Anda di halaman 1dari 20

THE DARK SIDE OFJAPAN T

HAT WE SHOULD NOW


KELOMPOK 3
1. Kamagasaki, Kota Yang Dihilangkan Dari Peta Jepang

Kamagasaki memang bukan kota yang sesungguhnya. Text Here


Tempat ini merupakan sebuah kawasan yang menjadi
bagian dari Distrik Nishininari di Osaka, Text Here
tepatnya terdiri dari area Nishinari-ku Taishi,
Haginochaya, Sanno, North Hanazono, dan Text Here
Tengachaya. Nama Kamagasaki sudah ada sejak
tahun 1922, namun nama resmi tempat ini adalah Airin-
chiku (digunakan sejak tahun 1966). Luasnya kurang Text Here
lebih mencapai 1-2 kilometer persegi. Text Here

Berbanding terbalik dengan image Jepang sebagai negara modern, dan khususnya image Osaka sebagai
salah satu kota terbesar di Jepang, Kamagasaki merupakan area kumuh terbesar di Jepang. Karena
dianggap tidak sesuai dengan standar hidup penduduk Jepang pada umumnya, area Kamagasaki
kemudian dianggap tidak ada oleh pemerintah Jepang.
Bahkan pemerintah Osaka tidak mengijinkan nama Kamagasaki
Your Picture Here
muncul dalam peta resmi, dan tercatat beberapa kali ada usaha dar
i pemerintah untuk membatasi penyebutan nama Kamagasaki dalam
berbagai media (termasuk menarik sebuah film berjudul “Fragile” dar
i Osaka Asian Film Festival karena film tersebut menyorot kawasan
Kamagasaki).

Akibatnya, nama Kamagasaki hanya muncul dari


mulut ke mulut saja dan tidak diketahui dengan
pasti berapa jumlah penduduk disini walau ada
yang memperkirakan sekitar 30000 populasi yang
ada di Kamagasaki.
Saat ini, populasi di Kamagasaki didominasi oleh para pengangguran, pek
erja paruh waktu, maupun pekerja kasar. Tak sedikit dari mereka yang datang ke te
mpat ini setelah di PHK oleh perusahaan tempat mereka bekerja, sekedar melarikan dir
i dari kenyataan hidup, bahkan ada juga yang sengaja lari untuk menghindari
jeratan hukum.
Pemandangan lain yang biasa ditemukan di Kamagasaki adalah banyaknya hotel
murah yang dikenal dengan istilah “doya”. Begitu juga dengan bar murah, dan orang-
orang yang berkumpul di taman untuk menyaksikan TV bersama-sama.
Your Picture Here

Apakah
Kamagasaki
berbahaya?

Your Picture Here

Memang di tempat ini tercatat pernah terjadi beberapa kali keru suhan,
termasuk bentrokan dengan pejabat kepolisian setempat. Di Kamagasaki
juga menjadi tempat berkumpulnya para anggota yakuza, dan
tidak sedikit juga yakuza yang bermarkas di area ini (konon jumlahnya
mencapai 90 kantor yakuza).
Belum lagi di area ini tingkat konsumsi alkoholnya sangat tinggi
2. Karoshi, Fenomena Ngeri yang Membuat Para Pekerja Jepang Rela
Banting Tulang Sampai Mati di Tempat

Karoshi adalah sebuah fenomena di mana Text Here


seseorang meninggal dunia dikarenakan bekerja
terlalu keras. Di Jepang, kasus karoshi terus Text Here
meningkat setiap tahunnya. Bahkan, Pemerintah
Jepang sampai khawatir kalau fenomena ini tidak Text Here
bisa dihentikan. Setidaknya ribuan orang
meninggal dunia akibat kerja yang berlebihan Text Here
selama ber tahun-tahun tanpa henti. Text Here

Fenomena karoshi di Jepang menjadi isu yang sangat hangat. Beberapa orang berusaha menjaga
kesehatannya dan tidak melakukan pekerjaan dengan terlalu berat. Beberapa orang yang lain tampak
cuek dan tidak peduli. Yang mereka inginkan hanyalah bekerja, dapat penghasilan, dan juga naik
jabatan.
Penyebab Banyaknya Karoshi di Jepang

Para pekerja di Jepang biasanya takut dipecat


kalau bekerja dengan tidak maksimal. Akhirnya
mereka bekerja dengan lebih agar terlihat
produktif di depan atasannya. Dengan lebih
produktif mereka bisa naik gaji atau jabatannya
dinaikkan. Mereka tidak peduli lagi dengan
kesehatan yang mereka miliki.
Hanya demi
pekerjaan mereka
.
rela melakukan apa saja
termasuk mem
pertaruhkan
nyawanya sendiri.
Anak Muda dan Karoshi

Seiring dengan berjalannya waktu, karoshi menjadi sesuatu yang sangat dihindari oleh
warga Jepang meski hanya kalangan terbatas saja. Saat para orang tua tetap mau bekerja
keras, anak muda di Jepang lebih memilih untuk melakukan pekerjaan paruh waktu. Hal ini
dilakukan oleh anak muda karena mereka tidak begitu suka ditekan oleh pimpinan.
Mereka juga masih ingin coba-coba melakukan lain yang sangat diingin kan.

selain bekerja paruh waktu, pemuda di Jepang juga lebih suka ber wirausaha.
Mereka bisa membuat sesuatu yang berguna semisal membuat baju, sepatu, atau alat-alat
lain yang bisa dijual ke banyak orang. Bekerja keras adalah sesuatu yang penting namun
lebih dari semuanya kesehatan adalah segalanya.
Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Karoshi
Dalam setahun nyaris 2.000 orang di Jepang meninggal dunia karena karoshi.
Mereka rata-rata adalah pekerja paruh baya yang terlalu memaksakan dirinya
untuk terus lembur. Untuk mengatasi permasalahan mengerikan seperti ini,
pemerintah Jepang memberlakukan pembatasan lembur. Biasanya dalam satu
bulan hanya boleh sampai maksimal 30 jam saja.
3. Media dikendalikan oleh Pemerintah

Masih ingat dengan Tsunami Jepang tahun 2011? Bencana


Text Here
tersebut mengakibatkan Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir Fukushima Daichi meledak dan mengeluarkan
material radioaktif dalam jumlah yang besar. Text Here
Setelah beberapa tahun ber lalu, media dan pemerintah
seakan menutup rapat efek yang ditimbulkan dari Text Here
bencana ini. Padahal sampai hari ini, efek yang
ditimbulkan sangat berbahaya bagi global. Karena
nyatanya, sebanyak 400 ton cairan radioaktif mengalir ke Text Here
laut pasifik tiap harinya. Text Here

Fakta mengerikan ini sangat ditutupi oleh media Jepang. Apalagi, Jepang telah mengesahkan UU yang
berisi, siapa saja yang membocorkan rahasia negara akan diberi sanksi 10 tahun penjara. Jadi
siapapun yang membocorkan betapa bahayanya reaksi nuklir, terancam dikenai sanksi. Namun positifnya
dari menutup kebenaran ini adalah untuk menjaga ketentraman negara, ekonomi serta stabilitas. Karena
dikhawatirkan jika hal ini tersebar luas, akan banyak pihak lain yang mengambil kesempatan menekan
pemerintah dan memecah belah bangsa.
4. Commit Suicide (Bunuh Diri)

Text Here
Bunuh diri di Jepang telah menjadi
Text Here
masalah sosial nasional yang
signifikan. Pada 2014, rata-rata 70 Text Here
orang Jepang melakukan bunuh diri setiap
hari, dan kebanyakan adalah pria. Text Here
Text Here

Jepang memiliki tingkat bunuh diri yang relatif tinggi ketimbang negara lain, namun jumlah bunuh diri
berkurang dan pada 2013 telah berada di bawah 30,000 untuk tiga tahun berturut- turut. Tujuh puluh satu
persen orang yang bunuh diri di Jepang adalah laki-laki, dan ini merupakan sebab utama kematian
dalam kaum laki-laki di usia 20–44.
Sekitar 57% kasus bunuh diri, penyebabnya
adalah pengangguran. Selain itu, masyakarat
Jepang mempunyai harga diri yang sangat
tinggi, jadi tak sedikit pula yang bunuh diri
dengan alasan kehormatan.
Hutan Bunuh Diri Jepang (Aokigahara)

Aokigahara disebut juga "hutan lautan pohon" dan "lautan pohon gunung
Fuji". Disebut demikian karena jika angin meniup pepohonan di sana terlihat
seperti keadaan ombak di laut. Usia hutan ini diperkira kan sekitar 1200 tahun.
Hutan ini dikenal sebagai tempat bunuh diri populer di Jepang.
6 Fakta tentang
Hutan Aokigahara
1. Hutan yang sunyi

Hutan Aokigahara mempunyai pepohonan yang rata- rata


memiliki tinggi sepuluh kaki. Oleh karena itu,
cahayamatahari tak sepenuhnya dapat menyinari area
hutan. Alhasil hutan Aokigahara selalu erat dengan nuansa
yang kelam

2. Bisa membuatmu tersesat

Pepohonan yang rimbun dan seragam dapat dengan mudah


membuatmu tersesat. Itu sebabnya, para pejalan kaki di
Aokigahara biasanya mengikuti jalan setapak dan membawa
pita ber warna untuk me nandai jalan. Jika sampai
tersesat, GPS dan ponsel tak akan berguna untuk digunakan di
sana.

3. Roh Yurei

Menurut cerita rakyat Jepang, roh gentayangan yang dikenal


dengan nama Yurei dianggap menghantui hutan Aokigahara
dalam waktu yang lama. Biasanya ia di gambarkan dalam
sosok wanita yang pucat dengan baju putih panjang dan
rambut bewarna hitam.
4. Populer sebagai situs bunuh diri sejak lama

hutan itu populer untuk di jadikan tempat bunuh diri sejak


tahun 1950. Beberapa literatur dianggap sempat mendongkrak
kepopuleran hutan Aokigahara sebagai tempat bunuh diri.

5. Cerita kuno orangtua yang ditinggalkan

Aokigahara menjadi salah satu hutan dimana orang- orang


Jepang dahulu membuang orangtua mereka. Biasanya
orang-orang tua yang ditinggalkan akan per lahan meninggal
karena kelaparan dan dikabarkan akan menghantui hutan
tempat ia meninggal. Di Jepang, kebiasaan kuno ini
disebut ubasute.

6. Penjarahan mayat

Bukan menjadi hal aneh melihat banyaknya barang


peninggalan dari orang-orang yang bunuh diri di
Aokigahara. Tak heran jika pemulung kerap berkeliaran di sana
untuk mencari barang-barang berharga yang bisa mereka
ambil.
5. Sexual assault

Text Here
Pelecehan seksual merupakan hal yang sangat
‘biasa’ di Jepang. Bahkan, hal yang dilakukan Text Here
perempuan setelah di lecehkan biasanya
adalah hanya berkata “ah, dasar lelaki”. Polisi Text Here
juga terkesan tidak peduli dengan kejahatan
pelecehan seksual. Text Here
Text Here

Apalagi, perempuan di Jepang merasa malu apabila melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya
karena dianggap merupakan sebuah aib. Biasanya pelecehan seksual banyak terjadi di kereta dan
tempat-tempat ramai dan sesak.
Namun, dibalik semua itu Jepang terkenal dengan
kegigihannya dalam membangun negara maju,
negara-negara di seluruh penjuru dunia pun
mengakuinya. Memang, karena pengaruh letak
geografisnya, negara ini jadi rawan bencana. Ta
pi apa kamu pernah dengar Jepang jatuh miskin?
Jawabannya tidak. Justru mereka semakin maj
u ;))))))
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA !

Anda mungkin juga menyukai