Anda di halaman 1dari 12

BAHASA

INDONESIA
SEMESTER 1
STIH S.M. TSAFIOEDDIN SINGKAWANG

DOSEN PENGAMPU : NOORBAITI, M.PD


Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi ragam bahasa


2. Menjelaskan ragam bahasa
3. Menganalisis ragam bahasa
Pengertian Ragam Bahasa
1. Ragam bahasa yang berhubungan dengan faktor daerah atau letak
geografis sering disebut dialek.

Bahasa Jawa dialek Banyumas berbeda dengan bahasa Jawa dialek Solo
Bahasa Sunda dialek Priangan berbeda dengan bahasa Sunda dialek Banten
Bahasa Melayu dialek Jakarta berbeda dengan bahasa Melayu dialek Manado berbeda pula dengan
bahasa Melayu dialek Deli.
LANJUTAN
Pengertian Ragam Bahasa

2. Ragam bahasa yang berkaitan dengan perkembangan waktu disebut


kronolek.
Bahasa Melayu masa kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu masa Abdullah bin Abdul
Kadir Munsji dan berbeda pula dengan bahasa Melayu Riau sekarang.

3 Ragam bahasa yang berkaitan dengan golongan sosial para


penuturnya disebut dialek sosial.
Lanjutan ...

Pendidikan

Faktor-faktor
sosial yang
memengaruhi
pemakaian bahasa
Sosial-Ekonomi
Usia
Keragaman Bahasa Indonesia

Ragam bahasa Ragam Bahasa


menurut daerahnya. Ragam Bahasa Menurut Sikap Ragam bahasa
Ragam ini dikenal Menurut Penutur menurut jenis
dengan nama logat Pendidikan Formal pemakaiannya
atau dialek
Ragam bahasa menurut jenis
pemakaiannya
Hubungan
Pokok persoalan Media Pembicaraan
antarpembicara
• Ragam bahasa undang-
• Ragam lisan ( ragam bahasa • Ragam bahasa resmi,
undang,
percakapan, Bahasa pidato, • Ragam bahasa santai,
• Ragam bahasa jurnalistik, bahasa kuliah dan bahasa
• Ragam bahasa ilmiah, panggung) • Ragam bahasa akrab
• Ragam bahasa sastra, • Ragam tulis (ragam bahasa teknis,
• Ragam bahasa sehari-hari. bahasa undang-undang, bahasa
catatan dan ragam bahasa surat)
Ragam Baku dan Ragam Tak baku

Situasi resmi yang menuntut pemakaian ragam baku tercermin dalam situasi berikut ini.
1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat resmi, suratmenyurat dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi,
perundang-undangan, dan sebagainya.
2. Pembicaraan di depan umum, yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
3. Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
Lanjutan ...
Fungsi pemersatu kebhinnekaan
rumpun dalam bahasa dengan
mengatasi batas-batas
kedaerahan

Fungsi sebagai Fungsi penanda


kerangka acuan kepribadian yang
tentang tepat menyatakan identitas
tidaknya dan betul Fungsi Bahasa Baku bangsa dalam pergaulan
tidaknya pemakaian dengan bangsa lain
bahasa

Fungsi pembawa
kewibawaan karena
berpendidikan dan yang
terpelajar
Ragam Bahasa Ilmiah

Bahasa ilmu itu harus lugas dan cermat, menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa-basi. Cermat
artinya berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa salah atau cacat
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah

Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya, bahasa ilmu berusaha tidak menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu
haruslah padat isi dan bukan padat kata

Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan (gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis. Karena itu, dalam tulisan ilmiah sering kita
temukan kalimat-kalimat pasif yang lebih menekankan peristiwa daripada pelaku perbuatan

Bahasa ilmu itu tidak memlibatkan perasaan (tidak beremosi). Ilmu itu merupakan hasil pemikiran, bukan hasil perasaan. Oleh karena itu ragam bahasanya pun lepas dari perasaan

Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri bahasa kesusasteraan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu mengutamakan makna denotatif, bukan
makna konotatif

Bahasa ilmu itu, khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang abstrak

Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan

Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya pemeriannya. Bahkan, bisa saja muncul istilah-istilah khusus (jargon) dalam setiap bidang ilmu
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah

 Bahasa ilmu itu harus lugas dan cermat, menghindari segala macam kesamaran
dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa
basa-basi. Cermat artinya berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa salah atau
cacat
 Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya, bahasa ilmu berusaha tidak
menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan
kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata
 Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan
(gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si
penulis. Karena itu, dalam tulisan ilmiah sering kita temukan kalimat-kalimat
pasif yang lebih menekankan peristiwa daripada pelaku perbuatan
LANJUTAN
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
 Bahasa ilmu itu tidak memlibatkan perasaan (tidak beremosi). Ilmu itu merupakan
hasil pemikiran, bukan hasil perasaan. Oleh karena itu ragam bahasanya pun lepas
dari perasaan
 Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri bahasa
kesusasteraan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu mengutamakan makna denotatif,
bukan makna konotatif
 Bahasa ilmu itu, khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang
abstrak
 Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan
 Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya
pemeriannya. Bahkan, bisa saja muncul istilah-istilah khusus (jargon) dalam setiap
bidang ilmu

Anda mungkin juga menyukai