Anda di halaman 1dari 148

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

INSTRUMEN
AKREDITASI INSTITUSI
PENYELENGGARA
PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
Jakarta, 2020
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Kata Sambutan
Dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan, telah dilakukan
berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pengembangan
sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja, baik dalam administrasi
dan manajemen serta pelayanan pelatihan. Hal ini salah satunya dituangkan
melalui kegiatan akreditasi yang merupakan pengakuan yang diberikan kepada
institusi pelatihan.
Akreditasi memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu dapat memacu institusi
pelatihan untuk memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan, dan mendorong
upaya peningkatan mutu serta kinerja institusi, sehingga tercipta kepuasan
masyarakat yang memanfaatkannya. Proses akreditasi institusi tidaklah semata
memenuhi standar yang telah ditetapkan tetapi juga menjadi ajang bagi institusi
untuk evaluasi diri sehingga dapat mengetahui kekurangan dan secara bersama-
sama dapat diperbaiki dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Dengan
baiknya peringkat akreditasi institusi, maka akan ada jaminan kepada masyarakat
bahwa institusi telah memiliki standar mutu yang telah ditetapkan oleh Kemenkes
sehingga pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan akan terjamin mutunya sesuai
dengan standar.
Dengan adanya Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang
Kesehatan, diharapkan akan mempermudah institusi pelatihan dalam
merealisasikan peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan dan mempermudah
tim asesor dalam melakukan penilaian.
Untuk itu kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada tim penyusun, atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk
penyempurnaan instrumen ini.

Jakarta, Juni 2020


KepalaRBadan PPSDM
IAN KESE HA
Kesehatan
TE
Kementerian Kesehatan RI
TA
EN

N
KEM

DAN
EMBANGAN YA
DAN PENG DA
KEPALA BA AYAAN SUMBER
D
PEMBER SIA KESEHATAN
MANU

Prof. dr. Abdul Kadir PhD SpTHT-KL (K) MARS


NIP 196205281989031001

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA


i PELATIHAN BIDANG KESEHATAN i
ii INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Pelatihan Bidang Kesehatan dapat tersusun dengan baik. Instrumen ini
merupakan penyempurnaan dari instrumen dengan judul yang sama yang disusun
pada tahun 2017. Penyempurnaan dilakukan karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan adanya perubahan kebijakan terkait penyelenggaraan pelatihan
di bidang kesehatan.
Kami menyadari bahwa Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan
Bidang Kesehatan ini masih belum sempurna, karenanya masukan dan kritik
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
instrumen di masa yang akan datang.
Kami sampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada seluruh tim penyusun
yang telah bekerja secara optimal, semoga instrumen ini dapat bermanfaat dan
memberikan dampak yang baik bagi institusi dalam pelaksanaan akreditasi
institusi.

Jakarta, Juni 2020


R I A N K E S EH
AT
TE KepalaPusat Pelatihan SDM Kesehatan
EN

AN

Kementerian Kesehatan RI
KEM

AN DAN
MBANG RDAYA
PENGE E
BADAN AYAAN SUMB AN
R D T
PEMBE USIA KESEHA
MAN

dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS


NIP 196007311989031003

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN iii

ii
iv INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
Jalan Hang Jebat 3 Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
Telepon : (021) 7245517-72797302 Faksimile : (021) 72797508
Laman (Website) : www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.03/I/1087/2020

TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN
BIDANG KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN,

Menimbang : a. bahwa pemerintah telah mengatur dalam


rangka pengendalian mutu pelatihan
dilakukan akreditasi oleh pemerintah pusat
yang terdiri dari akreditasi pelatihan dan
akreditasi institusi penyelenggara
pelatihan;

b. bahwa dalam pelaksanaan akreditasi


institusi penyelenggara pelatihan
diperlukan acuan yang akan digunakan
oleh institusi penyelenggara pelatihan,
asesor dan Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan


sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, maka ditetapkan Surat Keputusan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN v


2

Kepala Badan Pengembangan dan


Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan tentang Instrumen Akreditasi
Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang
Kesehatan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun


2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 67 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan
Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 25 Tahun 2015 tentang
Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 30
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan;
6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara nomor 250/K.1/PDP.09/2016
tentang Penetapan Badan PPSDM

vi INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


3

Kesehatan sebagai Instansi Pengakreditasi


Diklat Teknis dan Fungsional Kesehatan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN


DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN TENTANG INSTRUMEN
AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA
PELATIHAN BIDANG KESEHATAN.
KESATU : Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Pelatihan Bidang Kesehatan yang tercantum
dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Instrumen akreditasi ini untuk dijadikan acuan
bagi institusi penyelenggara pelatihan, asesor
dan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dalam
melaksanakan akreditasi institusi.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Juni 2020


N K E S EH
RIA
A
KEPALA
TE BADAN PPSDM KESEHATAN,
TA
EN

N
KEM

DAN
EMBANGAN YA
DAN PENG DA
KEPALA BA AYAAN SUMBER
D
PEMBER SIA KESEHATAN
MANU

ABDUL KADIR

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN vii


viii INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA SAMBUTAN .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.03/I/1087/2020 TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN
BIDANG KESEHATAN .............................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI …………………………………… 1
KOMPONEN 1: ADMINITRASI DAN MANAJEMEN ............................. 5
Standar 01 Falsafah dan Tujuan ..................................................... 5
Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan ....................................... 9
Standar 03 Pimpinan dan Staf ........................................................ 11
Standar 04 Fasilitas dan Peralatan ................................................. 17
Standar 05 Ketentuan dan Prosedur ............................................... 21
Standar 06 Evaluasi dan Pengendalian Mutu ………………………. 29

KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN, DAN KOMPONEN 3: 31


PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN untuk: BBPK, Bapelkes
dan Institusi Penyelenggara Pelatihan Kesehatan Provinsi:
KOMPONEN 2 (PELAYANAN PELATIHAN) ............................................. 35
Standar 01 Falsafah dan Tujuan ..................................................... 35
Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan ....................................... 39
Standar 03 Tenaga Edukatif ........................................................... 42
Standar 04 Fasilitas dan Peralatan ................................................. 47
Standar 05 Ketentuan dan Prosedur ............................................... 55
KOMPONEN 3 (PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN) .................... 71
Standar 01 Ketentuan dan Prosedur .............................................. 71
Standar 02 Fasilitas dan Peralatan ................................................. 79

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN ix

iii
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN DAN KOMPONEN 3: 85


PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN untuk: Instalasi/ Unit/
Bidang Diklit/ Diklat Rumah Sakit, Yayasan/ Perseroan Terbatas/
Lembaga Lain:
KOMPONEN 2 (PELAYANAN PELATIHAN) ............................................ 89
Standar 01 Falsafah dan Tujuan ...................................................... 89
Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan ........................................ 93
Standar 03 Tenaga Edukatif ............................................................ 95
Standar 04 Fasilitas dan Peralatan .................................................. 101
Standar 05 Ketentuan dan Prosedur ................................................ 107
KOMPONEN 3 (PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN) ..................... 123
Standar 01 Ketentuan dan Prosedur ............................................... 123
Standar 02 Fasilitas dan Peralatan .................................................. 129

TIM PENYUSUN ……………………………………………………………... 133

x INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

iv
INSTRUMEN
AKREDITASI INSTITUSI

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN xi


xii INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI

1. KOMPONEN 1: ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


untuk seluruh institusi yang diakreditasi.

STANDAR JUMLAH PARAMETER


Standar 01 Falsafah dan Tujuan 3
Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan 2
Standar 03 Pimpinan dan Staf 3
Standar 04 Fasilitas dan Peralatan 2
Standar 05 Ketentuan dan Prosedur 4
Standar 06 Evaluasi dan Pengendalian Mutu 1
15

2. KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN


DAN KOMPONEN 3: PELAYANAN PENUNJANG, untuk:
a. Balai Besar Pelatihan Kesehatan UPT Badan PPSDM Kesehatan
b. Balai Pelatihan Kesehatan UPT Badan PPSDM Kesehatan
c. Balai Pelatihan Kesehatan/ Institusi Pelatihan Kesehatan Milik Pemerintah
Provinsi

Rinciannya sebagai berikut:

KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN:

STANDAR JUMLAH PARAMETER


Standar 01 Falsafah dan Tujuan 2
Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan 2
Standar 03 Tenaga Edukatif 3
Standar 04 Fasilitas dan Peralatan 4
Standar 05 Ketentuan dan Prosedur 6
17

KOMPONEN 3: PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN:

STANDAR JUMLAH PARAMETER

Standar 01 Ketentuan dan Prosedur 4


Standar 02 Fasilitas dan Peralatan 4
8

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 1

v
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

3. KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN


DAN KOMPONEN 3: PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN, untuk:
a. Instalasi/ Unit/ Bidang Diklit/ Diklat Rumah Sakit,
b. Yayasan/ Perseroan Terbatas/ Lembaga Lain

Rinciannya sebagai berikut:

KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN:

STANDAR JUMLAH PARAMETER


Standar 01 Falsafah dan Tujuan 2
Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan 2
Standar 03 Tenaga Edukatif 4
Standar 04 Fasilitas dan Peralatan 3
Standar 05 Ketentuan dan Prosedur 6
17

KOMPONEN 3: PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN


STANDAR JUMLAH PARAMETER
Standar 01 Ketentuan dan Prosedur 3
Standar 02 Fasilitas dan Peralatan 3
6

2 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

vi
KOMPONEN 1
(ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN)

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 3


4 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN I. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Standar. 01. FALSAFAH DAN TUJUAN

Pimpinan institusi pelatihan bertanggung jawab terhadap pelayanan


pelatihan yang bermutu bagi pelanggan.

Parameter

P.1. Tujuan Organisasi

Skor :
0 = Tidak ada tujuan organisasi atau ada tujuan organisasi tetapi disusun
sendiri oleh pimpinan tidak dengan melibatkan staf
1 = Ada Tujuan Organisasi dan disusun oleh pimpinan dengan melibatkan staf
2 = Ada Tujuan Organisasi, disusun oleh pimpinan dengan melibatkan staf, dan
dimanfaatkan
3 = Ada Tujuan Organisasi, disusun oleh pimpinan dengan melibatkan staf,
dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada Tujuan Organisasi, disusun oleh pimpinan dengan melibatkan staf,
dimanfaatkan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Organisasi adalah institusi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan.
▪ Tujuan Organisasi adalah suatu pernyataan tertulis tentang keadaan atau
gambaran yang dicita-citakan oleh institusi pelatihan di masa yang akan datang
untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi induk yang disetujui oleh
pejabat struktural/ pejabat yang setara di institusi serta ditandatangani oleh
Pimpinan Tertinggi di institusi.
▪ Melibatkan staf adalah apabila proses penyusunan tujuan organisasi
dilaksanakan oleh pimpinan institusi bersama-sama dengan pejabat struktural
dan pejabat/ staf teknis/fungsional.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila tujuan organisasi sudah disosialisasikan dan
dijadikan acuan dalam perencanaan Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 tahunan atau Rencana kegiatan pelatihan 3 tahunan.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai institusi pelatihan mengetahui/ memahami tujuan organisasi.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian tujuan organisasi dengan kegiatan organisasi, serta menghasilkan
rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi
tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa saran
untuk mempertahankan agar kegiatan organisasi tetap mengacu tujuan
organisasi.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 5


2
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumentasi (D) : SK/ surat tugas tim penyusun tujuan organisasi (SK/ surat
tugas penyusunan tujuan organisasi dapat menjadi satu
dengan penyusunan RAK), Undangan, notulen dan daftar
hadir penyusunan tujuan organisasi, bukti sosialisasi,
Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan, hasil
evaluasi, dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan Institusi Pelatihan/ Direktur SDM atau yang setara,
Kepala Bagian penyelenggara pelatihan, staf penyelenggara
pelatihan

Catatan:
• Dimanfaatkan ada 2 kegiatan yaitu disosialisasikan dan dijadikan acuan dalam
perencanaan kegiatan pelatihan 3 (tiga) atau 5 (lima) tahunan, apabila hanya
dilakukan salah satu maka skor yang diberikan adalah 1
• Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2

6 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

3
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P2. Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 (lima) tahunan

Skor :
0 = Tidak ada RAK/ rencana 5 (lima) tahunan, ATAU Ada RAK/ rencana 5 (lima)
tahunan tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada RAK/ rencana 5 (lima) tahunan, dan disosialisasikan
2 = Ada RAK/ rencana 5 (lima) tahunan, disosialisasikan dan dimanfaatkan
3 = Ada RAK/ rencana 5 (lima) tahunan, disosialisasikan, dimanfaatkan dan
dievaluasi
4 = Ada RAK/ rencana 5 (lima) tahunan, disosialisasikan, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ RAK adalah suatu perumusan rencana kegiatan untuk kurun waktu 5 tahun
yang menggambarkan tentang rangkaian kegiatan terkait pelatihan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai memahami rencana 5 (lima) tahunan
▪ Dimanfaatkan adalah apabila RAK/ Rencana 5 tahunan dijadikan acuan untuk
penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)/ Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK)
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian RKT/ RPK dengan RAK/ Rencana 5 tahunan yang sudah disusun
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumentasi (D) : SK/ surat tugas tim penyusun RAK/ rencana 5 tahunan
(SK/ surat tugas penyusunan RAK dapat menjadi satu
dengan tujuan organisasi), undangan, notulen dan daftar
hadir pertemuan penyusunan rencana 5 tahunan, bukti
sosialisasi, RAK/ rencana 5 tahunan yang sudah disahkan
pimpinan organisasi, hasil evaluasi dan upaya tindak lanjut
(Revisi RAK/ Rencana 5 tahunan, dll).
Observasi (O) : website institusi atau media lainnya
Wawancara (W) : Unsur pimpinan dan staf institusi pelatihan.

Catatan:
• Rencana Aksi Kegiatan (RAK) bagi institusi yang merupakan bagian dari
organisasi induk dapat menggunakan RAK orgnisasi induk. Yang diakreditasi
fokus pada pelatihan dan faktor pendukungnya. Contoh : Unit Diklit Rumah
Sakit dapat menggunakan Renstra organisasi/ Rumah Sakit (RS)/ Rencana
Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit
• Dievaluasi terdiri daru (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 7


4
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Rencana kerja tahunan (RKT)/ Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Skor :
0 =
Tidak ada RKT/ RPK, ATAU Ada RKT/ RPK tetapi tidak disosialisasikan
1 =
Ada RKT/ RPK dan disosialisasikan.
2 =
Ada RKT/ RPK, disosialisasikan dan 10% - 50% kegiatan dilaksanakan
3 =
Ada RKT/ RPK, disosialisasikan, 51% - 90% kegiatan dilaksanakan, dan
dievaluasi
4 = Ada RKT/ RPK, disosialisasikan, > 91% kegiatan dilaksanakan, dan
dievaluasi

Definisi Operasional (DO) :


▪ RKT/ RPK adalah suatu rumusan rencana seluruh kegiatan selama 1 (satu)
tahun, bukan hanya pelatihan, tetapi juga termasuk pengembangan
kompetensi, pengadaan, operasional dll, yang merupakan turunan dari RAK,
yang sudah disahkan oleh pimpinan.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai memahami tentang RKT/ RPK
▪ Dilaksanakan adalah apabila kegiatan yang direncanakan sudah selesai/
terealisasi. Prosentase (%) dihitung dari seluruh kegiatan yang selesai
dibandingkan dengan seluruh kegiatan yang direncanakan sesuai dengan
anggaran yang ada.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara kegiatan yang dilaksanakan dengan RKT/ RPK serta
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : RKT/ RPK, Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), undangan,
notulen dan daftar hadir pertemuan penyusunan RKT/ RPK,
bukti sosialisasi, laporan kegiatan tahunan atau LAKIP, hasil
evaluasi pelaksanaan RKT/ RPK (evaluasi triwulan/
semester, dll), dan upaya tindak lanjut (revisi RKT/ RPK, dll).
Observasi (O) : website institusi atau media lainnya
Wawancara (W) : Unsur pimpinan dan staf institusi pelatihan.

Catatan:
• Apabila evaluasi tidak dilaksanakan maka skor yang diberikan adalah 2
• Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2
• Apabila nilai dua angka dibelakang koma <0.50 maka dilakukan pembulatan
kebawah dan jika nilai dua angka dibelakang koma ≥0.50 maka dilakukan
pembuatan keatas

8 5
INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Ada kejelasan tugas, fungsi dan kompetensi setiap orang serta mekanisme
kerja sesuai Tugas dan Fungsi Organisasi.

Parameter :
P.1. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas
Skor :
0 = Tidak ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, ATAU ada
dokumen tetapi tidak lengkap.
1 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, dan lengkap.
2 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap dan
dilaksanakan
3 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap, dilaksanakan
dan dievaluasi
4 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan kerja yang menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang
lainnya, sehingga jelas hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawabnya.
▪ Uraian tugas adalah uraian tugas seluruh pegawai (PNS/ pegawai tetap) yang
ada di institusi penyelenggara pelatihan yang merupakan suatu pernyataan
faktual dari tugas-tugas, tanggung jawab dan kondisi kerja dari suatu pekerjaan
tertentu, dan disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Lengkap adalah meliputi bagan struktur organisasi dan uraian tugas untuk
seluruh pegawai (PNS / pegawai tetap).
▪ Dilaksanakan adalah apabila uraian tugas dikerjakan
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh atasan langsung terhadap
kesesuaian antara kegiatan yang dilaksanakan dengan uraian tugas (evaluasi
untuk PNS berupa penilaian SKP), evaluasi untuk pegawai tetap disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku di institusi.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan hasil
evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Regulasi yang mendukung struktur organisasi institusi,
struktur organisasi, uraian tugas dalam bentuk Hardcopy/
softcopy, hasil evaluasi semua pegawai, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf institusi penyelenggara pelatihan

6 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA 9
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Rencana Pengembangan Kompetensi Pegawai

Skor :
0 = Tidak ada rencana pengembangan kompetensi pegawai ATAU ada rencana
tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada rencana pengembangan kompetensi pegawai dan disosialisasikan
2 = Ada rencana pengembangan kompetensi pegawai, disosialisasikan dan
dilaksanakan.
3 = Ada rencana pengembangan kompetensi pegawai, disosialisasikan, dilaksa-
nakan, dan dievaluasi.
4 = Ada rencana pengembangan kompetensi pegawai, disosialisasikan, dilaksa-
nakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pengembangan kompetensi pegawai adalah kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan pegawai yang dibuat berdasarkan hasil
analisis kebutuhan pengembangan kompetensi dan disahkan oleh pimpinan
baik tertulis maupun dalam bentuk aplikasi.
Pengembangan kompetensi pegawai bisa melalui pendidikan, pelatihan,
kursus, magang, study banding, seminar, workshop, dll.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui adanya rencana pengembangan kompetensi.
▪ Dilaksanakan adalah apabila rencana tersebut sudah direalisasikan. Khusus untuk
pengembangan kompetensi melalui pendidikan dapat diakui “sudah dilaksanakan”
apabila sudah diusulkan ke pimpinan organisasi induk.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap realisasi
pengembangan kompetensi pegawai dengan rencana yang telah disusun, yang
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil
evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa
saran untuk membuat usulan rencana pengembangan kompetensi tahun
berikutnya.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rencana pengembangan kompetensi pegawai, hasil analisis
kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai (contoh untuk
lingkungan Kementerian Kesehatan menggunakan Sistem
Informasi Kebutuhan Pelatihan/ SIBULAT), bukti sosialisasi,
realisasi rencana pengembangan kompetensi, dan usulan
rencana pengembangan kompetensi tahun berikutnya.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pejabat yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SDM

Catatan:
• Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2

10 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


7
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. PIMPINAN DAN STAF


Ada kualifikasi tenaga pimpinan dan staf, atas dasar pendidikan dan
keterampilan yang sesuai dengan tugas dan jabatannya.

Parameter :
P.1. Pimpinan Institusi Pelatihan.

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan kriteria pimpinan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan kriteria pimpinan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan kriteria pimpinan.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan kriteria pimpinan.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan kriteria pimpinan.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pimpinan adalah kepala institusi dan semua unsur pimpinan bidang teknis yang
ada di institusi penyelenggara pelatihan.
▪ Kriteria pimpinan institusi penyelenggara pelatihan:

No Kriteria pimpinan Bobot (%)


1 Memiliki SK jabatan sebagai pimpinan 20
2 Pendidikan minimal S1 dengan latar belakang pendidikan 20
minimal D3 kesehatan
3 Memiliki sertifikat pelatihan Management of Training (MoT), 60
atau Pelatihan Manajemen Pelatihan atau mempunyai
pengalaman terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan
yang terakreditasi Kemenkes, minimal 6x dalam kurun
waktu 2 (dua) tahun;

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata pimpinan, CV Pimpinan, Fotocopy :
ijazah terakhir, SK Jabatan, sertifikat pelatihan Management
of Training (MOT)/ pelatihan manajemen pelatihan/ dokumen
bukti terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan terakreditasi
Kemenkes.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 11

8
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria pimpinan


1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap pimpinan (menggunakan
bobot)
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pimpinan kemudian dibagi dengan
jumlah seluruh pimpinan sebagai nilai rata-rata
Apabila nilai rata-rata berupa bilangan pecahan, maka dilakukan pembulatan
kebawah untuk pecahan <0.50 dan dilakukan pembulatan keatas untuk
pecahan ≥0.50.
Contoh:
Penilaian pemenuhan kriteria:
Kriteria dan bobot
No Nama Pimpinan 1 2 3
(20%) (20%) (60%)
1 A v v -
2 B v v v
3 C - - v

Penghitungan prosentase:
kriteria
Jumlah
No Nama Pimpinan 1 2 3
(%)
(20%) (20%) (60%)
1 A 20 20 0 40
2 B 20 20 60 100
3 C 0 0 60 60
Jumlah 200
Rata-rata 66,67
Skor : 3

Format : Rekapitulasi biodata pimpinan institusi penyelenggara pelatihan

NIP/ Pendidikan No No STTPL


No Nama Jabatan
NIK Formal Ijazah MOT

12 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

9
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Tim teknis Penyelenggara pelatihan

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan kriteria staf teknis penyelenggara pelatihan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan kriteria staf teknis penyelenggara pelatihan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan kriteria staf teknis penyelenggara pelatihan
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan kriteria staf teknis penyelenggara pelatihan
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan kriteria staf teknis penyelenggara pelatihan

Definisi Operasional (DO) :


▪ Tim teknis adalah staf yang bertugas memberikan pelayanan teknis dalam

penyelenggaraan pelatihan, seperti menyiapkan dokumen pelatihan (kerangka


acuan, jadwal, form evaluasi, dll), mempersiapkan alat bantu pelatihan,
laboratorium kelas, dan laboratorium lapangan, melaksanakan evaluasi dan
menyusun laporan pelaksanaan pelatihan.
▪ Tim teknis tercantum pada SK/ Surat Tugas Tim Penyelenggara Pelatihan.

▪ Kriteria staf teknis penyelenggara pelatihan:


No Kriteria penyelenggara pelatihan Bobot (%)
1 Pendidikan minimal D3 15
2 Telah mengikuti Training Officer Course (TOC) atau 60
Pelatihan bagi Penyelenggara Pelatihan atau mempunyai
pengalaman terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan
yang terakreditasi Kemenkes, minimal 6x dalam kurun
waktu 2 (dua) tahun
3 Mampu mengoperasikan komputer dan aplikasi office 25

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata tim teknis, CV tim teknis, fotocopy :
ijasah, sertifikat TOC/ Pelatihan bagi Penyelenggara
Pelatihan, SK penyelenggaraan pelatihan.
Observasi (O) : Pengoperasian komputer
Wawancara (W) : Kepala dan tim teknis penyelenggara pelatihan.

Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria tim teknis penyelenggara


pelatihan
1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap staf teknis penyelenggara
pelatihan (menggunakan bobot)
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki staf teknis penyelenggara pelatihan
kemudian dibagi dengan jumlah seluruh staf teknis penyelenggara pelatihan
sebagai nilai rata-rata.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 13


10
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Apabila nilai rata-rata berupa bilangan pecahan, maka dilakukan pembulatan


kebawah untuk pecahan <0.50 dan dilakukan pembulatan keatas untuk
pecahan ≥0.50
Contoh:
Penilaian pemenuhan kriteria:
kriteria
Nama
No 1 2 3
penyelenggara
(15%) (60%) (25%)
1 A v v v
2 B v - v
3 C - - v
4 D v v v
5 E v - -
6 F v v -

Penghitungan prosentase:
kriteria
Nama Jumlah
No 1 2 3
penyelenggara (%)
(15%) (60%) (25%)
1 A 15 60 25 100
2 B 15 0 25 40
3 C 0 0 25 25
4 D 15 60 25 100
5 E 15 0 0 15
6 F 15 60 0 75
Jumlah 355
Rata-rata 59,17
Skor : 2

Format: Rekapitulasi CV/ biodata tim teknis

Pendidikan No No STTPL Nomor SK


No Nama NIP/ NIK
Formal Ijazah TOC penyelenggara pelatihan *)

1. 1. ....
2. ....
dst
2. 1. ....
2. ....
dst
3. 1. ....
2. ....
dst
*) Tuliskan semua no SK per nama yang terlibat

14 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

11
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Tim Administrasi Penyelenggara pelatihan

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan kriteria staf administrasi penyelenggara
pelatihan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan kriteria staf administrasi penyelenggara
pelatihan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan kriteria staf administrasi penyelenggara
pelatihan.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan kriteria staf administrasi penyelenggara
pelatihan.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan kriteria staf administrasi penyelenggara
pelatihan.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Tim administrasi adalah staf yang bertugas memberikan pelayanan surat
menyurat, keuangan, penanggung jawab fungsi sarana kelas untuk mendukung
proses pembelajaran seperti sound system, LCD, papan flipchart dan lain-lain.
▪ Kriteria staf administrasi penyelenggara pelatihan:
No Kriteria staf administrasi penyelenggara pelatihan Bobot (%)
1 Pendidikan minimal SMA atau sederajat 40
2 Memiliki pengalaman di bidang tugasnya (persuratan, 60
keuangan, sarana prasarana yang mendukung fungsi
proses pembelajaran) minimal 1 tahun.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata staf administrasi penyelenggara
pelatihan, foto copy ijasah, SK tim penyelenggara pelatihan,.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara institusi penyelenggara
pelatihan.

Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria tim administrasi


penyelenggara pelatihan
1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap staf administrasi
penyelenggara pelatihan (menggunakan bobot)
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki staf administrasi penyelenggara
pelatihan kemudian dibagi dengan jumlah seluruh staf administrasi
penyelenggara pelatihan sebagai nilai rata-rata.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 15

12
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Apabila nilai rata-rata berupa bilangan pecahan, maka dilakukan pembulatan


kebawah untuk pecahan <0.50 dan dilakukan pembulatan keatas untuk
pecahan ≥0.50
Contoh:
Penilaian pemenuhan kriteria:
kriteria
Nama
No 1 2
penyelenggara
(40%) (60%)
1 A v v
2 B v -
3 C - -
4 D v v
5 E v -

Penghitungan prosentase:
kriteria
Nama Jumlah
No 1 2
penyelenggara (%)
(40%) (60%)
1 A 40 60 100
2 B 40 0 40
3 C 0 0 0
4 D 40 60 100
5 E 40 0 40
Jumlah 280
Rata-rata 56,00

Skor : 2

Format: Rekapitulasi CV/biodata staf administrasi penyelenggara pelatihan

Pengalaman di
Pendidikan
No Nama NIP/ NIK No. Ijazah bidang tugasnya
Formal
(tahun)
1.
2.
3 dst

16 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

13
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 04. FASILITAS DAN PERALATAN

Pimpinan bertanggung jawab mengenai fasilitas dan peralatan untuk


mencapai tujuan pelatihan.

Parameter :

P.1. Perencanaan Tertulis tentang Kebutuhan dan Pemeliharaan Fasilitas


dan Peralatan.

Skor :
0 = Tidak ada perencanaan tertulis kebutuhan dan pemeliharaan fasilitas dan
peralatan ATAU ada perencanaan tertulis tetapi tidak lengkap
1 = Ada perencanaan tertulis, dan lengkap
2 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dan dilaksanakan
3 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ada perencanaan tertulis adalah apabila perencanaan tersebut sudah disahkan
oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Perencanaan tertulis LENGKAP adalah perencanaan yang mencakup:
1. Perencanaan kebutuhan fasilitas dan peralatan yang diperlukan,
2. Perencanaan pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan,
▪ Kebutuhan fasilitas dan peralatan adalah kebutuhan akan fasilitas dan
peralatan untuk pelayanan kantor, pelayanan pelatihan, dan pelayanan
penunjang pelatihan di institusi pelatihan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
▪ Pemeliharaan fasilitas dan peralatan adalah perawatan yang dilakukan secara
rutin terhadap barang yang masih dapat dipakai (gedung, komputer, AC dll),
Pemeliharaan termasuk peningkatan dan penggantian
➢ Peningkatan seperti peningkatan komputer, daya listrik, dll.
➢ Penggantian seperti kursi kuliah diganti dengan meja dan kursi, tempat tidur
kayu diganti spring bed, dll
▪ Dilaksanakan adalah apabila rencana tersebut direalisasikan dalam bentuk
pemenuhan kebutuhan dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan sesuai
dengan yang diusulkan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh penanggung
jawab sarana prasarana/ logistik terhadap kesesuaian antara :
a. Rencana kebutuhan fasilitas dan peralatan dengan realisasi pengadaan.
b. Rencana pemeliharaan fasilitas dan peralatan dengan realisasinya

14 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA 17
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

yang menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.


Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Perencanaan berupa POK/ dokumen usulan tahunan, laporan
SIMAK BMN/ laporan keadaan barang, hasil evaluasi, upaya
tindak lanjut/ usulan perencanan tahun berikutnya
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Ka. Instituisi Penyelenggara Pelatihan, Penanggungjawab
sarana prasarana.

Catatan:
Evaluasi dilakukan terhadap:
a. Rencana kebutuhan fasilitas dan peralatan dengan realisasi pengadaan.
b. Rencana pemeliharaan fasilitas dan peralatan dengan realisasinya
Apabila evaluasi hanya dilakukan terhadap salah satu ATAU evaluasi tidak
dilakukan dengan 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

18 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

15
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Dokumen Inventaris Fasilitas dan Peralatan


Skor :
0 = Tidak ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan ATAU ada dokumen
inventaris tetapi tidak lengkap
1 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan, lengkap
2 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, dan sesuai dengan
kondisi tahun berjalan
3 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, sesuai dengan
kondisi tahun berjalan dan dievaluasi
4 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, sesuai dengan
kondisi tahun berjalan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan adalah apabila catatan
mengenai nomor kodefikasi dan kartu kendali untuk semua fasilitas dan
peralatan ditulis sesuai ketentuan peraturan yang berlaku dan sudah disahkan
oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
• Lengkap adalah apabila dokumen inventaris fasilitas dan peralatan tersebut:
a. Terdapat di setiap ruangan, DAN
b. Memuat seluruh fasilitas dan peralatan yang ada di ruangan beserta nomor
kodefikasi dan kartu kendali untuk semua fasilitas dan peralatan yang ada
di institusi penyelenggara pelatihan.
• Sesuai dengan kondisi tahun berjalan adalah apabila dokumen tersebut
jumlah, kondisi, dan disahkan sesuai dengan tahun yang sedang berjalan.
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh Koordinator/
penanggung jawab fasilitas dan peralatan terhadap keberadaan dan fungsi
dari fasilitas dan peralatan, yang menghasilkan rekomendasi sesuai
permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan
permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan.
• Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Dokumen inventarisasi fasilitas dan peralatan, laporan
SIMAK BMN (untuk swasta bisa berupa laporan yang di
tandatangani pimpinan), hasil evaluasi, upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Daftar Barang Ruangan yang ditempel di setiap ruangan
Wawancara (W) : Ka institusi pelatihan, pimpinan yang bertanggung jawab/
membawahi dalam pengelolaan fasilitas dan peralatan,
pelaksana kegiatan terkait.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 19

16
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format Evaluasi Inventaris Fasilitas dan Peralatan

Kesesuaian Kondisi/ fungsi


DBR *) dengan jumlah (sebutkan Ket
No Nama Ruangan Jumlah barang jumlah barang)
Tdk
Ada Sesuai Tidak Baik Rusak
ada

*) apabila ada tetapi tidak sesuai dengan tahun berjalan, dinilai tidak ada

Contoh Evaluasi Inventaris Fasilitas dan Peralatan Kelas


(Mengacu standar kelas)
Kesesuaian Kondisi/ fungsi
DBR *) dengan jumlah (sebutkan Ket
No Nama Ruangan Jumlah barang jumlah barang)
Tdk
Ada Sesuai Tidak Baik Rusak
ada
1 Kelas v
Meja 33 unit v 33
Kursi 33 unit Lebih
v 36
3 bh
Jam dinding 1 unit v 1
AC 2 bh, 1 bh
v 1 1 1 PK
2 PK
LCD dan Screen 1 set v 1
Komputer/ Laptop 1 unit v 1
Sound system 1 unit v 1
Microphone 2 unit v 1 Hanya
(wireless/cable) 1 buah
Whiteboard dan 1 set
V
Penghapus
Standar flipchart 4 unit v
Kalender 1 buah v
Kabel Roll 2 buah v 1 Hanya
1 buah
*) apabila ada tetapi tidak sesuai dengan tahun berjalan, dinilai tidak ada

Catatan:
• Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2
• Laporan hasil evaluasi bisa menyesuaikan dengan aplikasi yang sudah ada di
institusi masing-masing.

20 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

17
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. KETENTUAN DAN PROSEDUR


Ada ketentuan tertulis dan prosedur untuk membina dan meningkatkan
manajemen institusi pelatihan.

Parameter :
P.1. Ketentuan Tertulis Pengelolaan Pegawai Tidak Tetap

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan pegawai tidak tetap ATAU
ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan pegawai tidak tetap, dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan pegawai tidak tetap,
disosialisasikan dan dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pengelolaan pegawai tidak tetap,
lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pengelolaan pegawai tidak tetap
lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan pegawai tidak tetap adalah apabila
ketentuan tertulis sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Ketentuan tertulis tentang pengelolaan pegawai berisi ketentuan perjanjian
kerja pegawai tidak tetap
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui ketentuan tertulis tentang pengelolaan pegawai
tidak tetap
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis yang dibuat sudah diterapkan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis perjanjian kerja
pegawai tidak tetap, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan
yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka
perlu ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian :
Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis perjanjian kerja pegawai tidak tetap, bukti
sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan, hasil evaluasi
TPM/ SPI/ Komite mutu dan upaya tindak lanjut.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 21


18
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Ka unit kerja yang bertanggung jawab/ membawahi dalam
pengelolaan SDM dan TPM/Komite mutu/ SPI

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan, serta dilakukan
dengan 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisa dan pemberian rekomendasi,
apabila evaluasi dilaksanakan hanya salah satu/ tidak lengkap maka skor yang
diberikan adalah 2.

22 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


19
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis dan Prosedur Pemberian Penghargaan dan Sanksi

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan
sanksi, ATAU ada tetapi tidak lengkap (hanya ada salah satu)
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi,
lengkap
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi,
lengkap, dan dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi,
lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi,
lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ada ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi
apabila ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi
sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Ketentuan tertulis dan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi,
LENGKAP terdiri dari :
1. Ketentuan tertulis pemberian penghargaan dan sanksi,
2. Prosedur pemberian penghargaan dan sanksi
▪ Sasaran pemberian penghargaan dan sanksi adalah semua pegawai baik yang
tetap maupun tidak tetap.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan dan prosedur yang dibuat sudah
disosialisasikan dan diterapkan.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui ketentuan tertulis dan prosedur pemberian
penghargaan dan sanksi,
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis pemberian penghargaan dan sanksi,
2. Isi dan penerapan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 23

20
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian :
Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis pemberian penghargaan dan sanksi,,
prosedur pemberian penghargaan dan sanksi, bukti sosialisasi,
daftar tilik penerapan ketentuan dan prosedur, dokumen
pelaksanaan pemberian penghargaan dan atau sanksi, hasil
evaluasi TPM/ SPI/ Komite mutu dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Ka unit kerja yang bertanggung jawab/ membawahi dalam
pengelolaan SDM dan TPM/Komite mutu/ SPI

Catatan :
• Pemberian penghargaan harus diterapkan setiap tahun, apabila tidak ada
pemberian penghargaan maka skor yang diberikan adalah 1.
Penghargaan bisa dalam bentuk apapun, dan ada dokumen pembuktian.
• Dilaksanakan terdapat dua kegiatan yaitu disosialisasikan dan diterapkan,
apabila hanya dilaksanakan salah satu maka skor yang diberikan adalah 1
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis pemberian penghargaan dan sanksi
2. Isi dan penerapan prosedur pemberian penghargaan dan sanksi
masing-masing dilakukan dengan 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan
pemberian rekomendasi, apabila evaluasi hanya dilakukan sebagian maka skor
yang diberikan adalah 2.

24 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

21
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Ketentuan Tertulis Kegiatan Orientasi Bagi Pegawai Baru

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru
1 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru
2 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru dan
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, dilaksanakan
dan dievaluasi.
4 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan kegiatan orientasi adalah aturan yang harus dilakukan oleh pegawai

baru dengan maksud agar ybs memahami peranan atau kedudukannya dalam
organisasi dan mengenal pegawai lain yang bekerja di institusi tersebut.
▪ Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru adalah apabila

ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.


▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan yang dibuat sudah disosialisasikan dan
diterapkan.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai
baru.
▪ Diterapkan adalah apabila ketentuan kegiatan orientasi digunakan pada saat
ada pegawai baru yang melakukan orientasi sesuai ketentuan dan dibuktikan
dengan laporan orientasi dari masing-masing pegawai tersebut.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh
1. Penanggung jawab unit tempat orientasi, terhadap pelaksanaannya
(proses dan atau hasil) berupa catatan harian kegiatan pegawai yang
melakukan orientasi. Catatan memuat waktu dan kegiatan yang dilakukan.
2. TPM/ SPI/ Komite terhadap kecukupan (isi) dan kepatuhan penerapan
ketentuan.
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi, dan penempatan pegawai baru tersebut
disesuaikan dengan kemampuan berdasarkan hasil orientasinya.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 25

22
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru,
bukti sosialisasi; daftar tilik penerapan ketentuan, laporan
pelaksanaan orientasi oleh pegawai baru, jadwal orientasi,
hasil evaluasi TPM/ SPI/ Komite mutu dan upaya tindak
lanjut, surat tugas penempatan pegawai baru.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Ka unit kerja yang bertanggung jawab/membawahi dalam
pengelolaan SDM; Pegawai yang bersangkutan.

Catatan:
Apabila tidak ada penerimaan pegawai baru di institusi penyelenggara pelatihan,
maka parameter ini tidak dinilai dan bagian kepegawaian membuat catatan bahwa
pada tahun tersebut tidak ada penerimaan pegawai baru.

26 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

23
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Ketentuan Tertulis Hubungan Kerjasama Antara Institusi Pelatihan


Dengan Unit Kerja Lain

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis hubungan kerja sama antara institusi pelatihan
dengan unit kerja lain, ATAU ada ketentuan tetapi tidak lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, dan lengkap.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Hubungan kerja sama dengan unit kerja lain, adalah kegiatan dengan unit lain
yang terkait dengan penyelenggaraan pelatihan atau yang dapat mendukung
penyelenggaraan pelatihan agar lebih efektif, efisien dan terkini.
▪ Ketentuan tertulis hubungan kerjasama LENGKAP, minimal memuat:
1. Judul kegiatan kerja sama,
2. Nomor surat kerjasama,
3. Tujuan kerjasama,
4. Hak dan kewajiban,
5. Tanggung jawab masing-masing pihak yang bekerja sama,
6. Kurun waktu berlakunya kerjasama tersebut.
7. Pelanggaran
8. Ditandatangani kedua belah pihak.
▪ Ada ketentuan tertulis hubungan kerjasama adalah apabila ketentuan tersebut
sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis yang dibuat sudah
disosialisasikan dan diterapkan serta didukung oleh data
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkait dan institusi lain mengetahui ketentuan hubungan kerjasama
antara institusi pelatihan dengan unit kerja lain.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisa oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap Isi dan penerapan ketentuan tertulis tentang hubungan
kerjasama antara institusi pelatihan dengan unit kerja lain, serta menghasilkan
rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 27


24
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

tidak ditemukan permasalahan, maka rekomendasi berupa saran untuk


mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi..

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Hubungan Kerjasama Antara Institusi
Pelatihan dengan Unit Kerja Lain, Dokumen hubungan
kerjasama, daftar tilik penerapan ketentuan, hasil evaluasi
oleh TPM/ Komite Mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan yang bertanggung jawab/ membawahi dalam
pengelolaan administrasi (Tata Usaha) dan TPM/ komite
mutu/ SPI.

Format Rekapitulasi Kegiatan Kerjasama

Nomor dan
Masa Nama Pihak
Judul kegiatan tanggal dokumen Lokasi tempat
No berlakunya ke-2 serta
Kerjasama perjanjian kerjasama
kerjasama jabatannya
kerjasama

Catatan :
• Dilaksanakan terdapat dua kegiatan yaitu disosialisasikan dan diterapkan,
apabila hanya dilaksanakan salah satu maka skor yang diberikan adalah 1
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan, serta dilakukan
dengan 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisa dan pemberian rekomendasi,
apabila evaluasi dilaksanakan hanya salah satu/ tidak lengkap maka skor yang
diberikan adalah 2.

28 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

25
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 06. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU


Untuk meningkatkan mutu pelayanan setiap institusi pelatihan harus dapat
menyusun dan menetapkan kegiatan evaluasi dan pengendalian mutu yang
efektif.

Parameter :

P.1. Audit mutu internal


Skor :
0 = Tidak ada tim audit mutu internal ATAU ada tim audit mutu internal tetapi
tidak ada rencana kegiatan
1 = Ada tim audit mutu internal dan ada rencana kegiatan
2 = Ada tim audit mutu internal, ada rencana kegiatan dan dilaksanakan
3 = Ada tim audit mutu internal, ada rencana kegiatan, dilaksanakan dan
dilaporkan ke pimpinan
4 = Ada tim audit mutu internal, ada rencana kegiatan, dilaksanakan, dilaporkan
ke pimpinan dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Audit adalah penilaian terhadap kecukupan (jumlah dan isi) dokumen mutu

dan kepatuhan penerapan dokumen mutu yang dilakukan secara intern oleh
unit kerja itu sendiri melalui Tim Pengendali Mutu (TPM)/ Satuan Pengendali
Internal (SPI)/ Komite Mutu yang telah ditetapkan oleh pimpinan.
▪ Rencana kegiatan adalah rencana kegiatan TPM meliputi rencana untuk

melakukan audit terhadap kecukupan (isi) dan kepatuhan penerapan semua


dokumen mutu (pedoman mutu, prosedur, instruksi kerja, ketentuan, dan
standar) yang ada pada semua komponen akreditasi institusi, dengan
menggunakan format seperti contoh yang tercantum dalam Pedoman Audit
Mutu Internal yang diterbitkan Puslat SDMK tahun 2020.
▪ Dilaksanakan adalah apabila rencana kegiatan audit sudah direalisasikan, dan

hasil audit dianalisis serta diberikan rekomendasi


▪ Dilaporkan adalah apabila hasil audit beserta rekomendasinya disampaikan

kepada pimpinan institusi yang dilakukan setahun 2 kali, dalam bentuk laporan
dengan sistematika yang sesuai dengan ketentuan pada Pedoman Audit Mutu
Internal tahun 2020, dan sudah ditandatangani oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan

laporan hasil audit.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : SK TPM/ SPI/ Komite Mutu, rencana kerja TPM/ SPI/ Komite
Mutu, instrumen audit, laporan pelaksanaan kerja TPM/ SPI/
Komite Mutu, tindak lanjut/ umpan balik dari pimpinan.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 29


26
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, Tim Pengendali Mutu)/ Satuan
Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu

Catatan :
▪ Dilaksanakan terdiri dari 3 kegiatan yaitu direalisasi, dianalisis, dan diberikan
rekomendasi apabila kegiatan yang dilakukan hanya 1 atau 2 kegiatan, maka
skor yang diberikan adalah 1.

30 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

27
KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN
KOMPONEN 3: PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN
UNTUK:
1. Balai Besar Pelatihan Kesehatan UPT Badan PPSDM
Kesehatan
2. Balai Pelatihan Kesehatan UPT Badan PPSDM
Kesehatan
3. Balai Pelatihan Kesehatan/ Institusi Pelatihan
Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 31


32 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
KOMPONEN 2
(PELAYANAN PELATIHAN)

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 33


34 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 2. PELAYANAN PELATIHAN

Ada kebijakan tertulis untuk membina dan meningkatkan pelayanan


pelatihan

Standar. 01. FALSAFAH DAN TUJUAN


Pelayanan pelatihan diselenggarakan sesuai dengan standar mutu yang
telah ditetapkan.

Parameter :
P.1. Penjaminan mutu pra penyelenggaraan pelatihan (Akreditasi Pelatihan)

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, ATAU ada tetapi
tidak lengkap ATAU ada tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, dan
≤60% pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi
2 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, dan
61 - 80% pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi
3 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, 81 - 100%
pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi, dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, 81 - 100%
pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis penjaminan mutu pra penyelenggaraan pelatihan adalah
ketentuan terkait akreditasi pelatihan sebelum pelatihan bidang kesehatan
dilaksanakan.
▪ Prosedur akreditasi pelatihan adalah langkah-langkah pelaksanaan
pemenuhan persyaratan akreditasi pelatihan bidang kesehatan yang
menjelaskan siapa melakukan apa, kalau dimungkinkan dilaksanakan dimana
dan kapan, mulai dari persiapan dokumen pengajuan akreditasi pelatihan
sampai dengan surat keterangan akreditasi diterima.
▪ Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan adalah apabila ketentuan dan
prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai dan pihak luar yang akan menyelenggarakan pelatihan bidang
kesehatan mengetahui ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan .
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan dan prosedur sudah diterapkan pada
pelatihan yang dilaksanakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan akreditasi pelatihan
2. Isi dan penerapan prosedur akreditasi pelatihan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 35

32
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.


Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan


x 100%
Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan
yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan , bukti
sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan dan prosedur,
surat keterangan akreditasi pelatihan, rekap pelatihan
terakreditasi Kemenkes yang dilaksanakan, hasil evaluasi
oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan,
panitia penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite Mutu
Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis akreditasi pelatihan
2. Isi dan penerapan prosedur akreditasi pelatihan
masing-masing dilakukan dengan 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan
pemberian rekomendasi, apabila evaluasi hanya dilakukan sebagian maka skor
yang diberikan adalah 2.

Format: Rekap seluruh pelatihan terakreditasi Kemenkes yang


dilaksanakan
No surat dan tanggal
Tanggal Pelaksanaan
No Nama Pelatihan penerbitan surat keterangan
pelatihan akreditasi

36 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

33
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan bidang kesehatan


(Quality Control / QC)
Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang QC, ATAU ada ketentuan tertulis tetapi
tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, dan < 60% dilaksa-
nakan
2 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, dan 61 – 80 % dilaksa-
nakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, 81 – 100% dilaksana-
kan, dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, 81 – 100% dilaksana-
kan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan (QC) adalah
ketentuan pengawasan penerapan akreditasi pada saat penyelenggaraan
pelatihan mulai dari persiapan, pelaksanaan pelatihan sampai dengan
pelatihan selesai dilaksanakan, baik oleh internal maupun eksternal.
▪ Ada ketentuan tertulis tentang QC adalah apabila ketentuan tersebut sudah
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Disosialisasikan adalah kegiatan yang dilakukan dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai dan pihak luar yang akan menyelenggarakan pelatihan bidang
kesehatan mengetahui ketentuan tertulis QC
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis QC sudah diterapkan oleh
internal maupun eksternal pada pelatihan bidang kesehatan yang
diselenggarakan maupun diampu.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis QC, serta
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan Persentase QC:

Hasil penilaian QC internal + hasil penilaian QC eksternal


2

Penilaian QC internal:

Jumlah pelatihan bidang kesehatan yang menerapkan


ketentuan QC dan dilakukan oleh internal X 100%

Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan yang dilaksanakan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 37


34
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Penilaian QC EKsternal:

Jumlah pelatihan bidang kesehatan yang menerapkan


ketentuan QC dan dilakukan oleh eksternal
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan yang diampu

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan tertulis QC, rekapitulasi pelatihan bidang kesehatan


yang di QC, Catatan hasil QC, daftar tilik penerapan ketentuan,
hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak
lanjut
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit pelatihan, kepala unit kerja pengelola program
pelatihan

Catatan:
▪ QC dilakukan oleh internal maupun eksternal.
▪ Pelaksana QC internal adalah pegawai dari institusi penyelenggara dengan
penugasan pimpinan.
▪ Pelaksana QC eksternal adalah pegawai berasal dari institusi pengampu.
▪ Apabila institusi tidak melakukan pengampuan, maka QC eksternal tidak dinilai
sehingga penghitungan persentase yang digunakan hanyalah hasil penilaian
QC internal.
▪ Contoh ketentuan QC:

KETENTUAN PENJAMINIAN MUTU PENYELENGGARAAN


PELATIHAN (QC) BIDANG KESEHATAN DI BAPELKES
1. Seluruh pelatihan bidang kesehatan yang terakreditasi dan dilaksanakan
oleh Bapelkes dilakukan QC internal oleh pegawai di luar tim pelaksana
pelatihan.
2. Pelatihan yang diampu oleh Bapelkes, dilakukan QC internal oleh institusi
penyelenggara pelatihan yang anggotanya di luar tim pelaksana pelatihan
dan QC eksternal dilakukan oleh Bapelkes.
3. Waktu pelaksanaan QC untuk pelatihan yang diampu oleh Bapelkes
ditetapkan oleh Bapelkes dan anggaran pelaksanaannya dialokasikan oleh
institusi yang diampu.
4. ...... dst sesuai dengan kebutuhan.

38 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

35
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Tersedia pengelolaan pelayanan pelatihan yang bermutu.

Parameter :
P.1. Rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun (kalender pelatihan).

Skor :
0 = Tidak ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun ATAU ada rencana
kegiatan pelatihan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan dan
dilaksanakan < 50% dari rencana.
2 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan dan
dilaksanakan 51 – 75% dari rencana.
3 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan,
dilaksanakan 76 – 100% dari rencana, dan dievaluasi
4 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan,
dilaksanakan 76 – 100% dari rencana, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun adalah rencana seluruh kegiatan
pelatihan (bidang kesehatan dan non kesehatan) yang sudah terjadwal dengan
pasti dalam jangka waktu 1 (satu) tahun termasuk pelatihan dari luar institusi.
▪ Disosialisasikan adalah kegiatan yang dilakukan dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun.
▪ Dilaksanakan adalah apabila kegiatan yang direncanakan sudah
terealisasi
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan pelatihan sehingga meng-
hasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil
evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa
saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan persentase:

Jumlah pelatihan yang dilaksanakan


x 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang direncanakan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 39

36
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi rencana kegiatan pelatihan (kalender pelatihan),
rekapitulasi pelaksanaan pelatihan, laporan pelaksanaan
pelatihan, catatan pemesanan penyelenggaraan pelatihan,
hasil evaluasi dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit pelatihan, penanggung jawab/pengelola
program pelatihan, Widyaiswara dan tenaga teknis.

Catatan:
• Penulisan kalender pelatihan dikelompokkan antara pelatihan bidang
kesehatan dan non kesehtan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
penghitungan pada parameter 2.

40 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

37
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan bidang kesehatan dalam 1 (satu) tahun


anggaran.

Skor :
0 = Tidak ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan
1 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, <50% dilaksanakan baik yang ter-
cantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan pada P1.
2 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, 51–75% dilaksanakan baik yang
tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan pada P1.
3 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, 76–100% dilaksanakan baik yang
tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan pada P1,
dan dievaluasi
4 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, 76–100% dilaksanakan baik yang
tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan pada P1,
dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelatihan bidang kesehatan dalam parameter ini adalah seluruh pelatihan
bidang kesehatan yang dilaksanakan baik yang terencana sesuai kalender
pelatihan pada P1 maupun yang tidak.
▪ Pelaksanaan kegiatan pelatihan bidang kesehatan yang tidak tercantum pada
kalender P1 adalah apabila pelaksanaan pelatihan tidak direncanakan dari
awal tahun, misalnya pelatihan dengan pengampuan, pelatihan dari instansi
lain, pelatihan dilaksanakan karena kebijakan pusat.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan
sehingga menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan persentase:

Jumlah pelatihan bidang kesehatan yang dilaksanakan


x 100%
Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan yang
direncanakan dan yang tidak direncanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi rencana kegiatan pelatihan (kalender pelatihan)
khusus pelatihan bidang kesehatan, rekapitulasi pelaksanaan
pelatihan bidang kesehatan (pengampuan, perjanjian dll yang
tidak termasuk kedalam rencana pelatihan), laporan
pelaksanaan pelatihan, catatan pemesanan penyelenggaraan
pelatihan, hasil evaluasi dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit pelatihan, penanggung jawab/pengelola
program pelatihan, Widyaiswara dan tenaga teknis.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 41


38
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 03. TENAGA EDUKATIF

Ada kelompok tenaga edukatif yang dapat memberikan pelayanan pelatihan


yang bermutu

Parameter :

P.1. Jumlah Widyaiswara

Skor :
0 = Tidak memiliki widyaiswara
1 = Jumlah widyaiswara 1 – 3 orang
2 = Jumlah widyaiswara 4 – 6 orang.
3 = Jumlah widyaiswara 7 – 9 orang.
4 = Jumlah widyaiswara > 9 orang.

Definisi Operasional (DO) :


• Widyaiswara adalah tenaga edukatif di BBPK, Bapelkes, Bapelkes Daerah,
yang merupakan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) yaitu Widyaiswara
Pertama, muda, madya dan utama.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata widyaiswara, fotocopy SK pengangkatan
sebagai widyaiswara.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : -

42 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

39
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Widyaiswara yang mempunyai kualifikasi kemampuan dalam bidang


pelatihan.

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan kriteria Widyaiswara
5 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan kriteria Widyaiswara
6 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan kriteria Widyaiswara
7 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan kriteria Widyaiswara
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan kriteria Widyaiswara

Definisi Operasional (DO) :


• Kriteria Widyaiswara adalah persyaratan yang ditetapkan institusi pelatihan
dengan tujuan agar Widyaiswara dapat mendukung tercapainya kinerja
organisasi dengan penetapan kriteria mengacu pada ketentuan Lembaga
Administrasi Negara.
• Kriteria widyaiswara:
No Kriteria pimpinan Bobot (%)
1 Pendidikan S2 20
2 Memiliki SK pengangkatan Widyaiswara 15
3 Memiliki sertifikat TOT 15
4 Memiliki pengalaman melatih 15
5 Memiliki pengalaman menulis Karya Tulis Ilmiah yang 20
sudah dipresentasikan
6 Memiliki pengalaman sebagai pengendali pelatihan 15

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Biodata Widyaiswara, SK Pengangkatan Widyaiswara,


sertifikat TOT, surat tugas melatih, karya tulis ilmiah, bahan
presentasi karya tulis ilmiah, laporan sebagai pengendali
pelatihan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Ka. Institusi Pelatihan, Struktural yang membawahi
Widyaiswara.

Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria widyaiswara


1. Hitung persentase pemenuhan kriteria tiap-tiap widyaiswara (menggunakan
bobot)
2. Jumlahkan semua persentase yang dimiliki widyaiswara kemudian dibagi
dengan jumlah seluruh widyaiswara sebagai nilai rata-rata

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 43

40
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Apabila nilai rata-rata berupa bilangan pecahan, maka dilakukan pembulatan


kebawah untuk pecahan <0.50 dan dilakukan pembulatan keatas untuk
pecahan ≥0.50.

Contoh:
Penilaian pemenuhan kriteria:
Kriteria dan bobot
Nama
No 1 2 3 4 5 6
Widyaiswara
(20%) (15%) (15%) (15%) (20%) (15%)
1 A v v - v v v
2 B v v v v v v
3 C - v v v - v
4 D v v v v - v

Penghitungan persentase:
kriteria
Nama Jumlah
No 1 2 3 4 5 6
Widyaiswara (%)
(20%) (15%) (15%) (15%) (20%) (15%)
1 A 20 15 0 15 20 15 85
2 B 20 15 15 15 20 15 100
3 C 0 15 15 15 0 15 60
4 D 20 15 15 15 0 15 80
Jumlah 325
Rata-rata 81,25
Skor : 4

Format: Rekapitulasi Widyaiswara;


Pengendali
Materi
Nomor SK Nomor. Judul pelatihan
Nama yang
No Pendidikan Pengangkatan sertifikat KTI pada
WI diajarkan
WI TOT pelatihan
Per tahun
Per tahun

44 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

41
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3 Keterlibatan Widyaiswara

Skor :
0 = < 20% widyaiswara terlibat dalam pelatihan
1 = 21 - 40% widyaiswara terlibat dalam pelatihan
2 = 41 - 60% widyaiswara terlibat dalam pelatihan
3 = 61 - 80% widyaiswara terlibat dalam pelatihan
4 = 81 - 100% widyaiswara terlibat dalam pelatihan

Definisi Operasional (DO) :


▪ Keterlibatan WI adalah keikutsertaan widyaiswara dalam setiap kegiatan yang
berkaitan dengan pelatihan seperti mendesain pelatihan, fasilitasi perencanaan
pelatihan, menyusun kurikulum, menyusun kerangka acuan praktik lapangan,
menyusun soal ujian, Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP), Training Needs
Assessemnt (TNA), akreditasi pelatihan, sebagai pengajar dan atau instruktur,
dsb. Bukan sebagai pengendali pelatihan.

Rumus penghitungan Persentase:


jumlah WI yang terlibat dalam kegiatan terkait pelatihan
selama 1 tahun
x 100%
jumlah seluruh Widyaiswara

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : surat tugas widyaiswara, rekap keterlibatan widyaiswara
dalam kegiatan terkait pelatihan tiap bulan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan, Penanggung
jawab program pelatihan

CONTOH:
KEGIATAN WIDYAISWARA BBPK/ BAPELKES ………..
TAHUN …………

Nama WI : Aaaaa
NIP : …………………………

BUKTI JML
BULAN/ NOMOR SURAT
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KEG
TANGGAL TUGAS
TUGAS
1. Januari 4
1. 8-9 Fasilitasi pelatihan
di Kestrad
2. 25-30 Menyusun
kurikulum ….
dst
2. Februari 3

42 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA 45
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

3. Maret 3

4. April 4

5. Mei 3

6. Juni 3

7. Juli 3

8. Agustus 2

9. September 2

10. Oktober 3

11. Nopember 3

12. Desember 3

J U M L A H 36

CONTOH:

REKAPITULASI JUMLAH KETERLIBATAN WI DALAM KEGIATAN


BBPK/ BAPELKES ………..
TAHUN …………..

JUMLAH KEGIATAN SETIAP BULAN JML %


NO NAMA KETERLIBATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KEG
1. Aaaaa 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 36 18,65
2. ……….. - - - - 2 2 3 - 2 - - - 9 4,66
3. ……….. - - 2 - 2 - 3 - 2 3 3 3 18 9,33
4. ……….. - - 4 4 4 4 5 5 4 4 6 - 40 20,73
5. ……….. 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 36 18,65
6. ……….. 2 1 2 1 3 - 3 1 2 3 3 2 23 11,92
7. ……….. 2 1 - 1 2 1 3 1 2 3 3 2 21 10,88
8. ……….. 1 1 - 1 - 1 - 1 2 - 1 2 10 5,18
9. ……….. - - - - - - - - - - - - 0 0,00
JUMLAH 193 100

Persentase WI terlibat dalam pelatihan 8/9 * 100 = 88,89%


Skor : 4

46 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

43
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 04. FASILITAS DAN PERALATAN

P.1. Fasilitas dan Peralatan Kelas

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan kelas tapi tidak sesuai dengan standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai dengan standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan dan
dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan, dievaluasi
dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Fasilitas dan peralatan kelas adalah ruangan berikut peralatan penunjang yang
digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam kelas termasuk ruang
diskusi
▪ Standar fasilitas dan peralatan kelas/ diskusi adalah ketentuan tentang fasilitas
dan peralatan kelas/ diskusi yang dibutuhkan untuk belajar di dalam kelas/
berdiskusi minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan
oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan yang ada di kelas/ ruang
diskusi digunakan untuk proses pembelajaran.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian dan analisis oleh TPM/ komite mutu/ SPI terhadap kesesuaian
antara keadaan fasilitas dan peralatan kelas dan ruang diskusi dengan
standar,
2. Penghitungan SOR (Seat Occupation Rate)
yang menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.
Tindaklanjut untuk peningkatan SOR, misalnya dalam bentuk usulan kegiatan
pelatihan per tahun termasuk kegiatan pelatihan dari luar institusi pelatihan dan
disahkan oleh pimpinan.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 47


44
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus menghitung SOR (Seat Occupation Rate):

Jumlah (orang x hari) dalam satu tahun


x 100%
250 hari efektif x kapasitas kelas yang tersedia

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan kelas, Standar fasilitas dan
peralatan ruang diskusi, Daftar Barang Ruangan (DBR) kelas,
Daftar Barang Ruangan (DBR) ruang diskusi, catatan/
laporan pemanfaatan fasilitas dan peralatan kelas dan ruang
diskusi, hasil perhitungan SOR, rencana peningkatan SOR
dalam bentuk usulan kegiatan dalam 1 tahun, hasil evaluasi,
dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Kelas dan ruang diskusi serta perlengkapan ruangan dan
peralatannya.
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan/ kepala unit kerja pengelola
fasilitas dan peralatan/ pelatih/ penanggung jawab ruangan.

Catatan:
▪ Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, serta penghitungan SOR. apabila evaluasi tidak lengkap maka
skor yang diberikan adalah 2
▪ Standar bisa disesuaikan dengan kebutuhan institusi dengan ketentuan tidak
mengganggu proses pembelajaran, dan atau tidak mengurangi tingkat
kepuasan pelanggan.

48 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


45
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Fasilitas dan Peralatan Laboratorium Kelas

Skor :
0 = Tidak memiliki fasilitas dan peralatan laboratorium kelas ATAU memiliki
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas tapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar dan
dimanfaatkan
3 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan
dan dievaluasi
4 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas adalah ruangan khusus berikut
peralatan yang digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam laboratorium
kelas untuk peningkatan keterampilan.
▪ Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas adalah ketentuan tentang
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas yang terkait dengan materi yang
disampaikan, minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan
oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Dimanfaatkan adalah apabila peralatan laboratorium tersebut digunakan untuk
proses pembelajaran yang dibuktikan dengan catatan penggunaan
laboratorium kelas tersebut (dalam bentuk buku atau dokumen lainnya)
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisa oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap:
1. Kesesuaian keadaan fasilitas dan peralatan Laboratorium Kelas dengan
standar
2. Kesesuaian pemanfaatan laboratorium kelas dan peralatannya dengan
kalender pelatihan yang ada.
3. Isi dan penerapan prosedur peminjaman dan pemeliharaan
yang menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 49

46
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas (sesuai
pelatihan yang dilaksanakan), prosedur peminjaman fasilitas
dan peralatan laboratorium kelas, prosedur pemeliharaan
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas, Daftar Barang
Ruangan laboratorium kelas, laporan/ catatan pemanfaatan
laboratorium kelas, kalender pelatihan, hasil evaluasi TPM/
SPI/ Komite mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas.
Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan, penanggung
jawab/ pengelola fasilitas dan peralatan laboratorium ketlas,
TPM/ Komite mutu/ SPI.

Catatan :
▪ Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi
pelatihan tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan fasilitas dan
peralatan laboratorium kelas yang digunakan untuk praktik keterampilan terkait
dengan materi yang disampaikan, maka parameter ini TIDAK DINILAI.
▪ Apabila evaluasi yang dilakukan hanya satu atau 2 dari 3 poin evaluasi dan
atau tidak lengkap (penilaian, analisa dan rekomendasi), maka skor yang
diberikan adalah 2.

Laporan Pemanfaatan Laboratorium Kelas

Tanggal Penanggung
Nama Jumlah
No Materi Penggunaan jawab materi/ Ket
Pelatihan peserta
Lab kelas praktek

50 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


47
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Laboratorium Lapangan

Skor :
0 = Tidak ada laboratorium lapangan ATAU ada laboratorium lapangan tetapi
seluruhnya/ sebagian tidak dilengkapi dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS)/
surat ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
1 = Ada laboratorium lapangan dan dilengkapi dengan PKS/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
2 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan PKS/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian dan dimanfaatkan
3 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan PKS/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan PKS/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan, dievaluasi dan ditindak-
lanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Laboratorium lapangan adalah suatu unit atau wilayah yang dibina dan atau
dikembangkan dan atau untuk uji coba dan atau digunakan untuk praktik.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila laboratorium lapangan digunakan sesuai dengan
tujuan pelatihan dan atau untuk kepentingan masyarakat.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara pemanfaatan laboratorium lapangan dengan tujuan
pelatihan yang menggunakan laboratorium lapangan tersebut, sehingga
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Dokumen PKS laboratorium lapangan/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian, rekap pelatihan yang
menggunakan laboratorium lapangan, laporan pemanfaatan
laboratorium lapangan, hasil evaluasi, dan upaya tindak lanjut/
rencana perbaikan laboratorium lapangan
Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Penanggung jawab pelatihan, panitia penyelenggara
pelatihan, widyaiswara/ fasilitator

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 51

48
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan :
▪ Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi

pelatihan tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan laboratorium


lapangan maka parameter ini TIDAK DINILAI.
▪ Apabila laboratorium hanya digunakan sebagai wilayah untuk praktik, maka
skor yang diberikan adalah 2.
▪ Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2

Format : Rekap pelatihan yang menggunakan laboratorium lapangan


Nomer dan tanggal
Tanggal Dokumen PKS/ surat
Nama Tanggal Jumlah
No Penggunaan ijin/ surat Ket
Pelatihan pelatihan peserta
Lab lapangan pemberitahuan
pemakaian

52 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


49
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Fasilitas dan Peralatan Perpustakaan


Skor :
0 = Tidak memiliki fasilitas dan peralatan perpustakaan ATAU memiliki fasilitas
dan peralatan perpustakaan tapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan perpustakaan sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan perpustakaan sesuai standar, dan dimanfaatkan
3 = Ada fasilitas dan peralatan perpustakaan sesuai standar, dimanfaatkan dan
dievaluasi
4 = Ada fasilitas dan peralatan perpustakaan sesuai standar, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Fasilitas dan peralatan perpustakaan adalah ruangan berikut sarana penunjang

termasuk bahan pustaka yang digunakan untuk mencari sumber informasi


terkait materi yang disampaikan pada pelatihan,
▪ Standar fasilitas dan peralatan perpustakaan adalah ketentuan tentang fasilitas

dan peralatan perpustakaan yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber


bahan belajar untuk mendukung proses pembelajaran, minimal sesuai dengan
Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan yang diterbitkan Pusat
Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan yang ada di perpustakaan
digunakan untuk mendukung proses pembelajaran yang dibuktikan dengan
adanya catatan pada buku kunjungan.

Cara perhitungan pemanfaatan dalam 1 tahun:

jumlah literatur/majalah/jurnal dan sejenisnya yang dibaca dan/ dipinjam


x 100%
jumlah seluruh literatur/ majalah/ jurnal dan sejenisnya yang ada
di perpustakaan

▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap:


1. Kesesuaian fasilitas dan peralatan perpustakaan dengan standar oleh TPM/
SPI/ Komite mutu
2. Pemanfaatan fasilitas dan peralatan perpustakaan oleh penanggung jawab
perpustakaan
yang menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 53


50
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan ruang perpustakaan, DBR
perpustakaan, daftar koleksi bacaan, buku pengunjung
perpustakaan, hasil evaluasi, dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan perpustakaan
Wawancara (W) : Petugas perpustakaan

Catatan :
▪ Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu dari 2 poin evaluasi dan atau

tidak lengkap (penilaian, analisis dan rekomendasi), maka skor yang diberikan
adalah 2.

54 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


51
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. KETENTUAN DAN PROSEDUR

Ada ketentuan tertulis dan prosedur penyelenggaraan pelatihan yang


bermutu

Parameter :

P.1. Ketentuan Tertulis Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, ATAU ada
ketentuan persiapan pelaksanaan pelatihan tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
dan < 50% dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
dan 51 - 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 - 100% dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 - 100% dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan adalah aturan tertulis yang

mencakup langkah-langkah yang dilakukan dalam mempersiapkan pelatihan


yang akan diselenggarakan baik secara teknis maupun administrasi, agar
pelatihan sudah siap dilaksanakan 1 hari sebelum dimulai (tidak termasuk
akreditasi pelatihan).
▪ Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan adalah apabila

ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang


▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar

pegawai terkait mengetahui ketentuan persiapan pelaksanaan pelatihan.


▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan

pelatihan sudah diterapkan oleh semua panitia pada setiap pelatihan yang
dilaksanakan
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/

Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis persiapan


pelaksanaan pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan
yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka
perlu ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 55


52
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan yang menerapkan


ketentuan persiapan pelaksanaan pelatihan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, bukti
sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan, hasil evaluasi
oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan,
pelatih, penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite Mutu

Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

56 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


53
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator dalam pelaksanaan


pelatihan.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan
pelatihan ATAU ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan dan < 50% dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan, dan 51 - 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan, 76 - 100% dilaksanakan, dan dievaluasi.
4 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan,76 - 100% dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelatih/ fasilitator adalah widyaiswara, fasilitator tetap dan fasilitator tidak tetap
yang menyampaikan materi pada setiap pelatihan.
▪ Ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan yang
mecakup kriteria dan hal-hal yang harus dilakukan pelatih/ fasilitator atau
performance pelatih/ fasilitator pada saat penyampaian materi.
▪ Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan adalah
apabila ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkiat dan pelatih/ fasilitator mengetahui ketentuan pelatih/ fasilitator
dalam pelaksanaan pelatihan
✓ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam
pelaksanaan pelatihan sudah diterapkan pada semua pelatihan yang
diselenggarakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis pelatih/ Fasilitator
dalam pelaksanaan pelatihan serta menghasilkan rekomendasi sesuai
permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan
permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 57

54
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan yang menerapkan ketentuan


pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan
pelatihan, bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan,
hasil evaluasi oleh TPM/SPI/Komite mutu, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, fasilitator, peserta
pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

58 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

55
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P3. Ketentuan tertulis Penyelenggara Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, ATAU ada ketentuan
tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan dan
dilaksanakan < 50%.
2 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan, dan
51 – 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan, 76 – 100%
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan, 76 – 100%
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Penyelenggara pelatihan adalah tim pelaksana pelatihan terdiri dari pengarah/
penanggung jawab/ ketua panitia, sekretaris, tim teknis, tim administrasi dan
pengendali pelatihan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Penyelenggara
Pelatihan.
▪ Ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan adalah aturan tertulis yang
mencakup persyaratan yang perlu tercantum didalam Surat Keputusan (SK)
Penyelenggara Pelatihan dan dilengkapi dengan tugas dari masing-masing tim
mulai dari persiapan, proses pembelajaran sampai penyusunan pelaporan.
Sistematika laporan penyelenggaraan pelatihan tercantum pada catatan
parameter ini.
▪ Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan adalah apabila ketentuan
tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui ketentuan penyelenggara pelatihan.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan sudah
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis penyelenggara
pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu
ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.
Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah SK penyelenggara pelatihan


yang menerapkan ketentuan
XX100%
100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, SK tim
penyelenggara pelatihan, bukti sosialisasi, daftar tilik

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 59


56
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

penerapan ketentuan, hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite


Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola program pelatihan,
panitia penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/
Komite Mutu.
Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang
dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja)
dan atau tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.
▪ Sistematika laporan penyelenggaraan pelatihan sbb:

Bab I. Pendahuluan (berisi latar belakang, tujuan umum dan khusus


pelatihan)
Bab II. Persiapan Pelatihan (berisi persiapan administrasi dan teknis)
Bab III. Pelaksanaan Pelatihan
A. Tempat dan waktu pelaksanaan
B. Peserta: kriteria, jumlah dan instansi asal (yang direncanakan dan
yang hadir)
C. Fasilitator dan Instruktur (apabila ada instruktur): kriteria, nama
fasilitator dan instruktur, asal instansi
D. Pengendali pelatihan dan Petugas QC: nama pengendali
pelatihan dan petugas QC serta asal instansi
E. Biaya
Bab IV. Evaluasi (meliputi hasil evaluasi peserta, fasilitator, dan
penyelenggaraan)
Bab V. Kesimpulan dan saran
Bab VI. Penutup
Lampiran-lampiran :
1. Surat Keputusan (SK) penyelenggara pelatihan,
2. Surat tugas pengendali pelatihan (apabila pengendali pelatihan tidak
tercantum dalam SK Penyelenggaraan pelatihan)
3. Surat tugas petugas QC (apabila petugas QC tidak tercantum dalam SK
Penyelenggaraan pelatihan)
4. Kerangka acuan pelatihan,
5. Jadwal pelatihan,
6. Surat keterangan akreditasi pelatihan
7. CV fasilitator dan instruktur (apabila ada instruktur)
8. Daftar hadir peserta,
9. Rekapitulasi biodata peserta,
10. Rekapitulasi hasil evaluasi (peserta, pelatih dan penyelenggara),
11. Laporan praktek lapangan (apabila ada praktek lapangan)
12. Catatan pengendali pelatihan sesuai dengan ketentuan
13. Laporan QC lengkap sesuai dengan ketentuan
14. Fotocopy sertifikat peserta pelatihan,
15. dll yang dianggap perlu dan relevan

60 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


57
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Ketentuan tertulis Pengendali Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, ATAU ada ketentuan
tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, dan < 50%
dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, dan 51 - 75%
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, 76 - 100%
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, 76 - 100%
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pengendali Pelatihan adalah Widyaiswara atau pegawai yang secara teknis
berperan dalam mempersiapkan, merancang, memandu dan membantu
peserta dalam proses pembelajaran, menciptakan proses pembelajaran yang
kondusif, dan mampu mengambil tindakan secara tepat dan cepat dalam
rangka tercapainya tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, serta membuat
laporan pengendali pelatihan sesuai Pedoman Pengendali Pelatihan
▪ Ketentuan tertulis pengendali pelatihan adalah aturan tertulis yang mencakup
tugas pokok dan fungsi, tanggung jawab dan kriteria pengendali.
▪ Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan adalah apabila ketentuan tertulis
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkait mengetahui ketentuan pengendali pelatihan.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis pengendali pelatihan sudah
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan, pelatihan yang diampu
dan pelatihan dengan kerjasama, serta ada laporan pengendali pelatihan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis pengendali
pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 61

58
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pengendali pelatihan yang sesuai ketentuan


X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis Pengendali Pelatihan, bukti sosialisasi,
daftar tilik penerapan ketentuan, rekapitulasi seluruh
pelatihan bidang kesehatan yang diselenggarakan baik yang
terencana maupun yang tidak, laporan pengendali pelatihan,
hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ pengelola program pelatihan, panitia
penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite
Mutu.

Catatan :
• Pelatihan yang terencana dan yang tidak terencana adalah termasuk pelatihan
yang diampu dan pelatihan dengan kerjasama.
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi
yang dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan
saja) dan atau tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan
adalah 2.

Format: Rekapitulasi pengendali pelatihan:


No SK / surat tugas
No Sertifikat
Nama pengendali pelatihan
Nama NIP/ pelatihan
No pengendali atau
Pelatihan NIK pengendali
pelatihan penyelenggaraan
pelatihan
pelatihan
1 1. ....
. 2. ....
3. ....
4. ....
5. ....
6. ....
2 1. ....
. 2. ....
3. ...
dst
*) Tuliskan semua no SK/ surat tugas per nama yang terlibat

62 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

59
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.5. Ketentuan penyelenggaraan pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, ATAU ada
ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan dan
< 50% dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan, dan
51 – 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Ketentuan tertulis tentang penyelenggaraan pelatihan adalah aturan tertulis
yang berisi tentang point-point yang harus dilakukan dalam proses
pembelajaran mulai pembukaan sampai dengan penutupan pelatihan, dengan
mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang ditetapkan oleh
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan atau sesuai aturan yang berlaku.
• Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggaraan pelatihan adalah apabila
ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang.
• Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai dan pihak luar yang terkait mengetahui ketentuan penyelenggaraan
pelatihan.
• Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan
sudah diterapkan dalam setiap pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan baik
yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis penyelenggaraan
pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
• Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 63


60
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan yang dilaksanakan sesuai


dengan ketentuan penyelenggaraan pelatihan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Pedoman penyelenggaraan pelatihan, surat keterangan


akreditasi pelatihan, laporan Quality Control, laporan
pengendali pelatihan, rekap pelatihan yang dilaksanakan, dan
rekap pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
penyelenggaraan pelatihan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, penyelenggara pelatihan, fasilitator

64 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


61
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.6. Ketentuan Tertulis Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan


Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan ATAU ada
ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan dan
< 50% dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan, dan
51 – 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan, dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah aturan tertulis
tentang evaluasi terhadap peserta, pelatih/ fasilitator dan penyelenggaraan dalam
suatu pelatihan.
▪ Evaluasi peserta adalah penilaian terhadap peserta yang meliputi pre dan post-
test/ sumatif/ komprehensif/ formatif/ tes ketrampilan, dll.
▪ Evaluasi pelatih/ fasilitator adalah penilaian peserta terhadap performance
pelatih/ fasilitator pada saat menyampaikan materi
▪ Evaluasi penyelenggaraan adalah penilaian terhadap penyelenggaraan selama
pelatihan berlangsung.
▪ Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah apabila
ketentuan tertulis evaluasi peserta, evaluasi pelatih/ fasilitator, dan evaluasi
penyelenggaraan sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkait mengetahui ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan
sudah diterapkan pada semua pelatihan dan dianalisis.
✓ Evaluasi peserta:
- Nilai pre test dan post test dianalisis, dan dibuat kesimpulan
peningkatan/ penurunannya baik secara individu maupun rata-rata kelas
dan dicantumkan/ dilampirkan dalam laporan kegiatan pelatihan.
- Nilai test sumatif/ komprehensif/ tes ketrampilan (apabila ada), dan
dibuat kesimpulan hasil nilai rata-ratanya dan dicantumkan/ dilampirkan
dalam laporan kegiatan pelatihan.
✓ Evaluasi pelatih/ fasilitator: sudah dihitung dan disampaikan kepada yang
bersangkutan paling lambat 1 (satu) bulan setelah selesai pelatihan.
✓ Evaluasi penyelenggaraan: sudah dianalisis dan dicantumkan/ dilampirkan
dalam laporan kegiatan pelatihan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/SPI/
Komite mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis evaluasi peserta,
evaluasi pelatih, dan evaluasi penyelenggaraan, serta menghasilkan

62 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA 65
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi


tidak ditemukan permasalahan, maka rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang evaluasi peserta, Ketentuan tertulis
evaluasi pelatih/ fasilitator, Ketentuan tertulis evaluasi
penyelenggaraan pelatihan, bukti sosialisasi, daftr tilik
penerapan ketentuan, instrumen evaluasi peserta, Instrumen
evaluasi pelatih/ fasilitator, instrument evaluasi peserta,
Instrumen evaluasi penyelenggaraan pelatihan, rekap
kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi peserta, rekap
kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi pelatih/
fasilitator, hasil evaluasi pelatih/ fasilitator, bukti penyampaian
hasil evaluasi kepada pelatih/ fasilitator yang bersangkutan
(dapat berupa email, surat), laporan kegiatan pelatihan, hasil
evaluasi oleh TPM/SPI/Komite mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, widyaiswara/pelatih tetap,
peserta pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Rumus Penghitungan Nilai Persentasi Akhir =

(nilai presentasi evaluasi peserta + nilai presentasi evaluasi


pelatih/ fasilitator + nilai presentasi evaluasi enyelenggaraan)
3

a. Rumus penghitungan Persentase evaluasi peserta:

Jumlah pelatihan yang melaksanakan evaluasi peserta


X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Format: Rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi peserta


Tanggal Dilaksanakan evaluasi *)
Nama Sudah
No pelaksanaan pre dan Kompre- tes ketram- Dst ket
pelatihan (tulis- dianalisis
pelatihan post-test hensif pilan
kan)

Keterangan:
*) isi sesuai dengan evaluasi yang dilaksanakan

66 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


63
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

b. Rumus penghitungan Persentase evaluasi pelatih/ fasilitator:

Jumlah pelatihan yang melaksanakan


evaluasi pelatih/ fasilitator
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Format : Rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi pelatih/


fasilitator
Dilaksanakan
Tanggal evaluasi Sudah Rentang waktu
Nama
No pelaksanaan pelatih/ disampaikan tanggal ket
pelatihan
pelatihan fasilitator (orang) penyampaian
(orang)

Contoh : Rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi pelatih/


fasilitator
Dilaksanakan
Tanggal evaluasi Sudah Rentang waktu
Nama
No pelaksanaan pelatih/ disampaikan tanggal ket
pelatihan
pelatihan fasilitator (orang) penyampaian
(orang)
1. Audit Mutu 11 – 15 Maret 5 5 18 -21 Maret
Internal 2019 2019
2. Pendamping 13 – 22 Mei 10 10 27 Mei – 4 Juni
Akreditasi 2019 2019
Puskesmas

c. Rumus penghitungan Persentase evaluasi penyelenggaraan:

Jumlah pelatihan yang melaksanakan evaluasi


penyelenggaraan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Catatan :
Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan evaluasi peserta,
pelatih/ fasilitator dan penyelenggaraan, dengan 3 langkah evaluasi (penilaian,
analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka
skor yang diberikan adalah 2

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 67


64
68 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
KOMPONEN 3
(PELAYANAN PENUNJANG
PELATIHAN)

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 69


70 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 3. PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN

Ada kebijakan tertulis untuk membina dan meningkatkan pelayanan


penunjang pelatihan.

Standar. 01. KETENTUAN DAN PROSEDUR


Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang pelatihan

Parameter :

P1. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Akomodasi


Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi
ATAU ada ketentuan dan prosedur terkait Pelayanan Akomodasi lengkap
tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi lengkap
dan disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi lengkap,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi lengkap,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi lengkap,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis dan prosedur TERKAIT pelayanan akomodasi adalah
SEMUA ketentuan tertulis dan prosedur yang berhubungan dengan pelayanan
akomodasi.
▪ Pelayanan akomodasi lengkap adalah meliputi pelayanan penginapan (loby,
kamar dan kamar mandi) dan lingkungan (kantor dan asrama).
▪ Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi adalah
apabila semua ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh
pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai terkait mengetahui semua ketentuan tertulis dan prosedur
terkait pelayanan akomodasi.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan
akomodasi diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap:
1. Isi dan penerapan semua ketentuan tertulis pelayanan akomodasi yang ada
2. Isi dan penerapan semua prosedur pelayanan akomodasi yang ada.
3. Isi dan penerapan semua instruksi kerja pelayanan akomodasi

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 71


66
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.


Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan akomodasi, misalnya:
• ketentuan tertulis di asrama/ dalam kamar, dll,

prosedur terkait pelayanan akomodasi, misalnya:


• prosedur pemesanan akomodasi, dll,

Instruksi kerja terkait pelayanan akomodasi, misalnya:


• Instruksi kerja membersihkan kamar
• Instruksi kerja membersihkan kamar mandi,
• Instruksi kerja membersihkan lobby asrama,
• Instruksi kerja membersihkan lingkungan, dll),

bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan prosedur dan instruksi


kerja, hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI, upaya tindak
lanjut,
Observasi (O) : kebersihan asrama, dan lingkungan.
Wawancara (W) : Pimpinan/ Penanggung jawab/ petugas pelayanan
akomodasi, pelanggan, TPM/ komite mutu/ SPI

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan akomodasi
2. Isi dan penerapan prosedur terkait pelayanan akomodasi.
3. Isi dan penerapan instruksi kerja pelayanan konsumsi.
Masing-masing dengan 3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomen-
dasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka skor yang diberikan
adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis, prosedur, dan instruksi kerja terkait pelayanan
akomodasi disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

72 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

67
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Konsumsi

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi ATAU
ada ketentuan tertulis dan prosedur tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Pelayanan konsumsi terdiri dari kegiatan pengadaan konsumsi (penyusunan
menu, penerimaan makanan untuk mengecek kesesuaian dengan pesanan,
kondisi makanan, dll, dan penyajian makanan, diluar proses pengolahan
makanan), penyiapan dan pembersihan ruang makan, penyimpanan sample/
bahan makanan/ dll.
• Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi adalah
apabila semua ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh
pimpinan/ pejabat yang berwenang
• Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai dan pelanggan mengetahui ketentuan tertulis dan prosedur
terkait pelayanan konsumsi.
• Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan
konsumsi diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap
1. Isi dan penerapan semua ketentuan tertulis pelayanan konsumsi yang ada
2. Isi dan penerapan semua prosedur terkait pelayanan konsumsi yang ada.
3. Isi dan penerapan semua instruksi kerja pelayanan konsumsi
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 73

68
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi, misalnya:
• ketentuan tertulis di dalam ruang makan,
• ketentuan tertulis penyimpanan sampel masakan,
• ketentuan tertulis penyimpanan bahan makanan, dll,

Prosedur terkait pelayanan konsumsi, misalnya:


• prosedur pelayanan konsumsi (mulai penyusunan menu,
penerimaan makanan untuk mengecek kesesuaian
dengan pesanan, kondisi makanan, penyajian makanan
sampai dengan pembersihan ruang makan)
Instruksi kerja terkait pelayanan konsumsi. misalnya:
• Instruksi kerja membersihkan ruang makan, dll

bukti sosialisasi, daftar tilik pelaksanaan ketentuan tertulis


dan prosedur, hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI, upaya
tindak lanjut
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan konsumsi
Wawancara (W) : Pimpinan/ Penanggung jawab pelayanan konsumsi,
pelanggan, TPM/ Komite mutu/ SPI

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi
2. Isi dan penerapan prosedur terkait pelayanan konsumsi.
3. Isi dan penerapan instruksi kerja pelayanan konsumsi.
Masing-masing dengan 3 langkah evaluasi (penilaian, analisa dan
rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka skor yang
diberikan adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis, prosedur dan Instruksi kerja terkait pelayanan
konsumsi disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

74 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

69
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3 Ketentuan Tertulis terkait Pelayanan Komunikasi Dan Informasi

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi
ATAU ada ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Pelayanan komunikasi meliputi penggunaan telepon, internet/ wifi, dan
penerimaan tamu, dll
• Pelayanan informasi adalah tersedianya media informasi seperti papan
pengumuman, papan petunjuk arah, kotak saran, denah, dll
• Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi adalah
apabila semua ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/
pejabat yang berwenang
• Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai khususnya pegawai yang terkait mengetahui ketentuan tertulis
terkait pelayanan komunikasi dan informasi.
• Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi
dan informasi diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan semua ketentuan tertulis terkait
pelayanan komunikasi dan informasi yang ada serta menghasilkan
rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi
tidak ditemukan permasalahan, maka rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan
informasi, misalnya:
• ketentuan tertulis penerimaan tamu,
• ketentuan tertulis penerimaan telepon, dll),

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 75

70
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan tertulis dan


prosedur pelayanan komunikasi dan informasi, hasil evaluasi
TPM/ Komite mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan komunikasi dan informasi di
resepsionis
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan komunikasi dan
informasi, pelanggan, TPM/ SPI/ Komite Mutu

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi
yang dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau
penerapan saja) dan atau tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang
diberikan adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan Informasi
disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

76 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

71
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4 Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Penunjang Lain.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain
ATAU ada ketentuan tertulis dan prosedur tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelayanan penunjang lain adalah pelayanan terkait dengan fasilitas yang
menunjang kegiatan pelatihan, seperti ibadah/ olah raga/ hiburan, dll yang ada
di institusi
▪ Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain adalah
apabila semua ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh
pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai dan pelanggan mengetahui ketentuan tertulis dan prosedur
terkait pelayanan penunjang lain
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan
penunjang lain diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap:
1. Isi dan penerapan semua ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain
2. Isi dan penerapan semua prosedur terkait pelayanan penunjang lain
3. Isi dan penerapan semua instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 77

72
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain, misalnya:
• ketentuan tertulis di ruang olah raga dan atau hiburan,
• ketentuan tertulis di tempat ibadah,

Prosedur terkait pelayanan penunjang lain, misalnya:


• prosedur peminjaman fasilitas olah raga dan atau hiburan

Instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain, misalnya:


• Instruksi kerja membersihkan fasilitas olah raga dan atau
hiburan
• instruksi kerja membersihkan tempat ibadah,

bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan tertulis,


instruksi kerja dan prosedur pelayanan penunjang lain,
catatan pemanfaatan fasilitas olah raga dan atau hiburan,
hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI, dan upaya tindak
lanjut
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan penunjang lain
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan penunjang lain,
pelanggan, TPM

Catatan:
• Fasilitas pelayanan penunjang lain sesuai dengan sarana prasarana yang
dimiliki institusi pelatihan.
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain
2. Isi dan penerapan prosedur terkait pelayanan penunjang lain.
3. Isi dan penerapan instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain
Masing-masing dengan 3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan
rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka skor yang
diberikan adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis, prosedur dan Instruksi kerja terkait pelayanan
penunjang lain disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

78 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

73
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 02. FASILITAS DAN PERALATAN


Tersedia fasilitas dan peralatan untuk menjamin pelayanan penunjang
pelatihan yang bermutu

Parameter :
P.1. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Akomodasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi, tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi, sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi
(kamar tidur, kamar mandi, lobby asrama dan lingkungan) yang minimal sesuai
dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan yang diterbitkan
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan akomodasi digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap isi dan
penerapan semua standar yang ada
2. Penghitungan BOR (Bed Occupation Rate) atau tingkat pemakaian tempat
tidur untuk kegiatan pelatihan dan dianalisis oleh Tata Usaha/ penanggung
jawab pelayanan akomodasi,
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 79

74
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan BOR:

∑ (orang x hari)
BOR = x 100%
300 x kapasitas asrama

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar kamar tidur, standar kamar mandi, standar lobby
asrama, daftar barang ruangan kamar tidur, daftar barang
ruangan lobby, rekap pencatatan dan pelaporan pelayanan
akomodasi per bulan, hasil evaluasi, hasil perhitungan BOR,
laporan rencana peningkatan BOR, dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan akomodasi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
akomodasi, pelanggan

Catatan :
▪ Evaluasi dilakuka terhadap
1. Isi dan penerapan standar
2. Penghitungan BOR
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu dari 2 poin evaluasi dan atau
tidak lengkap (penilaian, analisis dan rekomendasi), maka skor yang diberikan
adalah 2.
▪ Standar bisa disesuaikan dengan kebutuhan institusi dengan ketentuan tidak
mengganggu proses pembelajaran, dan atau tidak mengurangi tingkat
kenyamanan.

80 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


75
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Konsumsi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan Pelayanan konsumsi, tetapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan Pelayanan konsumsi, sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan Pelayanan konsumsi, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan Pelayanan konsumsi, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan Pelayanan konsumsi, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan ruang makan yang
minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan yang
diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan oleh pimpinan/ pejabat
yang berwenang.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan ruang makan digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ Komite mutu/
SPI terhadap isi dan penerapan standar ruang makan, serta menghasilkan
rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak
ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi
Cara Pembuktian (CP ) :
Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan ruang makan, Catatan Kegiatan
Konsumsi per pelatihan per hari, DBR ruang makan, hasil
evaluasi, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan ruang makan.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang konsumsi,
pelanggan
Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan standar dengan 3 langkah evaluasi
(penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan hanya
salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau tidak dengan
3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

Format : Catatan Kegiatan Konsumsi per pelatihan per hari

Konsumsi (jumlah porsi) Keluhan/


No Nama pelatihan tanggal
MP SP MS SS MM Saran

Keterangan :
▪ MP : Makan Pagi MS : Makan siang MM : Makan Malam
▪ SP : Snack Pagi SS : Snack sore

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 81


76
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Komunikasi Dan Informasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi tetapi tidak
sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar, dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar, dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar, dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelayanan komunikasi meliputi penggunaan telepon, internet/ wifi, dan
penerimaan tamu, dll
▪ Pelayanan informasi adalah tersedianya media informasi seperti papan
pengumuman, papan petunjuk arah, kotak saran, denah, dll
▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi
dan informasi yang minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan
Bidang Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi
digunakan secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisa oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan standar peralatan komunikasi dan
insformasi serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu
ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar peralatan komunikasi dan informasi, daftar fasilitas
dan peralatan komunikasi dan informasi, buku tamu, catatan
penerimaan telepon, hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI,
dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
komunikasi dan informasi, pelanggan
Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan standar dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisa dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

82 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


77
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Penunjang Lain

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, dan sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang
lain yang minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tahun 2020, dan
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain seperti fasilitas ibadah/ olah
raga/ hiburan, dll sesuai yang ada di institusi pelatihan
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan penunjang lain digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap isi dan penerapan standar peralatan penunjang lain serta
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan tempat ibadah, standar
fasilitas dan peralatan olah raga/ hiburan, DBR fasilitas dan
peralatan penunjang lain, catatan pemanfaatan fasilitas dan
peralatan olah raga/ hiburan, hasil evaluasi TPM/ Komite
mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan penunjang lain.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
penunjang lain pelanggan

Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan standar dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisa dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 83


78
84 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
KOMPONEN 2: PELAYANAN PELATIHAN,
KOMPONEN 3: PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN
UNTUK:
1. Instalasi/ Unit/ Bidang Diklit/ Diklat Rumah Sakit
2. Yayasan/ Perseroan Terbatas/ Lembaga Lain

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 85


86 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
KOMPONEN 2
(PELAYANAN PELATIHAN)

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 87


88 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 2. PELAYANAN PELATIHAN

Ada kebijakan tertulis untuk membina dan meningkatkan pelayanan


pelatihan

Standar. 01. FALSAFAH DAN TUJUAN


Pelayanan pelatihan diselenggarakan sesuai dengan standar mutu yang
telah ditetapkan.

Parameter :
P.1. Penjaminan mutu pra penyelenggaraan pelatihan (Akreditasi Pelatihan)

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, ATAU ada tetapi
tidak lengkap ATAU ada tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, dan
≤60% pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi
2 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, dan
61 - 80% pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi
3 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, 81 - 100%
pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi, dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, disosialisasikan, 81 - 100%
pelatihan yang dilaksanakan terakreditasi, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis penjaminan mutu pra penyelenggaraan pelatihan adalah
ketentuan terkait akreditasi pelatihan sebelum pelatihan bidang kesehatan
dilaksanakan.
▪ Prosedur akreditasi pelatihan adalah langkah-langkah pelaksanaan
pemenuhan persyaratan akreditasi pelatihan bidang kesehatan yang
menjelaskan siapa melakukan apa, kalau dimungkinkan dilaksanakan dimana
dan kapan, mulai dari persiapan dokumen pengajuan akreditasi pelatihan
sampai dengan surat keterangan akreditasi diterima.
▪ Ada ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan adalah apabila ketentuan dan
prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai dan pihak luar yang akan menyelenggarakan pelatihan bidang
kesehatan mengetahui ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan .
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan dan prosedur sudah diterapkan pada
pelatihan yang dilaksanakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan akreditasi pelatihan
2. Isi dan penerapan prosedur akreditasi pelatihan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 89

82
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.


Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan


x 100%
Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan
yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan dan prosedur akreditasi pelatihan, bukti sosialisasi,
daftar tilik penerapan ketentuan dan prosedur, surat
keterangan akreditasi pelatihan, rekap pelatihan terakreditasi
Kemenkes yang dilaksanakan, hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan,
panitia penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite Mutu
Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis akreditasi pelatihan
2. Isi dan penerapan prosedur akreditasi pelatihan
masing-masing dilakukan dengan 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan
pemberian rekomendasi, apabila evaluasi hanya dilakukan sebagian maka skor
yang diberikan adalah 2.

Format: Rekap seluruh pelatihan terakreditasi Kemenkes yang


dilaksanakan
No surat dan tanggal
Tanggal Pelaksanaan
No Nama Pelatihan penerbitan surat keterangan
pelatihan akreditasi

90 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

83
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan bidang kesehatan


(Quality Control / QC)

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang QC, ATAU ada ketentuan tertulis tetapi
tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, dan < 60% dilaksa-
nakan
2 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, dan 61 – 80 % dilak-
sanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, 81 – 100% dilaksana-
kan, dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang QC, disosialisasikan, 81 – 100% dilaksana-
kan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan (QC) adalah
ketentuan pengawasan penerapan akreditasi pada saat penyelenggaraan
pelatihan mulai dari persiapan, pelaksanaan pelatihan sampai dengan
pelatihan selesai dilaksanakan, baik oleh internal maupun eksternal.
▪ Ada ketentuan tertulis tentang QC adalah apabila ketentuan tersebut sudah
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Disosialisasikan adalah kegiatan yang dilakukan dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai dan pihak luar yang akan menyelenggarakan pelatihan bidang
kesehatan mengetahui ketentuan tertulis QC
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis QC sudah diterapkan oleh
internal maupun eksternal pada pelatihan bidang kesehatan yang
diselenggarakan maupun diampu.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis QC, serta
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan Persentase QC:

Hasil penilaian QC internal + hasil penilaian QC eksternal


2

Penilaian QC internal:

Jumlah pelatihan bidang kesehatan yang menerapkan


ketentuan QC dan dilakukan oleh internal X 100%

Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan yang dilaksanakan

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 91


84
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Penilaian QC EKsternal:

Jumlah pelatihan bidang kesehatan yang menerapkan


ketentuan QC dan dilakukan oleh eksternal X 100%

Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan yang diampu

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan tertulis QC, rekapitulasi pelatihan bidang kesehatan


yang di QC, Catatan hasil QC, daftar tilik penerapan ketentuan,
hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak
lanjut
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit pelatihan, kepala unit kerja pengelola program
pelatihan

Catatan:
▪ QC dilakukan oleh internal maupun eksternal.
▪ Pelaksana QC internal adalah pegawai dari institusi penyelenggara dengan
penugasan pimpinan.
▪ Pelaksana QC eksternal adalah pegawai berasal dari institusi pengampu.
▪ Apabila institusi tidak melakukan pengampuan, maka QC eksternal tidak dinilai
sehingga penghitungan persentase yang digunakan hanyalah hasil penilaian
QC internal.
▪ Contoh ketentuan QC:

KETENTUAN PENJAMINIAN MUTU PENYELENGGARAAN


PELATIHAN (QC) BIDANG KESEHATAN DI BAPELKES
1. Seluruh pelatihan bidang kesehatan yang terakreditasi dan
dilaksanakan oleh Bapelkes dilakukan QC internal oleh pegawai di
luar tim pelaksana pelatihan.
2. Pelatihan yang diampu oleh Bapelkes, dilakukan QC internal oleh
institusi penyelenggara pelatihan yang anggotanya di luar tim
pelaksana pelatihan dan QC eksternal dilakukan oleh Bapelkes.
3. Waktu pelaksanaan QC untuk pelatihan yang diampu oleh Bapelkes
ditetapkan oleh Bapelkes dan anggaran pelaksanaannya dialokasikan
oleh institusi yang diampu.
4. ...... dst sesuai dengan kebutuhan.

92 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

85
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Tersedia pengelolaan pelayanan pelatihan yang bermutu.

Parameter :
P.1. Rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun (kalender pelatihan).

Skor :
0 = Tidak ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun ATAU ada rencana
kegiatan pelatihan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan dan
dilaksanakan < 50% dari rencana.
2 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan dan
dilaksanakan 51 – 75% dari rencana.
3 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan,
dilaksanakan 76 – 100% dari rencana, dan dievaluasi
4 = Ada rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun, disosialisasikan,
dilaksanakan 76 – 100% dari rencana, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun adalah rencana seluruh kegiatan
pelatihan (bidang kesehatan dan non kesehatan) yang sudah terjadwal dengan
pasti dalam jangka waktu 1 (satu) tahun termasuk pelatihan dari luar institusi.
▪ Disosialisasikan adalah kegiatan yang dilakukan dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui rencana kegiatan pelatihan selama satu tahun
▪ Dilaksanakan adalah apabila kegiatan yang direncanakan sudah
terealisasi
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan pelatihan sehingga
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.
Rumus penghitungan persentase:

Jumlah pelatihan yang dilaksanakan


x 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang direncanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi rencana kegiatan pelatihan (kalender pelatihan),
rekapitulasi pelaksanaan pelatihan, laporan pelaksanaan
pelatihan, catatan pemesanan penyelenggaraan pelatihan,
hasil evaluasi dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit pelatihan, penanggung jawab/pengelola
program pelatihan, Widyaiswara dan tenaga teknis.
Catatan:
• Penulisan kalender pelatihan dikelompokkan antara pelatihan bidang
kesehatan dan non kesehtan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
penghitungan pada parameter 2.

86 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA 93
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan bidang kesehatan dalam 1 (satu) tahun


anggaran.
Skor :
0 = Tidak ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan
1 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, < 50% dilaksanakan baik yang
tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan
pada P1.
2 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, 51–75% dilaksanakan baik yang
tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan pada P1.
3 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, 76 – 100% dilaksanakan baik
yang tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan
pada P1, dan dievaluasi
4 = Ada kegiatan pelatihan bidang kesehatan, 76 – 100% dilaksanakan baik
yang tercantum maupun yang tidak tercantum dalam kalender pelatihan
pada P1, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelatihan bidang kesehatan dalam parameter ini adalah seluruh pelatihan
bidang kesehatan yang dilaksanakan baik yang terencana sesuai kalender
pelatihan pada P1 maupun yang tidak.
▪ Pelaksanaan kegiatan pelatihan bidang kesehatan yang tidak tercantum pada
kalender P1 adalah apabila pelaksanaan pelatihan tidak direncanakan dari
awal tahun, misalnya pelatihan dengan pengampuan, pelatihan dari instansi
lain, pelatihan dilaksanakan karena kebijakan pusat.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan
sehingga menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Rumus penghitungan persentase:

Jumlah pelatihan bidang kesehatan yang dilaksanakan


x 100%
Jumlah seluruh pelatihan bidang kesehatan yang
direncanakan dan yang tidak direncanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi rencana kegiatan pelatihan (kalender pelatihan)
khusus pelatihan bidang kesehatan, rekapitulasi pelaksanaan
pelatihan bidang kesehatan (pengampuan, perjanjian dll yang
tidak termasuk kedalam rencana pelatihan), laporan
pelaksanaan pelatihan, catatan pemesanan penyelenggaraan
pelatihan, hasil evaluasi dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit pelatihan, penanggung jawab/pengelola
program pelatihan, Widyaiswara dan tenaga teknis.

94 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


87
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 03. TENAGA EDUKATIF

Ada kelompok tenaga edukatif yang dapat memberikan pelayanan pelatihan


yang bermutu

Parameter :

P.1. Kriteria Pelatih/ Fasilitator Tetap

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria pelatih/ fasilitator Tetap
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria pelatih/ fasilitator Tetap
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria pelatih/ fasilitator Tetap.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria pelatih/ fasilitator Tetap.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria pelatih/ fasilitator Tetap.

Definisi Operasional (DO) :


• Pelatih/ Fasilitator Tetap adalah tenaga edukatif yang berasal dari dalam
institusi penyelenggara pelatihan yang memiliki keahlian tertentu dan
dibutuhkan untuk memberikan materi dalam kegiatan pelatihan terakreditasi
dan ditetapkan dengan SK pimpinan/ pejabat yang berwenang.
• Kriteria Pelatih/ Fasilitator Tetap adalah sebagai berikut:

No Kriteria Pelatih/ Fasilitator Tetap Bobot (%)


1 Pendidikan minimal D4 15
2 Memiliki sertifikat TPPK / ToT Substansi Teknis dan atau 50
Fungsional kesehatan
3 Memiliki pengalaman melatih sesuai dengan materi yang 35
diajarkan, dibuktikan dengan Surat Keterangan telah
melatih oleh Penyelenggara Pelatihan.

• Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria Pelatih/ Fasilitator tetap
(menggunakan bobot)
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki Pelatih/ Fasilitator tetap
kemudian dibagi dengan jumlah seluruh Pelatih/ Fasilitator tetap sebagai
nilai rata-rata
Apabila nilai rata-rata berupa bilangan pecahan, maka dilakukan
pembulatan kebawah untuk pecahan <0.50 dan dilakukan pembulatan
keatas untuk pecahan ≥0.50

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 95

88
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Contoh:
Penilaian pemenuhan kriteria:
kriteria
Nama Pelatih/
No 1 2 3
Fasilitator Tetap
(15%) (50%) (35%)
1 A v v v
2 B v v -
3 C v - v

Penghitungan prosentase:
kriteria
Nama Pelatih/ Jumlah
No 1 2 3
Fasilitator Tetap (%)
(15%) (50%) (35%)
1 A 15 50 35 100
2 B 15 50 0 65
3 C 15 0 35 50
Jumlah 215
Rata-rata 71,67
Skor : 3

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata Pelatih/ Fasilitator tetap, CV Pelatih/
Fasilitator tetap, SK pimpinan/ pejabat yang berwenang
sebagai Pelatih/ Fasilitator tetap, surat Keterangan telah
melatih oleh Penyelenggara Pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf institusi penyelenggara pelatihan.

Rekapitulasi biodata Pelatih/ fasilitator tetap

Nomor SK Pengalaman
No sertifikat
NIP/ Pendidikan No sebagai melatih sesuai
No Nama TPPK/ TOT
NIK Formal Ijazah Fasilitator dengan materi
substansi
tetap yang diajarkan

96 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

89
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2 Jumlah Pelatih/ Fasilitator Tetap

Skor :
0 = Tidak memiliki Pelatih/ Fasilitator Tetap
1 = Jumlah Pelatih/ Fasilitator Tetap 1 – 3 orang
2 = Jumlah Pelatih/ Fasilitator Tetap 4 – 6 orang.
3 = Jumlah Pelatih/ Fasilitator Tetap 7 – 9 orang.
4 = Jumlah Pelatih/ Fasilitator Tetap > 9 orang.

Definisi Operasional (DO) :


• Pelatih/ Fasilitator Tetap adalah tenaga edukatif yang berasal dari dalam
institusi penyelenggara pelatihan yang memiliki keahlian tertentu dan
dibutuhkan untuk memberikan materi dalam kegiatan pelatihan terakreditasi
dan ditetapkan dengan SK pimpinan/ pejabat yang berwenang..

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata Pelatih/ Fasilitator tetap
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : -

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 97

90
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Ketentuan Tertulis Tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap, ATAU ada
ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap dan disosialisasikan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap, disosialisasikan dan
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap adalah aturan tertulis yang
mencakup kriteria Pelatih/ fasilitator tetap, tugas pokok, dan fungsi.
▪ Ada ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap adalah apabila
ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai terkait mengetahui ketentuan Pelatih/ Fasilitator Tetap.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator
Tetap sudah diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis tentang Pelatih/
Fasilitator Tetap, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Tentang Pelatih/ Fasilitator Tetap, bukti
sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan tertulis tentang
Pelatih/ Fasilitator Tetap, hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite
Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Catatan :
Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang
dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2

98 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI 91


PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4 Keterlibatan Pelatih/ Fasilitator Tetap

Skor :
0 = < 20% pelatih/ fasilitator tetap terlibat dalam pelatihan
1 = 21 - 40% pelatih/ fasilitator tetap terlibat dalam pelatihan
2 = 41 - 60% pelatih/ fasilitator tetap terlibat dalam pelatihan
5 = 61 - 80% pelatih/ fasilitator tetap terlibat dalam pelatihan
6 = 81 - 100% pelatih/ fasilitator tetap terlibat dalam pelatihan

Definisi Operasional (DO) :


▪ Keterlibatan pelatih/ fasilitator tetap adalah keikutsertaan pelatih/ fasilitator
tetap dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan seperti
mendesain pelatihan, menyusun kurikulum, menyusun kerangka acuan praktik
lapangan, menyusun soal ujian, Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP), Training
Needs Assessemnt (TNA), sebagai pengajar dan atau instruktur, dsb. Bukan
sebagai pengendali pelatihan.

Rumus penghitungan Persentase:


jumlah pelatih/ fasilitator tetap yang terlibat dalam kegiatan
terkait pelatihan selama 1 tahun
x 100%
jumlah seluruh pelatih/ fasilitator tetap

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : surat tugas pelatih/ fasilitator tetap, rekap keterlibatan pelatih/
fasilitator tetap dalam kegiatan terkait pelatihan tiap bulan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan, Penanggung
jawab program pelatihan

CONTOH:
KEGIATAN PELATIH/ FASILITATOR TETAP
TAHUN …………

Nama pelatih/ fasilitator tetap : Aaaaa


NIP/ NIK/ …… : …………………………

BUKTI JML
BULAN/ NOMOR SURAT
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KEG
TANGGAL TUGAS
TUGAS
1. Januari 4
1. 8-9 Pelatihan…..
2. 25-30 Menyusun
kurikulum ….
dst
2. Februari 3

92
INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 99
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

3. Maret 3

4. April 4

5. Mei 3

6. Juni 3

7. Juli 3

8. Agustus 2

9. September 2

10. Oktober 3

11. Nopember 3

12. Desember 3

J U M L A H 36

CONTOH:

REKAPITULASI JUMLAH KETERLIBATAN PELATIH/ FASILITATOR TETAP


DALAM KEGIATAN PELATIHAN
TAHUN …………..

JUMLAH KEGIATAN SETIAP BULAN JML %


NO NAMA KETERLIBATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KEG
1. Aaaaa 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 36 18,65
2. ……….. - - - - 2 2 3 - 2 - - - 9 4,66
3. ……….. - - 2 - 2 - 3 - 2 3 3 3 18 9,33
4. ……….. - - 4 4 4 4 5 5 4 4 6 - 40 20,73
5. ……….. 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 36 18,65
6. ……….. 2 1 2 1 3 - 3 1 2 3 3 2 23 11,92
7. ……….. 2 1 - 1 2 1 3 1 2 3 3 2 21 10,88
8. ……….. 1 1 - 1 - 1 - 1 2 - 1 2 10 5,18
9. ……….. - - - - - - - - - - - - 0 0,00
JUMLAH KEGIATAN SELURUH WI 193 100

Persentase WI terlibat dalam pelatihan 8/9 * 100 = 88,89%


Skor : 4

100 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

93
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 04. FASILITAS DAN PERALATAN

P.1. Fasilitas dan Peralatan Kelas

Skor :
0 =
Ada fasilitas dan peralatan kelas tapi tidak sesuai dengan standar.
1 =
Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai dengan standar.
2 =
Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar dan dimanfaatkan.
3 =
Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan dan
dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan, dievaluasi
dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Fasilitas dan peralatan kelas adalah ruangan berikut peralatan penunjang yang
digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam kelas termasuk ruang
diskusi
▪ Standar fasilitas dan peralatan kelas/ diskusi adalah ketentuan tentang fasilitas
dan peralatan kelas/ diskusi yang dibutuhkan untuk belajar di dalam kelas/
berdiskusi minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan
oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan yang ada di kelas/ ruang
diskusi digunakan untuk proses pembelajaran.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian dan analisis oleh TPM/ komite mutu/ SPI terhadap kesesuaian
antara keadaan fasilitas dan peralatan kelas dan ruang diskusi dengan
standar,
2. Penghitungan SOR (Seat Occupation Rate)
yang menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.
Tindaklanjut untuk peningkatan SOR, misalnya dalam bentuk usulan kegiatan
pelatihan per tahun termasuk kegiatan pelatihan dari luar institusi pelatihan dan
disahkan oleh pimpinan.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 101

94
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus menghitung SOR (Seat Occupation Rate):

Jumlah (orang x hari) dalam satu tahun


x 100%
251 hari efektif x kapasitas kelas yang tersedia

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan kelas, Standar fasilitas dan
peralatan ruang diskusi, Daftar Barang Ruangan (DBR) kelas,
Daftar Barang Ruangan (DBR) ruang diskusi, catatan/
laporan pemanfaatan fasilitas dan peralatan kelas dan ruang
diskusi, hasil perhitungan SOR, rencana peningkatan SOR
dalam bentuk usulan kegiatan dalam 1 tahun, hasil evaluasi,
dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Kelas dan ruang diskusi serta perlengkapan ruangan dan
peralatannya.
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan/ kepala unit kerja pengelola
fasilitas dan peralatan/ pelatih/ penanggung jawab ruangan.

Catatan:
▪ Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, serta penghitungan SOR. apabila evaluasi tidak lengkap maka
skor yang diberikan adalah 2
▪ Standar bisa disesuaikan dengan kebutuhan institusi dengan ketentuan tidak
mengganggu proses pembelajaran, dan atau tidak mengurangi tingkat
kepuasan pelanggan.

102 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


95
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Fasilitas dan Peralatan Laboratorium Kelas

Skor :
0 = Tidak memiliki fasilitas dan peralatan laboratorium kelas ATAU memiliki
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas tapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar dan
dimanfaatkan
3 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan
dan dievaluasi
4 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas adalah ruangan khusus berikut
peralatan yang digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam laboratorium
kelas untuk peningkatan keterampilan.
▪ Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas adalah ketentuan tentang
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas yang terkait dengan materi yang
disampaikan, minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan disahkan
oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Dimanfaatkan adalah apabila peralatan laboratorium tersebut digunakan untuk
proses pembelajaran yang dibuktikan dengan catatan penggunaan
laboratorium kelas tersebut (dalam bentuk buku atau dokumen lainnya)
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisa oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap:
1. Kesesuaian keadaan fasilitas dan peralatan Laboratorium Kelas dengan
standar
2. Kesesuaian pemanfaatan laboratorium kelas dan peralatannya dengan
kalender pelatihan yang ada.
3. Isi dan penerapan prosedur peminjaman dan pemeliharaan
yang menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 103

96
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas (sesuai
pelatihan yang dilaksanakan), prosedur peminjaman fasilitas
dan peralatan laboratorium kelas, prosedur pemeliharaan
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas, Daftar Barang
Ruangan laboratorium kelas, laporan/ catatan pemanfaatan
laboratorium kelas, kalender pelatihan, hasil evaluasi TPM/
SPI/ Komite mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas.
Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan, penanggung
jawab/ pengelola fasilitas dan peralatan laboratorium ketlas,
TPM/ Komite mutu/ SPI.

Catatan :
▪ Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi
pelatihan tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan fasilitas dan
peralatan laboratorium kelas yang digunakan untuk praktik keterampilan terkait
dengan materi yang disampaikan, maka parameter ini TIDAK DINILAI.
▪ Apabila evaluasi yang dilakukan hanya satu atau 2 dari 3 poin evaluasi dan
atau tidak lengkap (penilaian, analisa dan rekomendasi), maka skor yang
diberikan adalah 2.

Laporan Pemanfaatan Laboratorium Kelas

Tanggal Penanggung
Nama Jumlah
No Materi Penggunaan jawab materi/ Ket
Pelatihan peserta
Lab kelas praktik

104 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

97
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Laboratorium Lapangan

Skor :
0 = Tidak ada laboratorium lapangan ATAU ada laboratorium lapangan tetapi
seluruhnya/ sebagian tidak dilengkapi dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS)/
surat ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
1 = Ada laboratorium lapangan dan dilengkapi dengan PKS/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
2 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan PKS/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian dan dimanfaatkan
3 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan PKS/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan PKS/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan, dievaluasi dan ditindak-
lanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Laboratorium lapangan adalah suatu unit atau wilayah yang dibina dan atau
dikembangkan dan atau untuk uji coba dan atau digunakan untuk praktik.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila laboratorium lapangan digunakan sesuai dengan
tujuan pelatihan dan atau untuk kepentingan masyarakat.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis terhadap
kesesuaian antara pemanfaatan laboratorium lapangan dengan tujuan
pelatihan yang menggunakan laboratorium lapangan tersebut, sehingga
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Dokumen PKS laboratorium lapangan/ surat ijin pemakaian/
surat pemberitahuan pemakaian, rekap pelatihan yang
menggunakan laboratorium lapangan, laporan pemanfaatan
laboratorium lapangan, hasil evaluasi, dan upaya tindak lanjut/
rencana perbaikan laboratorium lapangan
Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Penanggung jawab pelatihan, panitia penyelenggara
pelatihan, widyaiswara/ fasilitator

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 105

98
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan :
▪ Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi

pelatihan tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan laboratorium


lapangan maka parameter ini TIDAK DINILAI.
▪ Dievaluasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu penilaian, analisis dan pemberian
rekomendasi, apabila hanya 1 atau 2 langkah yang dilakukan maka skor yang
diberikan adalah 2

Format : Rekap pelatihan yang menggunakan laboratorium lapangan


Nomer dan tanggal
Tanggal Dokumen PKS/ surat
Nama Tanggal Jumlah
No Penggunaan ijin/ surat Ket
Pelatihan pelatihan peserta
Lab lapangan pemberitahuan
pemakaian

106 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


99
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. KETENTUAN DAN PROSEDUR

Ada ketentuan tertulis dan prosedur penyelenggaraan pelatihan yang


bermutu

Parameter :

P.1. Ketentuan Tertulis Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, ATAU ada
ketentuan persiapan pelaksanaan pelatihan tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
dan < 50% dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
dan 51 - 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 - 100% dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 - 100% dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan adalah aturan tertulis yang

mencakup langkah-langkah yang dilakukan dalam mempersiapkan pelatihan


yang akan diselenggarakan baik secara teknis maupun administrasi, agar
pelatihan sudah siap dilaksanakan 1 hari sebelum dimulai (tidak termasuk
akreditasi pelatihan).
▪ Ada ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan adalah apabila

ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang


▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar

pegawai terkait mengetahui ketentuan persiapan pelaksanaan pelatihan.


▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan

pelatihan sudah diterapkan oleh semua panitia pada setiap pelatihan yang
dilaksanakan
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/

Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis persiapan


pelaksanaan pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan
yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka
perlu ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 107

100
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan yang menerapkan


ketentuan persiapan pelaksanaan pelatihan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis persiapan pelaksanaan pelatihan, bukti
sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan, hasil evaluasi
oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan,
pelatih, penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite Mutu

Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

108 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


101
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis tentang Pelatih/ Fasilitator dalam pelaksanaan


pelatihan.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan
pelatihan ATAU ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan dan < 50% dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan, dan 51 - 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan, 76 - 100% dilaksanakan, dan dievaluasi.
4 = Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan,
disosialisasikan,76 - 100% dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelatih/ fasilitator adalah widyaiswara, fasilitator tetap dan fasilitator tidak tetap
yang menyampaikan materi pada setiap pelatihan.
▪ Ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan yang
mecakup kriteria dan hal-hal yang harus dilakukan pelatih/ fasilitator atau
performance pelatih/ fasilitator pada saat penyampaian materi.
▪ Ada ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan adalah
apabila ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkiat dan pelatih/ fasilitator mengetahui ketentuan pelatih/ fasilitator
dalam pelaksanaan pelatihan
✓ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam
pelaksanaan pelatihan sudah diterapkan pada semua pelatihan yang
diselenggarakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis pelatih/ Fasilitator
dalam pelaksanaan pelatihan serta menghasilkan rekomendasi sesuai
permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan
permasalahan, maka perlu ada rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 109

102
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan yang menerapkan ketentuan


pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelatih/ fasilitator dalam pelaksanaan
pelatihan, bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan,
hasil evaluasi oleh TPM/SPI/Komite mutu, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, fasilitator, peserta
pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

110 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


103
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P3. Ketentuan tertulis Penyelenggara Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, ATAU ada ketentuan
tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan dan
dilaksanakan < 50%.
2 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan, dan
51 – 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan, 76 – 100%
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, disosialisasikan, 76 – 100%
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Penyelenggara pelatihan adalah tim pelaksana pelatihan terdiri dari pengarah/
penanggung jawab/ ketua panitia, sekretaris, tim teknis, tim administrasi dan
pengendali pelatihan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Penyelenggara
Pelatihan.
Ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan adalah aturan tertulis yang
mencakup persyaratan yang perlu tercantum didalam Surat Keputusan (SK)
Penyelenggara Pelatihan dan dilengkapi dengan tugas dari masing-masing tim
mulai dari persiapan, proses pembelajaran sampai penyusunan pelaporan.
Sistematika laporan penyelenggaraan pelatihan tercantum pada catatan
parameter ini.
▪ Ada ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan adalah apabila ketentuan
tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai mengetahui ketentuan penyelenggara pelatihan.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan sudah
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis penyelenggara
pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu
ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.
Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah SK penyelenggara pelatihan


yang menerapkan ketentuan
XX100%
100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan, SK tim
penyelenggara pelatihan, bukti sosialisasi, daftar tilik

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 111


104
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

penerapan ketentuan, hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite


Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola program pelatihan,
panitia penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/
Komite Mutu.
Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang
dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja)
dan atau tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.
▪ Sistematika laporan penyelenggaraan pelatihan sbb:

Bab I. Pendahuluan (berisi latar belakang, tujuan umum dan khusus


pelatihan)
Bab II. Persiapan Pelatihan (berisi persiapan administrasi dan teknis)
Bab III. Pelaksanaan Pelatihan
A. Tempat dan waktu pelaksanaan
B. Peserta: kriteria, jumlah dan instansi asal (yang direncanakan dan
yang hadir)
C. Fasilitator dan Instruktur (apabila ada instruktur): kriteria, nama
fasilitator dan instruktur, asal instansi
D. Pengendali pelatihan dan Petugas QC: nama pengendali
pelatihan dan petugas QC serta asal instansi
E. Biaya
Bab IV. Evaluasi (meliputi hasil evaluasi peserta, fasilitator, dan
penyelenggaraan)
Bab V. Kesimpulan dan saran
Bab VI. Penutup
Lampiran-lampiran :
1. Surat Keputusan (SK) penyelenggara pelatihan,
2. Surat tugas pengendali pelatihan (apabila pengendali pelatihan tidak
tercantum dalam SK Penyelenggaraan pelatihan)
3. Surat tugas petugas QC (apabila petugas QC tidak tercantum dalam SK
Penyelenggaraan pelatihan)
4. Kerangka acuan pelatihan,
5. Jadwal pelatihan,
6. Surat keterangan akreditasi pelatihan
7. CV fasilitator dan instruktur (apabila ada instruktur)
8. Daftar hadir peserta,
9. Rekapitulasi biodata peserta,
10. Rekapitulasi hasil evaluasi (peserta, pelatih dan penyelenggara),
11. Laporan praktek lapangan (apabila ada praktek lapangan)
12. Catatan pengendali pelatihan sesuai dengan ketentuan
13. Laporan QC lengkap sesuai dengan ketentuan
14. Fotocopy sertifikat peserta pelatihan,
15. dll yang dianggap perlu dan relevan

112 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


105
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Ketentuan tertulis Pengendali Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, ATAU ada ketentuan
tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, dan < 50%
dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, dan 51 - 75%
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, 76 - 100%
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan, disosialisasikan, 76 - 100%
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pengendali Pelatihan adalah Widyaiswara atau pegawai yang secara teknis
berperan dalam mempersiapkan, merancang, memandu dan membantu
peserta dalam proses pembelajaran, menciptakan proses pembelajaran yang
kondusif, dan mampu mengambil tindakan secara tepat dan cepat dalam
rangka tercapainya tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, serta membuat
laporan pengendali pelatihan sesuai Pedoman Pengendali Pelatihan
▪ Ketentuan tertulis pengendali pelatihan adalah aturan tertulis yang mencakup
tugas pokok dan fungsi, tanggung jawab dan kriteria pengendali.
▪ Ada ketentuan tertulis pengendali pelatihan adalah apabila ketentuan tertulis
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkait mengetahui ketentuan pengendali pelatihan.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis pengendali pelatihan sudah
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan, pelatihan yang diampu
dan pelatihan dengan kerjasama, serta ada laporan pengendali pelatihan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis pengendali
pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 113

106
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pengendali pelatihan yang sesuai ketentuan


X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis Pengendali Pelatihan, bukti sosialisasi,
daftar tilik penerapan ketentuan, rekapitulasi seluruh
pelatihan bidang kesehatan yang diselenggarakan baik yang
terencana maupun yang tidak, laporan pengendali pelatihan,
hasil evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ pengelola program pelatihan, panitia
penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite
Mutu.

Catatan :
• Pelatihan yang terencana dan yang tidak terencana adalah termasuk pelatihan
yang diampu dan pelatihan dengan kerjasama.
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi
yang dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan
saja) dan atau tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan
adalah 2.

Format: Rekapitulasi pengendali pelatihan:


No SK / surat tugas
No Sertifikat
Nama pengendali pelatihan
Nama NIP/ pelatihan
No pengendali atau
Pelatihan NIK pengendali
pelatihan penyelenggaraan
pelatihan
pelatihan
1 1. ....
. 2. ....
3. ....
4. ....
5. ....
6. ....
2 1. ....
. 2. ....
3. ...
dst
*) Tuliskan semua no SK/ surat tugas per nama yang terlibat

114 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

107
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.5. Ketentuan penyelenggaraan pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, ATAU ada
ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan dan
< 50% dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan, dan
51 – 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Ketentuan tertulis tentang penyelenggaraan pelatihan adalah aturan tertulis
yang berisi tentang point-point yang harus dilakukan dalam proses
pembelajaran mulai pembukaan sampai dengan penutupan pelatihan, dengan
mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang ditetapkan oleh
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan atau sesuai aturan yang berlaku.
• Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggaraan pelatihan adalah apabila
ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang.
• Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai dan pihak luar yang terkait mengetahui ketentuan penyelenggaraan
pelatihan.
• Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis penyelenggaraan pelatihan
sudah diterapkan dalam setiap pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan baik
yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis penyelenggaraan
pelatihan, serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
• Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 115

108
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan yang dilaksanakan sesuai


dengan ketentuan penyelenggaraan pelatihan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Pedoman penyelenggaraan pelatihan, surat keterangan


akreditasi pelatihan, laporan Quality Control, laporan
pengendali pelatihan, rekap pelatihan yang dilaksanakan, dan
rekap pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
penyelenggaraan pelatihan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, penyelenggara pelatihan, fasilitator

116 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


109
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.6. Ketentuan Tertulis Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan


Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan ATAU ada
ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan
1 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan dan
< 50% dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan, dan
51 – 75% dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan, dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan, disosialisasikan,
76 – 100% dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah aturan tertulis
tentang evaluasi terhadap peserta, pelatih/ fasilitator dan penyelenggaraan dalam
suatu pelatihan.
▪ Evaluasi peserta adalah penilaian terhadap peserta yang meliputi pre dan post-
test/ sumatif/ komprehensif/ formatif/ tes ketrampilan, dll.
▪ Evaluasi pelatih/ fasilitator adalah penilaian peserta terhadap performance
pelatih/ fasilitator pada saat menyampaikan materi
▪ Evaluasi penyelenggaraan adalah penilaian terhadap penyelenggaraan selama
pelatihan berlangsung.
▪ Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah apabila
ketentuan tertulis evaluasi peserta, evaluasi pelatih/ fasilitator, dan evaluasi
penyelenggaraan sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
pegawai terkait mengetahui ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan.
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis evaluasi pelaksanaan pelatihan
sudah diterapkan pada semua pelatihan dan dianalisis.
✓ Evaluasi peserta:
- Nilai pre test dan post test dianalisis, dan dibuat kesimpulan
peningkatan/ penurunannya baik secara individu maupun rata-rata kelas
dan dicantumkan/ dilampirkan dalam laporan kegiatan pelatihan.
- Nilai test sumatif/ komprehensif/ tes ketrampilan (apabila ada), dan
dibuat kesimpulan hasil nilai rata-ratanya dan dicantumkan/ dilampirkan
dalam laporan kegiatan pelatihan.
✓ Evaluasi pelatih/ fasilitator: sudah dihitung dan disampaikan kepada yang
bersangkutan paling lambat 1 (satu) bulan setelah selesai pelatihan.
✓ Evaluasi penyelenggaraan: sudah dianalisis dan dicantumkan/ dilampirkan
dalam laporan kegiatan pelatihan.
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/SPI/
Komite mutu terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis evaluasi peserta,
evaluasi pelatih, dan evaluasi penyelenggaraan, serta menghasilkan

110 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA 117
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi


tidak ditemukan permasalahan, maka rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang evaluasi peserta, Ketentuan tertulis
evaluasi pelatih/ fasilitator, Ketentuan tertulis evaluasi
penyelenggaraan pelatihan, bukti sosialisasi, daftr tilik
penerapan ketentuan, instrumen evaluasi peserta, Instrumen
evaluasi pelatih/ fasilitator, instrument evaluasi peserta,
Instrumen evaluasi penyelenggaraan pelatihan, rekap
kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi peserta, rekap
kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi pelatih/
fasilitator, hasil evaluasi pelatih/ fasilitator, bukti penyampaian
hasil evaluasi kepada pelatih/ fasilitator yang bersangkutan
(dapat berupa email, surat), laporan kegiatan pelatihan, hasil
evaluasi oleh TPM/SPI/Komite mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, widyaiswara/pelatih tetap,
peserta pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Rumus Penghitungan Nilai Persentasi Akhir =

(nilai presentasi evaluasi peserta + nilai presentasi evaluasi


pelatih/ fasilitator + nilai presentasi evaluasi enyelenggaraan)
3

a. Rumus penghitungan Persentase evaluasi peserta:

Jumlah pelatihan yang melaksanakan evaluasi peserta


X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Format: Rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi peserta


Tanggal Dilaksanakan evaluasi *)
Nama Sudah
No pelaksanaan pre dan Kompre- tes ketram- Dst ket
pelatihan (tulis- dianalisis
pelatihan post-test hensif pilan
kan)

Keterangan:
*) isi sesuai dengan evaluasi yang dilaksanakan
118 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

111
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

b. Rumus penghitungan Persentase evaluasi pelatih/ fasilitator:

Jumlah pelatihan yang melaksanakan


evaluasi pelatih/ fasilitator
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Format : Rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi pelatih/


fasilitator
Dilaksanakan
Tanggal evaluasi Sudah Rentang waktu
Nama
No pelaksanaan pelatih/ disampaikan tanggal ket
pelatihan
pelatihan fasilitator (orang) penyampaian
(orang)

Contoh : Rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan evaluasi pelatih/


fasilitator
Dilaksanakan
Tanggal evaluasi Sudah Rentang waktu
Nama
No pelaksanaan pelatih/ disampaikan tanggal ket
pelatihan
pelatihan fasilitator (orang) penyampaian
(orang)
1. Audit Mutu 11 – 15 Maret 5 5 18 -21 Maret
Internal 2019 2019
2. Pendamping 13 – 22 Mei 10 10 27 Mei – 4 Juni
Akreditasi 2019 2019
Puskesmas

c. Rumus penghitungan Persentase evaluasi penyelenggaraan:

Jumlah pelatihan yang melaksanakan evaluasi


penyelenggaraan
X 100%
Jumlah seluruh pelatihan yang dilaksanakan

Catatan :
Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan evaluasi peserta,
pelatih/ fasilitator dan penyelenggaraan, dengan 3 langkah evaluasi (penilaian,
analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka
skor yang diberikan adalah 2.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 119


112
120 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
KOMPONEN 3
(PELAYANAN PENUNJANG
PELATIHAN)

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 121


122 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN III. PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN


Ada kebijakan tertulis untuk membina dan meningkatkan pelayanan
penunjang pelatihan.

Standar. 01. KETENTUAN DAN PROSEDUR


Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang pelatihan

Parameter :

P.1. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Konsumsi

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi ATAU
ada ketentuan tertulis dan prosedur tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Pelayanan konsumsi terdiri dari kegiatan pengadaan konsumsi (penyusunan
menu, penerimaan makanan untuk mengecek kesesuaian dengan pesanan,
kondisi makanan, dll, dan penyajian makanan, diluar proses pengolahan
makanan), penyiapan dan pembersihan ruang makan, penyimpanan sample/
bahan makanan/ dll.
• Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi adalah
apabila semua ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh
pimpinan/ pejabat yang berwenang
• Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai dan pelanggan mengetahui ketentuan tertulis dan prosedur
terkait pelayanan konsumsi.
• Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan
konsumsi diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap
1. Isi dan penerapan semua ketentuan tertulis pelayanan konsumsi yang ada
2. Isi dan penerapan semua prosedur terkait pelayanan konsumsi yang ada.
3. Isi dan penerapan semua instruksi kerja pelayanan konsumsi

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 123

114
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.


Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi, misalnya:
• ketentuan tertulis di area makan,
• ketentuan tertulis penyimpanan sampel masakan, dll,

Prosedur terkait pelayanan konsumsi, misalnya:


• prosedur pelayanan konsumsi (mulai penyusunan menu,
penerimaan makanan untuk mengecek kesesuaian
dengan pesanan, kondisi makanan, penyajian makanan
sampai dengan pembersihan tempat makan)
Instruksi kerja terkait pelayanan konsumsi. misalnya:
• Instruksi kerja membersihkan area makan, dll

bukti sosialisasi, daftar tilik pelaksanaan ketentuan tertulis


dan prosedur, hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI, upaya
tindak lanjut
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan konsumsi
Wawancara (W) : Pimpinan/ Penanggung jawab pelayanan konsumsi,
pelanggan, TPM/ Komite mutu/ SPI

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi
2. Isi dan penerapan prosedur terkait pelayanan konsumsi.
3. Isi dan penerapan instruksi kerja pelayanan konsumsi
Masing-masing dengan 3 langkah evaluasi (penilaian, analisa dan rekomen-
dasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka skor yang diberikan
adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis, prosedur dan Instruksi kerja terkait pelayanan
konsumsi disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

124 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

115
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis terkait Pelayanan Komunikasi Dan Informasi

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi
ATAU ada ketentuan tertulis tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


• Pelayanan komunikasi meliputi penggunaan telepon, internet/ wifi, dan
penerimaan tamu, dll
• Pelayanan informasi adalah tersedianya media informasi seperti papan
pengumuman, papan petunjuk arah, kotak saran, denah, dll
• Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi adalah
apabila semua ketentuan tertulis tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/
pejabat yang berwenang
• Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai khususnya pegawai yang terkait mengetahui ketentuan tertulis
terkait pelayanan komunikasi dan informasi.
• Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi
dan informasi diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
• Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan semua ketentuan tertulis terkait
pelayanan komunikasi dan informasi yang ada serta menghasilkan
rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila hasil evaluasi
tidak ditemukan permasalahan, maka rekomendasi berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan
informasi, misalnya:
• ketentuan tertulis penerimaan tamu,
• ketentuan tertulis penerimaan telepon, dll),

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 125


116
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan tertulis dan


prosedur pelayanan komunikasi dan informasi, hasil evaluasi
TPM/ Komite mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan komunikasi dan informasi di
resepsionis
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan komunikasi dan
informasi, pelanggan, TPM/ SPI/ Komite Mutu

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan ketentuan tertulis dengan
3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan rekomendasi), apabila evaluasi
yang dilakukan hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan
saja) dan atau tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan
adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan Informasi
disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

126 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

117
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Ketentuan Tertulis terkait Pelayanan Penunjang Lain.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain ATAU ada
ketentuan tertulis dan prosedur tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain, disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain, disosialisasikan dan
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelayanan penunjang lain adalah pelayanan terkait dengan pelayanan yang
menunjang kegiatan pelatihan, seperti ibadah, olah raga dll sesuai yang ada di
institusi
▪ Ada ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain adalah apabila semua
ketentuan tertulis sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
▪ Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya dengan berbagai cara agar
seluruh pegawai dan pelanggan mengetahui ketentuan tertulis terkait
pelayanan penunjang lain
▪ Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang
lain diterapkan oleh pegawai khususnya pegawai yang terkait
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisis oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap:
1. Isi dan penerapan semua ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang
lain
2. Isi dan penerapan semua instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain.
serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada
rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara pembuktian (CP):


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain, misalnya:
• ketentuan tertulis di tempat ibadah,

Instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain, misalnya:


• instruksi kerja membersihkan tempat ibadah.

bukti sosialisasi, daftar tilik penerapan ketentuan tertulis,


instruksi kerja dan prosedur pelayanan penunjang lain,

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA


118 PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
127
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

catatan pemanfaatan fasilitas olah raga dan atau hiburan,


hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI, dan upaya tindak
lanjut
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan penunjang lain
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan penunjang lain,
pelanggan, TPM

Catatan:
• Fasilitas pelayanan penunjang lain sesuai dengan sarana prasarana yang
dimiliki institusi pelatihan.
• Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Isi dan penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain
2. Isi dan penerapan instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain
Masing-masing dengan 3 langkah evaluasi (penilaian, analisis dan
rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan tidak lengkap, maka skor yang
diberikan adalah 2.
• Jumlah ketentuan tertulis dan Instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain
disesuaikan dengan kebutuhan institusi.

128 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

119
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 02. FASILITAS DAN PERALATAN


Tersedia fasilitas dan peralatan untuk menjamin pelayanan penunjang
pelatihan yang bermutu

Parameter :
P.1. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Komunikasi Dan Informasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi tetapi tidak
sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar, dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar, dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi, sesuai
standar, dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Pelayanan komunikasi meliputi penggunaan telepon, internet/ wifi, dan
penerimaan tamu, dll
▪ Pelayanan informasi adalah tersedianya media informasi seperti papan
pengumuman, papan petunjuk arah, kotak saran, denah, dll
▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi
dan informasi yang minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan
Bidang Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dan
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi
digunakan secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian dan analisa oleh TPM/ SPI/
Komite Mutu terhadap isi dan penerapan standar peralatan komunikasi dan
insformasi serta menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang
ditemukan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu
ada rekomendasi berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar peralatan komunikasi dan informasi, daftar fasilitas
dan peralatan komunikasi dan informasi, buku tamu, catatan
penerimaan telepon, hasil evaluasi TPM/ Komite mutu/ SPI,
dan upaya tindak lanjut.

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 129

120
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi.


Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
komunikasi dan informasi, pelanggan
Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan standar dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisa dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2.

130 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


121
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Penunjang Lain

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, dan sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang
lain yang minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tahun 2020, dan
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain seperti fasilitas ibadah/ olah
raga/ hiburan, dll yang ada di institusi pelatihan
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan penunjang lain digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap isi dan penerapan standar peralatan penunjang lain serta
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan tempat ibadah, standar
fasilitas dan peralatan olah raga/ hiburan, DBR fasilitas dan
peralatan penunjang lain, catatan pemanfaatan fasilitas dan
peralatan olah raga/ hiburan, hasil evaluasi TPM/ Komite
mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan penunjang lain.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
penunjang lain pelanggan

Catatan :
• Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan standar dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisa dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 131


122
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Penunjang Lain

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, dan sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


▪ Standar adalah ketentuan tentang fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang
lain yang minimal sesuai dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tahun 2020, dan
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
▪ Fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain seperti fasilitas ibadah, olah
raga, dll sesuai yang ada di institusi pelatihan
▪ Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan penunjang lain digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
▪ Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap isi dan penerapan standar peralatan penunjang lain serta
menghasilkan rekomendasi sesuai permasalahan yang ditemukan. Apabila
hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka perlu ada rekomendasi
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.
▪ Ditindaklanjuti adalah apabila ada upaya yang dilakukan sesuai dengan
rekomendasi hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan tempat ibadah, DBR fasilitas
dan peralatan penunjang lain, hasil evaluasi TPM/ Komite
mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan penunjang lain.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
penunjang lain pelanggan

Catatan :
▪ Evaluasi dilakukan terhadap isi dan penerapan standar dengan 3 langkah
evaluasi (penilaian, analisa dan rekomendasi), apabila evaluasi yang dilakukan
hanya salah satu (evaluasi terhadap isi saja, atau penerapan saja) dan atau
tidak dengan 3 langkah evaluasi, maka skor yang diberikan adalah 2

132 INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

123
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Tim Penyusun:
Penasehat : Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
Penanggung Jawab : Drs. M. Royan, M.Kes
(Kepala Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan)
Ketua : Vermona Marbun, SMIP, S.Kp, MKM
(Kepala Sub Bidang Akreditasi Institusi Pelatihan)
Sekretaris : Liliek Dias Kuswandari, SKM, M.Pd

Penyusun:
1. Drs. M. Royan, M.Kes
2. Dedeh Syaadah, SKM, MKM
2. Nusli Imansyah, SKM, M.Kes
3. Vermona Marbun, SMIP, S.Kp, MKM
4. Roostiati Sutrisno Wanda, SKM, MKM
5. Yulia Fitriani, SKM, MKM
6. Werdiningsih, SKM, MARS
7. Liliek Dias Kuswandari, SKM, M.Pd
8. R.R. Kuswardhani, SH, MAP
9. Verawati Leny M, SKM, MKM
10. Renta Nilawati, SKM, MKM
11. Katarina Widiaswati, ST
12. Laurence Ronald Kowel

Anggota Administrasi :
1. Maman, SE
2. AnjungTrisnawati, A.Md
3. Adang
4. Yosias

INSTRUMEN AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN BIDANG KESEHATAN 133


124

Anda mungkin juga menyukai