Anda di halaman 1dari 9

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga yang dibentuk oleh

masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan. PKBM ini masih
berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Nasional. PKBM ini bisa
berupa tingkat desa ataupun kecamatan. untuk mendirikan PKBM bisa dari unsur apapun
oleh siapapun yang tentunya telah memenuhi syarat-syarat kelembagaan antara lain :
 Akta Notaris
 NPWP
 Susunan badan pengurus
 Sekretariat
 Ijin operasional dari Dinas Pendidikan kab/kota

Program dan Kegiatan di PKBM


Program-program yang diselenggarakan di PKBM dapat sangat beragam dan dapat juga tak
terbatas, namun harus sesuai dengan kondisi, potensi dan kebutuhan masyarakat di mana
PKBM itu berada atau dikatakan yang relevan, serta program-program itu harus bermakna
dan bermanfaat. Program-program tersebut umumnya antara lain :
 Pendidikan Kesetaraan : Paket A, Paket B dan Paket C.
 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
 Pendidikan Keaksaraan Fungsional/KF (bagi Buta Aksara)
 Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
 Pendidikan Keterampilan, Kecakapan Hidup (life skill) dan Kursus-kursus.
 Pendidikan Kewarganegaraan, Kerumahtanggaan dan Keorangtuaan (parenting)
 Pendidikan Mental dan Spiritual-Religius / Keagamaan
 Pendidikan Kewirausahaan, Usaha Produktif Masyarakat, Kelompok Belajar Usaha
(KBU dan KUBE)
 Pendidikan Seni, Budaya dan Olah Raga
 Pendidikan Lingkungan Hidup, Pelestarian Hutan, Penyuluhan Pertanian, Peternakan
dan Perikanan
 Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
 Dan lain-lainnya.
Penjelasan singkat jenis program di atas, sebagai berikut :
Pendidikan Kesetaraan Paket A adalah program pendidikan kesetaraan setingkat SD
(Sekolah Dasar). Program ini ditujukan bagi yang ingin mendapatkan pendidikan setingkat
SD. Paket B adalah program pendidikan kesetaraan setingkat SMP/SLTP (Sekolah
Menengah/Lanjutan Tingkat Pertama). Paket C adalah program pendidikan kesetaraan
setingkat SMA/SLTA (Sekolah Menengah/Lanjutan Tingkat Atas).
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan bagi anak-anak dalam rentang usia 0 - 6
tahun. Program ini dapat terdiri dari berbagai kegiatan seperti Taman Kanak-Kanak,
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak dan lain-lainnya.
Keaksaraan Fungsional (KF) adalah pengembangan program pemberantasan buta
aksara/huruf. Program ini dilaksanakan selain bertujuan untuk pemberantasan buta
huruf/aksara juga diberi pelatihan agar para peserta didik (umumnya telah berusia dewasa)
dapat meningkatkan keterampilan yang dimilikinya sehingga kesejahteraan hidupnya dapat
lebih ditingkatkan pula.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan sarana bagi masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan melalui membaca. TBM adalah semacam perpusatakaan yang menyediakan
buku-buku bacaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pendidikan Keterampilan (vokasional), Kecakapan Hidup (life skill) dan Kursus - kursus
merupakan program yang memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidupnya seperti keterampilan pertukangan, permesinan, tata busana,
komputer, jasa, dsb.
Pendidikan Mental dan Spiritual-Religius / Keagamaan sebenarnya program yang sudah
sangat biasa atau umum diselenggarakan oleh masyarakat seperti pengajian, Majelis Takhlim,
Iqro, Taman Pendidikan Al Qur'an, sekolah minggu, pemahaman Alkitab, dan lain
sebagainya yang berkaitan peningkatan ke'imanan.
Pendidikan Kewirausahaan, Usaha Produktif Masyarakat dan Kelompok Belajar Usaha
adalah program yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
usaha/bisnis masyarakat baik dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama. Selain itu
juga sebagai sumber pembiayaan bagi keberlangsungan lembaga atau program-program
lainnya. Keberhasilan program ini akan makin meningkatkan semangat masyarakat untuk
terus belajar dan berkembang atau dijadikan sebagai ragi belajar.

Legalitas PKBM
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengakui bahwa
PKBM adalah Satuan Pendidikan Non Formal. Hal ini sama seperti diakuinya Sekolah adalah
Satuan Pendidikan Formal.

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal
satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 23 Tahun
2006 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Lampiran Permen ini meliputi:
 SKL Satuan Pendidikan & Kelompok Mata Pelajaran
 SKL Mata Pelajaran SD-MI
 SKL Mata Pelajaran SMP-MTs
 SKL Mata Pelajaran SMA-MA
 SKL Mata Pelajaran PLB ABDE
 SKL Mata Pelajaran SMK-MAK
Pelaksanaan SI-SKL
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun
2006 menetapkan tentang pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi lulusan
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Panduan Penyusunan KTSP
Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah ini dimaksudkan sebagai pedoman
sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebagaimana ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan
yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan
Penyusunan KTSP terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa Panduan
Umum dan bagian kedua berupa Model KTSP.
Satuan Pendidikan yang telah melakukan uji coba kurikulum 2004 secara
menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya
berdasarkan SKL, SI dan Panduan Umum. Untuk itu Panduan Umum diterbitkan
lebih dahulu agar memungkinkan satuan pendidikan tersebut, dan juga
sekolah/madrasah lain yang mempunyai kemampuan, untuk mengembangkan
kurikulum mulai tahun ajaran 2006/2007.
Bagian kedua Panduan Penyusunan KTSP akan segera menyusul dan diharapkan
akan dapat diterbitkan sebelum tahun ajaran baru 2006/2007. Waktu penyiapan yang
lebih lama disebabkan karena banyaknya ragam satuan pendidikan dan model
kurikulum yang perlu dikembangkan. Selain dari pada itu, model kurikulum
diperlukan bagi satuan pendidik yang saat ini belum mampu mengembangkan
kurikulum secara mandiri. Bagi satuan pendidikan ini, mempunyai waktu sampai
dengan tiga tahun untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu selambat-lambatnya
pada tahun ajaran 2009/2010.
Perubahan Permen No 24 Tahun 2006
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 6 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kurikulum 2013
Sehubungan dengan telah di tetapkan kebijakan kementerian tentang kurikulum 2013
dan telah diterbitkan Permendikbud No. 54 tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan
2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
menetapkan:
 Standar Isi
 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
SD-MI, SDLB,
SMP-MTs, SMPLB,
SMA-MA, SMALB, SMK-MAK
Standar Isi Kesetaraan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 14 Tahun
2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B dan Program
Paket C.

Kurikulum 2013
Sehubungan dengan telah di tetapkan kebijakan kementerian tentang kurikulum 2013
dan telah diterbitkan Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 Tentang Standar Isi
3. Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,


inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik
memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang
berkaitan dengan Standar Proses Pendidikan.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 3 Tahun
2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A,
Program Paket B, dan Program Paket C.
Kurikulum 2013
Sehubungan dengan telah di tetapkan kebijakan kementerian tentang kurikulum
2013 dan telah diterbitkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini meliputi:
* Kompetensi pedagogik;
* Kompetensi kepribadian;
* Kompetensi profesional; dan
* Kompetensi sosial.
Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan
pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga
administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar,
pamong belajar, dan tenaga kebersihan.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan
dengan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kulifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2009 tentang
Standar Penguji pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2009 tentang
Standar kualifikasi pembimbing pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 42 Tahun 2009 tentang
Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 Tahun 2009 Standar
Tenaga administrasi pendidikan pada program Paket A, Paket B, dan Paket C.

*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 Standar Pengelola pendidikan pada Program Paket A, Paket B,
dan Paket C.
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
* Kompetensi pedagogik;
* Kompetensi kepribadian;
* Kompetensi profesional; dan
* Kompetensi sosial.
Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan
Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan
pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang
berkaitan dengan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 12 Tahun
2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27 Tahun
2008 tentang Standar Kulifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun
2009 tentang Standar Penguji pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun
2009 tentang Standar kualifikasi pembimbing pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 42 Tahun
2009 tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 Tahun
2009 Standar Tenaga administrasi pendidikan pada program Paket A, Paket B,
dan Paket C.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Standar Pengelola pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket
C.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendi
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratu
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satua
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, ins
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunja
berkelanjutan.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Saran
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)
Aliyah (SMA/MA).
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sar
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standa
Biasa.

6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni :
1. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan,
2. Standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan
3. Standar pengelolaan oleh Pemerintah.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Penge
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelo
Dasar dan Menengah.

7. Standar Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal
kerja tetap.
Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang
harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji,
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan lain sebagainya
Permen No 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya

8. Standar Penilaian Pendidikan


Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas:
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
dan
 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan
tinggi terdiri atas:
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
tinggi.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masin
perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan
Standar Penilaian Pendidikan.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum 2013
Sehubungan dengan telah di tetapkan kebijakan kementerian tentang kurikulum 2013 dan tela
diterbitkan Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Tetang Standar Penilaian

Anda mungkin juga menyukai