Anda di halaman 1dari 32

ROTASI

• Untuk memperoleh tanaman dengan pertumbuhan yang


optimal guna mendapatkan produktivitas yang tinggi,
maka penanaman harus memperhatikan pembagian air
yang merata dalam suatu petak tersier dari suatu
jaringan irigasi
• Sumber air tidak selalu menyediakan air sesuai yang
dibutuhkan, oleh karena itu hrs dibuat pembagian air
yang baik agar air yang tersedia dapat dimanfaatkan
dengan merata dan seadil2nya.
• Kebutuhan air yang tertinggi pada Petak Tersier disebut
dengan Qmaksimum yang didapat pada waktu
merencanakan jaringan irigasi.
• Apabila air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air
tanaman secara terus menerus, maka pemberian air
harus dilakukan secara bergilir (Rotasi).
ROTASI
MISALNYA ADA BEBERAPA PETAK SUB-TERSIER
Rotasi Sub-Tersier 1 (Rotasi-1)
Artinya : 1 petak sub-Tersier dimatikan pemberian airnya,
sedang petak sub-Tersier yang lain tetap
mendapat air

Rotasi Sub-Tersier 2 (Rotasi-2)


Artinya : 2 petak sub-Tersier dimatikan pemberian airnya,
sedang petak sub-Tersier yang lain tetap
mendapat air

Rotasi Sub-Tersier 3 (Rotasi-3)


Artinya : 3 petak sub-Tersier dimatikan pemberian airnya,
sedang petak sub-Tersier yang lain tetap
mendapat air
Cara me-Rotasi
Pembagian petak tergantung dari keadaan medan
Contoh 1:
Petak Tersier dibagi menjadi 4 Sub-Tersier

T1 T2
K1
a1
BS

a2
K2
b3 b1
T3
c1 Ada 4 Sub-Tersier
K3 Sub-Tersier A : a1 + a2
K4
Sub-Tersier B : b1 + b2 + b3
c2
b2 Sub-Tersier C : c1 + c2
d1 Sub-Tersier D : d1 + d2
d2
Pintu pada Box Tersier

A
T1 T2 A T3 C
B

D C B D
Rotasi 1
a. Bila Giliran petak Sub-Tersier A yang tdk mendapat air, maka yang
ditutup adalah pintu pada
Box T2 = A ; Agar jatah untuk B tdk terbagi ke A
Box T1 = A ; Agar jatah untuk B, C dan D tdk terbagi ke A

b. Bila Giliran petak Sub-Tersier B yang tdk diairi,, maka yang ditutup
adalah pintu pada
Box T2 = B ; Agar jatah untuk A tdk terbagi ke B
Box T1 = B ; Agar jatah untuk A, C dan D tdk terbagi ke B
Lanjutan Rotasi 1
a. Bila Giliran petak Sub-Tersier C yang tdk diairi, maka yang ditutup adalah
pintu pada
Box T3 = C ; Agar jatah untuk D tdk terbagi ke C
Box T1 = C ; Agar jatah untuk A, B dan D tdk terbagi ke C

b. Bila Giliran petak Sub-Tersier D yang tdk mendapat air, maka yang ditutup
adalah pintu pada
Box T3 = D ; Agar jatah untuk C tdk terbagi ke D
Box T1 = D ; Agar jatah untuk A, B dan C tdk terbagi ke D
Rotasi 2
a. Bila Giliran petak Sub-Tersier A dan B yang tdk mendapat air, maka yang
ditutup adalah pintu pada
Box T1 = A dan B; Agar jatah air tdk terbagi ke A dan B, air mengalir
ke C dan D
b. Bila Giliran petak Sub-Tersier C dan D yang tdk diairi,, maka yang ditutup
adalah pintu pada
Box T1 = C dan D ; Agar jatah air tdk terbagi ke C dan D, air mengalir ke
Sub-Tersier A dan B
Lanjutan....Rotasi 2
c. Bila Giliran petak Sub-Tersier A dan D yang dimatikan, berarti air terbagi ke
Sub-Tersier B dan D, maka yang ditutup adalah pintu pada
Box T1 = A dan C, air tdk terbagi ke B dan D.
Box T2 = A  air terbagi ke B.
Box T3 = C  air terbagi ke D.

d. Bila Giliran petak Sub-Tersier B dan D yang tdk diairi, maka air terbagi ke
petak Sub-Tersier A dan C, maka pintu;
Box T1 = B dan D ; air terbagi ke petak Sub-Tersier A dan C.
Box T2 = B  air terbagi ke Petak A
Box T3 = D  Air terbagi ke petak C

e. Bila Giliran petak Sub-Tersier A dan D yang tdk diairi, maka air terbagi ke
petak Sub-Tersier B dan C, maka pintu adalah;
Box T1 = A dan D ; air terbagi ke petak Sub-Tersier B dan C.
Box T2 = A  air terbagi ke Petak B
Box T3 = D  Air terbagi ke petak C
Lanjutan....Rotasi 2
f. Bila Giliran petak Sub-Tersier B dan C yang dimatikan, berarti air terbagi ke
Sub-Tersier A dan D, maka yang ditutup adalah pintu pada
Box T1 = B dan C, air tdk terbagi ke Sub-Tersier A dan D.
Box T2 = B  air terbagi ke Sub-Tersier A.
Box T3 = C  air terbagi ke Sub-Tersier D.

Rotasi 3
a. Bila Giliran petak Sub-Tersier B, C dan D yang dimatikan, berarti air terbagi ke
Sub-Tersier A, maka pintu yang ditutup adalah;
Box T1 = B, C dan D,  air tdk terbagi ke Sub-Tersier A.
Box T2 = B - - - - - - - 

b. Bila Giliran petak Sub-Tersier A, C dan D yang tdk diairi, maka air terbagi ke
petak Sub-Tersier B, maka pintu yang ditutup adalah;
Box T1 = A, C dan D -- air terbagi ke petak Sub-Tersier B.
Box T2 = A - - - - - - - - - 
Lanjutan....Rotasi 3
c. Bila Giliran petak Sub-Tersier A, B,dan D yang dimatikan,
berarti air terbagi ke Sub-Tersier C, maka pintu yang ditutup
adalah;
Box T1 = A, B dan D,  air tdk terbagi ke Sub-Tersier C.
Box T2 = D - - - - - - -

d. Bila Giliran petak Sub-Tersier A, B dan C yang dimatikan, maka


air terbagi ke petak Sub-Tersier D, maka pintu yang ditutup
adalah;
Box T1 = A, B dan C  air terbagi ke petak Sub-Tersier B.
Box T2 = A - - - - - - - - 
CONTOH II
Petak Tersier dibagi menjadi 2 Sub-Tersier,
yaitu Sub-Tersier A dan Sub-Tersier B

T1 K1
A1
BS

A3 A2

B3 B1
K2

B2
Sub-Tersier A terdiri dari 3 Petak Kwarter yang
masing-2 mendapat air sbb:
• A1 dari Box K1
• A2 dari Box K1
• A3 dari Box T1
• Sedangkan B1, B2 dan B3 dari Box K2

T1 K1 (terdiri dari : A1, A2)

A3
K2 (terdiri dari B1,B2 dan B3)

Bila harus dilakukan Rotasi maka Penutupan Pintu sbb:


• Air terbagi untuk Sub-Tersier B, maka ditutup pintu kearah K1
dan Kearah A3
• Air terbagi untuk petak Sub-Tersier A, maka ditutup pintu kearah
K2
T1 K1 A1
BS 10 Ha

A2
9 Ha
K2 K3 B1
15 Ha

B3 B2
14 Ha 10 Ha

Skema Konstruksi Jaringan Irigasi Tersier


Petak Tersier terdiri dari 2 Sub-Tersier, yaitu:
A terdiri dari
• Petak Kwarter A1 = 10 Ha
• Petak Kwarter A2 = 9 Ha
B Terdiri dari:
• Petak Kwarter B1 = 15 Ha
• Petak Kwarter B2 = 10 Ha
• Petak Kwarter B3 = 14 Ha
K1 dan K2 adalah Box Kwarter yang membagi air secara proporsional
untuk petak-2 Kwater : A1, A2, B1, B2 dan B3

T adalah Box Tersier yang membagi air secara proporsional ke Petak


Sub-Tersier. (dalam hal ini ke Box Kwartyer K1 dan K2)
Membuat Proporsional pada suatu Box dilakukan dengan
cara:
1. Tinggi air diatas ambang lubang Box pada suatu Box
dibuat sama  ini berarti yang dibuat sama adalah
Elevasi ambang
2. Luas yang diairi berbanding langsung dengan lubang
Box

• Pada Box Tersier dilengkapi pintu penutup


• Pada Box Kwarter, hanya lubang Box tanpa pintu,
diberi alur (sponning) untuk Skot Balok
Perhitungan Lubang Box
Fungsinya:
Membagi air secara proporsional sesuai dengan luas/kebutuhan air masing-2
petak yang diairi
Untuk mencapai maksud tersebut maka lubang dalam satu Box harus
• Tinggi peil ambang sama
• Lebar ambang sebanding dengan luas areal masing-2 petak yang diairi

3
Q  C. 3  . 2 g .b.h
2 2

Dimana:
C = koefisien yang tergantung pada d/h
μ = Koef. Yang trgantung pada bentuk ambang
ambang lebar dan Tajam μ = 0,5 bila d/h = 0 s/d 0,8 maka C = 1
Sehingga Rumus menjadi:
3
Q  1,48.b.h 2

Untuk menyederhanakan perhitungan maka tinggi air diatas


ambang Box diambil angka/nilai kelipatan 3
• A= a1 + a2
Ada 3 Sub-Tersier • B= b1+b2+b3
Sal. Skunder • C= C1 + c2 + c3
T1 T2 K1
BS a1

K2 a2
Pintu padas Box Tersier
b1
b3
T1 A
B b2 ILUSTRASI
PETAK TERSIER
C K2 K3
c1
T2 A
c3
c2
B
CONTOH SOAL
Suatu Box Tersier T1 mempunyai skets sbb.
Tinggi air di saluran-2 :
A = 0,25 m, B = 0,25m , C = 0,26m dan D = 0,28m
A Debit rencana untuk saluran-2:
T1 B • Sub-Tersier A  QA = 45,6 l/dt
• Sub-Tersier B  QB = 38,4 l/dt
• Sub-Tersier C  QC = 43,2 l/dt
D C • Sub-Tersier D  QD = 48,00 l/dt
Dari hasil perhitungan elevasi muka air di saluran Sub-Tersier dihilir
pintu Box, diperoleh elevasi-2 sbb:
• di Sub-Tersier A = + 10,25
• di Sub-Tersier B = + 10,25
• di Sub-Tersier C = + 10,26
• di Sub-Tersier C = + 10,26
Rencanakan Box Tersier T1 diatas yang meliputi:
1. Lebar Pintu-2
2. Elevasi muka air di Box T1
3. Elevasi ambang Box
4. Elevasi dasar bangunan di hilir lubang masing-2 pintu
5. Gambar Box- T1 dengan skala
CARA PEMBERIAN AIR & KAPASITAS RENCANA
Suatu Petak Tersier dibagi 4 Sub-Tersier, masing masing
• Sub-Tersier a
Diusahakan agar masing-2
• Sub-Tersier b
petak Sub-Tersier luasnya
• Sub-Tersier c
sama/ hampir sama
• Sub-Tersier d

Cara pemberian air dibedakan 4 Keadaan yaitu:


Pemberian air terus menerus (continuous Flow) dilaksanakan bila Debit air
Q ≥ 75% Qmaks
Bila Debit air Q ≤ 75% Qmaks , pemberian air dilaksanakan bergiliran
(Rotasi)
ROTASI SUB TERSIER I
1 (Satu) Sub-Tersier tidak diairi, 3 (tiga) Sub-Tersier diairi
Dilaksanakan bila Q = (50% - 75%). Qmaks
Pemberian air terbagi menjadi 4 periode untuk waktu: 14 hari atau 336 Jam

PERIODE - I PERIODE - II
a, b dan c diairi, d tidak b, c dan d diairi, a tidak
lama pemberian air : lama pemberian air :
abc 336 bcd 336
 x jam  x jam
abcd 3 abcd 3

PERIODE - III PERIODE - III


a, c dan d diairi, b tidak a, b dan d diairi, c tidak
lama pemberian air : lama pemberian air :
acd 336 abd 336
 x jam  x jam
abcd 3 abcd 3
ROTASI SUB TERSIER II
2 (Dua) Sub-Tersier tidak diairi, 2 (dua) Sub-Tersier diairi
Dilaksanakan bila Q = (25% - 50%). Qmaks
Pemberian air terbagi menjadi 2 perioder untuk waktu: 7 hari atau 168 Jam

PERIODE - I PERIODE - I
a dan c diairi, b dan d tidak b dan d diairi, a dan c tidak
lama pemberian air : lama pemberian air :
ac bd
 x168 jam  x168 jam
abcd abcd

Catatan : Penggabungan petak diusahakan luasnya mendekati sama


ROTASI SUB TERSIER III
3 (Tiga) Sub-Tersier tidak diairi, 1 (satu) Sub-Tersier diairi
Dilaksanakan bila Q <25%. Qmaks
Pemberian air terbagi menjadi 4 perioder untuk waktu: 7 hari atau 168 Jam

PERIODE - I PERIODE - II
a, diairi, b, c dan d tidak b diairi, a, c dan d tidak
lama pemberian air : lama pemberian air :
a b
 x168 jam  x168 jam
abcd abcd
PERIODE - III PERIODE - IV
c diairi, a, b dan d tidak d diairi, a, b dan c tidak
lama pemberian air : lama pemberian air :
c d
 x168 jam  x168 jam
abcd abcd
Dari hasil perhitungan lama pemberian air tsb, disusun tabel pemberian
air sbb: 1 (satu) petak Tersier terbagi menjadi 4 (empat) Sub-Tersier

Diusahakan waktu menutup dan membuka pintu air tidak jatuh pada
malam hari
Tabel Pemberian air
Sistem Terus Rotasi Rotasi Rotasi
Pemberian Menerus Sub-Tersier I Sub-Tersier II Sub-Tersier III
Air

Q(%) 75 - 100 50 – 75 25 - 50 ≤ 25 Qmaks

Jam Petak Jam Petak yg jam Petak yg jam Petak yg


Hari yg diairi diairi diairi
diairi
06.00 06.00 06.00 06.00
Senin
Selasa

a+b+c

a
Rabo -----

b+c

b
Kamis a+b+c+d -----
Jumat 19.00 ----- 19.00

c
a+b+d
Sabtu -----

a+c

d
Minggu -----
Senin 11.00 11.00
-----

a
Selasa

b+d
a+c+d
-----
Rabu

b
Kamis -----
Jumat 17.00 ----- 17.00
b+c+d

c
Sabtu -----
Minggu a+c

a
06.00
06.00 06.00 06.00
Senin
CONTOH: 4 Sub-Tersier
K2
T1 K3

K1
c

cc

T2 c
K4

cc
Jumlah Luas 165,58 Ha
c c

c
K5
CONTOH SOAL
Petak Tersier seluas : 165,580 Ha, dibagi menjadi 4 Sub-Tersier, yaitu:
A = 51,15 Ha
B = 39,65 Ha
C = 35,42 Ha Kebutuhan air disawah = 1,4 l/dt/Ha
D = 39,36 Ha

Rotasi Pemberian air:


Pemberian air secara Continuous-Flow dapat berlangsung Q ≥ 75%
Qmax, bila Q ≤Qmax harus dilakukan secara Rotasi

Rotasi Sub-Tersier I
1 (Satu) Sub-Tersier tidak diairi, 3 (tiga) Sub-Tersier diairi
Dilaksanakan bila Q = (50% - 75%). Qmaks
Pemberian air terbagi menjadi 4 periode untuk waktu: 14 hari atau 336 Jam
PERIODE - I
Sub - Tersier a, b dan c diairi/dib uka, d ditutup
51,15  39,65  35,42 336
lama pemberian air  x jam  85,38 jam  85 jam
165,58 3
atau  3hari ,13 jam
PERIODE - II
Sub - Tersier a, b dan d dibuka, c ditutup
51,15  39,65  39,36 336
lama pemberian air  x jam  87,84 jam  88 jam
165,58 3
atau  3hari ,16 jam
PERIODE - III
Sub - Tersier b, c dan d dibuka, a ditutup
39,65  35,42  39,36 336
lama pemberian air  x jam  77,40 jam  78 jam
165,58 3
atau  3hari,6 jam
PERIODE - IV
Sub - Tersier a, c dan d dibuka, b ditutup
51,15  35,42  39,36 336
lama pemberian air  x jam  85,18 jam  85 jam
165,58 3
atau  3hari,13 jam

Rotasi Sub-Tersier II
2 (dua) Sub-Tersier ditutup, 2 (dua) Sub-Tersier dibuka/diairi
Dilaksanakan bila Q = (25%-50%). Qmaks untuk waktu: 7 hari atau 168 Jam

PERIODE - I
Sub - Tersier a dan c dibuka, b dan d ditutup
51,15  35,42
lama pemberian air  x168 jam  87,84 jam  88 jam
165,58
atau  3hari,16 jam
PERIODE - II
Sub - Tersier b dan d dibuka, c dan a ditutup
39,65  39,36
lama pemberian air  x168 jam  80,16 jam  80 jam
165,58
atau  3hari,8 jam

Rotasi Sub-Tersier III


3(tiga) Sub-Tersier ditutup, 1 (satu) Sub-Tersier dibuka/diairi
Dilaksanakan bila Q ≤ (25%). Qmaks untuk waktu: 7 hari atau 168 Jam

PERIODE - I
Sub - Tersier : a dibuka, b, c dan d ditutup
51,15
lama pemberian air  x168 jam  51,89 jam  52 jam
165,58
atau  2hari,4 jam
PERIODE - II
Sub - Tersier : b dibuka, sub - tersier a, c dan d ditutup
39,65
lama pemberian air  x168 jam  40,23 jam  40 jam
165,58
atau  1hari,16 jam
PERIODE - III
Sub - Tersier : c dibuka, Sub - tersier a, b dan d ditutup
35,42
lama pemberian air  x168 jam  35,94 jam  36 jam
165,58
atau  1hari,12 jam

Periode IV
Sub - Tersier : d dibuka, Sub - tersier a, b dan c ditutup
39,36
lama pemberian air  x168 jam  39,94 jam  40 jam
165,58
atau  1hari,16 jam
Tabel Pemberian air
Sistem Terus Rotasi Rotasi Rotasi
Pemberian Menerus Sub-Tersier I Sub-Tersier II Sub-Tersier III
Air

Q(%) 75 - 100 50 – 75 25 - 50 ≤ 25 Qmaks

Jam Petak Jam Petak yg jam Petak yg jam Petak yg


Hari yg diairi diairi diairi
diairi
06.00 06.00 06.00
Senin
Selasa
Rabo
Kamis A+B+C+D
Jumat 19.00 19.00

Sabtu
Minggu
Senin 11.00 11.00
Selasa
Rabu
Kamis
17.00 17.00
Jumat
Sabtu
Minggu
06.00 06.00 06.00
Senin
KAPASITAS RENCANA
Kebutuhan air maximum ditentukan : 1,4 l/dt/Ha
Perhitungkan kebutuhan air bila:
Q = 100% Qmax
Sub-Tersier a = 51,15 x 1,4 = 71,61 l/dt.
Sub-Tersier b = 39,65 x 1,4 = 55,51 l/dt.
Sub-Tersier a = 35,42 x 1,4 = 49,60 l/dt.
Sub-Tersier a = 39,36 x 1,4 = 55,10 l/dt.
Jumlah = 231, 82 l/dt

Anda mungkin juga menyukai