (CDC) atau Pusat Pengembangan Karir USK.
Perubahan organisasi dan tata kelola ini ditetapkan melalui Keputusan Rektor
USK No. 570/2013. USK memiliki program layanan yang diberikan oleh
Career Development Center, seperti rekruitmen sebagai bentuk kerjasama
dengan berbagai perusahaan, pelatihan, seminar, survey alumni dan kegiatan
pendukung lainnya.
Visi Dari CDC-USK adalah Menjadi pusat pengembangan dan pelayanan
karir berkualitas di Indonesia. untuk mencapai visi maka CDC-USK telah
menyusun misi yaitu Menjadi mediator dan fasilitator antara
mahasiswa/alumni Unsyiah dan dunia kerja. mengembangkan kemampuan diri,
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa/alumni Unsyiah sebelum memasuki
dunia kerja, menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan kapasitas
(capacity building) sumber daya manusia baik untuk kalangan internal maupun
eksternal dan menyelenggarakan tracer study secara terintegrasi di tingkat
universitas.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 183


Gambar 6.10 CDC-USK memiliki program yang terkait dengan penguatan pengalaman
mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun diberbagai lapangan kerja dan secara rutin
melaksanakan tracer study terhadap lulusan.

18
18
BAB VII
PENUTUP
BAB VII
PENUTUP

A. Faktor Pendukung USK menuju PTNBH

Universitas Syiah Kuala memiliki latar belakang, kekuatan dan potensi untuk
menjadi PTNBH melalui peluangan yang ada saat ini. Peluang tersebut menyangkut
adanya Kebijakan pemerintah melalui Kemendikbud mempercepat dan mempermudah
usulan PTNBH, Sumber pendapatan perguruan tinggi, tuntutan stakeholders, kondisi
perekonomian dan kepentingan nasional yang menjadi perhatian perguruan tinggi,
responsif terhadap perkembangan/perubahan tuntutan dunia kerja dan perluasan
wawasan pengambil kebijakan PTNBH dalam menentukan dan mengembangkan
program studi unggulan dan lintas disiplin.

Universitas Syiah Kuala telah memiliki rencana yang taktis untuk 5 tahun ke
depan (periode 2020-2024) terkait dengan upaya pencapaian VMTS dengan terus
melakukan transformasi penatausahaan dan pengelolaan aset untuk tahun 2020-2024
dalam mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi PTNBH yang inovatif, mandiri,
dan terkemuka. Implementasi Reformasi Birokrasi perlu ditingkatkan secara
berkelanjutan guna terwujudnya tata pamong, tata kelola, dan kerjasama
pemerintahanyang baik (good governance) untuk mampu berintegrasi, berkinerja
tinggi, bebas dan bersih KKN, yang mampu melayani publik, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara, Universitas Syiah
Kuala terus melakukan perbaikan terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan perubahan mental aparatur.

Universitas Syiah Kuala memiliki keunggulan yang dapat mendukung


perubahan menjadi PTNBH berupa keunggulan organisasi tataekelola, Keunggulan
SDM (tendik dan dosen), keunggulan akademik dan sistem pelayanan akademik,
keunggulan aset, sarana dan prasarana, keunggulan sistem penjaminan mutu, program
penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama, keunggulan mahasiswa dan
layanan kemahasiswaan dan keunggulan potensi income generating revenue. Sisi lain
Universitas Syiah Kuala, dari sisi SDM, dosen dan alumni Universitas Syiah Kuala
sangat berperan dalam pembangunan ekonomi dan industri daerah dan nasional, telah
memiliki unit pengembangan kewirausahaan mahasiswa dan prestasi daerah dan
nasional UKM mahasiswa serta memiliki asset fisik yang sangat potensial.

Dari sisi pengembangan perguruan tinggi, untuk persiapan menuju perguruan


tinggi otononom dan berbadan Hukum, Rektor Universitas Syiah Kuala melalui
Keputusan

18
Rektor No.1392/UN11/KPT/2018 telah mengangkat personilia untuk menjalankan
Badan Pengelola Bisnis Universitas Syiah Kuala (BPBU) dengan harapan BPBU
dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat hal ini sesuai dengan PP No.
74 Tahun 2012 pasal 2. Unit ini menjadi sangat penting nantinya untuk meningkatkan
generating revenue Universitas Syiah Kuala sebagai PTNBH.

Tantangan Universitas Syiah Kuala sebagai PTNBH kedepan adalah berupaya


meningkatkan mutu akademik dan non-aksdemik untuk dapat menjadi PTNBH yang
mandiri nantinya. Salah satu yang menjadi tantangan besar kedepan ialah peningkatan
pendapatan di luar UKT melalui pemanfaatan asset, kerjasama, potensi akademi dan
usaha mandiri menjadi fokus utama kedepan. Untuk itu dukungan semua pihak dari
eksternal dan internal seperti; Kemendikbud, Kementerian Keuangan, Pemerintah
Aceh dan seluruh Alumni serta seluruh sivitas akademika sangat diperlukan. Dengan
menjadi PTNBH diharapkan Universitas Syiah Kuala akan lebih mandiri untuk
mewujudkan cita-cita Pendidikan tinggi Indonesia dan keinginan masyarakat terhadap
perguruan tinggi yang bermutu dan unggul nantinya.
Dalam kaitannya dengan persiapan Universitas Syiah Kuala menjadi PTNBH
maka persyaratan faktor eksternal yang menjadi sangat penting dianalisis agar pergu-
ruan tinggi mampu mengantisipasinya ketika menjadi PTNBH. Adapun faktor ekster-
nal yang berperan mempengaruhi kesiapan perguruan tinggi menjadi PTNBH,
adalah:
1. Kebijakan pemerintah (baik akademik, tatakelola dan keuangan),
2. Sumber pendapatan perguruan tinggi, tuntutan stakeholders
3. Kondisi perekonomian dan kepentingan nasional yang menjadi perhatian
perguruan tinggi,
4. Responsif terhadap perkembangan/perubahan tuntutan dunia kerja,
5. Perluasan wawasan pengambil kebijakan PTNBH dalam menentukan dan
mengembangkan program studi unggulan dan lintas disiplin,
6. Kemampuan promosi dan mengamankan bidang-bidang studi unggulan dan
penting serta langka,
7. Kemampuan sitem penjaminan PT untuk menjalankan peningkatan mutu
berkelanjutan menjadi PT Unggul,
8. Kemampuan manajeman PT dalam peningkatan efisiensi dan pemanfaatan sumber
daya serta menjamin kesejahteraan dosen dan tendik,
9. Implementasi sistem manajemen berbasis capaian mutu dan manajemen resiko
baik dalam sistem perencanaan, keuangan dan akademik.

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 187


Selain itu adanya juga kondisi eksternal akibat berbagai perubahan yang
harus terjadi secara komprehensif untuk keberhasilan pelaksanaan otonomi
perguruan tinggi adalah :

1. Perubahan kebijakan pemerintah terhadap pendidikan tinggi


2. Kerangka legislatif dan pengaturan tentang hakekat otonomi
3. Kebutuhan akan akuntabilitas
4. Mekanisme pendanaan
5. Kesiapan perguruan tinggi untuk mengemban otonomi
Faktor eksternal lainnya yang juga diidentifikasi terkait dengan upaya
Universitas Syiah Kuala menuju PTNBH yang dapat menjadi komponen
ancaman yang telah diperhitungkan dan diantisipasi melalui manajemen
resiko oleh Universitas Syiah Kuala, adalah:
1. Persyaratan Pengelolaan PTNBH
2. Aturan Keuangangan UU No 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, dan UU
No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
3. Keterlibatan dunia usaha dalam program otonomi kampus
4. Persaingan dengan PTNBH lain menjadi PT Unggul
5. Meningkatnya biaya Pendidikan PTNBH
6. Perkembangan ekonomi masyarakat dan negara

B. Analisis SWOT

Agar faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasikan dapat


mempengaruhi upaya Universitas Syiah Kuala menjadi PTNBH maka peru
dilakukan analisis SWOT terhadap kemampuan Universitas Syiah Kuala merespon
faktor internal dan eksternal. Adapun hasil analisis SWOT terhadap komponen
internal dan eksternal Universitas Syiah Kuala sebagai institusi perguruan tinggi
adalah sebagai berikut:

18
Tabel 7.1 Hasil analisis SWOT terhadap faktor eksternal (Kesempatan-Ancaman)
usulan Universitas Syiah Kuala menjadi PTNBH

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL


KEKUATAN KELEMAHAN KESEMPATAN ANCAMAN
- Universitas Syiah - Masih memerlukan - Peraturan Pemerintah (PP) - Persyaratan
Kuala telah PTBLU penguatan No 26 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
dan meraih WTP dalam capaian Bentuk dan Mekanisme PTNBH
pelaksanaan Pendanaan Perguruan Tinggi
tridarma perguruan menyatakan bahwa PTN
tinggi, sistem berbadan hukum adalah
penjaminan mutu perguruan tinggi negeri yang
dan manajemen didirikan oleh pemerintah
resiko dan berstatus sebagai subjek
hukum yang otonom.
- Universitas Syiah - Perlu penguatan - Peraturan tentang PTN- - Aturan
Kuala telah meraih rasio dosen dan BH juga tertuang dalam Keuangangan UU
Akreditasi A (2015) mahasiswa Pasal 76 Undang-Undang No 12 Tahun 2012
dan (2019), - Capaian output dan No 12 Tahun 2012 tentang tentang Perguruan
outputcome perlu Perguruan Tinggi. Tinggi, dan UU No
ditingkatkan 17 Tahun 2003
tentang Keuangan
Negara
- Universitas Syiah - Perlu penguatan - Peraturan Menteri - Keterlibatan dunia
Kuala telah strategi dalam Pendidikan Dan Kebudayaan usaha dalam
menerapkan peningkatan Republik Indonesia Nomor program otonomi
manajemen terbaik, generating revenue 7 Tahun 2020 Tentang kampus
transparan dan Pendirian, Perubahan,
akuntabilitas serta Pembubaran Perguruan
manajemen ISO Tinggi Negeri, Dan Pendirian,
9001:2015 Perubahan, Pencabutan Izin
Perguruan Tinggi Swasta
- Universitas Syiah - Perlu kebijakan - Permendikbud No 4/2020 - Persaingan dengan
Kuala telah dalam strategi Kebijakan Kampus Merdeka PTNBH lain
menerapkan Paper pemberdayaan yang ketiga terkait menjadi PT Unggul
Less Office dan potensi akademik kebebasan bagi PTN Badan
pemanfaatan IT dan non akademik Layanan Umum (BLU) dan
dalam manajemen untuk meningkatan Satuan Kerja (Satker) untuk
administrasi, keungan pendapatan dan menjadi PTN Badan Hukum
dan pelayanan kesejahteraan (PTN BH). Kemendikbud
akademik dosen serta tendik akan mempermudah
persyaratan PTN BLU dan
Satker untuk menjadi PTN
BH tanpa terikat status
akreditasi.
- Universitas Syiah - Masih diperlukan - Meningkatnya
Kuala berada pada strategi terobosan biaya Pendidikan
posisi 24 klusterisasi dalam kebijakan PTNBH
PT Indonesia 2020 peningakatan mutu
dan berada pada untuk menjadi
posisi 9 untuk proses PT otonomi dan
mandiri

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 189


- Universitas Syiah - Perkembangan
Kuala telah memiliki ekonomi
30.022 orang masyarakat dan
mahasiswa aktif, negara
1544 dosen, 12
fakultas, 132 program
studi, D3, D4, Vokasi,
S1, Pasca Sarjana

- Universitas Syiah
Kuala telah memiliki
sarana dan prasaran
fisik yang memadai
- Universitas Syiah
Kuala telahmemiliki
SPMI dan SPI yang
kuat
- Universitas Syiah
Kuala telah memiliki
Kerjasama akademik
dan non-akademik
dengan PT dan
instansi lain baik di
tingkat lokal, nasional
maupun internasional
- Universitas Syiah
Kuala telah memiliki
Renstra 2020-2024
menjadi PTNBH

Hasil Analisis SWOT potensi Universitas Syiah Kuala menuju PTNBH


menunjukkan berada pada Kuadran I (positif, positif) dimana Universitas Syiah
Kuala adalah institusi yang kuat dan berpeluang menjadi PTNBH berbasis dari
kekuatan (S) dan peluang (O) yang ada. Hasil ini memberikan rekomendasi strategi
kepada Universitas Syiah Kuala yang diberikan adalah progresif, yang berarti
Universitas Syiah Kuala secara organisasi dalam kondisi prima dan mantap serta
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan
dan meraih kemajuan secara maksimal terkait dengan potensi menjadi PTNBH
kedepan.

19
Gambar 7.1. Analisis Kuadran SWOT Potensi USK menuju PTNBH

Tabel 7.2 Hasil Analisis Akar Masalah (RCA) dan Analisis Medan Kekuatan (FFA)

Analisis Akar Masalah (Root Cause Analisis Medan Kekuatan (Force Feed
Analysis) Analysis)
Masalah Akar Masalah Faktor Faktor Pendorong
Penghambat
Implementasi SOTK Penyesuaian Memerlukan Tersedia SDM yang
PTNBH dan perangkat SOTK dari BLU waktu dan cukup banyak dan
pendukungnya pasca menjadi PTNBH strategi dukungan pimpinan
menjadi USK PTNBH Ketersediaan USK
SDM sesuai Dukungan Alumni,
dengan Mitra dan Pemerintah
persyaratan Daerah
SOTK PTNBH
Masa transisi Pemahaman Perlu Komitmen seluruh
persiapan SDM dan penguasaan penyesuaian pimpinan dan
pelaksan manajemen manajemen sistem pengalaman dalam
dalam menjalankan berbasis PTNBH pendekatan menjalankan BLU
tatakelola PTNBH oleh setiap unsur sesuai dengan selama 2 tahun
disetiap tingkatan SDM disetiap kapasistas dan
(PT, Fakultas, Prodi, evel struktural tupoksi jenjang
Lembaga dan UPT) USK struktural

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 191


Kebijakan strategis Ketersediaan Masih USK memiliki potensi
dalam meningkatan dan kelengkapan rendahanya besar:
generating revenue sistem pendapatn non Akademik, SDM,
USK sebagai PTNBH perencanaan, UKT Aset, lahan/fasilitas
unit operasional, Variasi sumber dan Mitra Kerjasama
kapabilitas SDM pendapatan Nasional/Internasional
pengelola dan non UKT USK serta dukungan
dana investasi masih perlu Pemerintah Aceh
serta mitra ditingkatkan
investasi
Kebijakan Diperlukan Sistem Manajemen
perencanaan dan penyesuaian perencanaan perencanaan dan
keuangan dalam sistem masih kurang keuangan PTNBH
menjalankan PTNBH perencanaan inovatif dalam yang memebrikan
program dan merespon keleluasaan dalam
keuangan kebutuhan pengelolaan keuangan
internal menuju dan
USK untuk menjalankan
mendukung PTNBH serta
implementasi suber dana masih
PTNBH terbatas

C. Tindak Lanjut Perencanaan untuk PTNBH


Dalam menjalankan PTNBH upaya peningkatan sumber dana menjadi
bagian penting yang harus ditindaklanjuti melalui sistem perencanaan yang
efektif. Seperti diketahui bahwa sumber dana PTNBH berasal dari dua sumber
yaitu APBN dan non APBN diantaranya dana masyarakat, usaha dan
pengelolaan kekayaan PTNBH serta kerjasama tridharma perguruan tinggi.
PTNBH juga diberi wewenang untuk mengelola keuangan sendiri untuk dana
Non PNBP, membuka prodi baru serta membentuk badan usaha sendiri.
Universitas Syiah Kuala terus berusaha untuk meningkatkan kualitas sistem
seleksi penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa agar terus dapat
diimplementasikan lebih baik ke depan.
Agar pelaksanaan sistem tatakelola PTNBH Universitas Syiah Kuala
nantinya dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan maka, tindak lanjut
perencanaan yanag akan dilakukan adalah:
1. Penguatan implementasi SOTK PTNBH untuk mewudukan tata kelola
perguruan tinggi yang dinamis, transparan dan akuntabel.
2. Penguatan kapabilitas dan profesionalisme SDM harus terus dilakukan

19
melalui kegiatan studi lanjut, seminar, konferensi, workshop, simposium dan
pelatihan.
3. Penataan perencanaan keuangan menuju efektifitas manajemen keuangan perlu
diintensifkan yang diikuti dengan pemenuhan kecukupan dan modernisasi
sarana prasarana pendukung kegiatan pendidikan, penelitian dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang harus segera dilakukan.
4. Penguatan fungsi dan aktifitas badan layanan usaha untuk meningkatkan
aktifitas peroleh pendanaan melaluai usaha dan Kerjasama.
5. Penguatan implementasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) berbasis
output dan outcome untuk penguatan klusterisasi perguruan tinggi.
6. Penguatan fasilitas dan sarana akademik, terutama modernisasi peralatan
laboroatorium untuk mendukung Pendidikan dan penelitian bermutu
internsional.
7. Penguatan implementasi kurikulum dan kebijakan pelaksanaan MB-KM,
tugas akhir dan pra syarat dalam menyelesaikan matakuliah pada semester
akhir (seminar regular, praktek lapang, KKN, dan tugas akhir) yang
menyebabkan panjangnya lama studi.
8. Kebijakan alokasi dana penelitian yang besar perlu ditinjau kembali agar
mampu dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian
masayarakat yang berbasis per-group, kerjasama dan berorientasi pada
output dan outcomes yang lebih bermanfaat bagi masyarakat nasional,
regional maupun internasional.
9. Penguatan program pendidikan berbasis digital semestinya dapat
mengurangi pengeluaran sehingga meningkatkan pendapatan universitas
untuk dialokasikan guna mendorong inovasi berbasis online atau daring serta
E-commerce.
10. Perlu kebijakan untuk memprioritaskan program dan pendanaan pada
kegiatan pengabdian lintas sektoral berbasis kerjasama luar negeri.
11. Penguatan program inovasi dan kewirausahaan mahasiswa dan dosen untuk
menghasilkan produk unggulan yang bernilai keilmuan serta nilai ekonomis.
12. Percepatan realisasi kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan
generating revenue dan peningkatan sumber pendapatan selain UKT level
nasional dan internasional.

Sesuai dengan RPJP Arah pengembangan jangka panjang Universtias


Syiah Kuala tahun 2020-2039 yang juga mengacu kepada arah pengembangan
pendidikan di Indonesia, yaitu mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul. Selain
itu, arah pengembangan Universtias Syiah Kuala juga mengacu kepada penguatan

Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 193


tata kelola organisasi, penganggaran dan keuangan, kemandirian institusi dan
penguatan layanan dan mewujudkan Universitas Syiah Kuala yang inovatif,
mandiri dan terkemuka menuju socio-techopreneur university di tingkat global.
Untuk mewujudkan arah pengembangan tersebut, dirumuskan sasaran strategi
Universitas Syiah Kuala tahun 2020-2039, antara lain:

1. Tersedianya lulusan yang memiliki nilai nilai religius, mandiri, sosial,


beretika, berakhlak mulia, berkarakter, dan mampu mengaplikasikan nilai-
nilai ke- Unsyiahan yang berjiwa entrepreneur, leadership, kreatif, inovatif,
dan tangguh sehingga mampu bersaing pada level nasional dan global;
2. Terwujudnya hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
inovatif dan aplikatif yang berdampak langsung kepada masyarakat dalam
rangka mendukung pembangunan daerah, nasional, dan global
3. Terealisasinya peningkatan kerjasama dengan berbagai institusi nasional dan
global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga dan seni
4. Terwujudnya Tata Kelola Manajemen Pendidikan Tinggi yang bermutu.

19
Evaluasi Diri Universitas Syiah Kuala 195

Anda mungkin juga menyukai