Anda di halaman 1dari 35

Kuliah Pendidikan Pancasila

Materi ke 8
• Rumusan dan Sistematika Pancasila Periode 18 Agustus
1945 s/d 27 Desember 1949
• Rumusan dan Sistematika Pancasila Periode 27 Desember
1949 s/d 17 Agustus 1950
• Rumusan dan Sistematika Pancasila Periode 17 Agustus
1950 s/d 5 Juli 1959
• Rumusan dan Sistematika Pancasila Periode 5 Juli 1959 s/d
Sekarang
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan rumusan dan
sistematika Pancasila periode 18 Agustus 1945 s/d 27 Desember
1949.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan rumusan dan
sistematika Pancasila periode 27 Desember 1949 s/d 17 Agustus
1950.
3. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan rumusan dan
sistematika Pancasila periode 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959.
4. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan rumusan dan
sistematika Pancasila periode 5 Juli 1959 s/d Sekarang.
pendahuluan

• Perjalanan Ketatanegaran Indonesia mengalami pasang surut


seiring dengan perjalanan waktu.
• Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, sehari kemudian
dimulailah lembaran baru ketatanegaraan Indonesia yaitu dengan
disyahkannya UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
• Sebagai bentuk hukum dasar tertulis Undang-Undang Dasar 1945
merupakan sumber hukum, artinya segala peraturan yang ada
dalam ketatanegaraan haruslah bersumber pada UUD .
• Tetapi sejarah mencatat, bahwa ketatanegaraan Indonesia
mengalami dinamisasi seiring dengan perubahan rumusan dasar
negara yang menjadi landasan pijak keberlangsungan berbangsa
dan bernegara.
SEJARAH PANCASILA
1. MASA KERAJAAN
Sejarah Indonesia selalu menyebut ada dua kerajaan yang melambangkan
kemegahan dan kejayaan Indonesia masa Sriwijaya dan Majapahit selain
kerajaan Kutai yang pertama di Indonesia dan kerajaan2 sebelum
Majapahit di tanah jawa.

2. MASA PENJAJAHAN DAN PERLAWANAN TERHADAP


PENJAJAHAN
Pada mulanya para imperialis hanya ingin mencari bahan mentah untuk
industri, namun, imperialisme ini akhirnya menimbulkan “Politik
Penghisapan” daerah jajahan sehingga menimbulkan pemberontakan
penduduk pribumi.
3. KEBANGKITAN NASIONAL
Perkembangan pendidikan di Indonesia akibat dari politik etis
telah menyebabkan perubahan besar bagi bangsa Indonesia dan
mengarah kepada kesadaran nasional dan di tandai dengan
berdirinya Boedi Oetomo dan PNI.

4. SUMPAH PEMUDA
Kongres pemuda 28 Oktober 1928, Satu nusa, satu bangsa
dan satu bahasa

5. PENJAJAHAN JEPANG
Jepang mengambil alih kedudukan Belanda (KNIL), dan
memulai propaganda 3A
Pembentukan BPUPKI
 Tanggal 1 Maret 1945, ‘Kumakici Harada’ mengumumkan
dibentuknya BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoshakai).
 Pada tanggal 29 April 1945 anggota BPUPKI dipilih.
Anggota BPUPKI beranggotakan 63 orang, dengan ketua
Dr. Radjiman Wediodiningrat dan wakil ketua Ichibangase
( Jepang ) dan sekretarisnya, R.Pandji Soeroso.
 Anggota BPUPKI kemudian ditambahkan 7 orang.
Anggota BPUPKI resmi diumumkan pada tanggal 28 Mei
1945 dan peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo
Sangi In di Pejambon Jakarta.
Sidang BPUPKI
- SIDANG PERTAMA TANGGAL 28 MEI – 01 JUNI
1945 (Pidato M. Yamin, Soepomo dan Soekarno tentang Dasar Negara)
- SIDANG KEDUA TANGGAL 10 – 16 JULI 1945
1. 10 Juli 1945 Panitia Kecil BPUPKI berhasil merumuskan dasar negara
dan membahas perumusan UUD 45
2. 11 Juli 1945 Panitia perancang UUD sepakat menjadikan Piagam
Jakarta sebagai Pembukaan UUD 45.
3. 14 Juli 1945, Panitia Kecil BPUPKI, dipimpin Supomo melaporkan
hasil Panitia Perancang UUD yang terdiri dari pernyataan
kemerdekaan, pembukaan UUD, dan batang tubuh.
Pidato Perumus Dasar Negara
Pendapat-Pendapat yang Disampaikan

Prof. Moh. Yamin SH. (29 Mei 1945)


Usulan Secara Lisan :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usulan Secara Tulisan :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerayatan Yang Dipimpin oleh Hikmat  Kebijaksanaan dalam
Permusayawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 
 
 
Pendapat-Pendapat yang Disampaikan

Prof. Mr. Dr. Soepomo SH. (31 Mei 1945)


1. Paham negara kesatuan/integralistik
2. Perhubungan negara dengan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosialisasi negara
5. Hubungan antarbangsa

Yang berbunyi:
1. Persatuan Indonesia
2. Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan
4. Pemerataan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5. Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya
Pendapat-Pendapat yang Disampaikan

Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Kelima pendapat ini diberinya nama ‘Pancasila’, maka


tanggal 1 Juni 1945 ini diperingati sebagai hari
lahirnya istilah Pancasila sebagai dasar negara.
Rumusan Versi Piagam Djakarta (Jakarta Charter),
(22-6-1945)

1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at


Islam bagi pemeloek2-nja*
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
3. Persatoean Indonesia
4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan
dalam permoesjarawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.
Pembentukan PPKI
Pada tanggal 9 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh Jepang.
Kemudian Jepang membentuk PPKI (Dokuritsu Zyunbi Iinkai)
oleh Jendral Terauchi untuk melanjutkan hasil kerja BPUPKI.
PPKI dibentuk dengan beranggotakan 21 orang yang setelah itu
ditambahkan 6 orang anggota lagi dan diketuai oleh Ir. Soekarno.
Tugas PPKI pada awalnya adalah untuk mempersiapkan
kemerdekaan yang telah dijanjikan Jepang pada tanggal 24
Agustus 1945.
Sidang Pertama PPKI
 Agar tidak terkesan bahwa PPKI adalah bentukan Jepang, maka Ir.
Soekarno menambahkan 6 anggota baru yang membuat PPKI
beranggotakan 27 orang. Sidang PPKI yang pertama diadakan pada tanggal
18 Agustus 1945 yang membahas tentang penetapan konstitusi Negara,
presiden, wakil presiden dan lembaga-lembaga yang akan membantu
presiden.
 Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam
mengadakan pembahasan untuk mencari penyelesaian masalah kalimat
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” yang terdapat dalam Piagam Jakarta . Hal ini dilakukan untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hasil Sidang Pertama PPKI:
 Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
 Memilih presiden dan wakil presiden (Soekarno dan Moh. Hatta)
 Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah
darurat.
Undang-Undang Dasar 1945

a.Keputusan PPKI tanggal 18 Agustus 1945.


b.Berita Negara RI II No.7 tanggal 15 Febuari 1946.

Sistematika UUD 1945 yaitu sebagai berikut :


•Pembukaan terdiri dari 4 alinea
•Batang Tubuh terbagi dalam 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan
Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan
•Penjelasan yang meliputi Penjelasan Umum dan Penjelasan pasal
demi pasal.
Rumusan Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat:
1.Ketuhanan yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3.  Persatuan Indonesia
4.  Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5.  Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Mewakili seluruh bangsa Indonesia
2. Badan Pembentuk Negara RI
3. Peletak Dasar Negara RI
Selain itu PPKI menetapkan :
1. Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 dengan
mengalami perubahan
2. Rancangan Hukum Dasar disahkan menjadi UUD
3. Memilih Ir Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Moh.
Hatta sebagai Wakil Presiden RI
4. Sebelum terbentuknya MPR kekuasaan dijalankan oleh
Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional.
1. Sebagai Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia
• Bangsa Indonesia yang telah berjuang mati matian mulai dari
kedatangan belanda sampai pada penjajahan jepang akhirnya
pada saat proklamasi perjuangan itu mencapai puncaknya.
• Segala tumpah darah para pahlawan terbayar ketika Indonesia
berhasil memproklamasikan diri sebagai sebuah negara
merdeka.
• Peristiwa ini tidak berarti sebagai titik akhir perjuangan
bangsa Indonesia tetapi malah titik awal perjuangan Indonesia
membangun negeri yang telah merdeka dari penjajahan.
2.Menjadi Pernyataan De Facto 
• Proklamasi pada tanggal 17 Agustus menjadi pengakuan
kepada dunia luar negeri bahwa Indonesia telah
menyatakan diri sebagai negara yang merdeka.
• Setelah pengakuan de facto akan muncul pengakuan de
jure yang merupakan lanjutan dari efek pengakuan de
facto karena pengakuan de jure adalah pengakuan dari
negara lain bahwa Indonesia telah merdeka.
• Secara de facto Indonesia merdeka sejak 17 Agustus 1945
• Secara de jure Indonesia merdeka sejak 18 November
1946 ketika Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia
3. Menaikkan Martabat Bangsa

• Indonesia dulunya hanyalah sebagai bangsa yang


terjajah.
• Sejak adanya proklamasi bangsa terjajah itu
mengaku telah merdeka dan mengangkat harkat
martabat bangsa sebagai bangsa yang merdeka dan
bebas dari penjajahan oleh Belanda dan Jepang.
• Dengan Proklamasi mensejajarkan martabat
bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain.
4.Dapat Memulai Perjuangan Sebagai Negara
Baru
Sejak proklamasi lahirlah bangsa Indonesia dan sejak saat
itu pemerintahan dimulai untuk membangun negara yang
baru ini menjadi negara yang lebih baik lagi. Indonesia
mempunyai pemerintahan sendiri dari rakyat oleh
rakyatnya sendiri bukan lagi dijadikan bangsa yang
terjajah oleh pemerintah asing.
5.Tonggak Sejarah Negara Indonesia
Proklamasi sebagai pintu awal kemerdekaan Indonesia.
Makna proklamasi menjadi lahirnya sebuah bangsa baru
bernama Indonesia yang menentukan nasibnya sendiri
dan tidak mau lagi dijajah oleh bangsa asing.
Konferensi Meja Bundar di laksanakan di DenHaag, Belanda,
23 Agustus – 2 November 1949

Foto: Dokumentasi Konferensi Meja


Bundar
Sebagai berikut;
1. Indonesia menjadi negara federal dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS),
2. Hutang bekas pemerintah Hindia Belanda ditanggung oleh RIS,
3. RIS dan Kerajaan Belanda bergabung yang merupakan uni
Indonesia-Belanda di bawah Ratu Belanda sebagai kepala uni,
4. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan akhir tahun 1949,
5. Penyerahan Irian Barat diserahkan satu tahun setelah KMB.
Konstitusi Republik Indonesia Serikat

Kepres No. 48 tahun 1950 tanggal 31 Januari 1950.

Sifat berlakunya sementara sesuai pasal 186, yaitu Konstituante


bersama-sama pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Konstitusi
RIS yang akan menggantikan Konstitusi pertama.

Sistematika Konstitusi RIS


a.Mukaddimah terdiri dari 4 alinea
b.Batang Tubuh terdiri dari 6 Bab dan 197 pasal.
Rumusan Pancasila tercantum dalam mukaddimah Konstitusi
RIS alinea ketiga:
1.  Ketuhanan Yang Maha Esa
2.  Peri Kemanusiaan
3.  Kebangsaan
4.  Kerakyatan
5.  Keadilan Sosial
Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950

Lahirnya Negara RIS merupakan siasat para pimpinan kita untuk


memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda. Tetapi cita-cita
tetap Negara kesatuan. Untuk mempercepat kembali ke bentuk
Negara kesatuan, dibentuk panitia bersama dengan tugas merancang
UUD sementara.

Sistematika UUDS, yaitu sebagai berikut :


a.Mukadimah terdiri dari 4 alinea
b.Batang Tubuh terdiri dari 6 Bab dan 146 pasal
c.Tidak ada penjelasan.
Rumusan Pancasila tercantum dalam mukaddimah
UUDS 1950 alinea keempat:
1.   Ketuhanan Yang Maha Esa
2.   Peri Kemanusiaan
3.   Kebangsaan
4.   Kerakyatan
5.   Keadilan Sosial
TEKS DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
Kembali ke UUD 1945
( 5 Juli 1959 – Sekarang)

Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 terus
berlaku dan di berlakukan sebagai hukum dasar. Sifatnya masih
sebagai UUD sementara. Namun, pada masa orde baru, konsolidasi
kekuasaan lama kelamaan semakin terpusat.

Di sisi lain, siklus kekuasaan mengalami stagnasi yang statis karena


pucuk pimpinan pemerintah tidak mengalami pergantian selama 32
tahun.
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab
3.  Persatuan Indonesia
4.  Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
5.  Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi,
ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup
bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga
negara Indonesia.
• Pancasila yang benar dan sah (otentik) adalah yang
tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal itu ditegaskan melalui 
Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968, tanggal 13 April 196
8
.
• Penegasan tersebut diperlukan untuk menghindari tata
urutan atau rumusan sistematik yang berbeda, yang dapat
menimbulkan kerancuan pendapat tentang isi Pancasila
yang sah dan benar, baik tata urutannya maupun
pengucapnnya.
Akibatnya UUD 1945 mengalami proses sakralisasi yang
irasional semasa rezim orde baru. UUD 1945 tidak diizinkan
bersentuhan dengan ide perubahan sama sekali. Padahal, UUD
1945 jelas merupakan UUD yang masih sementara dan belum
pernah dipergunakan dan diterapkan secara sungguh-sungguh.
Sekian...
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai