Anda di halaman 1dari 94

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

INSTRUMEN
AKREDITASI INSTITUSI PENYELENGGARA
PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
Jakarta, 2017
KATA SAMBUTAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha penyayang, Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang
Kesehatan dapat diselesaikan.

Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan ini


merupakan revisi dari buku Instrumen Akreditasi Institusi Pelatihan Tahun 2008. Revisi
ini dilaksanakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga kesehatan pasal 31 ayat (2), bahwa pelatihan kesehatan harus memenuhi
program pelatihan dan diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pelatihan yang
terakreditasi sesuai dengan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Selain
itu, instrumen ini disusun sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 25 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Pemerintah.

Kepada segenap tim penyusun, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan
atas jerih payah dan kesungguhannya dalam menyelesaikan instrumen ini

Jakarta,
E
A N K S EH
E RI Kepala ABadan
TPPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
AN
NT
KEME

AN
GAN D AYA
MBAN D
A N P ENGE SUMBER
BAD RDAYAA N TAN
E SEHA
PEMB ANUSIA KE
M

Usman Sumantri
NIP 195908121986111001

Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan i


ii Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan
KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pelatihan di institusi penyelenggara


Pelatihan salah satu upaya adalah dengan menerapkan Akreditasi Institusi Pelatihan.
Dalam Pelaksanaannya kegiatan akreditasi institusi perlu dibedakan antara institusi
penyelenggara pelatihan mandiri dan institusi penyelenggara pelatihan tidak
mandiri. Sehingga pada tahun 2016 Pusat Pelatihan SDM Kesehatan melakukan
revisi instrumen akreditasi Institusi Penyelenggara pelatihan bidang kesehatan dan
disempurnakan kembali pada tahun 2017. Jumlah komponen akreditasi institusi terdiri
dari 3 komponen, 16 standar dan 47 parameter.

Dengan adanya Instrumen Akreditasi Institusi penyelenggara pelatihan bidang


kesehatan ini diharapkan akan mempermudah tim akreditasi dalam melakukan
fasilitasi dan penilaian serta mempermudah institusi pelatihan dalam merealisasikan
peningkatan mutu Pelayanan pelatihan.

Instrumen akreditasi ini agar dijadikan acuan bagi Institusi penyelenggara pelatihan
bidang kesehatan dalam mempersiapkan institusinya agar sesuai dengan standar
minimal yang dipersyaratkan.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian penyusunan Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan
Bidang Kesehatan ini.

Jakarta,
Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
K ES EH
IAN AT
ER
AN
NT
KEME

N DAN
ANGA YA
P E N GEMB UMBERDA
N S
BADA RDAYAAN EHATAN
E S
PEMB ANUSIA KE
M

Dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS


NIP 196007311989031003

Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan iii


iv Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan v
vi Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

PENGANTAR INSTRUMEN
Instrumen Akreditasi Institusi Terdiri Dari 3 Komponen, 16 Standar, dan
51 Parameter

Komponen Administrasi Dan Manajemen terdiri dari: 7 standar dan 22 parameter


 Standar 01 Falsafah dan Tujuan memiliki 3 parameter
 Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan memiliki 3 parameter
 Standar 03 Pimpinan dan Staf memiliki 2 parameter
 Standar 04 Tenaga Edukatif dan Pengendali Pelatihan memiliki 4 parameter
 Standar 05 Fasilitas dan Peralatan memiliki 6 parameter
 Standar 06 Ketentuan dan Prosedur memiliki 3 parameter
 Standar 07 Evaluasi dan Pengendalian Mutu memiliki 1 parameter

Komponen Pengelolaan Pelatihan terdiri dari: 6 standar dan 18 parameter


 Standar 01 Ketentuan dan Prosedur memiliki 9 parameter
 Standar 02 Kurikulum memiliki 2 parameter
 Standar 03 Akreditasi Pelatihan memiliki 1 parameter
 Standar 04 Penyelenggaraan Pelatihan memiliki 2 parameter
 Standar 05 Evaluasi memiliki 3 parameter
 Standar 06 Penjaminan Mutu Pelatihan memiliki 1 parameter

Komponen Pelayanan Penunjang Pelatihan terdiri dari: 3 standar dan 11 para-


meter
 Standar 01 Ketentuan dan Prosedur memiliki 4 parameter
 Standar 02 Administrasi dan Pengelolaan memiliki 3 parameter
 Standar 03 Fasilitas dan Peralatan memiliki 4 parameter

1
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 1
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

DOKUMEN MUTU TERDIRI DARI:

1. Pedoman mutu
Pedoman mutu mencakup semua kebijakan mutu dan perencanaan mutu
yang muncul dari pimpinan, maka jumlah pedoman mutu untuk masing-masing
komponen yaitu sebanyak standar yang ada di dalam komponen tersebut.

2. Prosedur mutu
Dokumen ini menjelaskan tentang siapa melakukan apa dan bagaimana suatu
aktifitas dijalankan.
Jumlah minimal keberadaan prosedur mutu adalah sesuai dengan permintaan
pada masing-masing parameter yang ada pada masing-masing komponen.
Institusi dapat menambahkan prosedur apabila memerlukan.

3. Instruksi Kerja
Dokumen ini berisi tentang tahapan kegiatan/ proses yang harus dilakukan
untuk mencapai hasil kerja sesuai tujuan.
Jumlah minimal keberadaan instruksi kerja adalah sesuai dengan permintaan
pada masing-masing parameter yang ada pada masing-masing komponen.
Institusi dapat menambahkan instruksi kerja apabila memerlukan.

4. Ketentuan
Ketentuan secara tertulis dalam bentuk pointers dan ditulis pada kertas KOP.
Jumlah minimal keberadaan ketentuan adalah sesuai dengan permintaan
pada masing-masing parameter yang ada pada masing-masing komponen.
Institusi dapat menambahkan ketentuan apabila memerlukan

5. Standar
Standar minimal yang harus dipenuhi dalam akreditasi institusi mengacu pada
pedoman standar sumber daya pelatihan yang diterbitkan oleh Pusat
Pelatihan SDM Kesehatan

PEDOMAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK FASILITASI DAN PENILAIAN


1. Permenkes tentang pelatihan di bidang kesehatan
2. Pedoman Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan
3. Petunjuk Teknis Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang
Kesehatan
4. Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan
5. Pedoman Audit Mutu Internal
6. Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan
7. Buku lain yang dibutuhkan

2 Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara2 Pelatihan Bidang Kesehatan


KOMPONEN 1

Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 3


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN I. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Standar. 01. FALSAFAH DAN TUJUAN

Pimpinan institusi pelatihan bertanggung jawab terhadap pelayanan


pelatihan yang bermutu bagi pelanggan.

Parameter

P.1. Tujuan Organisasi

Skor :
0 = Ada Tujuan Organisasi tetapi tidak mengacu pada visi dan misi organisasi
induk
1 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk dan
disusun oleh pimpinan dengan melibatkan staf
2 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk disusun
oleh pimpinan dengan melibatkan staf, dan dimanfaatkan
3 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk disusun
oleh pimpinan dengan melibatkan staf, dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk disusun
oleh pimpinan dengan melibatkan staf, dimanfaatkan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Organisasi adalah institusi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan.


 Tujuan Organisasi adalah suatu pernyataan tertulis tentang keadaan atau
gambaran yang dicita-citakan oleh institusi pelatihan di masa yang akan datang
dan merupakan salah satu bagian dari tujuan organisasi induk yang disetujui
oleh pejabat struktural/ dan jajaran Direksi di institusi serta ditandatangani oleh
Pimpinan Tertinggi di institusi.
 Melibatkan staf adalah apabila proses penyusunan tujuan organisasi
dilaksanakan oleh pimpinan institusi bersama-sama dengan pejabat struktural
dan staf fungsional.
 Dimanfaatkan adalah apabila tujuan organisasi sudah disosialisasikan dan
dijadikan acuan dalam perencanaan kegiatan pelatihan 3 (tiga) atau 5 (lima)
tahunan di institusi.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai institusi
pelatihan memahami tujuan organisasi, kemudian melaksanakan kegiatan
sesuai bidang tugasnya masing-masing. Sosialisasi dapat dilakukan antara lain
dengan cara pertemuan atau meletakkan tujuan organisasi di tempat strategis
atau dengan cara diedarkan pada setiap pegawai institusi pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian tujuan
organisasi dengan kegiatan organisasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi dijadikan acuan untuk melakukan
penyesuaian/ upaya mempertahankan agar kegiatan organisasi sesuai
dengan tujuan organisasi.

4 Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara4 Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumentasi (D) : SK tim penyusun tujuan organisasi, Undangan, notulen dan


daftar hadir penyusunan tujuan organisasi, laporan
sosialisasi, Renstra organisasi/ Rencana Strategis Bisnis
(RSB), hasil evaluasi, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan Institusi Pelatihan/ Direktur SDM atau yang setara,
Kepala Bagian penyelenggara pelatihan, staf penyelenggara
pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
 SK Tim penyusun tujuan organisasi, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dibuat menjadi
satu SK
 Dimanfaatkan ada 2 kegiatan yaitu disosialisasikan dan dijadikan acuan dalam
perencanaan kegiatan, apabila hanya dilakukan salah satu maka skor yang
diberikan adalah 1
 Pelaksanaan sosialisasi untuk tujuan organisasi, Rencana Aksi Kegiatan
(RAK)/ Rencana 5 (lima) tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
dapat dilakukan dalam 1 (satu) kegiatan pertemuan, yang dibuktikan dengan
notulen.

5
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 5
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P2. Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan

Skor :
0 = Ada Rencana Aksi Kegiatan/ Rencana 5 tahunan tetapi tidak lengkap
1 = Ada Rencana Aksi Kegiatan/ Rencana 5 tahunan, lengkap
2 = Ada Rencana Aksi Kegiatan/ Rencana 5 tahunan lengkap, dan
dimanfaatkan
3 = Ada Rencana Aksi Kegiatan / Rencana 5 tahunan lengkap, dimanfaatkan
dan dievaluasi
4 = Ada Rencana Aksi Kegiatan / Rencana 5 tahunan lengkap, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Rencana Aksi Kegiatan (RAK) merupakan bagian dari Renstra organisasi/


Rumah Sakit (RS)/ Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit RS.
 RAK adalah suatu perumusan rencana kegiatan untuk kurun waktu 5 tahun
yang menggambarkan tentang rangkaian kegiatan terkait pelatihan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
 RAK dapat berupa matriks.
 Lengkap apabila RAK mengacu pada renstra organisasi/ RSB Rumah Sakit
(RS) dan antara lain berisi: Latar belakang, tujuan, kebijakan, pokok-pokok
kegiatan dan tahapan kegiatan.
 Dimanfaatkan adalah apabila RAK sudah disosialisasikan dan dijadikan acuan
dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar pejabat struktural dan
pegawai terkait memahami RAK, kemudian melaksanakan kegiatan sesuai
bidang tugasnya masing-masing. Sosialisasi dapat dilakukan antara lain
dengan cara pertemuan atau dengan cara diedarkan pada setiap bagian/
bidang/ instalasi terkait (harus ada bukti tanda terima RAK).
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara RPK
dengan RAK yang sudah disusun.
 Ditindaklanjuti adalah apabila berdasarkan hasil evaluasi ada penyesuaian/
upaya mempertahankan agar RAK dijadikan acuan penyusunan RPK.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumentasi (D) : SK tim penyusun RAK/ rencana 5 tahunan, undangan,


notulen dan daftar hadir penyusunan RAK, Laporan
penyusunan RAK/ rencana 5 tahunan, laporan sosialisasi,
RAK (Rencana Aksi Kegiatan) yang sudah disahkan
pimpinan organisasi, laporan evaluasi dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) :
Wawancara (W) : Kepala dan staf institusi pelatihan.

6 Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara6 Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
 SK Tim penyusun tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan,
dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dibuat menjadi satu SK
 Apabila dalam penyusunan RAK, pimpinan /Direktur SDM tidak melibatkan unit
terkait, maka dianggap RAK tidak lengkap dan skor yang diberikan adalah 0
 Dimanfaatkan ada 2 kegiatan yaitu disosialisasikan dan dijadikan acuan dalam
penyusunan RPK, apabila hanya dilakukan salah satu maka skor yang
diberikan adalah 1
 Pelaksanaan sosialisasi untuk tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 (lima) tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dilakukan
dalam 1 (satu) kegiatan pertemuan, yang dibuktikan dengan notulen

7
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 7
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Skor :
0 = Ada RPK tetapi tidak lengkap
1 = Ada RPK, lengkap.
2 = Ada RPK, lengkap dan dilaksanakan
3 = Ada RPK, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada RPK, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 RPK atau Rencana Operasional: adalah suatu rumusan rencana kegiatan
selama 1 (satu) tahun yang sudah disahkan oleh pimpinan, mencakup seluruh
kegiatan unit penyelenggara pelatihan.
 Lengkap adalah apabila isi RPK dibuat dalam bentuk matriks berisi minimal:
jenis kegiatan, tujuan setiap kegiatan, sasaran, pelaksana, waktu pelaksanaan
dan sumber biaya.
 Dilaksanakan adalah apabila unit penyelenggara pelatihan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan RPK.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara
kegiatan yang dilaksanakan dengan RPK.
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada penyesuaian rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : RPK, Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), laporan evaluasi
pelaksanaan RPK, laporan pelaksanaan kegiatan tahunan di
institusi pelatihan, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf institusi pelatihan.

Skor :

Keterangan/Catatan :

Catatan:
 SK Tim penyusun tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan,
dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dibuat menjadi satu SK
 Pelaksanaan sosialisasi untuk tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 (lima) tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dilakukan
dalam 1 (satu) kegiatan pertemuan, dibuktikan dengan notulen.

8 Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara8 Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Ada kejelasan tugas dan fungsi setiap orang serta mekanisme kerja sesuai
Tugas dan Fungsi Organisasi

Parameter :

P.1. Struktur organisasi dan uraian tugas

Skor :
0 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, tetapi tidak lengkap.
1 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap.
2 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap dan
dilaksanakan
3 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap, dilaksanakan
dan dievaluasi
4 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan kerja yang menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang
lainnya, sehingga jelas hubungan, wewenang, siapa melapor kepada siapa.
 Uraian tugas adalah uraian tugas pegawai yang ada di institusi penyelenggara
pelatihan yang merupakan suatu pernyataan faktual dari tugas-tugas, tanggung
jawab dan kondisi kerja dari suatu pekerjaan tertentu.
 Lengkap adalah meliputi bagan struktur organisasi dan uraian tugas untuk
semua pegawai serta disahkan oleh pimpinan .
 Dilaksanakan adalah apabila uraian tugas dilakukan dan dibuktikan dengan
penilaian kinerja individu/ log book.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara
kegiatan yang dilaksanakan dengan uraian tugas yang tercantum dalam SKP
(untuk PNS)/ kontrak kerja (untuk P3K), yang dilakukan oleh atasan langsung
 Ditindaklanjuti apabila ada penyesuaian/perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Regulasi yang mendukung struktur organisasi/ Rumah Sakit
(RS), struktur organisasi, uraian tugas dan hasil penilaian
kinerja individu/ log book/ uraian tugas semua pegawai di
institusi penyelenggara pelatihan, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf institusi penyelenggara pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

9
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 9
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Rencana Kebutuhan SDM

Skor :
0 = Ada rencana kebutuhan SDM tetapi tidak berdasarkan analisis beban kerja
1 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja
2 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja, dan
dilaksanakan
3 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Analisis Beban Kerja (ABK) adalah hasil penetapan jumlah waktu yang
dibutuhkan pegawai untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
 Rencana kebutuhan SDM adalah hasil pemetaan SDM yang dibutuhkan
berdasarkan Analisis Beban Kerja.
 Dilaksanakan adalah apabila rencana kebutuhan SDM sudah diusulkan ke
Pimpinan.
 Dievaluasi adalah apabila usulan yang disampaikan kepada pimpinan
dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara rencana kebutuhan SDM
dengan ABK.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi ditemukan ketidakkesesuaian
kemudian ada upaya perbaikan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan
permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk mempertahankan/
meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Analisis Beban Kerja, usulan kebutuhan SDM ke Pimpinan,


hasil evaluasi, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pejabat yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SDM
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Untuk non pemerintah istilah ABK disesuaikan dengan istilah yang ada di institusi
untuk menentukan kebutuhan SDM.

10 10Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Pengembangan Kompetensi Pegawai

Skor :
0 = Ada rencana pengembangan kompetensi tetapi hanya untuk pegawai
tertentu saja.
1 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai dan
disosialisasikan
2 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai, disosialisasikan
dan dilaksanakan.
3 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi.
4 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :

 Pengembangan kompetensi adalah kegiatan pengembangan kompetensi, bisa


melalui pendidikan, pelatihan, kursus, magang, study banding, seminar dan
workshop yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan
kompetensi dan disahkan oleh pimpinan.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai
mengetahui
tentang rencana pengembangan kompetensi pegawai, yang dapat dilakukan
dengan cara pertemuan atau melalui edaran.
 Dilaksanakan adalah apabila rencana tersebut sudah terealisasi
 Dievaluasi adalah penilaian kesesuaian antara rencana pengembangan
kompetensi pegawai dan realisasinya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada perbaikan rencana pengembangan
kompetensi pegawai sesuai dengan hasil evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak
ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rencana pengembangan kompetensi pegawai/ AKD/ TNA,
laporan sosialisasi, laporan pelaksanaan, laporan evaluasi,
dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pejabat yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SDM
Skor :

Keterangan/ Catatan :

11 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 11
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. PIMPINAN DAN STAF

Ada kualifikasi tenaga pimpinan dan staf, atas dasar pendidikan dan
keterampilan yang sesuai dengan tugas dan jabatannya.

Parameter :

P.1. Pimpinan Institusi Pelatihan sesuai dengan kriteria.

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan.

Definisi Operasional (DO) :

 Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan adalah seluruh pejabat struktural


yang ada di institusi penyelenggara pelatihan
 Kriteria pimpinan institusi penyelenggara pelatihan:
1. Pendidikan minimal S1 (Sarjana/ DIV) kesehatan atau S1 non kesehatan
dengan latar belakang pendidikan D3 Kesehatan;
2. Memiliki SK jabatan sebagai pimpinan institusi penyelenggara pelatihan;
3. Memiliki sertifikat pelatihan Management of Training (MoT);
4. Memiliki sertifikat pelatihan/ workshop leadership

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap pimpinan
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pimpinan kemudian dibagi
dengan jumlah pimpinan sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata pimpinan, CV Pimpinan, Fotocopy :
ijazah terakhir, SK Jabatan, sertifikat pelatihan MOT, sertifikat
pelatihan/ workshop leadership.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

12 12Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format Rekapitulasi biodata pimpinan institusi penyelenggara pelatihan

Pendidikan Pangkat/ No STTPL No sertifikat


No Nama NIP/ NIK No Ijazah Jabatan
Formal Gol MOT leadership

13 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 13
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Penyelenggara pelatihan sesuai dengan kriteria

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan.

Definisi Operasional (DO) :

 Penyelenggara pelatihan adalah staf yang bertugas dalam menyelenggarakan


pelatihan.
 Kriteria penyelenggara pelatihan:
1. Pendidikan minimal D3
2. Telah mengikuti Training Officer Course (TOC)
3. Pengalaman menyelenggarakan pelatihan terakreditasi minimal 2 (dua) kali
4. Lama bertugas di institusi pelatihan minimal 2 (dua) tahun

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap penyelenggara pelatihan
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki penyelenggara pelatihan
kemudian dibagi dengan jumlah penyelenggara pelatihan sebagai nilai rata-
rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata penyelenggara pelatihan, fotocopy


Ijazah terakhir, SK penyelenggaraan pelatihan, sertifikat
TOC.
Observasi (O) :
Wawancara (W) : Kepala dan staf institusi penyelenggara pelatihan.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

14 14Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rekapitulasi biodata penyelenggara pelatihan

Frekuensi
Pendi- No Nomor SK
Pangkat menyelenggara-
No Nama NIP/ dikan No Jabatan STTPL penyeleng-
/ Gol kan pelatihan
NIK Formal Ijazah TOC gara pelatihan
terakreditasi

15 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 15
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 04. TENAGA EDUKATIF DAN PENGENDALI PELATIHAN

Ada kelompok tenaga edukatif dan pengendali pelatihan yang dapat


memberikan pelayanan pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1. Widyaiswara / Pelatih Tetap sesuai dengan kriteria

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap.

Definisi Operasional (DO) :


 Widyaiswara/ Pelatih Tetap adalah tenaga pelatih yang berasal dari dalam
institusi penyelenggara pelatihan yang memiliki keahlian tertentu dan
dibutuhkan untuk memberikan materi dalam kegiatan pelatihan yang
terakreditasi dan dilaksanakan di institusi penyelenggara pelatihan.
 Kriteria widyaiswara adalah sebagai berikut:
a. Berlatar belakang pendidikan minimal S2
b. Memiliki sertifikat TOT substansi kewidyaiswaraan
c. Memiliki sertifikat TOT substansi teknis dan fungsional kesehatan
d. Memiliki SK/ surat tugas sebagai widyaiswara
e. Memiliki pengalaman bekerja sesuai dengan materi yang disampaikan
 Kriteria Pelatih tetap adalah sebagai berikut:
a. Berlatar belakang pendidikan minimal D4/ S1
b. Memiliki sertifikat TOT/ TPPK atau memiliki sertifikasi pelatih dari Pusat
Pelatihan SDM Kesehatan
c. Memiliki pengalaman melatih sesuai dengan materi yang disampaikan
dibuktikan dengan surat keterangan telah melatih oleh penyelenggara
pelatihan
d. Memiliki SK/ surat tugas sebagai pelatih tetap yang ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang
 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria
a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria widyaiswara/ pelatih tetap
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki widyaiswara/ pelatih tetap
kemudian dibagi dengan jumlah widyaiswara/ pelatih tetap sebagai nilai
rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata widyaiswara/ pelatih tetap, Fotocopy
sertifikat TPPK/ TOT/ sertifikasi pelatih, SK/ surat tugas
sebagai widyaiswara/ pelatih tetap.
Observasi (O) : -

16 16Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Wawancara (W) : Pimpinan dan staf penyelenggara pelatihan, widyaiswara/


pelatih tetap
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format rekapitulasi widyaiswara / Pelatih Tetap

No Nama Latar No SK No. STTPL Materi yang Pengalaman


Belakang widyaiswara/ TOT/ TPPK Sering bekerja sesuai
Pendidikan pelatih tetap Disampaikan dengan materi
Formal yang
disampaikan

17 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 17
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Pelatih Tidak Tetap sesuai dengan kriteria

Skor :

0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap


1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap.

Definisi Operasional (DO) :

 Pelatih tidak tetap adalah tenaga struktural dari instansi sendiri atau ahli/ pakar/
Widyaiswara dari instansi lain yang memiliki keahlian tertentu dan dibutuhkan
untuk memberikan materi dalam kegiatan pelatihan.
 Kriteria pelatih tidak tetap:
a. Berlatar belakang pendidikan minimal S1
b. Memiliki pengalaman bekerja sesuai dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki surat tugas/ surat kesediaan sebagai Pelatih dari Institusi yang
bersangkutan

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria pelatih tidak tetap
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pelatih tidak tetap kemudian
dibagi dengan jumlah pelatih tidak tetap sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi pelatih tidak tetap, CV pelatih tidak tetap, jadwal
pelatihan, surat tugas/ surat kesediaan sebagai pelatih
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Form rekapitulasi daftar pelatih tidak tetap:

18 18Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi Pelatih tidak Tetap

Latar No surat pengalaman


Pangkat/ Belakang tugas/surat Materi yang bekerja sesuai
No Nama NIP Instansi
Gol Pendidikan kesediaan diajarkan dengan materi
Formal sebagai pelatih yang disampaikan

19 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 19
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Instruktur Pelatihan Teknis sesuai dengan kriteria

Skor :

0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis


1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis

Definisi Operasional (DO) :

 Instruktur pelatihan teknis adalah orang yang bertugas mengajarkan suatu


materi teknis tertentu dan sekaligus memberikan latihan dan bimbingan selama
proses pelatihan teknis berlangsung.
 Kriteria instruktur adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal D3 bidang kesehatan
b. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sesuai kompetensinya
c. Memiliki sertifikat kompetensi dan/ atau SK sebagai instruktur yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang/ memiliki STR

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria instruktur
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki instruktur kemudian dibagi
dengan jumlah instruktur sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi instruktur pelatihan teknis, CV instruktur,


sertifikat kompetensi sebagai instruktur, SK/ surat tugas
instruktur/ STR
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara pelatihan, pengendali
pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi pelatihan
tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan Instruktur teknis, maka
parameter ini NA (Not Available) yaitu tidak dinilai.

20 20Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi instruktur pelatihan teknis:

Latar Pengalaman kerja


No SK/surat
Belakang sesuai
No Nama NIP/ NIK No STR tugas sebagai
Pendidikan kompetensi
instruktur
Formal (tahun)

21 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 21
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Pengendali Pelatihan sesuai dengan kriteria

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan

Definisi Operasional (DO) :

 Pengendali Pelatihan adalah pejabat struktural/ pejabat fungsional/ staf teknis


yang secara teknis berperan mempersiapkan, merancang, memandu kegiatan
proses belajar mengajar dengan menciptakan proses pembelajaran yang
kondusif, membantu peserta dalam proses pembelajaran dan mampu
mengambil tindakan secara tepat dan cepat dalam rangka tercapainya tujuan
pelatihan yang telah ditetapkan.
 Kriteria pengendali pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal D3 kesehatan;
b. Memiliki pengalaman dalam mengelola penyelenggaraan pelatihan;
c. Memiliki sertifikat Pelatihan Pengendali Pelatihan.
d. Memiliki sertifikat Calon Widyaiswara/ Tenaga Pelatih Program Kesehatan
(TPPK) dan/ atau sertifikat Pelatihan bagi Pelatih (Training of Trainer/ ToT)
substansi dan/atau memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
pelatihan yang dilaksanakan atau pernah mengikuti pelatihan tersebut;

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria pengendali pelatihan
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pengendali pelatihan kemudian
dibagi dengan jumlah pengendali pelatihan sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi pengendali pelatihan, FC sertifikat pelatihan


pengendali pelatihan, SK atau surat tugas pengendali
pelatihan, fotocopy sertifikat cawid/ TPPK/ TOT substansi,
laporan catatan pengendali pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

22 22Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi pengendali pelatihan:

Latar Pengalaman
No Sertifikat No SK / surat Sertifikat
Belakang dalam
NIP/ pelatihan tugas pelatihan
No Nama Pendidikan menyelenggara
NIK pengendali pengendali Cawid/
Formal kan pelatihan
pelatihan pelatihan TPPK/TOT
(.... kali)

23 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 23
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. FASILITAS DAN PERALATAN

Pimpinan bertanggung jawab mengenai fasilitas dan peralatan untuk


mencapai tujuan pelatihan.

Parameter :

P.1. Perencanaan tertulis mencakup :


a. Kebutuhan fasilitas dan peralatan.
b. Pemeliharaan fasilitas dan peralatan.

Skor :
0 = Ada perencanaan tertulis tetapi tidak lengkap
1 = Ada perencanaan tertulis lengkap
2 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dan dilaksanakan
3 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Perencanaan tertulis lengkap adalah perencanaan yang mencakup:
1. Kebutuhan fasilitas dan peralatan yang diperlukan oleh institusi
penyelenggara pelatihan terdiri dari : jenis barang, jumlah, waktu dan
penanggung jawab untuk pelayanan kantor, pelayanan pelatihan, pelayanan
penunjang pelatihan
2. Pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan yang dilakukan secara rutin,
termasuk peningkatan dan penggantian
 Kebutuhan fasilitas dan peralatan adalah kebutuhan akan fasilitas dan
peralatan sesuai dengan standar yang ditentukan untuk institusi penyelenggara
pelatihan
 Pemeliharaan fasilitas dan peralatan adalah perawatan terhadap barang yang
masih dapat dipakai (gedung, komputer, AC dll), lingkungan kantor, halaman,
tempat parkir dll (diluar fasilitas pelayanan penunjang pelatihan), yang
dilaksanakan secara rutin.
 Peningkatan seperti peningkatan komputer, daya listrik, dll.
 Penggantian seperti tempat tidur kayu diganti spring bed, kursi kuliah diganti
dengan meja dan kursi, dll
 Dilaksanakan adalah apabila rencana tersebut direalisasikan dalam bentuk
pemenuhan dan pemeliharaan kebutuhan fasilitas dan peralatan sesuai
dengan yang diusulkan.

24 24Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh penanggung jawab sarana


prasarana/ logistik terhadap kesesuaian antara :
1. Rencana kebutuhan dengan pengadaan.
2. Rencana pemeliharaan dengan realisasi
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi dijadikan bahan masukan bagi
perbaikan dan perencanaan di masa yang akan datang. Apabila hasil evaluasi
tidak ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Perencanaan berupa POK/ dokumen usulan tahunan,
Prosedur pengadaan fasilitas dan peralatan, Prosedur
pemeliharaan fasilitas dan peralatan, Laporan SIMAK BMN/
laporan keadaan barang, upaya tindak lanjut / usulan
perencanan tahun berikutnya
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Ka. Instituisi Penyelenggara Pelatihan, Penanggungjawab
sarana prasarana.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

25 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 25
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Dokumen Inventaris Fasilitas dan Peralatan di Setiap Ruangan.

Skor :
0 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan tapi tidak lengkap
1 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan
namun tidak sesuai dengan kondisi tahun berjalan
2 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan,
dan sesuai dengan kondisi tahun berjalan
3 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan,
sesuai dengan kondisi tahun berjalan dan dievaluasi
4 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan,
sesuai dengan kondisi tahun berjalan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Lengkap adalah apabila dokumen inventaris fasilitas dan peralatan memuat


seluruh fasilitas dan peralatan yang ada di ruangan beserta nomor kodefikasi
dan kartu kendali untuk semua fasilitas dan peralatan yang ada di institusi
penyelenggara pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan pencatatan monitoring oleh koordinator/
penanggung jawab fasilitas dan peralatan terhadap keberadaan dan fungsi
dari fasilitas dan peralatan tersebut dengan menggunakan form inventarisasi.
 Laporan adalah hasil monitoring setiap 1 tahun dari koordinator kepada
pimpinan yang bertanggung jawab dalam fasilitas dan peralatan. Laporan
berupa rekapitulasi dari hasil evaluasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi menjadi rencana untuk melakukan
upaya perbaikan fasilitas dan peralatan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan
permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk mempertahankan/
meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Dokumen inventarisasi fasilitas dan peralatan, prosedur


inventarisasi fasilitas dan peralatan, laporan SIMAK BMN
(untuk swasta bisa berupa laporan yang di tandatangani
pimpinan), laporan evaluasi, upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Daftar Barang Ruangan (DBR) yang ditempel di setiap
ruangan
Wawancara (W) : Ka institusi pelatihan, pimpinan yang bertanggung jawab/
membawahi dalam pengelolaan fasilitas dan peralatan,
pelaksana kegiatan terkait.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

26 26Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format laporan rekapitulasi hasil evaluasi :

Kesesuaian daftar Kondisi


DBR
No Nama Ruangan barang (sebutkan jumlah barang)
Ada Tdk ada Sesuai Tidak Baik Rusak

Catatan:
Format laporan rekapitulasi hasil evaluasi bisa menyesuaikan dengan aplikasi
yang sudah ada di institusi masing-masing.

27 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 27
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Fasilitas dan Peralatan Kelas yang Sesuai Standar.

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan kelas tapi tidak sesuai dengan standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai dengan standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan dan
dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan, dievaluasi
dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Standar fasilitas dan peralatan kelas adalah ketentuan tentang fasilitas dan
peralatan kelas yang dibutuhkan untuk belajar di dalam kelas minimal sesuai
dengan Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan yang diterbitkan
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2017.
 Fasilitas dan peralatan kelas adalah ruangan berikut peralatan penunjang yang
digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam kelas
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan yang ada di kelas
digunakan untuk proses pembelajaran.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian dilakukan oleh TPM/ komite mutu/ SPI terhadap kesesuaian
keadaan fasilitas dan peralatan dengan standar
2. Penghitungan SOR (Seat Occupation Rate) dengan rumus:
x 100%
Jumlah (orang x hari) dalam satu tahun
250 hari efektif x kapasitas kelas yang tersedia

 Ditindaklanjuti adalah apabila ada rencana peningkatan SOR dalam bentuk


usulan kegiatan pelatihan per tahun termasuk kegiatan pelatihan dari luar unit
pelatihan dan disahkan oleh pimpinan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan
permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk mempertahankan/
meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan kelas, Daftar Barang Ruangan
(DBR) kelas, catatan/ buku/ laporan pemanfaatan fasilitas
dan peralatan kelas, hasil perhitungan SOR, rencana
peningkatan SOR dalam bentuk usulan kegiatan dalam 1
tahun, laporan evaluasi TPM, dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Ruang kelas serta perlengkapan ruangan dan peralatannya.

28 28Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan/ kepala unit kerja


pengelola fasilitas dan peralatan/ pelatih/ penanggung jawab
ruangan.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

29 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 29
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Fasilitas dan Peralatan Laboratorium Kelas Yang Sesuai Standar

Skor :
0 = Tidak memiliki fasilitas dan peralatan laboratorium kelas atau memiliki
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas tapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar dan
dimanfaatkan
3 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan
dan dievaluasi
4 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas adalah fasilitas dan peralatan
laboratorium yang digunakan untuk praktik keterampilan terkait dengan materi
yang disampaikan dalam pelatihan teknis.
 Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar adalah fasilitas dan
peralatan khusus dalam keadaan lengkap dan berada di dalam laboratorium
kelas tersebut.
 Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas mencakup luas ruang, jenis
dan jumlah peralatannya minimal sesuai Standar Sumber Daya Pelatihan
Bidang Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun
2017.
 Dimanfaatkan adalah apabila peralatan laboratorium tersebut digunakan untuk
proses pembelajaran yang dibuktikan dengan catatan penggunaan
laboratorium kelas tersebut (dalam bentuk buku atau dokumen lainnya)
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu
terhadap:
1. Kesesuaian keadaan fasilitas dan peralatan Laboratorium Kelas dengan
standar
2. Pemanfaatan laboratorium kelas dan peralatannya apakah sesuai dengan
kalender pelatihan yang ada.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi menjadi rencana untuk melakukan
upaya perbaikan laboratorium kelas tersbeut. Apabila hasil evaluasi tidak
ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas, prosedur
penggunaan dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan
laboratorium kelas, Daftar Barang Ruangan laboratorium
kelas, laporan pemanfaatan laboratorium kelas, laporan
evaluasi, , dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas.

30 30Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Wawancara (W) : Pimpinan institusi penyelenggara pelatihan, penanggung


jawab/ pengelola fasilitas dan peralatan laboratorium ketlas,
TPM/ Komite mutu/ SPI.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi
pelatihan tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan fasilitas dan
peralatan yang digunakan untuk praktik keterampilan di dalam kelas terkait
dengan materi yang disampaikan, maka parameter ini tidak dinilai.
 Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

Format Laporan Pemanfaatan Laboratorium Kelas

Penanggung
Tanggal
Nama Jumlah jawab
No Materi Penggunaan Ket
Pelatihan peserta materi/
Lab kelas
praktek

31 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 31
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.5. Perpustakaan yang sesuai standar

Skor :
0 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan tetapi tidak sesuai standar
minimal
1 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal
2 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal, dan
dimanfaatkan
3 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal,
dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal,
dimanfaatkan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Bahan pustaka terdiri dari bahan cetak (mis : buku, surat kabar, majalah,
laporan tahunan, dll) dan atau bahan non cetak (mis : rekaman suara, video,
peta,atlas, CD, pustaka online, dll).
 Standar fasilitas perpustakaan adalah ruangan dan perlengkapan yang
digunakan sebagai sumber informasi untuk mendukung proses pelatihan.
 Standar minimal :
a. Meja dan kursi petugas perpustakaan 2 set
b. Meja dan kursi pengunjung minimal 10 set
c. Koleksi bahan pustaka 10 tahun terakhir
d. Kartu buku/ barcode
e. Majalah / Koran
f. Rak majalah/ surat kabar
g. Rak buku
h. Rak katalog
i. Katalog
j. Komputer
k. Telepon antar ruangan/ aiphone
l. Filling cabinet/ lemari
m. Mesin tik
n. Lemari display
o. Locker
p. Jaringan internet/ Wifi
q. Buku pengunjung
r. Kipas angin/ AC

 Dimanfaatkan adalah apabila bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan


dibaca atau dipinjam, yang dibuktikan dengan adanya catatan pada buku
kunjungan/ peminjaman.

32 32Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara perhitungan pemanfaatan dalam 1 tahun:


jumlah literatur/ majalah/ jurnal dan sejenisnya yang dibaca atau dipinjam x
100%
jumlah seluruh literatur/ majalah/ jurnal dan sejenisnya yang ada
di perpustakaan

 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu
terhadap:
1. Kesesuaian bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan dengan standar
2. Pemanfaatan bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada rencana pengembangan bahan pustaka dan
fasilitas perpustakaan, serta diusulkan ke pimpinan. Apabila hasil evaluasi tidak
ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan ruang perpustakaan, Daftar
Barang Ruangan perpustakaan, daftar koleksi bacaan, buku
pengunjung perpustakaan, laporan evaluasi TPM, dan upaya
tindak lanjut
Observasi (O) : Buku kepustakaan dan fasilitas perpustakaan
Wawancara (W) : Petugas perpustakaan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

33 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 33
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.6. Laboratorium Lapangan Sesuai dengan Jenis Pelatihan Yang Dilaksanakan.

Skor :
0 = Ada laboratorium lapangan tetapi tidak dilengkapi dengan perjanjian
kerjasama/ surat ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
1 = Ada laboratorium lapangan dan dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/
surat ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
2 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat
ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian dan dimanfaatkan
3 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat
ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan dan
dievaluasi
4 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat
ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan, dievaluasi
dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Laboratorium lapangan adalah suatu unit atau wilayah yang digunakan untuk
praktik lapangan, observasi lapangan atau uji coba.
 Dimanfaatkan adalah apabila laboratorium lapangan digunakan sesuai dengan
tujuan pelatihan dan atau untuk kepentingan masyarakat.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap pemanfaatan
laboratorium lapangan apakah sesuai dengan tujuan pelatihan yang
menggunakan laboratorium lapangan tersebut.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi menjadi rencana untuk melakukan
upaya perbaikan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka
tindak lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) :
Dokumen perjanjian kerja sama laboratorium lapangan/ surat
ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian, laporan
kegiatan pelatihan yang menggunakan laboratorium lapangan,
laporan evaluasi dan upaya tindak lanjut/ rencana perbaikan
laboratorium lapangan
Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Penanggung jawab pelatihan, panitia penyelenggara
pelatihan, widyaiswara/ pelatih
Skor :

Keterangan/ Catatan :

34 34Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 06. KETENTUAN DAN PROSEDUR


Ada ketentuan dan prosedur tertulis untuk membina dan meningkatkan
manajemen institusi pelatihan
Parameter :
P.1. Ketentuan Tertulis Tentang Pengelolaan Tenaga
Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga tetapi belum lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, lengkap tetapi belum
dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, lengkap, dan
dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, lengkap, dilaksanakan
dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga lengkap, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga adalah apabila ketentuan
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
 Ketentuan tertulis lengkap apabila mencakup :
a. Perjanjian kerja PNS/ pegawai tetap dan tidak tetap
b. Penghargaan dan sanksi untuk PNS/ pegawai tetap dan tidak tetap
Perjanjian kerja untuk PNS menggunakan SKP.
Contoh penghargaan seperti penghargaan masa kerja (windu dan satya, dll)
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan yang dibuat betul-betul diterapkan dan
didukung oleh data.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI
terhadap ketentuan yang berlaku apakah masih relevan atau tidak.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan
Cara Pembuktian :
Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Tentang Pengelolaan Tenaga, Prosedur
pemberian penghargaan dan sanksi, rekaman pelaksanaan
pemberian penghargaan dan sanksi, hasil evaluasi dan upaya
tindak lanjut, dokumen perjanjian kerja:
a. Untuk PNS/ pegawai tetap : SKP dan uraian tugas pegawai
bagian diklat/ instalasi pelatihan
b. Untuk Non PNS/pegawai tidak tetap : kontrak kerja dan
uraian tugas
Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Ka unit kerja yang bertanggung jawab/ membawahi dalam
pengelolaan SDM dan TPM/Komite mutu/ SPI
Skor :

Keterangan/ Catatan :

35 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 35
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis Tentang Hubungan Kerjasama Antara Institusi Pelatihan


Dengan Unit Kerja Lain

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain tetapi tidak lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi
pelatihan dengan unit kerja lain, lengkap, dilaksanakan,dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerjasama adalah apabila ketentuan
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Hubungan kerja sama dengan unit kerja lain, adalah hubungan kerja sama
yang terkait dengan penyelenggaraan pelatihan.
 Ketentuan tertulis lengkap adalah aturan yang ditetapkan oleh kepala institusi
penyelenggara pelatihan/ pejabat yang berwenang, yang memuat:
1. Judul kegiatan kerja sama,
2. Nomor surat kerjasama,
3. Tujuan kerjasama,
4. Hak dan kewajiban,
5. Tanggung jawab masing-masing pihak yang bekerja sama,
6. Kurun waktu berlakunya kerjasama tersebut.
7. Pelanggaran
8. Ditandatangani kedua belah pihak.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis yang dibuat betul-betul
diterapkan dan didukung oleh data
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI
terhadap ketentuan yang berlaku apakah masih relevan atau tidak.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Tentang Hubungan Kerjasama Antara
Institusi Pelatihan dengan Unit Kerja Lain, Dokumen
hubungan kerjasama, bukti pelaksanaan, bukti evaluasi oleh
TPM/ Komite Mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan yang bertanggung jawab/ membawahi dalam
pengelolaan administrasi (Tata Usaha) dan TPM/komite
mutu/ SPI.

36 36Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format Rekapitulasi Kegiatan Kerjasama

Nomor dan Nama Pihak


Judul kegiatan Lokasi tempat Masa berlakunya
No tanggal surat ke-2 serta
Kerjasama kerjasama kerjasama
kerjasama jabatannya

37 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 37
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Ketentuan Tertulis Kegiatan Orientasi Bagi Pegawai Baru

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru
1 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, disosialisasikan
dan dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi.
4 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan adalah apabila ketentuan tersebut sudah disahkan oleh
pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru adalah aturan tertulis
tentang rencana pengenalan bagi pegawai baru mengenai kedudukan dan
struktur organisasi, tujuan dan nilai-nilai prinsip organisasi, strategi dan
kebijakan bidang tugas instansi, indikator kinerja organisasi, SOP pelaksanaan
tugas, sarana dan prasarana organisasi, yang dibuat dalam bentuk jadwal
orientasi dan disesuaikan dengan prosedur yang disusun. Lama orientasi
disesuaikan dengan ketentuan masing-masing institusi.
 Pegawai baru terdiri dari CPNS/ pegawai mutasi/ pegawai honorer/ pegawai
kontrak.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai
mengetahui ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru.
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai baru melakukan orientasi sesuai
ketentuan dan dibuktikan dengan laporan kegiatan orientasi.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap :
1. Isi ketentuan dan penerapannya, evaluasi dilakukan oleh TPM/ Komite Mutu/
SPI
2. Pelaksanaan kegiatan orientasi berupa catatan harian/ log book/ laporan
kegiatan orientasi yang memuat waktu dan kegiatan yang dilakukan.
Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab unit/seksi/bagian tempat
pegawai baru melakukan orientasi.
 Ditindaklanjuti adalah adanya perubahan ketentuan dan/ atau penempatan
pegawai baru tersebut disesuaikan dengan hasil evaluasi orientasi pegawai
baru. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Kegiatan Orientasi Bagi Pegawai Baru,


Rencana kegiatan orientasi, laporan orientasi, SK/ surat tugas
penempatan pegawai setelah orientasi.

38 38Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Struktural pengelola SDM, pegawai baru yang melakukan
orientasi, dan TPM / Komite Mutu/ SPI

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
 Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi tidak ada
pegawai baru, maka parameter ini tidak dinilai.
 Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

39 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 39
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 07. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU


Untuk meningkatkan mutu pelayanan setiap institusi pelatihan harus dapat
menyusun dan menetapkan kegiatan evaluasi dan pengendalian mutu yang
efektif.

Parameter :
P.1. Audit mutu internal

Skor :
0 = Ada tim audit internal tetapi tidak ada rencana kegiatan audit
1 = Ada tim audit internal dan ada rencana kegiatan audit
2 = Ada tim audit internal, ada rencana kegiatan audit dan dilaksanakan
3 = Ada tim audit internal, ada rencana kegiatan audit, dilaksanakan dan
dilaporkan ke pimpinan
4 = Ada tim audit internal, ada rencana kegiatan audit, dilaksanakan, dilaporkan
ke pimpinan dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Audit dilakukan secara intern oleh unit kerja itu sendiri melalui Tim Pengendali
Mutu (TPM)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu yang telah
ditetapkan oleh pimpinan, minimal dilakukan setahun 2 kali.
 Rencana kegiatan TPM meliputi rencana untuk melakukan audit terhadap isi
dan penerapan prosedur, ketentuan-ketentuan, standar-standar dan uraian
tugas yang ada pada komponen akreditasi institusi.
 Audit dilakukan terhadap prosedur, ketentuan tertulis, standar dan instruksi
kerja pada komponen akreditasi institusi berdasarkan chek list seperti contoh
yang tercantum dalam Pedoman Audit Mutu Internal.
 Dilaksanakan adalah apabila rencana kegiatan audit sudah direalisasikan,
dianalisis dievaluasi.
 Dilaporkan adalah apabila hasil audit disampaikan kepada pimpinan institusi/
unit dalam bentuk laporan dan ditandatangani oleh TPM)/ Satuan Pengendali
Internal (SPI)/ Komite Mutu
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada perbaikan berdasarkan disposisi pimpinan.
Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut
berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : SK Tim Pengendali Mutu)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/
Komite Mutu, rencana kerja TPM)/ Satuan Pengendali Internal
(SPI)/ Komite Mutu, instrumen audit, laporan pelaksanaan kerja
TPM)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu), umpan
balik dari pimpinan.

40 40Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, Tim Pengendali Mutu)/ Satuan
Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Dilaksanakan terdiri dari 2 kegiatan yaitu direalisasikan dan dianalisis, apabila
kegiatan yang dilakukan hanya 1 kegiatan, maka skor yang diberikan adalah 1.
 Pengorganisasian TPM)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu
ditetapkan oleh Ka. Institusi pelatihan atau pejabat yang berwenang, terdiri dari
:
Ketua : struktural/ staf yang kompeten dalam mengendalikan mutu.
Sekretaris : staf yang kompeten dan dapat melaksanakan tugas dalam
pengendalian mutu.
Anggota : wakil dari masing-masing koordinator/ penanggung jawab
komponen.

Jumlah susunan Tim sebaiknya ganjil

41 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 41
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

42 42Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
KOMPONEN 2

Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 43


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

B. KOMPONEN 2. PENGELOLAAN PELATIHAN

Ada kebijakan dan prosedur tertulis untuk membina dan meningkatkan


pengelolaan pelatihan

Standar 01. KETENTUAN DAN PROSEDUR

Ada ketentuan dan prosedur tertulis pengelolaan pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1. Ketentuan Tertulis dan Prosedur tentang Persiapan Pelatihan

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis atau prosedur persiapan pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur persiapan pelatihan tetapi tidak
dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur persiapan pelatihan, dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur persiapan pelatihan, dilaksanakan, dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur persiapan pelatihan, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang persiapan pelatihan adalah apabila
ketentuan dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
 Persiapan pelatihan adalah hal-hal yang harus dilakukan mulai dari pengajuan
akreditasi pelatihan sampai dengan 1 hari sebelum pelatihan tersebut
dilaksanakan.
 Ketentuan tertulis persiapan pelatihan adalah aturan tertulis yang harus
dipenuhi terkait persiapan pelatihan, antara lain meliputi pengajuan akreditasi,
rapat persiapan, penetapan SK kepanitiaan dan Pengendali Pelatihan,
penggandaan jadwal dan bahan pembelajaran, konfirmasi pelatih dan
pengendali pelatihan, pemanggilan peserta, penentuan tempat, penggandaan
form evaluasi, dll.
 Prosedur persiapan pelatihan adalah langkah-langkah yang dilakukan pada
persiapan pelatihan, yang melibatkan lebih dari satu bagian. Setiap langkah
menjelaskan: siapa melakukan apa, kalau dimungkinkan dilaksanakan dimana
dan kapan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan dan prosedur persiapan pelatihan
diterapkan oleh semua panitia pada setiap pelatihan

44 44Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI
terhadap:
1. Penerapan ketentuan persiapan pelatihan sehingga teridentifikasi
penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
2. Penerapan prosedur persiapan pelatihan sehingga teridentifikasi
penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis dan Prosedur tentang Persiapan
Pelatihan, Notulen dan daftar hadir rapat persiapan pelatihan,
laporan evaluasi penerapan ketentuan persiapan pelatihan
oleh TPM/SPI/Komite Mutu, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan,
pelatih, penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite Mutu
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur, apabila
evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan adalah 2.

45 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 45
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis dan Prosedur Akreditasi Pelatihan

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis atau prosedur akreditasi pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur akreditasi pelatihan tetapi tidak
dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur akreditasi pelatihan, dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur akreditasi pelatihan, dilaksanakan, dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur akreditasi pelatihan, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang akreditasi pelatihan adalah apabila
ketentuan dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis dan prosedur akreditasi
pelatihan diterapkan pada semua pelatihan bidang kesehatan yang
dilaksanakan
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI
terhadap.
1. Penerapan ketentuan akreditasi pelatihan sehingga teridentifikasi
penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
2. Penerapan prosedur akreditasi pelatihan sehingga teridentifikasi
penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Akreditasi Pelatihan, Prosedur Akreditasi
Pelatihan, surat pengajuan akreditasi pelatihan, laporan
evaluasi penerapan ketentuan dan prosedur akreditasi
pelatihan oleh TPM/SPI/Komite Mutu, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan, dan
TPM/ SPI/Komite Mutu
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur, apabila
evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan adalah 2.

46 46Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Ketentuan Tertulis tentang Quality Control Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang Quality Control pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang Quality Control pelatihan tetapi tidak
dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang Quality Control pelatihan, dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang Quality Control pelatihan, dilaksanakan, dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang Quality Control pelatihan, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang Quality Control pelatihan adalah apabila
ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Quality control adalah proses pengawasan dan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan pelatihan dalam rangka mencapai tujuan pelatihan,
berdasarkan standard yang telah ditetapkan pada Quality Planning/ Akreditasi
pelatihan
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tentang Quality Control pelatihan
diterapkan pada semua pelatihan yang dilaksanakan
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI
terhadap penerapan ketentuan tertulis Quality Control pelatihan sehingga
teridentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pada waktu
penerapannya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang Quality Control Pelatihan, Surat
tugas petugas quality control, laporan pelaksanaan quality
control, laporan evaluasi penerapan ketentuan tentang
Quality Control oleh TPM/SPI/Komite Mutu, dan upaya tindak
lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala unit kerja pengelola program pelatihan, pengendali
pelatihan, penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite
Mutu
Skor :

Keterangan/ Catatan :

47 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 47
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Ketentuan Tertulis Tentang Pelatih

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang pelatih
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih tetapi tidak dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih, dilaksanakan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pelatih adalah apabila ketentuan tersebut sudah
disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang pelatih adalah aturan tertulis yang mencakup
tupoksi, tanggung jawab dan persyaratan bagi pelatih.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis tentang pelatih diterapkan
dalam setiap pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap penerapan ketentuan tertulis tentang pelatih
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Tentang Pelatih, Surat Keputusan/ Surat
Tugas pelatih, rekap daftar pelatih, laporan penerapan
ketentuan tertulis tentang pelatih, laporan evaluasi penerapan
ketentuan tertulis oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu dan upaya
tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

48 48Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.5. Ketentuan Tertulis Tentang Instruktur

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang instruktur
1 = Ada ketentuan tertulis tentang instruktur tetapi tidak dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang instruktur dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang instruktur, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang instruktur, dilaksanakan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang instruktur adalah apabila ketentuan tersebut
sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang instruktur adalah aturan tertulis yang mencakup
tupoksi, tanggung jawab dan persyaratan bagi instruktur.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis tentang instruktur diterapkan
dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap penerapan ketentuan tertulis tentang instruktur
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan Tertulis Tentang Instruktur, Surat Keputusan/
Surat Tugas instruktur, rekap daftar instruktur, laporan
penerapan ketentuan tertulis tentang instruktur, laporan
evaluasi penerapan ketentuan tertulis oleh TPM/ SPI/ Komite
Mutu dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi
pelatihan tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan instruktur
terkait dengan materi yang disampaikan, maka parameter ini tidak dinilai.

49 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 49
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.6. Ketentuan tertulis Tentang Pengendali Pelatihan

Skor :
0 = Tidak Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan tetapi tidak
dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan, dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan, dilaksanakan dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan adalah apabila ketentuan
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis pengendali pelatihan adalah aturan tertulis tentang
penentuan pengendali pelatihan
 Pengendali Pelatihan adalah seseorang atau tim yang secara teknis berperan
dalam mempersiapkan, merancang, memandu kegiatan proses belajar
mengajar dengan menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, membantu
peserta dalam proses pembelajaran dan mampu mengambil tindakan secara
tepat dan cepat dalam rangka tercapainya tujuan pelatihan yang telah
ditetapkan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis pengendali pelatihan diterapkan
dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap penerapan ketentuan tertulis Pengendali Pelatihan
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis Tentang Pengendali Pelatihan, SK/ surat
tugas Pengendali Pelatihan, laporan pelaksanaan/ penerapan
ketentuan, laporan evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu dan
upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ pengelola program pelatihan, panitia
penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite
Mutu.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

50 50Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.7. Ketentuan tertulis Tentang Penyelenggara Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan tetapi tidak
dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan, dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan, dilaksanakan dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan adalah apabila
ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan adalah aturan tertulis tentang
penentuan penyelenggara pelatihan
 Penyelenggara pelatihan adalah tim yang mempunyai tugas mempersiapkan,
melaksanakan, mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan pelatihan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap penerapan ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang penyelenggara pelatihan, SK
penyelenggara pelatihan, laporan pelaksanaan/ penerapan
ketentuan, laporan evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu, dan
upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola program pelatihan,
panitia penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/
Komite Mutu.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

51 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 51
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.8. Ketentuan Tertulis Tentang Pencatatan Proses Pembelajaran

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran atau
ada ketentuan tetapi tidak lengkap.
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran dan lengkap.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran, lengkap,
dan dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran, lengkap,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran, lengkap,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran adalah apabila
ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran adalah aturan
tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran yang harus dilakukan oleh
Pengendali Pelatihan sesuai dengan Pedoman Pengendali Pelatihan yang
dikeluarkan oleh Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan tahun 2012.
 Pencatatan proses pembelajaran adalah catatan harian pengendali pelatihan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Pedoman Pengendali Pelatihan
yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
 Lengkap minimal meliputi catatan:
a. Hasil monitoring kesiapan proses pembukaan
b. Hasil kajian pre test untuk mendapatkan informasi terkait dengan materi
yang kurang dipahami oleh peserta dan akan menjadi referensi bagi pelatih
saat menyampaikan materi yang bersangkutan
c. Alur penyampaian materi yang disampaikan pelatih
d. Aktifitas pelatih dalam penyampaian materi
e. Hasil kajian kesesuaian antara materi yang disampaikan dengan GBPP
materi tersebut
f. Kegiatan yang dilakukan sebagai penghubung antara peserta dengan
peserta, peserta dengan pelatih, dan peserta dengan penyelenggara serta
antara pelatih dan penyelenggara
g. Aktifitas peserta selama proses pembelajaran
h. Hasil monitoring kesiapan proses penutupan pelatihan
i. Kesimpulan hasil proses belajar mengajar.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan pencatatan proses pembelajaran
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu
terhadap penerapan ketentuan tertulis pencatatan proses pembelajaran,
sehingga teridentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pada
waktu penerapannya.

52 52Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan pencatatan proses pembelajaran, laporan


pencatatan proses pembelajaran untuk masing-masing
kegiatan pelatihan oleh Pengendali Pelatihan, laporan
kegiatan pelatihan, laporan evaluasi penerapan ketentuan
oleh TPM/ SPI/ Komite mutu, dan upaya tindak lanjut..
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, dan TPM/ SPI/ Komite mutu
.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

53 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 53
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.9. Ketentuan Tertulis Tentang Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan atau
ada ketentuan tetapi tidak lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap
2 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap, dan
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah apabila
ketentuan tersebut sudah disyahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah aturan tertulis
tentang penilaian terhadap peserta, pelatih dan penyelenggaraan dalam suatu
pelatihan.
 Lengkap meliputi evaluasi peserta (pre dan post-test/ sumatif/ komprehensif/
formatif), evaluasi terhadap pelatih dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelatihan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan evaluasi pelaksanaan pelatihan
diterapkan dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/SPI/Komite mutu
terhadap penerapan ketentuan evaluasi pelaksanaan pelatihan, sehingga
teridentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pada waktu
penerapannya.
 Ditindaklanjuti apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan,


instrument evaluasi, rekap kegiatan pelatihan yang
menerapkan evaluasi, bukti evaluasi, laporan evaluasi
penerapan ketentuan oleh TPM/SPI/Komite mutu, dan upaya
tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, widyaiswara/pelatih tetap,
peserta pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

54 54Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 02. KURIKULUM


Ada kurikulum pelatihan untuk menyelenggarakan pelatihan yang bermutu

Parameter :
P 1. Penyusunan/ Pengembangan Kurikulum
Skor :
0 = Tidak ada rencana kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum
1 = Ada rencana kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum tetapi tidak
dilaksanakan
2 = Ada rencana kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum, dan
dilaksanakan
3 = Ada rencana kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum, dilaksanakan
dan dievaluasi
4 = Ada rencana kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti
Definisi Operasional (DO) :
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
 Kegiatan penyusunan kurikulum adalah kegiatan penyusunan kurikulum yang
merupakan tindak lanjut hasil TNA.
 Kegiatan pengembangan kurikulum adalah apabila kurikulum yang sudah ada
dimodifikasi/ disesuaikan dengan kebutuhan di institusi pelatihan.
 Dilaksanakan adalah apabila penyusunan/ pengembangan kurikulum sudah
terlaksana dengan melibatkan antara lain pakar, WI/ pelatih tetap, Organisasi
Profesi, unit program dll.
 Dievaluasi adalah apabila:
1. dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu terhadap kesesuaian
penyusunan/ pengembangan kurikulum dengan ketentuan dan prosedur
2. hasil penyusunan/ pengembangan kurikulum sudah dibahas/ diseminarkan
dengan pihak terkait
 Ditindaklanjuti adalah apabila kurikulum digunakan dalam pelatihan atau
direncanakan akan dilaksanakan tahun berikutnya
Cara Pembuktian (CP) :
Dokumen (D) : Ketentuan dan prosedur penyusunan/ pengembangan kurikulum,
rencana penyusunan/ pengembangan kurikulum, SK/ surat tugas
tim penyusun/ pengembang kurikulum, laporan kegiatan
penyusunan, laporan pembahasan/ seminar, kurikulum pelatihan,
laporan evaluasi, rencana pelatihan tahun berikutnya.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, kepala unit kerja terkait,
Widyaiswara/ pelatih tetap
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

55 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 55
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P2. Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan Kurikulum

Skor :

0 = <30% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum


1 = 30 - 49% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
2 = 50 - 69% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
3 = 70 - 89% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
4 = ≥ 90% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum

Definisi Operasional (DO) :


 Pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan yang terakreditasi
 Jika pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjumlah
lebih dari 10 pelatihan, maka untuk menilai parameter ini dapat dengan cara
sampling (minimal 10 pelatihan).
 Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan


sesuai dengan kurikulum
x 100%
Jumlah pelatihan terakreditasi yang
dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Kurikulum pelatihan terakreditasi, laporan kegiatan pelatihan,


laporan Quality Control, surat keterangan akreditasi pelatihan,
rekap seluruh pelatihan terakreditasi yang diselenggarakan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara pelatihan, pelatih

Skor :

Keterangan/ Catatan :

56 56Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. AKREDITASI PELATIHAN


Ada pelatihan yang terakreditasi untuk menjamin pelatihan yang bermutu

Parameter :
P.1. Pelatihan Yang Terakreditasi

Skor :
0 = < 30% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
1 = 30 - 49% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
2 = 50 - 69% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
3 = 70 - 89% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
4 = ≥ 90% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi

Definisi Operasional (DO) :


 Pelatihan adalah proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kinerja,
profesionalisme dan atau menunjang pengembangan karir bagi tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang dilaksanakan minimal 30 jam
pembelajaran.
 Akreditasi pelatihan adalah pemberian pengakuan oleh Kementerian Kesehatan
untuk setiap pelatihan bidang kesehatan yang memenuhi persyaratan akreditasi.
 Pelatihan terakreditasi adalah pelatihan yang sudah mendapatkan pengakuan
yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan dan telah memenuhi standar yang
telah ditetapkan berdasarkan hasil penilaian terhadap komponen-komponen yang
diakreditasi.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan terakreditasi yang diselenggarakan


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis dan prosedur akreditasi pelatihan, rekap
seluruh pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan, surat
keterangan akreditasi pelatihan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, kepala unit kerja pengelola program
pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format: Rekap seluruh pelatihan terakreditasi yang diselenggarakan

Tanggal No surat dan tanggal Institusi yang


No Judul Pelatihan Pelaksanaan penerbitan surat menerbitkan surat
pelatihan keterangan akreditasi keterangan terakreditasi

57 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 57
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 04. PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Tersedianya pengelolaan pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1 Pelaksanaan Pelatihan

Skor :
0 = < 30% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
1 = 30 - 49% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
2 = 50 - 69% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
3 = 70 - 89% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
4 = ≥ 90% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan

Definisi Operasional (DO) :

Rencana pelatihan adalah daftar kegiatan pelatihan yang sudah terjadwal dalam
1 (satu) tahun dalam bentuk kalender pelatihan.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan yang dilaksanakan


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang direncanakan
dalam 1 tahun

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rencana pelatihan yang sudah terjadwal dalam 1 tahun,


catatan pemesanan penyelenggaraan pelatihan, laporan
pelaksanaan kegiatan pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Penanggung jawab program pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

58 58Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Laporan Kegiatan Pelatihan

Skor :
0 = <30% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki
laporan sesuai sistematika penulisan laporan
1 = 30 - 49% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki
laporan sesuai sistematika penulisan laporan
2 = 50 - 69% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki
laporan sesuai sistematika penulisan laporan
3 = 70 - 89% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki
laporan sesuai sistematika penulisan laporan
4 = ≥ 90% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki
laporan sesuai sistematika penulisan laporan

Definisi Operasional (DO) :


 Laporan pelatihan mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan yang
diterbitkan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dengan sistematika sbb:
Bab I. Pendahuluan (berisi latar belakang, tujuan umum dan khusus
pelatihan)
Bab II. Persiapan Pelatihan (berisi persiapan administrasi dan teknis)
Bab III. Pelaksanaan (berisi tentang kesesuaian kriteria dan jumlah peserta,
dan atau instruktur serta pengendali pelatihan, proses pembelajaran
harian sesi per sesi, kesesuaian kurikulum yang diberikan dengan
kurikulum yang diakreditasi, tempat dan waktu pelaksanaan serta
biaya
Bab IV. Evaluasi (meliputi evaluasi peserta, pelatih, penyelenggara berisi
evaluasi pelaksanaan dan hasil)
Bab V. Kesimpulan dan saran
Bab VI. Penutup

Lampiran-lampiran :
1. Surat Keputusan (SK) penyelenggara pelatihan,
2. Surat tugas pengendali pelatihan apabila pengendali pelatihan tidak
tercantum dalam SK Penyelenggaraan pelatihan
3. Kerangka acuan,
4. Jadwal pelatihan,
5. Surat keterangan akreditasi
6. CV pelatih,
7. Rekapitulasi biodata peserta,
8. Rekapitulasi hasil evaluasi (peserta, pelatih dan penyelenggara),
9. Daftar hadir peserta,
10. Fotocopy sertifikat peserta pelatihan,
11. Catatan pengendali pelatihan,
12. dll yang dianggap perlu dan relevan

59 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 59
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah laporan kegiatan pelatihan yang disusun


sesuai dengan sistematika dan dilaporkan tepat waktu
x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Laporan kegiatan pelatihan, rekap laporan kegiatan pelatihan
yang diselenggarakan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, kepala unit kerja pengelola
pelatihan, pengendali pelatihan dan panitia penyelenggara
pelatihan.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format: Rekap Laporan pelatihan yang diselenggarakan

Laporan pelatihan
Waktu Pelaksanaan
No Judul Pelatihan Sesuai Tidak sesuai
pelatihan
sistematika sistematika

60 60Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. EVALUASI

Ada evaluasi pelatihan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan


pelatihan

Parameter :

P.1. Evaluasi Peserta

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis

Definisi Operasional (DO) :


 Evaluasi peserta pelatihan terdiri dari pre dan post test/ sumatif formatif/
komprehensif.
 Dianalisis adalah apabila :
1. Nilai pre test dan post test sudah dihitung dan dibuat kesimpulan
peningkatan/ penurunannya baik secara individu maupun rata-rata kelas dan
dicantumkan/ dilampirkan dalam laporan kegiatan pelatihan.
2. Jika dilakukan test sumatif/ komprehensif, sudah dihitung dan dibuat
kesimpulan hasil nilai rata-ratanya dan dicantumkan/ dilampirkan dalam
laporan kegiatan pelatihan.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan dengan hasil evaluasi peserta yang dianalisis


x
100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Instrumen evaluasi peserta, hasil evaluasi peserta, laporan


kegiatan pelatihan, rekap pelatihan yang menerapkan analisis
evaluasi peserta.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Panitia penyelenggara pelatihan, pengendali pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

61 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 61
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Evaluasi Pelatih

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih

Definisi Operasional (DO) :


 Disampaikan kepada pelatih adalah apabila hasil evaluasi pelatih sudah
dihitung dan diberikan kepada pelatih bersangkutan.

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih


disampaikan kepada pelatih
x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Instrumen evaluasi pelatih; hasil evaluasi pelatih; bukti tanda
terima penyampaian hasil evaluasi kepada pelatih yang
bersangkutan dapat berupa email, surat; rekap tanda terima
evaluasi pelatih, laporan pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan,
pengendali pelatihan, pelatih
Skor :

Keterangan/ Catatan :

62 62Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis

Definisi Operasional (DO) :


 Dianalisis adalah apabila hasil evaluasi penyelenggaraan sudah dihitung dan
dibuat kesimpulan serta dicantumkan dalam laporan pelatihan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan


pelatihan yang sudah dianalisis
x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Instrumen evaluasi penyelenggaraan pelatihan, hasil evaluasi


penyelenggaraan pelatihan, laporan kegiatan pelatihan, rekap
pelatihan yang menerapkan evaluasi penyelenggaraan
pelatihan yang sudah dianalisis
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan,
petugas QC, peserta, pengendali pelatihan, pelatih

Skor :

Keterangan/ Catatan :

63 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 63
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 06. PENJAMINAN MUTU PELATIHAN

Untuk meningkatkan mutu pelatihan, setiap institusi pelatihan harus dapat


menyusun dan menetapkan kegiatan evaluasi dan pengendalian mutu yang
efektif.

Parameter :
P.1. Penjaminan Mutu Pelaksanaan Pelatihan melalui Quality control (QC)

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara

Definisi Operasional (DO) :


 Quality control adalah proses pengawasan dan penilaian terhadap pelaksanaan
kegiatan pelatihan dalam rangka mencapai tujuan pelatihan, berdasarkan standard
yang telah ditetapkan pada Quality Planning/ Akreditasi pelatihan
 Disampaikan kepada penyelenggara pelatihan adalah apabila hasil QC yang
disampaikan kepada penyelenggara pelatihan sudah dibuat kesimpulan dan
rekomendasi untuk pelaksanaan pelatihan berikutnya.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan dengan hasil quality control yg disampaikan


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang quality control, rekap seluruh pelatihan
yang diselenggarakan di institusi, rekap seluruh pelatihan yang
dilakukan QC, laporan QC.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi pelatihan, kepala unit kerja pengelola program
pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan, petugas QC
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format rekap seluruh pelatihan yang dilakukan quality control:

No Judul Pelatihan Tanggal pelatihan Tanggal QC Petugas QC

64 64Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
KOMPONEN 3

Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan 65


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

C. KOMPONEN III. PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN

Standar. 01. KETENTUAN DAN PROSEDUR


Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang pelatihan

Parameter :

P1. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Akomodasi


Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi atau
ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi adalah
apabila ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/
pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis terkait pelayanan akomodasi adalah semua ketentuan tertulis
yang berhubungan dengan pelayanan akomodasi.
 Prosedur pelayanan akomodasi adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
diterapkan dalam memberikan pelayanan akomodasi mulai dari pelanggan
datang sampai dengan pelanggan meninggalkan kamar (kepulangan).
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai
mengetahui ketentuan dan prosedur pelayanan akomodasi, bisa diletakkan di
tempat-tempat strategis
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan
sesuai ketentuan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap:
1. Penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan akomodasi
2. Penerapan prosedur pelayanan akomodasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi, Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan akomodasi,
instruksi kerja terkait pelayanan akomodasi, bukti sosialisasi,
daftar tilik pelaksanaan, laporan tindak lanjut hasil evaluasi
TPM

66 66Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : kebersihan asrama, lingkungan dan kelengkapan standar


fasilitas.
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab/ petugas pelayanan akomodasi,
pelanggan, TPM/ komite mutu/ SPI

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur terkait
pelayanan akomodasi, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu,
maka skor yang diberikan adalah 2.

Prosedur terkait pelayanan akomodasi, seperti:


1. prosedur pemesanan akomodasi

Ketentuan tertulis terkait pelayanan akomodasi, seperti:


2. Ketentuan/ tata tertib asrama

Instruksi kerja terkait pelayanan akomodasi, seperti:


1. Instruksi kerja membersihkan kamar
2. Instruksi kerja membersihkan kamar mandi
3. instruksi kerja membersihkan lobby asrama

67 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 67
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Konsumsi.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi atau
ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan konsumsi adalah apabila
ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/
pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi adalah semua ketentuan tertulis
yang berhubungan dengan pemberian pelayanan konsumsi.
 Prosedur pelayanan konsumsi adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
diterapkan dalam memberikan pelayanan konsumsi oleh petugas konsumsi
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai dan
pelanggan mengetahui ketentuan dan prosedur terkait pelayanan konsumsi
yang diletakkan di tempat strategis
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan
sesuai ketentuan dan prosedur tersebut
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis pelayanan konsumsi
2. Penerapan prosedur pelayanan konsumsi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi, Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi, prosedur
pelayanan konsumsi, instruksi kerja terkait pelayanan
konsumsi, bukti sosialisasi, daftar tilik pelaksanaan pelayanan
konsumsi, laporan tindak lanjut hasil evaluasi
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan konsumsi (mulai dari ruang
makan dan dapur).
Wawancara (W) : Pimpinan/ Penanggung jawab pelayanan konsumsi,
pelanggan, , TPM/ Komite mutu/ SPI

68 68Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan

konsumsi, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang
diberikan adalah 2.

Ketentuan tertulis terkait pelayanan konsumsi seperti::


1. Ketentuan pencucian peralatan makan, minum dan masak
2. Ketentuan penyimpanan sampel masakan
3. Ketentuan penyimpanan bahan makanan
4. Ketentuan di dalam ruang makan

Prosedur terkait pelayanan konsumsi seperti::


1. Prosedur pemesanan konsumsi

69 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 69
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3 Ketentuan Tertulis dan prosedur terkait Pelayanan Komunikasi Dan


Informasi.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan komunikasi dan
informasi atau ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan komunikasi dan
informasi dan disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan komunikasi dan
informasi, disosialisa-sikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan komunikasi dan
informasi, disosialisa-sikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan komunikasi dan
informasi, disosialisa-sikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan komunikasi dan
informasi adalah apabila ketentuan tersebut sudah disyahkan oleh pimpinan
 Ketentuan pelayanan komunikasi dan informasi adalah aturan tertulis yang
berisi point-point kegiatan untuk melakukan pelayanan komunikasi dan
informasi.
 Prosedur pelayanan komunikasi dan informasi adalah langkah-langkah
kegiatan yang harus diterapkan dalam memberikan pelayanan komunikasi dan
informasi oleh petugas
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai dan
pelanggan mengetahui ketentuan pelayanan komunikasi dan informasi yang
diletakkan di tempat strategis
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan
komunikasi dan informasi sesuai ketentuan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap:
1. Penerapan ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi
2. Penerapan proesedur terkait pelayanan komunikasi dan informasi
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelayanan komunikasi dan informasi, bukti


sosialisasi, daftar tilik pelaksanaan pelayanan komunikasi dan
informasi, laporan tindak lanjut hasil evaluasi
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan komunikasi dan informasi di
receptionist
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan komunikasi dan
informasi, pelanggan, TPM/ SPI/ Komite Mutu

70 70Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan
komunikasi dan informasi, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu,
maka skor yang diberikan adalah 2.

Ketentuan tertulis terkait pelayanan komunikasi dan informasi seperti:


1. Ketentuan penerimaan tamu
2. Ketentuan menerima telepon

Prosedur terkait pelayanan komunikasi dan informasi seperti:


1. Prosedur penerimaan tamu

71 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 71
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4 Ketentuan Tertulis Dan Prosedur terkait Pelayanan Penunjang Lain.

Skor :

0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain
atau ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur terkait pelayanan penunjang lain adalah
apabila ketentuan dan prosedur tersebut sudah disyahkan oleh pimpinan
 Fasilitas pelayanan penunjang lain seperti fasilitas olah raga/ ibadah/ hiburan/
toilet/ dll yang ada di institusi
 Ketentuan terkait pelayanan penunjang lain adalah aturan tertulis yang berisi
point-point kegiatan untuk memberikan pelayanan penunjang lain kepada
pelanggan.
 Prosedur pelayanan penunjang lain adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus diterapkan dalam memberikan pelayanan penunjang lain
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai dan
pelanggan mengetahui ketentuan pelayanan penunjang lain yang diletakkan di
tempat strategis
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan
sesuai ketentuan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis pelayanan penunjang lain
2. Penerapan prosedur pelayanan penunjang lain.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelayanan penunjang lain, prosedur
pelayanan penunjang lain, bukti sosialsiasi, daftar tilik
pelaksanaan pelayanan penunjang lain, laporan tindak lanjut
hasil evaluasi

72 72Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan penunjang lain


Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan penunjang lain,
pelanggan, TPM
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
 Fasilitas pelayanan penunjang lain disesuaikan dengan sarana prasarana yang
dimiliki institusi pelatihan.
 Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan
penunjang lain, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor
yang diberikan adalah 2.

Prosedur terkait pelayanan penunjang lain:


1. Prosedur pemakaian/ peminjaman fasilitas olah raga dan atau hiburan
2. dll

Instruksi kerja terkait pelayanan penunjang lain:


1. Instruksi kerja membersihkan mushola
2. Instruksi kerja membersihkan toilet
3. instruksi kerja membersihkan fasilitas olah raga
4. dll

Ketentuan tertulis terkait pelayanan penunjang lain:


1. Ketentuan pemakaian/ peminjaman fasilitas olah raga dan atau hiburan
2. Ketentuan di mushola
3. Ketentuan di toilet
4. dll

73 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 73
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Tersedia pelayanan penunjang pelatihan untuk pengelolaan pelatihan yang
bermutu

Parameter :

P.1. Rencana Kegiatan Pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan Selama


Satu Tahun

Skor :
0 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang
direncanakan ≥ 2 minggu tetapi belum dilaksanakan.
1 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang
direncanakan ≥ 2 minggu, dilaksanakan <25% dari rencana.
2 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang
direncanakan ≥ 2 minggu, dilaksanakan 25-50% dari rencana.
3 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang
direncanakan ≥ 2 minggu, dilaksanakan 51-75% dari rencana
4 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang
direncanakan ≥ 2 minggu, dilaksanakan 76-100% dari rencana

Definisi Operasional (DO) :


Rencana kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan adalah rencana
seluruh kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan di institusi
pelatihan yang sudah terjadwal dan disusun paling lambat 2 minggu sebelum
kegiatan dilaksanakan selama satu tahun (mulai dari pemesanan sampai dengan
pelaksanaan).

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi


pelatihan yang sudah dilaksanakan
x 100%
jumlah seluruh kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi
pelatihan yang direncanakan dalam jangka waktu 1 tahun

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rencana/ kalender kegiatan pelayanan akomodasi dan
konsumsi pelatihan, rekapitulasi pelaksanaan kegiatan
pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan
Observasi (O) : -

Wawancara (W) : Struktural dan koordinator yang bertanggung jawab terhadap


pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan.

74 74Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format : Rencana Kegiatan Akomodasi dan Konsumsi

Asrama
Jml Konsumsi (jumlah porsi) Keluhan/
No Kegiatan Waktu (jumlah org)
(org) Saran
A B C D MP SP MS SS MM

Keterangan :
A, B, C dan D : nama asrama
MP : Makan Pagi
SP : Snack Pagi
MS : Makan siang
SS : Snack sore
MM : Makan Malam

75 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 75
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Pengorganisasian Pelayanan Penunjang Pelatihan Secara Tertulis.

Skor :
0 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis, tetapi
belum lengkap.
1 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis,
lengkap
2 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis,
lengkap, dan disosialisasikan.
3 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis,
lengkap, disosialisasikan dan dilaksanakan.
4 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis,
lengkap, disosialisasikan, dilaksanakan dan evaluasi.

Definisi Operasional (DO) :

 Pengorganisasian adalah pengaturan tentang pembagian tugas dan tanggung


jawab dalam melaksanakan pelayanan penunjang pelatihan.
 Lengkap meliputi pengorganisasian, uraian tugas, dan tanggung jawab pada
setiap unit pelayanan penunjang pelatihan.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai
mengetahui pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan, antara lain
melalui pertemuan atau memasang struktur organisasi pelayanan penunjang
pelatihan di tempat strategis.
 Dilaksanakan adalah apabila pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan
tersebut diterapkan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap penerapan
pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan. Apabila hasil evaluasi tidak
ditemukan permasalahan, maka tindak lanjut berupa saran untuk
mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan, uraian


tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai,
undangan sosialisasi, daftar hadir, notulen dan laporan
sosialisasi, laporan hasil evaluasi, upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab dan pelaksana pelayanan
penunjang pelatihan.

76 76Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan : Pelayanan penunjang pelatihan disesuaikan dengan fasilitas dan


sarana penunjang yang dimiliki institusi.

77 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 77
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Penunjang Pelatihan.

Skor :
0 = < 30% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan
tepat waktu.
1 = 30 - 49% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan
tepat waktu
2 = 50 - 69% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan
tepat waktu
3 = 70 - 89% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan
tepat waktu
4 = ≥ 90% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan
tepat waktu

Definisi Operasional (DO) :


 Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan adalah
dokumen aktivitas yang mencakup informasi tentang kegiatan pelayanan
penunjang pelatihan yang diselenggarakan meliputi pemakaian asrama dan
atau konsumsi (baik yang tercantum pada kalender pelatihan maupun yang
tidak).
 Tepat waktu adalah apabila kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan
pelayanan penunjang pelatihan dilakukan sesuai dengan ketentuan waktu yang
terdapat pada prosedur.
 Dalam prosedur pencatatan dan pelaporan harus mencantumkan standar
waktu pelaporan.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah laporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan


yang dibuat tepat waktu
x 100%
jumlah seluruh kegiatan pelayanan penunjang pelatihan yang
telah dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Prosedur pencatatan dan pelaporan pelayanan penunjang
pelatihan, laporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan.
Pencatatan pelaporan bisa berbentuk form atau berupa buku.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab dan penyelenggara pelayanan
penunjang pelatihan.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

78 78Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan : Untuk institusi pelatihan selain BBPK dan Bapelkes, pelayanan


penunjang pelatihan disesuaikan dengan fasilitas dan sarana
penunjang yang dimiliki.

Format Pencatatan Pelaporan Akomodasi dan Konsumsi

Asrama
Konsumsi (jumlah porsi) Keluhan/
No Kegiatan Waktu Jumlah (jumlah orang)
Saran
A B C D MP SP MS SS MM

Keterangan :
A, B, C dan D : nama asrama
MP : Makan Pagi
SP : Snack Pagi
MS : Makan siang
SS : Snack sore
MM : Makan Malam

Format Pencatatan Pelaporan Kegiatan Olah Raga Dan Hiburan

Olah raga Hiburan


Kegiatan Tanggal Tenis Keluhan /
No Volley Karaoke Organ Gitar
Pelatihan pemakaian Meja Saran
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

79 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 79
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. FASILITAS DAN PERALATAN

Tersedia fasilitas dan peralatan untuk menjamin pelayanan penunjang


pelatihan yang bermutu

Parameter :
P.1. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Akomodasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, tetapi tidak
sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar,
dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Lengkap adalah jika fasilitas dan peralatan akomodasi sesuai dengan
komponen yang ada di standar
 Sesuai Standar fasilitas dan peralatan akomodasi adalah apabila fasilitas dan
peralatan akomodasi memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan Tahun 2016
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan akomodasi digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap penerapan standar
2. Penghitungan BOR (Bed Occupation Rate) atau tingkat pemakaian tempat
tidur untuk kegiatan pelatihan oleh Tata Usaha/ penanggung jawab
pelayanan akomodasi,

Rumus penghitungan BOR:


∑ (orang x hari)
BOR = x 100%
300 x kapasitas asrama

 Ditindaklanjuti adalah apabila ada rencana peningkatan BOR yang


ditandatangani pimpinan. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan,
maka tindak lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

80 80Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan akomodasi, daftar barang
ruangan di asrama, laporan pemanfaatan fasilitas dan
peralatan akomodasi, hasil perhitungan BOR, laporan evaluasi
TPM/ SPI/ Komite Mutu, laporan rencana peningkatan BOR,
dan upaya tindak lanjut
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan akomodasi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/koordinator pelayanan penunjang
akomodasi, pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

81 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 81
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Konsumsi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar,
dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Lengkap adalah apabila fasilitas dan peralatan konsumsi sesuai dengan
komponen yang ada di standar
 Sesuai Standar fasilitas dan peralatan konsumsi adalah apabila fasilitas dan
peralatan konsumsi memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkna oleh Kementerian Kesehatan.
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan konsumsi digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI
terhadap penerapan standar
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP ) :

Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan konsumsi, daftar fasilitas dan
peralatan konsumsi, laporan pemanfaatan fasilitas dan
peralatan konsumsi, hasil evaluasi penerapan standar oleh
TPM/ Komite mutu/ SPI, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan konsumsi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab /koordinator pelayanan penunjang
konsumsi, pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

82 82Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Komunikasi Dan Informasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi tetapi tidak
sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap,
sesuai standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap,
sesuai standar, dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap,
sesuai standar, dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap,
sesuai standar, dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :

 Sesuai Standar komunikasi dan informasi adalah apabila fasilitas dan peralatan
komunikasi dan informasi memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi
digunakan secara optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap penerapan standar
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP ) :

Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi,


daftar fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi,
laporan pemanfaatan fasilitas dan peralatan komunikasi dan
informasi, hasil evaluasi penerapan standar, dan upaya
tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang
komunikasi dan informasi, pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

83 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 83
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Penunjang Lain

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai
standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai
standar, dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai
standar, dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai
standar, dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :

 Sesuai Standar pelayanan penunjang lain adalah apabila fasilitas dan


peralatan penunjang lain memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
 Fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain seperti fasilitas olah raga/
ibadah/ hiburan/ toilet/ dll yang ada di institusi pelatihan
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan penunjang lain digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
terhadap penerapan standar
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi. Apabila hasil evaluasi tidak ditemukan permasalahan, maka tindak
lanjut berupa saran untuk mempertahankan/ meningkatkan.

Cara Pembuktian (CP ) :

Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan penunjang lain, daftar


fasilitas dan peralatan penunjang lain, laporan pemanfaatan
fasilitas dan peralatan penunjang lain, hasil evaluasi
penerapan standar, dan upaya tindak lanjut.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan penunjang lain.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/koordinator pelayanan penunjang
penunjang lain pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

84 84Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara
Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Tim Penyusun

Penasehat
Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Penanggung Jawab
Kepala Bidang Pengendalian Mutu
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Ketua
Vermona Marbun, SMIP, S.Kp, MKM
(Kepala Sub Bidang Akreditasi Institusi/ unit,
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan)

Sekretaris
Dian Rahayu Pamungkas, SKM

Anggota Teknis
Dedeh Syaadah, SKM, MKM
Nusli Imansyah, SKM, M.Kes
Roostiati, S.W, SKM, MKM
Liliek Dias Kuswandari, SKM, M.Pd
Drg. Helmawaty Hamid, M.Pd
Renta Nilawati, SKM, MKM
Verawati Lenny M, SKM, MKM
Masnapita, SKM, MKM
RR Kuswardhani, SH, MAP
Laurence Ronald Kowel

Nara Sumber
Werdiningsih, SKM, MARS

Anggota Administrasi
Tuty Setyati
Widayati

85 Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan


Instrumen Akreditasi Institusi 85
86 Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai