Anda di halaman 1dari 39

TERAPI

AKTIFITAS KELOMPOK

NS. DEBBY SINTHANIA,S.KEP.,KEP


REVIEW
• Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan
dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik
baik terhadap diri sendiri, orang lain,
maupun lingkungan dimana hal tersebut
untuk mengungkapkan perasaan kesal
atau marah yang tidak konstruktif (Stuart &
Sundeen, 2005).
2.Faktor Predisposisi 3.Faktor Presipitasi
• Faktor psikologis • Ekspresi diri, ingin menunjukkan
eksistensi diri
• Faktor soosial • Ekspresi dari tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar dan kondisi sosial
budaya ekonomi.
• Kesulitan dalam mengkomunikasikan
• Faktor biologis sesuatu dalam keluarga
• Ketidaksiapan seorang ibu dalam
merawat anaknya dan
ketidakmampuan dirinya sebagai
seorang yang dewasa.
• Adanya riwayat perilaku anti sosial
• Kematian anggota keluarga yang
terpenting, kehilangan pekerjaan, ,
DLL
Mekanisme Koping
• Sublimasi, yaitu melampiaskan masalah pada objek lain.
• Proyeksi, yaitu menyatakan orang lain mengenal kesukaan/
keinginan tidak baik.
• Represif, yaitu mencegah keinginan yang berbahaya bila
diekspresikan dengan melebihkan sikap/ perilaku yang berlawanan.
• Reaksi formasi, yaitu mencegah keinginan yang berbahaya bila
diekspresikan dengan melebihkan sikap perilaku yang berlawanan.
• Displecement, yaitu melepaskan perasaan tertekan dengan
bermusuhan pada objek yang berbahaya.
• Perilaku kekerasan
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mahasiswa mampu melakukan Terapi aktifitas kelompok pada klien
dengan gangguan kesehatan jiwa.
 TUK :
1. Mampu menyebutkan pengertian kelompok
2. Mampu menyebutkan pengertian Terapi Aktivitas Kelompok
3. Mampu Menyebutkan tujuan dan fungsi kelompok.
4. Mampu menjelaskan jenis Terapi Aktivitas Kelompok
5. Mampu menjelaskan Struktur kelompok dengan benar
6. Mampu menjelaskan Lama Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok
7. Mampu menjelaskan Proses TAK
8. Mampu Melaksanakan Evaluasi TAK dengan benar.
A. PENGERTIAN
 Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling
berhubungan, saling tergantung satu dengan lainnya
dan menyepakati satu tatanan norma tertentu. ( Struat &
Laraia :2001)

 Tujuan Kelompok adalah Membantu anggota yang


berperilaku destruktif dlm berhubungan dgn orang lain
dan merubah perilaku yang maladaptif.

 Fungsi kelompok yaitu Tempat berbagi pengalaman


dan saling membantu satu sama lain,u/menemukan cara
menyelesaikan masalah.
TERAPI KELOMPOK
• TERAPI KELOMPOK : metode
pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga
memenuhi persyaratan tertentu
• Fokus Terapi Kelompok :
• membuat sadar diri ( Self Awareness)
• peningkatan hubungan interpersonal
• membuat perubahan
B. JENIS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ADA 4 JENIS TAK YAITU:


 TAK SOSIALISASI
 TAK ORIENTASI REALITA
 TAK STIMULASI SENSORI
 TAK STIMULASI PERSEPSI
1. TAK SOSIALISASI

 TAK Sosialisasi  TAK dengan aktivitas


belajar tahapan komunikasi dengan orang
lain untuk meningkatkan kemampuan
dalam berhubungan sosial.
 Indikasi : Klien baru, isolasi sosial,
kerusakan interaksi sosial, harga diri
rendah.
 Sebagai dasar TAK yang lain
TUJUAN TAK SOSIALISASI
 Klien mampu memperkenalkan diri
 Mampu berkenalan dengan anggota kelompok
 Mampu bercakap-cakap dgn anggota kelompok
 Mampu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan
 Mampu menyampaikan dan membicarakan masalah
pribadi pada orang lain
 Mampu bekerjasama/berdiskusi dalam permainan
sosialisasi kelompok
 Mampu menyampaikan pendapat ttg manfaat kegiatan
TAK yg telah dilakukan
TAK SOSIALISASI : 7 SESI

 Sesi I : Memperkenalkan diri


 Sesi II : Berkenalan dengan anggota kelompok
 Sesi III : Bercakap-cakap dengan anggota
 Sesi IV : Menyampaikan topik pembicaraan
 Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah
pribadi dgn orang lain.
 Sesi VI : Bekerjasama/berdiskusi dlm permainan
sosialisasi kelompok
 Sesi VII: Menyampaikan pendapat ttg manfaat kegiatan
kelompok yg telah dilakukan
2. TAK STIMULASI PERSEPSI

 TAKSTIMULASI PERSEPSI  TERAPI


YANG MENGGUNAKAN AKTIVITAS
SEBAGAI STIMULUS DAN TERKAIT
DENGAN PENGALAMAN DAN ATAU
KEHIDUPAN UNTUK DIDISKUSIKAN
DALAM KELOMPOK. HASIL DISKUSI
KELOMPOK DAPAT BERUPA
KESEPAKATAN PERSEPSI ATAU
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
TUJUAN
TAK STIMULASI PERSEPSI
 KLIEN DAPAT MEMPERSEPSIKAN STIMULUS YANG
DIPAPARKAN KEPADANYA DENGAN TEPAT
 KLIEN DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH YANG
TIMBUL DARI STIMULUS YANG DIALAMI.

 INDIKASI:
 KLIEN DGN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
 KLIEN DGN HALUSINASI
 KLIEN DGN HARGA DIRI RENDAH
 KLIEN DGN ISOLASI SOSIAL
3 JENIS
TAK STIMULASI PERSEPSI
 TAK STIMULASI PERSEPSI UMUM:
1. SESI I : MENONTON TV
2. SESI II : MEMBACA MAJALAH/KORAN
3. SESI III: MELIHAT GAMBAR
 TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN:

1. SESI I : MENGENAL PK
2. SESI II : MENCEGAH PK DENGAN KEGIATAN FISIK 1&2
3. SESI III : MENCEGAH PK DGN KEGIATAN PATUH MINUM OBAT
4. SESI IV : MENCEGAH PK DGN KEGIATAN INTERAKSI SOSIAL ASERTIF
/ VERBAL
5. SESI V : MENCEGAH PK DGN KEGIATAN IBADAH /SPIRITUAL
lanjutan

 TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI:


Sesi I : mengenal halusinasi
Sesi II : Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasi
Sesi III : Mengontrol halusinasi: minum obat teratur
Sesi IV : Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap
Sesi V : Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan terjadwal

 TAK STIMULASI PERSEPSI HARGA DIRI RENDAH:


Sesi I : mengidentifikasi aspek positif
Sesi II : Melatih kemampuan dan aspek positif
3. TAK STIMULASI SENSORI

TAK STIMULASI SENSORI  TAK DENGAN


FOKUS MEMBERIKAN STIMULASI KPD
KLIEN AGAR MEMBERIKAN RESPON YANG
ADEKUAT.
INDIKASI UNTUK KLIEN :
 ISOLASI SOSIAL
 HARGA DIRI RENDAH

 KURANG KOMUNIKASI VERBAL


TUJUAN
TAK STIMULASI SENSORI
KLIEN MAMPU BERESPON:
 TERHADAP SUARA YG DIDENGAR
 TERHADAP GAMBAR YANG DILIHAT
 MENGEKSPRESIKAN PERASAAN
MELALUI GAMBAR
 BENTUK,VISUAL ATAU GABUNGAN
3 SESI YANG DAPAT
DITERAPKAN
 SESI I : STIMULASI SENSORI MUSIK
 SESI II : MENGGAMBAR
 SESI III: MENONTON TV/VIDEO
4. TAK ORIENTASI REALITA
 TAK ORIENTASI REALITA  TAK DGN
KEGIATAN UTAMA UPAYA UNTUK
MENGORIENTASIKAN KEADAAN NYATA
KPD KLIEN, YAITU ORIENTASI PADA
DIRI SENDIRI,ORANG
LAIN,LINGKUNGAN/TEMPAT DAN
WAKTU
TUJUAN
TAK ORIENTASI REALITA
 KLIEN MENGENAL TEMPAT, MENGENAL
WAKTU, MENGENAL DIRI SEMDIRI DAN
ORANG LAIN.
 INDIKASI: U/KLIEN YG TERGANGGU
ORIENTASI REALITANYA :
ORANG,TEMPAT,WAKTU PADA KLIEN
PSIKOTIK.
 KLIEN DEMENSIA
BENTUK KEGIATAN TAK
ORIENTASI REALITA
 MELIPUTI 3 SESI 
 SESI I : PENGENALAN ORANG

 SESI II : PENGENALAN TEMPAT


 SESI III: PENGENALAN WAKTU
STRUKTUR KELOMPOK
 Struktur Kelompok menjelaskan batasan,
komunikasi, proses pengambilan keputusan dan
hubungan otoritas dalam kelompok.
 Struktur kelompok menjaga stabilitas dan
membantu mengatur pola perilaku dan interaksi.
Misalnya: ada pemimpin dan ada anggota, arah
komunikasi dipandu oleh pemimpin,keputusan
diambil secara bersama.
LANJUTAN
STRUKTUR KELOMPOK TERDIRI DARI
 PIMPINAN KELOMPOK (LEADER). PIMPINAN KLP
DIPERANKAN OLEH PERAWAT YG TELAH TERLATIH.
LEADER MEMIMPIN JALANNYA KLP SEPERTI 
TAHAPAN YG TELAH DITENTUKAN UNTUK
MENCAPAI TERAPI
 ANGGOTA KLP  KLIEN-KLIEN SESUAI DGN
INDIKASI TAK YG TELAH DITENTUKAN.
LAMANYA SESI
 Waktu Optimal : 20 – 40 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah.
 60 -120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi.

 Dimulai dengan orientasi, tahap kerja dan


terminasi.
 Banyaknya sessi tergantung pada tujuan
kelompok, bisa 1 atau 2 kali/minggu, atau dapat
direncanakan sesuai kebutuhan.
BESAR KELOMPOK
 Jumlah kelompok yang nyaman pada kelompok
kecil adalah:
- 7 – 10 orang ( Struat & Laraia:2001)
- 10 – 12 orang ( Lancester:1980)
- 5 – 10 orang (Rawlins,Williams dan Beck : 1993)
 Jika anggota kelompok terlalu besar maka tidak
semua anggota kelompok mendapat
kesempatan u/mengungkapkan
perasaan,pendapat dan pengalamannya.
 Jika anggota kelompok terlalu kecil maka tidak
cukup variasi informasi dan interaksi yang
terjadi.
PROSES TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK
 TAK TERDIRI DARI 4 TAHAPAN
MELIPUTI:
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP ORIENTASI
3. TAHAP KERJA
4. TAHAP TERMINASI
TAHAP PERSIAPAN

DALAM TAHAP PERSIAPAN DILAKUKAN:


- Identifikasi klien yang akan dilibatkan dalam TAK
yaitu pasien yang :
- 1. Sehat fisik

- 2. Sudah kooperatif

- 3. Berkomunikasi dgn baik

- 4. Tidak dlm pengaruh obat yg mengganggu

- kemampuan konsentrasi klien


PENETAPAN JENIS TAK
 Jenis TAK ditentukan oleh masalah keperawatan
yang dialami oleh klien adapun jenis TAK yg
bisa dilaksanakan yaitu :
 Klien PK : TAK Sosialisasi dilanjutkan dgn TAK
SP mengontrol PK
 Klien Halusinasi : TAK Sosialisasi dilanjutkan
dgn TAK SP mengontrol halusinasi
 Klien Isolasi sosial : TAK sosialisasi
lanjutan
 Klien HDR : TAK Sosialisasi dilanjutkan TAK SP
meningkatkan HDR
 Klien DPD: TAK Sosialisasi (fase 4 topik yg dibicarakan
ttg perawatan diri )
 Klien Waham: TAK Sosialisasi dilanjutkan TAK SP
meningkatkan HDR
 Klien demensia /waham: TAK Orientasi realita
dilanjutkan TAK Sosialisasi
PERAN PERAWAT DALAM TAK
 PEMIMPIN KELOMPOK: LEADER
MERANCANG TAK,MEMIMPIN JALANNYA TAK
 WAKIL PEMIMPIN KELOMPOK : CO
LEADER MEMBANTU LEADER MEMIMPIN
TAK
 FASILITATOR: SEOLAH MENJADI ANGGOTA
KELOMPOKMEMBANTU MENSTIMULASI
KELOMPOK
 OBSERVER: MENGAMATI,MENILAI,MEMBERI
MASUKAN.
PROPOSAL TAK
 TUJUAN: UMUM DAN KHUSUS
 PEMIMPIN KELOMPOK ( LEADER,CO LEADER,
FASILITATROR,OBSERVER ) DAN URAIAN TUGASNYA
 KERANGKA TEORITIS YG AKAN DIPAKAI TAK U/MENCAPAI
TUJUAN TAK
 KRITERIA KELOMPOK
 PROSES SELEKSI ANGGOTA KELOMPOK
 URAIAN STRUKTUR KELOMPOK:TEMPAT, SESSI,WAKTU,
JUMLAH ANGGOTA,JUMLAH SESSI,PERILAKU ANGGOTA YG
DIHARAPKAN,PERILAKU PEMIMPIN YG DIHARAPKAN.
 PROSES EVALUASI TAK
 ALAT DAN SUMBER YG DIBUTUHKAN
 JIKA PERLU DANA YG DIBUTUHKAN.
PROSES TAK
TERDIRI 4 TAHAPAN
1. TAHAP PERSIAPAN
a.Identifikasi klien yang akan dilibatkan dlm TAK
yaitu :
• Sehat fisik
• Sudah Kooperatif
• Berkomunikasi dgn baik
• Tidak dlm pengaruh obat yang mengganggu
kemampuan konsentrasi klien
b. Penetapan jenis TAK  ditentukan oleh
jenis masalah yg dialami klien contoh :
*klien PK : TAK sosialisasi lanjut dgn TAK
mengontrol PK
*klien Halusinasi: TAK sosialisasi lanjut
TAK SP mengontrol halusinasi
*klien Isolasi sosial: TAK sosialisasi
*klien HDR : TAK sosialisasi lanjut TAK SP
meningkatkan Harga Diri
• Klien Defisit Perawatan Diri: TAK
Sosialisasi ( fase 4 topik yang dibicarakan
tentang perawatan diri )
• Klien Waham: TAK Sosialisasi lanjut TAK
SP meningkatkan harga diri
• Klien Demensia: TAK Orientasi Realita
lanjut TAK Sosialisasi
• Klien Depresi: TAK Sosialisasi lanjut TAK
meningkatkan harga diri
 Persiapan alat dan bahan misalnya bola plastik,kaset dll
sesuai dengan TAK yang akan dilaksanakan
 Tentukan tempat  luas,nyaman dan aman
 Waktu pelaksanaan  sesuaikan dengan kesepakatan
klien
2. TAHAP ORIENTASI  Dilakukan setelah klien
berkumpul ditempat pelaksanaan TAK dan kegiatan
orientasi meliputi :
- Mengucapkan salam

- Memvalidasi perasaan klien


- Menjelaskan tujuan TAK
- Menyepakati aturan main TAK
3. Tahap Kerja Leader memimpin klien untuk
melakukan aktivitas TAK untuk mencapai tujuan
misalnya : untuk TAK Sosialisasi fase I
mengajak klien memperkenalkan diri secara
bergantian dst
4. Tahap Terminasi  Dilakukan untuk
mengakhiri TAK, dgn kegiatan :
- Evaluasi perasaan klien

- Memberikan pujian

- Memberikan tindak lanjut kegiatan

- Menyepakati kegiatan TAK berikutnya


EVALUASI TAK
 EVALUASI KEMAMPUAN KLIEN  Dilakukan
dgn mengamati perilaku klien selama TAK,
apakah klien menunjukkan perilaku seperti yang
direncanakan/tidak? Dengan cara mengisi tabel
evaluasi pada masing-masing jenis TAK
 EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT  Dalam
melaksanakan TAK perawat dievaluasi dengan
format yang telah disediakan.
NOTE
• PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN
DIRI FOKUS : PENDIDIKAN
KESEHATAN TTG PERAWATAN DIRI
/SESUAI SP

TERIMA KASIH ...

Anda mungkin juga menyukai