INDONESIA
SEMESTER 1
STIH S.M. TSAFIOEDDIN SINGKAWANG
Bahasa Jawa dialek Banyumas berbeda dengan bahasa Jawa dialek Solo
Bahasa Sunda dialek Priangan berbeda dengan bahasa Sunda dialek Banten
Bahasa Melayu dialek Jakarta berbeda dengan bahasa Melayu dialek Manado berbeda pula dengan
bahasa Melayu dialek Deli.
LANJUTAN
Pengertian Ragam Bahasa
Pendidikan
Faktor-faktor
sosial yang
memengaruhi
pemakaian bahasa
Sosial-Ekonomi
Usia
Keragaman Bahasa Indonesia
Situasi resmi yang menuntut pemakaian ragam baku tercermin dalam situasi berikut ini.
1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat resmi, suratmenyurat dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi,
perundang-undangan, dan sebagainya.
2. Pembicaraan di depan umum, yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
3. Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
Lanjutan ...
Fungsi pemersatu kebhinnekaan
rumpun dalam bahasa dengan
mengatasi batas-batas
kedaerahan
Fungsi pembawa
kewibawaan karena
berpendidikan dan yang
terpelajar
Ragam Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmu itu harus lugas dan cermat, menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa-basi. Cermat
artinya berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa salah atau cacat
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya, bahasa ilmu berusaha tidak menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu
haruslah padat isi dan bukan padat kata
Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan (gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis. Karena itu, dalam tulisan ilmiah sering kita
temukan kalimat-kalimat pasif yang lebih menekankan peristiwa daripada pelaku perbuatan
Bahasa ilmu itu tidak memlibatkan perasaan (tidak beremosi). Ilmu itu merupakan hasil pemikiran, bukan hasil perasaan. Oleh karena itu ragam bahasanya pun lepas dari perasaan
Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri bahasa kesusasteraan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu mengutamakan makna denotatif, bukan
makna konotatif
Bahasa ilmu itu, khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang abstrak
Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya pemeriannya. Bahkan, bisa saja muncul istilah-istilah khusus (jargon) dalam setiap bidang ilmu
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmu itu harus lugas dan cermat, menghindari segala macam kesamaran
dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa
basa-basi. Cermat artinya berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa salah atau
cacat
Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya, bahasa ilmu berusaha tidak
menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan
kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata
Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan
(gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si
penulis. Karena itu, dalam tulisan ilmiah sering kita temukan kalimat-kalimat
pasif yang lebih menekankan peristiwa daripada pelaku perbuatan
LANJUTAN
Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmu itu tidak memlibatkan perasaan (tidak beremosi). Ilmu itu merupakan
hasil pemikiran, bukan hasil perasaan. Oleh karena itu ragam bahasanya pun lepas
dari perasaan
Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri bahasa
kesusasteraan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu mengutamakan makna denotatif,
bukan makna konotatif
Bahasa ilmu itu, khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang
abstrak
Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan
Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya
pemeriannya. Bahkan, bisa saja muncul istilah-istilah khusus (jargon) dalam setiap
bidang ilmu