Disusun oleh:
Kata Pengantar
Penyusun
Cirebon,Oktober 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I...................................................................................................... 4
RINGKASAN JURNAL............................................................................ 5
A.
Indonesia................................................................................... 5
B.
Mesir........................................................................................ 14
C. Turki......................................................................................... 22
D. China......................................................................................... 29
BAB II................................................................................................... 34
PENUTUP........................................................................................... 34
Simpulan........................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 36
BAB I
RINGKASAN JURNAL
A.
Indonesia
Di Indonesia ada tiga jenjang pendidikan formal yaitu pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi hal ini sesuai dengan isi undangundang no 20 tahun 2003. Di Indonesia pendidikan dasar di mulai pada usia 7
tahun. Bentuk pendidikan dasar di Indonesia ada SD (sekolah dasar), MI
(Madrasah Ibtidaiyah.Jenjang pendidikan dasar di Indonesia lamanya 6 tahun lalu
setelah itu dilanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama selama 3
tahun.Tetapi sebelum masuk ke pendidikan dasar di Indonesia baiasanya ada
pendidikan prapendidikan dasar yang disebut pendidikan anak usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan
dasar. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggaraan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan/atau informal, dalam bentuk Taman Kanak- anak,
Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(pasal 28, UU SISDIKNas, 2003)Bentuk sekolah menengah pertama ada SMP
(Sekolah Menengah Pertama) dan MTS( Madrasah Tsanawiyah) atau bentuk
sederajat lainnya. Lalu setelah lulus sekolah menengah pertama dilanjutkan ke
sekolah menengah atas selama 3 tahun, bentuknya ada sekolah menengah umum,
sekolah menengah ata (SMA), MA (Madrasah Aliyah), MAK (Madrasah Aliyah
Kejuruan) dan SMK( Sekolah Menengah Kejuruan). Lalu dilanjutkan ke
pendidikan tinggi yaitu program pendidikan diploma (2-4 tahun); sarjana (4 tahun
atau lebih); magister, spesialis, dan doktor (2 tahun atau lebih); .
Pengelolaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab
pemerintah pusat melalui Menteri Pendidikan Nasional, pemerintah Daerah
Provinsi, dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.Pelaksanaan desentralisasi
pendidikan nasional di Indonesia memberikan keluasan kepada pemerintah daerah
dan partisipasi masyarakat utuk turut bertanggung jawab atas kualitas pendidikan
di Indonesia.
1984,
kurikulum
2004,
dan
yang
sekarang
berlaku
yaitu
bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.
Untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan baik dari segi mutu dan
alokasi anggaran pendidikan dibandingkan dengan negara lain, UUD 1945
mengamanatkan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sesuai dengan putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 13/PUU-VI I 2008, pemerintah harus menyediakan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Anggaran
pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan
melalui kementerian negara/lembaga dan alokasi anggaran pendidikan melalui
transfer ke daerah, termasuk gaji pendidik, namun tidak termasuk anggaran
pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang
menjadi tanggung jawab pemerintah. Sedangkan pengalokasian anggaran
pendidikan meliputi alokasi yang melalui beIanja pemerintah pusat dan melalui
transfer ke daerah. Sementara untuk yang melalui anggaran pendidikan melalui
transfer ke daerah adalah DBH Pendidikan, DAK Pendidikan, DAU
Pendidikan, Dana Tambahan DAU, dan Dana otonomi khusus daerah.
Bahasa ibu Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Di sekolah dasar
sampai sekolah menengah atas setiap semester wajib dipelajari dan diajarkan
mata pelajaran bahasa Indonesia selain itu matapelajaran bahasa Indonesia
dijadikan salah satu matapelajaran yang diujiankan di akhir tahun sekolah
dalam ujian nasional. Semua sekolah di seluruh Indonesia yang pada
hakikatnya memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda, pada kegiatan belajar
mengajar wajib menggunakan bahasa ibu bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar.
Berdasarkan data Education for All GlobalMonitoring Report tahun 2005,
populasi buta huruf di Indonesia masih berkisar 18,4 juta orang yang berarti
merupakan negara yang ke-8 dengan populasi buta huruf terbesar di dunia.
Dengan program dan gerakan yang terencana dan terpadu, Pemerintah bersama
semua unsur masyarakat diharapkan dapat bekerja sama melaksanakan gerakan
pemberantasan buta aksara sehingga tuntas dalam beberapa tahun yang akan
datang. Buta huruf dalam arti buta bahasa Indonesia, buta pengetahuan dasar
yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari, buta aksara danangka, buta akan
informasi kemajuan teknologi, merupakan beban berat untuk mengembangkan
sumberdaya manusia yang berkualitas dalam arti mampu menggali dan
memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya (Umberto Sihombing,
2001), selain itu buta huruf menurut Umberto Sihombing (2001) adalah
merupakan kelompok masyarakat yang tidak mungkin mendapatkan pelayanan
pendidikan sekolah karena sebagian besar mereka telah berusia lanjut,
sedangkan usia sekolah pada umumnya sudah masuk jalur persekolahan,
mereka pada umumnya berasal darikeluarga miskin yang tidak mampu
memikul biaya pendidikan yang diperlukan. Menurut Mukhamat Muhsin
(2006), pemberantasan buta aksara (PAB) merupakan salah satu program
pendidikan pada jalur nonformal yang saat ini sedang dilaksanakan menjadi
bagian integral dari upaya pemerintah untuk mengentaskan masyarakat dari
kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan. Program ini
bertujuan agar penyandang buta aksara memperoleh keterampilan dasaruntuk
baca,
tulis,
keterampilan-
hitung
serta
keterampilan
mampu
berbahasa
fungsional
Indonesia,
yang
memperoleh
bermakna
bagi
formal(pendidikan
di
sekolah)
dan
pendidikan
in-formal
fungsional
serta
pengembangan
sikap
dan
kepribadian
memiliki
produktivitas
tinggi
seperti
profesional/teknisi
dan
Kenyataan ini tidak dapat diabaikan dalam rancangan arus utama kebijakan
makro dan perencanaan tenaga kerja.Walaupun demikian, dalam praktiknya hal
itu tidak mudah diaplikasikan karena dua alasan sederhana.Pertama,
karakteristik pekerja sector informal yang marginal sukar diintervensi secara
langsung, Kedua, kebijakan yang memperhatikan kepentingan pekerja sektor
formal dan pekerja sektor informal sekaligus masih sulit dirumuskan.
B.
Mesir
Mesir mempunyai kurikulum nasional yang disebut kurikulum K12.Kurikulum ini di terapkan di seluruh sekolah yang ada di Mesir
oleh pemerintah dan menteri pendidikan pemerintah Mesir.Kurikulum
K-12 ini bukan berdasarkan budaya ataupun agama pluralistic.
Kurikulum K-12 mesir ini menjunjung tinggi nilai keislamannya
karena agama islam merupakan agama mayoritas yang ada di Mesir.
Bahkan pemerintah Mesir cenderung mengabaikan agama minoritas
lainnya seperti agama Kristen. Jadi, karena dalam kurikulum K-12 ini
berdasarkan agama islam jadi agama-agama minoritas yang diabaikan
secara langsung dibebaskan untuk mengikuti aturan ataupun tidak.
Tetapi terlepas dari itu pemerintah Mesir tidak mempunyai kebijakan
apapun mengenai kurikulum yang diberlakukan.Sering kali karena
masalah kurikulum ini mengundang pertikaian antara siswa minoritas
dan siswa mayoritas dari segi agama. Kurikulum di Mesir benar-benar
terfokus pada sejarah, budaya, tradisi, nilai dan karakter muslim dan
agama islam.
Kurikulum K-12 menetapkan mata pelajaran yang harus dan wajib
dipelajari pada sekolah dasar, yaituBahasaArab, Bahasa Inggris,
Matematika, Musik, Studi Agama dan Ilmu PengetahuanAlam,
Pertanian, Seni, Ekonomi Rumah Tangga, dan Ilmu Sosial. .Tetapi
walaupun kurikulum di Mesir menitikberatkan pada studi islam tetapi
Mesir juga menggunakan kurikulum Amerika, Inggris dan Kanada
yang digunakan dalam sekolah bertaraf Internasional.
Pada jenjang Sekolah menengah pertama mata pelajaran yang yang
dipelajari adalah Bahasa Arab, Pertanian, Seni, Bahasa Inggris,
Pendidikan Industri, Matematika, Musik, Studi Agama dan Ilmu
Sosial Sedangkan pada sekolah menengah atas kurikulumnya berbedabeda karena di Mesir sekolah menengah atas dibagi menjadi tiga
Indonesia, di
Al-Azhar,
kurikulum
yang
ada
umumnya
diajarkan
pelajaran
dasar
membaca,
menulis
dan
percontekan
dalam
berbagai
rupa,
dan
juga
pendidikan
bertanggung
jawab
mulai
dari
kebijakan,
kontrol
kualitas,
koordinasi
dan
bertanggung
jawab
atas
perencanaan
dan
pembuatan
organisasi
di
pusat
kementrian
tetapi
hanya
lebih
C.
Turki
Turki
adalah
sebuah
republik
konstitusional
yang
sistem
kenegaraan
yang
sekuler,27
dimana
kemudian
demikian,
salah
beberapa
satu
kalangan
langkah
mengkritisinya.
Meski
dicanangkan,
yaitu
yang
mencoba
melakukan
perubahan
melalui
reformasi
seni dan
Agama dan Etika, IPA, IPS, Sejarah Turki, Bahasa dan Sastra Turki,
dan keselamatan lalu lintas dan pertolongan pertama. Sebelum
reformasi pendidikan tahun 1997, siswa melakukan lima tahun
pendidikan dasar dan tiga tahun menengah (mirip dengan yang
struktur baru 4 + 4). Siswa lulus dari pendidikan menengah
dianugerahi Ortaokui Bitirme Diplomasi (Penyelesaian Diploma
SMP). Dalam sistem pendidikan sebelum tahun 2012, siswa bisa
memulai studi lanjutan setelah lulus dari delapan tahun sekolah
dasar pada usia 14. Di bawah struktur baru, siswa masuk sekolah
menengah lanjutan setelah empat tahun sekolah dasar dan
empat tahun sekolah menengah. Di bawah kedua struktur,
sekolah menengah atas berlangsung empat tahun (kelas 9
sampai 12). Dalam era setelah tahun 2012, sekolah menengah
atas adalah wajib. Sebelum tahun akademik 2005-2006, sekolah
menengah atas berjalan selama tiga tahun (kelas 9 sampai 11).
Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, siswa dapat
belajar di sebuah sekolah tinggi umum, teknik atau kejuruan.
Beberapa sekolah tinggi memiliki satu tahun tambahan kelas
persiapan dalam bahasa asing.
Semua kurikulum mengacu pada jam kelas mingguan. Ada
beberapa materi yang ditandai dengan dua angka pada materi
pilihan, diperuntukkan bagi siswa yang tidak berkonsentrasi
dalam bidang tertentu, dan yang kedua bagi siswa dengan
konsentrasi tertentu. Secara keseluruhan, siswa menghabiskan
30 jam seminggu di kelas tanpa konsentrasi yang spesifik.
Mereka diminta untuk menyelesaikan 30 kredit per tahun untuk
lulus.
Bahasa Turki pada mulanya berasal dari Asia Tengah
dimana mereka yang disebut kelompok Oguz berpindah hingga
ke jazirah Anatolia, Asia Kecil. Bahasa cabang Oguz ini lambat
pada
masa
Kalifah
Usmaniyah.
Pada
masa
86.591 jiwa,
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan
memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam
kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk
semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada juga sekolah
swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi khusus
pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan
dasar.
Pendidikan Sekunder
Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam beberapa kategori lembaga
pendidikan, yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi
teknik (lyces) di mana minimal tiga tahun bersekolah dilaksanakan setelah
pendidikan dasar.
a.
Pendidikan Menengah
Sekolah
Menengah
umum
adalah
lembaga
pendidikan
yang
Pendidikan Kejuruan
Pendidikan Kejuruan memberikan instruksi khusus dengan tujuan
memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode
instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat
tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun. Tujuan pendidikan
menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya
umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban
tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak
asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi
atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera.
D. China
Jenjang pendidikan di Cina dengan di Indonesia tidak jauh
berbeda. Dimana ada tingkat sekolah dasar, menengah, dan
pendekatan
atau
sistem
pembelajaran
di
Cina
proses
pembelajaran.
Sistem
pembelajaran
ini
budaya
barat
dan
filosofi
pendidikannya
banyak
dalam
sepuluh
tahun
terakhir
ini
mengalami
di
negeri
tirai
bamboo
tersebut
dan
sekitar
6.000
biaya
kuliah
di
UK,
AS,
Australia
maupun
kebijakan
pemerintah
yang
acapkali
memberikan
dukungan baik berupa moril maupun aliran dana yang terusmenerus dialirkan demi memperbaiki kualitas pendidikan di
China dan memberikan imej pendidikan yang baik dalam skala
internasional.
China adalah negara yang memiliki sistem pendidikan
terbesar di dunia. Sebagai salah satu Negara beranut sosialis
komunis, umumnya sistematika dan metode finansial pendidikan
dikendalikan dan diatur oleh pemerintah pusat dalam suatu
populasi
murid
terbesar
di
dunia
dan
China
utara.Oleh
karena
itu,
pemerintah
lebih
sumbangan
dalam
pengembangan
sosio-ekonomi
42,5
membaca.
juta
lebih
rakyat
china
telah
dapat
lancar
BAB II
PENUTUP
Simpulan
Indonesia
dan
Mesir
sama-sama
menerapkan
sistem
yang
ada
di
Indonesia.Jenjang
pra-sekolah
(TK)
ajaran
agama.Pendidikan
di
Turki
betul-betul
DAFTAR PUSTAKA
Saleh, M.N.I.2015. PerbandinganSistemPendidikan di TigaNegara :Mesir, Iran
danTurki : JurnalPendidikan Islam 4(4): 49-70.
Tola, B. 2014.SistemPendidikanNasionaldanFaktor yang Mempengaruhinya
:JurnalManajemenPendidikan Islam 2(1) :87-91.
Monir Atta-Alla, Ph. D. 2012. Egypt Education System: A Monocultural
Education in a Multicultural Society :Journal of Sociological Research 3(2): 476488.
Osmiati.2014.PendidikandiIndonesia:SejarahKurikulumdanKurikulumSejarahMa
saOrdeBarudanMasaReformasi: AnalisisSejarah 4(2) : 6767-7575.
Wahyudiati,D.2014.PeningkatanHidupmasyarakatDesaSukadamaiKecamatanJer
owaru Lombok TimurMelaluiPengetasanButaAksara :JurnalTransformasi 10 (1):
105-125.
Sunartono.2008.Analisis
Peningkatan
Kesempatan
Kerja
di