Anda di halaman 1dari 79

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)

SMK NEGERI 1 KUTASARI


PERIODE 2021-2024

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IX
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KUTASARI
Jalan Raya Tobong Kutasari, Pucangluwuk I, Meri, Purbalingga, Kabupaten Purbalingga,
Jawa Tengah 53361
Website : https://smkn1kutasari.sch.id/ - email : smkn1kutasari@ymail.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan Pendidikan telah diatur dalam
Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia 1945 pada pasal 31. Dan menjadi kewajiban
Negara dan Pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutuyang diatur dalam
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Pemerataan dan mutu
pendidikan akan membuat warga Negara Indonesia memiliki kompetensi (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) yang dapat berdaya saing dalam era global. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan (vokasi).Secara umum dapat didefinisikan bahwa SMK adalah jalur
pendidikan formal tingkat menengah yang menyelenggarakan pendidikan untuk mempersiapkan
lulusannya siap memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian yang diselenggarakannya.
Lulusan SMK idealnya mampu terserap di industri, dunia usaha / dunia kerja (Iduka),
disamping itu juga melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau menjadi
wirausahawan.SMK Negeri 1 Kutasari sebagai salah satu sekolah kejuruan di kota Purbalingga
yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dibidang keuangan, teknologi dan Design
Pemodelan pada saat ini senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkup
satuan pendidikan. Dengan menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) untuk 4 tahun
kedepan dari tahun 2021 sampai dengan 2025 diharapkan dapat meningkatkan mutu secara
bertahap, terukur, dan sesuai dengan keinginan masyarakat..

1.1.1 Kondisi Ideal


Penyelenggaran pendidikan di Indonesia harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan
oleh pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan memberikan panduan yang jelas tentang standar mutu pada seluruh jenjang
pendidikan tidak terkecuali SMK. Adapun secara khusus pemenuhan mutu pendidikan menengah
kejuruan diatur secara lebih spesifik pada Permendikbud no. 34 tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan(SNP) Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan. Standar
Nasional Pendidikan terdiri atas 8 standar yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga pendidikan
sebagai penentu mutu, 8 standar tersebut adalah : (1) Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar
Isi, (3) Standar Proses, (4) Standar Penilaian, (5) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,
(6) Standar Sarana dan Prasarana, (7) Standar Pengelolaan, dan (8) Standar Biaya Operasional.
Meskipun demikian, disamping sekolah harus melaksanakan secara patuh pada 8 SNP
tersebut maka sekolah juga harus dinamis, adaptif, dan proaktif terhadap perubahan kebijakan,
perubahan regional, maupun perubahan global. Jika sekolah bisa memenuhi 8 SNP dan mampu
beradaptasi dengan perubahan global bisa dipastikan produk SMK (kompetensi lulusan) akan
memiliki keunggulan dan mampu berdaya saing dengan sekolah lain bahkan berdaya saing
dengan negara lain. Dengan demikian ukuran ideal dari sebuah lembaga pendidikan kejuruan
akan sangat ditentukan oleh mutu lulusan, karena pada dasarnya mutu lulusan sangat berbanding
lurus dengan mutu layanan pendidikan yang merupakan akumulasi yang berimbang dari 7 SNP
diluar standar kompetensi lulusan. Lulusan yang bermutu setidaknya memenuhi 9 area
kompetensi sebagai berikut : (1) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2)
kebangsaan dan cinta tanah air, (3) karakter pribadi dan sosial, (4) literasi, (5) kesehatan jasmani
dan rohani, (6) kreativitas, (7) estetika, (8) kemampuan teknis; dan(9) kewirausahaan.

1.1.2. Kondisi riil sekolah


Kondisi riil sekolah adalah kondisi nyata sekolah pada saat ini dalam menjalankan roda
pendidikan tentu saja berdasarkan pencapaian mengacu pada 8 SNP. Analisis kondisi riil
diperoleh melalui evaluasi diri sekolah (EDS), analisis SWOT, maupun melihat raport mutu
sekolah. Dengan demikian diperoleh deskripsi mengenai kondisi riil sekolah terkait mutu
lulusan, kegiatan belajar mengajar, ketersediaan SDM, dan sarana prasarana sekolah.
Keterserapan lulusan SMK Negeri 1 Kutasari ke dunia kerja belum sesuai dengan harapan.
Mereka banyak yang memilih pekerjaan yang sesuai selera mereka walaupun tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan mereka. Bahkan banyak di antara mereka yang menganggur lebih dari
satu tahun. Lulusan yang berwirausaha juga relatif sangat kecil, padahal jumlah lulusan selalu
diatas 300 orang. Lulusan SMK Negeri 1 Kutasari umumnya hanya memiliki dokumen kelulusan
yang meliputi ijazah, sertifikat uji kompetensi, sertifikat Praktik Pengalaman Lapangan, dan
Buku Raport. Hanya sebagian kecil lulusan yang memiliki setifikat kompetensi keahlian. Itupun
harus mengikuti ujian di luar sekolah dan bergabung dengan sekolah lain bahkan sampai ujian di
luar kota.
Kegiatan belajar mengajar saat ini mengalami perubahan sangat besar semenjak wabah
Covid-19 melanda dunia sejak bulan Maret 2020 sampai dengan menjelang akhir tahun
pembelajaran tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran dalam jaringan (daring)
merupakan media yg dianggap representatif untuk menjembatani hubungan belajar mengajar
antara guru dengan murid, guru menggunakan berbagai media yang dianggap familiar seperti
google classroom, google meet, zoomeeting, whatshaap,dan media sosial atau platform lainnya.
Bagaimanapun juga pembelajaran secara daring ini memiliki keterbatasan baik keterbatasan
sumberdaya manusia(SDM), kondisi ekonomi peserta didik, dan sarana prasarana yang ada di
sekolah. SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian tidak dapat tercapai dengan
optimal meskipun pemerintah melalui Kemendikbud merilis kurikulum darurat melalui
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.Kondisi ini
menuntut satuan pendidikan untuk berinovasi merancang manajemen sistem pembelajaran secara
daring yang lebih efektif dan komprehensif. Kualitas dan kuantitas Sumber daya manusia dalam
organisasi apapun akan sangat menentukan efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Saat ini
SMK Negeri 1 Kutasari memiliki guru sebanyak 60 orang yang terdiri dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebanyak 12 dan Non ASN sebanyak 48 Berdasarkan kualifikasi akademis
dari 60 guru, 59 orang berpendidikan S1 dan sisanya sebanyak 1 orang berpendidikan S2.
Guru produktif atau Muatan Peminatan Kejuruan merupakan jumlah yang
terbesar sebanyak 27 orang, adapun guru Muatan Nasional, dan Muatan Kewilayahan
sebanyak ….......orang, guru Bimbingan dan Konseling sebanyak 4 orang sangat tidak
memenuhi rasio 1 guru : 150 siswa dengan jumlah siswa sebanyak 1.245. Permasalahan
lainnya juga ada terkait jumlah guru yang belum mempunyai sertifikat pendidik sebanyak
41. Tenaga Kependidikan sebanyak 18 orang terdiri dari Non ASN 18 adapun berdasarkan
kualifikasi akademis sebanyak 10 orang berpendidikan SLTA, 1 orang D3 dan 7 orang S1.
Lahan sekolah seluas 8534 m2 belum bisa memenuhi kebutuhan lahan sehingga berpengaruh
pada pemenuhan kebutuhan ruangan untuk menampung seluruh aktivitas belajar mengajar. Ada
kekuarangan jumlah Ruang Praktik Siswa pada semua Program Keahlian dimana
kebutuhan sebanyak ……… ruang yang ada baru ………. ruang, ruang pembelajaran
umum sebanyak ………. ada. Peralatan praktik pada semua kompetensi keahlian dari jenis-
jenis peralatan sudah sangat beragam sesuai kebutuhan, hanya dari kondisi ada beberapa yang
rusak dan ada juga yang jumlahnya kurang. Pada tahun ini SMK Negeri 1 Kutasari mendapat
bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah berupa 1 Ruang Praktek
Siswa untuk program keahlain TPTU. Bantuan tersebut sebagai stimulus untuk lebih
meningkatkan keunggulan SMK Negeri 1 Kutasari khususnya pada kompetensi keahlian TPTU.
Standar Sarana dan Prasarana memiliki nilai Raport Mutu yang paling rendah dibanding standar
yang lainnya yaitu sebesar 5.24, adapun standar yang lain sudah diatas 5,24 sehingga
pengembangan sarana dan prasarana sekolah juga harus mendapat perhatian khusus.

1.2. Landasan Hukum


Landasan hukum penyusunan RKJMSMK Negeri Tahun 2020-2024, yaitu:
1. Pancasila dan UUD 19452.
2. Undang-UndangSistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
3. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang StandarKompetensi Kepala Sekolah /
Madrasah
6. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh
SatuanPendidikan Dasar dan Menengah
7. Peraturan pemerintah no 17 tahun 2010 tentang Standar Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
8. Permendikbud no. 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional PendidikanSekolah
Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan
Lampiran I Standar Kompetensi Lulusan
Lampiran II Standar Isi
Lampiran III Standar Proses
Lampiran IV Standar Penilaian
Lampiran V Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lampiran VI Standar Sarana dan Prasarana
Lampiran VII Standar Pengelolaan
Lampiran VIII Standar Biaya Operasional
9. Peraturan Dirjen Dikdasmen no. 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum SMK
10. Peraturan Dirjen Dikdasmen no. 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum SMK
11. Peraturan Dirjen Dikdasmen no. 464//D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
12. Surat Edaran dari Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan penyusunan RKJM secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sebagai dasar bagi sekolah dalam melaksanakan program-program sesuai dengan visi, misi,
tujuan, dan sasaran sekolah.
2. Sebagai dasar bagi sekolah untuk membuat target yangakan dicapai sebagai tonggak-tonggak
keberhasilan sekolah dalam jangka pendek, dan menengah.
3. Sebagai dasar bagi sekolah untuk menentukan langkah-langkah strategis merubah dari
kondisi nyata sekolah yang ada sekarang menuju kondisi sekolah yang diharapkan.
4. Untuk memberikan gambaran kepada stakeholder sekolah (khususnya kepada orang tua
siswa/masyarakat) terhadap segala bentuk program sekolah yang akan diselenggarakan, baik
dalam jangka pendek dan menengah

1.3.2. Tujuan Khusus


Adapun tujuan penyusunan RKJM secara khusus adalah:
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat
kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar
sekolah dan Dinas Pendidikan provinsi Jawa Jawa Tengah.
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
7. Sebagai dasar ketika kita melaksanakan monitoring dan evaluasi pada akhir program.

1.4. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan RKJM ini adalah untuk memberi arah dan
bimbingan kepada para pelaku sekolah dalam rangka menciptakan perubahan ke arah yang lebih
baik dalam meningkatkan dan mengembangkan dengan menekan risiko kegagalan dan
mengantisipasi ketidakpastian masa depan. Dengan adanya RKJM diharapkan dapat dijadikan
sebagai : (1) Pedoman kerja untuk perbaikan dan pedoman sekolah, (2) Sarana untuk melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, serta, (3) Bahan untuk mengajukan
usulan pendanaan dan pengembangan sekolah.

1.5. Ruang Lingkup


Ruang lingkup proses penyusunan RKJM dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: tahap
persiapan, tahap perumusan RKJM, dan diakhiri pengesahan RKJM. Adapun alur proses
penyusunan RKJM dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini kepala sekolah membentuk tim perumus RKJM yang disebut Tim
Pengembang Sekolah(TPS) . Tim ini berasal dari unsur Guru, manajemen sekolah dan
kepala sub bagian tata usaha.
2. Perumusan RKJM
Perumusan RKJM mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : Kesatu adalah dengan
menyusun analisis SWOT( strengths, weaknesses, opportunities, dan threats. Analisis ini
bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh SMK Negeri 1 Kutasari,
yaitu dengan cara membandingkan antara ”apa yang diinginkan (harapan)” dengan ”apa yang
ada saat ini ” di SMK Negeri 1 Kutasari, atau upaya untuk mempertahankan suatu
keberhasilan yang telah dicapai sekolah.
Kedua adalah dengan menyusun analisis kesenjangan untuk membandingkan kekuatan dan
kelemahan sekolah juga mempertimbangan peluang dan ancamannya.
Ketiga adalah dengan menentukan alternatif pemecahan dengan merumuskan solusi untuk
mengurangi kelemahan sekolah dan menghilangkan ancaman yang mungkin terjadi.
Keempat adalah penyusunan time lineatau sebaran waktu kegiatan yang ingin dan akan
dicapai
3. Pengesahan RKJM
RKJM setelah tuntas disusun oleh tim pengembang sekolah maka ditandatangani oleh kepala
sekoladan ketua komite sekolah. Pengesahan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan setelah
diverifikasi oleh para pengawas SMK.
BAB II
PROFIL SMK NEGERI 1 KUTASARI

2.1. Riwayat Singkat Sekolah


SMK Negeri 1 Kutasari berdiri pada 4 Juli 2008 berdasarkan Surat Persetujuan Izin
Operasional Nomor 421.5/2122/2008. Peletakan batu pertama pada 10 Juni 2011 berdasarkan
Surat izin Pendirian Gedung Sekolah Nomor 421.5/190/2011. SMK Negeri 1 Kutasari bertempat
di Jalan Raya Tobong Desa Meri, Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Di Tahun 2008
SMK Negeri 1 Kutasari mulai menerima siswa baru dan baru terdapat satuJurusan / Program
Keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Jurusan Akuntansi (AK) dibuka pada tahun Pelajaran 2012/2013 dan setahun kemudian
Pada Tahun Pelajaran 2013/2014, baru dibuka Jurusan / Program Keahlian Teknik Sepeda Motor
(TSM). SMK Negeri 1 Kutasari menempati lahan seluas 8534,7 meter persegi yang sekarang
secara resmi sudah menjadi local Kampus SMK Negeri 1 Kutasari di Desa Meri Kecamatan
Kutasari.Di tempat inilah SMK Negeri 1 Kutasari dari awal permulaan sampai saat ini segala
aktifitas Pendikan berlangsung dalam rangka mewujudkan generasi Bangsa yang Taqwa,
Profesional dan Berwawasan Global dengan Budaya SIGAP ( Santun, Inovatif, Giat, Amanah
dan Percaya Diri ).

2.2. Data-data Sekolah


A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Kutasari
Jenis Sekolah : Kejuruan Teknologi
Didirikan Pada : 2008
Izin Operasional : 421.5/2122/2008 tanggal 24 Juli 2008
NSS / NPSN : 321030309011 / 20356186
Kepala Sekolah : Trisna Widada, S.Pd.
Kompetensi Keahlian :
1. Akutansi dan Keuangan Lembaga
2. Teknik Komputer Dan Jaringan
3. Teknik Sepeda Motor
4. Desain Pemodelan Informasi Bangunan
5. Teknik Pendinginan Dan Tata Udara
Alamat : Jalan Raya Tobong Kutasari, Pucangluwuk I,
Meri, Purbalingga, Kabupaten Purbalingga,
Jawa Tengah
Kode Pos : 53361
Website : https://smkn1kutasari.sch.id/
email : smkn1kutasari@ymail.com
Kelurahan : Kutasari
Kecamatan : Kutasari
Kota : Purbalingga
Provinsi : Jawa Tengah

B. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


B.1. Data Pendidik
Jenjang Pendidikan
S1/D IV S2 Jumlah
NO PENDIDIK Non Non Total
PNS PNS PNS PNS
1 Muatan Nasional 3 13 1 17
2 Muatan Kewilayahan
1 7 8
Muatan Lokal (B. Jawa) 2 2
C1 (Fisika, Kimia, Simdig) 3 3
3 Muatan Peminatan Kejuruan :
Akutansi Lembaga Keuangan 8 8
Teknik Komputer Dan Jaringan 4 2 6
Teknik Bisnis Dan Sepeda Motor 6 6
Desain Pemodelan Dan Informasi 3 3
Bangunan
Teknik Pendinginan Dan Tata
Udara 1 2 3
4 Bimbingan Karir (BK) 4 4
Jumlah 9 50 1 60
B.2. Data Tenaga Kependidikan
Jenjang Pendidikan
TENAGA SLTA D III S1 Jumlah
NO
KEPENDIDIKAN Total
PNS Non PNS Non PNS Non
1 Tenaga Administrasi 6 6
2 Tenaga Perpustakaan 1 1
3 Tenaga Lab / Bengkel 1 1 2
4 Tenaga Teknis
2 2
(Teknisi)
5 Petugas Layanan
8 8
Khusus
Jumlah 9 1 9 19

B.3. Data Peserta Didik


B.3.1. Tahun Pelajaran 2018/2019

TINGKAT
NO KOMP. JUMLAH
KEAHLIAN X XI XII XIII
L P L P L P L P L P Total
1 AKL 10 131 13 128 16 155 453
2 TKJ 62 43 82 50 72 55 364
3 TBSM 142 2 94 111 349
4 DPIB 15 21 36
5 TPTU 20 14 34
1236

TOTAL 460 367 409

B.3.2. Tahun Pelajaran 2019/2020

TINGKAT
NO KOMP. X XI XII XIII JUMLAH
KEAHLIAN
L P L P L P L P L P Total
1 AKL 6 96 10 127 13 124 376
2 TKJ 59 46 57 42 82 50 336
3 TBSM 142 2 94 - 111 - 337
4 DPIB 24 47 11 19 - - 101
5 TPTU 18 12 41 24 - - 96
1257

TOTAL 452 425 380

B.3.3. Tahun Pelajaran 2020/2021

TINGKAT
NO KOMP. JUMLAH
KEAHLIAN X XI XII XIII
L P L P L P L P L P Total
1 AKL 4 104 6 95 10 126 345
2 TKJ 36 72 58 43 55 41 305
3 TBSM 101 7 100 6 117 2 333
4 DPIB 11 25 21 45 11 18 131
5 TPTU 16 20 41 24 18 12 131
1245

TOTAL 396 439 410

B.4. Data Sarana Dan Prasarana


No Nama Ruangan Jumlah Luas/Unit Kondisi

1 Ruang Pembelajaran Umum Baik = …


Rusak = ….
2 Ruang Pembelajaran Khusus Baik/rus
ak
3 Ruang Pimpinan 1 Baik/rus
ak
4 Ruang Guru Baik/rus
ak
5 Ruang Tata usaha Baik/rus
ak
6 Ruang Konseling 1 Baik/rus
ak
7 Ruang UKS 1 Baik/rus
ak
8 Ruang OSIS 1 Baik/rus
ak
9 Gudang Baik/rus
ak
10 Lapang Olahraga 1 Baik/rus
ak
11 Kantin Baik/rus
ak
12 Jamban Baik/rus
ak
13 Tempat Ibadah 1 Baik/rus
ak
14 Tempat parkIr Baik/rus
ak
15 Ruang BKK/Hubin Baik/rus
ak
16 Perpustakaan 1 Baik/rus
ak
17 ……………………………….. … … …

18 ……………………………….. … … …

19 ……………………………….. … … …

20 ……………………………….. … … …

B.5. 5. Data Peralatan Kompetensi Keahlian Akutansi Lembaga Keuangan


Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11

12

13

14

15
16
17
18
19
20

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
21
22
23
24
25

26
27
28
29
30
31
32
33

34

35

36
37
38
39
40
41

42

43
44
45
46

47
48
49
50

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
51
52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

63

64

65
66
67
68

69
70
71
72
73
74

75

76

77

78

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
79
80
81
82

83

84

85
86
87
88
89

B.5. 6. Data Peralatan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan


Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
1 PC Server 1 1 0
2 PC UNBK (CORE I7) 6 5 1
3 PC CADANGAN 2 2 0
UNBK (CORE I5)
4 PC DAPODIK 1 1 0
5 MIKROTIK PC 1 1 0
6 UPS SERVER 2 1 1
7 AC 12 12 0
8 RAK SERVER 2 2 0
9 RAK ALAT 1 1 0
10 ETALASE ALAT 3 3 0
LEMARI KAYU 0
11 2 2
UPS UNBK 2
12 6 4
LCD 3
13 PROJECTOR 28 25
CISCO 0
14 3 3
SCANNER LIDE 0
15 120 1 1
16 SIP PHONE (VOIP) 7 6 1
17 HEADSHET 150 150 0
18 MIKROTIK RB951 19 18 1
MIKROTIK 5
19 RB750 22 17
20 MIKROTIK RB941 196 188 8

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
SWITCH 14 0
21 24 PORT 14
22 UBIQUITY M5 8 8 0
23 UBIQUITY M2 2 2 0
24 MIKROTIK OMNI 1 1
GROOVE
25 KABEL PIGTAIL 9 9 0

26
27
28
29
30
31
32
33

34

35

36
37
38
39
40
41

42

43
44
45
46

47
48
49
50
Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
51
52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

63

64

65
66
67
68

69
70
71
72
73
74

75

76
77

78

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
79
80
81
82

83

84

85

86
87
88
89

B.5. 7. Data Peralatan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Dan Sepeda Motor
Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
1 SEPEDA MOTOR 6 4 2 6 2
(MATIC)

2 SEPEDA MOTOR 17 6 11 6 0
(MANUAL)

3 STAND SEPEDA 3 3 0
MOTOR (MATIC) 3 0

4 STAND SEPEDA 4 4 0 4 0
MOTOR (MANUAL)

5 STAND 5 3 2 5 2
KELISTRIKAN
BODY
6 STAND KEMUDI 4 4 0 5 1

7 STAND MESIN 4 1 3 5 4

8 STAND CVT 1 1 0 1 0

9 STAND ELEKTRIK 2 2 0 2 0
STARTER

10 KOMPRESSOR 3 3 0
UDARA 3 0

TYRE 0
11 CHANGER 1 1 1 0

MESIN LAS 0
12 3 3
3 0
MESIN 1
13 GERINDA 2 1
3 2
BOR TANGAN 0
14 2 2
2 0
BOR DUDUK 0
15 1 1 1 0
16 CHARGER ACCU 6 5 1 5 0

17 BIKELIFT 5 5 0 5 0

18 INSTALASI 1 1 0 1 0
KOMPRESSOR

TOOLRACK 0
19 SET 5 1 5 4

20 TOOLBOX SET 7 7 0 7 0

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
TOOLBO 20 0 25 5
21 X 20

22 SPECIAL TOOLS 1 1 0 1 0
YAMAHA
23 KUNCI RING SET 16 14 2
15 1
24 KUNCI PAS SET 4 3 1

25 KUNCI RING PAS 6 5 1 15 12


SET
15 10
KUNCI L SET 0
26 22 22 25 3
27 KUNCI L BINTANG 22 22 0 22 3
SET

28 OBENG SET 9 9 0 15 6

29 KUNCI SOK SET 11 11 0 15 4

30 KUNCI STEL KLEP 22 17 5 20 3

31 KUNCI T 8 13 13 0 15 2

32 KUNCI T 10 17 17 0 20 3

33 KUNCI T 12 12 12 0 15 3

KUNCI T 14 0
34 7 7 15 8

35 KUNCI T 17 6 6 0 15 9

0
36 TANG POTONG 14 14 20 6

37 TANG JEPIT 17 17 0 20 3

38 TANG CUCUT 10 10 0 15 5

TANG KOMBINASI 0
39 17 17 20 3
40 TANG SIRKLIP 19 13 6 20 7
LUAR

4
41 TANG SIRKLIP 19 17 20 3
DALAM

42 OBENG + 12 11 1 15 4
1
43 OBENG - 5 4 15 11

44 OBENG SETTING 10 10 0 15 5

45 OBENG KETROK 12 12 0 15 3

46 KUNCI BUKA KLEP 15 11 4 15 4


1
KUNCI MOMENT 6 5 5 0
47

48 IMPACT AIR 5 5 0 5 0
WRENCH

49 PALU 10 9 1 15 6

50 GERGAJI BESI 8 8 0 10 2

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
51 KIKIR 15 14 1 15 1

7
52 AIR GUN 24 17 20 3

6
53 AIR PRESSURE 11 5 15 10

54 JANGKA SORONG 0.05 48 24 24 40 16


0.05

55 JANGKA SORONG 0.01 4 4 0 15 11


0.01

56 JANGKA SORONG 1 1 0 15 14
DIGITAL
14
57 MICROMETER 32 26 6 40

58 HIDROMETER 12 12 0 15 3

MULTITESTE 9
59 R ANALOG 17 8 15 7

60 MULTITESTER 26 20 6 20 0
DIGITAL
61 TACHOMETER 6 6 0 6 0

0
62 PRESSURE GAUGE 6 6 6 0

63 DIAL BORE 5 5 0 5 0
GAUGE

DIAL 0
64 INDICATOR 3 3 5 2

FULLER GAUGE 0
65 0.3 mm- 1.00 mm 10 10 15 5
66 COMPRESSION 7 7 0 7 0
TESTER

67 WATER TANK 1 1 0 1 1
LEAK DETECTOR

MAGNETIC BLOK 0
68 3 3 5 2
SCANNER HONDA 1 0 2 1
69 1
70 SCANNER 2 0 2 2 2
YAMAHA

FUEL 0
71 INJECTION 1 1 2 1
TESTER

72 CDI TESTER 1 1 0 1 0

73 TESPEN DC 8 6 2 10 2

SOLDER 2
74 5 3 5 0
DESOLDERING 2 0
75 PUMP 2 2 0

76 LEMARI ALAT 2 2 0 3 1

ALAT TAMBAL 2 2 0 5 3
77 BAN

78 JAK STAND 4 4 0 5 1
Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
79 DONGKRAK 1 1 0 1 0

80 RAGUM 2 2 0 2 0

81 NAMPAN 15 15 0 30 15
STAINLESS

MANGKOK 0
82 5 5 30 25
STAINLESS

KUNCI PEMBUKA 0
83 PULLEY 2 2 2 0
BELAKANG CVT

TREKER PENAHAN 0
84 6 6 6 0
PULLEY DEPAN

TREKER 8 0 10 2
85 RODA 8
BELAKAN
G MATIC

TREKER 0
86 MAGNET 5 5 10 5

87 ECM TESTER 1 1 0 2 1

88 INFUS INJEKSI 2 2 0 5 3

89

B.5. 8. Data Peralatan Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan
Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11

12

13

14

15
16
17
18
19
20

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
21
22
23
24
25

26
27
28
29
30
31
32
33

34

35
36
37
38
39
40
41

42

43
44
45
46

47
48
49
50

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
51
52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

64

65
66
67
68

69
70
71
72
73
74

75

76

77

78

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
79
80
81
82

83

84

85

86
87
88
89

B.5. 9. Data Peralatan Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan Dan Tata Udara
Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11

12

13

14

15
16
17
18
19
20

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
21
22
23
24
25

26
27
28
29
30
31
32
33

34

35

36
37
38
39
40
41

42

43
44
45
46

47
48
49
50

Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
51
52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

63

64

65
66
67
68

69
70
71
72
73
74

75

76

77

78
Keadaan barang
NO Nama Alat Spesifikasi Kebutuhan Kurang
Jml Baik Rusak
79
80
81
82

83

84

85

86
87
88
89

C. Prestasi Sekolah
C.1. Prestasi Akademik Peserta Didik

NO BIDANG JUARA LOMBA/KEJUARAAN PELAKSANAAN

Networking … Perlombaan Informatika


1 1 Web Design Competition
2018 / contoh
Perlombaan Informatika
2 Sepeda Elektrik 3 Web Design Competition
2018 / contoh
3 Web Design 1 LKS tingkat Kota Bandung /
contoh
4 IT Software 1 LKS tingkat Kota Bandung
/contoh
5

7
NO BIDANG JUARA LOMBA/KEJUARAAN PELAKSANAAN

Networking … Perlombaan Informatika


8 1 Web Design Competition
2018 / contoh
9 Perlombaan Informatika
Sepeda Elektrik 3 Web Design Competition
2018 / contoh
10 Web Design 1 LKS tingkat Kota Bandung /
contoh
11 IT Software 1 LKS tingkat Kota
Bandung /contoh
12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27
C.2. Prestasi Non Akademik Peserta Didik

NO BIDANG JUARA LOMBA/KEJUARAAN PELAKSANAAN

Karate Kumite Junior -55 Kg


1 1 Putra / contoh

Kumite Junior -70 Kg Putra /


2 Paskibra 3 contoh

3 Muaythai 1 Kumite Junior -68 Kg Putra /


contoh
4 Fotografi 1 Purwa LKBB tingkat jateng /
contoh
5

10

11

12

13

14

15

16
NO BIDANG JUARA LOMBA/KEJUARAAN PELAKSANAAN

Karate Kumite Junior -55 Kg Putra /


17 1 contoh
Kumite Junior -70 Kg Putra /
18 Paskibra 3 contoh
19 Muaythai 1 Kumite Junior -68 Kg Putra /
contoh
20 Fotografi 1 Purwa LKBB tingkat jateng /
contoh
21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

D. Pemetaan Mutu Evaluasi Diri Sekolah


2017/2018 2018/2019 2019/2020
No Standar
Nilai Nilai Nilai
1 Standar Kompetensi Lulusan 6,39 6,37 6,99
2 Standar Isi
5,84 5,46 6,78
3 Standar Proses
6,77 6,4 6,99
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,36 5,87 6,99
5 Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 3,23 3,7 5,2
6 Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan 3,71 3,34 4,62
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6,22 5,64 6,92
8 Standar Pembiayaan 6,19 6,1 6,99

Pencapaian Mutu dalam Gambar Diagram

Radar PMP 2019


Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pembiayaan 10 Standar Isi

Standar Pengelolaan Pendidikan 0 Standar Proses

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan


Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Capaian 2019 Kab. Purbalingga 2019


Prov. Jawa Tengah 2019 Nasional 2019
Radar PMP Antar Tahun

Standar Kompetensi Lulusan


Standar Pembiayaan 10 Standar Isi

Standar Pengelolaan Pendidikan 0 Standar Proses

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan


Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Capaian 2016 Capaian 2017


Capaian 2018 Capaian 2019
Rapor mutu SMK Negeri 1 Kutasari tahun 2019 secara lebih mendetail adalah sebagai berikut :

STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2019


Nomor Standar/Indikator/SubIndikator   Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan   6,99 «««««

1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap   6,99 «««««

1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada 7 «««««

Tuhan YME
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 7 «««««

1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 7 «««««

1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 7 «««««

1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 7 «««««

1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7 «««««

1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 7 «««««

1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab 6,99 «««««

1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 7 «««««

1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 7 «««««

1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan   7 «««««

1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif 7 «««««

1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan   6,99 «««««

1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 6,99 «««««

1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 7 «««««

1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 6,99 «««««

1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 7 «««««

1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 6,99 «««««

1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 7 «««««

2 Standar Isi   6,78 «««««

2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan   6,99 «««««

2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 7 «««««

2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 6,99 «««««

2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 7 «««««


2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 7 «««««

2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 7 «««««

2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur   6,99 «««««

2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum 7 «««««

2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 7 «««««

2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan 6,99 «««««

2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan 6,99 «««««

2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan   6,35 ««««

2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang 4,42 «««

berlaku
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi 7 «««««

2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 6,99 «««««

2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 6,99 «««««

3 Standar Proses   6,99 «««««

3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan   6,99 «««««

3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 7 «««««

3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7 «««««

3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 7 «««««

3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 6,99 «««««

3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat   6,98 «««««

3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 6,8 «««««

3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,99 «««««

3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 6,99 «««««

3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6,99 «««««

3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6,99 «««««

3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6,99 «««««

3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi 6,99 «««««

dimensi;
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6,99 «««««

3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 6,99 «««««

3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, 6,99 «««««
dan di mana saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 6,99 «««««

3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 6,99 «««««

3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan 6,99 «««««

efektivitas pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 6,99 «««««

3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6,99 «««««

3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran   6,99 «««««

3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 6,99 «««««

3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 7 «««««

3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 7 «««««

3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 7 «««««

3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 7 «««««

3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 6,99 «««««

4 Standar Penilaian Pendidikan   6,99 «««««

4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi   7 «««««

4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 7 «««««

4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 7 «««««

4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel   6,99 «««««

4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 6,99 «««««

4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 7 «««««

4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti   6,99 «««««

4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 6,99 «««««

4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 7 «««««

4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek   6,99 «««««

4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 7 «««««

4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 6,99 «««««

4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 7 «««««

4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur   7 «««««

4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur 7 «««««

4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 7 «««««


4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai 7 «««««

5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan   5,2 ««««

5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan   5,03 «««

5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 5 «««

5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran 7 «««««

5.1.4. Bersertifikat pendidik 2,18 ««

5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik


5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan   6,65 ««««

5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 «««««

5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 7 «««««

5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan 7 «««««

5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 7 «««««

5.2.5. Bersertifikat pendidik 7 «««««

5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 0 «

5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik


5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan   4,2 «««

5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 0 «

5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat 0 «

5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat


5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 7 «««««

5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai 0 «

ketentuan
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan   1,4 «

5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0 «

5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai 0 «

5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat


5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai 0 «

5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran


5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 7 «««««

5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan 7 «««««

5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik


5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan   0 «

5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 0 «

5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai 0 «

5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat


5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai 0 «

5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0 «

5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan 0 «

5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik


5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan   4,62 «««

6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai   4,57 «««

6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 7 «««««
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 0 «

6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 5,25 ««««

6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa 3,62 ««

6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 7 «««««

6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan 6,14 ««««

6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak   4,82 «««

6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 4,33 «««

6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar 1,4 «

6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 0,43 «

6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar 0 «

6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar


6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar 7 «««««

6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar


6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 7 «««««

6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai 7 «««««

6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 6,13 ««««

6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai 7 «««««

6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai


6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak   4,56 «««

6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 1,17 «

6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar 1,02 «

6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar 1,4 «

6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar 4,67 «««

6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 4,51 «««

6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 1,69 «


6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar 1 «

6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar 1 «

6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar 1 «

6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 7 «««««

6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 7 «««««

6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja 7 «««««

6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai 7 «««««

6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 1,4 «

6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 1,75 «

6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 0 «

6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 1 «

6.3.19. Kondisi gudang layak pakai


6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7 «««««

6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai 0 «

6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai 0,88 «

6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai 1,4 «

7 Standar Pengelolaan Pendidikan   6,92 «««««

7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan   7 «««««

7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 7 «««««

7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan 7 «««««

7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan 7 «««««

sekolah
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan   6,99 «««««

7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 6,99 «««««

7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 7 «««««

7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 6,99 «««««

7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 7 «««««

7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta 7 «««««

lembaga lain yang relevan


7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 7 «««««
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan   6,3 ««««

7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik


7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 7 «««««

7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik


7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 7 «««««

7.3.5. Berjiwa kewirausahaan


7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen   7 «««««

7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 7 «««««

8 Standar Pembiayaan   6,99 «««««

8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang   7 «««««

8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 7 «««««

8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 7 «««««

8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu 7 «««««

8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan   7 «««««

8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 7 «««««

8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik   6,99 «««««

8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber 7 «««««

lainnya
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 6,99 «««««

8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan 7 «««««

Dari capaian rapor mutu pendidikan diatas, maka mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Kutasari jika diukur berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut : Capaian nilai rata-rata Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dengan total nilai 6,83, Standar Penilaian memiliki nilai sebesar
6,97. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan memiliki capaian nilai rata-rata 5,09, Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan memiliki capaian nilai rata-rata 5,24 dengan
kategori menuju SNP 4. Standar Pengelolaan memiliki capaian nilai rata-rata 6,89 dengan kategori sesuai SNP. Standar Pembiayaan memiliki capaian nilai rata-rata 6,96
dengan kategori sesuai SNP. Dengan hasil rapor mutu tersebut maka mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Kutasari pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian tidak ditemukan permasalahan yang memerlukan perhatian khusus. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan memerlukan perhatian
khususnya pada peningkatan kompetensi guru, kompetensi kepala sekolah, kompetensi tenaga administrasi (TataUsaha), juga perlunya sertifikasi kompetensi keahlian bagi
guru-guru kejuruan dan beberapa tenaga administrasi.Pada Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan juga perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pemeliharaan dan
perawatan lingkungan dan gedung, perbaikan ruang teori, penambahan ruang praktik, dan optimalisasi ruang dan lahan yang sudahada. Adapun pada Standar Pengelolaan
permasalahan yang membutuhkan perhatian khusus adalah kegiatan supervisi akademik yang belum dilaksanakan dengan baik, sedangkan pada Standar Pembiayaan pihak
manajemen harus lebih baik lagi dalam melaksanakan perencanaan penggunaan anggaran, pengelolaannya, dan pelaporannya.
BAB III

RENCANA STRATEGIS

3.1. Visi SMK


Terwujudnya insan yang taqwa, profesional, berdaya saing, serta peduli dengan
lingkungan hidup
3.2. Misi SMK
1. Menyelenggarakan layanan pendidikan yang berbudaya dan berkarakter.
2. Menerapkan pola hidup tertib dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
3. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang komprehensif, kompetitif, berbasis ahlak mulia.
4. Mewujudkan sekolah sebagai pusat pengembangan diklat ketrampilan, serta mitra bagi industri.
5. Menyelenggarakan kegiatan Unit Produksi sekolah , dengan pelayanan dan produk standar pasar.
6. Menyelenggarakan proses pembelajaran berwawasan lingkungan hidup.
7. Melibatkan warga sekolah dalam usaha pelestarian lingkungan hidup.
8. Melibatkan warga sekolah dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan.
9. Melibatkan warga sekolah dalam upaya penanggulangan kerusakan serta perlindungan lingkungan
hidup.
Hasil Analisis :
misi ada tambahan
pandangan dari wks sarpras
karena peralatan dan branding IDUKA maka misi perlu ada mewujudkan / menyelenggarakan
IDUKA mitra masing masing komli baik kurikulum, sertifikasi, magang, peralatan, penyaluran
kerja

wks qmr
poin 6,7,8,9 disajadikan 1
mewujudkan SMK sebagai pusat keunggulan
menyelenggarakan pembelajaran berbasis industri dengan model PJBL/PBL baik dengan
guru/pengajar/dosen expert dari DUDI
dengan tingkat minimal 50jp/semester

3.3. Tujuan SMK


1. Terwujudnya kehidupan sekolah yang tertib, disiplin, dan berbudaya.
2. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang komprehensif, kompetitif, berbasis ahlak mulia.
3. Terwujudnya tenaga kerja tingkat menengah yang berahlak mulia, kompeten, disiplin, berdikasi dan
berdaya saing.
4. Terwujudnya sekolah sebagai pusat diklat kertampilan dan mitra industri.
5. Terwujudnya Unit Produksi sekolah sebagai unit pengembangan jiwa wirausaha yang tangguh,
berdaya saing dan marketable.
6. Terciptanya lingkungan SMK Negeri 1 Kutasari yang Asri, Hijau, Bersih dan sehat, bebas polusi.
7. Terwujudnya warga sekolah yang peduli pada pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan
perlindungan lingkungan hidup.

3.4. Sasaran SMK Negeri 1 Kutasari

1. Peserta didik SMK Negeri 1 Kutasari.


2. Masyarakat Sekitar SMK Negeri 1 Kutasari.
3. Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (Iduka).

3.5. Analisis SWOT


1. Standar Kompetensi Lulusan

Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)


1. Adanya program-program dalam pembinaan 1. Program-program dalam pembinaan sikap,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan pengetahuan, dan keterampilan masih belum
2. Adanya program ekstrakurikuler mencapai hasil yang diharapkan
3. Adanya program kokurikuler 2. Banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan
4. Adanya monitoring setiap kegiatan dari ekstrakurikuler secara konsisten
Kepala Sekolah secara berkala 3. Banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan
5. Adanya sinergi antara WKS 2 Bidang kokurikuler secara konsisten
Kesiswaan dengan WKS 1 Bidang Kurikulum, 4. Kurangnya kedisiplinan dalam pengerjaan
WKS 3 Bidang Sarpras dan Ketenagaan, WKS laporan dan SPJ
4 Bidang Humas dan WKS 5 Bidang QMR 5. Kurangnya koordinasi WKS 2 Bidang
6. Mengimplementasikan evaluasi secara rutin Kesiswaan dengan anggotanya
dalam program-program pembinaan sikap, 6. Kurang optimalnya penanganan terhadap
pengetahuan, dan keterampilan baik pelanggaran tata tertib sekolah
ekstrakurikuler, ko-kurikuler dan 7. Kurang optimalnya pemantauan peserta didik
intrakurikuler diluar sekolah ( komunikasi dengan wali
7. Memiliki lulusan yang unggul dalam bidang kelas )
akademik dan non-akademik
Opportunities (peluang) Threats (ancaman)
1. Banyaknya perlombaan yang diadakan oleh 1. Banyaknya organisasi / kegiatan pemuda di
pihak terkait luar sekolah yang lebih menarik
2. Adanya kegiatan pembinaan kegiatan 2. Banyaknya kegiatan anak diluar terkait sosial
kesiswaan dari pihak terkait media
3. Terjalinnya komunikasi dengan pihak IDUKA 3. Banyaknya informasi negative yang mudah
terkait peningkatan kualitas dan keterserapan diakses
lulusan

ASPEK ANALISIS KESENJANGAN


S 1. Adanya program-program dalam pembinaan 1. Perlu adanya Program Latihan Dasar
sikap, pengetahuan, dan keterampilan Kepemimpinan (LDK)
2. Adanya program ekstrakurikuler 2. Perlu adanya Program Pelatihan
3. Adanya program kokurikuler Manajemen Kegiatan dan Keuangan
4. Adanya monitoring setiap kegiatan dari 3. Perlu adanya Program Parenting Siswa
Kepala Sekolah secara berkala
5. Adanya sinergi antara WKS 2 Bidang
Kesiswaan dengan WKS 1 Bidang
Kurikulum, WKS 3 Bidang Sarpras dan
Ketenagaan, WKS 4 Bidang Humas dan
WKS 5 Bidang QMR
6. Mengimplementasikan evaluasi secara rutin
dalam program-program pembinaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan baik
ekstrakurikuler, ko-kurikuler dan
intrakurikuler
7. Memiliki lulusan yang unggul dalam bidang
akademik dan non-akademik
W 1. Program-program dalam pembinaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan masih belum
mencapai hasil yang diharapkan
2. Banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler secara konsisten
3. Banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan
kokurikuler secara konsisten
4. Kurangnya kedisiplinan dalam pengerjaan
laporan dan SPJ
5. Kurangnya koordinasi WKS 2 Bidang
Kesiswaan dengan anggotanya
6. Kurang optimalnya penanganan terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah
7. Kurang optimalnya pemantauan peserta didik
diluar sekolah ( komunikasi dengan wali
kelas )

ASPEK ANALISIS KESENJANGAN


O 1. Banyaknya perlombaan yang diadakan oleh 1. Dilakukan pembinaan khusus terhadapa
pihak terkait siswa/siswi berprestasi
2. Adanya kegiatan pembinaan kegiatan 2. Dibuatkan daftar siswa sesuai minat /
kesiswaan dari pihak terkait prestasi masing-masing
3. Terjalinnya komunikasi dengan pihak 3. Diadakan kegiatan kompetisi dibidang
IDUKA terkait peningkatan kualitas dan Seni, IPTEK, dan Kejuruan di tingkat
keterserapan lulusan sekolah
T 1. Banyaknya organisasi / kegiatan pemuda di
4. Dibuatkan kegiatan pelatihan
luar sekolah yang lebih menarik
kewirausahaan dalam pemanfaatan
2. Banyaknya kegiatan anak diluar terkait sosial
media
media
3. Banyaknya informasi negative yang mudah
diakses
2. Standar Isi

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


 Sudah memiliki kurikulum yang  Belum ada pemahaman mendalam baik
tersinkronisasi dengan industri dari IDUKA maupun pihak sekolah terkait
 Secara adminisrastif dan aspek formal pengimplementasian kurikulum berbasis
telah tersusun dokumen KTSP dengan industri
sesuai.  Penyusunan dokumen KTSP belum sesuai
 Sudah memiliki perangkat pembelajaran standar prosedur.
sesuai dengan kebutuhan  Kualitas perangkat pembelajaran masih
belum sesuai standar.

Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)


Tuntutan kebijakan kurikulum
 Adanya pedoman dan sosialisasi dari senantiasa berubah mengikuti
pemerintah tentang penyusunan KTSP perkembangan jaman
 Dukungan dari pemerintah tentang
sosialisasi kurikulum berasis TEFA

ASPEK ANALISIS KESENJANGAN


S  Sudah memiliki kurikulum yang 1. Belum ada pemahaman mendalam
tersinkronisasi dengan industri baik dari IDUKA maupun pihak
 Sudah memiliki perangkat sekolah terkait pengimplementasian
pembelajaran sesuai dengan kurikulum berbasis industri
kebutuhan 2. Pelibatan pemangku kepentingan
terutama industri belum terlibat secara
W  Belum ada pemahaman maksimal.
mendalam baik dari IDUKA 3. Kurangnya pengetahuan dan
maupun pihak sekolah terkait pemahaman guru dalam penyusunan
pengimplementasian kurikulum perangkat / administrasi pembelajaran
berbasis industri yang sesuai standar.
 Kualitas dan pemahaman guru
dalam pembuatan perangkat
pembelajaran masih terbatas.

O Dukungan dari pemerintah tentang


sosialisasi kurikulum berbasis
TEFA

T Tuntutan kebijakan kurikulum


senantiasa berubah mengikuti
perkembanagan jaman

3. Standar Proses

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


 Secara administratif dan aspek formal  Penyusunan dokumen KTSP kurang
telah tersusun dokumen KTSP yang sesuai sesuai dengan standar prosedur
dengan kebutuhan  Belum melaksanakan evaluasi secara
periodic terkait pengembangan KTSP

 Dokumen administratif pembelajaran guru  Dalam proses belajar belum menerapkan


(RPP, Silabus, dll) telah menunjukkan proses berpikir tingkat tinggi
metode pembelajaran yang menerapkan
proses belajar tingkat tinggi

 Sudah dilaksanakan program supervisi  Belum adanya tindak lanjut dari hasil
 Telah melaksanakan Kunjungan Industri supervisi
 Pelaksanaan pembelajaran di luar kelas
seperti Kunjungan Industri belum sesuai
dengan kompetensi yang diinginkan/
diajarkan disekolah
 Sudah memiliki mitra IDUKA sebagai
tempat PKL  Penerapan Kurikulum berstandar Industri
belum optimal
 Sebanyak 75% kompetensi keahlian
belum memiliki kelas industri
 Terdapat 3 kompetensi keahlian yang
telah memiliki Unit Produksi  Kurang optimal dalam pengelolaan Unit
Produksi
Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)
 Kegiatan pelatihan/ workshop penyusunan  Format administrasi KBM senantiasa
administrasi KBM sering diprogramkan berubah, mengikuti kurikulum dan
oleh pemerintah/ Dinas Pendidikan ketentuan yang berlaku
 Kegiatan supervisi sudah diatur menurut  Dimasa pandemic banyak industri tidak
ketentuan yang berlaku bisa menerima PKL
 Beberapa industri bisa melaksanakan PKL  Belum semua industri memahami tujuan
pola daring program PKL
 SMK lain melaksanakan PKL di periode
yang sama atau berdekatan

ASPEK Analisis Kesenjangan


S  Secara administratif dan aspek formal telah tersusun  Perlunya peningkatan
dokumen KTSP yang sesuai dengan kebutuhan kuantitas dan kualitas
 Dokumen administratif pembelajaran guru (RPP, kelengkapan administrasi
Silabus, dll) telah menunjukkan metode dokumen KTSP
pembelajaran yang menerapkan proses belajar  Perlunya peningkatan
tingkat tinggi kemampuan guru dalam
 Sudah dilaksanakan program supervisi penerapan kurikulum
 Telah melaksanakan Kunjungan Industri berbasis tefa
 Sudah memiliki mitra IDUKA sebagai tempat PKL  Peningkatan pengetahuan
 Terdapat 3 kompetensi keahlian yang telah memiliki dan pemahaman serta
Unit Produksi penerapannya dalam
W  Penyusunan dokumen KTSP kurang sesuai dengan penyusunan perangkat
standar prosedur pembelajaran
 Belum melaksanakan evaluasi secara periodic terkait  Kunjungan Industri
pengembangan KTSP dengan waktu berbeda di
 Dalam proses belajar belum menerapkan proses jurusan
berpikir tingkat tinggi  Diadakannya IHT untuk
 Belum adanya tindak lanjut dari hasil supervisi sosialisasi kelas industry
 Pelaksanaan pembelajaran di luar kelas seperti  Peningkatan pengelolaan
Kunjungan Industri belum sesuai dengan kompetensi Unit Produksi
yang diinginkan/ diajarkan disekolah
 Penerapan Kurikulum berstandar Industri belum
optimal
 Sebanyak 60% kompetensi keahlian belum memiliki
kelas industry
 Belum melaksanakan pembelajaran berbasis
teaching factory (tefa)
O  Kegiatan pelatihan/ workshop penyusunan
administrasi KBM sering diprogramkan oleh
pemerintah/ Dinas Pendidikan
 Kegiatan supervisi sudah diatur menurut ketentuan
yang berlaku
 Beberapa industri bisa melaksanakan PKL pola
daring
T  Format administrasi KBM senantiasa berubah,
mengikuti kurikulum dan ketentuan yang berlaku
 Dimasa pandemic banyak industri tidak bisa
menerima PKL
 Belum semua industri memahami tujuan program
PKL
 SMK lain melaksanakan PKL di periode yang sama
atau berdekatan

4. Standar Penilaian

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


 Hasil penilaian sudah terekam dengan  Kegiatan remedial dan pengayaan belum
lengkap di server sekolah dilaksanakan secara optimal
 Kegiatan penilaian sudah dilaksanakan  Instrumen penilaian yang digunakan
dengan berbasis komputer dalam jaringan belum seluruhnya berada pada level
HOTS
 Masih mengalami gangguan koneksi pada
saat kegiatan penilaian
Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)
 Dukungan pemerintah dalam upaya untuk  Soal-soal ujian sudah pada level HOTS
melatih keterampilan berpikir tingkat
tinggi bagi para siswa
 Adanya ISP membantu penyediaan
bandwidth ke sekolah
 Tuntutan pemerintah agar guru
melaksanakan penilaian otentik

ASPEK Analisis Kesenjangan


S  Hasil penilaian sudah terekam dengan lengkap di  Penyusunan program
server sekolah remedial dan pengayaan
 Kegiatan penilaian sudah dilaksanakan dengan secara lengkap
berbasis komputer dalam jaringan  Peningkatan pemahaman
W  Kegiatan remedial dan pengayaan belum guru dalam melakukan
dilaksanakan secara optimal penilaian otentik dan
 Instrumen penilaian yang digunakan belum pembuatan soal HOTS
seluruhnya berada pada level HOTS  Peningkatan kemampuan
 Masih mengalami gangguan koneksi pada saat guru dalam menggunakan
kegiatan penilaian komputer berbasis aplikasi
ujian
O  Dukungan pemerintah dalam upaya untuk melatih  Peningkatan pengetahuan
keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi para siswa dan pemahaman tentang
 Adanya ISP membantu penyediaan bandwidth ke pentingnya program
sekolah remedial dan pengayaan
 Tuntutan pemerintah agar guru melaksanakan  Peningkatan kemampuan
penilaian otentik guru dalam pembuatan
T  Soal-soal ujian sudah pada level HOTS soal-soal HOTS

5. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Memiliki Tenaga Pendidik dan Tenaga 1. Tenaga personil caraka belum optimal
Kependidikan yg berusia rata-rata masih dalam pelaksanaannya, sehingga
muda. kebersihan kelas, halaman dan
2. Memiliki guru yang bersertifikat assesor. sebagainya perlu ditingkatkan.
3. Pembinaan yang berjalan secara kontinu 2. Beberapa Guru dan Tenaga TU masih
dan konsisten menjadikan semua tenaga ada yang kurang disiplin dan kurang
kependidikan di SMK N 1 Kutasari berdedikasi dalam melaksanakan tugas-
memiliki kualitas yang terus meningkat tugasnya.
dan wawasan yang terus berkembang. 3. Kurang rasa tanggung jawab dan
4. Penempatan personil sudah sesuai pengabdian yang optimal akan
dengan latar belakang profesinya. kepentingan bersama.
5. Visi dan misi selalu di sosialisasikan 4. Dalam pengendalian surat-surat dan
secara luas kepada seluruh tenaga agenda, ketatausahaan masih harus
kependidikan sehingga semua tenaga meningkatkannya.
kependidikan memiliki arahan yang jelas 5. Pelayanan administrasi kepada guru dan
untuk mencapai tujuan sekolah tersebut. siswa dari petugas Tata Usaha masih
6. Adanya tenaga kependidikan yang perlu ditingkatkan.
sudah sertifikasi yaitu sebanyak 19. 6. Laporan-laporan yang dilakukan oleh
ketatausahaan dalam pelaksanaan-nya
masih belum tepat waktu.
7. Kurangnya sikap tanggap akan tugas
pada kewajiban dan tanggung jawab
pekerjaan.
8. Belum semua guru berupaya dengan
sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan
kurikulum yang mengacu pada
pencapaian ketentuan balajar.
9. Masih ada guru yang belum
melaksanakan administrasi kurikulum
dengan sempurna serta belum
optimalnya dalam memanfaatkan sarana
dan prasarana yang ada.
10. Masih ada guru yang sering
terlambat masuk kelas, sehingga
mengakibatkan siswa berkeliaran di luar
kelas.
11. Masih ada guru yang belum optimal
dalam melaksanakan penilaian ataupun
memanfaatkan program perbaikan dan
pengayaan.
12. Belum optimalnya kegiatan
pelayanan pendidikan pada guru dalam
melaksanakan tertib KBM, disiplin
ataupun tugas-tugas yang mengarah
kepada peningkatan mutu.
13. Dalam menjalankan program,
sekolah masih bergantung pada
pemerintah.
PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)
1. Terdapat 19 guru yg sudah bersertifikasi, 1. SMK Negeri 1 Kutasari adalah sekolah
sehingga peluang untuk meningkatkan negeri yang berada di bawah naungan
mutu sekolah lebih tinggi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Sekolah ini merupakan sekolah negeri, Propinsi Jawa Tengah, sehingga tenaga
sehingga dalam penyaluran tenaga kerjanya merupakan hasil seleksi dari
pendidik dan kependidikan di sekolah ini pemerintah daerah yang berstatus ASN
dibantu oleh pemerintah, oleh karena itu mapun PPK.
sekolah ini memiliki peluang untuk 2. Era globalisi yang menuntut persaingan
meningkatkan mutu tenaga pendidik dan secara profesional.
kependidikan. 3. Kurangnya perhatian dari masyarakat
3. Memiliki perencanaan untuk tenaga terhadap keberadaan SMK N 1 Kutasari.
pendidik dan kependidikan yang matang,
seperti program tahunan, jangka
menengah dan jangka panjang, sehingga
dalam pencapaian tujuannya mempunyai
peluang yang lebih tinggi.
4. Sekolah ini menyelenggarakan program-
program yang bisa memotivasi guru,
sehingga bisa meningkatkan kinerja
tenaga pendidik dan kependidikan
disana.

6. Standar Sarana Dan Prasarana


KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
1. Terletak di lokasi yang baik, tepi 1. Luas lahan yang terbatas (8.534 m2)
jalan raya dan perbatasan 2 2. Belum memliki gambar siteplan
kabupaten baku untuk pengembangan
2. Tersedia ruang pembelajaran umum selanjutnya
dan ruang pembelajaran khusus 3. Belum tersedia laboratorium bahasa,
3. Tersedia ruang pimpinan, ruang kimia, fisika
administrasi, dan ruang guru 4. Jumlah Ruang belajar umum dan
4. Tersedia tempat ibadah ruang belajar khusus belum ideal
5. Tersedia infrastuktur penunjang 5. Bengkel/tempat praktik belum sesuai
seperti tempat parkir standard iduka
6. Tersedia bengkel/tempat praktik 6. Peralatan praktik belum sesuai
untuk semua kompetensi keahlian standard IDUKA
7. Tersedia jaringan internet. 7. Infrastuktur penunjang seperti
tempat parkir tidak mampu
menampung kendaraan siswa
PELUANG (Opportunities) TANTANGAN (Threats)
1. Perhatian pemerintah pada bidang 1. Bantuan Pemerintah untuk ruang
vokasi sangat besar praktik dan peralatan terbatas
2. Iduka terbuka untuk menjalin 2. Perkembangan teknologi di IDUKA
Kerjasama dengan sekolah sangat pesat
3. Adanya program bantuan dari 3. Sumber pendanaan dari PSM
pemerintah untuk pengembangan semakin dibatasi
RPS
4. Adanya bantuan pemerintah untuk
pemenuhan alat-alat praktik utama

ASPEK ANALISIS KESENJANGAN


S 1. Terletak di lokasi yang baik, tepi 1. Perlu dibuat siteplan yang baku sebagai
jalan raya dan perbatasan 2 acuan pengembangan bangunan
kabupaten sekolah.
2. Tersedia ruang pembelajaran 2. Penambahan Ruang melalui
umum dan ruang pembelajaran pengembangan Gedung arjuna menjadi
khusus 3 lantai
3. Tersedia ruang pimpinan, ruang 3. Pemenuhan peralatan lab/bengkel
administrasi, dan ruang guru sesuai standard iduka
4. Tersedia tempat ibadah 4. Pendampingan Iduka dalam penataan
5. Tersedia infrastuktur penunjang bengkel dan penentuan pengadaan
seperti tempat parkir Peralatan praktik sesuai standard iduka
6. Tersedia bengkel/tempat praktik
untuk semua kompetensi keahlian
7. Tersedia jaringan internet

W 1. Luas lahan yang terbatas


(8.534 m2)
2. Belum memiliki gambar siteplan
baku untuk pengembangan
selanjutnya
3. Belum tersedia laboratorium
bahasa, kimia, fisika
4. Bengkel/tempat praktik belum
sesuai standard iduka
5. Peralatan praktik belum sesuai
standard IDUKA
6. Infrastuktur penunjang seperti
tempat parkir tidak mampu
menampung kendaraan siswa
O 1. Perhatian pemerintah pada bidang 1. Selalu update dapodik dan takola untuk
vokasi sangat besar mengajukan bantuan pemerintah
2. Iduka terbuka untuk menjalin 2. Pendekatan dengan Iduka untuk
Kerjasama dengan sekolah pemberian bantuan peralatan praktik
3. Adanya program bantuan dari
pemerintah untuk pengembangan
RPS
4. Adanya bantuan pemerintah untuk
pemenuhan alat-alat praktik utama
T 1. Bantuan Pemerintah untuk ruang
praktik dan peralatan terbataas
2. Perkembangan teknologi di
IDUKA sangat pesat
3. Sumber pendanaan dari PSM
semakin dibatasi

7. Standar Pengelolaan

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


1. Adanya Visi-Misi yang jelas dan terukur. 1. Meskipun sudah disosialisasikan tetapi
2. Memiliki struktur. Organisasi sesuai warga sekolah masih banyak yang tidak
kebutuhan. paham dengan visi dan misi sekolah.
3. Memiliki ProgramEvaluasi Kegiatan 2. Beberapa program yang disusun tidak
Sekolah. dapat terealisasi karena dukungan dana
4. Memiliki Tata Tertib pendidik dan tenaga sangat minim.
Kependidikan.
5. Dukungan Sumber Daya Manusia yang
cukup.
6. Memiliki dukungan informasi
managemen secara digital.
7. Sekolah memiliki program
pengembangan diri.

Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)


1. Dengan terbatasnya peruntukan dana 1. Isu sekolah gratis yang disampaikan oleh
yang diberikan oleh pemerintah adalah pemerintan menjadi alas an bagi orang tua
kesempatan bagi sekolah untuk mencari untuk berkeberatan memberikan
dukungan dana dari komite sekolah atau sumbangan ke sekolah.
melalui dana hibah SMK Pusat 2. Peningkatan mutu antar sekolah yang
Keunggulan. semakin kompetitif.
2. Adanya program new model TEFA serta 3. Tuntutan kebutuhan informasi yang
reskilling dan Upskilling Guru, Instruktur sangat cepat.
serta pengelola program sekolah dalam 4. Layanan data yang cepat, akurat, dan
upaya memenuhi program kegiatan untuk akuntabel.
meningkatkan atau memenuhi mutu
sekolah.

ASPEK Analisis Kesenjangan


S 1. Adanya Visi-Misi yang jelas dan terukur. 1. Adanya pelatihan pengelolaan
2. Memiliki struktur. Organisasi sesuai sekolah yang teratur dan
kebutuhan. terstruktur dalam berbagai bidang.
3. Memiliki ProgramEvaluasi Kegiatan Sekolah. 2. Meningkatkan peran SPMI dalam
4. Memiliki Tata Tertib pendidik dan tenaga pengawasan mutu sekolah.
Kependidikan. 3. Perlunya sosialisasi tentang
5. Dukungan Sumber Daya Manusia yang cukup. program sekolah ke semua warga
6. Memiliki dukungan informasi managemen sekolah.
secara digital. 4. Keterlibatan pihak IDUKA
7. Sekolah memiliki program pengembangan diri. sebagai narasumber dalam
workshop pengelolaan sekolah
W 1. Meskipun sudah disosialisasikan tetapi warga 1. Inkonsistensi antara perencanaan
sekolah masih banyak yang tidak paham dengan dan pelaksanaan pengembangan
visi dan misi sekolah. program sekolah terkait dengan
2. Beberapa program yang disusun tidak dapat isu peraturan penggunaan dana
terealisasi karena dukungan dana sangat minim. pemerintah.
2. Perlunya manajemen dan analisis
beban kerja pada masing – masing
unit kerja untuk mencukup
seluruh aktifitas proses bisnis dan
manajemen sekolah.
O 1. Dengan terbatasnya peruntukan dana yang 1. Dukungan dana pemerintah belum
diberikan oleh pemerintah adalah kesempatan mencukupi keseluruhan kebijakan
bagi sekolah untuk mencari dukungan dana dari peningkatan mutu layanan
komite sekolah atau melalui dana hibah SMK Pendidikan pada SMK Pusat
Pusat Keunggulan. keunggulan.
2. Adanya program new model TEFA serta
reskilling dan Upskilling Guru, Instruktur serta
pengelola program sekolah dalam upaya
memenuhi program kegiatan untuk
meningkatkan atau memenuhi mutu sekolah.
T 1. Isu sekolah gratis yang disampaikan oleh 1. Belum optimalnya daya serap
pemerintan menjadi alasan bagi orang tua untuk anggarapan untuk meningkatkan
berkeberatan memberikan sumbangan ke kualitas layanan Pendidikan.
sekolah.
2. Peningkatan mutu antar sekolah yang semakin
kompetitif.
3. Tuntutan kebutuhan informasi yang sangat
cepat.
4. Layanan data yang cepat, akurat, dan akuntabel.

8. Standar Pembiayaan
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Adanya Sumber dana 1. Pencairan dana BOS dan BOP yang
operasional dari pemerintah (BOS dan mengalami keterlambatan
BOP) 2. Banyaknya kegiatan yang harus dibiayai,
2. Sekolah memiliki rencana baik dari pemerintah maupun dari
penggunaan keuangan (RKAS) masyarakat.
3. Kurang tertibnya dalam pengumpulan
SPJ
4. Bendahara sekolah adalah guru

Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)


1. Adanya dukungan dari Pemerintah 1. Kondisi Perekonomian yang tidak
terhadap biaya operasional Sekolah menentu/ menurun
2. Adanya dukungan Alumni untuk 2. Adanya pandemi covid-19
pembiayaan pengembangan sekolah

ASPEK Analisis Kesenjangan


S 1. Adanya sumber dana operasional 1. Menyusun program prioritas untuk
dari pemerintah (BOS dan BOP) setiap bidang
2. Sekolah memiliki rencana
penggunaan keuangan (RKAS)
W 1. Pencairan dana BOS dan BOP yang 1. Pengguna dana kegiatan diberikan
mengalami keterlambatan batas waktu dalam pengumpulan SPJ
2. Banyaknya kegiatan yang harus 2. Sebelum mengajukan dana
dibiayai, baik dari pemerintah maupun berikutnya, SPJ sebelumnya harus
dari masyarakat. sudah diselesaikan
3. Kurang tertibnya dalam pengumpulan 3. Tugas tambahan sebagai bendahara
SPJ lebih menyita waktu dibandingkan
4. Bendahara sekolah adalah guru tugas utama sebagai pendidik

O 1. Adanya dukungan dari Pemerintah 1. Peserta didik kelas XII yang telah
terhadap biaya operasional Sekolah lulus diharapkan memberikan
2. Adanya dukungan Alumni untuk sumbangan seikhlasnya
pembiayaan pengembangan sekolah

T 1. Kondisi Perekonomian yang tidak 1. Tidak semua peserta didik mampu


menentu/ menurun membeli kuota internet untuk
2. Adanya pandemi covid-19 pembelajaran jarak jauh
3.6. Alternatif Pemecahan Masalah
No KOMPONEN ANALISIS KESENJANGAN LANGKAH ALTERNATIF
1 SKL  Perlu adanya Program Latihan Dasar  Terlaksananya Program
Kepemimpinan (LDK) Latihan Dasar
 Perlu adanya Program Pelatihan Kepemimpinan (LDK)
Manajemen Kegiatan dan Keuangan  Terlaksananya Program
 Perlu adanya Program Parenting Pelatihan Manajemen
Siswa Kegiatan dan Keuangan
 Dilakukan pembinaan khusus  Terlaksananya Program
terhadapa siswa/siswi berprestasi Parenting Siswa
 Dibuatkan daftar siswa sesuai minat /  Dilaksanakannya
prestasi masing-masing pembinaan khusus
 Diadakan kegiatan kompetisi terhadapa siswa/siswi
dibidang Seni, IPTEK, dan Kejuruan berprestasi
di tingkat sekolah  Dilaksanakannya
 Dibuatkan kegiatan pelatihan pembuatan daftar siswa
kewirausahaan dalam pemanfaatan sesuai minat / prestasi
media masing-masing
 Dilaksanakannya kegiatan
kompetisi dibidang Seni,
IPTEK, dan Kejuruan di
tingkat sekolah
 Dilaksanakannya kegiatan
pelatihan kewirausahaan
dalam pemanfaatan media
2. Standar Isi  Belum ada pemahaman mendalam  Workshop sinkronisasi
baik dari IDUKA maupun pihak kurikulum dengan IDUKA
sekolah terkait pengimplementasian secara berkelanjutan dan
kurikulum berbasis industry berkesinambungan.
Workshop sinkronisasi kurikulum  Workshop Peningkatan
dengan IDUKA secara berkelanjutan
pengetahuan dan
dan berkesinambungan.
 Workshop Peningkatan pengetahuan pemahaman Guru dalam
dan pemahaman Guru dalam
penyusunan perangkat /
penyusunan perangkat / administrasi
pembelajaran yang baik dan benar administrasi pembelajaran
 Pelibatan pemangku kepentingan yang baik dan benar
terutama industri belum terlibat
secara maksimal.
 Kurangnya pengetahuan dan
pemahaman guru dalam penyusunan
perangkat / administrasi
pembelajaran yang sesuai standar.
3 Standar  Perlunya peningkatan kualitas  Workshop IHT
Proses
kelengkapan administrasi dokumen penyusunan perangkat
KTSP. pembelajaran/
 Perlunya peningkatan kemampuan administrasi dokumen
guru dalam penerapan kurikulum KTSP
berbasis tefa.  Workshop IHT
 Peningkatan pengetahuan dan Pembelajaran Berbasis
pemahaman serta penerapannya Projek (PjBL)
dalam penyusunan perangkat  Workshop IHT
pembelajaran. peningkatan pengetahuan
 Kunjungan Industri dengan waktu dan pemahaman terhadap
berbeda di jurusan. perangkat pembelajaran
 Diadakannya IHT untuk sosialisasi  Penyusunan jadwal dan
kelas industry. persiapan Kunjungan
 Peningkatan pengelolaan Unit Industri di masing-masing
Produksi. komli
 Workshop IHT sosialisasi
kelas industri
 Pendampingan dari Mitra
INDUKA atau studi
banding ke sekolah lain
dengan Unit Produksi
yang sejenis
4 Standar  Penyusunan program remedial dan  Menyusun program
Penilaian pengayaan secara lengkap. remedial dan pengayaan
 Peningkatan pemahaman guru dalam oleh guru.
melakukan penilaian otentik dan  Workshop penyusunan
pembuatan soal HOTS. perangkat penilaian
 Peningkatan pengetahuan dan otentik dan pembuatan
pemahaman tentang pentingnya soal HOTS.
program remedial dan pengayaan.  Workshop penyusunan
 Peningkatan kemampuan guru dalam perangkat remedial dan
pembuatan soal-soal HOTS. pengayaan.
 Workshop penyusunan
soal-soal HOTS.
5 Standar  Tingkat kinerja yang belum setara  IHT& Diklat kompetensi
Pendidik Dan  Loyalitas & disiplin kerja kurang  Study banding
Tenaga  Pembagian joob deskriptcion belum  Pengkajian kembali
Kependidikan merata pembagian tugas
 Keteladanan sebagai guru kurang  Pembinaan & pengawasan
yang kontinyu
6 Standar  Perlu siteplan yang baku sebagai  Pembuatan siteplan yang
Sarana Dan acuan pengembangan bangunan baku.
Prasarana sekolah.  Pengembangan Gedung
 Penambahan Ruang melalui arjuna menjadi 3 lantai
pengembangan Gedung arjuna melalui program bantuan
menjadi 3 lantai pemerintah dan melalui
 Pemenuhan peralatan lab/bengkel PSM
sesuai standard iduka.  Melakukan Kerjasama
 Pendampingan Iduka dalam penataan dengan iduka
bengkel dan penentuan pengadaan  Operator dapodik dan
Peralatan praktik sesuai standard takola selalu update
iduka perkembangan sekolah
 Selalu update dapodik dan takola dan menggunggah ke
untuk mengajukan bantuan dapodik dan takola.
pemerintah
 Pendekatan dengan Iduka untuk
pemberian bantuan peralatan praktik
7 Standar  Adanya pelatihan pengelolaan  Workshop pelatihan
Pengelolaan sekolah yang teratur dan terstruktur pengelolaan sekolah yang
dalam berbagai bidang. teratur dan terstruktur
 Meningkatkan peran SPMI dalam dalam bidang pengelolaan
pengawasan mutu sekolah. sekolah.
 Perlunya sosialisasi tentang program  Meningkatkan peran
sekolah ke semua warga sekolah. SPMI dalam pengawasan
 Keterlibatan pihak IDUKA sebagai mutu SDM sekolah.
narasumber dalam workshop  Dilaksanakannya
pengelolaan sekolah. sosialisasi tentang
 Inkonsistensi antara perencanaan dan program sekolah ke semua
pelaksanaan pengembangan program warga sekolah.
sekolah terkait dengan isu peraturan  Mengundang pihak
penggunaan dana pemerintah. IDUKA sebagai
 Perlunya manajemen dan analisis narasumber dalam
beban kerja pada masing – masing workshop pengelolaan
unit kerja untuk mencukup seluruh sekolah.
aktifitas proses bisnis dan  Adanya analisis program
manajemen sekolah. sekolah dalam
 Dukungan dana pemerintah belum mendayagunakan sumber
mencukupi keseluruhan kebijakan dana terkait dengan
peningkatan mutu layanan relevansi antara
Pendidikan pada SMK Pusat perencanaan dan
keunggulan. pelaksanaan
pengembangan program
sekolah.
 Adanya perhitungan
analisis beban kerja untuk
menghitung secara
komprehensif kebutuhan
sumber daya manusia dan
sarana serta prasarana
untuk mengaplikasikan
program dan kegiatan
sekolah.
 Menyusun rencana
proposal pengembangan
dana sekolah melalui dana
hibah pemerintah,
masyarakat maupun
IDUKA.
 Mengoptimalkan unit
produksi atau usaha
Sekolah untuk
meningkatkan ketahanan
sumber dana sekolah.
8 Standar  Adanya program prioritas untuk  Menyusun program skala
Pembiayaan setiap bidang. prioritas untuk setiap
 Pengguna dana kegiatan diberikan bidang.
batas waktu dalam pengumpulan SPJ  Pengguna dana kegiatan
dan sebelum mengajukan dana diberikan waktu dalam
berikutnya, SPJ sebelumnya harus mengumpulkan SPJ
sudah diselesaikan. maksimal 2 minggu
 Tugas tambahan sebagai bendahara setelah kegiatan selesai.
lebih menyita waktu dibandingkan  Idealnya bendahara
tugas utama sebagai pendidik. dipegang oleh staf Tata
Usaha sekolah.
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM) SMK NEGERI 1 KUTASARI PERIODE 2021 – 2024
TARGET TAHUN
NO KOMPONEN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
20-21 21-22 22-23 23-24
Program Latihan Dasar Melaksanakan Program Terlaksananya Program Latihan
Kepemimpinan (LDK) Latihan Dasar Dasar Kepemimpinan (LDK)
1 x / tahun 1 x / tahun 1 x / tahun 1 x / tahun
Kepemimpinan (LDK) bagi
para siswa
Program Pelatihan Melaksanakan Program Terlaksananya Program Pelatihan
Manajemen Kegiatan dan Pelatihan Manajemen Manajemen Kegiatan dan Keuangan
1 x / tahun 1 x / tahun 1 x / tahun 1 x / tahun
Keuangan Kegiatan dan Keuangan
bagi siswa
Program Parenting Siswa Melaksanakan Program Terlaksananya Program Parenting
2 x / tahun 2 x / tahun 2 x / tahun 2 x / tahun
Parenting Siswa Siswa
Pembinaan khusus Melakukan Pembinaan Dilaksanakannya pembinaan khusus 5 bidang
5 bidang 5 bidang 5 bidang
terhadapa siswa/siswi khusus terhadapa terhadapa siswa/siswi berprestasi lomba
lomba lomba lomba
berprestasi siswa/siswi berprestasi akademik ( TKJ,
( TKJ, AKL, ( TKJ, AKL, ( TKJ, AKL,
AKL,
TBSM, TBSM, TBSM,
TBSM,
TPTU, TPTU, TPTU,
1 SKL TPTU,
DPIB ) DPIB ) DPIB )
DPIB )
Dilaksanakannya pembinaan khusus
12 bidang 12 bidang 12 bidang 12 bidang
terhadapa siswa/siswi berprestasi lomba lomba lomba lomba
non-akademik
Pembuatan daftar siswa Terdaftarnya siswa sesuai Dilaksanakannya pembuatan daftar 1 exemplar 1 exemplar 1 exemplar
1
sesuai minat / prestasi minat / prestasi masing- siswa sesuai minat / prestasi masing- exemplar (
( Buku ( Buku ( Buku
masing-masing masing masing Buku
Prestasi ) Prestasi ) Prestasi )
Prestasi )
Kegiatan kompetisi Mengadakan Kegiatan Dilaksanakannya kegiatan kompetisi
dibidang Seni, IPTEK, kompetisi dibidang Seni, dibidang Seni, IPTEK, dan Kejuruan 12 bidang 12 bidang 12 bidang 12 bidang
dan Kejuruan di tingkat IPTEK, dan Kejuruan di di tingkat sekolah lomba lomba lomba lomba
sekolah tingkat sekolah
Kegiatan pelatihan Mengadakan Kegiatan Dilaksanakannya kegiatan pelatihan
kewirausahaan dalam pelatihan kewirausahaan kewirausahaan dalam pemanfaatan 1 x / tahun 1 x / tahun 1 x / tahun 1 x /tahun
pemanfaatan media dalam pemanfaatan media media
No Target Tahunan
KOMPONEN PROGRAM KEGIATAN
INDIKATOR
21-22 22-23 23-24 24-25

2 Standar Isi Perlunya Workshop Tersusunnya


pemahaman Sinkronisasi 5 kurikulum
mendalam tentang kurikulum yang sudah
kurikulum berbasis dengan IDUKA tersinkronisas
industri secara i bersama 5
berkelanjutan IDUKA 5 5 5
kompete
dan kompeten kompe nsi kompet
berkesinambun si tensi keahlian ensi
gan. keahlian keahli keahlia
Perlunya pelibatan Kegiatan an n
pemangku sinkronisasi
kepentingan kurikulum
terutama industri
belum terlibat
secara maksimal.
Perluanya Workshop
peningkatan Peningkatan
pengetahuan dan pengetahuan 75% 90% 100%
pemahaman guru dan administ
50% admini admini
dalam penyusunan pemahaman rasi
perangkat / dalam administ strasi strasi
pembela
administrasi penyusunan rasi pembe jaran pembel
pembelajaran yang perangkat / pembelaj lajaran sesuai ajaran
baik dan benar administrasi aran sesuai standar sesuai
pembelajaran Tersusunnya sesuai standa standar
perangkat / r
standar
administrasi
pembelajaran
yang baik dan
benar
Target Tahun
No. Komponen Program Kegiatan Indikator
20/21 21/22 22/23 23/24
3. Standar Proses Perlunya Workshop  Terlaksa 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
peningkatan IHT nanya
kualitas penyusunan worksho
kelengkapan perangkat p
administrasi pembelajaran/ pembelaj
dokumen KTSP administrasi aran
dokumen setiap
KTSP guru
Perlunya Workshop  Terlaksa 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
peningkatan IHT nanya
kemampuan guru Pembelajaran worksho
dalam penerapan Berbasis p
kurikulum berbasis Projek (PjBL) Pembela
tefa jaran
Berbasis
Projek
(PjBL)
untuk
guru
Peningkatan Workshop  Terlaksa 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
pengetahuan dan IHT nanya
pemahaman serta peningkatan worksho
penerapannya pengetahuan p
dalam penyusunan dan peningka
perangkat pemahaman tan
pembelajaran terhadap pengetah
perangkat uan dan
pembelajaran pemaha
man
guru
terhadap
perangka
t
pembelaj
aran
yang
baik,
benar
dan
lengkap
Kunjungan Penyusunan  Tersusun 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
Industri dengan jadwal dan nya
waktu berbeda di persiapan jadwal
jurusan Kunjungan Kunjung
Industri di an
masing- Industri
masing komli yang
berbeda
di setiap
jurusan
Diadakannya IHT Workshop  Terlaksa 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
untuk sosialisasi IHT sosialisasi nanya
kelas industri kelas industri worksho
p IHT
sosialisa
si kelas
industry

Peningkatan Pendampingan  Terlaksa 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali


pengelolaan Unit dari Mitra nanya
Produksi INDUKA atau pendamp
studi banding ingan
ke sekolah lain dari
dengan Unit mitra
Produksi yang INDUK
sejenis A atau
tesusuny
a jadwal
studi
banding

Target Tahun
No. Komponen Program Kegiatan Indikator
20/21 21/22 22/23 23/24
4. Standar Penilaian  Penyusunan Menyusun Terlaksanan 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
program program ya program
remedial remedial dan remedial dan
dan pengayaan pengayaan
pengayaan oleh guru
secara
lengkap 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

 Peningkatan Workshop Terlaksanan


pemahaman penyusunan ya workshop
guru dalam perangkat penyusunan
melakukan penilaian perangkat
penilaian otentik dan penilaian
otentik dan pembuatan otentik dan
pembuatan soal HOTS soal-soal
soal HOTS HOTS 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

 Peningkatan
pengetahuan
dan
pemahaman Workshop
tentang penyusunan Terlaksanan
pentingnya perangkat ya workshop
program remedial dan penyusunan
remedial pengayaan perangkat
dan remedial dan
pengayaan pengayaan 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

 Peningkatan
kemampuan
guru dalam
pembuatan
soal-soal Workshop
HOTS penyusunan
soal-soal Terlaksanan
HOTS ya workshop
penyusunan
soal-soal
HOTS

No. Komponen Program Kegiatan Indikator Target Tahun


20/21 21/22 22/23 23/24
5. Standar Pendidik Peningkatan  IHT& SDM 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
dan Tenaga SDM Guru & Diklat Meningkat
Kependidikan Tenaga kompeten
kependidikan si
1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

 Reward / Didiplin &


Modal loyalitas
Peningkatan dana meningkat
disiplin & kinerja
loyalitas kerja  Study
banding 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

 Pengkajia Pembagian
Pemerataan n kembali tugas kerja
Pembagian joob pembagia merata
kerja / joob n tugas 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
deskriptcion

 Pembinaa
n & Guru &
Penyusunan tata pengawas tenaga
tertib an yang kependidika
keteladanan kontinyu n tertib
sebagai guru.

No Komponen Program Kegiatan Indikator Target Tahun


20/21 21/22 22/23 23/24
6. Sarana dan Penambahan Pembuatan Memiliki 1 siteplan I
prasarana ruang belajar siteplan siteplan softcopi maket
umum dan baku
khusus Pengembangan Memiliki Gambar Plat Plat 3
Gedung arjuna 18 ruang di perencanaa dak dak ruang
jadi 3 lantai Gedung n lantai lantai di
arjuna ( 3 2 2 lantai
lantai untuk untuk 2
masing- 3 3
masing 6 ruang ruang
ruang)
Pemenuhan Pengadaan alat Setiap 2 komli 3 4 5
peralatan dan bahan praktik bengkel dengan komli komli komli
bengkel sesuai bengkel sesuai pada rasio alat dengan dengan dengan
standard iduka standard iduka kompetensi 1;5 rasio rasio rasio
keahlian alat alat alat
yang 1;5 1;5 1;5
sesuai
memiliki
alat
bengkel
yang
memenuhi
standard
iduka
Pengajuan Update informasi Data
bantuan dan data sekolah sekolah
pemerintah pada takola dan pada
melalui takola dapodik dapodik
dan takola
selalu
terbarui

Target Tahun
No. Komponen Program Kegiatan Indikator
20/21 21/22 22/23 23/24
7. Standar 1. Penyusunan 1. Melaksanaka 1. Tersus √ √ √
Pengelolaa program n penyusunan unnya
n sekolah program RKJM √ √ √
terstruktur sekolah baik , RKT,
dalam bidang program RKAS
pengelolaan jangkah .
sekolah. pendek, 2. Tersus
menengah unnya
maupun rencan
2. Meningkatka Panjang a √ √ √
nperan SPMI secara operas
dalam terstruktur. ional √ √ √
pengawasan progra
mutu 1. Membuat m
Pengelolaan program sekola
sekolah. evaluasi h pada √ √ √
kegiatan seluru
sekolah. h unit
2. Melakukan kerja
Evaluasi sekola
3. Perlunya Program h. √ √ √
sosialisasi sekolah.
tentang 3. Membuat
program Tindak lanjut 1. Adany
sekolah ke hasil evaluasi a √ √ √
semua warga kegiatan. dokum
sekolah. en
Evalua √ √ √
1. Membuat si
rencana Kegiat
Sosialisasi an.
Program 2. Terlak
Sekolah ke sanany
4. Keterlibatan warga a √ √ √
IDUKA sekolah. Kegiat
dalam 2. Melaksanaka an
kegiatan n Sosialisasi Evalua
dalam Program si
pelatihan Sekolah ke Kegiat
pengelolaan warga an
sekolah. sekolah. progra
3. Mengevaluasi m
Sosialisasi sekola √ √ √
5. Inkonsistensi Program h.
antara Sekolah ke 3. Adany
perencanaan warga a
dan sekolah. Tinda
pelaksanaan k
pengembanga 1. Mengundang lanjut
n program IDUKA dari √ √ √
sekolah dalam hasil
terkait kegiatan evalua
dengan isu pelatihan si.
peraturan pengelolaan
penggunaan sekolah.
dana 1. Adany
pemerintah. a
Progra
6. Perlunya m
manajemen 1. Adanya tim Renca
dan analisis pengembang na √ √ √
beban kerja sekolah yang sosiali
pada masing merumuskan sasi
– masing unit langkah progra
kerja untuk strategis m ke
mencukupi untuk warga
seluruh mengkaji dan sekola
aktifitas Menyusun h.
proses bisnis rencana 2. Tersos
dan penggunaan ialisasi
manajemen dana program nya
sekolah. pengembanga Progra √ √ √
7. Dukungan n sekolah. m ke
dana warga
pemerintah Sekola
belum h.
mencukupi 3. Adany
keseluruhan a
kebijakan Evalua
peningkatan 1. Adanya si
mutu layanan kecukupan kegiat
Pendidikan tenaga an
pada SMK pendidik dan progra √ √ √
Pusat pendidik m
keunggulan. yang sekola
diselaraskan h.
dengan tugas
pokok dan
fungsi utama
yang melekat 1. Adany
sesuai dengan a √ √ √
peraturan sinkro
pemerintah. nisasi
2. Adanya kuriku
penguatan lum
terhadap dan
peraturan pening
antara katan
pendidik dan kompe
tenaga tensi
pendidik pengel
yang terkait ola
dengan tugas sekola
utama dan h baik
tugas Guru,
tambahan. Kepal
a
Sekola
h
1. Adanya maupu
perencanaan n
penghimpuna ketua
n dana untuk unit
pengembanga kerja.
n institusi
melalui 1. Tersus
Kerjasama unnya
atau mitra dokum
IDUKA en
maupun analisi
pemerintah s
dengan progra
memanfaatka m dan
n dana hibah pelaks
atau bantuan anaan
masyarakat. penge
2. Adanya mbang
optimalisasi an
unit produksi sekola
atau usaha h
sekolah besert
dalam upaya a
menciptakan LPJny
ketahanan a.
sumber dana 2. Terlak
sekolah. sanany
a
progra
m
audit
mutu
Sekola
h
untuk
mengu
kur
dan
menge
valuas
i
keberh
asilan
progra
m
sekola
h
terhad
ap
layana
n
mutu
dan
kualita
s
penyel
enggar
aan
Pendid
ikan.
1. Tersus
unnya
dokum
en
analisi
s
beban
kerja
baik
pendid
ik
maupu
n
tenaga
kepen
didika
n yang
disesu
aikan
denga
n
keadaa
n
releva
n
sumbe
r daya
manus
ia dan
sarana
prasar
ana
terkini
.
2. Adany
a
kebija
kan
yang
mendu
kung
tugas
utama
tenaga
pendid
ik
maupu
n
pendid
ik
untuk
menca
pai
proses
pemen
uhan
maupu
n
pening
katan
mutu
Pendid
ikan
Sekola
h.

1. Tersus
unnya
rencan
a
penge
mbang
an
dana
sekola
h yang
meliba
tkan
komite
, mitra
IDUK
A
maupu
n
pemeri
ntah.
2. Tersus
unnya
progra
m
kerja
unit
produ
ksi
dan
kewira
usahaa
n
sekola
h.

Target Tahun
No Komponen Program Kegiatan Indikator
20/21 21/22 22/23 23/24
8. Standar 1. Adanya 1. Menyusun 1. Adany 1 1 1 1
Pembiayaan program program skala a Dokumen Dokum Dokum Doku
prioritas prioritas dokum en en men
untuk setiap untuk setiap en
bidang bidang Progra
m
priorita 1
2. Pengguna s Dokumen 1 1 1
dana kegiatan 2. Pengguna kegiata Dokum Dokum Doku
diberikan dana kegiatan n yang en en men
batas waktu diberikan harus
dalam waktu dalam dikerja
pengumpulan mengumpulka kan
SPJ dan n SPJ
sebelum maksimal 2
mengajukan minggu 2. Adany
dana setelah a
berikutnya, kegiatan pengu
SPJ selesai mpulan
sebelumnya SPJ 3 orang
harus sudah yang
diselesaikan tepat 3 orang 3 orang 3
waktu orang
3. Tugas
tambahan
sebagai 3. Idealnya
bendahara bendahara
lebih menyita dipegang oleh
waktu staf Tata
dibandingkan Usaha
tugas utama sekolah
sebagai
pendidik
Adanya
tambahan
Staf Tata
Usaha
yang
berstatus
ASN
BAB IV
PENUTUP

Sistem pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjutnya merupakan bagian yang sangat
penting dari implementasi RKJM. Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui
tingkat pencapaian dan kesesuaian antara sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam RKJM
SMK Negeri 1 Kutasari Tahun 2021 s.d. 2024 dengan hasil yang dicapai berdasarkan
kebijakan yang dilaksanakan melalui program dan atau kegiatan. Adapun tindaklanjut adalah
respon terhadap ketidaksesuaian yang mungkin menghambat untuk mencapai tujuan.
Sehingga pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut setiap tahunnya pada implementasi RKJM ini
menjadi sebuah keharusan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan , yaitu :
indikator masukan (input), proses (process), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat
(benefit), serta dampak (impact). Untuk melakukan pengukuran kinerja dapat digunakan data
dan informasi dari dalam organisasi, serta dapat juga dari luar organisasi, baik data primer
maupun data sekunder.
Demikian Rencana Kerja Jangka Menengah ini kami rancang untuk menjadi acuan
kinerja juga sekaligus peningkatan secara berkelanjutan. Harapan kami tentu dokumen ini
menjadi acuan target yang akan dicapai oleh setiap pelaku kebijakan di sekolah dan bukan
hanya sebatas dokumen untuk memenuhi kebutuhan akreditasi.

Anda mungkin juga menyukai