Anda di halaman 1dari 56

PENATALAKSANAAN

EMERGENCY
BERDASARKAN STANDAR
PROFESI PERAWAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/425/2020

RHEIN DJUNAID
Outline

LATAR BELAKANG

TUJUAN

AREA KOMPETENSI

DAFTAR MASALAH

DAFTAR DIAGNOSIS

DAFTAR KETERAMPILAN
LATAR BELAKANG
Pasal 16 ayat (4) Undang-Undang
Pasal 63 ayat (4) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keperawatan menyatakan bahwa
Kesehatan menyebutkan bahwa standar kompetensi kerja disusun
Pembangunan kesehatan
pelaksanaan pengobatan dan/atau oleh Organisasi Profesi Perawat
ditujukan untuk meningkatkan perawatan berdasarkan ilmu dan Konsil Keperawatan dan
kesadaran, kemauan dan kedokteran atau ilmu Keperawatan ditetapkan oleh Menteri
kemampuan hidup sehat bagi hanya dapat dilakukan oleh tenaga Kesehatan. Standar kompetensi
setiap orang dalam rangka kesehatan yang mempunyai keahlian digunakan untuk pengembangan
mewujudkan derajat kesehatan dan kewenangan untuk itu kurikulum dan Praktik
yang optimal Keperawatan

Kesehatan sebagai hak asasi manusia Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang


merupakan tanggung jawab pemerintah Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
dan seluruh elemen masyarakat, harus Kesehatan menyatakan bahwa tenaga
diwujudkan dalam bentuk pemberian kesehatan dalam menjalankan praktik
berbagai upaya kesehatan melalui harus dilakukan sesuai dengan
penyelenggaraan pembangunan kewenangan yang didasarkan pada
kesehatan yang berkualitas dan kompetensi yang dimilikinya
terjangkau.
Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok,
atau masyarakat, baik sehat maupun sakit

Fokus Keperawatan yaitu respons Klien


terhadap penyakit, pengobatan, dan
lingkungan. Tanggung jawab Perawat yang
sangat mendasar yaitu meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
dan mengurangi penderitaan. Tanggungjawab
ini bersifat universal.
TUJUAN
Menjelaskan latar belakang Standar
Kompetensi Perawat

Menjelaskan dasar hukum dari Standar


Kompetensi Perawat

Menjelaskan manfaat Standar


Kompetensi Perawat
Menjelaskan 5 (lima) area Kompetensi
Perawat berdasarkan jenis Perawat
Menguraikan masalah Keperawatan dan
keterampilan tiap jenis Perawat
Standar Kompetensi Perawat terdiri atas 5
(lima) area kompetensi yang diturunkan dari
gambaran tugas, peran, dan fungsi Perawat.

Area kompetensi juga merupakan adaptasi


dari 5 (lima) domains of the ASEAN Nursing
Common Core Competencies yang
merupakan kesepakatan seluruh negara-
negara anggota ASEAN.

Setiap area kompetensi ditetapkan


definisinya, yang kemudian dijabarkan
menjadi beberapa komponen kompetensi.
 Ilmu Keperawatan merupakan sintesis dari
ilmu biomedik, psikologi, sosial, perilaku,
antropologi dan budaya.
 Pelayanan/Asuhan Keperawatan yang
berkualitas bagi masyarakat perlu
mendapatkan jaminan standar kompetensi.
Kompetensi Perawat mencakup
pengetahuan, sikap dan keterampilan (soft
dan hard skill). Kerangka kompetensi
Perawat dikelompokkan dalam 5 (lima) area
kompetensi.
 Area ini sesuai dengan 5 (lima) domains of
the ASEAN Nursing Common Core
Competencies
KOMPONEN KOMPETENSI
Area Praktik
Keperawatan
berdasarkan Etik,
Legal, dan Peka
Budaya

Area Pengembangan Area Praktik


Kualitas Personal dan Keperawatan
Profesional Profesional

Area Pendidikan dan Area Kepemimpinan


Penelitian dan Manajemen
Ilmu Keperawatan

•Falsafah Keperawatan • Kesehatan jiwa


• Teori Keperawatan • Kesehatan komunitas
• Kebutuhan dasar manusia • Kesehatan keluarga
• Komunikasi
• Kesehatan gerontik
• Proses Keperawatan
• Dokumentasi Keperawatan • Geriatri
• Traumatologi • Kegawatdaruratan
• Critical care • Kebencanaan
• Informasi Kesehatan • Anestesiologi
• Pendidikan dan promosi kesehatan
• Palliative care
• Manajemen
• Keselamatan dan kesehatan kerja
• Patient safety
• Medikal bedah • Kesehatan Matra
• Kesehatan Anak • Kesehatan parawisata
•Kesehatan maternal
• Kesehatan neonatal
• Kesehatan perempuan
• Ginekologi
DAFTAR MASALAH
(335 MASALAH)
NYERI &
RESPIRASI INTEGRITAS EGO
KENYAMANAN

REPRODUKSI & KEAMANAN &


SIRKULASI PERILAKU
SEKSUALITAS PROTEKSI

PERTUMBUHAN
CAIRAN &
ELIMINASI & RELASIONAL
NUTRISI
PERKEMBANGAN

AKTIFITAS & PENYULUHAN &


NEUROSENSORI KEBERSIHAN DIRI
ISTIRAHAT PEMBELAJARAN
RESPIRASI
KATEGORI NO
DAFTAR MASALAH
Respirasi 1.   Batuk berdahak
1.   Batuk berdarah
 
1.   Batuk kering
 
1.   Batuk pada Klien terpasang kateter

 
1.   Batuk pada Klien terpasang Selang Nasogastrik (NGT)
 
1.   Batuk pasca seksio seraria
  1.   Batuk pascaoperasi
1.   Dahak berlebih
1.   Dahak sulit dikeluarkan
1.   Napas tidak teratur
1.   Napas berbunyi
1.   Napas megap-megap
1.   Sesak napas

1.   Sesak napas pada posisi tertentu

1.   Sulit bernapas pasca pelepasan trakheostomi

1.   Sumbatan jalan napas


1.   Tersedak
SIRKULASI
Sirkulasi 1.   Bengkak seluruh tubuh (edema anasarka)

  1.   Berdebar-debar
1.   Berkeringat dingin
 
1.   Biru (sianosis)
  1.   Kulit dingin

  1.   Nyeri dada
1.   Pingsan
 
1.   Pucat
  1.   Tekanan darah rendah

1.   Tekanan darah tinggi


149 Daftar Diagnosis

• Daftar Diagnosis Keperawatan ini disusun sebagai acuan bagi institusi


pendidikan Keperawatan, agar lulusan Perawat mampu menegakkan
Diagnosis Keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan pada
tatanan Praktik Keperawatan. Daftar Diagnosis Keperawatan ini
disusun berdasarkan masalah-masalah Keperawatan yang ditemukan
pada tatanan Praktik Keperawatan. Penulisan Diagnosis Keperawatan
ini menggunakan pendekatan berdasarkan klasifikasi dari
International Council of Nursing Practice (ICNP), yang dibagi dalam
lima kategori, yaitu fisiologis, Psikologis, Perilaku, Relasional dan
Lingkungan.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai

• Tingkat Kemampuan 1: mengetahui dan menjelaskan Diagnosis


Keperawatan
• Lulusan Perawat mampu mengenali dan menjelaskan karakteristik
Diagnosis Keperawatan dan memahami cara melengkapi informasi
dan data untuk menunjang penegakan Diagnosis Keperawatan.
Tingkat Kemampuan 2: pernah melihat atau didemonstrasikan
Diagnosis Keperawatan

• Lulusan Perawat mampu menetapkan/menegakkan Diagnosis


Keperawatan dengan tepat dan merancang rujukan yang paling tepat
bagi penanganan Klien selanjutnya, dan mampu melanjutkan
intervensi Keperawatan pasca rujukan
Tingkat Kemampuan 3: menegakkan Diagnosis
Keperawatan secara terampil di bawah supervisi

3A. Bukan gawat darurat 3B. Gawat darurat


Lulusan Perawat mampu menegakkan
Lulusan Perawat mampu Diagnosis Keperawatan pada keadaan
menegakkan Diagnosis gawat darurat untuk penyelamatan
nyawa atau mencegah keparahan
Keperawatan pada keadaan yang dan/atau kecacatan pada Klien, dan
bukan gawat darurat, selanjutnya merujuk Klien setelah
kondisi stabil
selanjutnya merujuk jika
diperlukan penanganan lebih
lanjut.
• Tingkat Kemampuan 4: terampil menegakkan Diagnosis Keperawatan
secara mandiri dan tuntas
• Lulusan Perawat mampu menegakkan Diagnosis Keperawatan
tersebut secara mandiri dan tuntas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektfan bersihan jalan napas (00031)Definisi :
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau
obstruksi dari saluran pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan jalan nafas.

Ketidakefektifan Pola Napas (00032)Definisi :


Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak
adekuat.

Hipertermia (00007)Definisi : suhu tubuh naik diatas


rentang normal

Gangguan Pertukaran Gas (00030)Definisi : Kelebihan


atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau
pengeluaran karbondioksida di dalam membran
kapiler alveoli
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Tubuh (00002)Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk
keperluan metabolisme tubuh.
Kekurangan Volume Cairan (00027)Definisi : Penurunan
cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular.
Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Kelebihan Volume Cairan (00026)Definisi : Retensi
cairan isotomik meningkat
Nyeri (00132)Definisi :
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau
menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional):
serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat
yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan.

Resiko Infeksi (0004)Definisi : Peningkatan resiko


masuknya organisme patogen
Kerusakan Integritas Kulit (00046)Definisi : Perubahan
pada epidermis dan dermis

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer


(00204)Definisi: penurunan sirkulasi dara ke perifer
yang dapat menggangu kesehatan

Resiko Penurunan Perfusi Jaringan Jantung


(00200)Definisi: risiko penurunan sirkulasi jantung
(coroner)
Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
(00201)Definisi: beresiko mengalami penurunan
sirkulasi jaringan otak yang dapat mengganggu
kesehatan
Penurunan jurah jantung (00029)Definisi:
ketidakadekuatan dara yang dipompa oleh jantung
untuk memenuhi kebuthan metabolic tubuh
Intoleran Aktivitas (00092)Definisi : Ketidakcukupan
energu secara fisiologis maupun psikologis untuk
meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta
atau aktifitas sehari hari.
Hambatan Mobilitas Fisik (00085)Definisi :
Keterbatasan dalam kebebasan untuk pergerakan fisik
tertentu pada bagian tubuh atau satu atau lebih
ekstremitas
Resiko Jatuh (00155)Definsi : Dalam risiko cedera
sebagai hasil dari interaksi kondisi lingkungan dengan
respon adaptif indifidu dan sumber pertahanan

Resiko Syok (00205)Defisini: beresiko terhadap


ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang
dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang
mengancam jiwa

Resiko Perdarahan (00206)Definisi: beresiko


mengalami penurunan volume darah yang dapat
mengganggu kesehatan
Konfusi Akut (00128)Definisi: awitan mendadak Gangguan eliminasi urin
gangguguan kesadaran, perhatian, kognisi, dan (00016)Definsi; disfungsi pada
presepsi yang reversible dan terjadi dalam periode eliminasi urine
waktu singkat

Mual (00134)Definisi: sensasi seperti gelombang di Diare (00013)Definisi: pasase feses yang
belakang tenggorok, epigastrium, atau abdomen yang lunak dan tidak berbentuk
bersifat subjektif dan tidak menyenagkan yang dapat
menyebabkan doronngan atau keinginan untuk
muntah

Retensi Urine (00023)Defisini: pengosongan kandung Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit


kemih tidak komplet (00195)Definisi: beresiko mengalami
perubahan kadar elektrolit serum yang
dapat menggangu kesehatan
Konstipasi (00011)Definisi: penuruna pada frekuensi
normal defekasi yang diserai oleh kesulitan atau
pengeluaran tidak lengkap feses dan pengeluaran
feses yang keras, kering
Daftar Diagnosis Keperawatan

Tingkat Kemampuan
Kode Daftar Diagnosis Keperawatan

Vokasi Ners

Kategori: Fisiologis    

Subkategori: Respirasi    

D.0001 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif 4 4

D.0002 Gangguan Penyapihan Ventilator 2 3B

D.0003 Gangguan Pertukaran Gas 2 3B

D.0004 Gangguan Ventilasi Spontan 2 3B

D.0005 Pola Napas Tidak Efektif 4 4

D.0006 Risiko Aspirasi 3B 3B

Subkategori: Sirkulasi    

D.0007 Gangguan Sirkulasi Spontan 3B 3B

D.0008 Penurunan Curah Jantung 3B 3B

D.0009 Perfusi Perifer Tidak Efektif 3B 3B

D.0010 Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan 3A 3B

D.0011 Risiko Penurunan Curah Jantung 3A 3B

D.0012 Risiko Perdarahan 3A 3B

D.0013 Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif 3A 3B

D.0014 Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif 3A 3A

D.0015 Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif 3A 3B

D.0016 Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif 3A 3B

D.0017 Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif 3A 3B


Subkategori: Nutrisi dan Cairan    

D.0018 Berat Badan Lebih 4 4

D.0019 Defisit Nutrisi 4 4

D.0020 Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit 4 4

D.0021 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal 3A 3A

D.0022 Hipervolemia 3B 3B

D.0023 Hipovolemia 3B 3B

D.0024 Ikterik Neonatus 3A 4

D.0025 Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Cairan 3A 3A

D.0026 Kesiapan Peningkatan Nutrisi 3A 3A

D.0027 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah 3A 3A

D.0028 Menyusui Efektif 3A 4

D.0029 Menyusui Tidak Efektif 3A 4

D.0030 Obesitas 3A 4

D.0031 Risiko Berat Badan Lebih 4 4

D.0032 Risiko Defisit Nutrisi 4 4

D.0033 Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal 4 4

D.0034 Risiko Hipovolemia 4 4

D.0035 Risiko Ikterik Neonatus 4 4

D.0036 Risiko Ketidakseimbangan Cairan 4 4

D.0037 Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit 4 4

D.0038 Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah 4 4

D.0039 Risiko Syok 3A 3B


Subkategori: Eliminasi    

D.0040 Gangguan Eliminasi Urin 3A 4

D.0041 Inkontinensia Fekal 3A 4

D.0042 Inkontinensia Urin Berlanjut 3A 4

D.0043 Inkontinensia Urin Berlebih 3A 4

D.0044 Inkontinensia Urin Fungsional 3A 4

D.0045 Inkontinensia Urin Refleks 3A 4

D.0046 Inkontinensia Urin Stres 3A 4

D.0047 Inkontinensia Urine Urgensi 3A 4

D.0048 Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urin 3A 4

D.0049 Konstipasi 3A 4

D.0050 Retensi Urin 3A 4

D.0051 Risiko Inkontinensia Urin Urgensi 3A 4

D.0052 Risiko Konstipasi 3A 4


Subkategori: Aktivitas dan Istirahat    

D.0053 Disorganisasi Perilaku Bayi 2 3A

D.0054 Gangguan Mobilitas Fisik 3A 4

D.0055 Gangguan Pola Tidur 3A 4

D.0056 Intoleransi Aktivitas 3A 4

D.0057 Keletihan 3A 4

D.0058 Kesiapan Peningkatan Tidur 4 4

D.0059 Risiko Disorganisasi Perilaku Bayi 3A 4

D.0060 Risiko Intoleransi Aktivitas 3A 4

Subkategori: Neurosensori    

D.0061 Disrefleksia Otonom 2 3A

D.0062 Gangguan Memori 2 3A

D.0063 Gangguan Menelan 3A 3A

D.0064 Konfusi Akut 3A 3A

D.0065 Konfusi Kronis 3A 3A

D.0066 Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial 3A 3A

D.0067 Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer 3A 3A

D.0068 Risiko Konfusi Akut 3A 3A


Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas    

D.0069 Disfungsi Seksual 2 3A

D.0070 Kesiapan Persalinan 2 3A

D.0071 Pola Seksual Tidak Efektif 2 3A

D.0072 Risiko Disfungsi Seksual 2 3A

D.0073 Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki 2 3A


Kategori: Psikologis/kejiwaan    

Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan    

D.0074 Gangguan Rasa Nyaman 4 4

D.0075 Ketidaknyamanan Pasca Partum 3A 4

D.0076 Nausea 3A 4

D.0077 Nyeri Akut 3A 4

D.0078 Nyeri Kronis 3A 4

D.0079 Nyeri Melahirkan 3A 4


Subkategori: Integritas Ego    

D.0080 Ansietas 4 4

D.0081 Berduka 4 4

D.0082 Distres Spiritual 3A 4

D.0083 Gangguan Citra Tubuh 4 4

D.0084 Gangguan Identitas Diri 4 4

D.0085 Gangguan Persepsi Sensori 4 4

D.0086 Harga Diri Rendah Kronis 4 4

D.0087 Harga Diri Rendah Situasional 4 4

D.0088 Keputusasaan 3A 4

D.0089 Kesiapan Peningkatan Konsep Diri 4 4

D.0090 Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga 3A 4

D.0091 Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas 2 4

D.0092 Ketidakberdayaan 3A 4

D.0093 Ketidakmampuan Koping Keluarga 3A 4

D.0094 Koping Defensif 3A 4

D.0095 Koping Komunitas Tidak Efektif 3A 4

D.0096 Koping Tidak Efektif 3A 4

D.0097 Penurunan Koping Keluarga 3A 4

D.0098 Penyangkalan Tidak Efektif 4 4

D.0099 Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko 4 4

D.0100 Risiko Distres Spiritual 2 4

D.0101 Risiko Harga Diri Rendah Kronis 4 4

D.0102 Risiko Harga Diri Rendah Situasional 4 4

D.0103 Risiko Ketidakberdayaan 3A 4

D.0104 Sindrom Pasca Trauma 2 4

D.0105 Waham 2 4
Kategori: Psikologis    

Subkategori: Pertumbuhan dan Perkembangan    

D.0106 Gangguan Tumbuh Kembang 3A 3A

D.0107 Risiko Gangguan Perkembangan 3A 3A

D.0108 Risiko Gangguan Pertumbuhan 3A 3A

Kategori: Perilaku    

Subkategori: Kebersihan Diri    

D.0109 Defisit Perawatan Diri 4 4


Subkategori: Penyuluhan dan Pembelajaran    

D.0110 Defisit Kesehatan Komunitas 3A 4

D.0111 Defisit Pengetahuan 3A 4

D.0112 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan 3A 4

D.0113 Kesiapan Peningkatan Pengetahuan 3A 4

D.0114 Ketidakpatuhan 3A 4

D.0115 Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif 3A 4

D.0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif 3A 4

D.0117 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif 3A 4

Kategori: Relasional    

Subkategori: Interaksi Sosial    

D.0118 Gangguan Interaksi Sosial 4 4

D.0119 Gangguan Komunikasi Verbal 3A 4

D.0120 Gangguan Proses Keluarga 3A 4

D.0121 Isolasi Sosial 4 4

D.0122 Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua 3A 4

D.0123 Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga 3A 4

D.0124 Ketegangan Peran Pemberi Asuhan 3A 3A

D.0125 Penampilan Peran Tidak Efektif 3A 3A

D.0126 Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua 3A 3A

D.0127 Risiko Gangguan Perlekatan 3A 3A

D.0128 Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif 3A 3A


Kategori: Lingkungan    

Subkategori: Keamanan dan Proteksi    

D.0129 Gangguan Integritas Kulit/Jaringan 4 4

D.0130 Hipertermia 4 4

D.0131 Hipotermia 4 4

D.0132 Perilaku Kekerasan 4 4

D.0133 Perlambatan Pemulihan Pascabedah 3A 3A

D.0134 Risiko Alergi 3A 3A

D.0135 Risiko Bunuh Diri 2 4

D.0136 Risiko Cedera 3A 4

D.0137 Risiko Cedera pada Ibu 2 3A

D.0138 Risiko Cedera pada Janin 2 2

D.0139 Risiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan 4 4

D.0140 Risiko Hipotermia 4 4

D.0141 Risiko Hipotermia Perioperatif 3A 4

D.0142 Risiko Infeksi 3A 4

D.0143 Risiko Jatuh 4 4

D.0144 Risiko Luka Tekan 3A 4

D.0145 Risiko Mutilasi Diri 2 4

D.0146 Risiko Perilaku Kekerasan 4 4

D.0147 Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah 3A 4

D.0148 Risiko Termoregulasi Tidak Efektif 3A 4

D.0149 Termoregulasi Tidak Efektif 3A 4


531 Keterampilan

Does

Shows

Knows how

Knows

Piramida Miller
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan

• Lulusan Perawat mampu mengetahui dan mampu menjelaskan


karakteristik keterampilan/tindakan Keperawatan meliputi uraian dan
tata cara pelaksanaan tindakan Keperawatan. Keterampilan ini dapat
dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan
belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian
tulis.
Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau
didemonstrasikan

• Lulusan Perawat pernah melihat atau pernah didemonstrasikan


keterampilan/tindakan Keperawatan dalam tata cara pelaksanaan
tindakan di laboratorium pendidikan dengan menggunakan alat
peraga atau audio visual. Jika ditemukan masalah yang memerlukan
keterampilan itu, mampu mengidentifikasi kebutuhan rujukan yang
tepat. Selanjutnya mampu menerapkan langkah-langkah tindak lanjut
pasca rujukan. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 (dua)
dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian
kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Terampil melakukan atau terampil menerapkan di
bawah supervisi

Lulusan Perawat mampu melaksanakan keterampilan/tindakan Keperawatan di bawah


supervisi atau koordinasi dalam tim, dan merujuk untuk tindakan lebih lanjut.
Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 (tiga) dengan menggunakan Objective
Structured Clinical Examination (OSCE).
Tingkat kemampuan 4 (Does): Terampil melakukan tindakan
Keperawatan secara mandiri dan tuntas

• Lulusan Perawat mampu melaksanakan tindakan Keperawatan secara


mandiri dan tuntas, dan berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain
jika diperlukan. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 (empat)
dilakukan dengan menggunakan Work-based Assessment misalnya
mini-CEX, portfolio, logbook, multisource feedback dan sebagainya.
Matriks Tingkat Keterampilan Keperawatan, Metode Pembelajaran, dan Metode Penilaian untuk Setiap
Tingkat Kemampuan

KRITERIA TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3 TINGKAT 4

 
 
  Mampu melakukan secara mandiri
 
TINGKAT KETERAMPILAN  
 
  Mampu melakukan di bawah supervisi
  Mengetahui permasalahan dan solusinya
Mengetahui teori keterampilan

 
 
  Melakukan pada Klien langsung
   
METODE PEMBELAJARAN
    Pendampingan dengan Klien Probandus 

  Demonstrasi, Berlatih dengan alat peraga

Perkuliahan, Diskusi, Penugasan, Observasi

Penyelesaian secara tertulis atau lisan (oral Objective Structured Clinical Work-based Assessment (Mini-CEX, Portofolio,
METODE PENILAIAN Ujian Tulis
test) dan Uji Praktik laboratorium Examination (OSCE) logbook, multisource feedback)
Tingkat Keterampilan:

• 1. Mampu memahami untuk diri sendiri


• 2. Mampu memahami dan menjelaskan
• 3. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan di bawah
supervisi
• 4. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan secara
mandiri
Tingkat Kemampuan
No. Daftar Keterampilan

Vokasi Profesi

Kategori Fisiologis    

Subkategori Respirasi    

1.   Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask 3 4

1.   Edukasi latihan napas 4 4

1.   Edukasi pengaturan posisi 4 4

1.   Edukasi ketidakseimbangan asam-basa 3 4

1.   Edukasi teknik batuk efektif 4 4

1.   Ekstubasi selang endotrakheal 1 2

1.   Fisioterapi dada 3 4

1.   Latihan batuk efektif 4 4

1.   Latihan pernapasan 4 4

1.   Latihan pursed-lip breathing 3 4

1.   Pemantauan hasil analisa gas darah 3 4

1.   Pemantauan posisi selang endotrakeal (ETT) 3 3

1.   Pemantauan respirasi 3 4

1.   Pemantauan saturasi oksigen 4 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala gagal napas 3 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi, penurunan kesadaran) 3 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala ketidakseimbangan asam basa 2 3

1.   Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi 3 4

1.   Pemasangan jalan napas buatan (ETT) 1 2

1.   Pemasangan jalan napas buatan (LMA) 2 2

1.   Pemasangan jalan napas buatan (OPA dan NPA) 3 4


1.   Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust, in line) 3 4

1.   Pemberian (Administering) Obat inhalasi 3 4

1.   Pemberian (Administering) Obat intrapleura 1 2

1.   Pemberian (Administering) Obat nasal 3 4

1.   Pemberian oksigen dengan masker rebreathing atau non rebreathing 2 3

1.   Pemberian oksigen dengan masker wajah 4 4

1.   Pemberian oksigen dengan nasal kanul 4 4

1.   Pencegahan aspirasi 4 4

1.   Pengambilan sampel darah arteri 2 3

1.   Pengambilan sampel darah kapiler 4 4

1.   Pengambilan sampel darah vena 4 4

1.   Pengaturan posisi Fowler 4 4

1.   Pengaturan posisi semi Fowler 4 4

1.   Pengaturan ventilasi mekanik 1 2

1.   Pengeluaran sumbatan benda padat dengan forcep McGill 2 3

1.   Penggantian sirkuit ventilator 1 2

1.   Penggunaan alat pelindung diri 4 4

1.   Penghisapan jalan napas 3 4

1.   Pengubahan posisi ETT 2 2

1.   Perawatan hidung 3 4

1.   Perawatan selang dada 3 4

1.   Perawatan trakheostomi 3 4

1.   Skrining tuberkulosis 3 4

1.   Teknik relaksasi napas dalam 4 4


Subkategori Sirkulasi    

1.   Interpretasi EKG 3 4

1.   Pemantauan CRT 3 4

1.   Pemantauan CVP 3 4

1.   Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium 3 4

1.   Pemantauan hemodinamik invasif 1 2

1.   Pemantauan MAP 3 4

1.   Pemantauan PAP 1 2

1.   Pemantauan PAWP 1 2

1.   Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas 3 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala perdarahan 3 4

1.   Pemantauan tanda vital 4 4

1.   Pemasangan akses intravena 4 4

1.   Pemasangan akses vena sentral 1 2

1.   Pemasangan EKG 3 4

1.   Pemasangan kateter urine 4 4

1.   Pemasangan monitor jantung 3 4

1.   Pemasangan stoking elastis 4 4

1.   Pemasangan torniket pneumatik 2 2

1.   Pemberian (Administering) Obat 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat intramuskular 4 4


1.   Pemberian (Administering) Obat intraoseous 1 2

1.   Pemberian (Administering) Obat intravena 4 4

1.   Pemberian balut tekan 4 4

1.   Pemberian defibrilasi 1 2

1.   Pemberian produk darah 3 4

1.   Pengaktifkan code blue 3 4

1.   Pengambilan spesimen 4 4

1.   Pengaturan posisi supine 4 4

1.   Pengaturan posisi trendelenburg 4 4

1.   Penggunaan syringe pump 3 4

1.   Perawatan akses vena sentral 3 3

1.   Perawatan alat topangan jantung mekanik 1 2

1.   Perawatan kateter sentral perifer 1 2

1.   Rehabilitasi jantung 1 2

1.   Resusitasi jantung paru 4 4


Nutrisi dan cairan    

1.   Deteksi dini status gizi 3 3

1.   Edukasi aktivitas/latihan fisik saat glukosa darah tinggi 3 4

1.   Edukasi diet 3 4

1.   Edukasi pencegahan hiperglikemia 3 4

1.   Edukasi pencegahan hipoglikemia 3 4

1.   Edukasi pemantauan kadar glukosa darah 3 4

1.   Edukasi pemberian makan pada bayi/anak 3 3

1.   Edukasi nutrisi parenteral 3 4

1.   Identifikasi indikasi pemberian nutrisi parenteral 3 4

1.   Konseling laktasi 2 2

1.   Pelaksanaan prosedur hemodialisis 1 2


1.   Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan infiltrasi 3 4

1.   Pemantauan berat badan 4 4

1.   Pemantauan intake dan output cairan 4 4

1.   Pemantauan kadar elektrolit 3 4

1.   Pemantauan kepatenan selang nasogastrik 4 4

1.   Pemantauan residu gaster 4 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala hiperglikemia 3 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala hipervolemia 3 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala hipoglikemia 3 4

1.   Pemantauan tanda dan gejala hipovolemia (dehidrasi) 3 4

1.   Pemasangan selang nasogastrik 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat subkutan 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat melalui Selang Nasogastrik (NGT) 4 4

1.   Pemberian cairan intravena 4 4

1.   Pemberian edukasi tentang prosedur hemodialisis 2 3

1.   Pemberian fototerapi neonatus 3 3

1.   Pemberian kesempatan menghisap pada bayi 2 3

1.   Pemberian latihan menelan 2 3

1.   Pemberian makanan 4 4

1.   Pemberian makanan enteral 4 4


1.   Pemberian makanan melalui Selang Nasogastrik (NGT) 4 4

1.   Pemberian minuman 4 4

1.   Pemberian nutrisi parenteral 3 4

1.   Pengaturan filtrasi hemodialisis 1 2

1.   Penggunaan infusion pump 3 4

1.   Pengukuran berat badan 4 4

1.   Perawatan resusitasi cairan 3 3

1.   Pijat laktasi 3 3

1.   Promosi berat badan 3 4

1.   Promosi laktasi 3 3

1.   Restriksi cairan 4 4

1.   Rujukan ke kelas laktasi masa kehamilan 3 3

1.   Rujukan ke kelas laktasi pascapersalinan 3 3

1.   Rujukan ke kelompok dukungan menyusui 3 3

1.   Tindakan mengatasi hipotensi selama proses hemodialisis 1 2

1.   Tindakan penghentian hemodialisis jika Klien mengalami kondisi membahayakan 1 2

   
   
Subkategori Eliminasi
1.   Edukasi inkontinensia urine 4 4

1.   Edukasi konstipasi 3 3

1.   Edukasi latihan berkemih (bladder training) 3 4

1.   Edukasi toilet training 3 4

1.   Edukasi pengenalan tanda berkemih 4 4

1.   Edukasi perawatan kateter urine 4 4

1.   Edukasi perawatan stoma 2 2

1.   Edukasi rangsangan berkemih 3 4

1.   Edukasi tanda gejala infeksi saluran kemih 4 4

1.   Edukasi terapi modalitas penguatan otot panggul/berkemih 4 4

1.   Evakuasi feses secara manual 1 2

1.   Fasilitasi berkemih yang teratur 3 4

1.   Fasilitasi makanan tinggi serat 4 4

1.   Identifikasi penyebab retensi urine 2 3


1.   Irigasi kandung kemih 4 4

1.   Irigasi kolostomi 4 4

1.   Irigasi urostomi 1 2

1.   Massage (pijat) abdomen 2 3

1.   Pemantauan bising usus 4 4

1.   Pemantauan pola eliminasi fekal 4 4

1.   Pemantauan pola eliminasi urine 4 4

1.   Pemantauan tingkat distensi kandung kemih 3 3

1.   Pemasangan kantung stoma 2 2

1.   Pemasangan kateter urine 4 4

1.   Pemberian latihan berkemih 4 4

1.   Pemberian latihan eliminasi fekal 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat suppositoria anal 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat suppositoria uretra 3 3

1.   Pembersihan kantung urostomi 2 2


Subkategori Aktivitas dan istirahat    

1.   Dukungan ambulasi 4 4

1.   Dukungan mobilitas fisik 4 4

1.   Edukasi ambulasi 4 4

1.   Edukasi aktivitas fisik 4 4

1.   Edukasi latihan fisik (olah raga) 4 4

1.   Edukasi pencegahan osteoporosis 3 4

1.   Edukasi penggunaan alat bantu 3 4

1.   Edukasi perawatan gips 4 4

1.   Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu 4 4

1.   Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur 4 4

1.   Kolaborasi dengan fisioterapis 3 4

1.   Kolaborasi dengan terapis okupasi 3 4

1.   Pemantauan kelelahan fisik dan emosional 4 4

1.   Pemantauan toleransi aktivitas 4 4

1.   Pemasangan bidai 4 4

1.   Pemberian latihan rentang gerak aktif 4 4

1.   Pemberian latihan rentang gerak pasif 4 4

1.   Pemberian tirah baring 4 4

1.   Pengaturan posisi tubuh optimal untuk gerakan sendi pasif atau aktif 4 4
Subkategori Neurosensori    

1.   Edukasi kunjungan keluarga 4 4

1.   Edukasi perawatan alat bantu dengar 2 3

1.   Elevasi ekstremitas 4 4

1.   Irigasi telinga 3 4

1.   Kolaborasi dengan terapis okupasi 3 4

1.   Kolaborasi pemberian pelunak tinja 3 4

1.   Latihan memori 2 3

1.   Latihan orientasi 4 4

1.   Pemantauan CPP 2 3

1.   Pemantauan efek samping pasca ECT 3 4

1.   Pemantauan hiperrefleksia 3 4

1.   Pemantauan kejang berulang 3 4

1.   Pemantauan parastesia 3 4

1.   Pemantauan Skala Koma Glasgow 3 3

1.   Pemantauan status neurologis 2 3

1.   Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom 2 2

1.   Pemantauan Tekanan Intrakranial 3 3

1.   Pemantauan tingkat delirium 3 4

1.   Pemantauan tingkat kesadaran 3 4

1.   Pemantauan tingkat orientasi 3 4

1.   Pemantaun perubahan sensasi 3 4

1.   Pemasangan pagar pengaman tempat tidur sebelum ECT 4 4

1.   Pemasangan penahan gigi sebelum ECT 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat tetes mata 4 4

1.   Pemberian (Administering) Obat salep mata 4 4

1.   Pembersihan serumen 3 4

1.   Pembersihan telinga luar 4 4

1.   Pencegahan kejang 3 4

1.   Pencegahan manuver valsava 3 4

1.   Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial 3 4

1.   Pendampingan selama periode kejang 4 4

1.   Pemantauan status mental 4 4

1.   Penilaian pasca prosedur ECT 4 4

1.   Penurunan pemicu disrefleksia 3 4

1.   Persiapan prosedur ECT 4 4

1.   Reorientasi pasca kejang 3 4

1.   Stimulasi kognitif 1 2

1.   Stimulasi taktil 3 4

1.   Stimulasi verbal 3 4
Subkategori Nyeri dan Keamanan    

1.   Edukasi manajemen nyeri 3 4

1.   Edukasi pemantauan nyeri secara mandiri 4 4

1.   Pemantauan efek samping terapi radiasi 2 3

1.   Pemantauan nyeri 4 4

1.   Pemberian akupresur 2 2

1.   Pemberian kompres dingin 4 4

1.   Pemberian kompres hangat 4 4

1.   Pemberian latihan otogenik 3 4

1.   Pemberian teknik imajinasi terbimbing 3 4

1.   Pemberian teknik relaksasi 4 4

1.   Pemberian terapi musik 3 4

1.   Pengaturan posisi yang nyaman (misal. topang dengan bantal, jaga sendi selama pergerakan) 4 4

1.   Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian 3 4


Subkategori Keamanan dan proteksi    

1.   Dukungan pemeliharaan rumah 2 3

1.   Edukasi efek samping obat 3 3

1.   Edukasi pencegahan infeksi 3 4

1.   Edukasi imunisasi/vaksin 3 4

1.   Edukasi pencegahan jatuh 3 4

1.   Edukasi pencegahan luka tekan 3 4

1.   Edukasi penggunaan obat topikal 4 4

1.   Edukasi perawatan kemoterapi 3 4

1.   Edukasi perawatan kulit 4 4

1.   Edukasi preoperatif 3 4

1.   Edukasi therapy skin to skin 4 4

1.   Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja 3 4

1.   Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan 3 4

1.   Identifikasi penggunaan obat 3 4

1.   Identifikasi reaksi alergi 3 4

1.   Identifikasi risiko keamanan 2 3

1.   Identifikasi tanda dan gejala overdosis 3 4

1.   Pemantauan efek samping obat 3 4

1.   Pemantauan integritas kulit 3 4

1.   Pemantauan kepatuhan minum obat 3 4

1.   Pemantauan risiko bunuh diri 3 4

1.   Pemantauan risiko cedera 4 4

1.   Pemantauan risiko infeksi 4 4

1.   Pemantauan risiko jatuh 4 4

1.   Pemantauan risiko perilaku kekerasan 4 4

1.   Pemasangan alat pengaman 4 4

1.   Pemasangan brace /neck collar 4 4

1.   Pemberian imunisasi/vaksin 3 4

1.   Pemberian informed consent tindakan 3 4

1.   Pemberian tepid sponge 4 4

1.   Penerimaan rujukan balik 3 4

1.   Pencegahan bunuh diri 2 3

1.   Pencegahan cedera 3 4

1.   Pencegahan infeksi 3 4

1.   Pencegahan jatuh 3 4

1.   Pencegahan perilaku kekerasan 3 4

1.   Pengekangan fisik 3 4

1.   Pengekangan kimiawi 2 2

1.   Pengendalian infeksi 3 4

1.   Penjahitan luka 3 3

1.   Penyediaan lingkungan aman dan nyaman 4 4

1.   Perawatan amputasi 4 4

1.   Perawatan intra operatif 2 3

1.   Perawatan kemoterapi 2 3

1.   Perawatan luka 3 4

1.   Perawatan luka bakar 3 4

1.   Perawatan model kangguru 3 4

1.   Perawatan pasca operatif 3 3

1.   Perawatan pre operatif 3 3

1.   Perawatan sirkumsisi 3 4

1.   Rujukan Klien 3 4

1.   Surveilens masalah kesehatan 3 4

1.   Transfer Klien 4 4

1.   Triase 3 4

1.   Triase bencana 2 3
This research was conducted in Gorontalo City 6 Public
Middle School in March 2018 with a descriptive analytic
research design using a cross sectional app.

POPULATION AND SAMPLE


The population in this study were all students of class VIII
which were then selected as samples through a simple
random sampling technique of 183 students..

Data collection techniques were used to measure the scale of


bullying experience using one questionnaire and to see
student achievement using the average value of odd semester
report cards.
.

Data analysis : data collect, editing, coding, entry, tabulation

Anda mungkin juga menyukai